Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 228833 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rosalia Endang Budi Astuti
"Saat ini anak-anak kerap diserbu oleh iklan-iklan yang ditayangkan di televisi, salah satunya adalah iklan produk makanan ringan. Dengan kemampuan kognitif yang terbatas, mereka berusaha memahami apa yang tersaji dalam iklan makanan ringan yang dikemas menarik dengan informasi makanan sehat yang sangat minim. Akibat yang timbul adalah anak merasa ingin mengkonsumsi produk yang diiklankan tersebut tanpa memperhitungkan kandungan gizi makanan yang diiklankan. Penelitian ini menggunakan model low involvement hierarchy dimana konsumen hanya memerlukan informasi yang terbatas untuk menimbulkan perilaku pembelian produk. Penelitian ini ingin melihat apakah anak-anak menyadari benar apa yang ditawarkan iklan mengingat mereka hanya memperoleh informasi yang minimal dari iklan dan mefihat hubungannya dengan keinginan mereka untuk membeli atau mengkonsumsi produk yang ditawarkan melalui iklan. Selain itu juga dilihat faktor lain yang mungkin berhubungan dengan keinginan membeli produk yang diiklankan. Penelitian dengan sampel anak kelas III, IV, V, dan VI SD Asisi I Menteng Dalam Jakarta Selatan ini dianalisa menggunakan Pearson Correlation dan diperoleh hubungan signifikan yang relatif lemah. Int berarti tidak semua anak yang memiliki pengetahuan produk dan iklan memiliki keinginan membeli produk yang diiklankan. Dengan menggunakan analisa partial correlation, diperoleh basil bahwa faktor peranan anak dalam keputusan pembelian, akSes pembelian produk dan tingkat pendidikan memberikan sedikit pengaruh pada hubungan antara pengetahuan anak tentang produk dan iklan dengan keinginan mereka membeli produk yang diiklankan. Keinginan membeli produk yang diiklankan ini berhubungan dengan sikap anak terhadap iklan produk. Dengan nilai statistik yang signifikan ditemukan indikasi bahwa anak yang memiliki keinginan membeli produk cenderung memberikan sikap positif (suka) terhadap iklan produk yang ditayangkan di televisi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S4176
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Irna Permanasari
"Di Negara Barat telah terbukti bahwa efektivitas copy panjang jauh lebih besar daripada copy pendek terhadap hasil penjualan suatu produk Alasannya karena copy panjang banyak memberikan informasi kepada konsumen menge¬nai produk yang diiklankan tersebut
Penelitian ini mencoba melihat bagaimana pengaruh copy panjang di masyarakat kita Dari Model Hierarchy of Effect yang diajukan Lavidge dan Steiner, ditekankan pada tingkat pengetahuan Model ini dikaitkan dengan Formula Lasswell Jadi dari pesan dalam copy iklan akan dilihat 'what' nya Sedangkan responden merupakan 'whom' yang terkena pesan tersebut serta akan diteliti bagaimana 'effect' pengetahuan mereka setelah membaca pesan tersebut.
Penelitian dilakukan melalui studi kepustakaan, sementara studi lapangan dilakukan pada anggota klub fotografi 'STIFOC' dan ’ SFg Tarakanita' di SMA di Jakarta Anggota klub tersebut yang merupakan pemotret pemula diasumsikan lebih tertarik pada iklan-iklan fotografi dibandingkan dengan orang awam.
Hasil penelitian yang diolah secara manual dan menggunakan statistika Tau Kendali menunjukkan adanya hubungan antara panjang pendeknya copy iklan Sakura dengan pengetahuan khalayak pembacanya Sekali pun kekuatan hubungannya rendah Sedangkan 'minat' dan 'tingkat pengamatan iklan Sakura' tidak mempengaruhi hubungan tersebut.
Juga didapatkan bahwa para responden banyak yang memiliki sikap dalam fotografi yang 'tidak setuju' terhadap isi pesan iklan Sakura Penyebabnya adalah 'citra'
Sakura yang lebih rendalj daripada kedua saingannya Kodak dan Fuji.
