Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146337 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kristianto Hartadi
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desmon Danus
"Penelitian ini membahas hubungan agenda media surat kabar dengan agenda publik mahasiswa, yang merupakan studi hubungan agenda media harian Media Indonesia dan harian Republika dengan agenda publik HMI Jakarta tentang isu-isu nasional. Untuk itu digunakan pendekatan agenda setting yang merupakan salah satu cara untuk mengetahui apakah ada hubungan antara agenda media dengan agenda publik. Media surat kabar mampu menyeleksi isu-isu nasional dan menyusunnya dalam suatu agenda, sehingga berita tersebut oleh publiknya dipersepsikan sebagai isu yang penting pula dalam kurun waktu tertentu. Disamping itu juga ingin diketahui apakah ada variabel lain yang turut berpengaruh terhadap hubungan antara agenda media dan agenda publik. Variabel independen dalam penelitian ini adalah agenda media harian Media Indonesia dan harian Republika dan variabel dependennya adalah agenda publik Himpunan Mahasiswa Isalam (HMI) Jakarta. Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah kredibilitas."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T1292
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasrullah
"Ada sekurangnya dua konteks perubahan pada masa iransisi di Indonesia yang paling berpengamh; perubahan sistem media, dan refomiasi fungsi iegislatif. Sistem media pasca Orde Baru yang berubah kearah paradigma pers bebas berimplikasi pada struktur kebijakan media, struktur industri media, struktur isi media dan struktur khalayak media. Reformasi fungsi Iegislatif ditandai dengan semakin leluasanya parlemen memerankan diri sebagai fungsi keseimbangan bagi eksekutif. Namun perubahan itu tidak disertai dengan kualitas media yang baik dan mental para anggota Iegislatif (DPR-Rl) yang seharusnya lebih sensilif pada kepentingan masyarakat daripada urusan elit politik. Atas dasar konteks tersebul, perlu dikaji sejauhmana iklim kebebasan pers mernbuat anggota legislatif lebih sensitif pada permasalahan-permasalahan kebangsaan. Penelitian ini ingin mengetahui agenda media dan karekteristik isu yang menoniol serta hubungannya dengan perhatian anggota DPR-Ri pada isu-isu nasional.
Teori yang dikaii untuk peneiitian ini melipuli teori-ori tentang efek media massa pada publik. Dari tiga katagori teori efek media; efek kuat, efek moderat dan efek iemah, teori efek moderat lebih banyak digunakan dalam menielaskan efek media massa dalam memindahkan perhatian publik tentang isu-isu yang diliput. Model dependensi Ball-Rokeach dan DeF|our (1976 dan 1989) menjelaskan hubungan sistem ketergantungan sistem media dengan efek kognitif, afektif dan behavioral publik yang dipengaruhi oleh ketergantungan dan keterlibatan individu dalam sebuah isu. Selanjutnya dikaji beberapa model agenda setting antara lain berdasarkan penelitian Bemard C. Cohen (1969), McComb dan Shaw (19?2 dan 1987), Upton, Haney, dan Baseheart (19975), Zucker (1978), Serta David Hill (1991). lnti dari model agenda setting adaiah media memiliki kemampuan menyeleksi isu-isu untuk ditoniolkan yang pada gilirannya berpengaruh pada perhatian pubiik terhadap isu tersebut. Perhatian publik terhadap agenda media akan semakin besar jika publik tidak terlibat iangsung dengan isu yang diiiput oleh media.
Model fungsi agenda seiiing pada penelitian ini diteliti menggunakan pendekatan kuantitatif untuk mnguji hipotesis ada tidaknya hubungan antara agenda media massa, dalam hal ini surat kabar, maiaiah dan teievisi, dengan agenda para anggota Iegislatif (DPR-Rl). Uji statistik pada analisis kuantilif menggunakan Koeiisien Koreiasi Rank Spearman. Untuk menganalisis karakteristik isu dan karakteristik publik dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan tematik mempakan teknik analisis wacana pada tingkat makro untuk merangkai kesatuan tema dari beberapa isu dan karakteristik yang terkandung didaiamnya. Populasi media adalah surat kabar Kompas, majaiah Tempo dan tayangan Liputan 6 Petang SCTV pada periode 1 sampai 31 Oktober 2002 dengan unit analisis isu. Sedangkan populasi pubiik adaiah 500 anggota DPR Ri kemudian diambil sampel sejumiah 80 responden yang tersebar ke daiam 6 Fraksi terbesar di DPR.
