Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 91692 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eko Pujiono
"ABSTRAK
Sejak dahulu mahasiswa banyak terlibat dalam masalah sosial,
termasuk melakukan kritik dengan melakukan demonstrasi. Akhir-akhir ini
banyak sekali media yang memberitakan penanganan tindak kejahatan oleh
Polisi, ada yang berkesan positif maupun negatif. Salah satu kesan
negatifnya adalah banyak kasus kejahatan besar yang membeku, seperti
Marsinah, Edi Tansil, wartawan Udin, dan sebagainya. Tapi mahasiswa
jarang atau tidak mengkritik hal tersebut, mereka lebih sering mengkritik
terhadap hal-hal yang berbau politik praktis.
Perilaku mahasiswa yang kurang atau tidak mengkritik Polisi ini bisa
dilihat dari segi psikologi, salah satunya adalah studi persepsi. Kalau
persepsi mahasiswa baik atau netral memang bisa menyebabkan tidak
melakukan kritik (demonstrasi).
Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran persepsi mahasiswa
mengenai peran Polri dalam menangani tindak kejahatan. Sampel diambil
menggunakan metode incidental berjumlah 100 mahasiswa Universitas
Indonesia. Untuk melihat gambaran persepsi mahasiswa tersebut digunakan
perhitungan skor rata-rata (mean) dari setiap aspek.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran persepsi mahasiswa
Universitas Indonesia adalah cenderung netral yang berarti tidak positif
juga tidak negatif. Dari 7 aspek ada 2 yang mempunyai mean positif, yaitu
aspek penyitaan dan pembuatan BAP, dan 5 mempunyai mean negatif,
yaitu aspek penyelidikan, penangkapan, penahanan, penggeledahan, dan
pemeriksaan. Dilihat dari karakteristik sampel, mahasiswa yang tidak
pernah ikut demonstrasi mempunyai nilai mean lebih besar dari mahasiswa
yang tidak pernah ikut demonstrasi, tapi perbedaannya tersebut tidak
signifikan. Demikian juga mahasiswa yang tidak aktif kegiatan
kemahasiswaan mempunyai mean lebih besar dari mahasiswa yang aktif
kegiatan kemahasiswaan, namun perbedaan tersebut tidak signifikan.
Mahasiswa yang aktif dalam kegiatan kemahasiswaan sebagai anggota
mempunyai mean lebih besar dari mahasiswa yang aktif dalam kegiatan
kemahasiswaan sebagai pengurus, tapi perbedaannya juga tidak signifikan. Ditemukannya hasil persepsi mahasiswa netral (tidak positif maupun
negatif) ini membenarkan bahwa jika persepsi mahasiswa positif atau netral
cenderung untuk tidak melakukan demonstrasi terhadap Polri dalam
perannya untuk menangani kasus-kasus kejahatan. Untuk perbedaan antara
mahasiswa aktif dan tidak aktif, antara mahasiswa yang pemah demo dan
tidak pemah demo, walaupun tidak signifikan perbedaan tersebut
disebabkan oleh faktor yang berpengaruh dalam proses persepsi, baik orang
yang mempersepsi, obyek yang dipersepsi maupun situasi saat persepsi
dilakukan. Stereotipi juga dapat menyebabkan timbulnya perbedaan
persepsi tersebut."
