Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 169628 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Natasha Nugraha
"ABSTRAK
Sepanjang hidupnya, manusia selalu menjalin hubungan dengan orang lain.
Salah satu bentuk hubungan interpersonal yang penting dalam kehidupan manusia
adalah hubungan percintaan antara pria dan wanlta. Sesuai dengan tugas
perkembangannya, pada masa dewasa muda hubungan percintaan berhubungan
dengan pemilihan pasangan hidup. lndividu dewasa muda yang berada pada tahap
pemilihan pasangan hidup ini kebanyakan adalah mahasiswa. Kemampuan individu-
- dalam hal ini mahasiswa-untuk menjalin hubungan percintaan adalah aspek yang
penting dalam personal well-being (kesejahteraan individu) pada masa dewasa.
Pada masa dewasa muda ini, mahasiswa telah siap untuk menjalin hubungan yang
intim, yang berarti bahwa individu tidak hanya melibatkan dlri pada hubungan
tersebut tapl juga ingin memelihara dan mempertahankannya. Hal ini disebabkan
karena pada tahap perkembangannya, mahasiswa diharapkan untuk memilih
pasangan hidupnya dan mulai membentuk keluarga.
Kemungkinan akan timbulnya ketertarikan pasangan pada orang lain
merupakan masalah yang banyak ditemui dalam hubungan percintaan, dan
kecemburuan adalah respon yang biasanya timbul dari indlvidu. Kecemburuan,
apalagi jika berlebihan, dapat berakibat buruk bagi individu itu sendiri, individu yang
dicemburui, bahkan bagi kelangsungan hubungan percintaan.
Untuk melihat kondisi tersebut, penelitlan ini lebih bersifat eksploratif, yaitu
penelitian yang bertujuan untuk memperdalam pengetahuan tentang faktor-faktor
yang menimbulkan kecemburuan terhadap pacar pada mahasiswa/i dan apakah ada
perbedaan yang signifikan dalam gambaran faktor-faktor tersebut antara kelompok
mahasiswa dan kelompok mahasiswi. Pengolahan data dilakukan dengan
menggunakan teknik analisis faktor, diperoleh 7 faktor yang menjadi sumber
kecemburuan dan terdapat perbedaan yang signifikan pada 3 faktor antara
kelompok mahasiswa dan kelompok mahasiswi. Berikut ini ditampilkan hasil
penelitian secara lebih rinci :
a. Faktor-faktor yang menimbulkan kecemburuan terhadap pacar pada
mahasiswa/i (berdasarkan peringkat) :
1. Pacar lebih mengutamakan Iawan jenis Iain
2. Pacar mengalami kontak fisik dengan Iawan jenis lain
3. Pacar mengagumi Iawan jenis lain
4. Pacar memberikan perhatian pada lawan jenis Iain
5. Pacar berteman dekat dengan Iawan jenis yang pernah menyukai/disukainya
6. Pacar terlalu sibuk dengan kegiatan pribadinya
7. Pacar akrab dengan Iawan jenis Iain
b. Perbedaan yang signifikan dalam gambaran faktor-faktor yang menjadi sumber
kecemburuan antara kelompok mahasiswa dan kelompok mahasiswi terdapat
pada:
1. Faktor 1: pacar berteman dekat dengan Iawan jenis yang pernah
menyukai/disukainya
2. Faktor 2: pacar akrab dengan Iawan jenis Iain
3. Faktor 4: pacar mengagumi Iawan jenis Iain
Berdasarkan urutan sumber-sumber kecemburuan terhadap pacar pada
mahasiswa/i, dapat disimpulkan bahwa faktor yang paling menimbulkan
kecemburuan adalah faktor pacar lebih mengutamakan Iawan jenis Iain dan faktor
pacar mengalami kontak fisik dengan Iawan jenis Iain. Sedangkan faktor yang relatif
paling tidak menimbulkan kecemburuan adalah faktor pacar terlalu sibuk dengan
kegiatan pribadinya dan faktor pacar akrab dengan Iawan jenis Iain. Ketujuh faktor
sumber kecemburuan terhadap pacar pada mahasiswa/i ini temasuk dalam
possessive jealousy, exclusive jealousy, dan fearful jealousy. Egotistic jealousy yang
disebut oleh Sternberg dan Bames (1988) tidak tampil dalam penelitian ini.
