Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 136743 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hani Tiara Sasti
"Sintesis TiO2 mesopori telah dilakukan dengan metode hidrotermal pada suhu 120 0C selama 18 jam, dengan titanium tetraisopropoksida (TTIP) digunakan sebagai prekursor dan polietilen glikol (PEG) sebagai template. Hasil sintesis dikalsinasi pada suhu 550 0C selama 8 jam untuk menghilangkan template. Hasil sintesis dikarakterisasi dengan XRD, SEM, BET, FTIR, dan UV-DRS. Hasil karakterisasi XRD dan UV-DRS menunjukkan bahwa TiO2 hasil sintesis merupakan kristal bertipe anatase dengan sedikit rutil sebagai pengotor, dengan nilai energi celah sebesar 3,13 eV. Hasil karakterisasi BET menunjukkan pola isoterm adsorpsi mesopori dengan hysteris loop, dengan diameter rata- rata pori sebesar 7,23 nm dan luas permukaan sebesar 35,56 m2/g. Hasil sintesis diuji aktivitas fotokatakatalitiknya terhadap degradasi formaldehida. Degradasi fotokatalitik dilakukan dalam reaktor yang dilengkapi dengan lampu UV dan tabung yang telah dilapisi TiO2 hasil sintesis. Hasil degradasi formaldehida secara fotokatalitik menunjukkan penurunan konsentrasi formaldehida hingga 26 % pada menit ke-40. Hasil ini lebih baik dibandingkan proses fotokatalisis, dengan konsetrasi sisa formaldehida sebesar 49 %.

Mesoporous TiO2 has been synthesized using hydrothermal method at 120 0C for 18 hours, with titanium tetraisopropoxide (TTIP) as precursor and polyethylene glycol (PEG) as template. The sample was calcined at 550 0C for 8 hours to remove the template. The as-synthesized sample was characterized by XRD, SEM, BET surface area, FTIR, and UV-DRS. Characterization by XRD and UV-DRS showed anatase and slightly rutile phase, as impurities, for crystal structure with band gap energy 3,13 eV, respectively the result of BET surface area showed hysteresis loop in its adsorption isotherm curve. The surface area of sample was 35,56 m2/g, with average pore diameter about 7,23 nm. The photocatalytic activity of sample was studied by photodegradation of formaldehyde in gas phase, using batch reactor employed with as-synthesized TiO2 coated glass tube as reaction vessel. The result of photocatalytic process showed degradation of formaldehyde concentration up to 26 % after 40 minute reaction. This result is better than that obtained in photolysis process, with residual concentration of formaldehyde about 49 %. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S741
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Winda Wardatul Jannah
"Kristal TiO2 anatase dipreparasi dengan proses hidrotermal pada suhu 240°C dari prekursor titanium tetraisopropoksida (TTIP) dalam larutan alkohol/air pada suasana asam. TiO2 hasil sintesis dikarakterisasi dengan X-Ray Diffractometer (XRD), Diffuse Reflectance Spectrophotometry (DRS), Particle Size Analyzer (PSA) dan Fourier Transform Infra Red Spectrophotometry (FTIR). Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa TiO2 yang dipreparasi secara hidrotermal mempunyai bentuk kristal anatase dengan ukuran kristal 10 nm, celah energy sebesar 3,33 eV dan distribusi ukuran partikel (0,726m - 1,47 6m dan 15,30 6m - 111,09 6m). Proses kalsinasi terhadap TiO2 hidrotermal mengakibatkan pertumbuhan inti dan menginduksi transformasi dari fasa kristal anatase menjadi rutile. Akibatnya proses kalsinasi menghasilkan campuran kristal anatase dan rutile, masing-masing dengan ukuran kristal 11 nm dan kristal rutile 12 nm, celah energy sebesar 3,29 eV dan distribusi ukuran partikel (0,576m - 1,51 6m dan 31,32 6m - 170,28 6m). Serbuk TiO2 hasil sintesis dihaluskan dan didispersikan dalam air. Evaluasi dispersi TiO2 dilakukan dengan variasi pH, variasi konsentrasi PEG 1000, dan variasi pH pada konsentrasi PEG 1000 tertentu. Absorbansi hasil dispersi TiO2 setelah 24 jam diukur dengan spektrofotometer UV-Vis. Kestabilan dispersi TiO2 optimum dengan mekanisme sterik dicapai pada konsentrasi PEG 1000 0,05%, sedangkan berdasarkan mekanisme elektrostatik didapatkan kestabilan optimum pada pH 9. Dispersi TiO2 digunakan untuk menyiapkan immobilisasi film TiO2 pada pelat kaca dengan cara spraying dan digunakan untuk evaluasi aktivitas fotokatalitik. Evaluasi aktivitas fotokatalitik TiO2 hasil sintesis dilakukan dengan cara melihat kemampuan degradasinya terhadap larutan Methylene blue. Pengukuran dilakukan dengan tiga kondisi yang berbeda yaitu fotokatalisis, fotolisis, dan katalisis. Hasil dari ketiga kondisi ini membuktikan bahwa degradasi terbesar terjadi pada kondisi fotokatalisis dengan pseudo orde pertama dimana laju reaksinya, k, sebesar 9,68.10-3 menit-1.

