Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 156948 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yongky Aryo Pratomo
"Saat ini, banyak sekali produk-produk minuman baru yang masuk ke pasaran. Produk minuman tersebut terdiri dari berbagai jenis kategori produk. Selain produk baru, terdapat produk minuman yang memang sudah ada di pasaran sejak lama. Sprite adalah salah satu minuman ringan siap saji yang sudah lama ada di Indonsia Agar produk Sprite dapat tetap dikenal target market-nya maka Sprite harus melakukan kampanye periklanan. Dalam kampanye periklanan, Sprite memberikan infomasi tentang produknya, juga terdapat pesan yang ingin disampaikan kepada khalayak sasarannya. Salah satu media periklanan adalah televisi.
Penelitian ini melihat efektifitas iklan televisi Sprite dari The Coca Cola Company pada Khalayak Sasarannya. Dalam melihat efektifitas iklan televisi Sprite, mengacu kepada Hierarchy of EJTect yang dikemukakan oleh Robert Lavidge dan Gary Steiner. Tujuan dari pendirian ini adalah ingin mengetahui efek kognitif dan afektif iklan televisi sprite pada khalayak sasarannya. Metode dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode survei.
Tipe penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswasiswi SMU Sumbangsih Jakarta Selatan. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah teknik probability sampling. Berdasarkan jumlah populasi yang sebanyak 605 orang, diperoleh sebanyak 85 sampel yang akan dijadikan responden.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah pada tahap kognitif terdapat 3 tahapan yang dapat disimpulkan. Pertama tahap kesadartahuan (awareness). Kesadartahuan responden pada iklan televisi Sprite dari The Coca Cola Company adalah tinggi. Semua responden pernah melihat iklan televisi Sprite. Kedua, pada tahap Pengetahuan Teknis (How to Knowledge). Pengetahuan teknis responden rendah. Rendahnya Pengetahuan Teknis ini disebabkan terlalu banyaknya versi iklan yang ditayangkan secara bersamaan Kemudian banyaknya pula informasi yang terdapat dalam iklan, serta durasi iklan yang sangat pendek (15).
Hasil Pengetahuan Prinsipil (Principle Knowledge) responden terhadap iklan televisi Sprite juga rendah. Rendahnya Pengetahuan Prinsipil (Principle Knowledge) disebabkan karena pada tahap Pengetahuan Teknis (How to Knowledge) responden juga rendah. Sehingga responden tidak dapat menerima dan memahami pesan iklan secara utuh. Pada tahap afektif hasil yang diperoleh meliputi 2 tahapan, yaitu Kesukaan (Liking) dan Preferensi (Preference).
Berdasarkan elemen-elemen dalam iklan televisi seperti model, setting ,unsur (Props), lagu, slogan dan warna, elemen lagu, warna, dan slogan relatif lebih disukai oleh responden daripada elemen-elemen lainnya. Preferensi Sprite dilakukan dengan cara membandingkan dengan kategori produk sejenis. Hasil Preferensi responden terhadap rasa, logo, dan keselunihan, Sprite tetap memiliki preferensi tertinggi daripada ketiga merek lainnya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sylvie Nurfebrianing
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S5238
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Grace Denise Risakotta
"Iklan merupakan sua bentuk komu · asi antara produsen dan konsumen.
Melalui iklan p odusen berusaha menyampaikan pesan yang berhubungan dengan
produk kepada konsumen. Dntuk itu pembuat iklan berusaha sebaik mungkin untuk
merancang bukan hanya isi pesan, tetapi juga bentuk pesan, agar khalayak dapat
menerirna pesan tersebut sesuai dengan yang diharapkan. Dengan isi dan bentuk pesan
yang tep~ dih kan tujuan pembuat iklan dapa tercapai.
Penelitian ini hendak menelusuri efektlvit~ iklan permen Rootbeer dari ·
Golden Valley ada khala)"ak sasarannya. Penelitian ini.hendak melihat apakah tujuan
pembuat iklan ini tercapm. Tetma$Uk di dalamnya adalah apakah pesan yang ingin
disampaikan pembuat iklan dapat ditangkap ole khalayak sasaran. Disamping hal-hal
tersebut, penelitian ini juga hendak melihat efek iklan ini pada tahap pengetahuan
. / .
(/mow/edge), tahap suka/tidak (liking), tahap kecenderungan (preference) dan thap
ketertarikan mencoba (convince). Adapun tujuan yang hendak dicapai oleh iklan ini
adalah; pertama, membangkitkan kesadaran khalayak sasaran akan adanya iklan
permen Rootbeer dari Golden Valley, kedua, menggerak:ka.11 rasa tertarik untuk
mencoba permen Rootbeer dari Golden Valley (tahap convince). Sedangk:an pesan yang ingin disampaikan oleh pembuat ildan adalah permen Rootbeer dari' olden Valley
merupakan pennen yang enak, u~ dan segar. Karena penelitian ini juga bertujuan
untuk melihat efek iklan ini pada tahap pengetahuan, sukaltidak kecenderungan, dan
ketertarikan mencoba, responden yang diambil adalah mereka yang telah mengenal
iklan tersebut atau dengan kata lain telah memiliki kesadaranlawareness terhadap iklan
- ini. Jadi tujuan yang menjadi fokus penelitian ini adalah tujuan pembuat iklan yang
kedua.
