Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 149948 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Joko Suharso
"Pengisian air melalui waduk resapan di Universitas Indonesia, Depok telah menimbulkan pencemaran. Dari hasil pengujian melalui laboratorium, parameter DO, COD, Nitrogen dan Phosfat melebihi nilai yang disyaratkan menurut Peraturan Pemerintah No.82 Tahun 2001 (Kelas I) Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Untuk mengetahui sebaran pencemaran maka diperlukan pemodelan. Pemodelan didasarkan pada hukum kekekalan massa dengan mempertimbangkan proses adveksi dan dispersi. Pemodelan komputer dalam Visual Basic Application for Excel dibuat dengan pendekatan metode beda hingga dan menghasilkan visualisasi berupa grafik konsentrasi dan jarak. Dari berbagai variasi didapat jarak pencemaran terjauh 3500 m dengan konsentrasi tertinggi 370,30 mg/l.

Water recharge through artificial pond at university of indonesia, Depok caused water pollution. From the laboratory test, DO, COD, Nitrogen and phosphat parameter exceed the value that admitted by Goverment Regulation No. 82 year 2001 (class I) about Water quality management and water pollution control. For that, to understand the pollution distribution, it is necessary a numerical simulation. Numerical simulation based on the conservation of mass law by considering the advection and dispersion process. Numerical simulation by computer in visual basic application for excel made with finite-difference method approach and produce concentration and distance graphic visualitation. from many variation result that the longest pollution distance 3500 m with the highest concentration 370,30 mg/l."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1143
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"The change of natural land-use has altered water sources at cultivated land where water conservation principles are not implemented into a source of disaster because of the change of soil surface into an impermeable layer. City development is not only causing impermeability of soil layer and decrease of ground water recharge, but also increase of ground water exploitation. Ground water exploitation exceeding the limitation of aquifer recharge forms a ground water depression cone. One of the efforts to increase ground water is by direct storage of rain water in an artificial recharge at pumping area. The artificial recharge in an unused deep well in the city of Semarang-Central Java, after well washing, has shown a recharge of 5 L/sec. Investigation on artificial recharge is done regularly, yet estimation of recharge is to be done by analytic computation. In facilitating the estimation of recharge, a nomograph was made for wells in confined aquifer. Required data for the nomograph shall comprise data on ground water level, aquifer permeability, aquifer thickness, well diameter, and flow concentration time of rain catchment. The reading results of the nomograph are nearly equal to computation results or field experiment."
551 BKMIKPK 1:1 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Beefrhanna Arrasy Busyra
"Kawasan Industri Pulogadung termasuk kawasan yang mengalami pembatasan penggunaan air tanah. Untuk menjaga ketersediaan air tanah dan mencegah eksploitasi yang berlebihan, penting untuk mengidentifikasi potensi air tanah agar pemanfaatannya dapat berlangsung secara berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan metode geolistrik resistivitas dan penerapan hukum archie. Pengukuran geolistrik terdiri dari 4 lintasan menggunakan konfigurasi Wenner karena mampu untuk pengukuran yang lebih dangkal dan memiliki sensitivitas yang baik terhadap variasi resistivitas horizontal, lalu dikaitkan dengan nilai resistivitas dari sampel tanah. Selanjutnya mengukur konduktivitas listrik dari 4 sampel air tanah, untuk menghitung faktor formasi yang diperoleh dari penerapan hukum archie untuk menunjukkan hubungan antara resistivitas batuan yang sepenuhnya jenuh air (resistivitas formasi basah) dengan resistivitas air formasi. Hasil dari pengolahan data mendapatkan nilai resistivitas berkisar 1.72 – 96.2 Ω.m dan nilai F factor berkisar 0- 10 mohs. Untuk mengetahui jenis akuifer dari data resistivitas, kemudian dilakukan korelasi antara penampang 2D resistivitas dengan penampang F factor. Hasil dari korelasi menunjukkan terdapat lapisan akuifer bebas (unconfined aquifer) diduga adanya pasiran yang dapat menyimpan dan mengalirkan air dengan nilai resistivitas sekitar < 9.64 Ω.m dan kondisi akuifer buruk di lapisan akuifer dengan nilai F factor < 2 mohs. Potensi akuifer menyebar pada kedalaman 5-20 m, dengan sebaran akuifer merata pada lintasan GL24, lintasan GL25 menyebar kearah barat daya, lintasan GL26 dan GL28 menyebar kearah timur laut.