Berdasarkan urutan sumber-sumber kecemburuan terhadap pacar pada
kelompok mahasiswa, dapat disimpulkan bahwa pria setuju bahwa faktor pacar
mengalami kontak fisik dengan Iawan jenis lain dan faktor pacar Iebih
mengutamakan Iawan jenis Iain merupakan faktor yang paling menimbulkan
kecemburuan. Sedangkan faktor yang relatif paling tidak menimbulkan kecemburuan
bagi pria adalah faktor pacar berteman dekat dengan Iawan jenis yang pernah
menyukai/disukainya dan faktor pacar akrab dengan Iawan jenis Iain. Sementara
berdasarkan urutan sumber-sumber kecemburuan terhadap pacar pada kelompok
mahasiswi. dapat disimpulkan bahwa wanita setuju bahwa faktor pacar lebih
mengutamakan Iawan jenis lain dan faktor pacar mengalami kontak fisik dengan
Iawan jenis lain merupakan faktor yang paling menimbulkan kecemburuan.
Sedangkan faktor yang relatif paling tidak menimbulkan kecemburuan bagi wanita
adalah faktor pacar terlalu sibuk dengan kegiatan pribadinya dan faktor pacar akrab
dengan Iawan jenis Iain.
Adapun kelemahan dari penelitian ini adalah pada konstruksi alat ukur, yaitu
formulasi item-item pada kuesioner kurang tajam dan perbedaan jumlah item yang
rnewakili tiap faktor terialu besar. Berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut, ada
beberapa saran yang dapat diberikan, yaitu item yang dianggap kurang tajam
diformulasikan kembali dan jika mungkin dilakukan analisis faktor dengan metode ekstraksi atau rotasi lain untuk melihat secara Iebih mendalam kemungkinan adanya
faktor yang bisa digabungkan satu sama Iain atau justru munculnya faktor Iain yang
sama sekali berbeda, dan jumiah item tiap faktor dibuat Iebih seimbang agar faktor-
faktor tersebut dapat dibandingkan dengan Iebih akurat."
1998
S2556
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryaningsih
"Dalam banyak praktek di industri, masalah kebakaran umumnya ditangani dengan pendekatan reaktif yaitu penanggulangan kebakaran setelah terjadinya nyala api, misalnya penyediaan alat pemadam api ringan (Apar), pembentukan tim penanggulanagn kebakaran dll. Namun demikian, hal tersebut belum cukup memadai. Penelitian ini merupakan upaya untuk melakukan pendekatan preventif dengan cara menganalisa faktor-faktor yang menimbulkan nyala api di fasilitas pengecatan. Penelitian ini adalah suatu studi kasus untuk obyek yang diteliti yaitu fasilitas pengecatan PT. X.
Metoda analisa yang digunakan adalah analisa pohon kegagalan (Fault Tree Analysis) dan dievakuasi secara semi kuantitatif dengan penentuan probabilitas kegagalan/failure. Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan langsung, wawancara, data primer dan data sekunder/referensi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari ketiga elemen nyala api (sumber panas, bahan bakar dan oksigen), maka sumber panas-lah yang menjadi elemen/faktor yang signifikan untuk menimbulkan nyala api. Bahan bakar disini berasal dari pelarut/solvent yang terkandung dalam cat dan thinner, dan sudah berupa uap pelarut yang berada dalam keadaan siap terbakar seperti Xylene, Dinrethylhetizene, 2-methyl-2 propanol, dan Methanol. Sedangkan oksigen tersedia cukup untuk mendukung terjadinya kebakaran.
Sumber panas yang signifikan dalam sistem yang diteliti adalah akumulasi listrik statis yang diakibatkan oleh gerakan cairan dan partikel dalam campuran cat, baik yang terjadi dalam pengecatan manual maupun otomatis.
