Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 190465 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Ferly Dania Putri
"ABSTRAK
Internet merupakan salah satu sumber dari informasi tentang kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dari metriks media sosial terhadap third-person perception (TPP) dalam informasi kesehatan. Eksperimen secara daring dilakukan di mana partisipan (N=353) dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan metriks yaitu likes (tinggi dan rendah), kemudian partisipan membaca informasi tentang penyakit tifus dalam bentuk tangkapan layar Instagram. Hasil dari penelitian ini adalah tidak adanya pengaruh interaksi antara metriks media sosial dan TPP. Diketahui pula individu mempersepsikan dirinya sendiri lebih terpengaruh dibandingkan orang lain terhadap kehadiran informasi tentang penyakit tifus di Instagram, yang artinya mengarahkan pada fenomena first-person perception (FPP). Hasi ini dapat menjadi evaluasi bagi organisasi kesehatan untuk lebih memerhatikan kualitas dari konten kesehatan yang dipublikasi di media sosial.
ABSTRACT
Internet is one of the source information about health. This study examined the effect of social media metrics on third-person perception in health information. An online experiment was conducted in which participants (N=353) seperated into two groups based on instagrams likes metrics (high and low), then the participants read the information about typhus on a picture of instagram post screenshot. The result of this study showed that there was no interaction effect of social media metrics and TPP. Individuals also perceived themselves as more affected than others with a presence of the information about typhus in instagram, which lead us to first-person perception (FPP) phenomenon. This result can be an evaluation for health organizations to pay more attention to the quality of health content that published on social media."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Amalia Zahra
"Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh kehadiran tipe selebriti terhadap persepsi individu. Partisipan penelitian adalah mahasiswi JABODETABEK usia 18-24 tahun yang merupakan pengguna aktif Instagram dan mem-follow selebriti Indonesia dan influencer Indonesia di Instagram. Eksperimen dilakukan dengan memberi partisipan (n = 403) tangkapan layar berupa selebriti tradisional atau selebriti non-tradisional yang sedang memasarkan produk katering diet di Instagram. Produk katering diet digunakan sebagai produk dalam eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa individu merasa orang lain lebih terpengaruh dibandingkan dengan dirinya sendiri terhadap kehadiran pesan pemasaran produk di Instagram, namun tidak terdapat perbedaan tipe selebriti yang signifikan terhadap persepsi individu
.This research is conducted to verify the presence of celebrity types toward individual perception. The research’s participants are JABODETABEK female college students between 18-24 years old an active Instagram user and following Indonesian celebrities and Indonesian influencer on Instagram. The experiment is conducted by giving the participant (n = 403) screenshots in a form of traditional or non-traditional celebrities who are marketing product in Instagram. The diet catering product used as the experiment product. The result of the research shows individual feels that other people are more affected compared to themselves in the presence of marketing Instagram message product. However, there are no significant differences in types of celebrity toward individual perception.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rendra Sukana
"Pengguna internet merasakan kekhawatiran akan privasi mereka di internet seiring dengan maraknya isu penyalahgunaan dan pembobolan informasi personal. Literasi digital dapat membantu pengguna melindungi dirinya dari resiko penyalahgunaan privasi. Sementara itu, bias optimisme membuat pengguna merasa bahwa orang lain lebih rentan terkena resiko penyalahgunaan privasi dibandingkan dirinya sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara literasi digital dan kekhawatiran privasi serta peran bias optimisme sebagai moderator. Data dari 216 mahasiswa Universitas Indonesia menunjukkan bahwa tidak ada peran moderasi dari bias optimisme pada korelasi antara literasi digital dan kekhawatiran privasi. Selain itu, juga tidak ditemukan adanya korelasi yang signifikan antara literasi digital dan kekhawatiran privasi. Penelitian selanjutnya harus terus menggali faktor-faktor lain yang dapat terhubung dengan kekhawatiran privasi di Indonesia.

Internet users begin to feel concerned about their information privacy as online privacy issues keep emerging. Digital literacy could help users to protect their online privacy, while people with high optimistic bias believe that others are more vulnerable to privacy risks than themselves. This study investigated the relationship between digital literacy, information privacy concern and the moderating role of optimistic bias using the sample of 216 students of Universitas Indonesia. The results of this study do not show any moderating effects of optimistic bias. Furthermore, the author found no significant correlation between digital literacy and information privacy concern. Further research should examine other factors that may play significant role in indonesians' information privacy concern."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tifany Faulina
"ABSTRAK
Saat ini penyebaran berita bernada negatif ke media sosial sangat sering terjadi. Hal
ini dapat memunculkan persepsi bahwa berita daring negatif lebih mempengaruhi orang
lain dibandingkan diri sendiri, atau disebut Third Person Perception. Penelitian ini
bertujuan untuk melihat pengaruh media sosial Instagram yang ditampilkan bersama
dengan berita daring negatif dalam membentuk persepsi terhadap konten dan
pengaruhnya. Eksperimen dilakukan dengan memberikan partisipan (n=281) paparan
terhadap berita daring negatif yang dihadirkan dalam Instagram dan situs berita daring.