2003
S3207
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ronny Iswara
"ABSTRAK
Setiap negara membutuhkan suatu lembaga yang dapat menciptakan kehidupan masyarakat yang tertib dan tentram. Di Indonesia, tugas ini diserahkan kepada lembaga kepolisian (Polri). Dalam mencapai tujuannya polisi seringkali melakukan tindakan yang bersifat represif atau penindakan, dan preventif atau pencegahan terhadap pelanggaran hukum (Kunarto, 1997). Masalah yang timbul adalah adanya perbedaan persepsi mengenai perlu atau tidaknya tindakan kekerasan seperti yang sering dilakukan oleh polisi dalam menjalankan tugasnya. Perbedaan persepsi tersebut misalnya sering terjadi antara pihak masyarakat dengan pihak polisi itu sendiri. Dengan kata lain, suatu bentuk kekerasan dalam pelaksanaan tugas yang oleh pihak polisi dianggap masih dalam batas wajar, tetapi masyarakat umum belum tentu berpendapat sama. Masyarakat melihat penggunaan kekerasan oleh polisi sebagai suatu kasus yang istimewa, yang tidak boleh menjadi sesuatu yang rutin. (Lubis, 1998). Di lain pihak di dalam kepolisian Indonesia dikenal suatu konsep yang disebut sebagai diskresi kepolisian, yakni suatu konsep legalitas yang mengijinkan polisi untuk menggunakan kekerasan sebatas tidak bertentangan dengan hukum (Faal, 1995). Perbedaan dasar pemikiran ini dapat menyebabkan suatu tindakan kekerasan yang dilakukan polisi dipersepsikan secara berbeda oleh kedua kelompok: tindakan kekerasan berlebihan (police brutality) atau tindakan yang bukan tergolong police brutality.
Atas dasar uraian di atas, peneliti kemudian tertarik untuk melihat perbedaan persepsi tentang police brutality antara polisi dan masyarakat. Peneliti ingin melihat apakah ada perbedaan yang signifikan antara persepsi polisi dan persepsi masyarakat mengenai police brutality. Untuk tujuan itu dipilih 46 orang petugas polisi dari kesatuan reserse dan 47 orang mahasiswa sebagai subyek penelitian. Subyek dipilih dengan teknik accidental sampling. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat ukur persepsi tentang police brutality. Alai ukur ini terdiri dari delapan item yang menggambarkan situasi yang biasa dihadapi oleh polisi reserse, dan tindakan yang mereka lakukan untuk menghadapi situasi tersebut. Dalam tiap item tersebut terdapat alternatif yang berupa lima skala kepantasan atau kewajaran tindakan yang timbul tersebut. Rentang skala tersebut mulai dari wajar sampai dengan tidak wajar. Wajar di sini diartikan sebagai tindakan tersebut memang seharusnya dilakukan oleh polise reserse tersebut. Sedangkan tidak wajar dapat diartikan bahwa tindakan tersebut sudah tergolong sebagai police brutality.
Hasil penelitian dengan menggunakan metode t-test for independent samples menunjukkan ada perbedaan yang signifikan dalam persepsi tentang police brutality antara polisi dan mahasiswa.

"
2000
S2972
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Supriyono
"ABSTRAK
Pembahasan dalam Tesis ini adalah bahwa tindak pidana perjudian di wilayah
Jakarta Utara khususnya di wilayah Penjaringan dan Pademangan yang makin
tumbuh makin subur, menuntut Polres Metro Jakarta Utara meningkatkan peranan
dan operasionalnya, sehingga tindak pidana perjudian yang terjadi dapat diminimalisir.
Penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Pengumpulan data
dilakukan dengan metode wawancara, pengamatan dan dokumentasi. Hasil
penelitian menunjukan: 1) Jenis tindak pidana perjudian di wilayah hukum Polres
Metro Jakarta Utara adalah: (a) Judi Togel Singapura; (b) Judi Kartu Remi (Sam
gong); (c) Judi Kartu Domino (d) Judi Kartu Capsa; (e) Judi Sepak Bola; dan (f)
Judi online dengan internet; 2) Maraknya tindak pidana perjudian di wilayah hukum
Polres Metro Jakarta Utara disebabkan oleh beberapa faktor yaitu: (a) Faktor
Pendidikan; (b) Faktor ekonomi; (c) Faktor lingkungan; dan (d) Faktor budaya; 3)
Tindak pidana perjudian yang dilakukan oleh para pelaku di wilayah hukum Polres
Metro Jakarta Utara dilakukan dengan berbagai modus operandi yang kesemuanya
bertujuan untuk menghindarkan diri dari aparat Polisi; 4) Berbagai upaya yang
dilakukan oleh Polres Metro Jakarta Utara dalam mengungkap kasus Tindak Pidana
Perjudian dilakukan dengan beberapa kegiatan: (a) Penyelidikan dan pencarian
informasi; (b) Ikut serta bermain Judi; (c) Melakukan penyamaran; (d) Melakukan
Pengintaian; (e) Menangkap Tersangka dan menyita barang bukti; dan (f)
Melakukan operasi dan razia; 5) Tindakan pencegahan dan penanggulangan tindak
pidana perjudian oleh Polres Metro Jakarta Utara, dilakukan dengan dua model
tindakan yaitu: (a) Tindakan Pencegahan (Preventif) dan (b) Upaya Penanggulangan
(Represif); 6) Kendala-kendala yang dihadapi oleh Polres Metro Jakarta Utara dalam
pengungkapan kasus tindak pidana perjudian adalah: (a) pemahaman pola pikir
masyarakat; (b) kurangnya partisipasi masyarakat; (c) sulitnya pengumpulan barang
bukti; (d) adanya kebocoran operasi sebelum dilakukan razia; (e) terbatasnya
anggaran, sarana dan prasarana; (f) terbatasnya jumlah personil Polri; (g) ringannya
hukuman yang diterima oleh pelaku; dan (h) dikembalikannya BAP oleh Jaksa
Penuntut Umum. Implikasi dari kajian tesis ini adalah: (a) harus lebih meningkatkan
kegiatan pengawasan dan operasi penggerebekan; (b) Polri, Kejaksaan dan
Pengadilan diharapakan bersungguh-sungguh menerpakan aturan hukum tindak
pidana perjudian yang tercantum dalam UU No. 7 Tahun 1974 tentang Penetiban
Perjudian; (c) Perlunya peran aktif dari masyarakat; (d) Perlunya penambahan
anggaran serta penambahan sarana dan prasarana yang di Polres Metro Jakarta
Utara; (e) Perlunya peran intensif dari Binamitra Polres Metro Jakarta Utara dalam
memberikan penyuluhan hukum dan bimbingan kepada masyarakat tentang tindak
pidana Perjudian.

ABSTRACT
This thesis discusses about gambling crime action that happened at the area of North
Jakarta, particularly in Penjaringan and Pademangan that is getting develop and
demands North Jakarta Metro Resort Police to improve their roles and operational to
minimize the presence of gambling action that is rampant. The research was
conducted through qualitative approach. Data collection was conducted through
interview, observation and documentation. The research showed: 1) Types of
gambling crime that often happen at the legal area of North Jakarta Metro Resort
Police are: (a) Singapore gambling; (b) Bridge card gambling (Sam gong); (c)
Domino Card gambling (d) Capsa Card gambling; (e) Soccer gambling; and (f)
Online gambling through internet; 2) Rampant gambling action at the region of
North Jakarta Metro Resort Police is triggered by several factors: (a) Education; (b)
Economy; (c) Environment; and (d) Cultural; 3) Gambling action committed the
suspect at the region of North Jakarta Metro Resort Police is triggered by some
motifs that have aim to avoid the officers; 4) Some efforts conducted by North
Jakarta Metro Resort Police to reveal gambling are seen from several activities: (a)
Investigation and searching information; (b) Participate in gambling; (c) Disguise;
(d) Spying; (e) Capture the suspects and confiscate evidences; and (f) Conducting
operational and raid; 5) Prevention and repressiveness of gambling action by North
Jakarta Metro Resort Police are conducted in two actions: (a) Preventive action and
(b) Repressive action; 6) Obstacles that are experienced by North Jakarta Metro
Resort Police to reveal gambling are: (a) the lack of comprehension of the society;
(b) the lack of participation from the society; (c) difficulty in gaining evidence; (d)
the leak of information before raid or searching is conducted; (e) limitation in
budget and infrastructure; (f) the limiation of police officer presonnel; (g) mitigate
punishment experienced by the suspects; and (h) the returning of Investigation
Report (BAP) by the prosecutors. Implication of this thesis contains: (a) increasing
monitoring and raid & searching operation; (b) Indonesian Police, Attorney
General’s Office and Court are expected to have high determination in
implementing gambling crime Law as mentioned on Law No. 7/1974 concern on
Gambling Controlling Action; (c) The need of active role from the society; (d) The
need to improve budget and the existed infrastructure at North Jakarta Metro Resort
Police; (e) Intensive role is needed from Binamitra of North Jakarta Metro Resort
Police to provide training about legal to the society about disadvantages of
gambling."
