Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 185557 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Clara Handayani
"Kita memiliki banyak sekali masalah Iingkungan saat ini. Mulai dari berbagai jenis pencemaran, kerusakan-kerusakan Iingkungan, punahnya berbagi jenis mahluk hidup, sampai makin menipisnya persediaan sumber daya alam yang kita miliki. Masalah-masalah ini harus segera diatasi agar tidak mengancam kehidupan manusia dan mahluk hidup lain yang hidup di bumi ini. Untuk itu orang terus berusaha mencari cara yang efektif untuk mengatasinya. Berbagai teknologi dan sistem diciptakan untuk mengatasi hal ini. Tetapi hal terpenting yang pertama harus diubah adalah perilaku manusia itu sendiri. Manusia terlebih dahulu harus peduli Iingkungan untuk menyelamatkan Iingkungannya, karena selama ini berbagai perilaku manusia dalam kehidupan lah yang ikut menciptakan kerusakan-kerusakan yang ada.
Pemberian informasi merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah Iingkungan ini. Dengan informasi yang jelas tentang keadaan Iingkungannya, diharapkan orang menjadi Iebih tahu keadaan yang dihadapinya sekarang, perilaku apa yang menyebabkan kerusakan itu, dan bagaimana cara mengatasinya. Pemberian informasi ini merupakan sebuah langkah awal dalam usaha perbaikan dan pelestarian Iingkungan. Tetapi penggunaan pemberian informasi sebagai cara mengatasi masalah Iingkungan masih diperdebatkan. Walaupun informasi diperlukan untuk membentuk perilaku yang peduli Iingkungan dan terbukti dapat mengubah sikap untuk peduli lingkungan tetapi berbagai penelitian yang pernah dilakukan belum banyak membuktikan keefektifan cara ini daiam membentuk perilaku peduli Iingkungan. Untuk itulah penelitian ini dilakukan. Penelitian ini ingin melihat keefektifan pemberian informasi dalam bentuk simulasi, yang merupakan metode belajar aktif, dalam membentuk perilaku menghemat air, mengingat masalah kelangkaan air merupakan salah satu masalah Iingkungan yang cukup penting.
Dalam penelitian ini, metode simulasi dibandingkan secara eksperimental dengan metode ceramah, metode yang selama ini telah banyak digunakan dalam penyebaran informasi Iingkungan. Penelitian dilakukan dengan sampel sebanyak 78 orang, yang merupakan mahasiwa psikologi angkatan 1999, peserta kuliah Psikologi Sosial II. Sampel dibagai ke dalam dua kelompok, yaitu kelompok kontrol yang memperoleh informasi dengan metode ceramah dan kelompok eksperimen yang memperoleh informasi dengan metode simulasi. Efektivitas kedua metode ini diukur melalui perilaku menutup keran dan perilaku penyampaian informasi yang dilakukan oleh subyek kedua kelompok. Simulasi dalam penelitian ini menggunakan biji saga, sebagai representasi sumber daya alam yang terbatas, yang harus diambil subyek sebanyak mungkin dan dapat ditukarkan dengan kue sebagai reward.
Hasil dari penelitian ini adalah kedua metode ini, simulasi dan ceramah, sama efektif dalam memberikan informasi Iingkungan. Hal ini bisa dilihat dari frekuensi perilaku menutup keran dan frekuensi perilaku penyampaian informasi yang tidak berbeda secara signifikan. Walaupun begitu proses yang terjadi selama penelitian tetap memperlihatkan pengaruh positif simulasi terhadap pemahaman tentang lingkungan dan masalah-masalahnya. Hal-hal lain yang mungkin ikut mempengaruhi hasil penelitian ini adalah situasi penelitian, karakteristik subyek, serta jumlah subyek yang tidak sama dalam dua kelompok penelitian tersebut.