Pulogadung Industrial Estate includes areas that experience restrictions on groundwater use. To maintain groundwater availability and prevent over-exploitation, it is important to identify groundwater potential to sustain its utilization. This research uses the resistivity geoelectric method and the application of Archie's law. Geoelectric measurements consisted of 4 passes using the Wenner configuration because it is capable of shallower measurements and has good sensitivity to horizontal resistivity variations, then associated with the resistivity value of the soil sample. It was further measuring the electrical conductivity of the 4 groundwater samples, to calculate the formation factor obtained from applying Archie's law to show the relationship between the resistivity of fully water-saturated rock (resistivity of wet formation) and the resistivity of formation water. Data processing results obtained resistivity values ranging from 1.72 - 96.2 Ω.m and F factor values ranging from 0-10 mohs. To determine the type of aquifer from the resistivity data, a correlation between the 2D resistivity cross-section and the F factor cross-section is then made. The results of the correlation show that there is an unconfined aquifer layer, suspected to be a sandy layer that can store and drain water with a resistivity value of < 9.64 Ω.m and poor aquifer conditions in the aquifer layer with an F factor value of < 2 mohs. The potential aquifer spreads at a depth of 5-20 m, with the distribution of aquifers evenly distributed on the GL24 track, GL25 track spreads towards the southwest, and GL26 and GL28 track spreads towards the northeast."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ralfy Ruben Rialdi
"Peningkatan populasi dan pembangunan di Kecamatan Gedebage, Kota Bandung sejalan dengan kebutuhan air untuk keperluan rumah tangga dan komersial. Penelitian geofisika yang menggunakan metode geolistrik Vertical Electrical Sounding (VES) 1D di Kecamatan Gedebage ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memetakan potensi air tanah (akuifer) secara 1D, 2D, plane view, dan 3D. Metode VES adalah metode geofisika aktif untuk memahami distribusi nilai resistivitas bawah tanah secara vertikal. Nilai resistivitas hasil pengukuran kemudian diolah dan diinterpolasi menggunakan metode Inverse Distance Weighted (IDW) untuk mengetahui persebarannya. IDW sendiri merupakan metode interpolasi merupakan teknik estimasi nilai pada lokasi tak terukur dengan memberikan bobot yang lebih besar pada titik data terdekat, di mana bobot tersebut berbanding terbalik dengan jarak dari titik estimasi. Hasil interpretasi menunjukkan adanya lima jenis litologi, termasuk tanah (9,419 – 260,5 Ωm), pasir (0,3003 – 131,3 Ωm), lempung (2,009 – 64,29 Ωm), lanau (0,2245 – 251,5 Ωm), dan batu pasir (3,905 – 32 Ωm), di mana batu pasir dan pasir yang memiliki potensi sebagai akuifer menjadi target utama penelitian ini. Selain itu, didapatkan bahwa akuifer yang terbagi menjadi tipe bebas pada kedalaman 1,065 – 14,78 meter dan tertekan pada kedalaman 10,83 – 70 meter, dibatasi oleh akuiklud yang tersebar di wilayah penelitian. Mengacu kepada peta geologi dan hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan bahwa wilayah penelitian memiliki potensi air tanah yang cukup signifikan.

The population growth and development in Gedebage District, Bandung City, parallel the
increasing demand for water for household and commercial needs. This geophysical study
using the 1D Vertical Electrical Sounding (VES) geoelectric method in Gedebage District
aims to identify and map groundwater potential (aquifers) in 1D, 2D, plane view, and 3D.
