Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 148556 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
S4670
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
741.5 B314 bx
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Novita Tuasuun
"Pada majalah anak Kristen AMI Anak Manis Indonesia, 1987 mdash;2010 , terdapat komik ldquo;Si Opa rdquo; yang banyak mengacu kepada teks sastra hikmat Perjanjian Lama, terutama Amsal. Sastra hikmat ini memuat nilai-nilai universal mengenai makna hidup manusia. Salah satu tema pokoknya mengenai kontras antara orang berhikmat dan orang bodoh. Oleh karena itu, penelitian ini bermaksud membahas: 1 bagaimana kitab Amsal sebagai bagian sastra hikmat dalam Perjanjian Lama disampaikan kepada pembaca anak-anak Indonesia dalam Majalah AMI, terutama dalam komik humor ldquo;Si Opa rdquo; 1999-2009 ?; 2 bagaimana tema kontras antara orang berhikmat dan orang bodoh dalam Kitab Amsal direpresentasikan ke dalam komik humor ldquo;Si Opa rdquo; di majalah AMI?; 3 bagaimana komik humor ldquo;Si Opa rdquo; di majalah AMI mengonstruksi pemahaman akan identitas ras dan gender dalam strategi visual dan narasinya? Melalui metode pendekatan tekstual yang mengkaji aspek visual dan verbal komik ldquo;Si Opa rdquo;, hasil penelitian menunjukkan bahwa pesan hikmat yang universal dalam kitab Amsal menjadi bergeser, bahkan berubah, karena adanya representasi yang bias ras dan bias gender. Kehadiran tokoh-tokoh stereotipikal dalam komik ini mengandung muatan humor yang dominan, tetapi sekaligus berpotensi mensosialisasikan pemahaman yang mensubordinasikan ras kulit hitam dan perempuan. Dengan demikian penelitian ini dapat menjadi kajian interdisipliner mengenai bacaan anak berdasarkan teks Alkitab.

