Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 188455 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suni Hariati
"Bayi prematur sering mengalami masalah akibat hipotermi dan berat badan rendah. Disinilah perawat anak berperan dalam memberikan stimulasi untuk mencegah terjadinya komplikasi, kecacatan, dan kematian bayi. Penelitian ini bertujuan mengetahui peningkatan berat badan dan suhu tubuh melalui terapi musik sebagai salah satu stimulasi dalam keperawatan anak. Desain penelitian menggunakan quasi-experimental pada 30 bayi prematur stabil. Musik diputar selama 30 menit/hari dalam 3 hari. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan peningkatan berat badan yang signifikan pada hari ke-2, ke-4 dan total (P value 0,031; 0,030; dan 0,002). Terdapat perbedaan peningkatan suhu tubuh yang signifikan pada hari I, II, dan III (P value 0,006; 0,002; dan 0,002). Terdapat pula pengaruh APGAR menit 1 pada peningkatan berat badan. Penelitian ini merekomendasikan penggunaan terapi musik dalam penanganan bayi prematur di ruang perinatologi.
Premature babies often experience of low body weight and hypothermic problem. This is where nurses play a role in stimulating the child to prevent complications, disability, and infant mortality.This research purposed to know increases weight body and temperature by music therapy as a babies stimulation in pediatric nursing. Research Design use quasi-experimental on 30 stabilize premature babies. Music turned around during 30 minute / day in 3 day. Result of research show there is difference of body weight increase which is significant on second, fourth and total day (P Value 0,031; 0,030; and 0,002). There are difference of body temperature increase which is significant on I, II, and III ( P Value 0,006; 0,002; and 0,002). There are also first minute APGAR influence at body weight increase. This research recommend to use music therapy in premature baby in perinatology room."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T41461
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ema Hikmah
"Tujuan penlitian ini adalah mengidentifikasi pengaruh terapi sentuhan terhdadap suhu dan nadi bayi prematur yang dirawat di ruang perinatologi. DEsain penelitian menggunakan kuaasi eksperimen dengan pre dan post test. Data dianalisis dengan uji t-test. Cara pengambilan sampel dengan consecutive sampling, dengan jumlah sampel 30 responden. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan rerata suhu bayi prematur secara signifikan pada kelompok intervensi (p value=0,000). Kesimpulannya, terapi sentuhan dapat meningkatkan suhu bayi prematur. Disarankan agar terapi sentuhan untuk diterapkan sebagai standar operasional prosedur bayi prematur.

