Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 147683 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Haryo Abdurrahman
"ABSTRAK
Dalam dunia modern yang semakin kompleks sekarang ini, tampak kebutuhan dan ketergantungan manusia terhadap media massa semakin besar. Kebutuhan dan ketergantungan ini erat kaitannya dengan fungsi media massa yang dirasakan dapat melayani beberapa kebutuhan masyarakat tersebut. Secara Umum fungsi media massa adalah untuk hiburan, informasi, pendidikan dan fungsi editorial. Banyak . ahli-ahli komunikasi yang mengemukakan fungsi media massa dengan istilah yang berbeda, namun artinya sama saja. Bila seseorang menggunakan suatu media, dalam arti memakai suatu isi pesan, tentu ada suatu keinginan yang diharapkan dapat terpenuhi oleh media dan isi pesannya itu. Apakah itu berhubungan dengan terpenuhinya kebutuhan akan informasi, hiburan atau lainnya, sehingga bukan hal yang mengherankan bila setiap orang mempunyai pilihan media dan isi pesan yang berbeda untuk untuk kebutuhan yang berbeda tergantung dari fungsi media yang ia butuhkan. Kebutuhan seseorang yang bisa dipenuhi oleh media massa, bisa dibagi dalam kebutuhan yang berhubungan dengan fungsi media massa yang dalam penelitian ini dibagi menjadi fungsi Diversi atau fungsi hiburan, personal relationship atau fungsi * personal, fungsi personal identity atau fungsi identitas fungsi hubungan personal dan terakhir fungsi surveillance atau pengawasan (informasi). Jadi apabila seseorang menggunakan suatu media massa atau isi pesan tertentu dari media ini bukanlah suatu hal yang kebetulan, tapi ini memang karena media atau isinya itu memberinya kepuasan atau gratifikasi tertentu untuk dirinya. Pendekatan inilah yang dikenal dengan nama Uses and Gratification. Dengan pendekatan ini penulis berusaha mengungkapkan kegemaran remaja terhadap suatu acara radio, dengan kasus yang dipilih adalah acara Catatan si Boy. Acara ini sangat populer dikalangan remaj a pendengar radio Prambors, terutama anggota Prambors Listeners Club (PLC). Kegemaran anggota PLC terhadapa acara ini bukanlah hal yang kebetulan, mereka mengikuti acara ini karena didorong oleh motif tertentu dan tentu ada Kepuasankepuasan yang mereka dapatkan dari mengikuti acara ini. Dalam penelitian antara motif-motif dan kepuasankepuasan akan dilihat hubungannya yang dikaitkan dengan fungsi media massa tadi di atas. Dari hasil yang diperoleh ternyata antara motif mendengarkan Catatan si Boy dan kepuasan yang diperoleh dari acara itu hanya berhubungan pada fungsi diversi saja. Sedang pada tiga fungsi lainnya yaitu fungsi personal relationship, personal identity dan surveillance, hubungan antara motif dan kepuasan ternyata tidak signifikan atau tidak ada hubungan satu sama lain."