Titanium tetraisopropoxide (TTIP) precursor in acidic ethanol/water solution was used to prepare TiO2 anatase crystal by hydrothermal reaction at 240°C. Prepared TiO2 was characterized by X-Ray Diffractometer (XRD), Diffuse Reflectance Spectrophotometry (DRS), Particle Size Analyzer (PSA) and Fourier Transform Infra Red Spectrophotometry (FTIR). Characterization results indicate that prepared TiO2 has an anatase form (crystallite size 10 nm), band gap of 3.33 eV, and an aggregate nature (0.726m - 1.47 6m dan 15.30 6m - 111.09 6m). A calcinations process to the TiO2 powder leads to grain growth and induce phase transformation from anatase to rutile. As consequence, calcinations process produced anatase phase (crystallite size 11 nm) and rutile phase (crystallite size 12 nm), band gap 3.29 eV, and an aggregate nature (0.576m - 1.51 6m dan 31.32 6m - 170.28 6m). The TiO2 hydrothermal powder was subjected to a ball milling and dispersed in water. The TiO2 dispersion stability was evaluated under variations of pH, PEG 1000 concentration, and pH at a certain PEG 1000 concentration. The turbidity of dispersions were observed by UV-Vis spectrophotometer after 24 hours. Optimum stability of TiO2 dispersion by steric mechanism was obtained at PEG 1000 0.05%, while by electrostatic mechanism at pH 9. This water base TiO2 dispersion was used to prepared TiO2 film on glass plate by spraying method and was used for photocatalytic activity evaluation toward methylene blue degradation The observations were conducted at three experimental conditions, namely photocatalytic, photolytic, and catalytic. The results revealed that the highest degradation was obtained at photocatalytic condition, with rate constant, k, is 9.68 x 10-3 min-1, and apparently follows pseudo-first-order reaction."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S30714
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Suhartono
"Cadangan deposit pasir besi di Indonesia umumnya mengandung Ti02 (rutil) kadar rendah yang terikat dalam mineral keluarga Ferro Titanium Oksida / ilmenite. Mineral ini merupakan mineral yang penting dan bisa bemilai ekonomi tinggi bila dapat diolah dan digunakan sebagai bahan baku pigmen rutil untuk bahan pewarna berkualitas tinggi. Pigmen ini banyak digunakan pada industri cat, pulp, dan pewama lainnya. Pigmen ini juga tidak beracun, korosif, dan tahan terhadap sinar uv. Selain itu, rutil adalah bahan baku pembuatanTitanium metal. Data perkiraan penggunaan produk Titanium selalu meningkat sekitar 10% s/d 15%.
