Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 128231 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agus Sulistyo
"Metode magnetotelluric (MT) merupakan metode yang efektif dalam memetakan kondisi bawah permukaan. Pada data MT, sering ditemukan adanya pergeseran statik yang disebabkan oleh beberapa hal, antara lain adalah heterogenitas di dekat permukaan, efek topografi ataupun kontak vertikal. Jika hal ini dibiarkan, maka akan menyebabkan kesalahan interpretasi pada resistivitas dan kedalaman. Untuk mengatasi fenomena ini dapat dilakukan dengan menggunakan data Time Domain Electromagnetic (TDEM). Namun hal itu harus dilakukan dengan menggunakan peralatan yang mahal dan akan menghabiskan waktu dan biaya operasional yang besar.
Untuk mengatasi hal tersebut, upaya pemecahan masalah pergeseran statik terus dikembangkan antara lain dengan metode Complex Kriging (Cokriging), Perata-rataan (averaging), atau dengan menggunakan geomagnetic transfer function. Penelitian ini difokuskan pada pemecahan masalah pergeseran statik dengan membuat software berbasis Matlab menggunakan metode Cokriging dan Peratarataan. Pengujian kedua metode tersebut dilakukan dengan menggunakan data sintetik dan data riil. Dari kedua metode tersebut didapat kesimpulan bahwa metode Perata-rataan memberikan hasil yang lebih baik.

Magnetotelluric method (MT) is an effective method to map the subsurface conditions. In the MT data, often found the existence of static shift can be caused by several things, among others, is the heterogeneity near the surface, the effect of topography or vertical contacts. If this is allowed, it will cause errors of interpretation in resistivity and depth. To overcome this phenomenon can be done using data Time Domain Electromagnetic (TDEM). But it must be done by using expensive equipment and will spend the time and operational costs are great.
To overcome this, the static shift problem solving efforts continue to be developed include the method of Complex Kriging (Cokriging), Averaging, or by using geomagnetic transfer function. This study focused on problems solving of static shift by creating software based Matlab using Cokriging and Averaging. Testing the two methods are conducted using synthetic data and real data. Of the two methods could be concluded that the Averaging method gives better results.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S1152
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nugraheni Utaminingsih
"Data hasil pengukuran metode magnetotelluri k (MT) sering mengalami pergeseran statik. Pergeseran statik bisa terjadi karena be berapa hal antara lain heterogenitas di dekat permukaan, kontak vertikal atau kondisi batas pada struktur, dan juga karena adanya efek topografi. Ketika terjadi Pergeseran statik pada data MT, maka akan terj adi kesalahan (misleading) dalam menginterpreta sikan nilai resistivitas dan kedalaman. Oleh karena itu, perlu dilakukan koreksi untuk menghilangkan efek -efek statik tersebut. Koreksi dapat dilakukan menggunakan metode TDEM. Namun demikan, metode ini memerlukan pengukuran di lapangan untuk memperoleh da ta medan magnet sekunder akibat induksi medan magnet primer. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk memperoleh metode baru yang dapat mengkoreksi pergeseran statik tersebut. Penelitian dilakukan menggunakan Geostatistik CoKriging pada program MATLAB. Koreksi menggunakan program ini, diuji pada data sintetik dan data riil. Hasil koreksinya cukup baik dan dapat diperhitungkan. Model dan kurva yang telah mengalami koreksi menghasilkan model dan kurva yang lebih baik daripada sebelum koreksi. Program ini dapat menjadi alternatif tools untuk mengkoreksi pergeseran statik.