The VES method is an active geophysical technique used to understand the vertical
distribution of subsurface resistivity values. The measured resistivity values are then
processed and interpolated using the Inverse Distance Weighted (IDW) method to
determine their distribution. IDW is an interpolation method that estimates values at
unmeasured locations by assigning greater weight to nearer data points, with weights
inversely proportional to the distance from the estimation point. Interpretation results
indicate the presence of five lithology types, including soil (9.419 – 260.5 Ωm), sand
(0.3003 – 131.3 Ωm), clay (2.009 – 64.29 Ωm), silt (0.2245 – 251.5 Ωm), and sandstone
(3.905 – 32 Ωm), with sandstone and sand, which have the potential as aquifers, being
the main targets of this research. Additionally, it was found that aquifers are divided into
unconfined types at depths of 1.065 – 14.78 meters and confined types at depths of 10.83
– 70 meters, bounded by aquicludes spread across the study area. From the geological
finding and processed geophysical data, this research concludes that this area of study
may contain significant potential of groundwater.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Saputra
"Penelitian ini dilakukan di Kota Administrasi Jakarta Selatan. bertujuan untuk mengetahui pola sebaran wilayah potensial resapan air tanah, serta mengetahui faktor-faktor yang dominan terhadap wilayah potensial resapan air tanah di Kota Administrasi Jakarta Selatan. Metodelogi penelitian ini dengan Grid System, diperoleh dari overlay yang akan menghasilkan Potensi Resapan Air Tanah. Sebaran keruangan Resapan Air Tanah di Jakarta Selatan di kategorikan menjadi tiga yaitu: a) sebaran wilayah potensi resapan rendah di Jakarta Selatan dominan terdapat di bagian utara atau mendekati pusat kota. kelurahan yang paling besar memiliki luasan tersebut adalah Kelurahan Tebet Barat dalam Kecamatan Tebet dengan luas 110,42 ha atau 0,75 %. b) Sebaran wilayah potensi resapan sedang di Jakarta Selatan dominan terdapat di bagian utara atau mendekati pusat kota. kelurahan yang paling besar memiliki luasan tersebut adalah Kelurahan Pondok Pinang dalam Kecamatan Kebayoran Lama dengan luas 660,22 ha atau 4,53 %. Sedangkan, c) sebaran wilayah potensi resapan tinggi di Jakarta Selatan dominan terdapat di bagian utara atau mendekati pusat kota. kelurahan yang paling besar memiliki luasan tersebut adalah Kelurahan Ragunan dalam Kecamatan Pasar Minggu dengan luas 50,63 ha atau 0,34 %.

The research was conducted at the South Jakarta Administration. aims to determine the distribution patterns of potential groundwater recharge areas, and determine the dominant factors of the potential groundwater recharge areas in South Jakarta Administration. This research methodology with Grid System, derived from the overlay that will generate Potential Groundwater Infiltration. Spatial Distribution of Soil Water Infiltration in South Jakarta categorized into three, namely: a) the distribution of low recharge potential areas in South Jakarta are dominant in the northern part of or close to the city center. The biggest urban area is the Village has the Western District of Tevet Tevet with area 110.42 ha or 0.75%. b) The distribution of the potential catchment area in South Jakarta was predominantly located in the northern part of or close to the city center. The biggest urban area is the Village has Pondok Pinang in Kebayoran Lama district with an area of 660.22 hectares or 4.53%. Meanwhile, c) distribution of high recharge potential areas in South Jakarta predominantly located in the northern part of or close to the city center. The biggest urban area is the Village has Ragunan the Sunday Market District with an area of 50.63 ha, or 0.34%.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T32129
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Setiawati
"Penggunaan air tanah yang semakin meningkat, berpengaruh terhadap penurunan muka air tanah. Salah satu upaya konservasi air tanah adalah dengan melakukan pengisian buatan (artificial recharge) melalui sumur resapan. Untuk dapat merencanakan dimensi sumur resapan diperlukan suatu alat bantu yang mudah, cepat, dan akurat.