The purpose of this research to identify the influence of touch therapy on temperature and pulse rate of premature baby which taken care of preinatology room. The test to know difference of increase of temperature score mean and of pulse rate on intervention group and control group by using t-test. Number of sample was 230 respondent.
Result shows there were significant increase of temperature premature baby after the intervention group obtain touch therapy p (value=0,000). Conclusion, touch therapy can improve premature baby temperature. uggested that touch therapy can be applied for premature baby which taken care of perinatology room."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T28399
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ema Hikmah
"Terapi sentuhan merupakan salah satu terapi nonfarmakologis yang dapat diberikan pada bayi prematur. Tujuan penelitian
mengidentifikasi pengaruh terapi sentuhan terhadap suhu dan nadi bayi prematur di ruang perinatologi RS X Tangerang. Desain
penelitian menggunakan kuasi eksperimen dengan pre dan post test. Teknik pengambilan sampel dengan cara consecutive
sampling. Responden berjumlah 30 bayi prematur, dengan 15 bayi pada kelompok intervensi dan 15 bayi pada kelompok
kontrol. Pengujian rata-rata suhu dan nadi pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi menggunakan uji t-test. Hasil
penelitian menunjukkan peningkatan rata-rata suhu bayi prematur secara signifikan pada kelompok intervensi (p= 0,000, α=
0,05). Kesimpulannya, terapi sentuhan dapat meningkatkan suhu bayi prematur. Disarankan agar terapi sentuhan dapat diterapkan
dalam asuhan keperawatan pada bayi prematur.
Therapeutic touch is one of non pharmacologic therapy that can be given to premature babies. The purpose of study was to
identify the effects of therapeutic touch on the temperature and pulse of premature babies at Perinatal Unit, X Hospital in
Tangerang. Quasi-experimental research design was used with pre and post test. Sampling technique was by consecutive
sampling. Respondents were 30 premature infants, with 15 infants in the intervention group and 15 infants in the control
group. The average temperature and pulse in the control group and intervention group was measured by t-test. The results
showed an increase in the average temperature of premature infants in the intervention group were significant (p= 0,000, α=
0,05). In conclusion, therapeutic touch can increase the temperature of premature infants. It is recommended that therapeutic
touch can be applied in nursing care in preterm infants."
Poltekkes Kemenkes Bandung ; Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
610 JKI 14:3 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Rahmawati
"Kangaroo mother care (KMC) merupakan metode merawat bayi berat badan lahir rendah (BBLR). Beberapa intervensi perawatan di neonatal intensive care unit seperti pijat bayi, KMC, dan mendengarkan musik bermanfaat untuk pertumbuhan bayi berupa respons fisiologis BBLR dan mengurangi lama rawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat musik keroncong terhadap respons BBLR selama KMC dan lama rawat.
Rancangan penelitian adalah quasi eksperimental dengan pretest dan posttest dengan desain grup kontrol. Pada Juli - September 2014 populasi penelitian adalah ibu dan bayi BBLR yang melaksanakan KMC. Pengambilan sampel dengan purposive sampling sebanyak 60 bayi. Kriteria inklusi bayi BBLR yang ditetapkan adalah berat badan bayi 1.500 ? 2.499 gram, tanpa memandang usia kehamilan, bayi mampu menghisap walaupun masih lemah, tidak mengalami kesulitan pernapasan. Kriteria eksklusi adalah bayi dengan kelainan kongenital, gejala sepsis, dan bayi yang dilakukan foto terapi.
Uji statistik menggunakan uji-t berpasangan, ujit independen dengan nilai p < 0,05 dan CI 95%. Setelah perlakuan hari ketiga, terjadi penurunan nadi pada bayi dengan BBLR 8,13 kali/menit (nilai p = 0,000), respirasi penurunannya 2,36 kali/menit (nilai p = 0,000). Rerata lama rawat bayi pada kelompok perlakuan adalah 8,57 hari, sedangkan kelompok kontrol adalah 11,87 hari (nilai p = 0,038). Suhu hasilnya tidak bermakna (nilai p > 0,05). Dapat disimpulkan bahwa musik keroncong berpengaruh terhadap penurunan nadi, respirasi selama KMC, dan lama rawat bayi.

Kangaroo Mother Care (KMC) is nursing care method for low birthweight (LBW) infants. Some care interventions in neonatal intensive care unit, such Pengaruh Musik Keroncong selama Pelaksanaan Kangaroo Mother Care terhadap Respons Fisiologis dan Lama Rawat Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah Influence of Keroncong Music during Implementation of Kangaroo Mother Care to Physiological Response and Nursing Length of Low Birthweight Infants as infant massage, KMC and listening to music have advantage for infant growth in form of physiological responses and reduce LBW infant-nursing length. This study aimed to determine advantage of keroncong music toward LBW infant?s response during KMC and nursing length.
The study design was quasi experimental using pretest and posttest using control group design. Population was mothers and LBW infants implementing KMC. Samples were 60 infants taken by purposive sampling. Inclusion criteria determined for LBW infants were having weight 1,500 ? 2,499 gram, without considering pregnancy age, having ability to suckle though still weak, not suffering breathing distress. Meanwhile, exclusion criteria were infants with congenital disorder, sepsis symptoms and infants during therapy photo.
Statistical test used paired t-test, independent t-test with p value < 0.05 and confidence interval (CI) 95%. After third day of treatment, LBW pulse decreased 8.13 times/minute (p value = 0.000), respiration decreased 2.36 times/minute (p value = 0.000). Nursing length mean on the treatment group was 8.57 days, while the control group was 11.87 days (p value = 0.038). Temperature result was insignificant (p value > 0.05). In conclusion, keroncong music influences on decrease of pulse, respiration during KMC and length of infant nursing."
Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Yogyakarta, Yogyakarta, Indonesia, 2015
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmayanti Purawita Wardhani
"Latar belakang: Bayi prematur masih menjadi masalah kesehatan global, yang bisa menyebabkan peningkatan angka kesakitan, biaya perawatan yang tinggi, dan kematian yang tinggi, oleh karena itu kesehatan bayi prematur menjadi tantangan terbesar di seluruh negara. Penelitian ini bertujuan menganalisis efektivitas edukasi berbasis web terhadap berat badan, pengetahuan, dan keterampilan Ibu dalam pemberian ASI dan PMK pada bayi prematur.
Desain: Quasi eksperimental dengan pre test-post test with control group design.
Responden: 48 Ibu dan bayi prematur pada bulan maret sampai april 2024.
Tempat: Ruang PERINA, dan Neonatal Intensive Care Unit (NICU) RSAB Harapan Kita.
Metode: Intervensi dilakukan pada kelompok kontrol dengan menggunakan  lembar balik dan leaf leat dengan 24 responden ibu dan bayi prematur, dan kelompok intervensi 24 responden dengan menggunakan edukasi berabsis web.
Hasil: Ada perbedaan kenaikan berat badan pada kelompok intervensi dan kontrol  sesudah edukasi secara klinis dengan mean deference (MD=5.3), tetapi secara statistik tidak ada perbedaan signifikan  dengan (p>0.05), Ada perbedaan  pengetahuan secara signifikan sesudah edukasi pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan (MD:8.9; p >0.05). Ada perbedaan keterampilan Ibu dalam pemberian ASI sesudah intervensi pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol (MD:12.1; P>0.05), Ada perbedaan keterampilan Ibu PMK secara signifikan pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol (MD:10; p>0.05).
Kesimpulan: Hasil penelitian ini menunjukkan edukasi berbasis web dapat meningkatkan berat badan bayi prematur secara klinik,  tetapi secara statistik tidak  signifikan. Edukasi berbasis web efektif meningkatkan pengetahuan, keterampilan Ibu dalam pemberian ASI dan PMK pada bayi prematur.