Hasii uji statistik menunjukkan, pemenngkatan isu-isu nasional oieh Kompas maupun Tempo tidak mempengaruhi pemeringkalan agenda pubiik anggota DPR. Pemeringkatan isu nasional oleh Liputan 6 SCTV mempengaruhi pemeringkatan agenda pubiik anggola DPR. Ketika di uji dalam kelompok komunitas berdasarkan atiiiasi politik publik, tingkat hubungan tersebut diketahui berbeda-beda. Agenda Kompas hanya berkorelasi dengan agenda publik beraiiliasi politik Parlai Golkar, Tempo berkorelasi dengan publik berailiasi poiitik Partai Golkar, PPP dan PKB. Sedangkan Lipuian 6 SCTV berkorelasi dengan pubiik beraliliasi Partai Golkar, PPP, PKB, kelompok Refomasi dan TNI Polri.
Dari analisis terhadap karakteristik isu ditemukan bahwa diantara 10 isu yang diteliti, isu-isu politik yang berhubungan dengan citra iembaga iegislatif kurang mendapatkan perhatian publik. Hal ini dimungkinkan karena media juga teiah menggeser isu-isu tersebut oleh karena isu bam yang karakteristiknya Iebih kuat, yakni kasus bom Bali; peristiwanya besar, melibatkan iebih banyak manusia dan iingkupnya lebih luas. Isu ini mendapai perhatian publik anggota DPR paling besar karena peristiwanya tidak dialami langsung oleh pubiik."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T4912
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eduardus Dosi
"Penelitian agenda setting adalah salah satu cara untuk mengukur dan mengetahui apakah ada hubungan antara agenda media dengan agenda publik. Juga ingin mengetahui apakah ada variabel lain yang turut mempengaruhi korelasi antara agenda media dan agenda publik. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan agenda setting untuk mengetahui "apakah ada hubungan antara agenda surat kabar mingguan DIAN dengan agenda publik guru dan apakah ada variabel lain yang turut mempengaruhi korelasi agenda surat kabar mingguan DIAN dan agenda publik guru".
Penelitian ini coba memperlihatkan apakah isu-isu hukum yang telah diseleksi dan disusun dalam agenda surat kabar mingguan DIAN diterima oleh publik guru dan isu-isu hukum tersebut dianggap oleh publik guru sebagai isu yang penting pada kurun waktu tertentu.
Variabel independen dalam penelitian ini adalah agenda surat kabar mingguan DIAN tentang isu-isu hukum. Variabel dependen adalah agenda publik guru. Variabel kontrol: (1) kredibilitas media, (2) penggunaan media, (3) pola ketertarikan. Populasi agenda media berupa seluruh berita-berita yang disajikan oleh surat kabar mingguan DIAN. Sampel adalah berita-berita hukum. Populasi agenda publik adalah guru di Kabupaten Ngada yang membaca surat kabar mingguan DIAN. Dari populasi yang ada diambil sampel sebanyak 110 orang dengan menggunakan prosedur "acak sederhana" (simple random sampling), dan isu-isu yang diteliti adalah isu-isu hukum.
Untuk menguji hipotesa agenda setting digunakan dua metode: (1) content analysis yang digunakan untuk mengukur agenda surat kabar mingguan DIAN. (2) survey riset yang digunakan untuk mengukur agenda publik guru.
Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang cukup berarti antara agenda surat kabar mingguan DIAN dengan agenda publik guru (Ys-0.5089). Ternyata variabel kontrol mempunyai variasi dalam mempengaruhi hubungan antara agenda surat kabar mingguan DIAN dengan publik guru. Penggunaan media secara umum ( tinggi-rendah) mempunyai pengaruh cukup berarti pada hubungan agenda surat kabar mingguan DIAN dan agenda publik guru (tinggi, Ys = 0.4835 ; rendah, Is = 07969). Penggunaan media secara khusus (tinggi - rendah) mempunyai pengaruh yang signifikan pada hubungan agenda surat kabar mingguan DIAN dan agenda publik guru ( tinggi, Is = 0.7833; rendah, Is = 0.5839). Kredibilitas media (tinggi - rendah) mempunyai pengaruh yang signifikan pada hubungan agenda surat kabar minguan DIAN dan agenda publik guru ( tinggi, Is = 0.7927; rendah, Is = 0.8536). Pala ketertarikan (tinggi - rendah) mempunyai pengaruh yang signifikan pada hubungan agenda surat kabar mingguan DIAN dan agenda publik guru (tinggi,Ys = 0.4744; rendah, Is = 0.4656)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Parlagutan
"Dalam penelitian ini, peneliti mencoba menggunakan pendekatan agenda setting untuk mengetahui apakah media massa mampu menyeleksi isu-isu dan menyusunnya dalam suatu agenda, sehingga berita-berita tersebut dipersepsikan oleh publiknya sebagai isu yang penting pada kurun waktu tertentu. Dengan kata lain peneliti ingin mengetahui "apakah ada hubungan antara agenda media dengan agenda publik". Di samping itu ingin mengetahui pula adanya variabel lain yang mempengaruhi hubungan antara agenda media dan agenda publik tersebut.
Media massa yang menjadi objek penelitian ini adalah surat kabar Kompas dan surat kabar Suara Pembaruan yang terbit di Jakarta. Publik yang terpilih dalam penelitian ini adalah mahasiswa anggota organisasi GMKI di Jakarta- Dari populasi yang ada, diambil sampel sebanyak 45 orang dengan menggunakan prosedur "acak sederhana" (simple random sampling), dan isu-isu yang diteliti adalah isu-isu yang berskala nasional. Untuk variabel yang diduga mempengaruhi hubungan antara agenda surat kabar dengan agenda publik adalah: (1) kredibilitas media, (2) penggunaan media, dan (3) tingkat orientasi. Ketiga variabel tersebut bertindak sebagai variabel kontrol.
Penelitian ini menggunakan dua metode. Pertama, analisis isi (content analysis) yang digunakan untuk mengukur agenda surat kabar. Kedua, survey riset yang digunakan untuk mengukur agenda publik mahasiswa anggota GMKI.
Dari hasil studi penelitian yang telah dilakukan, ditemukan bahwa hubungan antara agenda surat kabar Kompas dengan agenda publik mahasiswa anggota GMKI mempunyai korelasi yang kuat (I = 0,80 ), juga diketahui bahwa hubungan hubungan antara agenda surat kabar Suara Pembaruan dengan agenda publik mahasiswa anggota GMKI mempunyai korelasi yang cukup kuat (Y5=0,67).
Kekuatan hubungan masing-masing agenda surat kabar terhadap agenda publik mahasiswa anggota GMKI, ternyata dipengaruhi oleh variabel kredibilitas surat kabar, penggunaan media, dan tingkat orientasi. Hubungan antara agenda media dan agenda publik, contohnya, lebih kuat dalam kondisi dimana individu mempersepsikan surat kabar yang bersangkutan memiliki kredibilitas tinggi. Jadi ketiga variabel tersebut merupakan specifying variable atau variabel yang merinci hubungan antara agenda surat kabar dengan agenda publik mahasiswa anggota GMKI pada keadaan kondisi yang berbeda."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wijaya Kusuma
"Media massa telah diakui memiliki pengaruh terhadap publik. Salah satu bukti potensi media massa mempengaruhi publik adalah kemampuan media massa untuk menyusun atau mengagendakan berita-berita apa yang dipersepsikan publik sebagai berita yang paling penting atau paling menonjol pada kurun waktu tertentu. Kemampuan tersebut dirangkum dalam suatu pendekatan yang khusus mengkaji efek media massa yaitu teori fungsi agenda-setting. Teori fungsi agenda-setting akhir-akhir ini menjadi populer dalam studi-studi komunikasi massa terutama komunikasi politik. Dengan menggunakan pendekatan teori fungsi agenda-setting pulalah penulis melakukan penelitian untuk mengetahui apakah ada hubungan dan asosiasi antara agenda surat kabar dengan agenda publik atau pembacanya.
