Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 45606 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Christian Natamado
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab permasalahan mengenai hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi khalayak dalam menonton tayangan mistis. Lebih jauh lagi, tujuan penelitian ini adalah untuk melihat apa yang memotivasi seseorang untuk menonton tayangan mistis di televisi dan bagaimana pemenuhan kebutuhan yang didapat setelah menontonnya, dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi tayangan mistis baik secara langsung maupun tidak langsung antara lain, tingkat kepercayaan terhadap hal-hal mistis, tingkat ketakutan terhadap hal mistis, tingkat membahas hal mistis dengan teman, frekuensi pengalaman pribadi dengan hal mistis, tingkat persepsi keberadaan hal mistis di lingkungan, tingkat ketertarikan akan karakteristik program acara tayangan mistis, tingkat kepuasan yang diharapkan dari konsumsi tayangan mistis yang akhirnya mempengaruhi tingkat kepuasan yang diperoleh setelah menonton tayangan mistis, Adapun tayangan mistis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Program acara Dunia Lain, Gentayangan , Percaya Nggak Percaya, Ekspedisi Alam Gaib, dan Info Supranatural. Teori yang digunakan adalah Uses and Gratification yang menyatakan bahwa khalayak memiliki kemampuan untuk memilih dan menggunakan media dalam memenuhi kebutuhan mereka. Dimana kebutuhan yang ada dapat timbul dari berbagai macam faktor. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 100 responden dengan populasi remaja pelajar SMU Negri di Jakarta dan pengambilan sampel dilakukan dengan multistage random sampling. Sedangkan yang menjadi sampel adalah siswa SMUN 14 Jakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen kuesioner yang berisikan indikator-indikator yang telah melalui prosedur operasionalisasi konsep yang diturunkan pada tingkat variabel lalu dimensi baru kemudian indikatorindikator yang sifatnya riil. Sebelum dilakukan uji regresi yang kemudian dilanjutkan dengan path analysis, semua indikator diuji validitas dan relianilitasnya. Semua indikator pada semua variabel lulus uji reliabilitas namun ada beberapa penyesuaian dengan operasioanl konsep terhadap variabel tingkat konsumsi, karena pada uji validitas indikator-indikatornya menyebar namun masih bisa dapat didefmiskan. Hasil analisa dan interpretasi menunjukkan bahwa variabel tingkat ketertarikan akan karakteristik program acara memberikan pengaruh yang kuat terhadap tingkat kepuasan yang diharapkan dari menonton tayangan mistis di televisi dan tingkat konsumsi tayangan mistis itu sendiri. Juga terbukti bahwa kepuasan yang diharapkan mempengaruhi tingkat kepuasan yang didapat dari menonton tayangan mistis."
2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dhika Shakiya
"Penelitiari ini menyelidiki pengaruh program tayangan informasi kriminal di tetevisi terhadap tingkat ketakutan khalayak terhadap kejahatan. Program yang diteliti adalah "Patroli," "Derap Hukum," "Jejak Kasus," "Buser," "Fakta," "Inuesngasi," dan "Sergap." Selain itn diselidiki juga pengaruh faktor-faktor lain terhadap tingkat ketaJaitan akan kejahatan itu sekatigus hubungan di antara faktor-faktor tersebut Penelitian menggunakan teori kualtiuasi dari Gerbner. Peneliti menggunakan metode path analysis untuk menemukan hubungan faktor-faktor yang mempengaruht tingkat ketakutan terhadap kejahatan. Penelitian menemukan bahim temyata tingkat ketakutan terhadap kejahatan memang dipengaruhi oieh intensitas menonton tayangan informasi kriminal, selain pengaruhi faktor faktor lain seperti hubungan indiuidu, pengalaman indiuidu, kerentanaa menjadi korban kejahatan, dan persepsi mengenai keamanan lingkungan."
2004
TJPI-III-3-SeptDes2004-91
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dhika Shakiya
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara konsumsi tayangan informasi kriminal dengan ketakutan pada kejahatan. Diasumsikan bahwa media massa, melalui tayangan informasi kriminalnya dapat menimbulkan ketakutan akan kejahatan pada masyarakat, dengan memperhatikan faktor hubungan individu, kerentanan, pengalaman individu, dan persepsi keamanan lingkungan. Selain itu dilihat juga hubungan antara kredibilitas tayangan informasi kriminal dengan konsumsi tayangan informasi kriminal. Adapun tayangan informasi kriminal yang digunakan dalam penelitian ini adalah Derap Hukum, Jejak Kasus, Fakta, Buser, Sergap, Patroli dan Investigasi. Penelitian dilakukan terhadap 100 responden pemiliki saluran telepon Telkom yang dipilih secara acak, dengan menggunakan tabel random. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner yang ditanyakan langsung kepada responden, serta wawancara mengenai seputar dampak media terhadap ketakutan pada kejahatan. Uji reliabiiitas yang dilakukan pada setiap variabel menunjukkan bahwa indikator-indikator yang digunakan dalam penelitian ini memiliki keterandalan yang baik. Begitu pula dengan hasil uji validitas yang menunjukkan bahwa indikator yang dipergunakan memang telah mengukur konsep dengan baik. Tayangan informasi kriminal dapat dibuktikan membuat masyarakat menjadi takut akan kejahatan, walaupun hubungan diantara kedua variabel tersebut cukup lemah. Persepsi keamanan lingkungan, hubungan individu dan kerentanan juga memiliki andil dalam membentuk ketakutan pada kejahatan dalam masyarakat. Namun pengalaman individu yang semula dianggap akan memiliki hubungan yang sangat kuat dengan ketakutan kejahatan, justru tidak dapat dibuktikan dalam penelitian ini. Banyak atau sedikitnya seseorang mengalami suatu tindak kejahatan, ternyata tetap akan menimbulkan ketakutan pada kejahatan. Sementara justru seseorang yang pengalaman individunya cukup banyak, ternyata justru tidak mengalami ketakutan pada kejahatan. Dimana hal itu dikarenakan adanya desensitifikasi pada dirinya, dimana seseorang merasa bahwa kejahatan adalah hal yang wajar."
