Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 171564 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Panggabean, Hendri Apul
"Ambulasi dini merupakan suatu prosedur untuk mempercepat kemampuan pasien berjalan atau bergerak secara normal. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai pengaruh ambulasi dini 2 jam dan 8 jam terhadap kejadian perdarahan pada pasien pascaangiografi koroner diagnostik di bangsal kardiologi, ruangan RB3 dan VIP RSUP Haji Adam Malik, Medan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi experimental dengan consecutive sampling, terdiri dari 18 responden diberikan ambulasi dini 2 jam sebagai kelompok intervensi dan 17 responden diberikan ambulasi 8 jam sebagai kelompok kontrol. Data dianalisis secara univariat dan analisis bivariat menggunakan uji Wilcoxon dan Kolmogorov- Smirnov.
Hasil penelitian ini menunjukkan semua responden tidak mengalami perdarahan pada kedua kelompok baik sebelum maupun sesudah ambulasi (p=1; 𝛂=0,05). Kesimpulan tidak ada perbedaan ambulasi dini 2 jam dan 8 jam terhadap kejadian perdarahan pada pasien pascaangiografi koroner diagnostic. Hasil penelitian ini dapat dilaksanakan sebagai intervensi keperawatan pada pasien pascaangiografi koroner diagnostic untuk mengurangi rasa tidak nyaman seperti sakit punggung, masalah eliminas.

Early ambulation is a procedure to expedite the patient's ability to walk or move normally. The purpose of this study was to assess the effect of early ambulation 2 hours and 8 hours on the incidence of bleeding in patients with coronary pascaangiografi diagnostics in cardiology ward, and a VIP room, RB3 room In general hospital center Medan Haji Adam Malik. This study uses Quasiexperimental research design with a consecutive sampling, consisted of 18 respondents provided an early ambulation two hours as the intervention group and 17 respondents provided ambulate 8 hours as a control group. Data were analyzed by univariate and bivariate analysis using Wilcoxon test and Kolmogorov-Smirnov.
The results of this study showed all of the respondents did not experience bleeding in both groups both before and after ambulation (p = 1; α = 0.05). The conclusion there was no difference in early ambulation 2 hours and 8 hours on the incidence of bleeding in patients with coronary diagnostic pascaangiografi. The results of this study can be implemented as a nursing intervention in patients with coronary diagnostic pascaangiografi to reduce discomfort such as back pain, the problem of elimination.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Donny Giovanni
"ABSTRAK
Sistektomi radikal merupakan penanganan standar pada pasien tumor buli yang telah menembus otot, Perdarahan merupakan salah satu morbiditas yang ditemukan pada prosedur ini. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui rata-rata jumlah kehilangan darah pada prosedur sistektomi radikal. Merupakan penelitian non-eksperimental retrospektif-deskriptif-analitik yang mengambil data Rekam Medis dari Januari 2012 Desember 2015 di RSUP H. Adam Malik Medan. Berdasarkan variable yang diperiksa terdapat perbedaan signifikan pada jumlah perdarahan berdasarkan diversi urin yang digunakan, yaitu ureterocutaneostomy dan neobladder. Diperlukan persiapan darah sekitar 951,5 ml sebagai standar persiapan operasi di radikal sistektomi di RSUP H. Adam Malik Medan"

ABSTRACT
Radical cystectomy is a standard management for patients with bladder tumor which has penetrated muscles. Bleeding is one of the morbidity associated with the procedure. This study aims to measure mean blood loss during radical cystectomy. This study was a retrospective analytic study, data was collected using medical records from January 2012 to December 2015 At Haji Adam Malik General Hospital Medan. Variables that affected amount of blood loss staging, type of anesthesia used, and urine diversion, there are no significant differences except on amount of blood loss according to urine diversion method used, which were ureterocutaneostomy and neobladder. Blood preparation is needed about 951.5 ml as standard preparation for surgery in radical sistektomi in RSHAM "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T58845
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Ade Ayu Lanniari