Alat bantu yang dikembangkan adalah model numerik Beda Hingga yang diterapkan ke dalam bentuk Implisit. Model ini dibuat agar dapat mensimulasikan besarnya perubahan tinggi tekanan, saturasi dan besar aliran air tanah pada lapisan tak-jenuh air secara tiga dimensi.
Program aliran air tanah pada lapisan tak-jenuh air secara tiga dimensi ini sudah diuji pada kasus sumur resapan dan hasilnya memperlihatkan kemampuan program untuk menghasilkan keluaran yang sesuai dengan teori. Skripsi ini juga memberi contoh pemanfaatan program untuk mencari dimensi sumur resapan.

Increment of groundwater use decreases groundwater level. One alternative to conserve groundwater is to install artificial recharge through infiltration well. To design infiltration well requires computational tools which are quick and easy. As such a computer program is developed.
The program is a 3-D finite difference scheme of unsaturated flow equation implemented into implicit form. This model is able to simulate transient variation of pressure head, saturation and flux distribution in three-dimension space at unsaturated soil.
This program has been tested to simulate infiltration occurs on the wall and base of an infiltration well. The output shows that the program is able to produce outputs that are justified theoretically. This paper also gave an example of using the program to design the dimension of infiltration well.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S34962
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chandra Perdana
"SUSTAIN merupakan suatu kerangka kerja dalam bentuk software yang dapat menjadi suatu pendukung keputusan terintegrasi untuk memilih penanganan dan lokasi wilayah resapan. Penggunaan Tanah dalam SUSTAIN sangatlah penting karena berguna untuk memprediksi arah aliran dan kualitas air pada bagian hulu sampai hilir Daerah Tangkapan Air DTA. SUSTAIN diterapkan pada DTA UI karena kondisi perairan yang tergolong buruk dan buruk sekali menurut BP3UI. Berdasarkan variabel yang ditetapkan oleh SUSTAIN dan penelitian terdahulu, variabel yang terpilih adalah Ketinggian, Lereng, Penggunaan tanah, Jenis Tanah, dan Jaringan Aliran Air.
Penelitian bertujuan untuk menganalisis pengaruh perbedaan skala peta penggunaan tanah terhadap sebaran Teknologi LID pada wilayah resapan. Penentuan Teknologi LID pada wilayah resapan didasari oleh ketentuan US EPA yang terdapat pada modul BMP Siting tools didalam kerangka kerja SUSTAIN dan diolah dengan metode Intersect dengan parameter yang telah ditetapkan. Hasil penelitian menunjukkan semakin besar skala peta penggunaan tanah terhadap penerapan Teknologi LID lebih baik diterapkan pada lahan terbangun yang padat.

SUSTAIN is a software based framework in form of integrated decision support to choose treatment and location of the Recharge Region. Landuse in SUSTAIN is important because it was useful for predicting the direction of water flow and quality upstream to downstream of the Catchment Area. SUSTAIN was applied to catchment area of Universitas Indonesia due to poor and bad waters condition category according to BP3UI. Based on the variables set by SUSTAIN and previous research, the selected variables are Altitude, Slope, Landuse, Soil Type, and Water Flow Network.
