Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 181164 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ikeu Nurhidayah
"Mukositis adalah salah satu efek samping kemoterapi yang sering terjadi. Oral care menggunakan madu direkomendasikan untuk mencegah mukositis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh madu terhadap mukositis akibat kemoterapi. Desain penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Sampel diambil dengan consecutive sampling, terdiri dari kelompok intervensi yang mendapatkan oral care menggunakan madu (24 responden) dan kelompok kontrol mendapatkan oral care rutin (24 responden). Skor mukositis dievaluasi dengan Oral Assessment Guide. Data dianalisis dengan independent t test dan analysis of covarian.
Hasil analisis menunjukkan terdapat penurunan yang signifikan pada rerata skor mukositis setelah intervensi pada kelompok intervensi (p=0,000). Peneliti menyimpulkan pemberian madu dalam oral care dapat menurunkan mukositis akibat kemoterapi, sehingga diharapkan hasil penelitian ini dapat diaplikasikan dalam protokol oral care pada anak yang sedang menjalani kemoterapi.

Mucositis is known as a one common of side effects of chemotherapy. This study aimed to identify the effect of honey on nursing?s oral care intervention for chemotherapy-induced mucositis among children undergoing chemotherapy. The study was quasi experiment. A consecutive sampling was used with 24 patients were in a control group and 24 patients were in the intervention group. Intervention group were treated with oral care by using honey, while the control group received regular oral care. Mucositis score was evaluated by using an Oral Assessment Guide (OAG). Data were analyzed using independent t-test and analysis of covariance.
The result of this study showed that there was a significant reduction in the average of mucositis score after intervention in the intervention group compared to the control group (p=0.000). The study demonstrated that oral care intervention with honey was effective in managing chemotherapy-induced mucositis among children with cancer. Based on the findings, it is recommended to apply oral care with honey as a nursing intervention to patients undergoing chemotherapy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Lumbuun, Ruth Fitri Margareta
"Pendahuluan: Ulkus dekubitus adalah suatu kerusakan jaringan lunak akibat penekanan yang berkepanjangan di atas tonjolan tulang. Sebagian besar studi menggunakan madu Manuka sebagai perawatan luka (dressing), di mana madu tersebut mahal. Atas landasan tersebut, studi ini menggunakan madu lokal, yaitu madu Nusantara, dengan tujuan untuk membuktikan penggunaan madu lokal pada pasien pressure injury memiliki luaran yang lebih baik, diobservasi dari penyembuhan luka, profil bakteri, dan harga, dibandingkan dengan dressing standar, yaitu hydrogel.
Metode: Studi eksperimental ini dilakukan kepada pasien pressure injury yang dikonsultasikan ke divisi kami. Observasi dilakukan selama satu bulan. Parameter profil bakteri diambil melalui kultur jaringan. Proses penyembuhan luka dinilai berdasarkan Pressure Ulcer Scale for Healing (PUSH) Tool. Biaya diakumulasikan dari awal sampai akhir tata laksana. Analisis data menggunakan T-test atau Mann-Whitney (jika distribusi tidak normal), dengan signifikansi didefinisikan sebagai p<0,05.
Hasil: Dari 26 luka, terdapat 12 luka ditata laksana dengan hydrogel dan 14 madu. Karakteristik pasien dinilai berdasarkan jenis kelamin, usia, indeks massa tubuh, tingkat kesadaran, status mobilisasi, penyebab imobilisasi, komorbiditas, derajat dan luas luka, kadar hemoglobin, leukosit, dan albumin. Terdapat reduksi luas luka yang signifikan secara klinis berdasarkan PUSH Tool (p=0,118). Profil bakteri dan reduksi bakteri serupa di antara kedua grup. Madu lebih efisien dalam hal biaya, terkait dengan harga dressing (p<0,001) dengan total biaya lebih rendah.
Kesimpulan: Dressing madu lokal memiliki kemampuan penyembuhan luka yang lebih baik, walaupun tidak signifikan secara statistik. Kemampuan penurunan bakteri sama dengan dressing standar, dengan biaya yang lebih murah, terutama harga dressing. Madu lokal dapat dipakai untuk perawatan luka di area di mana tidak tersedia dressing modern.