Namun responden mengakui bahwa cara penyampaian pesan dalam iklan Sakura itu 'menarik dan netral serta mengandung banyak informasi ' Mereka pun menyukainya Ini merupakan tanda bagi penyusun pesan komunikasi (terutama dalam periklanan) untuk mulai memberanikan diri menggunakan copy yang panjang tentu saja produknya sendiri harus mempunyai 'citra' serta mutu yang sebaik copy iklannya.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1987
S3784
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Furqon I. Hanief, supervisor
"ABSTRAK
Kaset lagu barat mendapatkan pasaran yang baik di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya produsen kaset-kaset lagu barat serta perhatian media terhadap lagu - lagu barat tersebut maupun terhadap artisnya. Produsen - produsen kaset tersebut dalam memproduksikan kasetnya tidak memiliki hak paten. Dengan demikian satu buah lagu bisa direkam dan diproduksi oleh beberapa perusahaan rekamc:tn. Persaingan diantara para perusahaan rekaman tersebut bertambah ketat karena harga serta distribusi tidak jauh berbeda. Untuk menjangkau konsumennya, produsen kaset tersebut melakukan kegiatan promosi, khususnya iklan di media massa. Iklan tersebut selain dimaksudkan memberitahu masyarakat bahwa telah hadir dipasaran kaset sebuah kaset dengan lagu baru, juga berupaya mempengaruhi khayalak untuk membeli kaset yang mereka produksi. Persoalan timbul karena suatu produsen kaset mengeluarkan suatu hits yang juga diproduksi oleh perusahaan rekaman lain. Sehingga iklan yang dipasang oleh produsen kaset X misalnya, juga akan dibaca oleh pelanggan suatu produsen Y, akibatnya ada kecenderungan pelanggan tersebut akan datang ke toko kaset dan membeli hits baru seperti yang terdapat dalam iklan produsen X namun hasil produksi produsen kesayangannya yaitu merk Y. Hal ini menunjukkan adanya suatu keuntungan tidak langsung yang didapat oleh produsen kaset Y, karena barangnya laku tanpa harus beriklan, dan kerugian tidak langsung bagi produsen X iklan yang dia bayar justru membuat produsen lain beruntung. Pada masalah ini terdapat tiga elemen terlibat yaitu ( pesan) iklan, kekuatan hubungan pelanggan dengan suatu produsen kaset dan sikap pelanggan terhadap iklan kaset tersebut. Berdasarkan atas ketiga elemen diatas maka penulis tertarik untuk melihat pengaruh suatu iklan terhadap sikap pelanggan didasarkan pada kekuatan hubungan pelanggan dengan produsen kaset. Untuk menjelaskan gejala tadi dalam konteks komunikasi, maka landasan teori yang mendasari studi mengenai ini adalah Teori-teori dari kognitif konsistensi. Dalam rangka mengumpulkan data secara empiris untuk membuktikan keabsahan hipotesa yang digunakan, dilakukan upaya penelitian survey. Survey dilakukan melalui kuesioner terhadap 50 orang responden. Responden dipilih secara porposif, hal ini disebabkan karena responden cenderung ekskusif, yaitu pelanggan kaset tertentu dimana tidak terdapat data sebelumnya yang menunjukkan identitas tersebut. Untuk memudahkan, peneliti melakukan penelitian di sebuah toko kaset terbesar di Jakarta. Setelah data terkumpul dan dilakukan analisa data maka didapat hasil sebagai berikut : bahwa iklan mempengaruhi sikap pelanggan, dan hal ini nampak kuat pada pelanggan yang memiliki hubungan yang kuat dengan suatu produsen kasei tertentu. Dari hasil penelitian ini didapat suatu sumbang pikiran kepada disiplin ilmu komunikasi bahwa teori kesetimbangan mampu menjawab permasalahan penelitian. Kepada para produsen kaset diharapkan memperhatikan faktor pelanggan dalam upaya promosi, khususnya pemasangan iklan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farid Abdurahman
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S5965
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Laksmisari
"ABSTRAK
Konsumen banyak melihat iklan-iklan di media massa setiap harinya maka konsumen tersebut melindungi dirinya dari serangan begitu banyak iklan dengan lebih mendengarkan teman-temannya atau sumber-sumber lain yag mereka percayai. Oleh sebab itu, WOM merupakan alat promosi yang efektif karena seseorang hanya bisa mengingat 5 sampai 7 iklan saja perhari. WOM juga memiliki ani yang peming karena banyak konsumen yang tidak suka mengambil resiko membeli dan mengkonsumsi produk yang memiliki resiko besar.