Dari analisa Fault Tree dihasilkan bahwa akumulasi listrik statis dapat disebabkan oleh kegagalan sistem ventilasi, dan selanjutnya kegagalan ini dapat disebabkan oleh kegagalan pemeliharaan. Rangkaian kejadian ini menjadi rangkaian kegagalan yang penting untuk diperhatikan. Sementara itu, kegagalan manusia ditemukan tidak menjadi faktor penting penyebab terjadinya nyala api, namun merupakan faktor yang secara tidak langsung/indirect dapat menyebabkan eskalasi kejadian kebakaran.
Berdasarkan hal-hal di atas, maka saran yang dibuat mengarah pada perbaikan yang ditujukan kepada manajemen, yang meliputi engineering control dan administrative control. Dalam hal ini, saran yang disampaikan adalah perbaikan sistem ventilasi dan bidang manajemen pemeliharaan/maintenance. Hal ini mencakup perbaikan sistem dan prosedur, tanggung jawab, jadwal pemeliharaan rutin dan tahunan, terutama untuk peralatan penting seperti fan, filter dan bak air penyerap. Di samping itu juga perlu disediakan tempat penyimpan pelarut khusus untuk menghindari kegagalan manusia/operator yang dapat meningkatkan keberlangsungan nyala api/kebakaran.
Daftar bacaan: 22 (1973-2000)

Case Study: Analysis of Elements for the Initiation of a Fire in the Painting FacilityIn most of industrial practices, fire has been managed by reactive approach, for examples manage fire impact by using fire extinguishers, establish the Fire Fighters Team, etc. However, those efforts have not been appropriate to manage fire, as the fire ignition is happened. This research uses a preventive approach to manage fire by analyzing elements for the initiation of a fire in the painting facility. This is a study case in the specific issue of paint spray facility of PT. X.
This research uses the method of Fault Tree Analysis, and semi quantitative evaluation by determining the probability of failures. Data are collected by observation, interviews, primary and secondary sources.
Result of the research shows that the heat source is an essential element to initiate a fire. In this case, fuel is produced from the solvent/flammable liquid contained in the mixed of paint and thinner, In painting booth, the flammable vapor is on the flammability area/limits. The following solvents are vaporized under the operation temperature: Xylene, Dimethylbenzene, 2-methyl-2 propanol, and Methanol. While, Oxygen is supplied by the air sufficiently.
In this system, a significant heat source is accumulation of static electricity which produced by a stream of mixed of particle-liquid/vapor caused by the manual and automatic paint spraying.
The Fault Tree Analysis results that static electricity can be accumulated by the failure of ventilation system. Furthermore, this can be resulted by the failure of maintenance program. A set of events from static electricity accumulation, ventilation failure and maintenance failure, is an essential event that should be considered. Meanwhile, the human failure is not an essential/significant factor to ignite a fire. This failure is considered as an indirect event which could escalate a fire.
Based on those above results, the following recommendations are created for management improvement, which include engineering control and administrative control. The recommendations are focused on the improvement of ventilation system and maintenance management. This includes improvement on system and procedures, roles and responsibilities, preventive maintenance schedule (both of routine and yearly programs). Particular attention should be given to the essential equipment such as fan, filter and water curtain/recirculation tanks. It is also urging to provide temporary solvent storage area beside the painting booth, in order to prevent the human failure which could improve sustainability of fire.
References: 22 (1973-2000)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T8927
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S7218
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This research is intended to analyse the effects of money supply, interest rates, real income, exchange rates, foreign price rates and the economic crisis on inflation. In addition, this research also wishes to determine appropriate model of the inflation in Indonesia. The data employed in the study are secondary time series data from quarterly data for period of 1983.I—2001.IV or constitues observation consisting of 76 series of data picked from several publications. The method of analysis used in the study are error correction model and forward looking buffer stock model...."