1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tuti Maslianah
"Berbagai macam acara kuis dengan beragam format kini hadir dengan marak di pertelevisian Indonesia. Kemarakan itu kemudian disambut oleh berbagai pendapat tentang keberadaan acara tersebut. Tulisan pro kontra tentang banjirnya acara kuis di televisi kemudian bermunculan. Ini menandakan bahwa jenis acara ini sudah menjadi perhatian banyak orang. Dari fenomena inilah peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana penggunaan acara kuis televisi dan pemenuhan kebutuhan yang diperoleh khalayak dari jenis acara tersebut. Penelitian ini dilihat melalui pendekatan Uses and Gratifications. Konsep "penggunaan acara kuis" dilihat melalui variabel jenis acara kuis yang paling , disukai, frekuensi menonton dan keutuhan menonton. Sedangkan untuk konsep "pemenuhan kebutuhan", peneliti menetapkan empat kebutuhan yang mungkin dapat dipenuhi oleh acara kuis, yaitu kebutuhan akan bahan berinteraksi sosial, hiburan, pendidikan dan penilaian. diri. Keempat kebutuhan tersebut diambil dari hasii penelitian Denis McQuail dan kawan-kawan tentang Uses of £?uiz Programmes. Dalam penelitian ini dilakukan penggolongan acara kuis berdasarkan asal kuis - impor), segmentasi kuis (anak - remaja - dewasa - keluarga), dan materi kuis (pengetahuan game - pengetahuan dan game). Hasil penelitian ini antara lain menunjukkan bahwa acara kuis produksi lokal lebih diminati dibandingkan dengan kuis impor. Jenis kuis lokal ini paling banyak diminati oleh mereka yang berada pada kelompok umur 31 tahun ke atas, pria maupun wanita, dan dari semua golongan pendidikan. Kuis bersegmen dewasa dan kuis yang memiliki materi pengetahuan, ternyata juga lebih disukai khalayak dibandingkan dengan jenis kuis lain. Kuis bersegmen dewasa disukai oleh orang dewasa dari semua kelompok umur, baik pria maupun wanita, dan rata-rata berpendidikan menengah ke atas. Kuis bermateri pengetahuan disukai oleh khalayak dewasa pada kelompok umur 21 - 30 tahun, baik pria maupun wanita, dan rata-rata berpendidikan tinggi. Temuan lainnya adalah bahwa lebih dari separuh responden terpenuhi empat kebutuhan sekaligus dari acara kuis televisi. Namun, jika dilihat secara khusus, dari keempat kebutuhan yang dapat dipenuhi oleh acara kuis, kebutuhan akan pendidikan dan hiburan yang paling banyak dirasakan pemenuhannya. Dahkan, dart pemenuhan kebutuhan variasi sate jenis,-hanya kebutuhan akan hiburan-lah yang lebih banyak dirasakan responden. Data ini mendukung temuan penelitian-penelitian sebelumnya tentang televisi, yang menyebutkan bahwa sifat dasar televisi adalah menghibur."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S4134
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Kuala Lumpur: Bahagian Dayacipta (Yunit REkacorak) Perbadanan Kemajuan Kraftangan Malaysia, [date of publication not identified]
R 740.959 5 MAL m
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Maryono Basuki
"Tesis ini membahas masalah diskrepansi kepuasan yang dicari (Gratifications Sought/GS) dengan kepuasan yang diperoleh (Gratifications Obtained/GO) pemirsa siaran film hiburan TVRI-1, TVRI-2, TPI, dan RCTI, di kalangan remaja daerah elit kelurahan Menteng dan remaja daerah kumuh keluraham Kwitang (Jakarta Pusat).
Sebagai kerangka teori digunakan (replikasi) model Uses and Gratifications dengan fokus bahasan pada diskrepansi antara Gratifications Sought dengan Gratifications Obtained.
Asumsi dasar pendekatan ini adalah bahwa khalayak merupakan individu aktif yang dapat secara bebas memilih media yang disukai dan bersifat kepala batu yang hanya mau menyimak pesan yang dianggap menguntungkan baginya. Selain itu, media massa dianggap bersaing dalam memenuhi kepuasan khalayak, individu khalayak dianggap mampu mengutarakan motiv serta kepentingannya, dan penilaian tentang arti kultural media dilakukan setelah meneliti orientasi khalayak.
Penelitian bertujuan untuk menjelaskan GS (sebelum memirsa TV) dan GO (setelah mengkonsumsi media) remaja daerah elit dan kumuh, mencari deskrepansi GS-GO, mencari perbedaan GS Berta GO remaja elit dengan remaja kumuh, dan membedakan film pilihan khalayak remaja elit dengan remaja kumuh.
Pelaksanaan penelitian menggunakan metode survei. Pengumpulan data kancah dilaksanakan secara kuantitatif dengan menggunakan daftar pertanyaan yang sebagian besar tertutup. Responden berjumlah 384, terdiri atas 192 dari daerah elit dan 192 dari daerah kumuh. Mereka adalah remaja berusia antara 17-21 i tahun.