Produk yang memiliki resiko besar karena langsung berhubungan dengan tubuh adalah produk pelangsing tubuh. Produk ini sangat mudah didapatkan di banyak retailer dengan harga yang relatif rnurah yaitu rata-rata Rp. 3000.- per kemasan sena banyaknya iklan di media massa. Para pengusaha industri kosmetika nasional pun banyak yang memproduksi produkproduk pelangsing untuk mendukung keinginan para wanita yang ingin tubuhnya langsing. Fenomena ini terjadi karena kini pandangan tcntang citra seorang wanita yang cantik diterjemahkan sebagai wanita yang memiliki bentuk tubuh langsing, rambut lurus panjang, dan kulit wajah putih mulus.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai produk pelangsing tubuh menarik karena produk ini memiliki resiko yang cukup besar karena penggunaannya langsung mempengaruhi sistem tubuh sedangkan iklan produk-produk ini banyak dilihat di berbagai media dengan frekuensi yang cukup sering. Permasalahan yang akan diteliti oleh penulis antara lain, pertama apa sajakah faktor-faktor stimuli yang menyebabkan WOM terjadi dan bagaimna proses WOM itu sendiri. Permasalahan kedua adalah mengetahui keterkaitan antara WOM Communication dan iklan dengan keputusan konsumen untuk membeli produk pelangsing tubuh yaitu apakah konsumen dalam mengambil keputusan tersebut lebih dipengaruhi oleh iklan, WOM atau kedua-duanya serta bagaimana proses terjadinya (alur-alur yang dilewati setiap responden). Perrnasalahan selanjutnya adalah mengidentifikasi jenis-jenis inforrnasi apa sajakah (merek, harga, kemasan, efek samping, dan lain-lain) yang membedakan perilaku konsumen terhadap pemilihan kedua sumber inforrnasi (WOM atau lklan). Selain itu, ingin juga diketahui apakah terdapat perbedaan antara variabeldemografi (jenis pekerjaan, pendidikan dan pengeluaran) terhadap jenis inforrnasi atas merek, harga, kemasan, bahan baku, kemampuan produk maupun efek samping pada dua sumber informasi yaitu iklan dan word-of-mouth.
Subjek penelitian ini adalah 150 wanita yang yang pernah mengkonsumsi suatu produk pelangsing tubuh, berusia 18 tahun atau lebih. Produk pelangsing tubuh yang dimaksud disini adalah semua merek produk pelangsing tubuh yang pemah beriklan di media seperti Slimming Tea, Diyet, Merit, Teh Hijau Cap Kepala Hijau dan lain sebagainya.
Pengolahan data yang didapat melalui survey kepada 150 wanita ini menggunakan software SPSS (Statistical Product and Service Solution) ver.1 0.0 sebagai alat bantunya. Landasan Statistical tools yang dipakai adalah : Deskriptive Statistics, Analysis of Variance (ANOVA), Discriminant Analysis dan Crosstab.
Hasil analisis telah memberikan jawaban yang memuaskan terhadap perrnasalahan penelitian yang diangkat oleh penulis. Hasil tersebut diantaranya adalah faktor-faktor stimuli terjadinya WOM untuk produk pelangsing tubuh. Faktor-faktor tersebut adalah adanya pertanyaan orang lain terhadap dirinya, adanya komentar orang lain tentang suatu merek produk pelangsing tubuh, karena setelah melihat iklan sebuah merek produk pelangsing tubuh tertentu. Sedangkan proses terjadinya WOM dimulai saat responden bertanya kepada sumber rekomendasi. Sebagian besar dari responden yang pemah mengkonsumsi produk pelangsing tubuh ini lebih dipengaruhi oleh iklan dalam mengambil keputusan untuk membeli suatu merek, akan tetapi kemudian mereka akan mencari informasi lebih lanjut dari seseorang. Akan tetapi, terdapat penemuan yang menarik dimana jumlah responden yang setelah melihat iklan langsung melakukan keputusan membeli tanpa bertanya pad a orang lain terlebih dahulu tidak terlalu berbeda jauh dengan jumlah responden yang setelah melihat iklan kemudian melakukan WOM. Tidak terdapat perbedaan preferensi konsumen terhadap jenis informasi (merek, harga, kemasan, kemampuan, bahan baku serta efek samping) baik yang didapatkan dari WOM communication maupun iklan. Meski tidak ada perbedaan akan tetapi informasi atas kemasan merupakan jenis informasi yang paling membedakan atas pemilihan sumber informasi yang dipilih. Selain itu, tidak terdapat perbedaan antara variaber demografi jenis pekerjaan, pendidikan dan pengeluaran) terhadap jenis informasi yang ada pada dua sumber informasi yaitu iklan dan word-of-mouth.