Dialam Ti02 (rutil) juga ditemukan sebagai mineral tersendiri, namun saat ini bisa dikatakan habis, sehingga industri beralih ke rutil sintetik yang dibuat dari ilmenit (dengan kadar 45 - 70% Ti02) sebagai bahan baku pembuatan Ti02 (rutil). Namun pada saat ini, diperkirakan cadangan ilmenit dunia hanya cukup untuk beberapa dekade kedepan bila tidak ditemukan cadangan baru yang ekonomis secara geologi. Maka penelitian untuk ilmenit kadar Ti02 rendah yang melimpah di Indonesia per1u segera dilakukan. Pada penelitian ini dilakukan berbagai percobaan dengan melarutkan konsentrat pasir besi berbagai ukuran butir dengan menggunakan asam khlorida dan variasi pertakuan untuk meningkatkan kadar Titanium Oksida.
Dari hasil penelitian ini tampak bahwa Ti02 asal Cilacap dan Bangka mempunyai mineral induk yang berbeda, meskipun berasal dari keluarga ilmenit. Pada hasil ekstraksi (presipitat) tampak 'reaktifrtas'-nya sangat berbeda. Pasir besi Cilacap (100 # mesh) mempunyai kadar Ti02 hanya berkisar 8-9%, namun dapat meningkat hampir tinier hingga 81 weight % atau meningkat 900% dari asalnya, dengan bertambahnya konsentrasi pelarot HCI dan kalsinasi pada presipitat pada 100Cf'C selama 4 jam. Pada pasir besi asal Bangka (100 #mesh) dengan kadar Ti02 52%, tidak menunjukan suatu perubahan yang mengesankan kecuali setelah dilarutkan dengan HCI pekat lalu dikalsinasi 10WC selama 4 jam. dimana kadar Ti02 meningkat hingga 84% (meningkat sekitar 65%) dari asalnya.
Dari hasil penelitian ini tampak bahwa mineral Ferro Titanium Oksida dengan kadar Ti02 rendah dari pesisir selatan Jawa dan (kemungkinan) juga dari pesisir barat Sumatra mempunyai prospek yang sama baiknya dengan mineral Ferro Titanium Oksida yang berasal dari pulau Bangka - Belitung."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
T39956
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Telah dilakukan preparasi titanium dioksida dari prekursor titanium tetraisopropoksida (TTIP) dengan metode sol-gel. Karakterisasi TiO2 dengan X-Ray Difraktometer (XRD) dan Diffuse Reflectance Spektrometri (DRS) menunjukkan bahwa kristal TiO2 mempunyai struktur anatase dan rutile dengan ukuran kristalit sebesar 5 nm dan energi celah sebesar 3,18 eV. Larutan Congo Red dengan konsentrasi 30 ppm berhasil didegradasi dengan katalis ini yang dibuktikan dengan hilangnya warna pada larutan. Pengukuran dilakukan dengan tiga kondisi yang berbeda, yaitu fotokatalisis, fotolisis, dan katalisis. Hasil dari ketiga kondisi ini membuktikan bahwa hilangnya atau rusaknya molekul Congo Red benar disebabkan oleh proses fotokatalisis. Katalis yang telah aktif disuspensikan dalam air dan digunakan untuk melapisi pelat kaca. Immobilisasi TiO2 pada pelat kaca dilakukan dengan teknik spraying. Untuk membuktikan keberadaan TiO2, pelat kaca diuji dengan DRS. Pelat kaca yang telah dilapisi TiO2 diletakkan dalam ruang uji. Ruang uji terdiri dari satu buah lampu UV 9 W, 3 buah kipas (DC 5 V), termometer, dan higrometer. Uap xilena sebagai senyawa model kelompok
iv
Volatile Organic Compounds (VOCs) telah berhasil didegradasi secara fotokatalitik menggunakan TiO2 hasil sintesis yang dilapiskan pada dinding dalam ruang uji. Aktifitas degradasi fotokatalitik diuji dengan mengumpankan xilena (model) ke dalam ruang uji dan uapnya dianalisis dengan kromatografi gas yang dilengkapi dengan detektor Flame Ionization Detector (GC-FID). Degradasi xilena selama 100 menit mencapai 58% dengan tetapan laju reaksi pseudo orde satu (k’) 8,48.10-3 menit-1. Pengukuran dilakukan dengan empat kondisi yang berbeda, yaitu fotokatalisis, fotolisis, katalisis, dan kontrol."