"Peningkatan jumlah kasus COVID-19 dan penyebarannya di berbagai negara terjadi berlangsung cukup cepat dan dalam waktu singkat. Hingga 4 Mei 2021, COVID-19 telah menginfeksi lebih dari 152 juta orang dan lebih dari 3 juta kematian di seluruh dunia. Indonesia telah melaporkan 1.682.004 kasus konfirmasi, tertinggi di Asia Tenggara, dan sebanyak 45.949 kematian terkait COVID-19 yang dilaporkan tertinggi ke-2 di Asia dan ke-17 di dunia. Masih terbatasnya data mengenai karakteristik dan faktor risiko yang terkait kematian akibat COVID-19 di Indonesia dan belum ada penelitian mengenai hal ini di kota Medan. Studi kasus-kontrol terhadap 222 pasien COVID-19 yang dirawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan periode Maret 2020-Desember 2020 dilakukan menggunakan data rekam medis pasien. Penelitian ini mendeskripsikan karakteristik pasien COVID-19 berdasarkan usia, jenis kelamin, gejala klinis, komorbiditas dan tempat tinggal serta untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kematian pada pasien COVID-19. Hasil penelitian melalui analisis multivariat logistik regresi menunjukkan bahwa, adanya peningkatan risiko terhadap kematian pada usia ≥ 60 tahun (OR=5.495, 95% CI: 2.398-12.591), demam (OR=4.441, 95% CI: 1.401- 14.077), sesak napas (OR=8.310, 95% CI: 3.415-20.220), riwayat hipertensi (OR=2.454, 95% CI: 1.159-5.196), riwayat penyakit ginjal kronik (OR=10.460 kali, 95% CI: 3.282-33.331), riwayat penyakit kanker (OR=16.137, 95% CI: 2.798- 96.147) pada pasien COVID-19 yang dirawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2020.

The increase in cases of COVID-19 and its spread in various countries took place very quickly and in a short time. As of May 4, 2021, COVID-19 has infected more than 152 million people and more than 3 million deaths worldwide. Indonesia has reported 1,682,004 confirmed cases, the highest in Southeast Asia, and 45,949 COVID-19-related deaths, the 2nd highest reported in Asia and 17th in the world. Data on characteristics and risk factors related to death from COVID-19 in Indonesia are still limited and there has been no research on this in the city of Medan. A case control study of 222 COVID-19 patients who were treated at H. Adam Malik Hospital in Medan for the period March 2020-December 2020 was carried out using patient medical record data. This study describes the characteristics of COVID-19 patients based on age, gender, clinical symptoms, comorbidities, place of residence and to determines the factors associated with death in COVID-19 patients. The results of the study through multivariate regression analysis showed an increased risk of death at the age of 60 years (OR = 5,495, 95% CI: 2,398-12,591), fever (OR = 4,441, 95% CI: 1,401 -14,077), shortness of breath (OR = 8,310) . , 95% CI: 3,415-20,220, history of hypertension (OR=2,454, 95% CI: 1,159-5,196), history of chronic disease (OR=10,460 times, 95% CI: 3,282-33,331), history of cancer (OR=16,137, 95% CI: 2,798-96,147) in COVID-19 patients treated at H. Adam Malik Hospital Medan in 2020.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Willi Irawan
"ABSTRAK
Terapi Androgen Deprivation Therapy (ADT) adalah salah satu tatalaksana untuk pasien dengan kanker prostat stadium lanjut yang berhubungan dengan adanya perubahan dari komposisi masa tubuh dan mencetuskan adanya resistensi dari insulin perifer. Penelitian ini dilaksanakan di RSUP H. Adam Malik, Medan sejak Juni 2014 hingga Juni 2015. Terapi ADT menyebabkan peningkatan secara signifikan sebelum dan 6 bulan sesudah pemberian kadar gula darah post prandial 121.12 21 mg/mL vs 134.64 33.35 mg/mL, p-value=0.011 dan Glycosylated hemoglobin HbA1C 5 0.5 vs 5.5 0.79 , p-value = 0.000 . Pemberian ADT selama 3 sampai 6 bulan juga secara signifikan meningkatkan kadar Trigliserida TG 104.4 38.67 vs 131.2 32.27 vs 127 33.43, p-value = 0.005 .

ABSTRACT
Therapy ADT is one of the treatments in patients with advanced prostate cancer in which has been linked to the changes in body mass composition and induction of insulin peripheral resistance in many studies. This research was conducted at Dr H. Adam Malik, Medan from June 2014 to June 2015. ADT administration is found to cause a significant elevation of 2 hour postprandial blood glucose 121.12 21 mg mL vs 134.64 33.35 mg mL, p value 0.011 and Glycosylated hemoglobin 5 0.5 vs 5.5 0.79 , p value 0.000 HbA1c after 6 months of therapy. Additionally, ADT administration within 3 and 6 months of duration had also significantly increased triglyceride TG level when compared to before treatment 104.4 38.67 vs 131.2 32.27 vs 127 33.43 respectively, P value 0.005 ."