Static shift often occur in data magneto telluric (MT) measurement method. Static shift can be by several things such as near surface inhomogeneity, vertical contact or the boundary condition in structure, or the effect of topography. Static shift in MT data will lead to Wrong (misleading) interpretation in resistivity and depth. Therefore, We need to correct the data to remove the static shift. Static shift correction can be done by using TDEM data. Hovvever, the method needs field measurement to get secondary magnetic field data caused by induction of primer magnetic field. Accordingly, We did a research to get new method for correcting the static shift. We did it using Geo statistic Co-Kriging method in MATLAB program. Correction with this program was conducted using sintetic and riil data. The results vvere good and success. Model and data curve after static shift correction can yield better model and data than be fore correction. This program can be used for alternative tools for static shift correction."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S29505
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jonathan Erick Avrianto
"ABSTRAK
Masalah yang sering dihadapi dalam pengolahan data Magnetotelluric (MT) biasanya berada dalam penentuan trend kurva rho dan phase dari data yang terinduksi oleh noise yang tinggi. Noise dan real data, terekam oleh alat pada saat yang bersamaan, namun noise dan data memiliki karakter yang berbeda. Sebagian besar noise yang terekam adalah random noise yang bergantung pada waktu, sedangkan real data tidak bergantung pada waktu. Noise dapat digambarkan dengan nilai error atau simpangan nilai dari nilai data terbaik. Untuk itu dilakukan upaya pemilihan waktu yang memiliki faktor noise yang rendah, sebagai upaya mengurangi nilai error rho dan phase pada suatu periode tertentu. Kasus yang dipakai dalam penelitian ini merupakan data yang terinduksi noise yang tinggi pada frekuensi kurang dari 1 Hz. Dengan pemilihan waktu yang tepat, maka kita dapat mengurangi nilai error akibat noise pada hasil pengolahan datanya.

ABSTRACT
Problems in data processing Magnetotelluric (MT) data is usually located in the determination of the trend curve rho and phase of the data that is induced by high noise. Noise and real data recorded by instruments at the same time, but the noise and the data has a different character. Most of the recorded noise is random noise that is independent of time, while the real data does not depend on time. Noise can be described by the value of the error or deviation of the value of the value of the data best. For that, the timing that have low noise factor, as an effort to reduce the error value of rho and phase in a given period. The case study is by the data that induced high noise at frequencies less than 1 Hz. With the right timing, then we can reduce the error rate due to noise on the results of data processing."
Universitas Indonesia, 2014
S57224
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dzil Mulki Heditama
"Sekarang ini metode MT cukup berkembang dan seringkali digunakan sebagai metode geofisika yang mampu memetakan kondisi bawah permukaan dengan baik, khususnya sistem panasbumi. Namun di sisi lain, keberadaan software atau program yang dapat digunakan untuk melakukan pengolahan data MT masih terbatas dan harganya relatif mahal. Dengan demikian penulis berupaya untuk melakukan penelitian dalam pembuatan program pengolahan data MT tersebut, terutama yang dapat mengolah data mentah MT berupa time series sampai menjadi data resistivitas semu dan fase. Dalam penelitian ini, penulis memfokuskan pada pembuatan program menggunakan MATLAB yang dapat melakukan pengolahan data time series menjadi resistivitas semu dan fase. Ada beberapa tahapan penting yang perlu dilakukan dalam melakukan proses pengolahan data time series, yaitu proses transformasi Fourier dengan teknik Fast Fourier Transform (FFT) yang bertujuan untuk mentransformasi data dari domain waktu menjadi domain frekuensi. Selanjutnya dilakukan penentuan interval frekuensi yang nantinya akan diproses pada tahapan selanjutnya. Kemudian dilakukan teknik robust processing yang tujuannya adalah untuk membuat data menjadi lebih smooth. Setelah itu dapat dihitung nilai tensor impedansinya untuk perhitungan resistivitas semu dan fase. Adapun hasil pengolahan data MT dari program yang telah dibuat sangat baik, dimana terdapat adanya kesesuaian antara kurva resistivitas semu dan fase yang dihasilkan dari program yang dibuat dan yang dihasilkan dari software komersial (SSMT2000). Perbandingan dengan menggunakan hasil inversi 2-D dengan input berupa data resistivitas semu dan fase dari kedua program pun menunjukkan adanya kesesuaian.