The objectives of the study were to analyze the influence of different scale of landuse map on the distribution of LID Technology in the catchment area. The determination of LID technology in the catchment area was based on the US EPA parameters contained in the BMP Siting tools module within the SUSTAIN framework and processed by the Intersect method with predefined parameters. The results show that the larger scale of land use maps on the application of LID Technology is better applied to dense constructed land.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S68278
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Syamsu Rosid
"Suatu kajian tentang kemungkinan adanya sistim mata air di lingkungan kampus UI Depok telah dilakukan dengan melakukan pengukuran geolistrik tahanan jenis. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan konfigurasi elektroda model Schlumberger. Dengan mengukur parameter-parameter arus I dan tegangan V serta jarak antar elektroda, diperoleh harga variasi tahanan jenis lapisan tanah dan ketebalannya pada setiap titik sounding. Pengolahan data dilakukan dengan software Res1D Modeling dan Grapher menggunakan komputer PC. Pengukuran hanya dilakukan pada 8 titik sounding, dengan panjang bentangan kabel arus AB/2 hanya mencapai ± 100 meter. Mapping resistivity tidak penulis lakukan. Dari ke delapan titik sounding tersebut diperaleh suatu gambaran estimasi tentang sebaran lapisan akifer. Lapisan ini berada pada kedalaman ± 20 m di daerah FT dan FISIP, mendangkal menjadi ± 10 m di sekitar FMIPA dan FILM, dan makin mendangkal lagi menjadi ± 5 m di lingkungan Politeknik. Kedalaman lapisan ini penulis hitung dari permukaan tanah. Dari gambaran ini ada kemungkinan lapisan ini munculltersingkap di sekitar Politeknik. Dan ini bisa berpotensi menjadi mata air yang diduga ada di sekitar danau antara FMIPA dan Politeknik."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2000
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Ari Fauzi
"Potensi air bawah tanah di wilayah Kampus UI Depok dapat dihitung berdasarkan ketebalan akuifer, luas akuifer dan porositas lapisan akuifer di daerah tersebut. Untuk mendapatkan target di atas, dilakukan pengukuran Resistivitas DC Schlumberger. Sebelumnya dibuat disain pengukuran yang terdiri dari 3 lintasan dan 14 titik VES yang memanjang dari selatan ke arah utara.
Interpretasi data VES dengan menggunakan program computer RS1D menghasilkan bentuk kurva sounding yang lebih kompleks didasarkan pada bentuk kurva dasar pendekatan kuantitatif. Setelah itu, korelasi 2-dimensi dari beberapa titik sounding pada setiap lintasan menghasilkan model penampang hidrogeologi. Pada penampang tersebut terlihat bahwa wilayah Kampus UI Depok secara berurutan dari lapisan bawah ke atas terdiri dari Formasi Bojongmanik (ρ>100 ohm-meter), lapisan pasir yang merupakan akuifer (ρ=10-50 ohm-meter) dan lapisan tanah penutup (ρ=10-150 ohm-meter).
Selain itu, penampang hidrogeologi dapat menjelaskan arah aliran fluida dari setiap lintasan yang bergerak dari selatan ke arah utara. Model hidrogeologi secara 3-dimensi dapat mengetahui lebih jelas arah aliran fluida secara lokal di wilayah Kampus UI Depok. Model 3-dimensi ini dibuat dari bagian bawah lapisan akuifer yang berbatasan dengan Formasi Bojongmanik pada penampang hidrogeologi 2-dimensi.
Berdasarkan studi ini, perkiraan potensi air bawah tanah dengan ketebalan akuifer 55 m dan luas akuifer 3.610.000 m2 dengan asumsi porositas batuan 40% yaitu sebesar 79.420.000 m3. Dari potensi ini diharapkan dapat menjadi bahan rujukan pengambilan kebijakan pemanfaatan air bawah tanah di wilayah Kampus UI Depok.

The groundwater potential at the Universitas Indonesia (UI) campus, Depok can be assessed by measuring the aquifer thickness and width, and porosity of aquifer layer of the area. A DC Schlumberger Resistivity measurement is therefore conducted which is preceded by making a measurement design consisting of 3 tracks and 14 VES points that lie from south to north.
The VES data interpretation made by using RS1D computer program is illustrated in a more complex sounding curve compared to the quantitative approach basic curve. Then, the two-dimensional correlation of some sounding points on each track creates a hydrogeology section model. The section shows that the UI area is composed of, from the lower to upper layer, Bojongmanik Formation (ρ>100 ohm-meters), a sand layer which functions as aquifer (ρ=10-50 ohm-meters), and top soil layer (ρ=10-150 ohm-meters).
