Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 155475 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nindia Nahardita
"Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa job design mempengaruhi workplace well-being. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh job design terhadap workplace well-being pada karyawan yang bekeija di organisasi minyak dan gas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian noneksperimental (Jield study) dan jumlah responden yang digunakan sebanyak 294 orang. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat korelasi dan pengaruh dari job design terhadap workplace well-being.

Contemporary theory and research have suggested that workplace well-being are determined by their job design. The current study examined the correlation and effect of job design on workplace well-being of oil and gas company employees. This research used the quantitative approach with non-experimental research design (field study) and was conducted on 294 respondents. Result indicated that job design was positively correlated and has effect on workplace well-being. Keywords: job design, workplace well-being."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
S3667
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanifa Asra Silmi
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2010
S3559
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anggun Pesona Intan Puspita
"Keterikatan Karyawan merupakan salah satu prediktor produktivitas karyawan. Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa keterikatan karyawan dipengaruhi oleh well-being di lingkungan kerja. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh workplace well-being terhadap keterikatan karyawan pada karyawan yang bekerja di perusahan minyak dan gas. Sebanyak 317 karyawan menjadi sampel penelitian ini. hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat korelasi dan pengaruh workplace wellbeing terhadap keterikatan karyawan, baik keseluruhan maupun per dimensinya. Bila diperbandingkan, ditemukan bahwa domain penggunaan pengetahuan dan kemampuan dalam pekerjaan merupakan domain yang paling mempengaruhi oleh keterikatan karyawan. Sebagai tambahan, ditemukan adanya perbedaan antara keterikatan karyawan dan workplace well-being berdasarkan jenis kelamin.
Employee Engagement is one of predictor in employee productivity. Contemporary theory and research have suggested that employee engagement are determined by their well-being in workplace. The current study thus examined the correlation and effect of workplace well-being on employee engagement of oil and gas company. The sample comprised of 317 employees. Result indicated that workplace well-being was positively correlated and has effect on employee engagement. In comparison, it was found that use of ability and knowledge had the strongest correlation and effect on employee engagement. In addition, there was a difference in workplace well-being and employee engagement on their sex."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
S3666
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zikra Fadilla
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dukungan atasan dan tempat kerja terhadap well-being karyawan perusahaan startup di Indonesia. Selanjutnya, penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner kepada responden secara daring maupun luring. Alat ukur yang digunakan adalah 19 indikator dari penelitian Jang (2009). Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability dengan purposive sampling, dengan syarat responden harus merupakan karyawan pada perusahaan startup yang memiliki kebijakan fleksibilitas dalam penjadwalan kerja. Setelah menyebarkan kuesioner selama 2 bulan didapatkan sebanyak 228 kuesioner namun hanya 224 kuesioner yang bisa di olah di tahap selanjutnya. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM) menggunakan program Lisrel 8.8 diketahui bahwa dukungan atasan serta dukungan dari tempat kerja tidak dapat secara langsung memengaruhi well-being karyawan. Diperlukan adanya kebijakan baik berupa formal atau informal dari perusahaan yang dapat mendukung jalannya fleksibilitas penjadwalan kerja. Sehingga bagi karyawan yang menjalankan fleksibilitas tersebut merasa dapat menyeimbangkan antara pekerjaan dan kehidupan mereka. Dan pada akhirnya well-being karyawan dapat terpenuhi dengan baik. Selain hubungan mediasi, pada penelitian ini juga menguji hubungan satu-per-satu antar varibel, dan hasil uji untuk semua hipotesis dinyatakan positif signifikan atau dengan kata lain semua hipotesis diterima.

ABSTRACT
The aim of this study is to examine the effect of supervisory and workplace support on employee well-being at start-up companies in Indonesia. This study uses quantitative methods with a questionnaire. Questionnaires were distributed by offline and online. We use 19 indicators by Jang (2009) as a measuring instrument. The sample selection method is non-probability with purposive sampling. It specifically selected employees of start-up companies that have implemented flexible work schedule thus obtaining 228 respondents. After data cleaning, there are 224 questionnaires could be processed further with structural equation modelling (SEM) by using the Lisrel 8.80. The finding shows that supervisory and workplace support implementation would not directly effect employee well-being. They need formal or informal policies written by the company to support the flexibility of work schedule. If flexible work schedule is implemented properly, work-life balance could be enhanced. Employees who can balance their work and life will experience a significant increase in employee well-being. In addition, besides the mediation effect, this study also found the effect each relationship between variables, and results for all hypotheses were stated to be significantly positive."
2019
T54482
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mayestika Karanzia
Depok: Universitas Indonesia, 2010
S3657
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kuntodi Ambartomo
"Tujuan dari penelitian adalah untuk melihat bagaimana pekerjaan yang bermakna dan rasa kebersamaan mempengaruhi niat untuk tinggal melalui kesejahteraan di tempat kerja. Karyawan perusahaan asuransi dipilih sebagai partisipan dalam penelitian, dengan jumlah sampel 180 orang. Model persamaan struktural digunakan untuk menganalisis data. Penelitian menunjukkan bahwa memiliki rasa kebersamaan dan melakukan pekerjaan yang berarti meningkatkan kesejahteraan di tempat kerja dan niat untuk tinggal. Perbedaan diamati pada efek dimensi yang berbeda dari kesejahteraan karyawan pada niat untuk tinggal. Penelitian merupakan terobosan dalam mengkonseptualisasikan dan menguji model teoritis yang menghubungkan pekerjaan yang bermakna, perasaan komunitas, kesejahteraan di tempat kerja, dan niat untuk tinggal khususnya dalam konteks karyawan perusahaan asuransi