Hasil analisis menunjukkan bahwa berita daring negatif yang dipaparkan dalam penelitian
dirasakan lebih mempengaruhi orang lain dibandingkan diri sendiri. Selanjutnya, hasil
analisis menggunakan GLM ANOVA menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh interaksi antara penyisipan berita daring negatif dengan Third Person Perception.
Membaca berita daring melalui Instagram ataupun membaca berita melalui situs berita daring tidak meningkatkan Third Person Perception.
"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joseph Edwin
"Pemberitaan Covid-19 penting khususnya agar masyarakat mendapatkan informasi dan membuat keputusan tepat untuk menghindari paparan virus corona. Akan tetapi penelitian terdahulu mengatakan pesan negatif (undesirable) seperti berita Covid-19 yang tersebar di media sosial atau social networking sites (SNS) dapat menimbulkan third-person perception (TPP), yakni khalayak berpersepsi bahwa berita tersebut lebih mempengaruhi orang lain dibandingkan diri mereka sendiri. Hal ini penting diperhatikan karena TPP digagaskan mempengaruhi intensi melakukan perilaku preventif protokol kesehatan 6M yaitu: 1.) memakai masker; 2.) mencuci tangan; 3.) menjaga jarak; 4.) menghindari kerumunan; 5.) mengurangi mobilitas; 6.) dan mengindari makan bersama. Penelitian terdahulu menemukan bukti empiris bahwa cara khalayak menggunakan berita Covid-19 di SNS (konsumsi, kontribusi dan kreasi konten berita Covid-19) dapat mengurangi TPP dan juga memiliki hubungan dengan intensi perilaku preventif. Selain itu, relevansi pribadi khalayak terhadap berita Covid-19 (seberapa penting, bermakna dan berkonsekuensi berita pandemi terhadap khalayak) juga digagaskan dapat mengurangi TPP dan berhubungan positif dengan intensi perilaku preventif. Maka digagaskan bahwa tipe penggunaan SNS dan relevansi pribadi memiliki hubungan langsung dengan intensi perilaku preventif; dan hubungan tidak langsung dengan TPP berperan sebagai mediator. Untuk menguji hipotesis tersebut, dilaksanakan penelitian berjenis eksplanatif dengan paradigma positivistik dan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan quota sampling untuk memperoleh 400 responden dengan karakteristik berdomisili di lima kotamadya DKI Jakarta, berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, dewasa usia produktif 17-64 tahun dan menggunakan media sosial (Whatsapp, Line, Telegram, Twitter, Tiktok, Youtube, Instagram, Facebook, dan Linkedin) baik untuk aktivitas sehari-hari maupun mendapatkan berita Covid-19. Data diperoleh melalui survei daring dan diolah dengan program SPSS untuk analisis deskriptif dan partial least square structural equation modelling (PLS-SEM) untuk analisis model serta pengujian hipotesis. Berdasarkan paired sample t-test, nilai rata-rata indikator pengaruh berita Covid-19 terhadap ‘orang lain’ lebih besar daripada indikator pengaruh terhadap ‘saya’ sehingga menandakan adanya TPP. Berdasarkan analisis model struktural, TPP tidak mempengaruhi intensi perilaku preventif secara signifikan. Meski begitu, secara umum responden ‘setuju’ berniat menjalankan protokol kesehatan 6M. TPP juga tidak terbukti memediasi hubungan konsumsi, kontribusi dan kreasi dengan intensi perilaku preventif. Selain itu TPP juga tidak memediasi hubungan relevansi pribadi terhadap perilaku preventif. Relevansi pribadi didapati sebagai variabel penting karena memiliki hubungan negatif signifikan dengan TPP dan memiliki hubungan positif dengan intensi perilaku preventif
News coverage on Covid-19 is of public importance as it provides people with important updates as well as information crucial for avoiding infection. Previous studies have shown undesirable messages such as Covid-19 news that circulates in social networking sites (SNS) can trigger ‘third-person perception’, which is a phenomenon in which audiences presume a message exerts more influence upon people other than themselves. It is crucial to examine whether audiences experience TPP during consumption of pandemic news – especially when there is a possible negative correlation between TPP and protective behavior intentions. In the case of Covid-19 pandemic, preventive behavior is 6M health protocol that includes: 1.) wear masks; 2.) wash hands; 3.) keep physical distance; 4.) avoid crowds; 5.) decrease mobility; 6.) avoid eating together public spaces. Previous studies showed empirical evidence that how users use Covid-19 news in SNS (consume, contribute or create) could reduce TPP and also is correlated with