Media massa yang menjadi obyek studi penelitian ini adalah media cetak yaitu surat kabar nasional Kompas yang terbit di Jakarta, dan surat kabar daerah Akcaya yang terbit di Pontianak. Sedangkan publik sasaran yang dilakukan dengan metode survei adalah anggota DPRD tingkat I Propinsi Kalimantan Barat. Isu-isu yang diambil adalah isu-isu nasional dan daerah. Sampel penelitian terdiri atas 45 responden yang diambil secara "total" (keseluruhan).
Penelitian ini sendiri berlangsung selama 1 bulan khusus untuk menganalisis isi surat kabar, dan kerangka waktu analisis ini dibagi dalam 2 tahap, masing-masing tahap selama waktu 2 minggu. Untuk survei agenda publik dilakukan selama jangka waktu 3 hari selesai analisis surat kabar. Dalam penelitian ini, agenda surat kabar Kompas dan Akcaya diukur berdasarkan ukuran pemuatan, waktu pemuatan, dan variasi berita. Sedangkan agenda publik diukur berdasarkan respon (urutan/rangking) mereka mengenai isu-isu nasional dan daerah yang mereka nilai sebagai isu yang paling panting secara intrapribadi.
Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan, hasilnya menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan statistik (Spearmen's Rho dan Chi-Square) atau hubungannya sangat kecil antara agenda SK Kompas dan Akcaya dengan agenda anggota DPRD tentang prioritas isu nasional dan daerah, baik pada saat pengukuran pertama (pre) dan kedua (post). Tidak signifikannya hubungan dan asosiasi yang diperoleh dapat disebabkan oleh beberapa faktor lain, baik yang berasal dari media maupun dari publik. Antara lain homogenitas responden, jumlah pajanan pada media yang rendah, kuatnya orientasi pada asal golongan politik, dan kedekatan (proximity) isu dengan bidang tugas publik, serta kecenderungan untuk berpendapat sama (konsensus). Di samping itu asosiasi agenda media dengan variabel perantara yang diduga antara lain asal fraksi, frekuensi diskusi antar pribadi, dan lama pajanan pada surat kabar, juga tidak signifikan, kendati telah penulis kelompokkan lebih ketat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alex Ibnu Muridjal
"Dewasa ini semakin terasa betapa media massa telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Terutama dalam menjalankan fungsi-fungsi yang penting, sebagai salah satu sumber informasi. Begitu pula halnya dengan model penelitian agenda setting sebagai salah satu bentuk penelitian yang merupakan jenis batas antara pendekatan/tradisi model efek media dan uses and gratifications dalam studi komunikasi massa.
Salah satu pandangan yang melihat bahwa efek media tidak lagi hanya terpusat pada tataran efektif, melainkan telah bergeser pada tataran kognitif manusia yakni, dengan perhatian utamanya adalah tentang hubungan antara isi media dan persepsi publik mengenai sejumlah isu-isu tertentu yang dianggap penting. Seperti pula penelitian yang dilakukan ini, pada dasarnya adalah untuk mengetahui bagaimana peranan maupun fungsi-fungsi yang dilakukan oleh media serta bagaimana hal tersebut dalam proses pembentukan stabilitas sosial di kalangan publiknya.
Pusat perhatian yang utama dari penelitian yang dilakukan ini adalah antara isi media Kompas, Jawa Pos dan Suara Merdeka dalam membentuk persepsi publiknya yaitu, bagaimana peranan ketiga surat kabar itu mampu membentuk persepsi publik tentang isu-isu politik, ekonomi maupun sosial dalam negeri tertentu yang sama-sama dianggap penting. Hal ini bertitik tolak dari suatu pemikiran bahwa pada akhirnya terdapat sejumlah orang yang menganggap bahwa isu-isu tertentu itu sebagai sesuatu yang penting. Sedangkan di lain pihak justru beranggapan bahwa hal itu bukanlah sebagai sesuatu yang diyakini sebagai sesuatu yang tidak penting.