Dengan metode survei yang menggun.akan kuesioner dan wawancara terhadap
I 00 orangf esponden yang memiliki karakteristik kha.layak sasaran iklan permen
Rootbeer dari ·Golden Valley yang diambil secara purposif perielitian ini memper-
,
lihatkan hal-hal berikut ini: Untuk tahap pengetahuan te~lihat bahwa pengetahuan ·
teknis dan pengetahuan prinsipil khalayak akan iklan ini 'sedang'. Untu ttahap suka
atau tida.k, terlihat bahwa umumnya res~nden meny.ukai iklan ini. Untuk tahap
kecenderung~ terlihat tidak adan kecenderungan tertentu, yang berarti mereka
menganggap iklan ini sama saja dengan iklan permen ainnya. Untuk tahap ketertarikan
mencoba, terlihat bahwa umumnya responden tidak memiliki ketertarikan membeli. Di
sini tampak bahwa tujuan iklan ini, yaitu menggerakkan rasa tertarik: khalayak untuk:
mencoba produk tidak: terca~. Berarti iklan ini tictak efetif untu mencapai tujuan
. tersebut. Sedangkan dan tujuan pesan, iklan ini su4ah cukup efektif Hal ini terlihat
dari pesan yang ditangkap khalayak. ebany an khalayak menangkap pesan unik,
atau enak, atau kedua-duanya. Hanya pesan segaryang jarang tertangkap oleh
khalayak. Ini berarti iklan ini telah mampu menyampaikan sebagian besar pesan kepada
khalayak.
Ditinjau_ dari perbedan jenis kelamin, pada tahap pengetahua~ suka/tidak,
kecenderungan, tidak terdapat · perbedaan dengan hasil ·yang dicapai respond en secara
keseluruhan. Perbedaan di antara k~duanya. mnncui pada tahap ketertarikan mencoba yang menjadi tujuan ikJan ini. Pada tahap ini terlihat umumnya responden w~ta
merasa tertarik mencoba produk sedangkan responden pria tidak. Berarti iklan ini lebih
efektif kepada wanita dibanding pria. Sedangkan untuk tujuan pesan (pengetahuan "prinsipil),terlihat bahwa i]9an ini cukup efektif Baik pria maupun wanita sama-sama memiliki tingkat pengetahuan pesan yang sedang. Artinya mereka dapat menangkap pesan yang ingin disampaikan walaupun tidak semuanya .
Jika ditinjau dari segi perbedaan pendidikan, . pada tahap pengetahuan, sukaltidak, dan ketertarikan mencoba tidak terdapa perbedaan dengan hasil yang dicapai responden secara keseluruhan. Ildan ini tidak efektif untuk mencapai tujuan pembuat iklan. Sed8!lgkan untuk menyarnpaik.an pesan, iklan ini cukup efektif Baik responden yang berpendidikan SMA aupun perguru tinggi, dapat menangkap pesan yang ingin disampaikan walaupun tidak secara keseluruhan.
Jika ditinjau dari segi perbedaan frekuensi melihat iklan, tahap pengetahuan, suka atau tidak, dan kecenderungan, juga tidak berbeda dengan hasil responden secara keseluruhan. Perbedaan kembali terf t pada tahap ketertarik:an mencoba. Iklan ini mampu menimoulkan rasa tertarik untuk mencoba produk pada responden yang memiliki frekuensi inelihat iklan sedang. Sedangkan pa responden yang memiliki frekuensi meliha iklan rendah an tinggi iklan ini tidak mampu menimbulkan ketertarikan untuk mencoba produk. Ini berarti ildan tersebut lebih efektif mencapai tujuan komunikasi pada kelompok yang memilik'i frekuensi yang melihat iklan sedang dibanding rendah dan tinggi. Sedangkan untuk menyampaikan pesan,iklan ini sudah cukup efektif baik kelompok responden yang memiliki frekuensi memiliki rnelihat ildan rendah, sedang rnaupun tinggi, dapat menangkap pesan yang ingin disarnpaikan, walaupun tidak sernuanya"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S4034
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mulia Anggraini
"Penelitian ini bertujuan membandingkan Headline iklan Coca-Cola versi Jerman dan Indonesia. Penelitian ini juga menggunakan metode kualitatif yang bersumber pada kajian pustaka. Dalam penelitian ini, saya menganalisis penggunaan Anrede dan Anglizismen pada iklan. Berdasarkan hasil penelitian, dalam beberapa iklan Coca-Cola versi Jerman terdapat Anrede ‘Du’ yang merujuk pada remaja dan Anglizismen pada headline karena hal tersebut bertujuan untuk menarik perhatian publik atau masyarakat. Sementara itu, iklan Coca-Cola versi Indonesia tidak terdapat Anrede ‘kata sapaan’, tetapi menggunakan kalimat yang singkat, padat, dan jelas dan terdapat Anglizismen pada headline karena hal tersebut juga bertujuan untuk menarik perhatian publik atau masyarakat dan lebih sering digunakan oleh para remaja.