2016
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Siti Saidah
"ABSTRAK
Salah satu faktor yang mempengaruhi tingginya angka kematian bayi di Indonesia adalah berkaitan dengan asupan nutrisi dalam hal ini ASI. Pcmberian ASI yang optimal sangat dipengaruhi oleh perilaku ibu menyusui. Peran aktif suami diperlukan ibu dalam proses menyusui. Penelitian ini bertujuan untuk menilai dampak intervensi paket ?Sayang Anak? yang diberikan kepada suami dalam mengoptimalkan perilaku ibu menyusui. Desain penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan post test only design, yang dilaksanakan di RS. Haji dan RSUP.Haji Adam Malik Medan. Sampel adalah suami dan ibu post partum yang melahirkan normal sebanyak 86 orang responden yang terdiri dari kelompok intervensi dan kelompok kontrol. lnstrumen yang digunakan adalah kuisioner dan observasi yang dimodifikasi dari standart LACTH (Lacth, Audible Swallowing Type op nipple, Comport and Hold positioning). Intervensi merupakan pemberian informasi tentang ASI dan proses menyusui dibentuk dalam satu paket yang diberikan pada suami dengan media booklet. Hasil Intervensi paket ?Sayang Anak? yang di uji dengan Chi-Square, berdampak dengan signifikan (p=0,00), (OR: 9,759). Kesimpulan intervensi paket ?Sayang Anak" berdampak secara bermakna mengoptimalkan perilaku ibu menyusui. Keterlibatan suami dalarn proses menyusui dengan pemberian paket ini direkomendasikan agar diimplementasikan pada semua tatanan pelayanan kesehatan khususnya keperawatan maternitas. Paket ini perlu dikembangkan lebih lanjut dalam bentuk program suami aktif mendukung ibu menyusui."
2007
T22885
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitompul, Ardiansyah Periadi
"Tujuan: Untuk melihat respon pemberian regimen kemoterapi paclitaxel, ifosfamide, dan cisplatin pada pasien dengan kanker penis. Metode Penelitian: Pasien SCC penis dengan pembesaran kelenjar getah bening di inguinal dan pelvik di RS. Haji Adam Malik dari tahun 2014 sampai 2016 diinklusikan. Kami menggunakan regimen kemoterapi TIP yaitu paclitaxel 175 mg/m2 pada hari 1, ifosfamide 1200 mg/m2 pada hari 1-3, dan cisplatin 25 mg/m2 pada hari 1-3 setiap 21-28 hari. Hasil Penelitian: Selama 2 tahun terdapat 17 pasien kanker penis dengan keterlibatan kelenjer getah bening yang mendapat regimen TIP dengan rata-rata umur pasien 44,18 11,13. Hanya 10 pasien yang menyelesaikan kemoterapi secara penuh. Dari 10 pasien, tidak ada yang menunjukkan komplit respon. Enam pasien menunjukkan parsial respon, 3 pasien stabil respon dan 1 pasien progresif. Kaplan-Meier overall survival rate OS adalah 6 bulan 95 CI: 4,4-7,6 bulan . Median waktu follow up adalah 7 bulan antara 1 sampai 11 bulan . Analisis subgrup, OS pasien yang memiliki respon lebih baik secara signifikan bila dibandingkan dengan yang tidak berespon log-rank test, p?0,004 . Kesimpulan: Kemoterapi TIP memberikan manfaat klinik pada pasien kanker penis dengan penyebaran kelenjer getah bening.