The hydrology section can also explain the direction of fluid of each track that flows from south to north. Three-dimensional, hydrological model can determine more clearly the direction of fluid flow locally at the UI area. This three-dimensional model is created in the lower part of the aquifer layer which is adjacent with Bojongmanik Formation on the two-dimensional hydrology section.
Based on the study, it is estimated that the groundwater potential with the aquifer thickness of 55 meters and width of 3,610,000 m2 and with the assumed rock porosity of 40% is 79,420,000 m3. This potential is expected to be a reference in the policy making of groundwater utilization at the UI area.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S28890
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tuti Haslinda
"ABSTRAK
Sampah merupakan barang-barang sisa, barang yang sudah rusak atau barang yang tidak dipakai dan harus dibuang. Dalam jumlah yang besar, sampah memerlukan perhatian dalam penanganannya, dan hal ini pada umumnya muncul pada wilayah perkotaan atau wilayah industri. Berdasarkan Laporan Pengelolaan Kebersihan pada tahun 1995, volume sampah di DKI Jakarta mencapai 7.360 ton/hari.
Komposisi sampah terdiri dari 73,90% sampah organik dan 26,10% sampah anorganik. Dari 26,14% sampah anorganik terdapat sampah kulit sebesar 1,75%, plastik 7,86%, logam 2,04% dan batu baterai 0,29%.
Sampah ini dibuang secara sanitary landfill di TPA Bantar Gebang Bekasi.
Di sekitar TPA sampah Bantar Gebang, banyak terdapat pemukiman penduduk, baik penduduk setempat maupun pendatang yang menggunakan air sumur gali mereka untuk keperluan air bersih dan air minum. Dengan demikian maka dimungkinkan terjadi pencemaran bahan polutan dari lindi TPA pada air sumur gali mereka.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lokasi pembuangan sampah Kota Jakarta dan Bekasi dengan sistem Sanitary Landfill di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Bantar Gebang terhadap kualitas air tanah, serta mempelajari pola kecenderungannya melalui pendekatan kualitas air tanah. Di samping itu untuk mengetahui kemungkinan penyebaran berbagai jenis pencemar yang membahayakan kesehatan manusia, serta pengaruhnya terhadap keadaan sosial ekonomi masyarakat di sekitarnya.
Pengamatan dilakukan terhadap air sumur gali penduduk di tiga desa yaitu Desa Ciketing Udik, Sumur Batu dan Cikiwul dengan 4 level jarak yaitu pada jarak lebih kurang 200 m, 400 m, 600 m dan 800 m dari pinggir TPA. Untuk mengetahui pengaruh TPA terhadap masyarakat di sekitarnya dilakukan, wawancara terencana terhadap 104 responden dari tiga desa dan pengelola TPA sampah Bantar Gebang, sedangkan untuk mengetahui kualitas air dibandingkan dengan Baku Mutu Air Bersih yaitu Permenkes RI Nomor 4161MENKES/PER/IX/1990 dan Kep-51/MENLHI/110/1995 untuk air limbah.
Dari hasil peneiitian yang dilakukan tentang hubungan tempat pembuangan akhir sampah secara sanitary landfill dengan kualitas air tanah dan kesehatan masyarakat (studi kasus di TPA sanitary landfill Bantar Gebang, Bekasi) dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Kualitas air limbah (lindi) TPA sampah sanitary landfill Bantar Gebang berdasarkan hasil analisis sifat fisik, kimia dan bakteriologi termasuk kategori buruk jika dibandingkan dengan baku mutu air limbah KEP/511MENLH/1995.