Background: Pressure injury is a localized soft tissue injury caused by prolonged pressure over bony prominence. Most published papers used Manuka honey as dressing, while this product is expensive. As this reason, this study will use local product honey called Nusantara honey, to prove the use of local honey has better healing process, bacterial profile, and cost effectiveness, compared to the standard dressing, hydrogel.
Methods: This is a one-month experimental study conducted in patients with pressure injury that referred to our division. Parameter of the bacterial profile was taken from deep-tissue specimen. The healing process was examined with Pressure Ulcer Scale for Healing (PUSH) Tool. Cost was accumulated after all the treatment. Data was analyzed with T-Test or Mann Whitney (if the distribution is not normal), with statistical significance was define as p<0.05.
Results: Of 26 wounds, 12 were randomized to hydrogel and 14 to honey dressing. Characteristics were determined by sex, age, body mass index, level of consciousness, mobilization status, immobilization etiology, comorbidities, grade and location of ulcer, hemoglobin, leukocytes, and albumin level. There was clinically significant wound size reduction in honey dressing according to PUSH Tool (p=0.118). The bacterial profile and reduction were similar. Honey dressing appeared to be more cost effective in terms of dressing cost (p<0.001) and lower total cost.
Conclusion: The local honey dressing has better wound healing outcome, although it is not statistically significant. Its capability of decreasing pathogens is similar with hydrogel, with lower cost, particularly the dressing cost. This local honey dressing could be a good choice as wound dressing in areas where the modern dressings are not available.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kholilah Qultsum
"Meningkatnya pengetahuan masyarakat akan pentingnya kesehatan menyebabkan tingginya permintaan alternatif pemanis selain gula. Salah satu alternatif yang paling banyak diminati adalah madu. Madu dipercaya dapat membantu meningkatkan sistem imun dan mencegah berbagai penyakit. Disebabkan khasiatnya, tren permintaan masyarakat terhadap madu meningkat sehingga menjadi perhatian bisnis untuk memanfaatkan potensi tersebut. Agar dapat memenangkan pasar, maka bisnis harus membentuk consumer-brand relationships dengan menghadirkan perasaan cinta konsumen terhadap brand madu tersebut (brand love), dimana selanjutnya brand love akan membentuk intensi konsumen muslim untuk membeli madu murni kembali (repurchase intention). Penelitian ini menganalisis faktor yang dapat mendorong intensi pembelian kembali terhadap produk madu pada segmen konsumen muslim, selain karena jumlahnya yang besar, madu banyak disebutkan dalam Al-Quran sehingga memiliki nilai lebih di mata segmen konsumen muslim. Data dianalisis dengan metode Covariance Based Square Structural Equation Model (CB-SEM) dan dibantu oleh perangkat lunak AMOS 26. Hasil dari penelitian ini yaitu Health Consciousness, Reasons For, Attitude berkontribusi dalam memengaruhi Brand Love yang selanjutnya memengaruhi secara positif Repurchase Intention. Serta tidak ditemukannya pengaruh variabel Reasons For dan Environmental Concern dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pelaku usaha madu murni untuk membentuk branding baru dalam memasarkan produk mereka.

The increasing public knowledge of the importance of health has led to a high demand for alternative sweeteners other than sugar. One of the most popular alternatives is honey. Honey is believed to help boost the immune system and prevent various diseases. Due to its benefits, the trend of public demand for honey is increasing so that it is a business concern to take advantage of this potential. In order to win the market, businesses must establish consumer-brand relationships by presenting consumers' feelings of love for the honey brand (brand love), which in turn will shape the intention of Muslim consumers to buy pure honey again (repurchase intention). This study analyzes the factors that can encourage repurchase intentions for honey products in the Muslim consumer segment, apart from the large amount, honey is mentioned a lot in the Quran so that it has more value in the eyes of the Muslim consumer segment. Data were analyzed using Covariance Based Square Structural Equation Model (CB-SEM) assisted by AMOS 26 software. The results of this study are Health Consciousness, Reasons For, Attitude contribute to influence Brand Love which in turn positively affects Repurchase Intention. And there is no prove that Reasons For and Environmental Concern affecting variables in this study. The results of this study can be useful for natural honey strakeholders to form new branding in marketing their products."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"[Penyebab disentri yang umum pada anak salah satunya adalah Shigella sp. Madu