Recently, Magnetotelluric (MT) Method has been developed and often used as geophysical method which has good ability for subsurface mapping, especially geothermal system. However, software and program that could be used to carry out MT data processing is limited and expensive. Accordingly, the author attempted to do research in developing MT data processing program, especially time series data processing to be apparent resistivity and phase data. In this research, the author focuses on developing the computer program using MATLAB to proces the time series data transformation to be apparent resistivity and phase. There are several important steps to do in time series data processing, firstly Fourier transformation using Fast Fourier Transform (FFT) technique to transform the data from time domain to frequency domain. The next step is determination of frequency interval to be used for the next step. After that, a robust processing technique is performed to make the data smoother. Then, further step is calculation of tensor impedance for calculating apparent resistivity and phase. The MT data processing result produced from the computer program is excellent, where there is similarity between the apparent resistivity and phase curve produced from the computer program and those produced from the commersial software (SSMT2000). Comparison using 2-D inversion by inputting the apparent resistivity and phase data produced from both computer programs shows good agreement."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S1204
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Virgantoro Salahudin Kadir
"Area prospek panasbumi Lili, Sulawesi Barat, Indonesia merupakan salah satu daerah prospek yang berasosiasi dengan aktivitas vulkanik yang terjadi sejak zaman Tersier. Aktivitas vulkanik ini diperkirakan merupakan aktivitas gunungapi bawah laut yang berkembang menjadi gunungapi darat berumur Kuarter bawah. Area prospek panasbumi ini memiliki mata air panas tipe klorida, dan tipe bikarbonat yang tersebar di sekitar area prospek. Dari hasil perhitungan geotermometer area prospek panasbumi Lili memiliki temperatur 189-201 °C, yang dikategorikan sebagai moderate to high temperature geothermal system. Untuk mengetahui batas, kedalaman, dan geometri dari reservoir yang ada, dilakukan pengukuran dengan metode Magnetotelluric (MT) serta metode geofisika lainnya sebagai pendukung seperti metode gravitasi, geomagnet, dan geolistrik.
Pengukuran dilakukan dengan desain gridding agar dapat diketahui penyebaran resistivitas dari arah Utara-Selatan maupun Barat-Timur. Data MT tersebut dikoreksi terlebih dahulu terhadap efek statik dan noise dengan menggunakan Mat-Lab dan Site to Site Reference sebelum nantinya siap diinterpretasi. Pemodelan sistem panasbumi dari data magnetotellurik dengan menggunakan analisa 2-dimensi dan 3-dimensi. Hasil area prospek berada dari arah barat daya hingga ke tengah lokasi pengukuran menerus ke utara. Rekomendasi pengeboran di sekitar daerah outflow dengan kedalaman sekitar 1.8 km dekat dengan zona patahan yang mempunyai permeabilitas yang lebih besar untuk mendapatkan fluida panasnya.

Geothermal prospect area in Lili, West Celebes, Indonesia is one of the prospect area in Indonesia associated by volcanic activity which happened since tertiary. This volcanic activity is predicted as undersea volcano which grown become to volcano quartenary. This geothermal prospect area has chloride and bicarbonate hot springs. Based on geothermometry calculation the geothermal prospect area of Lili has temperature 189-201 °C which is categorized as a moderate to high temperature geothermal system. To estimate the boundary, depth, and geometry of the reservoir, Magnetotelluric (MT) and other geophysics methods were used such as gravity, geomagnetic, and geoelectric method as supporting data.
Data acquisition was designed gridding method to delineated resistivity distribution in North-South or West-East orientation. MT data was then corrected for static effect and possible noise using Mat-lab and Site to site reference before comprehensive interpretation. Modeling of the geothermal system was carried out by using 2-dimensional MT resistivity and 3-dimensional visualization. As a result, the prospect area is exist in south west until center of measurement area. Pattern of this zone still continue to the north of measurement area. In addition, drilling recommendation is proposed around the outflow in Lili with depth at 1.8 km near the fault zone to get the hot fluid.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S1397
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sucandra
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S29421
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohd. Ahmad Alrashid
"Eksplorasi Geofisika di Daerah Prospek Geotermal Tawau, Sabah, Malaysia berlangsung pada tahun 2008. Akuisisi data MT(Magnetotelluric) dan TDEM yang pertama kali dilaksanakan di Malaysia ini dilakukan untuk mengetahui struktur resitivitas bawah permukaan Daerah Prospek Geothermal Tawau, Sabah. Alat yang digunakan untuk MT dan TDEM adalah Phoenix Geophysics dengan konfigurasi survei berbentuk gridding 42 buah titik dengan jarak antar titik 1200 m. Data TDEM kemudian diolah dengan Software WinGLink, MT2DFor-X, MT2DInv-X dan GeoSlicer-X, untuk mendapatkan gambaran model penampang resistivitas 2-D bawah permukaan di daerah survei.
Hasil Model inversi 2-D TDEM yang dihasilkan, dibandingkan dengan model inversi 2-D Data MT pada penelitian sebelumnya menunjukkan adanya lapisan bawah permukaan dengan nilai resistivitas yang cukup tinggi (ratusan ohm-m) yang diikuti lapisan dengan nilai resistivitas yang rendah (skala puluhan ohm-m). Lapisan dengan resistivitas rendah ini diprediksi adalah clay cap yang menutupi reservoir geotermal Tawau, Sabah. Model bawah permukaan TDEM mencapai kedalaman seiktar 1 km dan terlihat mampu melengkapi hasil inversi data MT dalam memodelkan struktur yang dekat dengan permukaan.

