Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 59810 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dyah Okty Moerpratiwi
"Skripsi ini membahas tentang pengelolaan pemeliharaan jalan tol di dalam Kota berbasiskan manajemen proyek dari PMBOK® Guide (Project Management Book of Knowledge) secara sistematis. Skripsi ini menggunakan teknik penelitian survei secara langsung di jalan tol untuk mengetahui tujuan penelitian. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif secara kualitatif dan kuantitatif dengan basis PMBOK® Guide (Project Management Book of Knowledge). Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan masukan kepada pengelola pemeliharaan jalan tol dalam pengelolaan pemeliharaan jalan tol dengan basis PMBOK® Guide. Dengan demikian, diharapkan jalan tol tersebut dapat menjadi sebuah akses jalan yang lebih baik.

The thesis discusses the management of toll road maintenance in the city based on project management from PMBOK® Guide (Project Management Book of Knowledge) systematically. This thesis uses survey technically as technical research to know the purpose of research. The reasearch method used in this thesis is descriptive qualitative and quantitative with PMBOK® Guide (Project Management Book of Knowledge) as basis study. Based on these results, it is expected to provide input to administrator of toll road maintenance in managing toll road maintenance on the basis of PMBOK® Guide. Thus, the toll road is expected to become a better road access."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S641
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ardha Satryastomo
"Pada era globalisasi saat ini baik negara maju maupun negara berkembang tidak henti-hentinya mengadakan pembangunan di segala bidang. Pembangunan yang dilakukan ini pada dasamya adalah untuk memfasilitasi penduduk dari negara tersebut. Pembangunan yang dapat kita lihat hasil nyatanya secara fisik adalah pembangunan dibidang ilmu sipil, seperti pembangunan gedung-gedung bertingkat, jalan layang dan pelabuhan, dimana pada dasamya semua pembangunan tersebut bertujuan untuk menunjang kehidupan manusia.
Indonesia sebagai salah satu negara yang sedang berkembang saat ini sedang berusaha mengejar berbagai ketertinggalan dengan melakukan pembangunan di segala bidang, terutama pembangunan fisik sarana dan prasarana umum. Di lain pihak sumber daya manusia terampil maupun dana amat terbatas. Oleh karena itu, peningkatan efisiensi dan efektifitas dalam pengelolaan merupakan langkah utama yang harus ditempuh. Pembangunan sarana dan prasarana umum termasuk didalamnya adalah infrastruktur diantaranya jalan tol.
Jalan tol dibuat dengan maksud untuk mewujudkan pemerataan (pembangunan dan hasil-hasilnya) serta untuk keseimbangan dalam pengembangan wilayah antar daerah. Jalan tol diselenggarakan dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi pelayanan jasa distribusi serta mendukung kelancaran transportasi.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka pengelolajalan tol harus melakukan efisiensi di segala bidang termasuk dalam din organisasi itu sendiri, salah satunya adalah dengan meningkatkan kinerja sistem informasi pemeliharaan. Oleh karena itu keefektifan dan keefisienan dalam penyusunan data guna mendukung keputusan manajemen sangatlah penting untuk menghasilkan suatu informasi yang memiliki reliabilitas yang tinggi sehingga dapat mendukung keputusan manajemen mengenai pemeliharaan yang baik, optimal, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari sistem informasi pemeliharaan pada PT Jasa Marga (Persero) melalui beberapa aspek yaitu reliabilitas informasi dan aksesibilitas terhadap informasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus pada PT Jasa Marga (Persero) tentang sistem informasi yang dimiliki oleh PT Jasa Marga. Untuk proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara semi terstruktur dan studi pustaka.
