Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 72461 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Udayalaksmanakartiyasa Halim
"Penelitian ini mencoba menganalisis dampak yang terjadi jika dilakukan perpanjangan koridor pelayanan buslane Tangerang, yang direncanakan berawal dari Terminal Poris Plawad menuju Terminal Kalideres, menjadi berawal dari Cikokol menuju Terminal Kalideres.
Metode yang dipakai berbasiskan koridor, dengan merancang pelayanan untuk kedua alternatif koridor untuk kemudian dibandingkan kinerja dari masing-masing koridor tersebut. Parameter kinerja pelayanan yang ditinjau antara lain besaran potensi permintaan, potensi pendapatan, dan biaya operasional yang dibutuhkan dari masing-masing koridor.
Hasil penelitian menyatakan bahwa koridor Cikokol-Kalideres mempunyai potensi jumlah penumpang 3,7% lebih besar daripada koridor Poris Plawad-Kalideres dan dengan menggunakan metode incremental B/C ratio diketahui bahwa koridor Cikokol-Kalideres memberikan keuntungan yang lebih besar daripada koridor Poris Plawad-Kalideres.

This study is about impact analysis of the extension of Tangerang-Jakarta buslane corridor. For which it is planned to be from Poris Plawad Terminal to Kalideres Terminal, the case in this study is to extend it to be from Cikokol to Kalideres Terminal.
The method used in this study is corridor-based, by planning the service on both of the corridors so then the performance of both can be compared. The performance parameter itself consists of total potential demand, potential revenue, and operational cost of each service line.
Result of this study suggests that Cikokol-Kalideres corridor has a greater potential demand by 3,7% compared to Poris Plawad-Kalideres corridor and with the method of incremental B/C ratio, it is shown that Cikokol-Kalideres corridor gives a better profit rather than Poris Plawad-Kalideres corridor.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1004
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sugenga Harmono
"Owa Jawa (Hylobates moloch) adalah primata endemik Pulau Jawa yang saat ini semakin terancam keberadaannya. Owa Jawa tercatat dalam status sangat genting (critically endagered) IUCN dan juga masuk dalam Appendix 1 Convention on International Trade in Endagered Spesies of Wild Fauna and Flora (CITES). Kerusakan habitat, perburuan dan perdagangan illegal adalah ancaman utama kelestarian Owa Jawa. Saat ini diperkirakan Owa Jawa berjumlah sekitar 400-2000 individu yang terisolasi di beberapa kawasan konservasi. Salah satu habitat terbesar Owa Jawa berada di Taman Nasional Gunung Halimun Salak.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji keterkaitan antara degradasi habitat dengan populasi Owa Jawa dengan menggunakan system dynamics serta menyusun strategi pengelolaan Owa Jawa di Koridor TNGHS. Manfaat penelitian antara lain adalah memberikan saran dan masukan mengenai strategi dan aksi untuk pelestarian Owa Jawa di Koridor Halimun Salak kepada Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) - Departemen Kehutanan melalui Balai Taman Nasional. Dari sisi ilmu lingkungan sumbangan yang diberikan dalam penelitian ini adalah meningkatkan pemahaman mengenai pentingnya upaya pelestarian satwa langka serta pencegahan kerusakan hutan di taman nasional.
Penelitian ini menggunakan kombinasi pendekatan kuantitatif dan kualitatif dan metode System Dynamics. Penelitian ini dibagi menjadi 3 tahapan yaitu: (1) desk study untuk mengkaji berbagai hasil peneltian yang telah dilakukan, (2) analisa deskriptif melalui survei lapangan, dan (3) Pembuatan model dengan metode system dynamics.
Berdasarkan hasil simulasi dengan menggunakan system dynamics diperoleh kesimpulan bahwa dengan laju deforestasi sebesar 1,5% per tahun, maka habitat Owa Jawa di koridor Halimun Saiak akan berkurang sebesar 575 ha selama kurun waktu 20 tahun (2006-2025). Hal ini akan menyebabkan penurunan populasi Owa Jawa sebanyak 30%. Namun, apabila TNGHS berhasil menekan laju deforestasi menjadi 0,5% per tahun, kerusakan hutan TNGHS hanya sebesar 10% (190 ha) dan penurunan Owa Jawa akan sekitar 15%.