The aim of the study was to see how meaningful work and a sense of community affect intention to stay through workplace well-being. Insurance company employees were selected as participants in the study, with a sample size of 180 people. Structural equation model was used to analyze the data. Research shows that having a sense of community and doing meaningful work increases well-being at work and intention to stay. Differences were observed in the effect of different dimensions of employee well-being on intention to stay. The research is groundbreaking in conceptualizing and testing theoretical models linking meaningful work, feelings of community, workplace well-being, and intention to stay particularly in the context of insurance company employees."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuryn Nabiela
"Tenaga kesehatan mengalami tingkat stres dan kelelahan yang tinggi, yang dapat berdampak negatif terhadap well-being dan bagaimana mereka memberikan pelayanan kepada pasien. Organizational justice terbukti menjadi prediktor well-being tenaga kesehatan. Sebaliknya, hubungan antara workplace spirituality dan well-being tenaga kesehatan belum diteliti lebih lanjut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji hubungan antara workplace spirituality, organizational justice dan well-being tenaga kesehatan, serta untuk menentukan apakah employee engagement berperan sebagai mediator dalam hubungan ini. Sebuah survei cross-sectional dilakukan dengan sampel tenaga kesehatan dari sebuah rumah sakit di Jakarta. Pertanyaan mengenai organizational justice, workplace spirituality, employee engagement, dan well-being diberikan. Structural Equation Model digunakan untuk menguji model mediasi yang diusulkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa organizational justice berhubungan secara signifikan dan positif terhadap well-being tenaga kesehatan, sedangkan workplace spirituality tidak berhubungan secara signifikan. Selanjutnya, employee engagement memediasi hubungan antara spiritualitas tempat kerja, keadilan organisasi dan well-being, sehingga dampak positif lebih besar untuk tenaga kesehatan dengan tingkat engagement yang tinggi. Temuan ini menunjukkan bahwa intervensi yang ditujukan untuk meningkatkan organizational justice secara tidak langsung dapat meningkatkan well-being tenaga Kesehatan dengan meningkatkan employee engagement. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menguji generalisasi dari temuan ini dan untuk mengeksplorasi potensi intervensi untuk meningkatkan keadilan organisasi dalam pengaturan kesehatan.

Healthcare workers (HCWs) experience high levels of stress and burnout, which can negatively impact their wellbeing and patient care. Organizational justice has been shown to be a predictor of HCW wellbeing. In contrast, the relationship between workplace spirituality and HCW wellbeing is less clear. The purpose of this study was to examine the relationship between workplace spirituality, organizational justice and HCW wellbeing, and to determine whether employee engagement act as mediator in this relationship. A cross-sectional survey was conducted with a sample of HCWs from a hospital in Jakarta. Measures of organizational justice, workplace spirituality, employee engagement, and wellbeing were administered. Structural equation modeling was used to test the proposed mediation model. Results indicated that organizational justice was significantly and positively related to HCW wellbeing, while workplace spirituality was not significantly related. Furthermore, employee engagement mediated the relationship between workplace spirituality, organizational justice, and wellbeing, such that the positive relationship was stronger for HCWs with high levels of employee engagement. These findings suggest that interventions aimed at improving organizational justice may indirectly improve HCW well-being by increasing employee engagement. Further research is needed to test the generalizability of these findings and to explore potential interventions for improving organizational justice in healthcare settings."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Trianto
"Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu sumber keunggulan kompetitif yang utama bagi perusahaan karena memiliki pengetahuan dan kompleksitas yang sulit ditiru oleh pesaing. Praktik SDM sangat berkaitan erat dengan kinerja perusahaan.
Penelitian ini membahas mengenai bagaimana hubungan antara praktik SDM dan karakteristik pekerjaan terhadap kinerja karyawan yang dimediasi oleh employee well-being pada PT. ABC. PT. ABC merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang sub kontraktor di bidang telekomunikasi di Indonesia. Penelitian ini memasukkan  komponen health-related well-being  pada employee well-being di samping komponen psychological well-being.
Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai metode pengumpulan data dengan  responden pegawai di bidang operasional baik di kantor pusat maupun yang tersebar di 11 cabang. Analisis data menggunakan Structural Equation Modeling (SEM).
Hasil penelitian ini menunjukkan bila praktik SDM terbukti berpengaruh secara positif terhadap kinerja sedangkan karakteristik pekerjaan tidak terbukti berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Praktik SDM maupun karakteristik pekerjaan sama-sama tidak terbukti berpengaruh signifikan terhadap employee well-being. Sementara Employee well-being juga tidak terbukti berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian ini menekankan pentingnya praktik SDM dalam meningkatkan kinerja karyawan.