Aim This study was conducted to evaluate the response of penile cancer patients who were in TIP Paclitaxel, Ifosfamide, Cisplatin regimen. Method We included all medical records of penile squamous cell carcinoma patients associated with nodal involvement who acquired TIP regimen in Adam Malik Hospital between 2014 and 2016. We administered 175 mg m2 of Paclitaxel on day 1, 1200 mg m2 of Ifosfamide on day 1 3, and 25 mg m2 of Cisplatin on day 1 3 every 21 28 days. Results We extracted data from 17 patients of penile cancer with nodal involvement who acquired TIP regimen with mean age of 44.18 11.13 years old from our medical records. Only 10 patients completed 4 cycles of the regimen. There was no complete respond noted. Six patients were noted as partial respond and 1 patient was noted as progressive disease. The Kaplan Meier curve shows an overall 6 months 95 CI 4.4 7.6 months of survival with median of follow up time was 7 1 11 months. In subgroup analysis, we found that the responder group have significantly better overall survival than the non responder group log rank test, p 0.004 . Conclusion TIP regimen gives significant clinical benefit in penile cancer with nodal involvement. "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yesi Ariani
"Efikasi diri diperlukan bagi pasien DM tipe 2 untuk meningkatkan kemandirian pasien dalam mengelola penyakitnya. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan antara motivasi dengan efikasi diri pasien DM tipe 2 di RSUP H. Adam Malik, Medan. Desain dalam penelitian ini adalah analitik cross sectional dengan jumlah sampel 110 pasien DM tipe 2. Analisa data menggunakan Chi square, uji t independen dan regresi logistik berganda.
Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden tidak ada yang berhubungan dengan efikasi diri kecuali status sosial ekonomi (p value 0.046; α 0.05). Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan efikasi diri (p value 0.010, α: 0.05), ada hubungan antara depresi dengan efikasi diri (p value 0.026; α: 0.05) dan motivasi berhubungan dengan efikasi diri (p value 0.031; α: 0.05). Individu yang memiliki motivasi yang baik berpeluang 3.736 kali menunjukkan efikasi diri yang baik dibandingkan dengan individu yang memiliki motivasi kurang baik setelah dikontrol depresi (CI 95% OR: 1.35-10.32).
Diharapkan perawat dapat meningkatkan motivasi dan efikasi diri pasien DM tipe 2 dengan memberikan pendidikan kesehatan terstruktur, memfasilitasi pemberian dukungan sosial dan memberian intervensi untuk mencegah munculnya depresi.

Self-efficacy is required for patient with type 2 diabetes in managing the disease independently. This study aimed to identify the relationship of motivation with selfefficacy in patient with type 2 diabetes in H. Adam Malik Hospital Medan. This study was a cross sectional analytic, recruited 110 respondents. Statistical analysis used for this study was chi-square, independent t-test and multiple logistic regression.
The results showed that the characteristic of respondents were not associated with self-efficacy, except sosioeconomic state (p value 0. 046, α: 0.05). There were relationships between family support and self efficacy (p value 0.010, α: 0.05), depression and self-efficacy (p value 0.026, α: 0.05) and motivation and self-efficacy ( p value 0.031, α: 0.05). People with good motivation had chance 3.736 times more to show a good self-efficacy than people with average motivation as this condition had been controlled by depression (CI 95% OR: 1.35;10.32).
It is recommended that nurses would be able to enhance motivation and selfefficacy of type 2 diabetes patients through developing structrured educational programmes, facilitating the social support and providing intervention to prevent depression symptoms.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adryansyah Can
"Pendahuluan dan tujuan: Obstruksi ureter dikaitkan dengan sejumlah keganasan pelvis, yang umumnya menyumbat ureter distal dengan keterlibatan yang berdekatan atau kompresi ekstrinsik. Percutaneous Nephrostomy (PCN) dan pemasangan Double-J Stent (DJ Stent) secara rutin dilakukan untuk mencegah obstruksi ureter atau mengurangi nyeri pascaoperasi. Pada pasien kanker serviks, stent seringkali gagal memberikan drainase urin yang memadai dan kreatinin serum dapat memprediksi kegagalan pemasangan stent DJ. Kami mengusulkan penggunaan Phenazopyridine untuk membantu identifikasi meatus ureter secara intraoperatif pada pasien dengan kreatinin serum tinggi untuk pemasangan stent DJ.
Metode: Kami melakukan penelitian deskriptif analitik dari Januari 2018-Desember 2018. Tiga puluh delapan pasien, didiagnosis kanker serviks dari departemen Obstetri dan Ginekologi ke divisi Urologi, dengan obstruksi ureter yang disebabkan oleh kompresi atau infiltrasi eksternal, ikut serta dalam penelitian ini dengan staging stadium III B dan IV A. Dua tablet Phenazopyridine diberikan 6 jam sebelum pemasangan DJ stent. Kami memeriksa warna urin di meatus ureter secara intraoperatif untuk membantu pemasangan DJ stent. Satu sisi keberhasilan dalam penempatan DJ stent dianggap sebagai keberhasilan dalam penelitian ini.