Background: Preterm infants are still a global health problem, which can lead to increased morbidity, high cost of care, and high mortality, therefore the health of preterm infants is the biggest challenge in all countries. This study aimed to analyse the effectiveness of web-based education on mothers' weight, knowledge, and skills in breastfeeding and KMC in preterm infants.
Design: Quasi-experimental with pre test-post test with control group design.
Respondents: 48 mothers and preterm infants from March to April 2024.
Place: PERINA room, and Neonatal Intensive Care Unit (NICU) of RSAB Harapan Kita
Methods: The intervention was conducted in the control group using flip sheets and leaf leats with 24 respondents of mothers and premature babies, and the intervention group of 24 respondents using web-based education.
Results: There is a difference in weight gain in the intervention and control groups after education clinically with mean deference (MD = 5.3), but statistically there is no significant difference with (p>0.05), There is a significant difference in knowledge after education in the intervention group and control group with (MD: 8.9; p>0.05). There was a significant difference in breastfeeding skills between the intervention group and the control group (MD: 12.1; P>0.05), There was a significant difference in breastfeeding skills between the intervention group and the control group (MD: 10; p>0.05).
Conclusion: The results of this study indicate that web-based education is effective in improving mothers' knowledge, skills in breastfeeding and KMC in premature infants.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ummi Kalsum
"Abstrak
Pijat bayi merupakan tradisi lama yang digali kembali dengan sentuhan ilmu kesehatan dan tinjauan ilmiah para ahli neonatologi. Pijat merupakan terapi luar yang diandalkan dalam pengobatan berbagai penyakit namun belum banyak diketahui manfaatnya terhadap bayi baru lahir. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemijatan terhadap peningkatan berat badan bayi. Desain yang digunakan adalah eskperimental semu dengan jumlah sampel 30 responden. Data yang dikumpulkan dengan menggunakan lembaran observasi dan dianalisis dengan uji statistik mann whitney test dengan tingkat kemaknaan p< α (0,05). Uji statistik menggunakan uji mann-whitney test sebagai berikut pengaruh pemijatan terhadap peningkatan berat badan adalah p= 0,033; α= 0,05. Dari hasil uji paired sampel t-test pada kelompok kontrol didapatkan nilai p= 0,0517; α= 0,05. Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan antara pemijatan dengan peningkatan berat badan bayi."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
600 UI-JKI 17:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Irianti
"Masalah kesehatan yang paling sering dialami oleh bayi prematur adalah masalah sistem pencernaan sehingga peningkatan berat badan sesuai target tidak dapat tercapai. Tujuan dari studi kasus ini adalah melakukan analisis peranan jenis nutrisi terhadap peningkatan berat badan bayi prematur dengan masalah defisit nutrisi melalui pendekatan Teori Konservasi Levine. Lima kasus terpilih menunjukkan terjadi masalah keperawatan defisit nutrisi. Pendekatan Teori Konservasi Levine dilakukan dengan menggunakan prinsip konservasi energi, konservasi integritas struktural, konservasi integritas personal, dan konservasi integritas sosial. Hasil pemberian asuhan keperawatan menunjukkan bahwa Teori Konservasi Levine mempengaruhi peningakatan berat bayi prematur. Bayi prematur yang diberikan ASI terjadi peningatan berat badan 10-15 gram per hari, sedangkan bayi prematur yang diberikan susu formula terjadi peningatan berat badan 5-10 gram per hari. Perawat anak dapat mengoptimalkan pemberian ASI kepada bayi prematur untuk meningkatkan berat badan.