Hasil penelitian menunjukkan pentingnya suatu informasi guna mendasari keputusan manajemen terutama dalam pemeliharaan jalan tol. Dari penelitian ini ditarik kesimpulan bahwa dalam hal reliabilitas dari suatu informasi, PT Jasa Marga (Persero) telah memiliki informasi yang cukup reliable sehingga dapat digunakan untuk mendasari suatu keputusan pemeliharaan yang baik. Namun dalam hal aksesibilitas terhadap informasi PT Jasa Marga (Persero) dinilai masih belum maksimal."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35142
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Irianto
"Keberadaan serta pengembangan infrastruktur menjadi salah satu faktor penentu dari pertumbuhan perekonomian nasional, termasuk jalan tol yang dibangun dalam rangka privatisasi proyek infrastruktur jalan. Walaupun sempat mengalami penundaan akibat terjadinya krisis moneter pada tahun 1997, melalui Keppres 15 tahun 2002 Tentang penerusan proyek-proyek infrastruktur termasuk jalan tol, pelaksanaan pembangunan jalan tol dimulai kembali seiring dengan semakin membaiknya perekonomian di Indonesia. Jasa Marga saat ini sedang melaksanakan kelanjutan dari paket pembangunan jalan tol JORR, yaitu jalan tol JORR Seksi W2, El Tahap 2, E2, E3, N yang membutuhkan dana secara keseluruhan sebesar 3,7 Trilyun rupiah. Mengingat adanya keterbatasan kondisi keuangan perusahaan, pola pinjaman perbankan konvensional dengan tingkat nilai suku bunga tertentu merupakan salah satu bentuk pembiayaan yang telah digunakan saat ini. Tujuan dari penelitian adalah melakukan risk assessment terhadap alternatif pola pendanaan syariah pada pembangunan proyek JORR. Alasan penelitian adalah bahwa pola pinjaman dengan suku bunga perbankan konvensional yang tidak mengenal prinsip risk sharing bertentangan dengan adanya berbagai risiko pada investasi jalan tol dimana risiko-risiko tersebut harus secara adil dan proporsional ditanggung bersama oleh pihak-pihak yang terlibat di dalam investasi jalan tol ini.
Dalam penelitian ini, dilakukan identifikasi risiko terhadap faktor-faktor yang akan timbul pada saat pelaksanaan konstruksi dan pengoperasian jalan tol bagi Jasa Marga sebagai peminjam dana (kreditur) dan kesiapan lembaga keuangan syariah sebagai pemberi pinjaman (debitur) termasuk faktor-faktor eksternal yang berhubungan dengan publik maupun regulasi dari pemerintah sehubungan dengan penerapan sistem tersebut di atas.
Dari risiko-risiko tersebut diidentifikasi tingkat penting risiko dan meneliti potensi-potensi risiko yang harus diberikan perhatian khusus dan tindakan (respons) apa yang dapat dilakukan untuk mengelola risiko-risiko tersebut. Penelitian ini menggunakan cara kajian literatur, wawancara, dan survey (kuisioner), sedangkan pcngolahan datanya menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan analisis statistik dengan menggunakan soft ware SPSS 11.0 untuk mendapat model persamaan dari analisis regresi berganda linier sebagai input simulasi Montecarlo untuk melihat sejauh mana tingkat kesuksesan pencapaian tujuan penerapan pola pendanaan syariah tersebut.
Kesimpulan akhir dari penelitian ini, tingkat kesuksesan penerapan pola pendanaan syariah berada pada skala sedang yang artinya tujuan tercapai sesuai rencana, dimana kendala jumlah aset likuid perbankan syariah yang masih relatif kecil menjadi variabel risiko yang paling mempengaruhi tercapainya tujuan proyek."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16064
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Prasetyo
"JLNT merupakan hal yang baru di DKI Jakarta sehingga memiliki risiko yang tinggi pada proses pemeliharaan, karena belum adanya SMM yang baku untuk mengantisipasi risiko. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan SMM proses Pemeliharaan JLNT berbasis risiko. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder yang didapatkan dari arsip dan kuesioner. Metode analisis menggunakan Analisa Risiko Kualitatif untuk mengetahui risiko tertinggi, kemudian SMM dikembangkannya dengan berbasis respon risiko. Hasil penelitian didapatkan bentuk organisasi dan jobdesk Dinas Bina Marga, yang memiliki 5 Proses, 34 Aktivitas, dengan 5 Sasaran Mutu. Terdapat 10 risiko tertinggi, sehingga dilakukan 13 tindakan Pengembangan SMM berbasis risiko.