Kesimpulan lain yang diperoleh adalah bahwa penyebab utama kerusakan habitat di koridor Halimun Salak adalah tingginya laju deforestasi. Oleh karena itu, strategi konservasi Owa Jawa yang harus dilakukan oleh Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak adalah dengan mengendalikan laju deforestasi dan melakukan rehabilitasi koridor Halimun Salak.
Berdasarkan hasil kesimpulan tersebut, maka beberapa saran yang disampaikan oleh peneliti adalah perlu dilakukan penggalakan Program Keluarga Berencana (KB) untuk menekan laju pertumbuhan penduduk di koridor yang saat ini cukup tinggi yaitu sebesar 2,77%. Hal ini mengingat tekanan penduduk yang cukup besar terhadap taman nasional. Selain itu perlu juga dilakukan penggalakan dan peningkatan efektifitas Program Model Kampung Konservasi (MKK) yang meliputi peningkatan pengamanan kawasan, peningkatan pendapatan masyarakat dan restorasi habitat. Peningkatan pengamanan kawasan dapat dilakukan dengan penambahan jumlah tenaga jagawana atau menggalakkan Pam Swakarsa oleh masyarakat. Peningkatan pendapatan masyarakat dapat dilakukan dengan lebih banyak melibatkan masyarakat dalam pengelolaan kawasan taman nasional, misalnya melalui program Community-Based Forest Management (CBFM). Sedangkan restorasi habitat dilakukan terutama di kawasan yang terbuka untuk meningkatkan kontinuitas tajuk yang diperlukan sebagai saluran pergerakan satwa liar, terutama untuk jenis-jenis satwa liar arboreal yang membutuhkan tajuk untuk pergerakannya, misalnya Owa Jawa.

The Javan Gibbon or Owa Jawa (Hylobates moloch) is found only on the island of Java, Indonesia and specifically only in West Java and the western parts of Central Java. The Javan gibbonis one of the rarest and most endangered of the hylobatids and now categorized on the IUCN Red List of Threatened Species as Critically Endangered and Appendix I CITES. The Javan Gibbon has lost 98% of its natural habitat due to human encroachment and only small populations of gibbons exist in isolated forest remnants. Many of the scattered populations are considered non-viable. Some studied carried out estimated that population of Javan Gibbbon is around 400-2.000 wild gibbons. One of the biggest habitat remnants for Javan Gibbon is Gunung Halimun National Park.
The objective of this research is to built a dynamic model on impact of habitat degradation to Javan Gibbon population. This model could describe holistivally interiankage between population growth, habitat degradation and Java Gibbon population. The other objective is to develop some scenario in management of Javan Gibbon population in Coridor Halimun Salak National Park.
The research using the combination of qualitative and quantitative approaches and System Dynamics method. The research is divided into 3 phases: (1) desk study to review and study the previous research (2) descriptive analyses, and (3) build a dynamics model.
Based on the simulation of the dynamics model on the impact of habitat degradation to population of Javan Gibbon, it is concluded that there is an impact to the habitat degradation to population of Javan Gibbon. It is predicted that with rate of habitat degradation around 1,5% per year, the habitat of Javan Gibbon in corridor Halimun Salak will degraded about 575 ha in the next 20 years (2006-2025). The habitat degradation is predicted will lead to decrease in Javan Gibbon population around 30% for the next 20 years. However, if National Park Management can control the rate of deforestation up to 0,5% per year, habitat degradation can be reduced to 10% (190 ha) and loss of Java Gibbon will be only 15%. Based on the result of this research that habitat degradation caused by encroachment by local people, it is suggested that national park should empowering of local people by generating alternative income. Other activities that should be done by national park is increase forest patrol as well as habitat rehabilitation.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T20470
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, Simon B.P.