Saran penelitian ini untuk penelitian selanjutnya adalah menggunakan metode random sampling dalam pengambilan sample dan menggunakan prinsip feedback, reinforcement untuk memperkuat treatment. Selain itu penelitian juga akan lebih baik bila dilakukan dalam kehidupan sehari-hari langsung dan dengan jangka waktu yang lebih panjang."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001
S3074
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Putu Sarilani Wirawan
"Salah satu tantangan menjamin keberlanjutan finansial pada Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) adalah dalam memiliki sumber dana beragam, termasuk dari kelompok donatur individual. Fokus penelitian ini adalah untuk menggalang komitmen donasi uang dari individu terhadap program pelestarian hutan di Kalimantan. Strategi intervensi yang diterapkan adalah teknik intervensi Mass Interpersonal Persuassion (Fogg, 2008) pada aplikasi Facebook Page yang dimiliki oleh sebuah LSM. Intervensi dilakukan harian selama 4 minggu (13 Mei - 9 Juni 2012) dengan data observasi mencakup periode satu minggu sebelum intervensi dan satu minggu setelah intervensi dihentikan.
Pengukuran dampak intervensi dilakukan dengan menggunakan analisis time-series. Analisis dampak intervensi menunjukkan bahwa pemberian informasi mengenai kinerja organisasi tidak menunjukkan pengaruh signifikan terhadap peningkatan komitmen individu untuk mendonasikan uang bagi pelestarian hutan di Kalimantan. Namun demikian, jumlah jangkauan viral Facebook Page memiliki 2 prediktor yang signifikan secara statistik, yaitu pemberian trigger (β = 432, t = 6.70, p <.05) dan pemberian Facebook Ads (β = 404, t = 3.65, p <.05).

One challenge in ensuring financial sustainability of nonprofit organization is to have diverse source of funding, including individual donation. This research focus on establishing individual commitment to give donation for a forest conservation program in Kalimantan. This research applied Mass Interpersonal Persuassion technique (Fogg, 2008) as the intervention strategy. Intervention was conducted daily for 4 weeks (13th May - 9th June 2012), with observation capturing data from one week before and after intervention.
Time-series analysis method is used to measure impact of intervention. Impact analysis indicated that information on performance of nonprofit organization did not significantly contribute to commitment for individual donation. Nevertheless, viral reach of Facebook Page was significantly determined by 2 predictor, namely trigger application (β = 432, t = 6.70, p <.05) and the usage of Facebook Ads (β = 404, t = 3.65, p <.05).
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
T30638
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dea Fitria Anasty
"Sejak tahun 2011, NII melakukan perekrutan ke sekolah dan kampus untuk menjerat banyak korban guna mendirikan sebuah negara. Tujuan dibutuhkannya banyak anggota adalah karena NII membutuhkan biaya operasional yang besar, maka semua anggota nantinya akan menyetorkan sejumlah uang setiap bulannya. Fenomena ini meresahkan sebab kebanyakan target sasaran NII adalah pelajar dan mahasiswa yang belum punya penghasilan sendiri, sehingga mereka harus bekerja, melupakan pendidikan dan pergaulan, dan jika terpaksa, mereka harus mencuri. Strategi yang digunakan NII untuk merekrut anggota adalah dengan strategi komunikasi persuasi dengan cara brainwash, melalui tahapan-tahapan yaitu selective exposure, fear appeals, repetition, dan commitment. Metode yang digunakan dalam penulisan jurnal ini yaitu melalui telusuran dokumen yang terkait dengan NII.
Hasil analisis ditemukan bahwa dengan metode brainwash, NII berhasil mempengaruhi calon korban. Tahapan dari strategi tersebut yaitu dengan menghadirkan teman terdekat/kerabat (selective exposure), lalu melakukan fear appeals dalam bentuk ancaman-ancaman jika korban tidak bergabung dengan NII, dan yang paling penting dari keberhasilan strategi ini adalah dengan dilakukan berulang-ulang (repetition), sampai korban bergabung dengan NII dan melakukan komitmen seumur hidup dan patuh pada aturan-aturan yang ada di NII.