The most common health problems experienced by premature infants is the problem of the digestive system so that weight gain on target cannot be achieved. The purpose of this case study is to analyze the role of nutrients to premature infant weight gain with nutritional deficits through the Levine Conservation Theory approach. Five selected cases indicate a nutritional deficit nursing problem. The Levine Conservation Theory Approach is conducted using energy conservation principles, structural integrity conservation, conservation of personal integrity, and conservation of social integrity. The results of nursing care show that Levine Conservation Theory influences the weighting of premature infants. Premature infants given breastfeeding weight 10 15 grams per day, whereas premature infants given formula milk occured weight gain 5 10 grams per day. Child nurses can optimize breastfeeding for premature babies to gain weight.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmayanti Purawita Wardhani
"Bayi prematur masih menjadi salah satu masalah kesehatan global, yang bisa menyebabkan peningkatan angka kesakitan, biaya perawatan yang tinggi, dan kematian yang tinggi. Oleh karena itu kesehatan bayi prematur menjadi tantangan terbesar diseluruh negara. Penelitian ini bertujuan menganalisis efektivitas dari penggunaan edukasi perawatan bayi prematur berbasis aplikasi web terhadap berat badan bayi, pengetahuan dan ketrampilan Ibu dalam pemberian ASI dan perawatan metode kanguru (PMK). Desain penelitian ini adalah quasi eksperimental dengan pre-test post-test with control group design, dengan pengambilan sampel secara non probability sampling menggunakan teknik conceclutive sampling Jumlah sampel sebanyak 48 ibu dan bayi prematur di RSAB Harapan Kita sesuai kriteria inklusi yang dibagi menjadi 24 responden pada kelompok kontrol yang diberikan edukasi standar RS dengan menggunakan lembar balik dan leafleat, dan 24 responden pada kelompok intervensi menggunakan aplikasi web. Analisis menggunakan independent t- test, dan Man Whitney. Hasil analisis menunjukkan tidak terdapat perbedaan kenaikan berat badan bayi prematur secara signifikan setelah tiga hari (P> 0.05; P=0.322). Terdapat perbedaan signifikan pengetahuan ibu setelah pemberian edukasi perawatan bayi prematur berbasis web dengan (P<0.05;P=0.001), keterampilan pemberian ASI (P<0.05;P=0.001), keterampilan PMK ( P<0.05;P=0.001). Hal ini berarti edukasi berbasis web efektif meningkatkan pengetahuan, dan keterampilan ibu dalam pemberian ASI, dan keterampilan dalam melakukan PMK.

Preterm infants are still one of the global health problems, which can lead to increased morbidity, high cost of care, and high mortality. Therefore, preterm infant health is the biggest challenge in all countries. This study aimed to analyse the effectiveness of using web-based preterm infant care education on infant weight, knowledge and skills of mothers in breastfeeding and kangaroo method care (KMC). The design of this study was quasi-experimental with pre-test post-test with control group design, with non-probability sampling using conceclutive sampling technique. The sample size was 48 mothers and premature babies at RSAB Harapan Kita according to the inclusion criteria which were divided into 24 respondents in the control group who were given standard hospital education using flip sheets and leafleats, and 24 respondents in the intervention group using web applications. The analysis used independent t-test, and Man Whitney. The results of the analysis showed no significant difference in weight gain of preterm infants after three days (P>0.05; P=0.322). There was a significant difference in maternal knowledge after providing web-based preterm infant care education with (P<0.05; P=0.001), breastfeeding skills (P<0.05; P=0.001), KMC skills (P<0.05; P=0.001). This means that web-based education is effective in improving mothers' knowledge, and skills in breastfeeding, and KMC skills."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melissa Selviany
"