"Pelaksanaan Otonomi Daerah menuntut adanya reformasi birokrasi, dimana kedudukan pemerintah dan rakyat menjadi sejajar. Dalam hal ini Pemda DKI Jakarta sebagai pelaksana isi dari otonomi daerah, harus mampu menyediakan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Akuntabilitas Publik merupakan salah satu indikator dalam pelaksanaan otonomi daerah, sehingga dapat menciptakan pelayanan yang Akuntabel. Konsep Akuntabilitas Pelayanan ini merupakan paradigma baru yang menjadi tanggung jawab Pemda DKI Jakarta kepada masyarakatnya, dalam menciptakan Good Governance.
Salah satu pelayanan umum yang dilakukan oleh Pemda adalah perpanjangan STNK Kendaraan Bermotor, yang memiliki fungsi penghimpun dana (Budgetter) maupun pengaturan (Regulation). Pelayanan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Daerah melalui Unit Pelaksana Teknisnya yaitu Kantor SAMSAT DKI Jakarta, yang salah satunya adalah Kantor SAMSAT Timur DKI Jakarta yang terletak di JL. DI. Panjaitan.
Konsep Kantor SAMSAT ini merupakan upaya pemerintah yang berorientasi meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, dimana masyarakat tidak perlu lagi mengurus suatu jenis pelayanan ke beberapa tempat. Masyarakat hanya perlu datang ke satu tempat, dimana pelayanan dapat dilakukan sekaligus. Kantor SAMSAT merupakan integrasi unsur Kepolisian, Dipenda, Kas Daerah, Jasa Raharja, Kantor Pengolahan Teknologi dan Infromasi (KPTI) serta Sudin Kependudukan, dalam memberikan pelayanan perpanjangan STNK kepada masyarakat khususnya di wilayah Jakarta Timur.
Dalam penelitian ini dilakukan terhadap 100 responden dengan menggunakan teknik sampling Aksidental dan metode pengumpulan data yaitu observasi, kuesioner, pedoman wawancara dan studi kepustakaan. Kuesioner ditujukan untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan, yaitu dengan membandingkan persepsi pelanggan dengan harapan yang menjadi keinginan pelanggan, dengan Indikator 5 (lima) dimensi pengukuran kualitas jasa yang terdiri dari : Tampilan Fisik (Tangible), Daya Tanggap (Responsiveness), Keandalan (Reliability), Jaminan (Assurance) dan Empati (Emphaty). Model pengukurannya dengan menggunakan Konsep Gaps Model Of Service Quality, yang dikembangkan oleh Valarie A. Zeithaml, Parasuraman A. Di samping itu juga akan di analisis implementasi konsep Akuntabilitas Pelayanan sehingga akan terlihat sampal sejauhmana telah dilaksanakan dalam pelayanan perpanjangan STNK Kendaraan Bermotor pada Kantor SAMSAT Timur DKI Jakarta.
Hasil penelitian menunjukkan tingkat kepuasan pelanggan menurut dimensi Tangible sebesar 107 %, Resposiveness sebesar 71 %, Reliability sebesar 68 %, Assurance sebesar 76 % dan Emphaty sebesar 72 %. Dari skor-skor tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat kepuasan tertinggi terdapat pada dimensi Tangible (107 %) dan terendah terdapat pada dimensi Reliability (68 %). Secara keseluruhan diperoleh tingkat kepuasan pelanggan atas pelayanan perpanjangan SINK Kendaraan Bermotor sebesar 78 % dari harapan pelanggan. Sementara dari analisis Akuntabilitas Pelayanan menunjukkan indikator Akuntabilitas secara umum belum dilaksanakan dalam memberikan pelayanan.