Since the year 2011, the NII phenomenon in recruiting new victims from many campuses and schools to establish a state has getting troubling. The idea is to gather a big mount of money to fulfil their operating costs. Many students have been trapped in the dark circle of NII and abandoned their education to deposit targeted money every month. There's must be some particular strategies in persuading adolescent and young adults to join a religion cult. Concerning this issue, I try to describe those strategies NII did to recruit new victims. The theory used in this paper is Persuasive Communication with brainwash method. This method requires several stages such as selective exposure, fear appeals, repetition, and commitment.
The results of this analysis is that with the brainwash method, NII was able to persuade potential new victims. The stages are to bring the new victims’ closest friends / relatives (selective exposure), then do the fear appeals in the form of threats if they don't join the NII, and the most important thing is to be done repeatedly (repetition) until the victim join the NII and make a lifetime of commitment in it.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dewarangga Priutama
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimanakah enam Prinsip Persuasi yang terdiri dari Reciprocity, Social Proof, Liking, Authority, Commitment and Consistency, dan Scarcity yang diterapkan pada iTunes dan App Store dapat mendorong terjadinya pembelian musik dan aplikasi pada pengguna Smartphone berbasis iOS di Indonesia. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer yang didapat dari kuesioner, sedangkan data sekunder diperoleh dari buku teks, internet dan jurnal.
Dari hasil analisis yang diuji didapat Scarcity dan Authority berpengaruh positif dan paling mempengaruhi pembelian. Sedangkan Reciprocity, Social Proof, Liking, Authority juga berpengaruh positif terhadap pembelian tetapi tidak setinggi dua bauran komunikasi lainnya. Hal ini berarti pembelian pada pengguna smartphone berbasis iOS lebih dipengaruhi oleh Scarcity dan Authority.

This study aims to examine how Six Principles of Persuasion consisting of Reciprocity, Social Proof, Liking, Authority, Commitment and Consistency, and Scarcity can lead to purchases on iOS-based smartphone users in Indonesia. The data used in this study is primary data obtained from questionnaires, while secondary data obtained from textbooks, internet and journal.
From the results of the analysis are obtained Scarcity and Authority tested positive effect and the influence of purchase. While reciprocity, Social Proof, Liking, Authority also has a positive effect on the purchase but not as high as the other two communications mix. This means purchases on iOS-based smartphone users are more affected by Scarcity and Authority.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T41825
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gumgum Gumelar Fajar Rakhman
"Persuasi adalah usaha penyampai pesan agar penerima pesan berespon sesuai dengan tujuannya. Usaha ini dilakukan di hampir semua bidang kehidupan. Orang tua mempersuasi anak, guru mempersuasi murid, politikus mempersuasi konstituennya dan produsen mempersuasi konsumennya.Luasnya bidang cakupan persuasi mendorong munculnya berbagai penelitian mengenai faktor yang mempengaruhi keberhasilan persuasi. Sejauh ini, kebanyakan penelitian berpusat pada faktor yang mempengaruhi keberhasilan persuasi yang bersifat argumentatif.Karena penelitian-penelitian itu tidak membawa hasil yang memuaskan, timbullah usaha untuk meneliti efektivitas pesan yang bukan bersifat argumentatif, melainkan bersifat naratif. Pesan naratif ternyata mengurangi kecenderungan penerima pesan untuk memberikan argumen tandingan, karena pesan naratif membuat penerima pesan hanyut dalam alur cerita.Disertasi ini menguraikan hasil penelitian yang dilakukan dengan metode eksperimen dalam konteks perilaku ramah lingkungan. Ditemukan bahwa persuasi naratif terbukti lebih efektif dibandingkan dengan persuasi argumentatif. Selanjutnya juga ditemukan bahwa pesan naratif yang dibingkai dengan risiko kerugian individual ternyata lebih efektif daripada pesan yang dibingkai dengan risiko kerusakan lingkungan.