In a Christian children magazine titled AMI Anak Manis Indonesia ndash Sweet Children of Indonesia, 1987 to 2010 there was a humorous comic ldquo Si Opa rdquo . The comic mostly referred to the Proverbs as Old Testament wisdom literature in the Bible that consists of universal values about the meaning of life and one of the main themes is the contrast between the wise and the fool. Therefore, this research aimed to examine 1 how the book of Proverbs presented to the children in Indonesia as readers in the humorous comic ldquo Si Opa rdquo 1999 2009 2 how the contrast of the wise and the fool in Proverbs is represented in ldquo Si Opa rdquo comic 3 how was ldquo Si Opa rdquo comic construct a racial and gender identity. Through the textual approach that analyzes visual and verbal aspects, this research found that the universal wisdom message in ldquo Si Opa rdquo shifts, and even changes, due to certain representations that are laden with racial and gender bias. The stereotypical characters in the comic do give humorous effects, but such characters at the same time convey viewpoint that subjugates women and people with darker skin. Therefore this thesis could contribute to interdisciplinary research of children 39 s literature based on Biblical texts."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
T49516
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inka Saraswati
"Gambar sebagai media untuk menyampaikan gagasan dikenal manusia sejak lama. Komik adalah salah satu bentuk penyajian gagasan yang disampaikan dengan gambar sebagai bahasa pengisahan. Dengan bentuknya yang menarik, bacaan komik berhasil memikat perhatian pembacanya. Oleh karena itu selain dikenal sebagai bacaan yang berisi cerita fiksi, komik juga dikenal sebagai media untuk menyampaikan informasi, kritik, maupun sebagai alat pelajaran dan lain sebagai_nya. Komik berisi bahwn non fiksi dimaksudkan untuk mem_permudah pemahaman mengingat gambar mampu memberikan ke_jelasan yang lebih daripada uraian kata-kata. Contohnya, Keajaiban Tubuh Manusia yang diterjemahkan oleh Ina Hi_dayat dan diterbitkan oleh BPK Gunung Mulia pada tahun 1980. Sebagai bacaan, ternyata komik dibaca oleh pembaca dari segala tingkatan usia, bahkan menurut Arswendo Atmowiloto jika seseorang ingin berdusta ia tinggal mengatakan bahwa ia belum pernah membaca komik. Sebab, hal tersebut hampir tidak masuk akal mengingat hampir setiap surat kabar, mingguan dan majalah memuat komik."
1984
S15397
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fanny Fajarianti
"Skripsi ini merupakan penelitian mengenai metafora yang terdapat di dalam komik Prancis. Data-data komik diambil sebanyak 12 judul dari berbagai jenis komik, seperti aventure humoristique _petualangan lucu_, western, dan humour _humor_. Penelitian ini difokuskan pada jenis-jenis metafora yang terdapat di dalam komik. Teori Ullmann (1975) digunakan dalam menentukan jenis-jenis metafora yang akan diteliti. Menurut Ullmann, terdapat empat jenis metafora yaitu metafora antropomorfis, metafora binatang, metafora konkret ke abstrak, dan metafora sinestesia. Dari analisis ke-12 komik tersebut ditemukan metafora sebanyak 41 buah, dengan metafora konkret ke abstrak sebagai metafora yang dominan (40%), metafora binatang (31%), dan metafora antropomorfis (5%). Sementara itu, metafora jenis sinestesia tidak ditemukan dalam komik yang diteliti. Selain keempat jenis metafora yang telah ditentukan sebelumnya, terdapat pula metafora yang tidak dapat diklasifikasikan (24%). Kesimpulan dari analisis yang telah dilakukan yaitu terdapat hubungan konteks cerita dengan pemilihan metafora binatang dalam jenis komik tertentu. Hubungan gambar dan teks dalam komik tidak dapat dipisahkan pada saat meneliti metafora dalam komik."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S14494
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Frisanti Karlina
"Pos Kota merupakan surat kabar harian yang mempunyai target pembaca bergolongan C, yaitu masyarakat kalangan bawah.Ada komponen yang menarik dari Pos Kota yaitu komik strip Doyok. Pada komik strip ini tokoh utamanya adalah Doyok seorang rakyat kecil, yang berpakaian tradisional Jawa dan di dalam penggambarannya terjadi ketimpangan antara strata sosial yang tinggi dengan strata sosial rendah.Walaupun berstrata rendah Doyok ikut serta memberikan informasi dan kritikan mengenai masalah sosial politik yang berlangsung di Indonesia.Oleh karena itu penulisan skripsi ini bertujuan untuk menganalisis representasi penggambaran isu-isu politik selama Pilpres 2004 dikomik strip Doyok Pos Kota. Kerangka pemikiran yang digunakan dari penulisan skripsi ini adalah, pengertian komunikasi politik, struktur masyarakat dan bahasa, teori informasi, Konstruksi realitas sosial, fungsi sosial media, medium is the message dan semiotika Saussure untuk menganalisis data. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif, yaitu untuk menggambarkan atau mengetahui pemahaman makna dari objek yang ditelitinya, dimana dalam hal ini objek yang diteliti adalah komik strip Doyok di surat kabar harian Pos Kota. Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap ketujuh edisi komik strip Doyok mengenai representasi penggambaran isu-isu politik selama Pilpres 2004,hasil yang di dapat dari analisis adalah kritikan dan sindiran yang dilontarkan Doyok, mengindikasikan bahwa Pos Kota telah melakukan fungsinya sebagai pilar keempat demokrasi dan melakukan fungsi pengawasan,dimana bertujuan untuk menciptakan kesadaran bagi khalayaknya, Prilaku politik yang dilakukan elit seperti lobi-lobi politik, adanya money politic, dan prilaku elit seperti seorang penipu, merupakan fenomena dan mengindikasikan adanya prilaku politik yang tidak sehat, dan ini berlangsung dari zaman orde lama sampai dengan reformasi.Doyok sebagai komunikator politik berusaha mengkomunikasikan isu-isu politik kepada khalayaknya, dengan menggunakan bahasa, lambang atau simbol-simbol yang dapat dipahami khalayaknya yaitu masyarakat golongan bawah.

Pos Kota is one of daily news paper that have segmented on C readers, which is low in economic status. There is a component that attract those readers, Comic Strip Doyok, whom the main character being describe as urban people, has low in economic status, wearing Javanese traditional dress and furhermore have imbalance status between the rich and the poor. Eventhough Doyok has been describe as urban and low in sosial strata, Doyok being participated in giving those critical and sinism about social and political issues in Indonesia, so that the writer want to analyze the representation of political issues description during presidential election 2004 in comic strip Doyok Pos Kota. The main theory in these thesis are political communication, the stucture of Indonesian people and the language, social reality construction, the function of media, medium is the message, and Saussure semiotic to analyze the data. The approach of these thesis using qualitative descriptive, which's use to describe or to know the meaning of object, comic strip Doyok in Pos Kota. The interpretation which is being analyze to eight edition in comic strip Doyok are the critical and sinism from Doyok, indicate that Pos Kota has doing the function of media as fourth democracy state and survaillance, which is aim to give the understanding for the readers. Political behaviour such as politics loby, money politics, the behavior of elite like deviant, indicate negative behaviour without any changing from the elite, this behaviour always on and on from Soekarno era until reformation era. Doyok as communicator trying to communicate political issues using language, symbol that can be understood by its reader, whom low in economical and social status.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4157
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hartadi Wibowo
"ABSTRAK
Buku bacaan anak merupakan alat/sarana yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan anak dalam hal informasi, rekreasi, juga untuk memenuhi kebutuhan penemuan tokoh identifikasi, serta untuk mengembangkan minat anak. Sebagai bacaan anak, komik dan buku bergambar (picture books) adalah berdiri sendiri. Banyak pendapat yang pro dan kontra mengenai komik sebagai bacaan anak. Namun satu hal yang tidak dapat dipungkiri ialah, daya tarik komik sangat besar (lebih besar) dibanding daya tarik bacaan bergambar. Daya tarik komik dapat dimanaatkan untuk menarik minat baca anak-anak, sebagai pembaca pemula, dengan catatan ; diperlukan seleksi yang baik, antara lain dengan memperhatikan materi cerita, segi bahasa, bentuk dan ukuran huruf pada teks, serta kejelasan gambar. Bacaan bergambar memang dipersiapkan untuk konsumsi anak-anak. Namun bias mengungguli komik dalam hal daya tarik tehadap pembacanya, yaitu anak-anak. Untukitulah, maka buku bacaan bergambar ini dapat dipakai sebagai alternative komik, dan perlu penyebaran yang lebih luas(merata), serta harga yang lebih murah atau paling tidak setara dengan harga komik, yang relatif lebih murah.

