Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 57860 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Daru Sumantri
"ABSTRAK
Daya pikir kreatif siswa sering terhambat sehingga mereka kurang mampu
mengatasi pemecahan masalah yang terkadang sederhana. Hal ini disebabkan karena
pendidikan formal yang mereka ikuti, cenderung hanya mengembangkan kemampuan
reproduksi terhadap bahan pengetahuan dan kurang merangsang pemikiran kreatif
siswa.
Perlu ada perbaikan dalam pendidikan dengan menempatkan kreativitas
sebagai fokus, melalui penciptaan Iingkungan belajar kreatif yaitu lingkungan yang
dapat memberikan keamanan dan kebebasan psikologis bagi siswa untuk
menampilkan kreativitas yang mereka miliki. Salah satu alternatif yang ditawarkan
adalah belajar berkelompok, namun metode belajar kelompok tersebut tidak bolah
menekankan pada belajar sacara kooperatif yang dapat membuat kecenderungan "fit
in' terhadap orang Iain.
Penelitian ini melihat penerapan kegiatan belajar secara kolaborasi yang
merupakan alternatif belajar berkelompok yang ditawarkan oleh sejumlah ahli,
terhadap kreativitas siswa. Kegiatan belajar secara kolaborasi adalah kegiatan belajar
kelompok yang melibatkan siswa dan pengajar dalam mencapai tujuan belajar
bersama melalui suatu mekanisme interaksi sosial.
Dalam pelaksanaannya, penelitian ini menjadikan siswa SLTA sebagai subyek
dengan alasan banyak masalah yang harus diselesaikan dalam jenjang SLTA
sehingga mereka perlu mengembangkan kreativitas untuk mengatasinya. Dengan
menggunakan desain one group pre-test post-test, siswa menjalani tahapan proses
kegiatan belajar secara kolaborasi sebanyak 2 kali seminggu selama kurang Iebih 3
bulan dengan mengambil waktu sepulang sekolah. Tahap pertama adalah pre
kegiatan belajar secara koiaborasi yang merupakan masa persiapan, meliputi proses
perijinan, pendataan siswa, dan pengambilan pre-test. Tahap kedua adalah kegiatan
belajar secara kolaborasi yang meliputi 1 sesi pembuatan kontrak belajar, 8 sesi
pembelajaran, dan 1 sesi pengambilan post-test. Alat yang digunakan adalah Cultural
Fair Intelligence Test skala 3 A untuk mendata kecerdasan siswa, Tes Kreativitas
Verbal split-half untuk pre-test dan post-test, materi diskusi dan pendukungnya, lembar
observasi, audio dan video tape.

Siswa yang berjumlah 15 orang dibagi dalam 3 kelompok berdasarkan data
awal unjuk kerja siswa dimana siswa dengan tingkat unjuk kerja yang berbeda
digabung untuk menghasilkan kelompok yang heterogen. Tiap kelompok berinteraksi
dengan pengajar (peneliti) dan pakar topik diskusi yang dilibatkan pada sesi-sesi
pembelajaran akhir (sesi 5 - 8).
Penelitian ini menghasilkan skor pre-test post-test dan transkrip verbatim yang
telah diuji reliabilitasnya melalui interrater. Hasil pre-test post-test menunjukkan
adanya perubahan terhadap kreativitas siswa. Sebagian besar siswa mengalami
penurunan dan hanya 5 orang siswa yang mengalami peningkatan serta seorang
siswa yang tidak mengalami perubahan. Dari analisa protokoler yang dihasilkan dalam
bentuk data kuantitatif, memperlihatkan tabel skor mengenai dinamika unjuk kerja
kreativitas siswa dalam tiap kelompok yang dipengaruhi beragam peran yang
dijalankan siswa dan pengajar selama sesi pembelajaran serta interaksi antar siswa
selama kegiatan belajar secara kolaborasi
Dalam tiap kelompok, siswa memperlihatkan suatu dinamika dimana siswa
menunjukkan unjuk kerja kreativitas yang cukup baik ketika mereka aktif berinteraksi
dengan saling memberikan informasi yang dibutuhkan untuk penyelesaian tugas
bersama dan saling menjelaskan pendapat mereka secara verbal. Unjuk kerja
kreativitas juga terlihat meningkat saat kelompok aktif menjalankan peran secara
menyeluruh dan saling melengkapi serta pengajar mampu mengkombinasikan
perannya dengan seimbang.
