Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 88732 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arie Nugroho
"Skripsi ini berisi pembahasan mengenai kerukunan yang terkandung dalam ungkapan Paribasan. Penelitian ini menggunakan teori Segitiga Makna dari C. K.Ogden dan I. A. Richards. Hasil dari penelitian ini adalah menemukan kata-kata yang menjadi penanda kerukunan dalam ungkapan Paribasan. Dengan begitu dapat diketahui ungkapan-ungkapan Paribasan yang mengajarkan hidup rukun.Hingga pada akhirnya dapat diketahui aspek-aspek yang terdapat dalam ungkapan Paribasan.

This thesis contains a discussion of harmony in the expression Paribasan. This study uses the theory of Meaning Triangle of C. K. Ogden and I. A. Richards. The results of this research are to find the words that became a marker in the expression Paribasan harmony. So it can be seen Paribasan phrases that teach living in harmony which can be known through the aspects in the expression Paribasan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S753
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Mas Arya Sutirta
"Buku paribasan ini berusaha menjelaskan mengenai sejumlah paribasan Jawa (Peribahasa Jawa) melalui dongeng atau cerita."
Batawi: Landsdrukkerij, 1931
BKL.0586-BA 40
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Cahyadi Setiawan
"Skripsi ini berisi pembahasan mengenai sikap pasrah yang terkandung dalam ungkapan bahasa Jawa. Studi kasus sikap pasrah yang diajarkan PANGESTU yang khususnya terkandung pada ajaran PANCA SILA dalam buku Sasangka Jati. Penelitian ini menggunakan teori Segitiga Makna dari C. K. Ogden dan I. A. Richards dengan melalui tahapan analisis; pemaparan makna konvensional, analisis makna leksikal, analisis makna kontekstual. Penelitian ini bertujuan mencari makna-makna dan pesan budaya pada tiap-tiap ungkapan yang mengandung sikap pasrah. Hasil analisis menyatakan bahwa orang Jawa memahami tiap ungkapan sikap pasrah sebagai sesuatu yang berhubungan dengan Tuhan.

Abstract
This thesis contains with a discussion of the submission contained in the Java language expression. Reference submission of the Javanese in the study are contained PANGESTU submission on 'Sasangka Jati' especially in 'PANCA SILA'. This research uses in the meaning of Triangle Theory C. K. Ogden and I. A. Richards. Stages of analysis in this research; exposure of conventional meaning, the meaning of lexical analysis, analysis of the contextual meaning, the analysis of cultural messages. This research aims to find the meanings and cultural messages in every expression containing submission. The results of the analysis stated that the Javanese people understand every expression submission as something related to spirituality to God.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S503
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
RR. Adelina Pisca Nirmala Putri
"Penelitian ini membahas mengenai penggunaan variasi nama hewan dalam peribahasa Betawi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan nama hewan apa sajakah yang tersebut dalam peribahasa Betawi, mendeskripsikan hubungan makna leksikal dan makna lain yang diwadahi oleh peribahasa Betawi, dan mengetahui sifat apa sajakah yang muncul dalam peribahasa Betawi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif interpretatif dengan teknik pengambilan data melalui hasil wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya keberagaman penggunaan nama hewan dalam peribahasa Betawi, yakni terdapat 19 nama hewan. Hubungan makna antara nama hewan dan makna yang menjadi sasaran dalam peribahasa tersebut yakni ditemukan terletak di luar makna denotatif hewan. Adapun acuan yang muncul dari penggunaan nama-nama hewan dalam peribahasa Betawi menunjukkan sifat baik dan buruk.

This research discusses the use of the animal variation in Betawi proverbs. The purposes are to find the name of what these animals in Betawi proverbs, described the relationship of the lexical meaning and the other sense of meaning existing in Betawi proverbs, and to find out what are the properties that appear in Betawi proverbs. The methods that are used in this research consist of descriptive interpretative with data collection techniques through the results of the name of the interviews. The results of this research indicates the presence of the use of the name of diversity of animals in Betawi proverbs, there are 19 of the name. The relation of meaning between the name of animals reference targets in the proverbs is found located out of denotative animals. The reference that emerged from the use of animals in the names of animals in Betawi proverbs show the nature of good and bad.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S61474
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syafiq Effendhy
"ABSTRAK
Indonesia merupakan suatu negara yang telah mendudukkan agama pada postal yang sangat penting, sehingga seluruh gerak kehidupan bangsa dan negara Indonesia selalu saja diwarnai oleh agama yang terdapat di Indonesia. Beberapa agama yang terdapat dan diakui di Indonesia, ialah agama Hindu (Bali), Buddha, Islam,Kristen Katolik dan Kristen Protestan. Dengan kedudukannya yang penting tersebut, agama telah dijadikan modal rohaniah dan mental dalam pembangunan nasional untuk mewujudkan ketahanan nasional.