Adapun sebagai obyek penelitian di sini adalah publik mahasiswa pada Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik angkatan tahun akademi 1992. Pilihan terhadap obyek ini didasarkan pada anggapan bahwa di kalangan mereka tingkat konsumsi informasi dari media relatif cukup tinggi. Dibandingkan pada jenjang pendidikan mereka sebelumnya, baik dalam mengkonsumsi isi media maupun tingkat kebutuhan beragam informasi yang lain.
Metodologi penelitian ini terdiri dari dua cara yang dilakukan untuk melihat hubungan antara agenda media dan agenda publik tentang sejumlah isu-isu tertentu yaitu, metode analisis isi surat kabar dimaksudkan untuk mengetahui sejumlah isu-isu apa saja yang dianggap penting oleh ketiga surat kabar yang diteliti. Kemudian metoda survei dilakukan untuk mengetahui isu-isu apa saja yang menjadi pilihan publik sebagai yang dianggap penting. Periodesasi penelitian/time frame yang ditetapkan adalah selama dua minggu terahir Februari dan dua minggu pertama Maret 1993.
Teknik pengumpulan data untuk agenda surat kabar dilakukan dengan menggunakan form isian yang dibuat oleh peneliti untuk mencatat berbagai isu-isu media yang muncul berdasarkan jumlah frekuensi. Juga dalam penelitian ini digunakan angket/daftar pertanyaan yang ditujukan sebagai alat pengumpulan data tentang agenda publik berdasarkan sejumlah pilihan.
Setelah data terkumpul dan ditabulasikan menurut pengkatagorian yang telah ditentukan maka kemudian dilakukan analisis. Teknik analisis data baik tentang agenda media maupun agenda publik tersebut menggunakan teknik statistik yaitu analisis koefisien Korelasi Rank Spearman atau juga disebut sebagai RHO sebagai ukuran asosiasi yang menuntut kedua variabel diukur sekurang-kurangnya dalam Skala ordinal. Hasil analisis data kemudian disajikan dengan bentuk-bentuk Label silang untuk memberikan penjelasan atas beberapa variabel yang diteliti. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Lutfi Masduki
"Indonesia memiliki penduduk yang didominasi umat Islam dan persoalan agama dalam media menjadi sensitif. Penulisan di media harus dilakukan dengan hati-hati dan tidak menyinggung. Sehingga media melakukan agenda setting untuk memilah isu yang dimunculkan dan tidak dimunculkan dalam medianya. Dari hasil analisis isi yang dilakukan pada surat kabar di Indonesia pada tahun 1996 ? 2011, diperoleh bahwa isu keagamaan hanya menjadi wacana alternatif, dan lebih banyak menggunakan perspektif teknologi dibanding syariah dengan menggeser wilayah spiritual ke wilayah yang lebih rasional. Sehingga aspek ekonomi dan tema tentang kebijakan hukum dipilih. Isu halal pun belum masuk kedalam agenda isu global dan terdapat kecenderungan untuk membahasnya secara sambil lalu dengan mengarahkannya pada tema lain yang sekiranya lebih menarik. Ditambah dengan tenggat waktu yang mengikat, reporter takut melakukan elaborasi isu keagamaan. Birokrat atau pemerintah dianggap paling legitimate sebagai narasumber karena berperan sebagai pembuat kebijakan yang akan berpengaruh kepada kepentingan publik.