Saran yang bisa direkomendasikan oleh penulis adalah bahwa produsen sebaiknya menstimulasi WOM dengan menyebarkan informasi mengenai kemampuan produk dalam melangsingkan tubuh serta efek sampingnya, mempcrhatikan pesan (message) yang dikomunikasikan didalam iklan-iklannya, menambah frekuensi kemunculan iklan agar dapat menstimuli terjadinya WOM dan mempercepat keputusan membeli konsumen, selalu mengawasi kualitas produknya agar tetap dapat memuaskan konsumennya agar konsumen merasa puas dan kemudian melakukan WOM communication, menggunakan iklan dan WOM secara terpadu dan menunjang satu sama lain sesuai dengan konsep Integrated Marketing Communication, produsen tidak perlu membeda-bedakan jenis informasi yang ingin disampaikan dikedua sumber informasi (iklan atau WOM) sesuai dengan variabel demografi konsumen dalam mengkomunikasikan produk pelangsing tubuhnya.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
O.K. Teguh Indrawan
"Persepsi nilai produk merupakan unsur utama didalam proses keinginan membeli untuk produk tur wisata. Namun demikian, persepsi nilai produk ini baru bisa didapatkan setelah konsumen sebelumnya pernah menggunakan jasa biro wisata untuk mengikuti tur wisata. Hal ini juga berkaitan dengan persepsi kepuasan konsumen setelah menggunakan jasa biro wisata tersebut. Oleh karena itu, penelitian untuk mengetahui sejauh mama peranan persepsi nilai produk terhadap keinginan membeli konsumen menjadi penting. Penelitian ini bertujuan untuk menguji model persepsi nilai dari produk tur wisata (leisure travel). Hal ini merupakan bagian dari usaha memperjelas persepsi nilai konsumen pada produk tur wisata.
Penelitian ini dibangun dalam enam bentuk hubungan yang diujikan terhadap 204 responden dimana responder dalam penelitian ini adalah orang yang sebelumnya pernah menggunakan jasa biro wisata dalam rangka mengikuti tur wisata Metode penentuan sampel yang digunakan adalah model corrvenience sampling. Analisis data yang digunakan adalah metode Structural Equation Model (SEM) dengan menggunakan program LISREL 8.30. Data yang dikumpulkan mendukung ke enam hipotesis.
Hasil penelitian menunjukan bahwa persepsi kepuasan keseluruhan (POS) menjadi faktor yang paling signifikan mempengaruhi kenginan membeli dari konsumen. Selain itu faktor-faktor lain yang juga mempengaruhi keinginan membeli konsumen yaitu persepsi kualitas layanan dan persepsi nilai produk (product value).
Implikasi yang dapat diberikan melalui penelitian antara lain bahwa kepuasan konsumen saat melakukan tur wisata di waktu sebelumnya memberikan pengaruh yang kuat bagi konsumen tersebut untuk memakai jasa biro wisata itu kembali. Pemasar juga perlu memperhatikan harga tur yang cenderung mengalami kenaikan yang sangat signifikan pada saat musim liburan yang juga merupakan faktor bagi konsumen didalam membeli produk tur wisata.

Product perceived value is the main component to crafts buying intention for tour and leisure service. However, consumer can only get perceived value of product only after he/she has tried to use the product. Therefore, it is important to know the role perceived value of product in influencing buying intention. The aim cif this study is to determine perceived value for leisure travel product as well as to find dearer picture on customer perceived value through this substances.
Six types of relationship built in this research and tested to 204 respondents. The respondents are people who has tried a leisure travel before. Convenience sampling used as sampling method Structural Equation Model with applicable software package LISREL 8.30 used as data analysis method All hypotheses supported by data.
This research found that perceived overall satisfaction play the most important role to determine buying intention as well as perceived overall service quality and perceived overall product value show their significant consequence to effect buying intention.
The important finding from this research is that consumer satisfaction that has tried leisure travel play significant effect for them to use the travel agencies in the future. Marketer must also have to give more attention in the price of the leisure travel that have a significant rise in the peak season which also the main factor to consumer to buy the leisure travel product."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T 17910
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tetty Elitasari Tjipsastra
"Menimbang bahwa anak dan pemuda merupakan kekuatan yang mempunyai potensi besar bagi pembangunan suatu bangsa dan negara, serta merupakan sumber tenaga kerja yang produktif di masa mendatang. Mereka merupakan modal pembangunan yang harus digarap dengan efektif dan efisien. Namun, kenyataan menunjukkan masih terdapat sejumlah besar anak-anak terlantar yang karena keadaan keterlantarannya tidak mempunyai kesempatan yang cukup untuk dapat tumbuh dan berkembang secara wajar baik jasmani, rohani maupun sosialnya sehingga tidak mampu berpartisipasi dalam proses pembangunan. Salah satu usaha pemerintah menyelenggarakan pelayanan kesejahteraan sosial bagi anak terlantar adalah mendirikan panti sosial yang salah satunya adalah panti asuhan.