Keterbatasan teoritikal penelitian adalah bahwa asumsi studi Uses and Gratifications (konsep masyarakat Harat) 'khalayak secara individual memiliki kebebasan menentukan media, yang hendak dikonsumsi' serta 'berkepala batu', diragukan berlakunya terutama di kalangan masyarakat daerah kumuh Indonesia. Selain itu, mempersaingkan penyajiah tiap media dalam membedakan kepuasan (gratification obtained) kepada khalayak (heavy-medium-light viewer) dirasakan kurang tepat, karena pemilihan saluran televisi (khususnya di Indonesia) oleh khalayak, dimana tiap saluran tidak mempunyai spesifikasi penyajian yang tajam, pada hakikatnya didasarkan pada usaha memilih film yang disukai.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) GS remaja daerah elit dan daerah kumuh didominasi oleh hasrat untuk mengurangi ketegangan, mengatasi kesepian, mengisi waktu luang, memperoleh hiburan, mencari kesenangan, dan santai. Remaja daerah kumuh mempunyai tambahan harapan agar dapat mengurangi kegelisahan dan menikmati hal-hal imajinatif yang tidak pernah dialami. 2) Remaja daerah elit dan kumuh memperoleh kepuasan mendapat hiburan dan santai dari TVRI-1, sedang dari RCTI mereka memperoleh kepuasan mengurangi ketegangan, mengatasi kesepian, mengisi waktu luang, medapat hiburan, mendapat kesenangan, dan santai. Selain itu, dari TVRI-2 remaja daerah kumuh memperoleh kepuasan mendapat hiburan, sedang dari TPI memperoleh kepuasan mendapat hiburan dan santai. 3) Deskrepansi GS-GO pada responden daerah elit dan kumuh adalah pada variabel memperoleh hiburan dan santai. Pada responden daerah elit, deskrepansi GS-GO juga terlihat pada variabel mengurangi ketegangan. Sedang pada responden daerah kumuh deskrepansi GS-GO juga terjadi pada variabel mengatasi kesepian dan mencari kesenangan. 4) Perbedaan GS remaja daerah elit dengan remaja daerah kumuh significant pada variabel harapan untuk memperoleh kepuasan dalam mengurangi ketegangan, mengatasi kesepian, mengisi waktu luang, melupakan tugas rutin, mengurangi kegelisahan, dan menikmati hal-hal imajinatif yang tidak pernah dialami. 5) Perbedaan GO remaja daerah elit dengan remaja daerah kumuh significant untuk TVRI-l, TVRI-2, TPI, dan RCTI pada variabel melupakan tugas rutin dan mengurangi kegelisahan. 6) Film pilihan remaja daerah elit sembilan judul film Barat dan dua produksi nasional. Sedang pilihan remaja daerah kumuh tujuh judul film barat dan empat produksi nasional."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Montgomery, Robert L.
Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo, 1983
001.542 MON t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Endro Puspo Wiroko
"ABSTRAK
Penelitian perilaku konsumen ini bertujuan untuk mengetahui pengambilan keputusan untuk mendengarkan radio pada dewasa muda. Diskusi kemlompok terarah dan wawancara mendalam dilakukan untuk menyusun kuesioner tentang pengambilan keputusan untuk mendengarkan radio. Kuesioner disebarkan ke 443 responden dengan kriteria pria dan wanita, 24-35 tahun, dan mendengarkan radio minimal 1 jam per hari. Data diolah dengan menggunakan analisis cluster dan crosstab. Hasil menunjukkan bahwa kelompok dewasa muda pendengar radio yang potensial untuk diraih adalah kelompok pencari liburan. Berdasarkan hal ini, pihak manajemen radio dapat memperhatikan karakteristik dari kelompok pencari hiburan guna menyusun format program acara radio dan bentuk promosi yang tepat sesuai dengan karakter dewasa muda yang menjadi target pendengarnya."
Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Pancasila, 2017
150 MS 8:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mario F. Lawi
Jakarta: Grasindo, 2016
808.81 MAR m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>