Elevated Highway is a new thing in DKI Jakarta and have high risks in preservation process, because there is no standardized QMS yet to anticipate risks. The purpose of this study is to develop risk based QMS in the JLNT Preservation Process. This study uses primary and secondary data obtained from archives and questionnaires. Analytical method using Qualitative Risk Analysis to know the highest risk, then QMS developed based on risk response. The research result obtained Dinas Marga organization and jobdesc, which has 5 Processes, 34 Activities, 5 Quality Objectives. There are 10 highest risks and 13 actions risk based QMS Development."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T48775
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dandy Handoza
"Jalan sebagai salah satu prasarana perhubungan pada hakekatnya merupakan unsur penting dalam usaha pengembangan kehidupan bangsa dan pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam kerangka itu maka jalan mempunyai peranan penting dalam mewujudkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya yang menuju pada terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat, pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan stabilitas nasional yang sehat dan dinamis. Pembangunan jalan memerlukan biaya yang sangat besar. Dilain pihak dana APBN tidak cukup untuk membiayai jalan-jalan arteri baru. Mengingat hal tersebut maka gagasan untuk membangun sebuah jalan bebas hambatan yang tidak membebani APBN menjadi hal yang sangat penting. Hal ini dapat dipenuhi dengan mengutip biaya dari para pengguna jalan tersebut dan dikenal dengan istilah tarif tol. Jalan Tol diselenggarakan dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi pelayanan jasa distribusi serta efisiensi dana anggaran pendapatan dan belanja negara. Performa jalan tol sangat berpengaruh terhadap sasaran dimaksud. Oleh karena itulah jalan tol yang ada itu haruslah dipelihara dengan maksud agar struktur jalan tol itu masih dapat bekerja atau berfungsi sebagaimana mestinya. Manajemen pemeliharaan yang baik biasanya dimulai ketika suatu aset masih berada dalam konseptual desain sampai kedalam tahap pengoperasian. Manajemen pemeliharaan yang seperti inilah yang dimaksud dengan konsep maintainability. Untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan maupun pemahaman para pengelola jalan tol dalam konsep maintainability dapat dilihat dengan melakukan proses verifikasi mengenai konsep tersebut. Proses verifikasi yang ada dilakukan dengan melihat hasil respon pengelola jalan tol mengenai variabel pertanyaan yang diajukan. Setelah itu dapat diketahui tingkat pemahaman pengelola jalan tol mengenai konsep maintainability tersebut. Dimana hasil yang didapat mengenai penelitian ini menyebutkan bahwa pemahaman pengelola jalan tol mengenai variabel indikator konsep ini masih sangat kurang. Kata kunci : Pemeliharaan Jalan Tol, Konsep Maintainability.

Road development become major needs to urban development providing access to a new business central other facilities. In order to increase the efficiency of national income and distribution services toll roads have been developed. Toll road performance is one of the most influence factors for an urban area to develop their home area to become a business central are. Therefore, preserving the toll road condition in acceptable level become an important issue. To support this, road maintenance activity is most important need. Road infrastructure management is an activity that related to the rehabilitation, maintenance, and reconstruction of road asset in an effective ways including time and cost. For the reasons, a minimum standard of maintenance management to coordinate all the road assets is a needing. A better maintenance management usually starts when the asset still in a conceptual plan till operational phase. This kind of maintenance management is the aim of maintainability concept. To understand how far the toll road organizer knowledge or comprehension about maintainability concepts, case studies using a structured interview were conducted on toll road operators in Jabotabek area. From the case studies we know that the toll road organizer knowledge about the maintainability concept is not quiet enough. It can be proved by only a few element of the maintainability concept that the toll road organizer quiet understand about it. Keywords: Tol Roads Maintenance, Maintainability Concept."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35145
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Virani Mayniana
"Dalam suatu proyek konstruksi hampir selalu terjadi pengerjaan ulang (rework) hanya saja memiliki kualitas dan kuantitas yang berbeda-beda. Salah satu penyebab terjadinya pekerjaan ulang (rework) yaitu komunikasi yang buruk dan sering diabaikan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan memberikan rekomendasi respon risiko dalam memperbaiki dan mengembangkan manajemen komunikasi guna meminimalisir terjadinya pengerjaan ulang (rework) pada Proyek Jalan Tol Cibitung-Cilincing. Penelitian ini dilakukan dengan mengidentifikasi faktor-faktor risiko manajemen komunikasi serta menganalisis setiap data kuesioner dari responden yang terlibat pada proyek konstruksi. Setelah dilakukan analisis, terdapat 6 faktor risiko dominan manajemen komunikasi terhadap terjadinya pengerjaan ulang (rework). Kemudian dilakukan analisis untuk mengetahui penyebab, respon preventif, dampak, serta respon korektif dari masing-masing faktor risiko dominan tersebut. Hasil dari analisis tersebut digunakan sebagai pedoman dalam mengembangkan alur komunikasi pada Proyek Jalan Tol Cibitung-Cilincing untuk nantinya dapat digunakan sebagai leasson learn pada proyek lainnya yang sejenis.