Universitas Indonesia, 2009
S30469
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfred Albert
"Campuran Oksida Seng/Titanium Dioksida/Oksida Tembaga (ZnO/TiO2/CuO) dengan lima variasi rasio molar CuO disintesis dengan menggunakan metode sol-gel dan dikarakterisasi menggunakan Energy Dispersive X-Ray (EDX), X-Ray Diffraction (XRD), Field Emission Scanning Electron Microscope (FESEM) dan UV-visible Diffuse Reflectance Spectroscopy (UV- DRS). Aktivitas fotokatalitik diamati menggunakan larutan metilen biru (MB) di bawah pemaparan sinar Ultraviolet (UV) dan cahaya tampak dengan metal oksida ZnO/TiO2 sebagai pembanding. Hasil aktivitas fotokatalitik menunjukkan sampel dengan rasio molar CuO sebesar 0.5 dapat mendegradasi lebih baik di bawah paparan sinar UV dan cahaya tampak. Kondisi optimum aktivitas fotokatalitik didapatkan pada kondisi pH 13, dosis fotokatalis 0.2 g/L dan konsentrasi awal MB 20 mg/L baik di bawah paparan sinar UV maupun cahaya tampak.

Zinc Oxide/Titanium Dioxide/Copper Oxide (ZnO/TiO2/CuO) metal oxide mixture with five various CuO molar ratio were synthesized using sol-gel method and were characterized by Energy Dispersive X-Ray (EDX), X-Ray Diffraction (XRD), Field Emission Scanning Electron Microscope (FESEM) and Ultraviolet- visible Diffuse Reflectance Spectroscopy (UV-DRS). Photocatalytic activities were observed by using methylene blue (MB) solution under Ultraviolet (UV) light and visible light irradiation using photocatalytic activity of ZnO/TiO2 metal oxide mixture as comparison. The result shows sample with 0.5 ratio molar of CuO have higher degradation capability on both UV light and visible light irradiation. Photocatalytic activity optimum condition were obtained at pH 13, 0.2 g/L of photocatalyst and 20 mg/L of MB initial concentration."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S60216
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmat Triandi Tjahjanto
"Telah dilakukan immobilisasi TiO2 dalam bentuk lapisan tipis pada permukaan kaca preparat. Teknik pelapisan menggunakan teknik proses sol-gel (PSG) dari prekursor titanium tetraisopropoksida yang dilarutkan dalam isopropanol pada konsentrasi 0,05 M dan 0,1 M. Lapisan tipis yang diperoleh dikarakterisasi dengan instrumen spektrofotometer UV-Vis, difraksi sinar-x, foto SEM, serta dilakukan uji aktivitas mendegradasi fenol sebagai model limbah organik dan uji adsorbsi.
Hasil XRD menunjukkan bahwa kristal yang diperoleh anatase dan tidak terdeteksi adanya rutil. Dari difraktogram tersebut juga dapat diperkirakan ukuran kristal yang dihasilkan adalah sekitar 19 - 39 nm. Foto SEM menunjukkan permukaan yang cukup berpori, namun uji adsobsi menunjukkan peningkatan luas permukaan hanya 20%. Dari hasil uji aktivitas dapat diprediksi bahwa katalis dengan tebal 6,33 µm, dan kandungan TiO2 1,04 mg/cm2 akan memiliki aktivitas optimum.

The Characterization of Thin Layer Titanium Dioxide from Titanium Tetraisopropoxide Precursor and the Examination of Its Activity as Photo CatalystImmobilization of TiO2 as thin layer on microscope slide glasses has been done. The slide was coated by sol-gel technique with titanium tetraisopropoxide as precursor diluted in isopropanol at the concentration of 0.05 M and 0.1 M. The thin films produced were characterized with W-Vis spectrophotometer, X-ray diffraction analyzer (XRD), SEM, and the activity as photo catalyst was examined by degrading phenol as an organic pollutant model, and also done adsorption examination.
