Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 51022 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tri Cahyo Wibowo
"Deteksi dini kebakaran merupakan hal yang sangat penting jika terjadi kebakaran di suatu gedung. Hal ini berhubungan erat dengan evakuasi dan keselamatan kebakaran. Pada kejadian kebakaran umumnya, suatu material yang terbakar akan menghasilkan api dan asap. Oleh karena itu, deteksi asap dapat dijadikan sebagai parameter peringatan dini kebakaran. Detektor asap berbasiskan pengolahan citra dewasa ini sedang berkembang dengan sangat pesat. Cakupan daerah yang lebih luas, lokasi kebakaran, laju perkembangan kebakaran serta waktu deteksi yang lebih baik membuat sistem deteksi asap berbasis pengolahan citra menjadi sebuah pilihan yang lebih baik dibandingkan dengan sistem deteksi konvensional. Akan tetapi, parameter nilai threshold yang merupakan basis dalam pengolahan citra tersebut masih belum mampu didefinisikan dengan tepat sehingga dapat mencapai kebutuhan keselamatan. Temperatur awal kemunculan asap lebih besar dibandingkan dengan temperatur lingkungan. Asap dapat naik ke atas disebabkan oleh gaya apung yang dimiliki oleh asap tersebut. Ketika asap terus naik, udara sekitar akan bergerak menuju asap tersebut sehingga menyebabkan temperatur asap akan menurun dan temperatur lingkungan akan meningkat. Seiring peningkatan ketinggian pun gaya apung yang dimiliki oleh asap akan berkurang, hal ini akan berpengaruh pada optical density asap pada perbedaan ketinggian. Penelitian ini akan membahas mengenai pengaruh karakteristik thermal material terhadap karakteristik asap yang dihasilkan, baik waktu kemunculan, luasan, dan optical density. Nilai optical density yang telah diperoleh dari pengukuran akan dibandingkan dengan tingkat keabu-abuan citra, sehingga hasil korelasi yang diperoleh dapat menjadi sebuah acuan pengembangan sistem deteksi asap berbasis citra.

Early fire detection plays important role of fire building occupants because it has effects with the evacuation and fire safety. In happen of fire, fire and smoke will appear together, so that, it is possible to said that smoke detection is the principal parameter of early fire detection. In recent years, video smoke detection was rapidly developed. Wide range detection, fire location, fire growth, and better early detection make video smoke detection better than the traditional one. But then, the threshold 'the main parameter of video smoke detection' hasn't exactly determined well for the safety limits. The initial temperature of smoke plume is bigger than the ambient temperature. Smoke rises due to positive buoyant force. During the rising process, the smoke entrained by the surrounding air which has lower temperature. So that, the temperature of surrounding air increases and the temperature of smoke decreases, and the smoke buoyant force decreases too. The decreasing of it has influence to the smoke's optical density at various heights. This research will discuss about the influence of the material's properties to the properties of produced smoke, i.e. the initial time of smoke appearance, the smoke wide, and the optical density. The value of measured optical density will compare to the gray value and the correlation between them hopefully can be a step of video smoke detection development. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S736
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakhrurrozi
"Seiring dengan pesatnya penggunaan kamera pengawas di dalam maupun di luar gedung , maka dalam beberapa tahun terakhir berkembang teknik pendeteksian asap memanfaatkan CCD camera berbasis computer vision. Namun tidak begitu jelas atas dasar apa nilai treshold harus ditetapkan untuk memenuhi persyaratan keselamatan. Penelitian ini mencoba melanjutkan pengembangan sistem deteksi asap berbasis video dengan mencari karakter dari asap, baik secara fisik (optical density) maupun berbasis citra, dari berbagai material jenis polimer. Kemudian akan dicari korelasi antara karakteristik asap secara fisik terhadap karakteristik asap berbasis pengolahan citra, untuk dapat meningkatkan akurasi sistem deteksi asap berbasis video.

