Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 158706 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kartika Sulistyowati Abbas
"ABSTRAK
Penilaian karya adalah suatu proses yang dilakukan oleh penisahaan
dengan harapan membedakan setiap karyawan dari sudut pandang kinerja yang
dihasilkannya. Selain itu tujuan dari peniiaian karya adalah menjembatani semua
fungsi praktis dari human resource management. Oleh karena itu sistem peniiaian
karya dianggap sebagai audit dalam sistem kontrol perusahaan. Dengan
dilaksanakannya secara efektif, maka peniiaian karya dapat memberikan
keuntungan bagi atasan sebagai penilai dan karyawan sebagai yang dinilai. Tetapi
pada kenyataannya berdasarkan penelitian di lapangan perusahaan, peniiaian
karya menjadi kehilangan maknanya. Selain itu muncul persepsi negatif dari
penilai dan yang dinilai akan pelaksanaan peniiaian karya berdasarkan
pengaiaman mereka di masa lalu. Adanya gap antara kajian teoritis dan penerapan
peniiaian karya dilapangan mengharuskan kita untuk melihat peniiaian karya
sebagai suatu keseluruhan dari proses emosional atau psikologis dan juga dari
proses mekanisasi pengoperaiannya.
Dalam penelitian ini lebih dilihat pada masalah emosional atau psikologis
dimana munculnya sikap negatif karyawan terhadap peniiaian karya disebabkan
oleh kurangnya rasa percaya karyawan pada pihak manajemen/perusahaan dalam
hal keakuratan data dan hubungan reward dengan kinerja. Oleh karena itu penuiis
mempunyai asumsi bahwa ada hubungan antara rasa mempercayai karyawan
terhadap pihak manajemen dan penerimaan karyawan terhadap sistem peniiaian
karya.
Maka dilakukan penelitian dengan menggunakan dasar teoritis dari
Mayer, Davis & Schoorman (1995) dimana variabel trustworthiness yang
terdiri dari faktor ability, benevolance dan intregrity dihubungkan dengan
variabei acceptability yang terdiri dari faktor accuracy dan outcome
instrumentality.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara trustworthiness
dengan acceptability melalui tiga permasalahan umum yaitu; pertama,
gambaran faktor trustworthiness {ability, benevolance, integrity); kedua'
gambaran faktor acceptability (accuracy dan outcome instrumantality)\ ketiga* hubungan masing-masing faktor irusiworthines.s dangan acceptability. Subyek
penelitian adalah karyawan pada PT "X" yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat.
Dimana PT.'X' telah melakukan perubahan beberapa kali dalam format dan
pelaksanaan sistem penilaian karyanya guna menyempurnakannya.
Hasil penelitian yang dilakukan menyatakan bahwa dari gambaran faktorfaktor
trustworlhiness, karyawan cukup percaya terhadap ability, benevolence
dan integrity yang dimiliki oleh pihak manajemen. Sedangkan dari gambaran
acceptability, karyawan menerima terhadap accuracy dan outcome
instrumentality dari sistem penilaian karya. Selain itu selalu didapat adanya
hubungan yang signifikan antara faktor-faktor rasa mempercayai karyawan
terhadap pihak manajemen (trustworthiness) yang terdiri dari ability,
benevolence, integrity dan penerimaan karyawan terhadap sistem penilaian
karya (acceptability) yang terdiri dari accuracy, outcome instrumentality
Sementara hasil tambahan berdasarkan data kontrol, temyata perbedaan
yang terjadi tidak banyak yaitu subyek berbeda: pada faktor outcome
instrumentality antara subyek laki-laki dan perempuan; pada faktor accuracy
antara subyek yang belum menikah dan subyek yang sudah menikah; pada
faktor ability antara subyek dengan jabatan produksi dan subyek dengan
jabatan administrasi; pada faktor accuracy dan outcome instrumentality
antara subyek dengan penghasilan
Rp.l.OOO.OOO-
Rp2.500.000. Selain itu didapatkan hasil tambahan berupa interkcrelasi dari
faktor-faktor trustworthiness dimana korelasi antara faktor ability dan integrity
memiliki nilai koefisien korelasi yang paling tinggi dibandingkan
interkorelasi faktor-faktor trustworthiness yang lain
Kekurangan penelitian ini mungkin disebabkan oleh pengalihan bahasa
yang mungkin kurang tepat dari kuesioner yang dipakai; variabilitas sarapel yang
kurang besar; adanya sosial desirability pada pengisian kuesioner; tidak
dikontrolnya faktor-kator lain yang mungkin berpengaruh terhadap
trustworthiness dan acceptability diluar kuesioner yang dibuat oleh Mayer, Davis
& Schoorman; kurangnya referensi yang membahas rasa mempercayai karyawan
terhadap pihak manajemen dan penerimaan karyawan terhadap sisitem penilaian
karya serta lemahnya penentuan acuan data kontrol yang digunakan.