Hasil: Dari 38 pasien, pasien termuda dalam penelitian ini berusia 40 tahun dan tertua berusia 77 tahun. Rerata usia adalah 52,53 ± 7,94 tahun. Keberhasilan pemasangan stent DJ pada 32 pasien (84,2%).
Kesimpulan: Dari penelitian kami, pemasangan stent DJ stent penggunaan phenazopyridine berhasil dilakukan pada 32 pasien dengan serum kreatinin yang tinggi. Phenazopyridine adalah pewarna yang murah dan aman untuk membantu menilai meatus ureter pada pemasangan DJ stent. Studi lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi pengetahuan kita tentang phenazopyridine dan untuk memahami kegunaannya dalam membantu ahli bedah melakukan penempatan DJ stent.

Introduction and Objectives: Ureteral obstruction may be associated with a number of pelvic malignancies, generally obstruct the distal ureter by contiguous involvement or extrinsic compression. Percutaneous nephrostomy (PCN) tube and Double-J Stent (DJ Stent) placement are routinely done to prevent ureteral obstruction or to reduce postoperative pain. In cervical cancer patients, stents often failed to provide adequate urinary drainage and serum creatinine could predict the failure of DJ stent insertion. We propose the use of Phenazopyridine to aid the ureter meatus identification intraoperatively in patients with high serum creatinine for DJ stent insertion.
Method: We conducted a descriptive analytic study from January 2018-December 2018. Thirty-eight patients, diagnosed as cervical cancer from Obstetric and Gynaecology department to Urology division, with ureteral obstruction caused by external compression or infiltration, were included in the study. Cervical cancer of stage III B and IV A were included in our study. Two tablets of Phenazopyridine wasgiven 6 hours before inserting DJ stent. We examine the color of the urine in ureter meatus intraoperatively to help the insertion of the DJ stent. One side of success in DJ stent placement considered as success in this study
Results: From 38 patients, we noted the youngest patient in this study was 40-year-old and oldest was 77-year-old. Mean of age was 52.53 ± 7.94 years old. We noted the success of DJ stent insertion in 32 of the patients (84.2%).
Conclusion: From our study, we achieved successful DJ stent placement in 32 of our phenazopyridine-patient having a high serum creatinine. Phenazopyridine is an inexpensive and safe dye to help in assessing ureter meatus in DJ stent insertion. Further studies are needed to explore our knowledge about phenazopyridine and to understand the use in helping surgeon performing DJ stent placement.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Pramaviri
"Gejala saluran kemih bawah LUTS pada laki laki seringkali dikaitkan dengan pembesaran prostat jinak BPH yang menyebabkan obstruksi infravesika yang sering diikuti oleh trabekulasi sehingga terjadi gangguan fungsi kandung kemih Reseksi prostat transuretra TURP adalah tindak baku emas yang bertujuan untuk menghilangkan obstruksi ini Namun gejala LUTS masih banyak dikeluhkan setelah dilakukan TURP Penelitian cross sectional ini dilakukan untuk mencari hubungan antara gejala LUTS pasca TURP dengan derajat trabekulasi dan volume kandung kemih di RSUP H Adam Malik Medan Selama tahun 2013 didapatkan 39 pasien BPH rata rata umur 68 36 7 638 tahun dengan retensi urin berulang yang dilakukan tindakan TURP Dari keseluruhan sampel kelompok yang terbanyak ditemukan adalah derajat trabekulasi sedang 35 9 dan volume kandung kemih 200 cc 46 2 Dua puluh dua sampel 56 4 mengeluhkan LUTS ringan dengan rerata IPSS total 6 28 3 986 Derajat trabekulasi dan volume mempunyai korelasi positif kuat 0 661 dan 0 723 p value.