2002
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S5753
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Furi Himawanto
"Penelitian ini bertujuan melihat pola hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi dampak iklan antirokok terhadap kognisi dan intensi remaja. Berdasarkan Teori Perlindungan Diri (Protection Motivation Theory), diasumsikan bahwa source of information akan mempengaruhi cognitive mediating process, dan interaksi yang terjadi di dalamnya akan berpengaruh terhadap intensi remaja melakukan tindakan yang dianjurkan iklan. Penelitian ini menggunakan path analisys sebagai alat analisis, sedangkan respondennya adalah para pelajar SMUN 103 Jakarta yang terpilih melalui metode Multistage Cluster Sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terpaan iklan antirokok tidak mempengaruhi sikap remaja terhadap iklan. Inin terjadi karena remaja telah memiliki pemahaman yang cukup tentang efek pereilaku merokok tanpa harus menyaksikan iklan antirokok. Namun demikian, iklan antirokok terbukti mempengaruhi salah satu komponen kognitif yaitu severity. Artinya iklan tersebut berhasil meneguhkan pemahaman bahawa remaj tetap terlihat keren tanpa merokok. Selain itu, iklan antrokok tidak terbukti berpengaruh terhadap komponen kognitif lain seperti self efficany, response eficacy dan vulnerability. Ketiga komponen ini tidak hanya ditentukan oleh iklan semata tetapi juga dipengaruhi faktor lain di luar iklan."
2004
JPIN-III-2-MeiAugust2004-120
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Indah Veniaty
"Penelitian ini mengadopsi Interactive Advertising Model/IAM dari Shelly Rodgers dan Esther Thorson(2000), yang di dalamnya menggabungkan perspektif fungsional dan struktural, dan kemudian mengalami modifikasi agar didapat pemahaman yang lebih komprehensif. Penggabungan dua perspektif disebabkan internet merupakan situasi pilihan yang kompleks, sehingga dapat mengatasi pendekatan fungsional yang mengabaikan dasar kemungkinan yang memperhatikan interaksi antara tujuan pengguna internet dan bagaimana is mengoperasionalisasikannya ketika berhadapan dengan stimulus dari luar, berupa iklan. Model yang telah disesuaikan ini kemudian oleh peneliti diturunkan menjadi variabel motivasi berinternet, cara berinternet, atensi, memori, sikap, terpaan tipe iklan, terpaan format iklan, terpaan fitur iklan, respon memori, respon sikap, serta respon perilaku terhadap interactive ad. Adanya pemahaman perilaku pengguna internet diharapkan menghasilkan human insight yang membantu pengembangan studi periklanan di internet dan komunikasi interaktif, juga perancangan iklan dan situs yang didasarkan perilaku pengguna/user's web-related attitudes and behaviours, Lima puluh responden diperoleh menggunakan stratified random sampling untuk crosssectional survey. Merupakan pengguna internet, mahasiswa pengawas UMPTN sektor 9 dan pekerja di grup Femina, berusia 18-35 tahun dengan akses minimal 2 jam perminggu. Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat tingkat akurasi dan konsistensi jawaban responden, didapat alpha cronbach sebesar 0,66 - 0,98. Kemudian dilakukan uji validitas dengan confirmatory factor analysis untuk mengetahui apakah indikator benar-benar mengukur konsep yang diukur. Nilai KMO menunjukkan masing-masing variabel layak untuk dilakukan faktor analisis, dan sebagian besar indikator mengelompok pada faktor yang sesuai. Path analysis dilakukan untuk melihat pola hubungan kesalingtergantungan antara variabelvariabel independen, antara dan dependen dalam model analisa. Didapatkan nilai koefisien p antara 0,261-0,935. Dari goodness of fit yang menguji kesesuaian model pola hubungan antara dua model, diperoleh x2>nilai kristis(df8;0,05) berarti model yang disesuaikan lebih baik dibandingkan model dasar. Hal ini dapat terjadi karena IAM membatasi perangkat pemrosesan informasi tertentu yang berhubungan langsung dengan terpaan iklan dan respon. Sedangkan dalam berbagai teori perilaku konsumen, berbagai elemen-elemen perangkat pemrosesan informasi dapat mempengaruhi terpaan seperti apa yang akan diterima individu. Selain itu juga menunjukkan pola hubungan pengguna internet di sini berbeda dengan di AS, dimana IAM ini ditemukan. Temuan dari penelitian ini menunjukkan faktor dari dalam diri pengguna berperan lebih besar - dibandingkan faktor dari luar yaitu peran pengiklan dengan terpaan iklannya- dalam merespon iklan di internet. Dimana nilai total efek terbesar untuk faktor yang paling mempengaruhi respon adalah memori dan yang paling menentukan respon perilaku terhadap internet adalah respon sikapnya. Kelemahan penelitian ini responden yang didapat tidak mewakili populasi yang ingin diteliti, dengan usia yang didapat berkisar 18-27 tahun, juga sebagian besar berstatus mahasiswa dan perempuan. Ditambah lagi jumlah sampel yang terlalu kecil, jika dibandingkan dengan 2 juta jumlah pengguna internet di Indonesia. Kelemahan ini dapat dijadikan acuan untuk penel itian sejenis yang mungkin dilakukan di waktu mendatang."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
S4212
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>