Following the rapid expansion of surveillance video camera inside or outside the building, the development of smoke detection based on computer vision has increase as well in recent years. But it is still not very clear on what basis the threshold value of detection system for image processing should be set to meet the safety requirement. This research attemp to continue the development of smoke video detection by search for the characteristics of the smoke itself, physically (optical density) as well as digital imaging, from a variety of polymer materials. Afterwards this research will find out the correlation between them, in order to improving video smoke detection accuracy."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S43460
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tito Apriano
"ABSTRAK
Sistem pendeteksi asap tipe fotoelektrik telah dikembangkan dalam
penelitian ini. Sistem memanfaatkan sinar laser komersial sebagai sumber cahaya
dan sensor cahaya photodioda sebagai receiver. Sebuah micro controller
diaplikasikan untuk mengontrol sistem termasuk merekam data eksperimen.
Perbandingan intensitas awal dan intensitas asap yang diterima oleh
sensor cahaya photodioda dipergunakan untuk mengukur nilai densitas optik dari
asap. Untuk mendapatkan konsistensi di dalam pengukuran densitas optik, di
dalam tahap pengembangannya, telah dilakukan kalibrasi menggunakan lima buah
(5) lensa terkalibrasi dengan densitas optik yang berbeda.
Sistem pendeteksi asap yang telah dikembangkan kemudian diaplikasikan
untuk mengukur densitas optik asap yang berasal dari pembakaran kertas dengan
variasi massa dan volume ruang uji. Secara simultan juga dilakukan pengukuran
jarak pandang tanda EXIT dengan ketebalan asap yang berbeda. Penelitian ini
membuktikan bahwa terdapat hubungan yang positif antara densitas optik asap
terukur dengan jarak pandang / visibilitas tanda EXIT.

Abstract
A photoelectric smoke detection system was developed in this work. The
system utilised a commercial laser beam as a source light and photodiode light
sensor as a receiver. A microcontroller was applied to control the system
incluiding the recording of the experimental data.
The ratio between initial intensity and smoke intensity received by
photodiode light sensor was used to measure the value of smoke optical density.
In order to get consistency in the measurement of optical density, the device has
been calibrated using five (5) calibrated lens with different optical density.
The smoke detection system which has been developed was applied for
measure smoke optical density from burning paper with mass and volume of
chamber variation. Simultaneously, it?s also applied to measure the visibility of
EXIT sign with different optical density. This research proves that there is a
positive relation between smoke optical density measured and the visibility of
EXIT sign.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43295
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan Muhamad Alif
"Pada beberapa peristiwa kebakaran, listrik sering kali dikaitkan sebagai salah satu penyebab utama dari kebakaran. Asap menjadi parameter awal yang mendasari terjadi sebuah peristiwa kebakaran. Keracunan asap adalah salah satu penyebab utama kematian korban kebakaran di dalam ruangan. Asap dapat membunuh manusia dengan melakukan kerusakan pada kombinasi termal, keracunan, dan iritasi paru-paru yang disebabkan oleh reaksi karbon monoksida, hidrogen sianida, dan produk pembakaran lainnya. Peristiwa kebakaran terjadi karena dalam beberapa kasus, banyak detektor asap yang gagal mencapai fungsinya sebagai pendeteksi awal asap karena waktu yang dibutuhkan asap untuk menjangkau sebuah detektor asap pada tempat tertentu ternyata membutuhkan waktu yang cukup lama.
Penelitian ini difokuskan pada kajian eksperimental untuk pendeteksian asap pada kebakaran kabel dengan parameter laju perkembangan luasan asap terhadap tingkat arus listrik dan perubahan waktu dengan pembebanan arus lebih dari titik kritisnya. Penelitian dilakukan dengan skala eksperimen. Frame hasil rekaman akan diukur luasan asapnya dengan menggunakan perangkat lunak ImageJ. Grafik laju perubahan waktu terhadap laju perkembangan luasan asap dengan perubahan tingkatan arus listrik dan kenaikan temperatur didapatkan guna mencari hubungan yang tepat terhadap tingkat bahaya kebakaran.
Hasil dari hubungan tersebut disesuaikan kedalam bahasa pemrograman Adaptive Gaussian Mixture Model dengan melakukan segmentasi obyek latar yang bergerak (foreground) dari latar belakang diam (background) untuk dijadikan parameter dalam penentuan tingkat bahaya asap dalam sistem deteksi asap berbasis pencitraan gambar. Terdapat pula pengujian hasil SEM (Scanning Electron Microscope) terhadap isolator PVC hasil percobaan.