"
1985
S15291
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pardede, Trifena Artanauli
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan cara menggambarkan korban bencana yang sesuai untuk anak-anak dan juga nilai yang terkandung di dalamnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan deskripsi kualitatif, metode pengumpulan data, melalui studi pustaka, metode analisis data dan metode berpikir induktif. Hasil penelitian akan disampaikan dalam deskriptif analitis. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa cara yang digunakan dalam menggambarkan korban bencana dalam komik anak-anak tidak dengan gambar yang mengerikan, namun lebih menekankan pada cerita. Komikus menggunakan hal-hal yang biasa ada pada anak-anak, yaitu teman, keluarga, sahabat, tempat bermain, dan benda kesayangan. Keempat data mengandung nilai pendidikan karakter dan nilai kemanusiaan, yaitu peduli sosial dan sesama.

The purpose of this research is to find out how to describe disaster victims that are appropriate for children and also the value they contain. The analysis is using qualitative description method, data collection method, namely literature study, data analysis method and inductive thinking method. The result of the study will be presented in analytical descriptive. The result shows that the method used in describing victims of disasters in children`s comics is not with terrible images, but rather emphasizes the story. Comic artist use things that are common to children, namely friends, family, bestfriends, playground, and favorite objects. All four data contain the values of character education and human values, namely social care and others."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dhityana Ayu Bestania
"Garudayana Saga merupakan komik yang berkisah tentang Garuda. Komik Garudayana Saga memiliki konsep Garuda, dan konsep Garuda tersebut juga terdapat dalam teks Adiparwa. Adiparwa merupakan parwa (kitab) bagian pertama dari kisah Mahabharata. Tokoh Garuda yang terdapat pada narasi Adiparwa diilustrasi dengan gambar gaya manga dalam komik Garudayana Saga. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan representasi karakter Garuda yang tampak pada gambar karakter Garuda dalam komik Garudayana Saga, berdasarkan kutipan yang berisi tentang tokoh Garuda dalam teks Adiparwa. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif Creswell (2014) yang dipadukan dengan teori alih wahana Damono (2018) dan teori semiotik Peirce (1998). Secara keseluruhan, karakter Garuda dalam komik Garudayana Saga tetap dipertahankan berdasarkan Garuda dalam teks Adiparwa, yang terlihat pada ciri fisik, sebutan raja, kesaktian, sifat, dan selera makan, dengan penambahan berupa aksesori yang dikenakan karakter Garuda dalam komik. Lalu, ditemukan bentuk tanda berupa 3 ikon, 1 indeks, dan 3 simbol. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa, representasi karakter Garuda dalam komik Garudayana Saga yang berupa gambar dengan gaya manga, memiliki kesesuaian dengan tokoh Garuda dalam teks Adiparwa yang masih berupa narasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, karakter Garuda dalam komik Garudayana Saga direpresentasikan dengan tepat dengan gambar gaya manga, berdasarkan tokoh Garuda dalam teks Adiparwa.

Garudayana Saga is a comic that tells the story of Garuda. Garudayana Saga has the concept of Garuda, which is also found in Adiparwa. Adiparwa is the first book of the Mahabharata story. The Garuda character found in Adiparwa narrative is illustrated with manga-style drawing in Garudayana Saga. This research aims to explain the representation of Garuda character seen in Garuda character image in Garudayana Saga, based on a quote that contains the character of Garuda in Adiparwa. The research is conducted using Creswell's qualitative method (2014), combined with Damono's transmedia theory (2018) and Peirce's semiotic theory (1998). Overall, the character of Garuda in Garudayana Saga is maintained based on Garuda in Adiparwa, which can be seen in physical characteristics, the tittle of king, supernatural powers, personalities, and appetite, with the addition of accessories worn by the Garuda character in comic. Then, found the form of a sign in the form of 3 icons, 1 index, and 3 symbols. The results of this study reveal that the representation of the Garuda character in Garudayana Saga, which is in the form of a manga-style drawing, is compatible with the Garuda character in Adiparwa's narrative. We can concluded that Garuda character in Garudayana Saga is properly represented with a manga-style drawing, based on the Garuda character in Adiparwa."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>