Bayi prematur memiliki masalah imaturitas dalam mengatur suhu tubuhnya sehingga membutuhkan energi untuk menjaga suhu tubuhnya tetap stabil. Kondisi ini menyebabkan kalori yang diperoleh bayi tidak terfokus pada pertumbuhannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Perawatan Metode Kanguru (PMK) durasi enam jam terhadap kenaikan berat badan bayi prematur dan ikatan emosional ibu dan bayi. Desain penelitian ini adalah pilot study randomized control trial dengan pendekatan crossover yang melibatkan 10 bayi prematur dan ibu. Randomisasi dilakukan dengan computer generated block randomization. Penelitian dilakukan sejak April sampai Juni 2024 di Rumah Sakit Universitas Indonesia dan Alia Hospital. Responden menerima intervensi PMK selama enam jam (kelompok intervensi) dan intervensi PMK selama satu jam (kelompok kontrol). Analisis hasil menggunakan uji Wilcoxon didapatkan rerata pertambahan berat badan bayi (gr/kg/hari) pada kelompok intervensi (H1 16,4, H2 13,3, p>0.05) dan pada kelompok kontrol (H1 9,1, H2 6,6, p>0.05), dengan pertambahan berat badan lebih banyak pada kelompok intervensi namun tidak signifikan. Sedangkan untuk rerata nilai ikatan emosional ibu dan bayi yang diukur sebelum dan sesudah PMK menggunakan Postpartum Bonding Questionnaire (PBQ), analisis hasil menggunakan uji t berpasangan didapat penurunan nilai pada kelompok intervensi (14,4-9,2, p>0.05) dan pada kelompok kontrol (11,3-11,4, p>0.05). Penurunan nilai PBQ lebih banyak pada kelompok intervensi yang artinya ikatan emosional ibu dan bayi makin erat namun tidak signifikan. Intervensi PMK selama enam jam tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan berat badan bayi prematur dan penguatan ikatan emosional antara ibu dan bayi.

Kata Kunci: crossover, kenaikan berat badan per hari, perawatan metode kanguru, uji pilot.


Premature infants have immaturity problems in regulating body temperature, requiring energy to keep their body temperature stable. This condition causes the calories obtained by the baby not to focus on growth. This study aims to determine the effect of six-hour Kangaroo Mother Care (KMC) on weight gain in premature infants and mother-infant bonding. The design of this study is a pilot study randomized control trial with a crossover design involving 10 premature infants. The respondents received a six-hour KMC intervention (intervention group) and a one-hour KCM intervention (control group). The results of the study identified the average weight gain of infants in the intervention group (16.4, 13.3, p>0.05) and in the control group (9.1, 6.6, p>0.05), with more weight gain in the intervention group but not significantly. Meanwhile, for the average mother-infant bonding scores measured before and after KMC, in the intervention group (14.4, 9.2, p>0.05) and in the control group (11.3, 11.4, p>0.05). The six-hour PMK intervention does not have a significant effect on increasing weight gain in premature babies and on strengthening the emotional bond between mother and baby.

Keywords: crossover, kangaroo care method, kangaroo mother care, mother-infant bonding, premature infants"

Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eny Yantri
"Breastmilk is the best nutrition for infant but giving only breastmilk for preamature infants older than 2 weeks could not comply the needs and has to be fortified Human milk fortifier HMF is very recommended to fortify breastmilk In west Sumatera including DR M Djamil Hospital HMF was unreachable and expensive At certain hospital in Africa and several Hospital in United States they exclusively use fortified breastmilk with Post Discharge Formula PDF Objective To compare the weight gain among premature infants receiving fortified breastmilk with PDF and premature formula milk and also to observe the adverse event Methods A 4 weeks experimental study on premature infants gestational age ge 28 until 37 weeks who receive fortified breastmilk with PDF and some of them received premature formula milk acted as a control from March until December 2015 in DR M Djamil Hospital West Sumatera Results Data was obtained from 30 sample for each group intervention and control Sample baseline characteristic such as sex gestational age GA birth weight and previous illness history was indifferent statistically The mean of birth weight in control group was 1643 grams the mean of weight at the initial study was 1631 grams and the mean of birth weight at the end of study 4 weeks was 2573 grams The mean of birth weight in intervention group was 1682 grams the mean of weight at the initial study was 1722 grams and the mean of birth weight at the end of study 4 weeks was 2775 grams The mean of time to reach full feed condition initial study in control group was 14 days and 18 days in intervention group The mean of weight gain during 4 weeks was 958 grams in control group and 1053 grams in intervention group p 0 22 There was no adverse event found in infants received both breastmilk fortified with PDF and premature formula milk Conclusion It appears that weight gain of premature infants who receive breastmilk fortified with PDF is indifferent statistically compared with premature infants who receive formula milk There is no adverse event found in this study"
Depok: Universitas Indonesia, 2016
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>