JEB 11:1 (2005)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Putri Ghaisani
"Penelitian ini bertujuan untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa khususnya di Jakarta dalam intensi pembelian kembali produk pakaian merek luar negeri. Intensi pembelian kembali dijelaskan oleh beberapa variabel: normative influence, brand consciousness, perceived quality, dan emotional value. Penelitian menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM), yang menemukan bahwa faktor yang paling mempengaruhi mahasiswa dalam intensi untuk membeli kembali pakaian merek luar negeri adalah variabel emotional value. Variabel ini sangat berperan penting bagi perusahaan asing maupun lokal yang memasuki pasar Indonesia dan menjadikan mahasiswa sebagai target pasar mereka.

The study is designed to determine the factors influencing collage students? repurchase intention especially in Jakarta toward foreign apparel brand. Reprchase intention is explained with several variable : normative influence, brand consciousness, perceived quality, and emotional value. Using structural equation modeling (SEM), the study finds that the most factor affecting collage students? repurchase intention toward foreign apparel brand is emotional value. Emotional value administer significant part for foreign and local retailers who plan to enter Indonesia market and in order to appeal to collage student."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T28210
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Elevita Yuliati
"Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh pihak manajemen gedung bioskop untuk dapat terus menarik minat masyarakat mengunjungi bioskop adalah dengan mempertahankan dan meningkatkan kepuasan pengunjungnya. Selanjutnya kepuasan diharapkan akan menimbulkan Ioyalitas pelanggan yang diwujudkan antara lain dalam bentuk kunjungan berulang.
Penelilian ini bermaksud untuk meujawab pertanyaan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi persepsi kepuasan pengunjung bioskop di Jakarta dan pengaruh pensepsi kepuasan tersebut terhadap loyalitas pengunjung bioskop di Jakarta. Dalam model penelitian ini indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur persepsi kepuasan pengunjung bioskop adalah lokasi bioskop, kemudahan mendapatkan tiket, fasilitas lobby bioskop, fasilitas dalam teater dan kenyamanan menonton Selanjutnya persepsi kepuasan pengunjung ini dikaitkan dengan loyalitas pengunjung.
Unit analisis penelitian ini adalah mahasiswa dan siswa SMU. Pengambilan sampel dilakukan di Universitas Indonesia dan SMU Al-Azhar Pejaten. Responden diminta untuk mengisi kuesioner. Item pertanyaan kuesioner adalah indikator-indikator untuk mengukur konstruk-konstruk penelitian ini. Konstruk lokasi bioskop, kemudahan mendapatkan tiket, fasilitas lobby bioskop, fasilitas dalam teater, kenyamanan menonton, kepuasan pengunjung dan loyalitas pengunjung masing-masing diukur dengan menggunakan 4 indikator. Selumhnya terdapat 28 indikator dalam penelitian ini.
Metode analisis data yang digunakan terdiri dari dua tahap. Tahap pertama pengolahan data dilakukan dengan menggnuakan analisis faktor pada setiap konstruk yang ada pada model penelitian. Hal ini dilakukan guna meIihat kelayakan indikator-indikator dalam membentuk masing-masing konstruknya. Setelah diperoleh hasil dari teknik analisis faktor, malta dilakukanlah teknik analisis tahap kedua yaitu dengan menggunakan teknik analisis regresi berganda. Hal ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Responden dalam penelitian ini berjumlah 140 orang.
Hasil analisis data dalam penelitian ini memperlihatkan bahwa:
1. Lokasi bioskop secara signifikan mempengaruhi persepsi kepuasan pengunjung bioskop.
2. Fasilitas lobby bioskop secara signifikan mempengaruhi persepsi kepuasan pengunjung bioskop.
3. Fasilitas dalam teater secara signifikan mempengaruhi persepsi kepuasan pengunjung bioskop.
4. Persepsi kepuasan pengunjung bioskop secara signifikan mempengaruhi loyalitas mereka.
Sedangkan kemudahan mendapatkan tiket dan kenyamanan menonton tidak signifikan mempengaruhi persepsi kepuasan pengunjung bioskop.
