Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 100212 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tantut Susanto
"Klien kusta sebagai kondisi at risk di komunitas memerlukan perawatan untuk mencegah gangguan fungsi dan memberdayakan klien kusta. Penelitian ini bertujuan mendapatkan arti dan makna pengalaman klien dewasa menjalani perawatan kusta di komunitas. Penelitian dilaksanakan melalui pendekatan kualitatif desain fenomenologi deskriptif. Metode pengumpulan data adalah wawancara mendalam dan catatan lapangan. Partisipan adalah klien kusta dewasa yang menjalani perawatan dan pengobatan MDT di Jenggawah. Data dianalisis dengan teknik Collaizi.
Penelitian ini mengidentifikasi tiga belas tema, yaitu: respon negatif, respon positif, gambaran diri dan penyakit, kepatuhan, pemenuhan kebutuhan dasar, pemenuhan perawatan diri, jenis pelayanan, tugas perawatan kesehatan keluarga, harapan terhadap diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan puskesmas.
Hasil penelitian menunjukkan pengalaman klien dewasa menjalani perawatan sangat bervariasi dan unik sehingga memerlukan dukungan semua pihak agar klien kusta dalam kehidupannya dapat sehat, mandiri, dan produktif. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi dasar program promosi, prevensi, dan proteksi kusta di Indonesia dengan mengintegrasikan model intervensi keperawatan komunitas dan melibatkan instansi terkait.

One of population at risk at the community is a group of leprosy clients. They are needed to be treatment to prevent disturbance in body function as well as empowering leprosy clients. This study purposes to gain the value and meaning of leprosy adult clients experience in having leprosy treatment in the community. The study was done by qualitative approach in descriptive phenomenology design. The data collection method was done by in depth interviewing and taking field notes. The participants were leprosy adult clients who are under treatment and MDT medication at Jenggawah Public Health Center. The data was analyzed by Collaizi's technique.
The study results are 13 themes: negative response, positive response, body image, disease description, client compliance, ability in fulfilling the basic needs, ability to have self care, types of services, family health task, expectation to self, to family, to society, to Public Health Center.
The results of this study showed that adult clients experience in having leprosy treatment were unique and have a large range of variation therefore it needed support from all parties to make leprosy clients can be healthy, independent and productive in their life. These results are expected can be a foundation for prevention and promotion program as well as leprosy clients health protection in having leprosy treatment by integrating community nursing intervention model and involve the relevance institution.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T41457
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Binti Khofifah
"Kusta merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Mycrobacterium leprae. Kasus baru kusta saat ini ditemukan di daerah tropis, tetapi distribusi dalam wilayah tidak sama. Tujuan dari penelitian ini adalah menggambarkan distribusi spasial kasus kusta baru berdasarkan orang, tempat dan waktu di tiga wilayah kerja Puskesmas di Kabupaten Lamongan. Kabupaten Lamongan merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur yang memiliki jumlah kasus kusta tinggi.
Desain penelitian ini adalah cross sectional. Populasinya adalah seluruh kasus kusta tahun 2012 di tiga wilayah kerja Puskesmas di Kabupaten Lamongan (Turi, Sukodadi, Brondong). Penelitian dilakukan pada April-Juni 2014.
Hasil menunjukkan bahwa kasus kusta terjadi mayoritas pada umur produktif (17-60 tahun) dan berjenis kelamin laki-laki, 68,3 % menderita jenis Multi Baciller, pendidikan rendah, mayoritas pekerjaannya dalam kategori berat. Responden tinggal di daerah pegunungan dan tepi pantai lebih banyak, berpengetahuan buruk, dengan jangkauan fasilitas kesehatan kurang, meskipun dukungan petugas buruk. Sebagian besar responden mendapat dukungan keluarga yang buruk. Oleh karena itu, petugas kesehatan diharapkan meningkatkan pelayanan, terutama survei kontak serumah dan juga dukungan terhadap orang yang mengalami kusta, layanan kesehatan diri dan kesehatan lingkungan serta ploting rutin untuk mendapatkan pola arah persebaran penyakit kusta.

Leprosy is cronic disease, caused by Mycrobacterium leprae. New cases of leprosy are currently found primarily in tropical region is not uniform. Research objective is to discription new case of leprosy to spatial distribution with people, place and time in Lamongan distric. Lamongan distric is one distric in East Java have account high new case of leprosy.