Indonesia is dominated by moslem people. Religious issue could became sensitive to publicate in media. Media writing have to do carefully and not offense. That‟s why media have to do setting agenda for choose the issue that is publicate in his media. From content analysis to Indonesia‟s media since 1996- 2011, concluded that religious issue only be an anlternative and presented by technologycal perspective than sharia which is take spiritual area to rational area. Economic aspect and law enforcement is choosen. Halal issue not become global isuue yet. And there is tendency to ignore it with more interesting theme. With the tight schedule, reporters are affraid to do ellaboration. Birochracy and Government have rule as make regulation that mek them more initeresting to presented to public.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2012
T30764
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lusie Indriani
"ABSTRAK
Salah satu kemampuan media massa yang seringkali dianggap penting adalah kemampuannya dalam memberitakan masalah-masalah apa yang harus dipikirkan sebagai masalah penting oleh publik dengan penyusunan pemberitaan isyu-isyu yang dilakukan media massa yang bersangkutan. Kemampuan media yang demikian, kita kenal sebagai Fungsi Agenda Setting Media Massa, yang kemudian diteliti oleh penulis dengan melihat apakah agenda media berhubungan dengan agenda publik. Data hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan perhitungan statistik Spearman Rho, hubungan agenda suratkabar dengan agenda publik hanya terdapat pada suratkabar Kompas. Berbedanya hasil hubungan ini disebabkan oleh berbagai faktor, baik yang berasal dari suratkabar itu sendiri maupun yang berasal dari para responden dalam penelitian suratkabar, cara pelaporan Masalah kredibilitas berita masing-masing suratkabar serta juga kebiasaan responden dalam mencari berita ekonomi bidang_moneter dapat dianggap sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan agenda media dan agenda publik dalam penelitian ini. Data lain yang dapat penulis peroleh dalam penelitian ini adalah adanya perbedaan hubungan agenda media dan agenda publik bila dilihat dari diferensiasi variabel pendidikan, penghasilan dan jabatan yang dimiliki responden. Perbedaan diferensiasi ini juga hanya tampak pada agenda suratkabar Kompas, sedangkan pada agenda suratkabar Bisnis Indonesia! tampaknya ketiga diferensiasi variabel tersebut tidak mempengaruhi kedua agenda suratkabar tersebut. Pada agenda suratkabar Kompas, hubungan agenda media dan agenda publik tampak kuat pada agenda publik yang berpendidikan tinggi. Untuk variabel penghasilan, hubungan yang kuat tampak pada berpenghasilan sedang, baik pada isyu publik ekonomi yang bidang moneter dalam maupun luar negeri. Selain kedua variabel tersebut, variabel jabatan responden juga penulis amati dalam melihat hubungan agenda media dan agenda publik. Untuk isyu ekonomi bidang tidak moneter dalam negeri, hubungan tampak, sedangkan untuk isyu ini sama ekonomi sekali bidang moneter luar negeri hubungan agenda media dan agenda publik tampak kuat pada publik yang jabatannya mempunyai hubungan langsung dengan bidang moneter."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shanty Capucine Harmayn
"Media massa telah menjadi bagian yang melekat dengan kehidupan sehari-hari. Media menjalankan beberapa fungsi yang sangat penting sebagai sumber informasi. Penelitian Agenda Setting ini adalah salah satu cara untuk meneliti dan mengukur seberapa jauh suatu media massa menjalankan fungsi pengawasan terhadap lingkungan publik baik yang dekat dan yang jauh dari kehidupan publik sekalipun. Penelitian ini memperlihatkan apakah publik mahasiswa menerima gambaran yang disajikan oleh kedua media dalam hal ini Kompas dan TVRI tentang topik politik internasional. Terlebih lagi sekarang ini publik mahasiswa bisa mendapatkan informasi yang lebih banyak dengan perkembangan teknologi komunikasi massa yang bergerak pesat. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat fungsi Agenda Setting dari harian Kompas dan TVRI pada publik mahasiswa tentang isu-isu politik internasional walaupun bersifat lemah. Hubungan antara media dan publik ini pun mempunyai variasi. Pertama, faktor pola ketertarikan publik terhadap isu politik internasional merupakan faktor yang berperan dalam pembentukan agenda publik. Kedua, pembentukan agenda publik secara bertahap setelah publik menerima liputan berita dalam jangka waktu tertentu.Ketiga, kredibilitas media mempunyai pengaruh yang signifikan pada hubungan agenda media dan publik. Hal ini disebabkan publik cenderung memberi penilaian yang r berbeda dan unik bagi setiap media sesuai dengan karakteristik dan sifat masing-masing media. Keempat, fungsi Agenda Setting lebih terlihat pada tingkatan individu. Karena setiap individu mempunyai, pola penggunaan media dan latar belakang yang berbeda satu sama lainnya. Faktor-faktor ini yang sebenarnya paling berperan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1990
S3874
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>