The XRD results show that the crystal produced were in the anatase form and there are no rutile form detected. The results were also provide that the expectation size of the crystal was about 19 -- 37 nm. SEM results show moderate porosity of the thin layer surface but the adsorption examinations provide that the effective surface width increased in only 20 percent. From the result of activity examinations was been able to predict that thin layer catalyst at the thick of 6.33 µm, and TiO2 loading of 1.04 mg/cm2 has maximum activity.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
T9464
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ronal Afan
"Kebutuhan dunia akan senyawa titanium oksida semakin meningkat, hal ini memacu tumbuhnya iklim penelitian di bidang pengolahan Ilmenit untuk menghasilkan titanium oksida yang bermutu tinggi. Utilitas dari titanium oksida (Ti02) sebagian besar adalah untuk bahan baku pigmen cat, industri kertas, industri karet, tinta, tekstil dan bahan baku titanium. Seiring dengan perkembangan teknologi di Indonesia, maka terjadi peningkatan pemakaian Ti02 yang cukup signifikan, sehingga untuk memenuhi konsumsi dalam negeri dilakukan dengan cara import dari Australia, Amerika dan Eropa. Prakiraan penggunaan akan produk Titanium meningkat antara 10% s/d 15% setiap tahun (US Department of Comerce June, 2001, [I]).
Produksi Ti02 (Rutil) sangat tergantung atas ketersediaan bahan baku yang memiliki potensi ekonomis, yaitu endapan pasir besi. Berdasarkan sebaran potensi mineralisasi di wilayah Kep. Indonesia, endapan pasir besi cukup banyak tersebar dari pesisir barat-timur P. Sumatra, pesisir barat P. Kalimantan, dan pesisir selatan P. Jawa. Terutama di P. Bangka dan P. Jawa yang ditunjang dengan adanya industri pengolahan timah dan limbah pasir-besi.
Dalam penelitian ini digunakan metoda yang selektif yaitu dengan "mereduksi pengotor melalui ukuran butiran pasir-besi melalui proses sizing mekanik 'grinding' dan penyaringan 'sieving'. Dengan prakiraan bahwa setiap unsur dengan senyawanya memiliki ukuran butir tersendiri, sehingga bila disaring dengan diameter tertentu ak:an memiliki kecenderungan dengan meningkatnya hasil analisa pada unsur-unsur tertentu, terutama terhadap kandungan unsur Ti. Pelarutan merupakan tahap lanjutan dalam meningkatkan kandungan Ti02. Pelarutan (pelindian) dengan menggunakan larutan asam: HCl (1 :20) dan kombinasinya; dengan cara mengaduk pada suhu tertentu (hot-stirred-digestion) yaitu agar terjadi reaksi dalam waktu singkat; antara selang waktu 4-5 jam diharapkan terjadi penguapan ( evaporasi) larutan. Residu yang dihasilkan dianalisa kembali menggunakan XRF dan XRD. Ternyata hasil analisa kurang menunjukkan adanya peningkatan konsentrasi Ti. Dilanjutkan dengan proses pemanggangan (roasting) 1000°C agar terjadi oksidasi dan pemisahan terhadap senyawa-senyawa yang masih terikat seperti Si, Mg, Mn dan Fe, hasil analisa XRF menunjukkan adanya peningkatan sebesar 64%, dari kandungan Ti: 51 % menjadi 84%. Aspek ekonomi, memperhitungkan feasibilitas pabrik pengolahan dengan tengat waktu delapan tahun masih memberikan profit sebesar 38%/tahun."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
T39704
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deddy T. Nugroho Adi
"Studi preparasi titanium dioksida yang didoping dengan tembaga(II) telah dilakukan. Teknik doping dilakukan dengan memodifikasi prekursor titanium tetraisopropoksida (TTIP) dengan menggunakan kompleks tembaga(II) ? dietanolamina pada sistem 2-propanol. Modifikasi dilakukan menggunakan ratio molar tembaga(II):dietanolamina: TTIP = 1:4:9; 1:4:4; 1:4:1 dan 1:6:9; 1:6:6; 1:6:1. Pembentukan asosiasi kompleks antara tembaga(II) dengan TTIP melalui ligan dietanolamina menghasilkan prekursor proses sol gel yang homogen dan stabil. Matriks katalis dapat diimobilisasi pada substrat gelas untuk keperluan uji aktivitas fotokatalitik.