At some events of fire, electricity is often attributed as one of the main causes of fires. Smoke becomes the early parameter that underlie a fire occurs. Smoke is also very dangerous to people. The smoke kills by a combination of thermal damage, poisoning and pulmonary irritation caused by carbon monoxide, hydrogen cyanide and other combustion products. In some cases, a lot of smoke detectors failed to achieve its function as an early detector of smoke because of the time needed to reach smoke detector in certain places took a long time.
This study focused on experimental studies for the detection of smoke in the fire cable with the rapid expansion parameters of smoke on the level of electrical current, temperature rise, and the time on the cable that deliberately be burned by flowing currents more than its critical point. Research is done by the experiment. In this study, the split frames that will each image area of the smoke were measured using ImageJ software. Graph of the rate changes of time to the extent of the smoke with the rapid changes in electrical current levels and an increase in temperature is obtained in order to find the correct relation to level the danger of fire.
Results from the relation are suited into Adaptive Gaussian Mixture Model to segment the moving object (as a foreground) from the background to be used as a parameter in determining the level danger of smoke in the smoke detection using imaging processing. This paper includes SEM (Scanning Electron Microscope) results for the PVC insulator.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50863
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Edwin Waskito Jakti
"Hubungan arus pendek maupun kerusakan peralatan listrik masih didapati sebagai salah satu penyebab kebakaran yang paling sering terjadi di Jakarta. Skripsi ini menjelaskan percobaan pada pemanasan kabel akibat penyambungan kabel dan pembebanan yang berlebih. Percobaan ini menggunakan sambungan sampel kabel NYA 1.5mm² yang diselimuti PVC. Temperatur akan meningkat dan pyrolisis dari PVC akan menghasilkan asap. Asap yang dihasilkan dari proses pemanasan ini diamati keadaan fisiknya dan direkam. Pengaruh antara temperatur, kecepatan asap maupun gaya apung dikorelasikan. Gejala fisik tersebut diaplikasikan untuk sistem pendeteksian baru berbasis video yang dikembangkan. Sistem ini menggunakan Adaptive Gaussian Mixture Model untuk melakukan segmentasi objek bergerakdan menggunakan Sistem Inferensi Fuzzy untuk mengklasifikasikan adanya asap berbahaya atau tidak.

According to Jakarta's fire department, there are 191 fires caused by electrical fault. This paper explains the experimental work of cable heating due to connection and overload current. This experiment using 1.5mm² NYA Cable jointed and loaded with overload current. The temperature will rise and smoke will produced due to pyrolisis of PVC coated on the cable. The smoke that produced by the heating were closely monitored and recorded. The correlation of upward velocity of smoke, buoyant force, and temperature were related. This physical condition will applied in a new way of detection a fire using image processing that has been developed. This system required Adaptive Gaussian Mixture Model to separated moving object from its background. Fuzzy inference system used to classify if there's any appearance of a dangerous smoke or not."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50964
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
02/Nug/o
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Mariatul Qibthiyah
"Pembuatan karbon aktif dari tempurung kelapa sawit terimpregnasi TiO2 untuk menurunkan konsentrasi gas CO dan menjernihkan asap kebakaran telah dilakukan. Luas permukaan karbon aktif tertinggi sebesar 773,7 m2/gram diperoleh dengan suhu aktivasi 700oC dan setelah diimpregnasi TiO2 meningkat menjadi 782,6 m2/gram. Karbon aktif dengan massa 5 gram dapat menurunkan konsentrasi gas CO sebesar 124 ppm dan waktu penjernihan asap 10% sebesar 28 menit, 31 menit, dan 32 menit. Karbon aktif terimpregnasi TiO2 dengan massa 5 gram terbukti dapat memperbesar penurunan konsentrasi gas CO sebesar 139 ppm dari konsentrasi awalnya dan waktu penjernihan asap 10% dapat dipercepat untuk setiap titik pengamatan menjadi 25 menit, 26 menit, dan 26 menit.