preventive behavior intentions. Furthermore, personal relevance of pandemic news (important, meaningful & has consequences) is said to have negative relationship with TPP but has positive relationship with preventive behavior intentions. This suggests that three types of SNS usage and personal relevance have direct relationship with protective behavior intentions, as well as indirect relationship with TPP as mediator. To test these hypotheses, explanatory research of a positivistic paradigm and a quantitative approach is administered. This research utilizes quota sampling to collect data from 400 respondents through online questionnaire. Samples have the characteristics of living in five DKI Jakarta municipalities, of both sexes, between 17-64 years of age and uses SNS for daily activities as well as receiving news on Covid-19 (Whatsapp, Line, Telegram, Twitter, Tiktok, Youtube, Instagram, Facebook & Linkedin). SPSS is used to perform descriptive analysis and paired sample t-test, while partial least square structural equation modelling (PLS-SEM) is used to analyze inner & outer model. Through paired sample t-test, respondents experience TPP as is evidenced by the mean value of influence of Covid-19 news towards ‘others’ is larger than that of influence towards ‘self’. However, based on structural analysis, there is no significant relationship between TPP and preventive behavior intentions despite respondents having to ‘agree’ to have intentions to follow 6M health protocol. Analyses also presented no support for the hypotheses that TPP mediates the indirect correlation of consumption, contribution and creation with preventive behavior intensions. There is also no evidence that TPP mediates indirect relationship of personal relevance and preventive behavior intensions. Personal relevance is found to be an important construct as it has a positive influence toward preventive behavior intentions and has a negative relationship with TPP.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Okky Arif Rachmanputra
"ABSTRAK
Penelitian ini melihat pengaruh sudut pandang pada individu terjadap pemikiran
bias dalam kelompok agama. Variabel sudut pandang individu terbagi atas dua
variasi yaitu sudut pandang diri dan sudut pandang Ketuhanan. Pada studi pertama,
penulis ingin melihat perbedaan antara individu yang menggunakan sudut pandang
diri dengan sudut pandang Ketuhanan terhadap bias dalam kelompok agama. Pada
studi kedua, penulis ingin melihat moderasi persepsi keterancaman terhadap
hubungan sudut pandang terhadap bias dalam kelompok. Pada studi pertama,
sebanyak 81 mahasiswa Muslim orang yang secara acak dikelompokkan
berdasarkan sudut pandang diri dan sudut pandang Ketuhanan, menentukan
kesediaannya membantu kepada panti asuhan kelompok agama ingroup atau
kelompok agama outgroup dalam sebuah skenario. Hasil studi pertama
menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan pengaruh pada kelompok sudut
pandang diri dengan sudut pandang Ketuhanan terhadap pemikiran bias dalam
kelompok. Namun keaktifan organisasi berkorelasi positif dengan bias dalam
pemberian donasi kepada kelompok ingroup. Pada studi kedua, sebanyak 85
mahasiswa Muslim yang secara acak dikelompokkan berdasarkan kelompok sudut
pandang, menentukan kesediaannya membantu yayasan sosial dari kelompok agama
outgroup dalam sebuah skenario. Penulis juga mengukur persepsi keterancaman
partisipan. Hasil studi kedua menjelaskan bahwa tidak terdapat perbedaan antara
kelompok partisipan dengan sudut pandang diri dan Ketuhanan terhadap bias dalam
kelompok. Namun persepsi keterancaman memiliki korelasi yang positif terhadap
bias dalam pemberian donasi kepada kelompok outgroup. Perbedaan konteks
dimana keadaan kelompok tidak dalam keadaan berkonflik menjadi salah satu
alasan yang dapat menjelaskan hasil penelitian ini.

ABSTRACT
This study wanted to know whether the influence of the perspective to
ingroup bias. Perspective was divided into two variations, namely selfperspective
and the God perspective. In the first study, I wanted to see the
difference between individuals who use self-perspective and God perspective
on bias in religious groups. In the second study, I wanted to see the
moderation of perceived threat to the relationship of perspective to ingroup
bias. In the first study, 81 Muslims college students had randomly grouped
according to the self-perspective and viewpoint of Godhead. They decided to
help orphanage from their ingroup or outgroup religious groups in a scenario.
