Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 114552 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hidayat Chusnul Chotimah
"Skripsi ini bertujuan untuk menjelaskan multiplier effect dalam pengembangan industri kerajinan anyaman pandan di Kabupaten Kebumen. Penelitian ini berfokus pada efek yang ditimbulkan di bidang ekonomi dan sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan positivis dengan metode penelitian kualitatif untuk mengumpulkan data dan informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa industri kerajinan anyaman pandan di Kabupaten Kebumen memberi efek positif dan efek negatif di bidang ekonomi dan sosial. Efek positif Di bidang ekonomi industri kerajinan anyaman pandan telah membuka lapangan kerja bagi masyarakat, memberikan nilai tambah terhadap Produk Domestik Regional Bruto, peningkatan pendapatan masyarakat dan menggerakkan sektor lain untuk tumbuh. Efek positif di bidang sosial berkontribusi dalam mempererat solidaritas antar warga, pengadaan sarana prasarana infrastruktur daerah dan penurunan angka kemiskinan. Sementara efek negatif di bidang ekonomi adalah ketatnya persaingan usaha, dan efek negatif di bidang sosial yaitu penurunan kualitas lingkungan hidup dan perilaku konsumtif masyarakat.

This research aims to explain the multiplier effect on the development of pandanus handicraft in Kebumen Regency. The research focused on two effects, they are economic and social effect. This research used positivist paradigm with qualitative method to get the data and information. The result shows that the development of pandanus handicraft in Kebumen gave the positive effect to social and economic sector. From the economic sector, the result shows that pandanus handicraft development brought some effect. They are increased number of job to civil society, value added of Gross Domestic Regional Product, increased personal income and mobilized other sector. On the other hand, that development also brought some social effects. They are gave strengthen to solidarities of civil society, improved local infrastructure, and reduced poverty. Meanwhile pandanus handicraft also gave negative effects in economic sector such as strength competition and from the social sector such as decreased quality of environment and increased consumerism."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Djuarini
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1985
S17542
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
JIE 2(1-2) (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Qodry
"Pembangunan ekonomi kerakyatan diarahkan untuk memberi perhatian kepada upaya peniberdayaan ekonomi rakyat. Perhatian khusus tersebut diwujudkan dengan Iangkah-langkah strategis yang secara Iangsung ditujukan pada perluasan akses rakyat kepada sumber daya pembangunan disertai penciptaan peluang-peluang bagi masyarakat di lapisan bawah untuk berpartisipasi dalam proses pembangunan, sehingga mampu mengatasi kondisi keterbelakangan dan memperkuat posisi ekonomi mareka. Salah satu upaya yang paling tepat dalam pemberdayaan ekonomi kerakyatan adalah mengembangkan kegiatan ekonomi yang menjadi tumpuan kehiaupan ekonomi seluruh rakyat dan mampu mengakomodasi keberadaan sumber daya manusia yang ada. Pengembangan usaha kecil (industri kecil dan industri rumah tangga) merupakan alternatif pilihan yang menggambarkan hal tersebut dan merupakan salah satu entry point menuju pengembangan ekonomi Indonesia di abad mendatang.
Industri kerajinan kain tapis merupakan salah satu komoditas unggulan yang sedang berkembang saat ini di Kota Bandar Lampung. Kain tapis merupakan kain tradisional masyarakat Lampung yang biasanya hanya dipergunakan dalam acara-acara adat. Awalnya, kain ini hanya dibuat oleh rumah tangga untuk memenuhi keperluan sendiri. Kini, kain tapis telah diproduksi secara komersial untuk memenuhi kebutuhan lokal, domestik dan bahkan sudah ada yang diekspor. Dengan sentuhan teknologi sederhana dan design produk yang variatif kain tapis semakin berkembang.