Persuasion is an attempt to delivers message so the receiver able to respond accordingly. This purpose exists in all of our life aspect. Parents persuade their child, teacher persuade their student, politician persuade their constituent and producer do it as well to their consumers. The breadth of this field encourages many studies about factors that influenced the effectiveness of persuasion process.So far, most of the existing studies focused on factors that influenced to the effectiveness of persuasion with an argumentative type. However, due to unsatisfying results made from these previous studies, there is an attempt, which instead focused on the persuasion with argumentative type, it is focused on a narrative persuasion type. Narrative message type is apparently reduced the receiver tendency to give a counter argument by made them transported into the plot of a story.This research outlined findings through an experimental method with the pro environmental behaviour as its context. It was found that narrative persuasion type significantly effective compared to the argumentative type. Further, it was also proved that a narrative message type which is framed by an individual lost risk was likely more effective compare to a message which framed by an environmental lost scenario.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
D2342
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harfiansa Bimatara
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah persuasi visual, dalam penelitian ini berupa penggunaan warna dan kedalaman gambar (image depth), berpengaruh terhadap penilaian cepat (snap judgment) pemilih kepada kandidat. Pengaruh tersebut dilihat setelah subyek penelitian mendapatkan selebaran politik yang berisi gambar kandidat dengan warna pakaian dan kedalaman gambar tertentu, dengan satu selebaran politik berisi gambar wajah kandidat sebagai kontrol.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah eksperimen laboratorium. Penelitian menggunakan desain post experiment dengan empat kelompok perlakuan dan satu kelompok kontrol. Masing-masing kelompok mendapatkan paparan stimulus atau perlakuan yang berbeda. Setelah itu, perbedaaan rerata dari variabel yang diukur dari masing-masing kelompok akan diamati.
Penelitian ini menguji teori-teori yang mempertimbangkan perilaku memilih kandidat pada jalur peripheral alias irrasional. Dalam teori-teori tersebut, individu dapat membuat penilaian secara cepat, bahkan memutuskan ciri personalitas seseorang. Berbekal penilaian cepat itu pemilih dapat membuat keputusan dalam memilih kandidat.
Lewat serangkaian uji beda untuk membedakan respon masing-masing kelompok maupun hubungan antara konsep ditemukan bahwa persuasi visual berupa warna dan kedalaman gambar dapat memunculkan respon yang berbeda.

This study aimed to see wether visual persuasion, in this case in particular color and image depth, can give immidiate effect to voter?s snap judgment. The effect will be observe after a political ad pamphlets with candidate image with particular color clothes dan image depth being given to this study?s subject, and one phamplet with candidate face image to control.
The method used in this study was a laboratory experiment. This study used post experiment design with four treatment groups and one control group. Each group get exposure to different stimulus or treatment. Then, the differences between the mean of the measured variable of each group being observed.
This study examined the theories that consider voter behaviour through peripheral path or irrational. In these theories, an individual can make snap judgment, even decide the personality traits of a person. With it, voters can make a decision in voting the candidate.