Mengingat bahwa panti asuhan dengan sistem asrama, di mana anak asuh dikelompokkan dalam jumlah besar dengan hanya satu atau beberapa petugas yang bertindak sebagai bapak/ibu pengaruh. Serta kurang intensif dan kurang merata pengawasan dan bimbingan yang diberikan kepada anak-anak. Kiranya hal tersebut mempengaruhi perkembangan anak asuh dan berdampak tertentu pada anak-anak panti asuhan, yang mungkin menyebabkan adanya perbedaan dari anak-anak yang diasuh dalam keluarga.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara anak-anak panti asuhan dan anak yang diasuh dalam keluarga dalam konsep diri, motivasi berprestasi dan prestasi belajar serta apakah terdapat hubungan antara konsep diri, motivasi berprestasi dengan prestasi belajar. Melalui kajian teoritis mengenai panti asuhan, masa remaja, konsep diri, motivasi berprestasi, pengaruh keluarga terhadap konsep diri dan motivasi berprestasi serta prestasi belajar, diajukan 6 hipotesis yang dijui pada 60 orang sampel yang terdiri dari 30 anak yatim piatu dan 30 anak yang diasuh dalam keluarga.
Hasil penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara konsep diri, motivasi berprestasi serta prestasi belajar anak-anak panti asuhan dengan anak-anak yang diasuh dalam keluarga. Serta tidak ditemukan adanya hubungan yang signifikan antara konsep diri dengan prestasi belajar, juga tidak ada hubungan yang signifikan antara motivasi berprestasi dengan prestasi belajar serta tidak ada hubungan yang signifikan pula antara konsep diri, motivasi berprestasi dengan prestasi belajar.
Penemuan terpenting dari hasil penelitian ini adalah terdapatnya hubungan yang signifikan antara konsep diri dengan motivasi berprestasi dan hubungan yang signifikan pula antara inteligensi dengan prestasi belajar. Setelah hasil penelitian ini didiskusikan, tesis ini ditutup dengan saran-saran praktis bagi penelitian lebih lanjut dalam bidang ini serta saran-saran praktis bagi para pengasuh anak/para orangtua mengenai pentingnya kebutuhan akan konsep diri yang positif agar seorang anak termotivasi berprestasi."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1996
T9140
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desy Safitri
"Media massa sebagai alat komunikasi modern dapat dipergunakan untuk berbagai kepentingan. Dewasa ini, tak sedikit orang yang mulai "melirik" media massa untuk dijadikan sarana pendidikan karena kelebihan-kelebihan yang dimilikinya. Kelebihan-kelebihan yang dimaksud di sini adalah unsur hiburan, salah satu sifat dasar yang dimiliki oleh media massa. Unsur hiburan dalam menyampaikan pesan mendidik dapat mebuat khalayak belajar dengan rasa senang, sehingga efektifitas pesan menjadi maksimal. Anak sebagai generasi penerus memiliki tugas berat yaitu tugas untuk berkembang. Tetapi, anak juga berada dalam keadaan dimana bermain merupakan suatu kebutuhan. Orang tua yang menyadari keadaan ini lalu memanfaatkan media massa sebagai saranan untuk memberikan pendidikan kepada anak mereka. Karena, dengan memakai media massa sebagai sarana pendidikan diharapkan anak dapat berkembang ke arah positif tanpa harus mengorbankan kegiatan bermainnya. Masalahnya sekarang, apakah pesan yang disampaikan oleh pihak media dapat diterima dengan baik oleh anak? Hal inilah yang akan dilihat sebagai pokok permasalahan dalam penelitian ini. Teori yang dipakai sebagai landasan penelitian ini adalah Teori Uses dan Gratifikasi. Namun dalam pembahasan hanya dipakai satu unsur saja yaitu penggunaan (uses) media. Di dalam penelitian akan dilihat bagaimana khalayak menggunakan Majalah Bobo yang diduga dapat mempengaruhi tingkat pengetahuannya. Setelah dilakukan pengujian hasil penelitian dengan menggunakan rumus Pearson'r dan tabel silang didapatkan hasil bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat pemahaman bacaan tergolong rendah. Lama responden telah membaca Bobo berpengaruh terhadap tingkat pengetahuannya. Namun, banyaknya isi Bobo dibaca responden kurang berpengaruh."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S4149
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>