Hal yang masih perlu dipertimbangkan adalah materi diskusi, waktu
pelaksanaan, kriteria sekolah, keberadaan pengajar, pakar, dan alat bantu observasi."
1998
S2753
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dessy Sapariningsih
"Sebagai negara berkembang, Indonesia sangat membutuhkan tenagatanaga kreatif yang dapat memberi sumbangan kepada bangsa dan negara. Oleh karena itu, pendidikan harus mampu mendorong pertumbuhan dan perkembangan kreativitas peserta didik (Utami Munandar, 1999). TAP MPR no. 11 / MPR /1993 tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara menyebutkan bahwa salah satu tujuan pendidikan nasional adalah untuk menghasilkan manusia Indonesia yang kreatif. Renzulli (1981) menyatakan bahwa kreativitas merupakan salah satu ciri yang harus dimiliki oleh siswa berbakat.
Menurut Roger (dalam Munandar 2002), salah satu faktor yang dapat mendorong tumbuhnya kreativitas adalah locus of control yang internal. Locus of control merupakan salah satu bagian dari kepribadian yang dapat mempengaruhi bagaimana seseorang mempersepsikan segala sesuatu yang terjadi di dalam hidupnya (Rotter, 1975). Seseorang dengan locus of control yang internal dapat mengarahkan dirinya sendiri, mempunyai standar dan nilai-nilai sendiri serta dapat mengambil keputusan sendiri. Ciri-ciri tersebut merupakan pendorong tumbuhnya kreativitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara locus of control dan kreativitas pada siswa berbakat yang mengikuti program percepatan belajar.
Subyek penelitian adalah siswa berbakat yang mengikuti program percepatan belajar di SMUN 81 Jakarta. Jumlah sampel sebanyak 30 orang, yang terdiri dari 22 orang wanita dan 8 orang pria. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Alat yang digunakan untuk mengukur locus of control adalah skala locus of control yang disusun oleh Rotter dan alat yang digunakan untuk mengukur kreativitas adalah Tes Kreativitas Verbal yang disusun oleh Utami Munandar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor skala locus of control berkorelasi dengan skor tes kreativitas pada siswa berbakat yang mengikuti program percepatan belajar. Dengan demikian, maka ada hubungan yang signifikan antara locus of control dan kreativitas pada siswa berbakat yang mengikuti program percepatan belajar.
Berdasarkan hasil tersebut, diharapkan agar para orang tua dan guru dapat menciptakan suatu kodisi yang dapat membentuk locus of control locus yang, internal pada diri anak sehingga kreativitas yang mereka miliki dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
S3380
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zul Arsiah
"Berdasarkan data hasil survey Trends in International Mathematics and Sains Study (TIMSS) tahun 2003, tingkat kemampuan siswa kelas 2 SMP seluruh Indonesia dalam bidang matematika sangat rendah karena berada pada urutan ke 35 dari 45 negara. Hal ini sangat menarik diteliti tentang hubungan antara sikap siswa terhadap matematika dan prestasi belajar matematika siswa karena sebagian besar siswa beranggapan bahwa hasil pelajaran matematika sangat sulit sehingga dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yang rendah.
Survey dilaksanakan dengan menggunakan alat ukur yang terdiri atas skala sikap terhadap matematika dan tes prestasi belajar matematika dengan bentuk soal pilihan ganda, isian, dan uraian.
