Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 165863 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alberthus Baha Rebong
"ABSTRAK
Penelitian tentang ketimpangan arus informasi antara pemerintah dan masyarakat dalam harian Kompas dilakukan: dengan melihat proporsi berita (yang berisi informasi/pendapat dari atas dan dari bawah). Titik tolak yang lain adalah dengan melihat prioritas yang diberikan oleh suratkabar tentang dua pihak komunikasi, yakni pemerintah dan masyarakat. Hal ini dianggap berhubungan erat dengan trend demokrasi komunikasi dalam preentasi isi suratkabar. Di dalam analisa yang dikerjakan selama tiga bulan (Januari - Februari - Maret 1988) Kompas menunjukkan keterpusatan yang semakin lama semakin besar pada pemerintah. Pada bulan Januari, misalnya, Kompas terlibat cukup bijaksana menempatkan unsur pemerintah dan masyarakat dalam kebijakan pemberitaannya. Dalam dua bulan berikutnya, Kompas mulai mengendor dalam berita-berita dari masyarakat dan hanya terpusat pada pemerintah. Berita-berita yang berasal dari pemerintah urnuinnya berisi ketetapan/keputusan dan instruksi yang seolah-olah dilepaskan ke dalam alam vacuum tanpa masalah. Tidak terlihat kaitan-kaitan pemberitaan di mana dapat dibaca unsur 'diskusi' di dalamnya. Kompas terlihat tidak berusaha menggali tanggapan-tanggapan dari masyarakat. Dan kalau pun ada, tidak diperlihatkan Kompas dalam pemberitaan pemberitaannya. Secara singkat dapat dikatakan bahwa terdapat ketimpangan arus informasi dalam presentasi isi suratkabar Kompas. Dan dalam ,tiga bulan ini dapat disebut sebagai gejala yang ditampilkan Kompas. Mengapa ketimpangan itu terjadi? Pertama-tama yang dilihat dalam analisa ini adalah posisi dan unsur pemerintah, pers dan masyarakat, mengikuti ideal interaksi positip antara ketiganya. Pemerintah yang mendominir arus informasi berdasarkan persektif politik, mentang berada pada posisi yang kuat karena ia mampu mengatur kehidupan pers. Dalam perspektif pers pembangunan, pers diharapkan melancarkan program-program pembangunan yang digariskan oleh pemerintah. Fungsi ini positip; disatu pihak dan negatip di lain pihak. Positip karena pers dapat menciptakan ide-ide yang sama tentang pembangunan, tetapi negatip dalam arti ia mematikan sikap kritis pers dan pers lalu kehilangan fungsi kontrolnya. Kompas dalam hal ini cenderung mengutamakan pemerintah karena secara historis dapat dilihat bahwa arahnya adalah "government centris. Analisa yang pernah dilakukan oleh Sinansari Ecip menunjukkan kecenderungan keterpusatan dan tahun ketahun Soal berikutnya adalah berkembangnya Kompas menjadi sebuah perusahaan raksasa dengan ribuan karyawan ini membuatnya ekstra hati-hati terhadap pemerintah yang dapat menentukan keberlangsungan hidupnya. Hal berikutnya menyangkut kesiapan masyarakat untuk ikut ambil bagian dalam ajang diskusi masalah-masalah bersama. Sebagian besar masyarakat Indonesia belum mencapai tingkat pendidikan yang memadai yang justru merupakan kendala bagi peran sertanya dalam komunikasi. Hubungan tingkat pendidikan dengan antisipasi komunikasi dapat dilihat dalam analisa ini bahwa, pada umumnya hanya golongan masyarakat tertentu yang mempunyai akses terhadap informasi/komunikasi. Pada umumnya hanya golongan yang sudah mengenyam tingkat pendidikan yang cukup saja yang dapat 'berbicara' melalui media masa. : Masih tentang masyarakat adalah apa yang disebut cultural barrier'. Budaya masyarakat yang mengagungkan orang-orang yang lebih tinggi memberikan kontribusinya pada pola ketimpangan arus informasi dalam suratkabar, sebagaimana ditampilkan Kompas, berdasarkan analisa yang dikerjakan ini"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Perkembangan peradaban manusia berlangsung begitu cepat, dari pengetahuan mengenai masyarakat primitif, masyarakat agraris, kemudian berubah ke masyarakat industri, dan akhirnya meloncat pada istilah masyarakat informasi. Yang ternyata seiring dengan berlangsungnya masyarakat industri, era informasi sudah datang dengan cepat. Dengan era informasi ini, semuanya menjadi serba murah, mudah, cepat, tepat, dan akurat. Namun disamping itu ada sisi negatifnya, bila saja era informasi ini tidak dimanfaatkan. Alhasil bagi orang yang tidak mampu menyesuaikan diri, maka mesti bersiap-siap menjadi penonton dalam hiruk pikuk perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi. Maka tulisan ini mengulas tentang peran informasi dan teknologi dalam pembangunan ekonomi."
JIPI 1:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Said bin Hj. Omar
"Ketimpangan arus berita (informasi) Pertama dan Dunia Ketiga, maupun Dunia Kedua, diketahui dan sering di bahas dalam berbagai antara memang forum. Dunia umum Namun jarang disadari atau dibahas keti mpangan yang terjadi sesama Dunia Ketiga, baik dari segi kualitas maupun kuan titas,
seperti diakui oleh komisi Mac Bridge dalam negara Dunia Ketiga terkesan tidak terlepas dari fenomena ini, walaupun kerjasama dan kedekatan yang terjalin selama ini berita diantara kedua negara. Namun penelitian ini bertujuan untuk melihat real ita arus berita ekonomi antara kedua negara mengingat terdapat beberapa faktor yang mungkin mempengaruhi kelancaran arus tersebut seperti kompetisi dalam perekonomian dalam merebut
pasar, dalam merebut investor asing dan ketidak seimbangan dalam perdagangan d iantara kedua negara. Berangkat dari asumsi di atas, peneliti mencoba menyorot permasa lahan sebenarnya dengan menerapkan teori yang dikemuk akan oleh Al Hes ter yaitu arus berita (informasi)
antar negara sangat dipengaruhi oleh afin ita strtural,
hirarki antar bangsa dan hubngan ekonomi. Untuk melihat fenomena ini, peneliti memakai metode analisi sisi terhadap dua surat kabar yaitu The Jakarta Post bagi I ndonesia dan New Sta its Times bagi Malaysia. Dari
surat kabar ini diambil waktu penelitian selama empat bulan,
mulai Agustus hingga Nopember tahun 1990. Satu minggu dari
setiap bulan diambil sebagai sampelang diambi secara acak.
Kategor isasi yang di buat adalah bentuk isi berita, penempatan
berita, sumber berita dan persoalan berita.
Dari penelitian yang telah dilakukan, ditemukan bahwa berita yang menempati halaman pertama maupun head line, juga tidak ada berita yang bernada negatif dikedua surat kabar Seterusnya berita ekonomi dari Malaysia"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1991
S4117
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: United Nations Development Programme, 2015
321 IND k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ichsanuddin Noorsy
"On ASEAN Economic Community and its effect on economic inequality in ASEAN countries."
Jakarta: Jakarta Penerbit Universitas Indonesia, 2016
330.959 ICH k I
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mohammad Sadli, 1922-2008
Jakarta : Yayasan Indonesia Forum , 1995
330 MOH I
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>