Dari hasil analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa tingkat kepuasan pelanggan pelayanan perpanjangan STNK kendaraan bermotor cukup memuaskan, sementara pelayanan belum Akuntabel. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan belum tentu menunjukkan Pelayanan yang Akuntabel karena faktor sosial-budaya masyarakat, sementara Akuntabilitas Pelayanan lebih mengacu kepada standar kualitas pelayanan kliersg dari kesimpulan di atas, diberikan beberapa saran seperti perlu adanya loket khusus bagi penanganan berkas bermasalah maupun loket komplain atas pelayanan,perlu adanya standar waktu pelayanan di tiap loket maupun secara keseluruhan, perlu dibuat suatu produk hukum yang menunjuk penanggungjawab SAMSAT secara keseluruhan atas pelayanan yang diberikan, perlu dibuat kesepakatan bersama tentang pola pelayanan yang terpadu, perlu dilakukan evaluasi terhadap sistem dan prosedur pelayanan secara berkesinambungan, serta perlu adanya payung hukum yang melindungi kepentingan pelanggan atas pelayanan yang diterimanya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12420
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Shameira Rizkia
"Penelitian ini dilakukan berkaitan dengan dampak penerapan kebijakan perdagangan berupa tindakan anti-dumping yang dapat mempengaruhi perubahan pola perdangan dari negara yang melakukan impor. Hasil analisis dilakukan dengan menggunakan metode difference-in-difference (DID) dengan membandingkan volume impor yang berasal dari negara target dan negara non-target pada periode sebelum dan sesudah penerapan tindakan anti-dumping. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa perpanjangan tindakan antidumping mempunyai dampak yang signifikan terhadap pengurangan impor dari negara-negara yang menjadi sasaran tindakan tersebut. Penelitian ini akan memberikan wawasan baru mengenai analisis dampak penerapan tindakan anti- dumping pada produk baja di Indonesia khususnya terkait dengan penetapan perpanjangan tindakan anti-dumping terhadap produk tersebut.

This study conducts research related to the impact of implementing trade policies in the form of anti-dumping measures, which influence changes in import patterns from targeted countries. Analysis results using the difference-in-difference (DID) method, which compares the volume of imports from targeted and non-targeted countries in the period before and after the implementation of anti-dumping measures, shows that the extension of anti-dumping measures have a significant effect on reducing imports from countries targeted to such measures. This research will provide new insight into the impact analysis of the implementation of anti-dumping measures for steel products in Indonesia with observations that have experienced an extension of the measures."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aji Baskoro
"Penelitian ini dilakukan untuk memilih diantara dua koridor penghubung kota Jakarta dengan Bekasi yang akan terlebih dahulu diterapkan sistem pengumpan transjakarta. Dua koridor penghubung tersebut adalah Jalan Bekasi Raya dan Jalan Raya Kalimalang. Parameter pemilihan dalam dalam penelitian ini adalah besaran permintaan penumpang, biaya operasional armada, dan potensi pemasukan. Maetode yang dipakai adalah berbasiskan koridor, dengan membuat rencana operasional pelayanan pada kedua koridor. Dalam penelitian ini dilakukan 3 skenario yang akan diterapkan, yaitu tanpa perubahan geometrik, dilakukan perubahan geometrik dengan biaya ditanggung pemerintah, dan dilakukan perubahan geometrik dengan biaya ditanggung operator. Hasil yang didapatkan adalah pada skenario 1 dan 3 koridor yang dipilih untuk dioperasikan terlebih dahulu adalah Jalan Bekasi Raya, sedangkan pada skenario 2 tergantung dari harga tarif yang ditetapkan.

This study is conducted to choose which of the two alternatives of corridor between Jakarta and Bekasi to be implemented first as Transjakarta feeder system. The alternatives are through Bekasi Raya Street and through Kalimalang Street. The parameters used in this study are total potential demand, operational cost, and potential revenue of each corridor. There are three scenario constructed, without geometric changes, with geometric changes by govermental fund, and with geometric changes by operator?s fund. The result suggest that in the 1st and 3rd scenario it?s better to implement Bekasi Raya Street corridor, while in the 2nd scenario the choice depends on the price of the service."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1024
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nursyahbuddin
"Kemacetan pada jam jam puncak pagi hari maupun sore hari, yaitu pada saat jam berangkat maupun jam pulang kerja disepanjang koridor Blok M - Kota sudah menjadi pemandangan sehari-hari. Keterkaitan dengan kinerja sistem angkutan umum yang ada berakibat kepada efektifitas dengan efisiensi yang rendah terhadap pengguna moda angkutan disepanjang koridor tersebut juga merupakan salah satu faktor penyebab tingkat kemacetan yang terjadi. Berkenaan dengan hal tersebut, Pemda Propinsi DKI Jakarta merencanakan pengadaan sistem angkutan umum massal bus-way untuk sebagai pendekatan solusi ketidak seimbangan sarana jalan dan optimalisasi distribusi penggunaan moda di sepanjang koridor Blok M - Kota.