Hasil penelitian ini mengemukakan bahwa model penelitian terbukti, yaitu dengan adanya hubungan antara persepsi kepuasan pengunjung bioskop dengan Ioyalitas mereka.

Customer satisfaction has become a vital key of competitive and customer retention strategies. Keeping customers satisfied is essential for long-term success of a certain business, including cinema or, in a more familiar present form, cineplex business. The management of a cineplex has to keep its patrons satisfied and if possible, giving them more satisfaction each time they visit the cineplex. Satisfacton will bring about customer loyalty which in its turn will manifest itself in the form of repeat buying.
This research is intended to answer the questions which factors influence perceived satisfaction of cineplex patrons in Jakarta and how the perceived satisfaction affecting their loyalty. In the research model, the writer used indicators below: The cineplex location, access to buy tickets, facilities in cineplex lobby, facilities in the theater, and the pleasure of watching film in the theater. In the next stage ofthe research, the writer tried to link the perceived satisfaction of cineplex patrons to their loyalty towards cineplex.
The analysis unit of this research is unhrersity and high school students. The research sample came from the University of Indonesia and Al-Azhar 2 Islamic High School. Respondents were asked to fill in questionnaires. The items in the questionnaire were the indicators to measure the constructs ofthe research. The writer used 4 indicators each to measure the constructs of cineplex location, access to buy tickets, facilities in cineplex lobby, facilities in the theaten the pleasure of jilrnwatching, customer satiqaction and customer loyalty, which bring about the total of 28 indicators used in this research.
The writer used a two-stage analysis method in this research. In the first stage the writer used factor analysis for each construct in the research model to assess the validity of each indicator. In the next stage, the writer used multiple regression analysis to assess the influence of independent variables to the dependent variables. Total respondents participated in this research is 140.
The results of data analvsis in this research are:
1. The location ofthe cineplex is significantly influencing the perceived satisfaction on the cineplex patrons.
2. The facilities in the cineplex lobby is significantly influencing the perceived satisfaction ofthe cineplex patrons.
3. The facilities in the theater is significantly influencing the perceived satisfaction of the cineplex patrons.
4. The perceived satisfaction of the cineplex patrons is significantly influencing their loyalty towards cineplex.
While access to buy tickets and the pleasure of film watching are not significantly
influencing the perceived satisfaction ofthe cineplex patrons.
The result of this particular research has proved that the perceived satisfaction of the cineplex patrons is significantly influencing their loyalty toward cineplex.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T17773
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arozamati Wa`Ozaro Lase
"Remaja berperilaku merokok merupakan kelompok risiko baik dari segi ekonomi dan kesehatan. Remaja berisiko merokok dipengaruhi oleh beberapa faktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berkontribusi terhadap remaja berisiko merokok. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dengan sampel penelitian berjumlah 149 orang remaja yang memiliki orang tua merokok.
Hasil penelitian menemukan faktor yang berkontribusi terhadap remaja berisiko merokok adalah pengetahuan, gengsi, pengaruh teman, pengaruh iklan, sumber dana untuk merokok dan perhatian orangtua. Diskusi untuk mengurangi risiko merokok pada remaja perlu dilakukan pemberian informasi yang terus-menerus, kerjasama dengan orangtua dalam mengasuh anak remaja.
Penelitian ini merekomendasikan kepada pelayanan kesehatan untuk mengembangkan edukasi sesama teman dalam peer group untuk mengurangi perilaku merokok pada remaja.

Adolescent smoking behavior is a risk group in economics terms and health. Adolescents at risk of smoking is influenced by multiple factors. This study aims to determine the factors that contribute to adolescent smoking risk. This study used cross sectional method with the study sample numbered 149 teenagers have parents smoked.
Results found the factors that contribute to adolescent smoking is a risk of knowledge, prestige, influence of friends, the influence of advertising, the source funding for smoking and parental attention. Discussions to reduce the risk of smoking in adolescents need to be giving information constantly, cooperation with parents in parenting adolescents.
This research recommends that health services to develop education fellow friends in the peer group to reduce smoking behavior in adolescents.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T31904
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>