Reseacrh design is cross sectional. Population are all people affected by leprosy at 2012 in distric Lamongan East Java at community of working areas public health center (Turi, Sukodadfi, Brondong). The research was done in April until June 2014. Result indicated that leprosy case in productive ag (17-60 years), most of people affected by leprosy is male(68,3 %), most of them suffer multi bacilly type, the education is low school, with most is their heavy job category. They are live in highlands and seaside, most of them have bad knowledge, they are have bad radius of health facility support, althought support from medical is bad. Most of responden have family support is bad.
Result from this reseach shown that distribution leprosy case still continue, especially in highlands and seaside areas (childrens case of 14,6 %). Therefore, the health worker is is expected to increase their activities in providing service, especially contac survey and take them support, service of self health and sanitation their environment especially their home, and doing to regulary ploting for to know pattern and direction of leprosy distribution.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S56557
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Sam Askari Soemadipradja
"Salah satu upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat adalah dilaksanakannya Program Pemberantasan Penyakit Kusta dan kesepakatan global Eliminasi Kusta Tahun 2000. Kusta merupakan penyakit menular menahun dengan menimbulkan "sligina" dan dampak sosial negatif akibat cacat yang ditimbulkannya. Kabupaten Sumedang tidak terlepas dengan problematika kusta. Bila dibandingkan dengan kabupaten yang berbatasan dengan Kabupaten Sumedang yaitu Subang, Indramayu dan Majalengka cakupan penemuan kasus kusta masih rendah. Prevalensi kusta yang rendah di Kabupaten Sumedang mungkin belum menunjukkan angka yang sesungguhnya. Karena pada penemuan kasus baru, tipe multibasiler yang potensial sebagai sumber penularan juga disertai kecacatan tingkat 2, relatif lebih banyak daripada tipe pausibasiler.
Penelitian deskriptif analitik, menggunakan desain penelitian dengan metode pendekatan potong lintang serta pengukuran kuantitatif dan kualitatif, dilaksanakan di Kabupaten Sumedang. Populasi penelitian adalah seluruh petugas pemberantasan penyakit kusta puskesmas di Kabupaten Sumedang.
Penelitian menghasilkan sebagian besar petugas mempunyai kinerja yang buruk. Dari 13 variabel bebas yang diteliti terdapat 3 variabel yang mempunyai hubungan bermakna dengan kinerja petugas, yaitu motivasi petugas, insentif yang didapat petugas dan pembinaan serta dukungan yang didapat petugas. Hubungan antara kinerja dan ketiga variabel bebas diatas secara simultan tidak bermakna.
Disarankan agar dalam meningkatkan kinerja petugas, memperhatikan faktor motivasi petugas, insentif bagi petugas dan pembinaan maupun dukungan terhadap petugas yang berkesinambungan.

The Program of Leprosy Control and the Global Plan of Action for the Elimination of Leprosy by the Year 2000 are efforts towards the improvement of public health. Leprosy is a chronic infectious disease causing stigma and generating negative social impact due to the deformities resulted.
Sumedang shares problems attached to the leprosy, even though in comparison to the neighboring regencies : Subang, Indramayu and Majalengka, the number of leprosy cases is low. However, the low prevalence of leprosy in Sumedang cannot significantly be determined as an indication of the real number since new case findings suggest that more multibacillary types, which have the potential to become the source of contagion along with disability grade 2, have been found rather than the paucibacillary.
This analytic descriptive research was conducted at the Sumedang Regency. The research was designed with a crsoss-sectional approach, and was quantitatively and qualitatively measured. The population of the research was all of the public health center fieldworkers of Leprosy Control Program in Sumedang.
The hypothesis is that there is a correlation between the performance of the Public Health Center fieldworkers of Leprosy Control and the internal factors (individual) and the external factors (environment).
Evidence reveals low performance among a large number of the fieldworkers. Out of 13 independent variables, 3 variables indicate significant correlation with the performance of the fieldworkers. The variables are motivation of the fieldworkers (p:0.04422), incentive received by the fieldworkers (p:0,01210), and guidance as well as support for the fieldworkers ( p:0,029-18). Nevertheless, from a simultant perspective, the correlation between the performance and the three variables is not significant.