Matriks katalis induk yang dimodifikasi dengan tembaga mengkristal sebagai anatase pada pemanasan 450°C dan mengalami transformasi menjadi rutil pada 900°C. Spesi dopan tembaga(II) terdispersi pada material induk dan mengkristal sebagai tembaga(II) oksida pada pemanasan 900°C. Uji aktivitas fotokatalitik menunjukkan bahwa katalis yang dimodifikasi dengan tembaga(II) memiliki aktivitas yang lebih lemah daripada katalis titanium dioksida terhadap substrat metilen blue.

Copper(II) dopped titanium dioxide film was being studied. Copper(II) was dopped into titanium dioxide host matrixes by modifying titanium isopropoxide precursor with copper(II) complexes of diethanolamine in 2-propanol system solution. The copper(II) complexes made a homogenic association with titanium tetraisopropoxide precursor by diethanolamine ligand. The modified precursor could be immobilized onto glass surface for photocatalytic test.
The titanium dioxide host matrixes crystallized as anatase on 450°C heating and transformed into rutile phase on 900°C. The copper(II) spesies were dispersed in the matrixes of titanium dioxide and start crystallizing on 900o C heating. Photocatalytic test result showed that copper(II) doped titanium dioxide had lower photoactivities toward degradation of methylene blue substrates than titanium dioxide.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
T40058
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moh. Hamdani
"ABSTRAK
Titanium dioksida (TiO2) yang mempunyai struktur kristal murni (kristalin) merupakan bahan isolator yang sangat baik untuk dipakal sebagai material pada peralatan penyimpan memori. Namun demikian, dalam kondisi tertentu, bahan tersebut dapat berfungsi sebagai bahan semikonduktor. Mengetahui bagaimana cara mengontrol sifat-sifat isolator dan semikonduktor dari lapisan tipis TiO2 menjadi sangat penting untuk menentukan penggunaan yang spesifik dari material tersebut.
Sampel-sampel dalam penelitian ini dipersiapkan dengan teknologi deposisi sol-gel pada substrat kaca yang dilapisi dengan indium tin oxide (ITO). Karakterisasi sifat-sifat listrik dilakukan dengan menganalisis tahanan jenis, Hall effect dan mekanisme konduksi yang terjadi pada film tipis TiO2. Dari analisis tahanan jenis dan Hall effect dapat diperoleh mobilitas, densitas dan jenis dari carrier yang ada. Sedangkan mekanisme konduksi didapatkan dengan menganalisis karakteristik hubungan antara arus dan tegangan. Morfologi dan struktur kristal film tipis TiO2 juga mempunyai pengaruh terhadap sifat-sifat listrik, oleh karena itu juga dianalisis. Dalam penelitian ini didapatkan film tipis TiO2 dengan struktur kristal anatase dan mempunyai tahanan jenis dalam rentang 1-2 MSZ cm. Film tipis TiO2 mempunyai carrier jenis n dengan carrier density ± 1017 cm-3 .

ABSTRACT
Pure cristalline titanium dioxide (TiO2) is very promising insulator for application in memory device, however under certain condition it can behave as a semiconductor. Knowing how to control the insulating and semi conducting properties of the TiO2 thin film is essential to determine the specific application for that material.
The samples were prepared using sol-gel deposition methods on the ITO coated glass substrates. The characterization was performed by analyzing the resistivity, Hall effect, and conduction mechanism of TiO2 thin film. From resistivity and Hall effect can be determined carrier mobility, carrier density, and carrier type. Conduction mechanism was achieved by analyzing the characterization of current - voltage profiling. Morphology and crystal structure of TiO2 thin films are also considered have some effects to the electrical properties that mention above, therefore, they were also examined in this project. Anatase structure was achieved with the resistivity in order of 1-2 MO,. The film has n-type of carrier with the net carrier density ± 1417 cm 3.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfalina
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
T40030
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>