tualang memiliki sifat antibakteri pada beberapa penyakit. Masih belum diketahui
aktivitas antibakteri madu Tualang terhadap Shigella. Penelitian ini dimaksudkan
untuk mengetahui efek pemberian madu Tualang sebagai terapi adjuvan terhadap
perubahan jumlah bakteri pada feses, berat badan, dan perilaku hewan coba yang
diinduksi Shigella sp. Design penelitian yang dilakukan adalah penelitian
eksperimental. Data penelitian diperoleh dari penimbangan berat badan,
pengamatan perubahan perilaku, dan penghitungan jumlah bakteri pada hari
pertama dan ketiga setelah mendapatkan perlakuan. Penghitungan jumlah bakteri
menggunakan metode Total Plate Count. Penelitian dilakukan pada bulan
Desember 2013-September 2015 di Departemen Farmakologi dan Terapeutik
Fakultas Kedokteran Indonesia, Kandang Hewan Laboratorium Farmakologi,
Laboratorium Mikorbiologi Klinik Fakultas Kedokteran Indonesia. Data yang
didapat diuji secara statistik dengan menggunakan program SPSS 20.0. Uji
hipotesis yang dipakai adalah uji Kruskall-Wallis pada pengolahan data jumlah
bakteri, dan One-Way Anova pada data berat badan. Hasil pengamatan
menunjukan jumlah bakteri pada feses tikus antar kelompok tidak berbeda
bermakna. Demikian pula dengan berat badan dan perilaku tikus. Kesimpulan
hasil yang didapat, madu Tualang tidak efektif sebagai antibakteri pada terapi
disentri akibat Shigella., Shigella sp. is one of the most common disentry causal agents. Tualang Honey is
believed to be an effective antibacterial agent againts several diseases. However,
the use of antibacterial in Tualang honey against Shigella has not been well
studied. This research aims to discover the implication of Tualang honey as an
adjuvant therapy on changes of bacterial count in faeces, body weight, and
behaviour of the animal inducted by Shigella sp. Experimental design was used in
this research. Data was collected by observation of body weight, behavioural
changes, and bacterial count in faeces on day one and three post-experiment.
Bacterial count was executed with Total Plate Count method. Research was
conducted from December 2013 to September 2015. The data obtained was
statistically analyzed with SPSS 20.0. Hypothesis test used was Kruskall Wallis
for bacterial count and One Way Anova for body weight. The result of the study
revealed that the difference of bacterial count in faeces betweem groups was not
significant. This finding was in line with body weight and behaviour of the rats. It
can be concluded that the usage of Tualang honey is ineffective to treat disentry
caused by Shigella sp.]"
[, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia], 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"[Diare merupakan penyebab ke-13 mortalitas di dunia. Salah satu jenis diare yang merupakan sebuah kegawatdaruratan adalah disentri dengan manifestasi klinis diare yang disertai mukus dan darah. Pengobatan menggunakan siprofloksasin diperkirakan masih memiliki keterbatasan dalam kecepatan penyembuhan pasien dan tatalaksana dari komplikasi disentri. Madu manuka dan madu tualang memiliki efek antiinflamasi secara in vitro sehingga ingin diketahui apakah madu manuka dan madu tualang memiliki efek antiinflamasi pada vili usus akibat Shigelosis. Penelitian eksperimental pararel ini dilakukan pemberian madu sebagai terapi adjuvan berupa madu tualang dan madu manuka secara in vivo pada tikus Sprague Dawley. Jumlah bakteri pada feses (CFU/g) tikus Shigella dysenteriae dihitung dengan menggunakan metode total plate count pada hari ke 1,3, dan 7. Analisis data dilakukan dengan uji Kruskal-Wallis dan Spearman melalui program SPSS 20.0 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna secara statistik antara pemeberian madu tualang, madu manuka, serta kontrol positif pada penyembuhan penyakit disentri pada tikus, Diarrhea is the 13th most common cause of mortality in the world. One form of diarrhea which posed as a medical emergency is dysentery presenting with clinical manifestations of diarrhea accompanied by mucus and blood. Treatment using ciprofloxacin is limited in the rate of patient's recovery and management of dysentery's complication. Manuka honey and Tualang honey are known to have anti-inflammatory effect in vitro, however, their anti-inflammatory effect to intestinal villi in Shigellosis have yet to be proven. In this pararel experimental research, both types of honey are administered as the adjuvant therapy in vivo in Sprague Dawley rat. Bacteria count in feces (CFU/g) of mice infected with Shigella dysenteriae was calculated using total plate count method on day 1, 3, and 7. Data analysis was performed with Kruskal-Wallis and Spearman test using SPSS 20.0 for Windows. The result showed no significant statistical difference between the groups administered with manuka honey, tualang honey, and positive control in rat suffering from dysentery.]"
[, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia], 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syarifah Rahmi
"ABSTRAK
Latar Belakang: Propolis merupakan bahan herbal yang mengandung flavonoid
sebagai antibakteri. Pengonsumsian propolis dapat menurunkan aktivitas
laktoperoksidase (LPO) sebagai sistem pertahanan tubuh. Permen propolis madu
merupakan salah satu pemanfaatan propolis yang sedang dikembangkan. Tujuan:
Menganalisis pengaruh konsumsi permen propolis madu terhadap aktivitas LPO
pada saliva terstimulasi. Metode: Sampel saliva terstimulasi dikumpulkan dari
subjek sebelum dan setelah pengonsumsian permen propolis madu 2 kali sehari
selama 7 hari. Aktivitas LPO diukur dengan melihat nilai OD microplate reader.
Hasil: Aktivitas LPO sebelum perlakuan 0.010 dan sesudah perlakuan 0.013.
Kesimpulan: Aktivitas LPO meningkat setelah pengonsumsian permen propolis
madu dengan perbedaan bermakna (uji Wilcoxon; p<0,05)

ABSTRACT
Background: Propolis is natural product contained flavonoid as antibacterial
property which decrease lactoperoxidase (LPO) activity as host defense system.
Propolis honey candy is one of propolis product which is being developed.
Objective: To analyze the effect of propolis honey candy consumption on the
LPO activity in stimulated saliva. Method: Stimulated saliva samples collected
from subjects before and after propolis candy consumption twice a day for 7 days
then measured by OD value using microplate reader. Result: The LPO activity
before consumption 0.010 and after consumption 0.013. Conclusion: The LPO
activity increased after propolis honey candy consumption with significant
difference (Wilcoxon; p<0.05)."
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purbianto
"Saat ini banyak bahan alternatif perawatan Iuka yang sudah dilakukan penelitian dan diterima oleh pelayanan keperawatan, salah satunya adalah madu. Banyak penelilian tentang madu mengunggulkan madu sebagai antimikroba tetapi masih sedikit penelitian yang mengungkap keunggulan madu untuk mempercepat absorbsi eksudat, menghancurkan jaringan nekrotik dan stimulasi granulasi pada luka kronik. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah madu mempunyai pengaruh yang bermakna dalam mempercepat proses penyembuhan ulkus diabetikum. Penelitian dilakukan pada 14 subyek penelitian dengan ulkus diabetikum yang terbagi dalam dua kelompok, 7 subyek dirawat menggunakan madu murni Kaliandra sebagai kelompok perlakuan dan 7 subyek dirawat sesuai standar rumah sakit sebagai kelompok kontrol.
Desain yang digunakan adalah desain kuasi eksperimen dengan pendekatan study longitudinal. Analisis yang dilakukan secara univariat dan bivariat, pada analisis bivariat digunakan uji T dependen dan uji wilcoxon.
Hasil penelitian analisis pengaruh madu mumi kaliandra dalam mempercepat proses penyembuhan ulkus diabetikum bermakna secam signifikan, hal ini dibuktikan oleh adanya perbedaan yang signifikan kecepatan proses penyembuhan antara ulkus yang dirawat menggunakan madu murni Kaliandra dengan ulkus yang dirawat sesuai standar rumah sakit dengan pvalue 0,022. Selain itu pengaruh madu murni kaliandra dalam mempercepat absorbsi eksudat dan timbulnya jaringan granulasi pada ulkus diabetikum terbukti berpengaruh dengan masing-masing nilai p value 0,026 dan 0,038.
Pengaruh madu murni kaliandra dalam mempercepat penghancuran jaringan nekrotik dan memperkecil penyempitan ukuran ulkus (luas dan kedalaman) pada ulkus diabetikum belum dapat dibuktikan. Disarankan pada institusi pelayanan perawatan untuk dapat memanfaatkan madu murni Kaliandra sebagai bahan alternatif perawatan ulkus diabetikum yang murah dan mudah didapat serta mengembangkan lebih lanjut penelitian dengan jumlah populasi yang lebih besar."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
T22878
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>