Lower urinary tract symptoms LUTS in older male is often associated with benign prostate hyperplasia BPH and caused bladder outlet obstruction BOO with the consequential trabeculation that impair bladder contractility and viscoelasticity Transurethral resection of the prostate TURP is the gold standard for relieving BPH caused BOO Nevertheless many still complained of persisting symptoms even after undergoing TURP This cross sectional study was conducted to analyze the correlation between bladder volume and trabeculation in determining LUTS after TURP in BPH patient In 2013 bladder trabeculation and volume was measured during TURP from 39 BPH patients with recurrent urinary retention and were re evaluated 6 months after The most common findings were moderate trabeculation 35 9 bladder volume 200cc 46 2 and mild degree LUTS 56 4 after TURP with mean IPSS 6 28 3 986 Bladder trabeculation and volume are positively and strongly correlated with LUTS after TURP 0 661 and 0 723 respectively p value 0 01 Analytical linear regression found that these two variables are significant factors in determining LUTS after TURP with positive predictive value of 62 In conclusion bladder trabeculation and volume had strong significant correlation with LUTS after TURP although there are other possible determining factors that are not included in the study
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winra Pratita
"Latar belakang: Malnutrisi rumah sakit (MRS) adalah malnutrisi yang terjadi pada pasien yang dirawat inap. Prevalensi MRS berkisar antara 20% sampai 50%. Deteksi dini untuk mengetahui risiko kejadian MRS diperlukan sehingga MRS dapat dicegah dengan pemberian asuhan nutrisi yang tepat pada anak. Hingga saat ini alur asuhan nutrisi dan tindak lanjut hasil skor STRONGkids belum dijalankan di ruang rawat inap anak RSUP HAM. Tujuan: Menilai hubungan hasil skor STRONGkids modifikasi dengan kejadian MRS dan menyusun rancangan alur asuhan nutrisi anak di ruang rawat inap RSUP HAM. Metode: Penelitian kohort prospektif dilakukan pada anak usia 1 bulan - 18 tabun yang dirawat inap?.7 hari di RSVP HAM, pada bulan Mei hingga Agustrus 2017. Dilakukan penilaian skor STRONGkids modifikasi pada setiap pasien yang dirawat dan pengukuran antropometri saat mulai dirawat dan saat pasien dipulangkan, untuk menilai kejadian MRS. Kriteria MRS apabila dijumpai penurunan berat badan ?.2% selama dirawat atau penurunan lingkar lengan atas pada keJompok pasien dirnana berat badan tidak dapat digunakan untuk menilai status nutrisi. HasH: Terdapat 165 subjek dalam penelitian ini yang memenuhi kriteria inklusi. Angka kejadian MRS adalah 40,6%. Kejadian malnutrisi rumah sakit lebih tinggi pada kelompok pasien yang berat badannya tidak dapat dinilai untuk menilai status nutrisi. Hanya 27.6% pasien dengan risiko tinggi yang dikonsulkan rawat bersama Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolik. Terdapat 45.6% pasien dengan risiko sedang dan 55.2% pasien dengan risiko tinggi STRONGkids modifikasi yang mengalami MRS dengan nilai P<0.001. Pasien dengan hasil skor risiko sedang dan tinggi mempunyai risiko 8.6 kali dan 15.8 kali untuk mengalami MRS selama dirawat di rumah sakit. Simpulan: Terdapat hubungan antara hasil skor STRONGkids modifikasi dengan kejadian MRS. Alur asuhan nutrisi perlu dirancang dan dijalankan untuk mencegah MRS

Background: Hospital malnutrition is malnutrition that occurred during hospitalization. Prevalence of hospital malnutrition is about 20% to 50% around the world. Early detection of hospital malnutrition risk with screening tools with modified STRONGkids is needed to prevent hospital malnutrition with appropriate pediatric nutrition care in hospitalized children. However, pediatric nutrition care and follow -up of modified STRONGkids is not appropriately done in Adam Malik hospital. Objective: To determine the association between modified STRONGkids with incidence of hospital malnutrition among hospitalized children and propose the pediatric nutrition care scheme pathway. Methods: A prospective cohort study was conducted in Adam Malik hospital patient's ward between May to August 2017 on I-month to 18-years-old hospitalized children with length of stay -7 days. Modified STRONGkids were analyzed in 24 hours hospital admission. Anthropometric and nutritional status measurements of all subject were obtained at time of hospital admission and discharge. Weight loss -2% during hospitalization was defined as hospital malnutrition. And among patients, if body weight can not be indicator as nutritional status, decreased of arm circumference was defined as hospital malnutrition in this study Results: Of 165 participants, prevelence of hospital malnutrition was 40.6%, and was higher among subject with cancer/organomegaly/edemalascites/hydrocephalus. Only 27.6% subject with high risk modified STRONGkids was consulted to Pediatric Nutrition and Metabolic division. There was 45.6% subject with moderate risk and 55.2% subject with high risk modified STRONGkids experiencing hospital malnutrition with P"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T58000
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>