Manufacture of activated carbon from palm oil shell impregnated TiO2 to decrease the concentrations of CO gas and purify the fire smoke was done. The maximum value of BET surface area of activated carbon obtained is approximately 773.7 m2/gram with the activation temperature 700°C. The BET surface area of activated carbon increases with impregnated TiO2. The activated carbon of 5 grams decreases the CO gas concentration to 124 ppm, and the time of 10% smoke purification is 28 minutes, 31 minutes and 32 minutes. The activated carbon impregnated TiO2 of 5 grams enlarges the decrease of CO gas concentration to 139 ppm from the initial concentration, and the time of 10% smoke purification accelerated for each point of observation to 25 minutes, 26 minutes and 26 minutes."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42201
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Randy Anggriany
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh karbon aktif berbahan dasar tempurung kelapa sawit dengan bahan pengaktif ZnCl2 terhadap penurunan konsentrasi gas CO serta penjernihan asap kebakaran. Proses aktivasi dilakukan secara kimia dan fisika. Karbonisasi dilakukan pada suhu 400oC selama 2 jam lalu dilanjutkan dengan aktivasi kimia dengan ZnCl2 dengan konsentrasi 25%. Aktivasi fisika dilakukan dengan mengalirkan gas N2 selama 1 jam pada suhu 850 ºC dan dilanjutkan dengan mengaliri gas CO2 selama 1 jam pada suhu 850 ºC.
Penelitian ini menghasilkan karbon aktif yang memenuhi Standar Industri Indonesia dengan luas permukaan sebesar 743 m2/gram, kadar air 14,5%, dan kadar abu total 9,0%. Selain itu karbon aktif yang dihasilkan juga dapat diaplikasikan untuk mengadsorpsi gas CO dari hasil kebakaran dengan persen adsorpsi gas CO sebesar 11,3% pada ukuran partikel 50-37 μm.

This research was conducted to determine the effect of activated carbon made from coconut palm with ZnCl2 as activating agent to decrease the concentration of CO gas and fire fumes purification. The activation process is done chemically and physically. Carbonization was carried out at 400oC for 2 hours and then followed by chemical activation with ZnCl2 at concentrations of 25%. Physical activation is done by flowing N2 gas for 1 hour at 850ºC and followed by flowing CO2 gas for 1 hour at 850ºC.
This research produces activated carbon which follows Indonesian Industry Standard with surface area 743 m2/gram, water content 14.5%, and total ash content 9.0%. The activated carbon produced can also be applied to adsorb CO gas from the fire with the percent adsorption of CO gas by 11.3% in the particle size of 50-37 μm.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46908
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andriana
"Karbon aktif adalah suatu karbon yang memiliki konfigurasi atom karbonnya terbebas dari ikatan dengan unsur lain dan porinya dibersihkan dari senyawa lain, sehingga permukaan serta pusat aktifnya menjadi luas, dan daya adsorpsinya meningkat.
Dalam penelitian ini, dilakukan pembuatan arang aktif dari tempurung kelapa sawit untuk menurunkan konsentrasi gas CO dan menjernihkan asap kebakaran. Proses aktivasi dilakukan secara kimia dan fisika. Tahapan pembuatan karbon aktif meliputi karbonisasi, aktivasi kimia dan fisika.
Karbonisasi karbon aktif dilakukan pada suhu 400ºC dilanjutkan dengan aktivasi kimia dengan bahan pengaktif KOH dengan konsentrasi 75%. Aktivasi fisika dilakukan dengan mengalirkan gas N2 selama 1 jam pada suhu 850 ºC dan dilanjutkan dengan mengaliri gas CO2 selama 1 jam pada suhu 850ºC.
Penelitian ini menghasilkan karbon aktif yang memenuhi Standar Nasional Indonesia yang memiliki luas permukaan sebesar 1295 m2/gram dan juga dapat diaplikasikan untuk pemurnian gas polutan pada unit purifikasi asap dengan persen adsorpsisebesar 15,7%.