Bahwa agama di Indonesia mempunyai posisi yang sangat penting tampak dengan dicantumkannya sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Pancasila yang telah diyakini oleh bangsa Indonesia sebagai ideologi negara. Dengan adanya sila pertama Pancasila tersebut berarti negara Indonesia berdiri di atas landasan Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab, serta menunjukan bahwa negara Indonesia bukan merupakan negara teokratis dan bukan juga negara sekuler. Untuk itu, negara Indonesia bukan negara agama, bukan negara yang mendasarkan diri kepada agama tertentu saja, juga bukan negara yang tidak mempeduli kan agama. Kenyataan ini membawa akibat bahwa negara Indonesia menjamin kemerdekaan setiap warga negara untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu, sebagaimana diamanatkan oleh UUD 1945 pasal 29 ayat 2. Untuk itu pemerintah Indonesia berkewajiban untuk memberi kesempatan dan mendorong tumbuhnya kehidupan beragama yang sehat. Hal ini tidak berarti, negara Indonesia memaksakan agama, sebab agama itu sendiri merupakan suatu keyakinan, sehingga tidak dapat untuk dipaksakan kepada seseorang untuk memeluknya. Kewajiban ini sudah semestinya sebab negara Indonesia memberikan ja minan akan adanya kebebasan beragama. Jaminan ini diberikan karena kebebasan beragama merupakan salah satu hak yang paling asasi di antara hak asasi manusia. Kebebasan agama tersebut langsung bersumber dari martabat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan, sehingga hak akan kebebasan beragama bukan pemberian negara dan atau bukan pemberian golongan. Adanya jaminan kemerdekaan dan kebebasan beragama tersebut menunjukan bahwa negara Indonesia sangat menghargai dan menghormati agama tanpa mengadakan diskriminasi atau pembedaan perlakuan antara agama yang satu dengan agama yang lain, sehingga setiap agama menerima hak, fasilitas, perlindungan serta kesempatan yang sama. "
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fatmawati Sarang
"Penelitian ini bermaksud membahas ciri-ciri Verba Resiprokal (VR) dalam Bahasa Indonesia (BI). Hasil pembahasan mengenai VR dalam BI selama ini menunjukkan bahwa pola pembentukan VR bervariasi. Pola pembentukan yang bervariasi itu umumnya dianggap sama saja, yaitu mengungkapkan makna resiprokal atau berbalasan. Di lain pihak, pola pembentukan yang sama ternyata dapat juga mengungkapkan makna yang bukan resiprokal. Dalam penelitian ini, VR dalam BI ditinjau dari segi sintaksis dan semantik. Dari segi sintaksis, pembahasan dititikberatkan pada fungsi sintaksis, yaitu hubungan antara VR yang berfungsi sebagai Predikat (P) dan fungsi-fungsi sintaksis lainnya dalam kalimat, seperti fungsi Subjek (S), Objek (0), Pelengkap (Pel), dan Keterangan (Ket). Dari segi semantik, penelitian ini membahas tipe-tipe VR berdasarkan ciri semantis kewaktuan yang dikandung verba.
Data penelitian diambil dari kumpulan cerpen dan artikel. Penggunaan cerpen dan artikel sebagai sumber data didasari oleh pemikiran bahwa cerpen dan artikel umumnya merupakan narasi, dan dalam narasi terdapat cukup banyak verba yang di dalamnya terkandung peristiwa berbalasan atau timbal balik. Selain itu, pemilihan cerpen dan artikel dimaksudkan agar dapat mewakili berbagai ragam bahasa tubuh, yaitu ragam bahasa sastra dan media massa. Dengan penulis yang berbeda-beda, diharapkan akan didapatkan gaya penulisan yang berbeda-beda, dan dengan demikian kemungkinan untuk mendapatkan berbagai bentuk VR Pill lebih besar.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa VR mempunyai ciri-ciri yang bersifat umum dan khusus. Ciri umum, artinya ciri itu dimiliki oleh setiap VR yang dibentuk dengan pola apa pun. Ciri umum itu adalah makna berbalasan dalam melakukan kegiatan yang dinyatakan oleh verbanya. Sebaliknya, ciri khusus adalah ciri yang hanya dimiliki oleh VR tertentu. VR umumnya berbentuk intransitif atau semitransitif. Dalam VR berbentuk intransitif, tidak diperlukan hadirnya Nomina (N) di belakang verba, baik yang berfungsi sebagai O maupun Pel. Dalam VR berbentuk semitransitif, dituntut hadirnya N di belakang verba, dan N itu berstatus sebagai Pel. VR dapat ditandai secara gramatikal, atau VR tanpa penanda leksikal, dan secara leksikal, atau VR dengan penanda leksikal. VR tanpa penanda leksikal dapat diturunkan melalui proses afiksasi dan reduplikasi, sedangkan VR dengan penanda leksikal dapat berupa verba dasar dan verba berafiks yang disertai penanda leksikal seperti saling, Baku, satu sama lain, dan batik.