2. Berdasarkan analisis sifat fisika air, diketahui bahwa parameter warna kekeruhan dan zat padat terlarut belum melampaui baku mutu pada semua jarak pengamatan di semua desa. Untuk sifat kimia parameter yang melampaui baku mutu air bersih seperti ditetapkan dalam PERMENKES RI No.416/MENKES/PEFU/XI 1990 adalah pH, besi (Fe), Cd, Cr, Mn, Pb dan zat organik (KMnO4) untuk jarak 200 m dari TPA sampah, sedangkan untuk jarak 400 m dan 800 m parameter kimia yang melampaui baku mutu adalah zat organik pada Desa Sumur Batu dan Cikiwul. Kandungan bakteriologi disemua lokasi penelitian termasuk kategori buruk. Kualitas air sumur penduduk berdasarkan sistem STGRET termasuk buruk sebanyak 33 persen dan 67 persen termasuk sedang.
3. Hasil analisis regresi dan uji t memperlihatkan bahwa kualitas air tanah dilokasi penelitian dipengaruhi oleh jarak dari pusat TPA sampah sanitary landfill, yaitu semakin jauh jarak dari pusat TPA sampah semakin baik kualitas air.
4. Dari segi lingkungan dan kesehatan masyarakat, dengan adanya TPA sampah ini kondisi hunian semakin buruk, karena banyak lalat dan sampah yang beterbangan, demikian juga penyakit yang timbul seperti gatal-gatal, dan diare. Namun demikian masyarakat makin lama makin terbiasa dengan kondisi tersebut.

ABSTRACT
The Correlation Between Sanitary Landfill With Ground Water Quality And Community's Health (A Case Study at TPA Bantar Gebang, Bekasi)As the biggest city in Indonesia, DKI Jakarta faces serious problem regarding its waste treatment. The large number of its population and the very busy trade and industry have produced waste which could not be treated within Jakarta area.
According to "Laporan Pengelolaan Kebersihan" in 1995 the amount of waste to 7,350 ton/day. This waste is composed of 73.90% organic waste and 26.10% inorganic waste. This inorganic waste consists of 1.75% leather, 7.85% plastic, 2.04% metal and 0.29 battery. This waste is disposed in Bantar Gebang, Bekasi, using the sanitary landfill method.
Community live around this leachate use ground water for drinking and other need of clean water. It is very possible that their ground water is polluted by the waste which is treated nead their homes.
This research is conducted to explore the correlation between sanitary landfill and well water quality, and influence the health of the community living near it. We try to find any trend related to the quality of well water, such as the spreading of any disease, and socio-economic condition.
In this research, well water in three villages (Ciketing Udik, Sumur Batu and Cikiwul) are observed. This distance of each village is consecutively ± 200 m, ± 400 m, ± 800 m from the landfill. It's water quality is compared to the standard described in PERMENKES No.416/MENKES/1X11990 for clean water and Kep-511MENLH1111011995 for waste water. interviewed to 104 respondents from those three villages and asked the influence of the leachate to the community. We also interview the people, who in charge that manages the landfill.
The results of this research a summarized as follow :
1. The quality of leachate from sanitary landfill does not fulfill the standard described in KEP/511MENLH/10/1995.
2. The quality of physical ground water especially well water from all distance from landfill are fulfill the standard as described in PERMENKES RI No.416/MENKES/PER/IX/1990, but for chemical there are some indicator does not fulfill the standard, like pH, Fe, Cd, Cr, Mn, Pb and organic matter (KMnO4) for the distance 200 m from the landfill, but for 400 m and 800 m from landfill all indicator are fulfill the standard except for organic matter in Desa Batu and Desa Cikiwul. The bacteriological in well water in this study are bad for all distance and village. The category of well water in this study by STORET system of 33% is bad, and 67% is fair.
3. The regression analysis result shows that the quality of ground water especially for well water is affected by the distance from the landfill; farther location from the landfill, the better quality of water is.
4. From the environmental aesthetics and the people healthy present of view the existence of the landfill have made the house and surrounding become worse. There are many fly and waste in every places and also diseases like diarrhea and morbilli. But by the time the people become familiar with the condition.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>