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
S3277
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zamhur Agus SAS
"ABSTRAK
Penelitian ini ingin melihat relevansi kurikulum Pelatihan Kader Produktivitas terhadap Tugas Penyelia, ditinjau dari Lulusan dan Pengguna Lulusan. Di samping itu, dalam penelitian ini juga ingin diketahui : ( 1 ) Perbedaan persepsi antara Lulusan dan Pengguna lulusan mengenai relevansi kurikulum Pelatihan Kader Produktivitas terhadap Tugas Penyelia. ( 2 ) Hubungan antara kepuasan kerja Lulusan dengan persepsinya mengenai relevansi kurikulum (3) Hubungan antara kuantitas pengalaman kerja lulusan dengan persepsinya mengenai relevansi kurikulum.
Penelitian ini dilaksanakan di Propinsi Jawa Barat, di Perusahaan yang telah mengirimkan karyawannya pada Pelatihan Kader Produktivitas, pengumpulan data dilakukan selama tiga bulan (Maret 1998 sampai dengan Mei 1998 ). Metode penelitian yang digunakan adalah survai dengan besar sampel untuk Lulusan 108 orang dan Pengguna Lulusan 55 orang.
Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah kuesioner, baik untuk lulusan maupun pengguna lulusan. Jumlah butir instrumen untuk lulusan 28 butir tentang materi kurikulum, 12 butir tentang kepuasan kerja dan 2 butir untuk kuantitas pengalaman kerja. Untuk pengguna lulusan, jumlah butir instrumen hanya menyangkut materi kurikulum. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis Deskriptif, Anova satu jalan, dan Regresi sederhana pada taraf signifkansi 0.05.
Hasil penelitian sebagai berikut : Pertama, menurut persepsi Lulusan dan Pengguna Lulusan kurikulum Pelatihan Kader Produktivitas tidak terdapat perbedaan persepsi terhadap Tugas Penyelia. Kedua, terdapat hubungan positif antara kepuasan kerja lulusan dengan persepsinya mengenai relevansi kurikulum Pelatihan Kader Produktivitas terhadap Tugas Penyelia. Ketiga, tidak terdapat hubungan antara kuantitas pengalaman kerja lulusan dengan persepsinya mengenai relevansi kurikulum.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan dan peningkatan kurikulum Pelatihan Kader Produktivitas di Indonesia."
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara Haradeani
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1999
S2547
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Ayu Diah Tjandrawati
1985
S2144
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tissa Aulia Putri
"Caring merupakan rasa peduli secara alami yang dimiliki individu terhadap individu lainnya. Persepsi merupakan tanggapan bebas individu tanpa ada intervensi dari individu lain. Sampel persepsi caring terhadap dosen telah dilakukan pengambilan sampel secara acak dari 20 mahasiswa, 8 mahasiswa berpersepsi bahwa dosen telah caring. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran perbandingkan persepsi mahasiswa keperawatan reguler tingkat awal dan akhir terhadap caring dosen di FIK UI. Desain penelitian ini adalah deskriptif komparatif dengan menggunakan total sampling mahasiswa reguler tingkat awal dan akhir. Instrumen yang digunakan adalah memodifikasi instrumen The Organizational Climate for Caring Questionnaire (OCCQ) untuk mengukur tingkat persepsi mahasiswa terhadap caring dosen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya perbedaan persepsi mahasiswa reguler tingkat awal dan akhir terhadap caring dosen (p value < 0.005, α = 0.05). Evaluasi dosen secara berkala perlu dilakukan sebagai bahan pertimbangan dalam merancang sistem pengajaran basis caring di dunia pendidikan keperawatan.