Oleh karena itu disarankan untuk perbaikan dalam alih bahasa kuesioner;
memperbesar variabilitas sampel; pengontrolan terhadap faktor lain diluar
kuesioner yang dibuat oleh Mayer, Davis & Schoorman; perlu dilakukan kajian
referensi terhadap kedua variabel pengukuran yaitu trustworthiness dan
acceptability. Sedangkan saran untuk perusahaan, sebaiknya pihak manajemen
lebih mengelahui reaksi positif dan negatif karyawan terhadap kepemimpinan
mereka sebagai umpan balik bagi pihak manajemen dalam memimpin perusahaan,
mempertimbangkan bahwa penerimaan terhadap sistem penilaian karya di
perusahaan dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan
kepercayaan karyawan terhadap pihak manajemen yang pada akhirnya dapat
meningkatkan produktivitas dan efektivitas perusahaan, dan tinjauan kembali
terhadap pihak manajemen dimana hasil penilaian karya dengan reward
yang diterima karyawan"
2002
S2834
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inez Arie Wardhani
"Work engagement merupakan tren baru dalam positive psychology yang mulai muncul di kalangan akademisi karena psikologi dikritik lebih banyak membahas mental illness daripada mental wellness. Melihat berbagai dampak positif work engagement terutama agar perusahaan mendapatkan usaha lebih dari Generasi Y dan kebutuhan Generasi Y untuk mendapatkan feedback dan dukungan lainnya dari coach agar engaged ke pekerjaan, maka peneliti ingin meneliti hubungan antara managerial coaching dan work engagement pada karyawan Generasi Y. Sebagai penelitian kuantitatif, penelitian ini menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data dari 156 responden Generasi Y dari berbagai sektor industri di Jakarta dan sekitarnya.
Hasil korelasi Pearson menunjukkan bahwa persepsi terhadap managerial coaching memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan work engagement, yaitu r (162) = 0.430, p< 0.01. Berdasarkan analisis dengan dimensi-dimensi work engagement, ditemukan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara managerial coaching dengan dimensi semangat, dedikasi, dan absorpsi.

Work engagement is a new construct in positive psychology and became concern in academic researchers because psychology was criticized for mostly discussing mental illness than mental wellness. Work engagement has positive impacts, especially to help company get the most from Generation Y, and because Generation Y needs feedback, supports from coaches to make them engaged, this research examine the relationship between managerial coaching and work engagement in Generation Y employees. As a quantitative study, the methodology used in this study is questionnaire to get data from 156 Generation Y from several industries in Jakarta and cities around Jakarta.
The result of Pearson correlation shows that managerial coaching has positive significant relationship with work engagement in Generation Y, r (162) = 0.430, p < 0.01. The analysis also showed that there is a positive significant relationship between managerial coaching and the dimensions of work engagement, which are vigor, dedication, and absorption.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S59101
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silitonga, Donal D.
"Tesis ini membahas pengaruh faktor-faktor organisasi pada pelaksanaan proyek EPC terhadap kinerja/efektifitas perusahaan PT XYZ dan juga membandingkan pengaruhnya pada dua struktur organisasi yang digunakan (struktur organisasi lama berbasis aktivitas dan struktur organisasi baru berbasis produk). Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain asosiatif. Hasil penelitian menyarankan bahwa kerjasama yang tinggi diantara para pegawai, proses perbaikan prosedur kerja dan desentralisasi otorisasi akan dapat meningkatkan kinerja/efektifitas perusahaan pada struktur organisasi baru, sedangkan pada struktur organisasi lama adalah kerjasama yang tinggi diantara para pegawai, adanya tingkat kepatuhan mengikuti prosedur kerja, tingkat spesialisasi dan sentralisasi otorisasi.

The focus of this study is identifiying the effect of organizational factors on the EPC Projects towards company performance & efficiency and also comparing the effect between two type of organizational structures (new structure in product basis and old structure in activity basis). This research is qualitative associative interpretive. The researcher suggests that the high cooperation among employees, improvement working procedure and decentralized authority could increase the performance in the new structure. But in the old structure, the organizational factors are high cooperation among employess, high discipline to the working procedure, high specialization person requirement and centralized authority."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T26144
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Kast, Fremont Ellsworth
Jakarta: Bumi Aksara, 1995
658 KAS o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mirrian Sjofjan Arif
Jakarta: Universitas Terbuka, 2017
658 MIR o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sarwoto
Jakarta: Ghalia Indonesia, 1991
658 SAR d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kast, Fremont Ellsworth
Jakarta: Bumi Aksara, 1990
658 KAS o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kast, Fremont Ellsworth
Jakarta: Binarupa Aksara, 1996
658 KAS o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
J. Winardi
Jakarta : RajaGrafindo Persada, 2005
658.403 2 WIN p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>