Dengan adanya pelayanan lajur busway ini, maka terdapat alternatif pemilihan moda angkutan yang bare sehingga dirasa perlu untuk menganalisa pemodelan terhadap seberapa besar probabilitas orang yang akan menggunakan bus sedang, bus besar, busway, sepeda motor dan mobil pribadi serta beberapa orang yang akan pindah (shifted) diantara moda-moda tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan model Multinomial Probit dan model Nested Probit sebagai model moda choice (pemilihan moda) dalam model transportasi STUE (Stochastic Taxonomi User Equilibrium - STUE) secara keseluruhan dan membandingkan penggunaannya pada koridor Blok M - Kota, dimana model tersebut dikembangkan dengan penggunaan data JICA, CTS UI dan survey traffic counting pada koridor Blok M - Kota. Dari hasil assignment, model Multinomial Probit relatif lebih dekat dengan volume lalu lintas yang merupakan hasil survey Traffic Counting dibandingkan dengan model Multinomial Probit. Sedangkan tingkat perubahan masing-masing moda jika dibandingkan dengan kondisi eksisting dengan adanya busway, baik Nested Probit maupun Multinomial Probit, terjadi penambahan pada moda sepeda motor, dengan pengurangan pada moda mobil pribadi, bus sedang dan bus besar."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14998
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didik Diarjo
"Konektifitas infrastruktur Jakarta dengan kota Bogor, Depok, Tanggerang dan Bekasi sebagai kota penyangga dapat meningkatkan hubungan keterkaitan antar sektor ekonomi, hal tersebut melatar belakangi KP3EI merumuskan Jabodetabek Metropolitan Priority Area MPA sebagai sarana Program Percepatan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi melalui pembangunan infrastruktur. Berkaitan dengan peran dan fungsinya sebagai ibukota negara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 dan posisi strategis dalam penyumbang PDRB Jabodetabek dan PDB Indonesia terbesar, Provinsi DKI Jakarta dituntut terus berbenah diri melalui pembangunan untuk dapat mengatasi berbagai permasalahan yang kompleks. Struktur perekonomian di DKI Jakarta pada tahun 2011, keterkaitan ke belakang total terbesar terjadi pada sektor 10 industri pupuk, kimia dan barang dari karet sebesar 3,586958; Keterkaitan ke depan total terbesar terjadi pada sektor 10 industri pupuk, kimia dan barang dari karet sebesar 6,5545510; menempatkan sektor 6 makanan, minuman dan tembakau, sektor 9 kertas dan barang cetakan, sektor 10 pupuk, kimia dan barang dari karet, sektor 13 alat angkut, mesin dan peralatannya, sektor 15 listrik menjadi sektor kunci dianalisa menggunakan tabel input output DKI Jakarta 2006 yang sudah di perbaharui menjadi 2011 menggunakan metodologi RAS.
Pada tahun tersebut, pengganda output total terbesar adalah sektor 10 industri pupuk, kimia dan barang dari karet sebesar 3,586958048; Pengganda pendapatan total terbesar adalah sektor 10 industri pupuk, kimia dan barang dari karet sebesar 0,9150094; Pengganda lapangan kerja terbesar adalah sektor 26 angkutan udara sebesar 0,0877197; Analisa investasi pembangunan infrastruktur melalui koridor MPA memiliki dampak yang signifikan di Provinsi DKI Jakarta kurun waktu 2012-2020, pada 15 proyek dengan nilai Rp. 110,357 trilyun di shock investasi pada sektor konstruksi, angkutan rel dan jasa penunjang angkutan sehingga terjadi kenaikan output total sebesar Rp. 217,681 trilyun, kenaikan pendapatan total sebesar Rp. 39,743 trilyun, kenaikan lapangan kerja total sebanyak 439.276 orang dalam perekonomian.