Activated carbon is carbon which has a configuration of carbon atoms free from bond with other elements and their pores are cleared of other compounds, so that the surface as well as its active center became widespread, and the adsorption increased.
This research performed the manufacture of activated carbon made from oil palm shell to reduce the concentration of CO gas and clear the fire smoke. The activation process is done chemically and physically. Stages of manufacture of activated carbon include carbonization, chemical and physics activation.
The carbonization of activated carbon is carried out at 400ºC, followed by chemical activation with KOH activator material of 75% concentration. Physical activation is done by flowing N2 gas for 1 hour at 850ºC and followed by flowing CO2 gas for 1 hour at 850 º C.
This research produces activated carbon which meet the Indonesian National Standard that has a surface area of 1295 m2/gram and can also be applied for the purification of pollutan gas in the smoke purification unit by adsorption of 15.7% with optimum particle size of 50-37 μm.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan Susanto
"Penelitian tentang sistem kabut air sebagai suatu pengendali asap dan pengurangan panas pada kebakaran dilakukan pada suatu model kompartemen berukuran 50 cm x 50 cm x 100 cm menggunakan penskalaan 1 : 6 dengan ukuran ruangan sebenarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh sistem tirai kabut air terhadap densitas asap dan distribusi temperatur dalam kebakaran kompartemen. Penggunaan sistem kabut air dalam penelitian ini tidak memadamkan api secara langsung dengan menyemprotkan kabut air ke dalam nyala api akan tetapi hanya sebagai tirai air yang ditempatkan jauh dari sumber api. Bahan bakar yang digunakan dalam penelitian ini adalah bensin premium sebanyak 8 ml yang ditempatkan pada suatu wadah dengan diameter 6.3 cm dengan tinggi 4.3 cm.
Dalam penelitian ini dibahas tentang pengaruh penggunaan kabut air dalam suatu kebakaran kompartemen seperti: perbandingan nilai optical density asap dan temperatur ruangan. Variasi data dilakukan dengan pengukuran nilai optical density asap dan temperatur ruangan sebelum dan sesudah pengaktifan kabut air. Data eksperimen akan menghasilkan suatu grafik optical density asap dan distribusi temperatur ruangan pada kondisi dengan dan tanpa pengaktifan tirai kabut air. Simulasi dilakukan dengan menggunakan Fire Dynamics Simulator (FDS. Ver. 5.0) kemudian membandingkan hasil simulasi dengan data yang di dapat dari hasil eksperimen.

Research on water mist systems as a controller of smoke and reduction of heat in fires performed on a compartment model with the size of compartment is 50 cm x 50 cm x 100 cm with scaling 1: 6 with actual size room. This study aims to determine the extent of influence of water mist curtain system to the density of smoke and heat distribution in compartment fire. The aplication of water mist system in this study does not directly extinguish the fire by spraying water mist into the flame but only as a water curtain which is placed away from sources of ignition. The fuel, which is being used as much as 8 ml of premium (gasoline) in this study, is placed in a container with a diameter of 6.3 cm with 4.3 cm height.
Comparison of smoke optical density and the room temperature will be conducted to determine the effectiveness of water mist curtains. Variation data was done by measuring the optical density of smoke and the room temperature before and after application of water mist system. Experimental data will produce a graph density of smoke and distribution of temperature compartement on conditions with and without activation of water mist curtains. Simulation was performed using Fire Dynamics Simulator (FDS. Ver. 5.0) and then the simulation results are compared with data obtained from the experimental results.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S164
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>