Hasil uji psikometrik data yang dilakukan pada tugas akhir ini menunjukan bahwa analisis item kuesioner dengan program Iteman dan SPSS untuk uji psikometrik secara klasik menghasilkan nilai reliabilitas (Alpha) sebesar 0.7, dan analisis faktor dilakukan dengan LISREL menunjukan bahwa pada setiap indikator memiliki faktor loading > 0,5 dan r-value > 2. Sedangkan analisis item tes prestasi belajar dengan menggunakan program Quest menunjukkan bahwa item-item pada tes memiliki daya pembeda yang baik.
Hubungan antara sikap dan prestasi belajar siswa diuji dengan menggunakan tiga model pengujian. Pengujian model struktural 1 menghasilkan x2 = 1.39, df = 1, p-value = 0.24; RMSEA= 0,013; GFI = 1 dengan T-value = 1,34 Model struktural 2 menghasilkan x2 = 2,40, df = 3, p-value = 0.49; RMSEA= 0,00; GFI = I dan T-Value = 0,38. Kedua model ini dikategorikan fit. Sedangkan model struktural 3 menghasilkan x2 = 886,46, df = 3, p-value = 0.00; RMSEA= 0,33; GFI = 0,86 dan T-Value = 0,38 dan 0,83. Model ketiga ini tidak fit Berdasarkan data tersebut sikap terhadap matematika memberikan kontribusi lerhadap prestasi belajar matematika secara stalistik tidak signifikan. Untuk siswa di Indonesia sikap terhadap matematika tidak berpengaruh pada prestasi belajar."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T18712
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hema Anita
"one or factors that determine the success of education process in classroom is teacher. Teachers not only has role as teacher that transfer knowledge to the students but also as a model. The are various ways conducted by the techers to improve students study result."
Padang Panjang: Dinas pendidikan kota Padangpanjang, 2013
370 JGR 10:1 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Tri Wardhani
"ABSTRAK
Motivasi merupakan salah satu unsur penting dalam tercapainya sebuah tujuan
proses belajar. Dalam bidang pendidikan, dikenal teori Goa/ Orientation (GO) untuk
menggambarkan performa dan bagaimana anak belajar menghadapi tugas-tugas
akademik di dalam situasi sekolah. GO dapat berupa keinginan untuk bisa
memahami dan menguasai materi pelajaran yang diberikan, yang disebut dengan
task involved atau berupa keinginan untuk tampil baik dan mendapatkan
penghargaan dari orang lain, yang disebut dengan ego involved. Selain faktor
internal, GO juga dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal antara lain lingkungan
rumah dan lingkungan sekolah. Dalam kaitannya dengan sekolah, metode
pengajaran yang diterapkan di kelas dapat menjadi salah satu faktor eksternal
yang dapat mempengaruhi GO, karena metode pengajaran mempengaruhi
bagaimana guru memberikan materi dan bagaimana situasi dalam kelas itu
berlangsung. Di dalam penelitian ini, metode pengajaran dibagi menjadi belajar
aktif dan belajar pasif. Belajar aktif adalah metode pengajaran yang memberikan
peluang kepada siswa untuk berpartisipasi secara aktif dan belajar pasif adalah
metode pengajaran yang menempatkan siswa pada peran yang pasif di dalam
proses belajarnya di kelas. Selanjutnya penelitian ini diadakan untuk melihat ada
tidaknya perbedaan GO yang signifikan pada siswa sekolah dasar (SD) yang
mendapatkan metode pengajaran belajar aktif dan belajar pasif.
Penelitian dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan kuesioner yang
mengukur GO dan diberikan pada dua kelompok subyek, yaitu kelompok belajar
aktif dan belajar pasif. Peneliti menggunakan 44 siswa sekolah dasar Islam (SDI)
Pondok Duta sebagai subyek yang mewakili kelompok belajar pasif dan 34 siswa
SDI Terpadu Fajar Hidayah yang mewakili kelompok belajar aktif. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling. Seluruh subyek
memiliki rentang usia 10-12 tahun atau kelas tinggi SD dimana pada usia tersebut
siswa memiliki GO yang lebih stabil dibandingkan kelas rendah sehingga sudah
dapat dilakukan pengukuran terhadap GO. Perhitungan reliabilitas alat dan T-fesf
dalam penelitian menggunakan program SPSS 10.0.1 for Windows.
Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan GO baik task involved maupun
ego involved yang signifikan antara kelompok belajar aktif dan belajar pasif.
Selanjutnya, skor rata-rata dari kedua kelompok menunjukkan bahwa siswa pada
kelompok belajar aktif memiliki skor GO task involved yang lebih tinggi daripada siswa pada kelompok belajar pasif. Hal ini berarti siswa pada kelompok belajar aktif
cenderung memiliki GO task involved daripada kelompok belajar pasif. Sebaliknya,
siswa pada kelompok belajar pasif memiliki skor GO ego involved yang lebih tinggi
daripada siswa pada kelompok belajar aktif. Hal ini berarti siswa pada kelompok
belajar pasif cenderung memiliki GO ego involved daripada kelompok belajar aktif.
Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa metode pengajaran mungkin
menjadi salah satu faktor yang turut mempengaruhi GO siswa. Meskipun demikian,
hasil yang diperoleh belum tentu menggambarkan hubungan sebab akibat. Artinya
perbedaan GO yang signifikan antara kedua kelompok tidak benar-benar mutlak
menggambarkan bahwa metode pengajaranlah yang mempengaruhi GO. Hal ini
disebabkan karena penelitian ini bukanlah penelitian eksperimental yang dapat
memastikan hubungan sebab akibat antar variabel penelitian.
Untuk penelitian selanjutnya disarankan memperhatikan penggunaan bahasa yang
lebih sederhana dan mudah dipahami mengingat subyek adalah siswa SO. Selain
itu, penggunaan sampel yang lebih banyak diperlugan untuk hasil yang lebih baik.
Secara aplikatif, hasil penelitian dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pihak
sekolah maupun guru untuk menggunakan metode pengajaran belajar aktif
sebagai sarana mencapai tujuan pendidikan yang lebih baik."
2002
S3094
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Umi Chotimah
"Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar mahasiswa melalui penerapan model cooperative learning tipe think pair share dalam pembelajaran telaah kurikulum SMP dan SMA (TKSS) mahasiswa program studi PPKn FKIP Unsri...."
Palembang: Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Universitas Sriwijaya Palembang, 2007
370 FORKE 27:1 (2007)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rakean Sundayana
"Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui fenomena dan gambaran aspek yang berkaitan dengan harga diri dan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan yang bertujuan untuk menjelaskan seberapa besar pengaruhnya terhadap mutu kehidupan sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan metode analisis jalur dimana data diungkap dengan menggunakan instrument kuisioner dan interview. Responden dari penelitian ini adalah siswa sekolah dasar kelas 6 di Kabupaten Subang yang diambil melalui sampel untuk mewakili populasi sebanyak 301 siswa melalui pendekatan multistage random sampling. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh harga diri dan pembelajaran aktif, kreatif efektif dan menyenangkan secara bersama-sama memberikan pengaruh terhadap mutu kehidupan sekolah dasar di Kabupaten Subang sebesar 44,10% sedangkan sisanya 55,90% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

This study aimed at identifying phenomena and presenting aspects related to selfesteem and active, creative, effective, and joyfull learning in order to describe their effects on the quality of primary school life in Subang District. The research method used path analysis. Data were collected by questionnairs and interviews. The respondents of this study were 6th Grade students of primary schools in Subang District and were through multistage random sampling to represent the population of approximately 301 students. The results of the study indicated that, togetherly, self-esteem, and active, creative, effective, and joyfull learning explained 44.10% effect on the quality of school life. The rest (55.90%) was explained by other factors unaccounted in this study."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T28141
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mehrunnisah Kasim
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1998
S26946
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>