Infrastructure connectivity with the city of Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang and Bekasi city as a buffer to improve the relationship between economic sectors, it is the background for formulating KP3EI Greater Jakarta Metropolitan Priority Area MPA as a means of Acceleration Program through the Economic Development Acceleration and Expansion trough infrastructure development. Relating to the role and function as a state capital in accordance with Law No. 29 Year 2007 and a strategic position in Jabodetabek GDP and GDP contributor biggest Indonesian, Jakarta demanded continues to improve itself through the development to be able to cope with complex problems. Structure of the economy in Jakarta in 2011, the largest total backward linkages occur in sector 10 industrial fertilizer, chemical and rubber goods amounted to 3.586958 linkage to the biggest total in 10 sectors industrial fertilizer, chemical and rubber is 6.5545510 put the 6 sectors food, beverages and tobacco, sector 9 paper and printing, sector 10 fertilizer, chemical and rubber products, sector 13 transportation equipment, machinery and tools, sector 15 electrical into sector analyzed using a key input output tables of Jakarta in 2006 which has been updated to 2011 using the RAS methodology.
In this year, largest total output multiplier is sectors 10 industrial fertilizer, chemical and rubber goods of 3.586958048 largest total income multiplier is sector 10 industrial fertilizer, chemical and rubber goods of 0.9150094 largest employment multiplier is 26 sectors air transport of 0.0877197. Analysis of infrastructure investments through the corridors MPA had a significant impact in Jakarta period 2012 2020, at 15 projects with a value of Rp. 110,357 trillion shocking investment in sector construction, rail freight, and transport support service resulting in an increase in total output of Rp. 217,681 trillion, an increase in total revenue of Rp. 39,743 trillion, an increase 439.276 in total employment in the economy as much as people.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T47040
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mardhika Agestyaning Hermanto
"ABSTRAK
Artikel ini membahas mengenai dampak konflik hubungan industrial terhadap penguatan fungsi serikat pekerja, dengan mengambil kasus konflik antara Serikat Pekerja JICT SP JICT dengan PT. Pelabuhan Indonesia II PT. Pelindo II mengenai perpanjangan kontrak konsesi PT. Jakarta International Container Terminal PT. JICT secara sepihak yang dilakukan oleh PT. Pelindo II terhadap Hutchison Port Holding Group. Studi-studi sebelumnya melihat bahwa walaupun konflik seringkali membawa dampak negatif bagi satu atau kedua belah pihak namun konflik juga dapat memberikan dampak positif khususnya keutuhan di dalam kelompok. Pandangan tersebut mengandung kelemahan dimana studi terdahulu hanya melihat dampak positif konflik melalui sudut pandang di tingkat meso saja. Penelitian ini dapat mengisi kekosongan tersebut dengan melihat bagaimana konflik dapat membangun identitas individu-individu yang selanjutnya dapat menguatkan solidaritas di dalam kelompok tersebut. Penulis berargumen bahwa konflik dapat membangun identitas individu-individu di dalam serikat pekerja dan mempererat ikatan solidaritas di antara individu-individu tersebut yang selanjutnya dapat memelihara keutuhan dan kelekatan di dalam serikat pekerja tersebut, bahkan konflik hubungan industrial dapat membantu mereka untuk terus mempertahankan eksistensi dan memperkuat fungsi serikat pekerja didalam struktur sosial.