Geophysical Exploration of Tawau Geothermal Prospect Area was done in 2008. This first MT (Magnetotelluric) and TDEM acquisition in Malaysia is aimed to delineate the sub-surface structure of resistivity of the area. The instruments used in data acquisition is Phoenix Geophysics. This survey covers 42 stations with spacing of 1200 meters which is arranged in grids. The TDEM data acquired is then processed using WInGLink, MT2DFor-X, MT2D inv-X and GeoSlicer-X to obtain the subsurface resistivity structure.
The Result of the 2-D inversion done which is compared to the 2-D Model of MT obtained from earlier research, shows that there is a high resistivity structure near the surface, followed by a low resistivity structure underlaying it. The low resistivity structure is believed to be the clay cap overlaying the reservoir of the geothermal system of Tawau. The depth of the TDEM sub-surface model reaches about 1 km under the surface and it shows that the TDEM data can be used as a complement to MT data in shallower depth and also used as complementary in modelling the near surface structure.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S47625
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Purbiyantoro
"Terdapat dua prospek panas bumi di sekitar Gunung Slamet, yaitu prospek Guci di sebelah barat laut dan prospek Baturaden di sebelah selatan dari Gunung Slamet. Menjadi sangat menarik untuk mengetahui hubungan kedua prospek tersebut, apakah prospek tersebut merupakan dua daerah prospek yang dipisahkan oleh tinggian low permeability barrier sehingga tidak akan terjadi interferensi diantara kedua prospek?
Dengan melakukan deliniasi zona permeabel berdasarkan analisis data magnetotelurik dan data gravity dikorelasikan dengan data struktur geologi permukaan dan data manifestasi permukaan yang ada, diharapkan dapat mengetahui hubungan diantara kedua prospek tersebut.
Dalam penelitian ini dilakukan pemrosesan dan pemodelan data geofisika menggunakan metode magnetotelurik inversi 2-D dan metode gravity 2-D forward. Pemodelan ini sangat efektif dalam mendeteksi zona-zona dengan kontras resistivitas tinggi untuk mendeliniasi zona permeabel lapangan panas bumi. Daerah prospek panas bumi Gunung Slamet dapat terdeliniasi dengan jelas berdasarkan beberapa penampang lintasan yang dibuat, yang menunjukkan daerah prospek berada di sisi sebelah barat Gunung Slamet dengan luas berdasarkan peta BOC sekitar 13 km2, dan berdasarkan peta resistivitas pada elevasi 0 meter yang dikombinasikan dengan peta struktur geologi luas daerah prospek sekitar 22 km2.
Dan hasil akhir dari penelitian ini adalah memberikan rekomendasi dalam menentukan lokasi pemboran, dengan sebelumnya membuat model konseptual prospek panas bumi Gunung Slamet.