Trough a sequence of different test to compare the response of each group and each related concept, it was found that visual persuasion with color and image depth can bring different responses.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T45546
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Setia Rina
"Studi ini bertujuan untuk memeriksa pengaruh isi pesan, dan in-group identification terhadap perilaku compliance. Dimana dari teori norma sosial diketahui bahwa isi pesan dengan norma deskriptif dapat meningkatkan perilaku compliance jika dibandingkan dengan norma injunctive (Cialdini, Reno, & Kallgren, 1991). Pengaruh norma deskriptif juga diketahui semakin kuat bila mendapatkan saliensi identitas kelompok yang terlibat di dalamnya (Goldstein, Cialdini, & Girskevicius, 2008). Untuk memeriksa hal ini dilakukan eksperimen lapangan pada setting ruang publik yaitu laboratorium komputer milik Universitas Indonesia dengan independent groups design. Sebanyak 79 pengunjung perpustakaan terlibat dalam pengambilan data. Pesan yang berisi norma deskriptif dengan identitas kelompok yang salien justru menghasilkan perilaku compliance penerima pesan yang mirip dengan pesan yang berisi norma injunctive dan lebih rendah daripada pesan norma deskriptif yang tidak membawa atribut perguruan tinggi bersangkutan χ2 (2, N = 79) = 13,776, p < 0,001. Penurunan compliance pada norma yang mengandung atribut perguruan tinggi ini terbukti dimoderasi oleh tingkat in-group identification partisipan terhadap identitasnya sebagai mahasiswa perguruan tinggi tersebut χ2 (1) = 5,28, p < 0,021.

This study is aimed to examine the effect of message?s content, and in-group identification on compliance. According to social norm theory, the descriptive type of norm in message?s content may increase compliance behavior (Cialdini, Reno, & Kallgren, 1991) and the greater effect would rise if the descriptive norm has salient reference group?s attribute (Goldstein, Cialdini, & Girskevicius, 2008). A field experiment with independent groups design was conducted in public setting, which was Universitas Indonesia Library. Seventy nine visitors are participated in this study. The result shows significance difference of compliance between injunctive message group, descriptive norms only message group and descriptive norm with reference?s group attribute χ2 (2, N = 79) = 13,776, p < 0,001. Yet, compliance level is low when the descriptive norm use a group attribute while there is no decent in-group identification in the message receiver χ2 (1) = 5,28, p < 0,021. The in-group identification level contributed as moderator."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S58734
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sona Pribady
"Melalui penelitian ini, penulis ingin melihat pengaruh identifikasi dan ancaman terhadap identitas sosial, terutama yang mengarah pada diri individu, dalam pengambilan keputusan pada kondisi dilema sosial melalui permainan prisoner`s dilemma. Berdasarkan penjelasan pada teori identitas sosial dan teori mengenai ancaman terhadap identitas sosial, penulis menduga bahwa tingkat identifikasi dan kehadiran ancaman identitas sosial yang mengarah pada diri individu akan mempengaruhi pengambilan keputusan partisipan ketika dihadapkan pada kondisi dilema sosial, yaitu apakah partisipan akan lebih kooperatif atau non-kooperatif. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental, dengan desain within-subject 2 (Identifikasi: Tinggi vs rendah) X 3 (Ancaman terhadap identitas sosial: prototypical vs kategorisasi vs kontrol). Hasil analisis dari penelitian yang dilakukan tidak menunjukan dukungan terhadap dugaan tersebut χ (1, N = 165) = 1.610, p > 0.05. Dengan demikian, tidak ada pengaruh yang signifikan dari tingkat identifikasi dan ancaman terhadap identitas sosial pada pengambilan keputusan dalam kondisi dilema sosial.

Within this research, author wanted to study about identification level and social identity threat, especially which is directed on individual self, on decision making in social dilema condition through prisoner`s dilema game. Based on social identity theory and social identity threat theory, author predicted that identification level and social identity threat which is directed on individual self will influence decision making process on participant when they were being on social dilemma condition, whether they will be more cooperative or noncooperative. This research used experimental method, within subject design 2 (Identification: High vs low) X 3 (Social identity threat: prototypical vs categorization vs control). Our results of analysis from this research showed that there were no supportive finding to our hypotheses χ (1, N = 165) = 1.610, p > 0.05. This finding concludes that there is no significant effect from identification level and social identity threat on decision making process in social dilemma condition."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
T43884
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyuni Pudjiastuti
Depok: Prenadamedia Group, 2017
324.959 8 WAH k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyuni Pudjiastuti
Depok: Prenadamedia Group, 2017
324.959 8 WAH k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>