In a construction project, rework almost always occurs, but it has different quality and quantity. One of the causes of rework is poor communication and is often ignored. Therefore, this research aims to provide risk response recommendations in improving and developing communication management to minimize the occurrence of rework on the Cibitung-Cilincing Toll Road Project. This research was conducted by identifying communication management risk factors and analyzing each questionnaire data from respondents involved in the construction project. After the analysis, there are 6 dominant risk factors of communication management on the occurrence of rework. Then an analysis was conducted to determine the causes, preventive responses, impacts, and corrective responses of each of these dominant risk factors. The results of the analysis are used as a guideline in developing the communication flow on the Cibitung-Cilincing Toll Road Project."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Arif
"Perencanaan yang baik diperlukan dalam pengadaan suatu infrastruktur jalan. Setelah proses perencanaan dan konstruksi suatu proyek infrastruktur selesai dilakukan perlu dipikirkan tindakan selanjutnya yaitu pemeliharaan jalan tersebut. Dengan adanya perubahan akibat umur dan juga faktor pembebanan dan kondisi alam yang terjadi mengakibatkan bangunan akan mengalami perubahan baik secara bentuk, kekuatan dan kegunaan. Oleh karena itu pemeliharaan suatu infrastruktur jalan sangat penting, agar dapat memfungsikan infrastruktur yang ada sesuai dengan tujuan awal pembangunan dan memperpanjang umur rencana. Dalam pelaksanaan pemeliharaan infrastruktur, diperlukan adanya kontrak yang akan mengikat antara pemilik dengan pelaksana (kontraktor). Beberapa jenis kontrak yang ada adalah kontrak harga satuan pos pekerjaan (Unit Price) dan kontrak pekerjaan lumsum (Lump Sum Fixed Price). Dalam kedua jenis kontrak tersebut kontraktor hanya bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang dikontrakkan saja. Untuk itu dibutuhkan suatu kontrak yang mampu memberikan tanggung jawab kepada kontraktor dalam jangka waktu tertentu atas performa yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Kontrak seperti ini biasanya disebut Performance Based Maintenance Contract atau kontrak pemeliharaan berdasarkan kinerja. Sebagai kontrak yang masih relatif baru di Indonesia harus dipertanyakan sejauh apa kesiapan pihak yang terkait, yang dalam hal ini adalah kontraktor dalam pekerjaan pemeliharaan jalan Tol dengan menggunakan kontrak berdasarkan performa atau PBMC. Karena, selain keuntungan dan manfaat dari kontrak jenis ini, terdapat resiko yang mungkin timbul dalam penerapan PBMC. Kesiapan kontraktor dalam pekerjaan pemeliharaan jalan Tol dengan menggunakan PBMC tersebut dapat diketahui dari indikator kesiapan, yaitu pemahaman tetang PBMC, ketersediaan dan kesiapan sarana dan prasarana pendukung yang dimiliki, dan kendala yag ada."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35417
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Prasetyanto
"Jalan Tol merupakan salah satu bentuk project financing pada sektor iniiastruktur yang bcmpa jalan, karena konsep jalan tol adalah self financing project yaitu sumbcr pendanaan proyck berasal dari pendapatan setelah proyck tersebut dioperasikan. Sebagaimana investasi pada sektor-sektor lain, investasi pada jalan tol mengandung faktor-faktor resiko yang dapat mengakibatkan turunnya tingkat kelayakan proyek sehingga membuat investasi tersebut menjadi tidak efektif. Khususnya di Indonesia saat ini, terhentinya proyek-proyek BOT Jalan Tol menimbulkan pertanyaan yang terkait salah satunya dengan tingkat efektifitas dan tingkat kelayakannya.