Meskipun telah menunjukkan hasil-hasil yang menggembirakan dalam pengembangan, akan tetapi masih banyak dijumpai permasalahan yang dihadapi oleh industri kerajinan ini antara lain: (1) keterbatasan kemampuan dalam pengelolaan usaha; (2) Keterbatasan dalam permodalan; (3) Kurangnya informasi dan penguasaan pasar; (4) Keterbatasan kepemilikan dan penguasaan teknologi yang digunakan; dan (5) Ketiadaan kelembagaan. Industri kerajinan kain tapis dipandang memiliki potensi besar untuk dapat dikembangkan Iebih lanjut. Hal ini mengingat masih terbukanya peluang pasar untuk menyerap hasil kerajinan ini. Namun, dengan adanya beberapa permasalahan/kendala di atas menyebabkan industri kerajinan tersebut mengalami hambatan dalam pengembangannya. Kegiatan ekonomi ini perlu mendapatkan perhatian pemerintah, sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pendapatan daerah dan kesejahteraan masyarakatnya.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk merumuskan Strategi (skenario dan kebijakan) pengembangan industri kerajinan kain tapis dalam upaya pemberdayaen ekonomi rakyat. Untuk merumuskan strategi pengembangan industri kerajinan kain tapis, alat analisis yang digunakan adalah metode AHP (Analytical Hierarchy Process) dengan model proyeksi dan model perencanaan. Menurut Permadi (1992), model perencanaan dalam AHP merupakan gabungan dari model proyeksi dan model perencanaan. Model Proyeksi (Forward Process) bermaksud memperkirakan kondisi masa depan yang ke!ihatannya mungkin atau layak terjadi berdasarkan kondisi yang ada atau sedang berjalan. Sedangkan model perencanaan (Backward Process) bertujuan menentukan kebijaksanaan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang diinginkan di masa depan. Untuk tercapainya perencanaan yang lebih efektif, kedua model di atas dapat digabungkan dimana pertama-tama kondisi yang diinginkan di masa depan ditentukan melalui model proyeksi dan berikutnya kebijaksanaan yang diperiukan untuk mencapainya ditentukan dalam model perencanaan. Pengolahan data dilakukan dengan bantuan Software Expert Choice 3.0.
Berdasarkan kerangka model forward-backward process, pemerintah daerah merupakan pelaku yang paling besar peranannya dalam pengembangan industri kerajinan Pain tapis di Kota Bandar Lampung. Dari kerangka forward process menunjukkan bahwa dalam lima tahun mendatang skenario utama dalam pengembangan industri kerajinan kain tapis adalah skenario "Industri kerajinan sebagai penggerak ekonomi daerah". Sedangkan dari kerangka backward process menghasilkan urutan prioritas kebijaksanaan dalam pengembangan industri kerajinan kain tapis yaitu kebijaksanaan pembinaan dan perlindungan usaha, kebijaksanaan bantuan permodalan, kebijaksanaan peningkatan promosi dan perluasan pasar, dan kebijaksanaan pengembangan kemitraan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T20152
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
JIE 2(1-2) (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
JIE 2(1-2) (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hartanto Prijo Pratomo
"Fenomena Usaha lndustri Kecil di Indonesia merupakan obyek pembicaraan yang tidak akan habisnya karena disatu sisi merupakan kelompok yang secara mayoritas menjadi pelaku ekonomi di sektor riil. tetapi disisi lain kelompok ini merupakan usaha industri yang sarat dengan berbagai macam keterbatasan yang dimilikinya.
Pada skripsi ini penulis ingin mencoba mengkaji seberapa besar teknik industri sebagai sebuah disiplin ilmu dapat diterapkan untuk membangun dan meningkatkan kinerja industri kecil di Indonesia.
Disiplin ilmu teknik industri sendiri lahir dan berkembang dari negara yang sudah maju industrinya sehingga manfaatnya sudah terbukti sangat positif, sedangkan Indonesia berangkat bangsa agraris sehingga perlu sebuah kajian yang seksama terhadap hal positif apa saja dari disiplin ilmu teknik industri yang dapat diterapkan untuk membangun dan meningkatkan kinerja perekonomian Indonesia yang salah satunya adalah industri kecil.

The existence of Small Scale Industries in Indonesia is a never-ending phenomenon to be discussed as they are undeniably proven to be the major economic engine, unfortunately this sector has been facing significant obstacle due to their limited capacity.
This paper analyses to which extent industrial engineering as a discipline could be implemented to help develop and empower the performance of small scale industries in Indonesia.
Industrial engineering discipline was originated and developed in the countries having a well advanced industries and this has proven to be very beneficial. Indonesia in the other hand is a developing country with agricultural background and therefore a comprehensive and thorough study is required to acknowledge the facets of the industrial engineering study which are applicable to support the development and improvement of the Indonesian economic performance which specifically relate to small-scale industries.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S50172
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Universitas Indonesia, 1998
S33546
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Medium and small industry sector has an important role, not only as a job provider for the number of job seekers that increases from years to year,but also for production and distribution of goods and services or society
"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>