To improve performance of the fieldworkers, it is suggested that there should be more significant consideration towards factors of motivation, incentive, continuous guidance and support for the fieldworkers.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1998
T8447
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Koko Wahyu Tarnoto
"ABSTRAK
Klien kusta sebagai populasi rentan mengalami berbagai stigma di masyarakat. Stigma yang ditujukan pada klien kusta mengakibatkan klien merasa malu dan takut terhadap kondisi tubuhnya dan mengakibatkan penyembuhan semakin lama. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran arti dan makna stigma masyarakat terhadap penyakit kusta. Penelitian kualitatif ini dilakukan dengan pendekatan fenomenologi. Metode pengumpulan data dengan wawancara mendalam dan catatan lapangan. Informan berjumlah 8 terdiri atas masyarakat, tokoh agama, klien kusta, kader, tokoh masyarakat, keluarga dengan kusta, perawat, dan eks penderita kusta. Penelitian ini menghasilkan sepuluh tema yaitu hukuman sosial dan spiritual, memanfaatkan sumberdaya, sikap dan perilaku masyarakat, menjadi beban klien dan keluarga, bentuk dukungan, adaptasi spiritual, saling mendukung kesembuhan, memberikan dukungan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dan sosial, kemampuan merespon masalah yang tidak saling mendukung serta aksesibilitas pelayanan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyakit kusta menurut pandangan masyarakat merupakan hukuman sosial dan spiritual. Seseorang mendapatkan kutukan karena telah melanggar aturan yang ditetapkan. Proses mendapatkan atau memberikan hukuman melalui kegiatan bersifat magis atau supranatural dan dilakukan dengan berbagai cara, melalui media perantara, dan dianggap menular. Hukuman diwujudkan dengan perubahan pada bagian tubuh. Hasil dari penelitian diharapkan dapat menjadi masukan dalam menyusun kebijakan program promotif, dan preventif di komunitas melalui pendekatan budaya dengan melibatkan lintas sektor dan stakeholder terkait dalam mengatasi stigma kusta.

ABSTRACT
Leprosy clients as vulnerable population experience various stigmas in the community. The stigma aimed at leprosy clients causes the client to feel ashamed and afraid of his body's condition and results in longer healing. This study aims to obtain a picture of the meaning and meaning of community stigma against leprosy. This qualitative research was carried out using a phenomenological approach. Data collection methods with in-depth interviews and field notes. There are 8 informants consisting of community members, religious leaders, leprosy clients, cadres, community leaders, families with leprosy, nurses, and former lepers. This research produced ten themes, namely social and spiritual punishment, utilizing resources, community attitudes and behavior, being a burden on clients and families, forms of support, spiritual adaptation, mutual support for healing, providing support for health and social services, the ability to respond to problems that are not mutually support and accessibility of services. The results of this study indicate that leprosy in the view of the community is a social and spiritual punishment. Someone got cursed for breaking a rule. The process of obtaining or giving punishment through magical or supernatural activities and carried out in various ways, through intermediary media, and is considered contagious. Punishment is realized by changes in body parts. The results of the research are expected to be input in developing promotive and preventive program policies in the community through a cultural approach involving cross-sectoral and related stakeholders in overcoming the leprosy stigma."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Kusta merupakan salah satu penyakit infeksi di Indonesia yang masih belum dapat
diatasi secara tuntas. Klien kusta akan mengalami beberapa masalah baik fisik,
psikologis, sosial, dan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran
tingkat harga diri pada klien kusta di Rumah Sakit Kusta Sitanala Tangerang. Desain
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif sederhana. Sampel
penelitian yang digunakan adalah total populasi sebanyak 39 responden yang
dilakukan pada tanggal 16 Desember 2003. Instrumen penelitian yang digunakan
adalah kuesioner. Data dianalisis dengan menggunakan metode statistik deskriptif
yaitu melihat rata-rata hitung (mean) untuk menghasilkan data yang menggambarkan
tingkat harga diri klien kusta. Analisis hasil penelitian dapat digambarkan bahwa
sebagian besar responden memiliki harga diri sedang sekitar 82.1% (n=39), harga diri
rendah 5.1% (n=3 9), dan harga diri tinggi 12.8% (n=3 9). Penelitian ini perlu
ditindaklanjuti dengan penelitian yang akan datang tentang faktor-faktor yang
berhubungan dengan tingkat harga diri klien kusta di Rumah Sakit Kusta Sitanala
Tangerang."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
TA5145
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Masduki
"Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan pendekatan "cross sectional" dengan teknik analisis data kuantitatif. Pengambilan data dilakukan dengan penelusuran kartu penderita di Puskesmas serta melakukan wawancara terstruktur menggunakan kuesioner. Data yang diperoleh kemudian diolah secara statistik menggunakan teknik analisis distribusi frekuensi, uji Chi-Square, Phi, serta analisis Regresi Logistik.
Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Kuningan, dengan unit analisis para penderita kusta, baik yang masih aktif berobat maupun penderita yang telah pasif berobat dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran tentang perilaku kepatuhan berobat penderita kusta di Kabupaten Kuningan, untuk mengetahui pengaruh faktor kharakteristik, faktor non perilaku, serta faktor perilaku penderita terhadap kepatuhan berobat.
Hasil penelitian didapat bahwa 83.5% dari responden ternyata patuh berobat dan sebanyak 16.56 tidak patuh berobat. Berdasar analisis bivariat ternyata ada hubungan antara faktor-faktor pendidikan, pekerjaan, jenis kelamin, pengetahuan, persepsi dan faktor cacat akibat penyakit kusta dengan kepatuhan berobat di Kabupaten Kuningan. Sedangkan faktor umur, sikap penderita terhadap pengobatan penyakit kusta, serta faktor adanya bercak dikulit penderita tidak ada hubungannya dengan kepatuhan berobat. Begitu pula dengan analisis regresi logistik, dari 9 (sembilan) faktor yang diduga ada pengaruhnya ternyata hanya 6 (enam) faktor yang berpengaruh terhadap kepatuhan berobat. Dari analisis ini pula diketahui bahwa faktor adanya cacat akibat penyakit kusta memberikan kontribusi yang paling besar pengaruhnya diantara ke 6 faktor yang berpengaruh tersebut."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elis Hartati
"Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi pengalaman klien sistemic lupus erythematosus memperoleh dukungan perawatan di Syamsi Dhuha Foundation. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif fenomenologi. Analisis data menggunakan analisis tematik. Hasil penelitian teridentifikasi 15 tema, yaitu respon fisiologis, respon psikologis, motivasi diri sendiri untuk sembuh, perasaan senasib, dorongan orang lain, memperoleh pengalaman perawatan SLE, memperoleh pendidikan kesehatan, melatih diri, latihan fisik, memiliki program kerja yang lebih baik, memberikan pelayanan kesehatan, adanya kerjasama antara petugas pelayanan kesehatan dengan institusi lain, dukungan keluarga, dukungan masyarakat dan peningkatan pengetahuan masyarakat.

The aims of research were identified sistemic lupus erythematosus clients experiences obtaining treatment support in Syamsi Dhuha Foundation. This research used qualitative phenomenology method. Analysis of data used a thematic analysis. The result of research identified into 15 theme, consist of physiology response, psychology response, self-motivation to recover, the same boat of feel, others motivation, obtaining treatment SLE experiences, obtaining health education, self training, physical practice, have work plan better than previous program, give health services, existence of cooperation among health service officer with other institution, family support, community support and improvement of community knowledge."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dini Wahyuni
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26635
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jajang Rahmat Solihin
"Penanggulangan TB menjadi kompleks saat klien sudah resisten terhadap obat TB. Perawat puskesmas memiliki peran penting dalam merawat klien TB MDR. Penelitian ini bertujuan menggambarkan arti dan makna pengalaman merawat klien TB MDR di Puskesmas Wilayah Jakarta Timur. Disain fenomenologi deskriptif digunakan untuk mengeksplorasi pengalaman partisipan. Analisis data dengan teknik Collaizi menghasilkan 12 tema: perawat memahami TB MDR, mampu bersikap profesional, berkontribusi aktif, peran provider, konselor, pendidik, non keperawatan, ketidakpatuhan klien, tidak adekuatnya sarana dan prasarana, perawat mendapatkan dan tidak mendapat dukungan, keinginan mendapatkan perlindungan diri, dan meningkatkan pelayanan. Kesimpulan penelitian, perawat mampu bersikap profesional dalam merawat klien TB MDR.

TB control becomes complex when the client is resistant to TB drugs. Nurses have an important role in treating MDR TB clients. This study aims to describe the meaning and significance of experience treating MDR TB clients in East Jakarta Region. A descriptive phenomenology design was applied with the Collaizi techniques data analysis. It produces 12 themes: nurses understand MDR TB, professional, actively contributing, role providers, counselors, educators, non-nursing role, client noncompliance, inadequate infrastructure, and nurses get or no support, desire for self protection, and improve service. In conclusion nurses were able to be professional in treating MDR TB clients.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T32759
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>