ABSTRACT
This article discusses the impacts of industrial relations conflict on strengthening the functions of labour unions, by taking cases of conflicts between the labour union, Serikat Pekerja JICT SP JICT with PT. Pelabuhan Indonesia II PT. Pelindo II regarding the extension of PT. Jakarta International Container Terminal PT JICT unilaterally conducted by PT. Pelindo II to Hutchison Port Holding Group. Previous studies shows that although conflict often has negative impacts on one or both sides of the conflicting parties, but conflict can also have a positive impact, especially for the group rsquo s unity. That view contains a weakness which previous studies only see the positive impact of the conflict through the meso level perspective only. This research can fill the shortage by looking at how conflict can build the identity of individuals who can further strengthen solidarity within the group. The author argues that conflict can build the identity of the individuals within the labour union and strengthen the bonds of solidarity among those individuals who, further can maintain the unity and attachment within the union, even industrial relations conflicts can help them to continue to maintain their existence and strengthen their function within the social structure."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mardhika Agestyaning Hermanto
"ABSTRAK
Artikel ini membahas mengenai dampak konflik hubungan industrial terhadap penguatan fungsi serikat pekerja, dengan mengambil kasus konflik antara Serikat Pekerja JICT SP JICT dengan PT. Pelabuhan Indonesia II PT. Pelindo II mengenai perpanjangan kontrak konsesi PT. Jakarta International Container Terminal PT. JICT secara sepihak yang dilakukan oleh PT. Pelindo II terhadap Hutchison Port Holding Group. Studi-studi sebelumnya melihat bahwa walaupun konflik seringkali membawa dampak negatif bagi satu atau kedua belah pihak namun konflik juga dapat memberikan dampak positif khususnya keutuhan di dalam kelompok. Pandangan tersebut mengandung kelemahan dimana studi terdahulu hanya melihat dampak positif konflik melalui sudut pandang di tingkat meso saja. Penelitian ini dapat mengisi kekosongan tersebut dengan melihat bagaimana konflik dapat membangun identitas individu-individu yang selanjutnya dapat menguatkan solidaritas di dalam kelompok tersebut. Penulis berargumen bahwa konflik dapat membangun identitas individu-individu di dalam serikat pekerja dan mempererat ikatan solidaritas di antara individu-individu tersebut yang selanjutnya dapat memelihara keutuhan dan kelekatan di dalam serikat pekerja tersebut, bahkan konflik hubungan industrial dapat membantu mereka untuk terus mempertahankan eksistensi dan memperkuat fungsi serikat pekerja didalam struktur sosial.

ABSTRACT
This article discusses the impacts of industrial relations conflict on strengthening the functions of labour unions, by taking cases of conflicts between the labour union, Serikat Pekerja JICT SP JICT with PT. Pelabuhan Indonesia II PT. Pelindo II regarding the extension of PT. Jakarta International Container Terminal PT JICT unilaterally conducted by PT. Pelindo II to Hutchison Port Holding Group. Previous studies shows that although conflict often has negative impacts on one or both sides of the conflicting parties, but conflict can also have a positive impact, especially for the group rsquo s unity. That view contains a weakness which previous studies only see the positive impact of the conflict through the meso level perspective only. This research can fill the shortage by looking at how conflict can build the identity of individuals who can further strengthen solidarity within the group. The author argues that conflict can build the identity of the individuals within the labour union and strengthen the bonds of solidarity among those individuals who, further can maintain the unity and attachment within the union, even industrial relations conflicts can help them to continue to maintain their existence and strengthen their function within the social structure."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Rizal
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kualitas layanan transjakarta busway dan melihat apakah ada kesenjangan antara persepsi dan harapan penumpang. Penelitian dilakukan dengan metode SERVQUAL yang didasarkan atas kesenjangan antara persepsi dan ekspektasi kualitas pelayanan yang diterima penumpang. Fokus penelitian ini ialah pada lima dimensi utama dalam SERVQUAL yaitu; Tangible, Assurance, Responsiveness, Empathy dan reliability. Penelitian ini menggunakan kuesioner dan melibatkan 140 responden sebagai sampel penelitian. Penelitian ini dilakukan pada halte transjakarta koridor enam (ragunan-kuningan) Jakarta. Hasilnya nilai ekspektasi penumpang transjakarta sebesar 3,548. Nilai persepsi sebesar 2,498. SERVQUAL Score nya ialah -1,462. Weighted SERVQUAL Score sebesar -2,794 dan nilai Actual SERVQUAL Scorenya sebesar 70.16%.

This study aims to identify the service quality of Transjakarta Busway and verify if there is any gap between perception and expectation of customers. The study is performed using SERVQUAL method based on the gap between perception and expectation of service quality. It focuses on five main dimensions in SERVQUAL which are: Tangible, Assurance, Responsiveness, Empathy and Reliability. It uses questionnaire with 140 respondents as sample. It takes place at shelters of Transjakarta koridor VI. The findings of the study is as following: value of customers' expetation is 3,548; value of customers' perception is 2,498; SERVQUAL score is -1,462; weighted SERVQUAL score is -2,974; Actual SERVQUAL score is 70.16%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43051
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>