Dengan menggunakan rangkaian proses analisa resiko terhadap faktor resiko hasil identifikasi resiko dan kemudian mensimulasikan faktor faktor resiko tersebut dalam model yang diadopsi dari empat ruas jalan tol yang dibangun dan hendak dibangun oleh private sector akan diperoleh suatu besaran tingkat kelayakan dan efektiiitas dari BOT jalan tol di Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T5865
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Aini Damazni Chaniago
"Indonesia, sebagai negara berkembang, berupaya untuk mencapai status negara maju dengan meningkatkan pendapatan per kapita. Salah satu strategi yang diadopsi untuk mencapai tujuan ini adalah pembangunan infrastruktur, sebagaimana diuraikan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025. Pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 sebesar 64% atau sepanjang 1.600 km jalan tol baru didominasi oleh Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Namun JTTS tidak berjalan dengan baik karena terdapat dua ruas tol yang dijual oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) karena mengalami kerugian akibat pendapatan yang tidak mencukupi dari operasional dan pemeliharaan jalan tol di Sumatera. Dari latar belakang inilah penelitian dilakukan, dengan tujuan mengidentifikasi risiko dominan yang mempengaruhi kinerja biaya pada tahap operasional dan pemeliharaan JTTS, menganalisis keterkaitan antar risiko, serta memberikan rekomendasi untuk perbaikan berdasarkan risiko tersebut. Menggunakan metode Grey Delphi, ditemukan 13 faktor risiko dominan termasuk perubahan kebijakan, inflasi, dan fluktuasi mata uang. Metode Rough DEMATEL kemudian digunakan untuk mengidentifikasi hubungan sebab-akibat antar risiko. Rekomendasi yang diberikan mencakup penggunaan teknologi digital untuk efisiensi biaya pemeliharaan, pembangunan jembatan timbang untuk mengatasi kelebihan muatan kendaraan, dan peningkatan studi kelayakan rute untuk mengurangi risiko rute kompetitif. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mendukung pengelolaan risiko yang lebih efektif dan peningkatan kinerja biaya dalam proyek pembangunan infrastruktur jalan tol di Indonesia.

Indonesia, as a developing country, seeks to achieve developed country status by increasing per capita income. One of the strategies adopted to achieve this goal is infrastructure development, as outlined in the National Long Term Development Plan (RPJPN) 2005-2025. In the 2020-2024 National Medium Term Development Plan (RPJMN), 64% or 1,600 km of new toll roads are dominated by the construction of the Trans Sumatra Toll Road (JTTS). However, JTTS did not run well because there were two toll roads that were sold by the Toll Road Business Entity (BUJT) because they experienced losses due to insufficient income from toll road operations and maintenance in Sumatra. It is from this background that research was conducted, with the aim of identifying the dominant risks that influence cost performance at the operational and maintenance stages of JTTS, analyzing the relationship between risks, and providing recommendations for improvements based on these risks. Using the Gray Delphi method, 13 dominant risk factors were found including policy changes, inflation and currency fluctuations. The Rough DEMATEL method is then used to identify cause-and-effect relationships between risks. Recommendations provided include the use of digital technology for maintenance cost efficiency, construction of weighbridges to overcome vehicle overloads, and improvement of route feasibility studies to reduce the risk of competitive routes. It is hoped that the results of this research can support more effective risk management and increase cost performance in toll road infrastructure development projects in Indonesia.
"
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S36418
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>