There are two geothermal prospects in the vicinity of Mount Slamet, the prospect of Guci in northwest and prospects Baturaden in the south of Mount Slamet. Be very interesting to know the relationship between the two prospects, whether the prospect of two regions separated by low permeability barrier heights so that there will be no interference between the two prospects?
By doing permeable zone delineation based on data analysis magnetotelluric and gravity, correlated with surface geological structural data and existing surface manifestations, are expected to know the relationship between the two prospects.
In this research, processing and modeling of geophysical data using magnetotelluric inversion method 2-D and 2-D method of gravity forward. Modeling is very effective in detecting zones with high resistivity contrast to delineate the permeable zone geothermal field. Geothermal prospect areas of Mount Slamet can be delineated clearly based on some of the tracks that made cross-section, showing the prospect area is located on the west side of Mount Slamet with broad based map BOC about 13 km2, and resistivity maps based on elevation of 0 meters, combined with the structure geological maps, the prospect area about 22 km2.
And the end result of this study is to provide recommendations in determining the location of drilling, with previous a conceptual model of geothermal prospects Mount Slamet.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T-43405
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hery Ferdiansyah
"Daerah Prospek panasbumi "B" terletak di Pesawaran, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung. Dari data remote sensing diketahui bahwa arah utama dari kelurusan-kelurusan pada daerah panasbumi prospek "B" adalah Baratlaut-Tenggara yang sesuai dengan pola struktur geologi utama dan berhubungan dengan kehadiran manifestasi permukaan. Dari data geokimia diketahui bahwa zona outflow prospek panasbumi "B" berada pada daerah manifestasi mata air panas dan dari plotting ternary diagram Na-K-Mg menunjukkan temperatur reservoar sebesar 220 C. Analisis geofisika dari data gravitasi sebanyak 163 titik pengukuran dan dari data Magnetotellurik sebanyak 58 titik pengukuran menunjukan bahwa lapisan clay cap dengan densitas 2.2 gr/cc memiliki nilai resistivitas sebesar.

Area prospect of B geothermal area is located in Pesawaran, South Lampung District, Lampung. From remote sensing data is known that the main direction of the lineaments in the area of geothermal prospect B is Northwest Southeast in accordance with the pattern of major geological structures and associated with the presence of surface manifestations. From the geochemical data known that the prospects for geothermal outflow zone B in the region of hot springs and the manifestation of plotting Ternary Diagram Na K Mg shows a reservoir temperature of 220 C. Geophysical analysis from gravity 163 data and magnetotelluric 58 data measuring point indicate that the clay cap layer with a density of 2.2 g cc and resistivity of "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T46870
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Lutfi Ismail
"ABSTRAK
Metode Magnetotellurik (MT) merupakan suatu teknik elektromagnetik pasif yang sangat efektif dalam menggambarkan distribusi tahanan jenis batuan bawah permukaan bumi. Namun, metode ini sangat sensitif terhadap noise yang timbul akibat aktivitas mekanik seperti vibrasi dan aktivitas kelistrikan seperti aliran listrik pada powerline yang berada didekat titik pengukuran. Untuk mengeliminasi noise ini digunakan filter digital yang terdiri dari median filter dan notch filter. Median filter digunakan untuk mengeliminasi spike noise yang bersifat irreguler, sedangkan notch filter untuk harmonic powerline noise yang bersifat reguler. Seleksi data time series digunakan untuk mengeliminasi noise yang bersifat iireguler, tetapi tidak dapat dieliminasi oleh median filter. Filter-filter ini dibangun dalam program MTFilter yang dapat mengolah dan memfilter data time series MT hingga didapatkan kurva resistivitas dan fase dalam domain frekuensi. Hasil pengolahan data dan inversi menunjukan bahwa teknik pengeliminasian noise menggunakan filter digital ini dapat meningkatkan kualitas data dan mengurangi resiko kegagalan pemboran.

ABSTRACT
Magnetotelluric (MT) Method is a very effective techniques to describe the distribution of rock resistivity below the earth's surface. However, this method is very sensitive to noise which is arising from mechanical activity such as vibration and electrical activity such as powerline current. Digital noise filter consisting of median filter and notch filter is used to eliminate those noise. Median filter is used to eliminate spike noise which is irregular, while notch filter is used to eliminate harmonic powerline noise which is regular. The selection of time series data is used to eliminate noise which is irregular, but can not be overcome by the median filter. All these filters are built in MTFilter program which is can prosess MT data from time series data untill provide apparent resistivity and phase data in frequency domain. Based on results of data processing and inversion model, we conclude that these techniques can improve data quality and reduce the risk of drilling failures"
2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>