Umumnya VR tanpa penanda leksikal dan VR dengan penanda leksikal adalah verba aktivitas yang memiliki ciri semantis kewaktuan [+din,+dur,-tel, -lip]. Namun, tipe aktivitas pada VR tanpa penanda leksikal itu dapat berubah menjadi verba penyelesaian yang berciri [+ din, +dur, +tel,-lip] jika kegiatan yang dinyatakan oleh verba tersebut telah selesai atau tuntas. Selesainya kegiatan itu ditunjukkan oleh pewatas telah, Adv setelah, atau adanya titik akhir dalam kegiatan tersebut. Tipe aktivitas itu juga dapat berubah menjadi verba pencapaian yang berciri [+dn, -dur ,+tel,-lip] jika selesainya kegiatan yang dinyatakan oleh verbanya berlangsung sesaat.
Demikian pula VR dengan penanda leksikal. Tipe aktivitas itu dapat berubah menjadi verba penyelesaian, yang ditunjukkan oleh sasaran yang menjadi titik akhir kegiatan itu dan keterangan waktu yang menyatakan bahwa kegiatan yang disebut dalam verba itu telah selesai."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
T11583
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iis Ismayati
"ABSTRAK
Skripsi ini bertujuan memberi gambaran secara sintaksis tentang ciri-ciri ketakrifan dalam bahasa Arab serta menganalisis secara semantik tentang makna ketakrifan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif, dengan pendekatan sintaks-emantik. Hasil penelitian; ciri-ciri tak takrif, dapat diketahui melalui pemarkah tanwin di akhir nomina dan nomina berdiri sendiri. Sedangkan, takrif dapat diketahui melalui pronomina, nama diri, pronomina demonstratif, pronomina relatif, nomina yang didahului artikel takrif _al-_ ( ?? ), adverbia, dan melalui interjeksi. Analisis yang dihasilkan yaitu, terdapat makna khusus dan umum di dalam bentuk takrif.

Abstract
This undergraduate thesis aims to give description according to syntax about the characteristics of definiteness in Arabic and to analyze according to semantic about the meaning of the definiteness. This research using descriptive method with syntax-semantic approach. The results of the study are knowing the characteristics of indefinite through the _tanwin_ markers at the end of nouns and nouns that stand alone or cannot be propped up with another noun. Meanwhile, definite can be identified by the pronouns, proper names, demonstrative pronouns, relative pronouns, nouns preceded by the article 'al-' ( ?? ), phrase, and by interjection. The analysis result is founding special and general meaning of the definite noun."
2010
S13289
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sella Wihelmina
"Pandemi COVID-19 memiliki peran besar dalam perubahan aktivitas di seluruh dunia. Akibatnya, muncul aktivitas-aktivitas baru yang melahirkan istilah-istilah baru yang digunakan oleh Belanda. Ton Den Boon mengumpulkan kata-kata dalam kamus berjudul Coronawoordenboek yang berisi 51 tren bahasa dan 1064 lemma yang di dalamnya terdapat berbagai macam kosakata baru termasuk verba. Peneliti melakukan analisis bidang semantik oleh Jost Trier (1931) dengan bantuan alat anotasi semantis yang disebut USAS. Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat makna verba dan ranah semantik mana yang paling diprioritaskan oleh Belanda selama masa pandemi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat beberapa ranah semantik verba seperti Kesehatan dan penyakit; Obat-obatan dan perawatan medis; Kebersihan dan perawatan diri; Kejahatan, hukum, dan ketertiban: Hukum & Ketertiban; Hiburan secara umum; Kehidupan dan makhluk hidup; Pengukuran: Volume; Pendidikan secara umum; Komunikasi; dan Tindak tutur. Dari bidang-bidang tersebut, bidang ‘Komunikasi’ membawahi jumlah verba yang paling banyak, sehingga dapat dikatakan bahwa di masa pandemi, masyarakat Belanda memiliki lebih banyak cara dalam berkomunikasi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Kompas Media Nusantara, 2001
297.4 PLU
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>