Human Resources (HR) is one of the main competitive advantages for companies because they have the knowledge and complexity that is difficult to imitate by competitors. HR practice is closely related to the company's performance.
This study discusses how the relationship between HR Practice and Job Characteristics on Employee Performance that is mediated by Employee Well-Being in PT. ABC. PT. ABC is a company in telecommunication industry that is in the construction of infrastructure and facilities for telecommunications in Indonesia. This research includes the health-related well-being component in variable employee well-being in addition to the psychological well-being component.
This study uses a questionnaire as data collection method with respondents in the operational/project fields in headquarter and 11 branches. Data analysis uses Structural Equation Modeling (SEM).
The results indicated that HR Practice has a positive effect on  Job Performance while Job Characteristics does not have effect on Job Performance. Both HR practices and Job Characteristics didn`t have a significant effect on Employee Well-Being. While Employee Well-Being also didn`t have a significant effect on Job Performance. The results of this study emphasize the importance of HR practices in improving employee performance.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53994
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adillia Putri Setianingtyas
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh human resource practices terhadap employee performance dengan employee well being dan job embeddedness sebagai variabel mediasi pada karyawan tetap The Jakarta Post. Penelitian ini mengambil studi pada perusahaan The Jakarta Post dengan karyawan tetapnya yang menjadi objek penelitian. Penelitian ini menggunakan teori human resource practices, employee performance, employee well being, dan job embeddedness untuk merumuskan dan mengkaji permasalahan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode survei kuesioner menggunakan total sampling terhadap karyawan tetap The Jakarta Post dengan jumlah responden sebanyak 130 responden. Penelitian ini menggunakan analisis Partial Least Square - Structural Equation Modelling (PLS - SEM) untuk menguj hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh human resource practices terhadap employee performance, terdapat pengaruh human resource pratices terhadap employee performance dengan employee well being sebagai variabel mediasi, dan terdapat pengaruh human resource practices terhadap employee performance dengan job embeddedness sebagai variabel mediasi.

This study aims to analyze the effect of human resource practices on employee performance with employee well being and job embeddedness as mediating variables for permanent employees of The Jakarta Post. This study took a study at the company The Jakarta Post with its permanent employees as the object of research. This study uses the theory of human resource practice, employee performance, employee well being, and job embeddedness to formulate and examine problems. The data technique used in this research is quantitative research with a questionnaire survey method using total sampling of permanent employees of The Jakarta Post with a total of 130 respondents. This study uses Partial Least Square - Structural Equation Modeling (PLS - SEM) analysis to test the hypothesis. The results showed that there was an influence of human resource practices on employee performance, there was an effect of human resource practices on employee performance with employee well being as a mediating variable, and there was an influence of human resource practices on employee performance with job embeddedness as a mediating variable."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilham Caesara Ekhananda
"Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh empat tipe employee well-being berdasarkan model circumplex, yaitu work engagement, job satisfaction, burnout, dan workaholism, terhadap turnover intention. Penelitian ini juga melihat peran moderasi dari religiosity terhadap pengaruh work engagement dan turnover intention. Fokus penelitian ini adalah karyawan generasi Y di perusahaan swasta, karena penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa karyawan generasi Y memiliki kecenderungan untuk memiliki turnover intention yang tinggi. Penelitian dilakukan kepada karyawan generasi Y perusahaan swasta di Jakarta. Analisa data menggunakan Structural Equation Model pada AMOS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa job satisfaction memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan kepada turnover intention, dan burnout serta workaholism memiliki pengaruh yang positif dan signifikan kepada turnover intention. Namun, tidak ditemukan pengaruh work engagement terhadap turnover intention serta peran moderasi religiosity pada pengrauh work engagement terhadap turnover intention. Sehingga, organisasi perlu memperhatikan kesejahteraan karyawannya dan melakukan tindakan untuk meningkatkan kepuasan kerja, mengurangi burnout yang dialami karyawan dan menghindarkan karyawan dari menjadi workaholik untuk mengurangi kemungkinan turnover intention.


The purpose of this thesis is to study the effect of the four types of employee well-being based on circumplex model: work engagement, job satisfaction, burnout, and workaholism, to turnover intention. This study also explores the moderating role of religiosity to work engagement and turnover intention relationship. The focus of this study is on generation Y employees in the private sector, as previous studies showed that due to their characteristics, generation Y employees are prone to high turnover intention. The study was conducted on generation Y employees from private sector companies in Jakarta. The data were analyzed using Structural Equation Model on AMOS. The results showed that job satisfaction negatively and significantly affected turnover intention. However, burnout and workaholism positively and significantly influenced turnover intention. However, there was no significant effect found on work engagement to turnover intention and the moderating role of religiosity. It implied that organizations should concern about their employees well-being and ensure their employees satisfaction, lessen employees burnout and avoid the employees to become workaholics to minimize the turnover intention."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>