Caring is a natural sense of showing affection and concern which is owned by an individual to another individuals. Perception meanwhile is an individual`s free response which is free from other individuals` intervention. Sample of the caring perception towards lecturers is taken randomly from 20 college students, 8 students think that the lecturers have shown caring. This research is aimed to get the depiction of a comparison between freshmen of the regular class` and senior year students of the regular class` perception towards lecturers` caring in FIK UI. The design of this research is a comparative descriptive by using total sampling of freshmen` and senior year students` of the regular class. The instrument used is a modified instrument of The Organizational Climate for Caring Questionnaire (OCCQ) to measure the perception level of the college students toward the lecturers` caring. The result of this research has shown that there is a difference between freshmen` and senior year students` perception towards the lecturers` caring (p value < 0.005, α = 0.05). A periodical evaluation of the lecturer is needed to do as consideration material in building nursing education system based on caring."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S57136
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yahya Mahmud
"Maraknya pemberitaan pers tentang keterlibatan Prabowo Subianto dalam kasus penculikan aktivis politik, berlangsung di masa transisi dari pemerintahan Orde Baru yang menerapkan pengawasan ketat terhadap pers ke era reformasi yang diwarnai oleh euforia kebebasan pers. Pers bebas menulis, melaporkan dan memberitakan apa saja, tanpa perlu takut terhadap intimidasi pemerintah, berupa pencabutan dan pembatalan Surat 1zin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP).
Selain itu, keterlibatan Prabowo daiam kasus penculikan aktivis politik dinilai kalangan pers laku di jual karena memenuhi kriteria layak berita, yakni mencakup unsur Conflict (menunjukkan sesuatu yang antagonis), Magnitude (peristiwa besar dan melibatkan banyak orang), Proximity (dekat dengan khalayak), Prominience (menyangkut individu atau institusi terkenal), dan Significance (peristiwa yang memiliki dampak pada manusia).
Berdasarkan penilitian yang dilakukan, ditemukan persamaan dan perbedaan persepsi diantara tiga surat kabar yang diteliti, yakni Kompas, Media Indonesia, Republika. Perbedaan dan persamaan persepsi ditemukan pada lima fokus pemberitaan, yakni pernyataan Prabowo Subianto bahwa dirinya siap bertanggung jawab, pembentukan Dewan Kehormatan Perwira (DKP), hasil temuan DKP bahwa Prabowo Subianto salah menganalisa Bawah Komando Operasi (BKO), sanksi administratif bagi Prabowo Subianto, dan kelanjutan pengusutan.
Penelitian tesis ini menggunakan kerangka berfikir kebebasan pers untuk mengamati cara pemberitaan oleh tiga surat kabar yang diteliti. Hasil temuan menunjukkan, tiga surat kabar yang diteliti tampil cukup santun dalam bahasa, independen dalam bersikap, dan cukup ketat menerapkan prinsip jurnalistik yang berlaku universal.
Ketiga surat kabar yang diteliti dinilai mampu menghindar dari jebakan euforia kebebasan pers, seperti menafikkan fakta atas hal-hal yang signifikan, mengelabui pembaca serta menyembunyikan bias dan emosi wartawan dibalik kalimat yang sifatnya merendahkan objek berita."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T 4226
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>