This study aims to compare between German and Indonesian’s Coca-Cola advertisement. And also this study uses a qualitative method which is based on literature review. The analysis is used to analyze one of the main elements of the advertisement, is headline. Based on the results is in some German’s Coca-Cola advertisement use Anrede ‘Du’ on headlinerefers toadolescentsandAnglizismenon headline aims to attract public attention or public. Meanwhile, Coca-Cola advertisement in Indonesiaversion there is Anrede 'word greeting', but use short sentences, solid, and clear and also there is Anglizismen on headline is also intended to attract public attention or public and more often used by teens.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Witri Suri
"Penelitian ini menguraikan tentang pengaruh masalah obesitas yang terjadi di kalangan anak-anak Jerman terhadap iklan Kinder Schokolade, baik itu dari segi bahasa maupun dari segi visualnya. Iklan yang diteliti terdiri atas sembilan iklan cetak Kinder Schokolade dari tahun 2010-2013 dengan tiga versi iklan yang berbeda, yang dianalisis dari aspek semantik dan semiotik. Di dalam penelitian ini dipaparkan perubahan komponen-komponen dalam iklan-iklan Kinder Schokolade sejak muncul permasalahan obesitas pada anak-anak. Pilihan kata dan gambar berperan penting dalam setiap iklannya karena dapat membentuk citra produk yang positif sebagai produk makanan yang berhubungan erat dengan anak-anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklan-iklan Kinder Schokolade terpengaruh permasalahan obesitas.

This study describe about the effect of the children’s obesity problem against Kinder Schokolade advertising in terms of languange and visual. This advertisement consist of nine Kinder Schokolade print advertisement from 2010-2013 with three different versions and it will be analyzed from the semantic and semiotic aspects. In this study will be presented about the change in the components of Kinder Schokolade advertisement since the children’s obesity problem appear. The choice of words and images play the important role in each advertisement because it can make a positive image as food product that have closely relationship with the children. The results showed that Kinder Schokolade advertising affected by the obesity problem.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Heriyadi
"Propinsi Kalimantan Barat adalah salah satu propinsi di Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara asing, yaitu dengan Negara Bagian Sarawak, Malaysia Timur. Kalimanatan Barat merupakan satu-satunya propinsi di Indonesia yang secara resmi telah mempunyai akses jalan darat untuk masuk dan keluar ke/dari negara asing tersebut. Hal ini dapat terjadi karena antara Kalimantan Barat dan Sarawak telah terbuka jalan darat antar negara.
Dengan posisi tersebut tentunya akan membawa dampak/implikasi terhadap kegiatan perekonomian yang dilakukan oleh masyarakat di Kalimantan Barat pada umumnya dan khususnya di Kotamadya Pontianak. Adanya jalan raya yang menghubungkan kedua wilayah tersebut, maka arus produk dan jasa menjadi lebih lancar. Tentunya hal ini membuat masyarakat Kotamadya Pontianak cukup mengenali dan bahkan menyenangi produk-produk dari Malaysia.
Dalam penelitian ini mengambil obyek minuman ringan merek Coca-Cola, yang sebenarnya merupakan produk global yang tentunya dikemas dan dipasarkan secara sama. Namun berdasarkan hasil observasi ternyata Coca-Cola buatan Malaysia mempunyai image yang lebih baik dibandingkan dengan Coca-Cola buatan Indonesia.
Dalam pemasaran global dikenal suatu istilah "country-of-origin" atau lebih popular dengan istilah "made in....", yang menerangkan tempat di mana suatu produk berasal atau diproduksi. Banyak bukti penelitian yang menunjukkan bahwa Main "country-of-origin" suatu produk dapat mempengaruhi image atau bahkan penilaian konsumen terhadap suatu produk.
Oleh karena itu penelitian ini mencoba untuk mengetahui apakah image positif yang dimiliki oleh Coca-Cola buatan Malaysia lebih dikarenakan dampak dari klaim "country-of origin" yang berupa halo efek ataukah rasa (taste) dari Coca-Cola buatan Malaysia memang lebih dengan selera konsumen di Kotamadya Pontianak.
Dari hasil taste test dengan metode blind test yang dilakukan ternyata image tersebut lebih dikarenakan oleh halo efek dari "country-of-origin" yang terutama menimpa konsumen golongan umur yang lebih rendah (muda) sedangkan untuk konsumen dengan golongan umur yang lebih tinggi terdapat kecenderungan memang lebih menyukai Coca-Cola buatan Malaysia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
S5716
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>