The results showed, there were no differences between groups of selfperspective
with the God perspective on ingroup bias. But organization
attendance had a significant correlation with bias in donating ingroup. In the
second study, 85 Muslim college students randomly grouped according to
perspective groups, determined their willingness to help non-profit
organizations from outgroup religious groups in a scenario. I also measured
the perceived threat to participants. The results showed that there was no
difference between participants with self-perspective and God perspective
toward ingroup bias. Differences in the context where the situation of the
group is not in the conflict were one reason that explained the results of this
study.
"
2019
T53800
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Hariani
"Penegakan hukum Hak atas Kekayaan Intelektual ("HKI")di negara-negara berkembang, bukan hanya mengalami ketertinggalan dari sudut peraturan perundang-undangan. Ketertinggalan yang lebih jauh adalah pemahaman terhadap prinsip perlindungan HKI. Ketertinggalan dimaksud terjadi karena terdapat permasalahan utama bahwa di negara-negara berkembang asumsi yang mengatasnamakan kepentingan publik di semua bidang masih amatlah kental. Ini mengakibatkan bahwa ketentuan-ketentuan HKI yang ada dalam peraturan perundang-undangan menjadi berbenturan dengan pemahaman seperti itu yang masih melekat dalam peraturan perundangundangan lain.
Hal demikianlah yang terjadi pada karya cipta sinematografi yang dilindungi oleh Hak Cipta. Perlindungan hak cipta yang terdiri dani hak ekonomi dan hak moral bagi pencipta yang menciptakan karya Sinematografi adalah terlahir dengan sendirinya. Namun ternyata perlindungan tersebut secara riil tidak dapat diberikan karena berbenturan dengan peraturan perundangundangan di bidang perfilman khususnya yang mewajibkan setiap karya film harus disensor dengan mengatasnamakan kepentingan kebudayaan.
Dasar-dasar perlindungan Hak Cipta telah dikesampingkan dalam hal sensor film terhadap sebuah karya cipta sinematografi. Henturan ketentuan sensor film dengan prinsip perlindungan hak cipta yang utama merupakan benturan dengan hak moral yang melarang adanya perubahan dalam bentuk apapun terhadap ciptaan; sedangkan penolakan secara utuh sebuah karya sinematografi oleh Lembaga Sensor film telah mengakibatkan matinya hak-hak ekonomi pencipta."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T19818
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risely Augustina
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T37786
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amirah Rachma Santoso
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel persepsi dukungan organisasi terhadap komitmen afektif untuk berubah di Kementerian X. Hipotesis pada penelitian ini adalah terdapat pengaruh positif antara persepsi dukungan organisasi dengan komitmen afektif untuk berubah. Responden dalam penelitian ini berjumlah 152 orang pegawai Kementerian X. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh positif yang signifikan antara persepsi dukungan organisasi dengan komitmen afektif untuk berubah. Besaran pengaruh persepsi dukungan organisasi terhadap komitmen afektif untuk berubah memberikan sumbangsih sebesar 15,2 .
Hasil pengujian regresi berganda menunjukkan hanya persepsi dukungan atasan yang paling berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen afektif untuk berubah. Oleh karena itu, intervensi yang dilakukan pada penelitian ini dirancang untuk meningkatkan persepsi pegawai terhadap dukungan atasan dengan memberikan workshop coaching untuk para atasan untuk kemudian atasan dapat memberikan coaching kepada bawahan. Hasil perhitungan uji signifikansi perbedaan pretest dan posttest menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan pada atasan mengenai coaching.

This study was conducted to find out the effect of perceived organizational support to affective commitment to change among employees in Ministry X. The hypothesis in this study was that there is a positive effect between the perceived organizational support with affective commitment to change. Respondents in this study amounted to 152 employees of Ministry X. This study used convenience sampling where employees who become respondents is available in the organization and felt the change. The results showed that there was a significant positive effect between the perceived organizational support and affective commitment to change. The effect of perceived of organizational support for affective commitment to change contributed 15.2.
The results of multiple regression testing show only the perceived superiors support that have the most positive and significant impact on affective commitment to change. Therefore, the intervention conducted in this study is designed to improve employee perceptions of the support of superiors by providing coaching workshops for the supervisor, so they could give coaching to their subordinates. The result of pre test and post test significance difference test indicated that the intervention given had been able to increase supervisor rsquo s knowledge about coaching.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
T50901
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>