Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 187515 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dyah Mardiasih
"Tesis ini meneliti kemampuan Manajer investasi dalam market timing dan stock selection dengan menggunakan regresi kuadratik yang di kembangkan oleh Treynor dan Mazuy dan melihat pengaruh dari harga emas dan obligasi terhadap excess return reksadana saham yang di jadikan objek penelitian. Dari 10 Reksadana tersebut hanya satu yang signifikan secara statistik dalam melihat kemampuan market timing Manajer Investasi. Dalam melihat kemampuan stock selection penelitian ini menghasilkan bahwa seluruh reksadana tidak signifikan secara statistik. Pengaruh harga emas secara signifikan berpengaruh positif terhadap satu reksadana. Sedangkan indeks Obligasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keseluruhan reksadana yang di jadikan sampel dalam penelitian.

This thesis examines the ability of investment managers in market timing and stock selection using quadratic regressions that was developed by Treynor and Mazuy and to see the effect of gold prices and bond prices to the excess return on equity funds which are the objects of this research. Of the 10 mutual funds there is only one which is statistically significant in viewing of market timing ability of the Investment Managers. The other nine of the mutual funds shares can not be determined because the performance was not statistically significant in the excess return of mutual funds. In looking at the stock selection ability of this study resulted that all mutual funds are not statistically significant. The effect of gold price is significantly positive effect on Reksadana Panin Maksima Fund. Meanwhile, bond index has no significant effect on the overall mutual funds as the sample in this research."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T21734
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nyimas Rika Rezkyka
"Karya akhir ini membahas tentang kinerja reksadana saham di Indonesia serta hubungan antara kemampuan stock selection dan market timing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan Sharpe index dan Treynor index, secara umum kinerja reksadana saham di Indonesia pada tahun 2005-2008 dapat dikatakan baik. Akan tetapi berdasarkan Jensen alpha dan information ratio hanya terdapat satu reksadana saham yang memiliki kinerja superior. Berdasarkan model Treynor- Mazuy dan Henriksson-Merton sebagian besar manajer investasi dalam penelitian ini tidak memiliki kemampuan market timing. Dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara kemampuan stock selection dan market timing manajer investasi reksadana saham di Indonesia. Hal ini bertentangan dengan beberapa penelitian sebelumnya di negara lain yang menemukan adanya hubungan negatif atau tidak ada hubungan antara kedua kemampuan tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar manajer investasi saham masih perlu meningkatkan kemampuan stock selection dan market timing demi meningkatkan kesejahteraan pemegang unit reksadana.

The main objectives of this final paper are to evaluate the performance of equity mutual fund s, and the correiation of stock selection and market timing abilities of fund managers in Indonesia. Based on Sharpe and Treynor index, it is concluded that in 2005-2008 the equity mutual funds in Indonesia perform well. On the other hand, based on Jensen’s alpha and information ratio there is only one fund that has superior performance. Funhermore, most of the investment managers do not possess superior market timing ability. This paper also concludes that there is a positive relationship between stock selection and market timing abilities of equity mutual fund managers in Indonesia. This finding contradicts previous research results in other countries which mostly find negative or no correiation between market timing and stock selection abilities. Most of the fund managers need to improve their stock selection and market timing abilities to increase the fund unit holders’ wealth."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26548
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Christian Saortua
"Manajer investasi memiliki perbedaan dalam mengelola portofolio reksadana mereka, perbedaan inilah yang kemudian mempengaruhi kinerja reksadana saham. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Petajisto (2013), manajer investasi yang memiliki tingkat keaktifan yang tinggi memiliki potensi memberikan tingkat pengembalian reksadana saham yang lebih tinggi dibandingkan tingkat pengembalian indeks acuannya. Sedangkan manajer investasi dengan tingkat keaktifan rata - rata cenderung memberikan kinerja reksadana lebih buruk dibandingkan kinerja indeks acuan. Tesis ini mengukur tingkat keaktifan manajer investasi dalam mengelola portofolio reksadana saham yang beredar di Indonesia dan dampaknya terhadap kinerja reksadana. Metode pengukuran menggunakan metode active share dan tracking error yang diusulkan oleh Cremers & Petajisto (2009). Dimana dengan metode ini, tingkat keaktifan manajer investasi diukur berdasarkan stock selection dan market timing. Kemudian hasil pengukuran tersebut dibandingkan dengan kinerja reksadana saham. Dengan demikian, dapat dianalisis dampak tingkat keaktifan manajer investasi terhadap kinerja reksadana yang dikelolanya.

Investment manager have different style in manage their mutual fund portfolio. This difference then give impact on the mutual fund performance. Based on Petajisto (2013) research finding, investment manager with high mutual fund active management tend to deliver high return, while average mutual fund active management tend to deliver low return even below it`s benchmark index. This thesis try to measure investment manager activity in managing their mutual fund portflio in Indonesia, using active share and tracking error propose by Cremers & Petajisto (2009). Where with this metode, active management measure based on stock selection and market timing. The result then compare with Indonesian mutual fund performance to analyse the impact of investment manager activity in managing the mutual fund portfolio."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alifa Amalia Hasna
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh cash holding, market capitalization, book to market, asset growth, dan illikuiditas terhadap excess stock return periode tahun 2012-2016.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik analisis regresi berganda. Data yang digunakan adalah data panel. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data pada laporan keuangan tahunan dan data penjualan saham tahunan yang diperoleh dari Thoumson Reuters Ikon tahun 2011-2016. Teknik penarikan sampel menggunakan purposive sampling, dengan kriteria perusahaan yang menjadi sampel, adalah perusahaan yang memiliki data untuk seluruh variabel penelitian yang dibutuhkan. Total perusahaan yang digunakan sebagai sampel adalah 244, sehingga jumlah seluruh sampel pada penelitian selama 5 tahun adalah 1220. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1). cash holding memiliki pengaruh signifikan positif terhadap excess stock return, (2). market capitalization memiliki pengaruh signifikan positif terhadap excess stock return, (3). book to market memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap excess stock return, (4.) asset growth memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap excess stock return, dan (5.) Illikuiditas memiliki pengaruh signifikan positif terhadap excess stock return. Oleh karena itu, investor harus memperhatikan cash holding, market capitalization, book to market, asset growth, dan illikuiditas karena memiliki hubungan yang signifikan terhadap excess stock return.

This research aims to test the influence of cash holding, market capitalization, book to market, asset growth, illiquidity of excess stock return year period 2012-2016. This research using approach a quantitative research with analysis techniques multiple regression. The data used  is panel data. The data used in this study are data on annual financial statements and annual stock sales obtained from Thoumson Reuters Icon year period 2011-2016. Sampling technique uses purposive sampling, with criteria companies that become the sample are companies that have research variable data required. The total of companes used as the sample is 244, hence the total sample in the research for 5 years is 1220. The result of this research show that: (1) cash holding has a significant positive effect on excess stock return; (2) market capitalization has a significant positive effect on excess stock return; (3) book to market has a significant negative effect on excess stock return; (4) asset growth has a significant negative effect on excess stock return; and (5) illiquidity has a significant positive effect on excess stock return. Therefore, investors should pay attention to cash holding, market capitalization, book to market, asset growth, and illiquidity because it has a significant relationship to excess stock return.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djumyati Partawidjaja
"Perkembangan industri reksadana yang pesat di Indonesia membuat pengukuran terhadap kemampuan manajer investasi menjadi sangat penting. Nyatanya perkembangan industri reksadana yang pesat tersebut masih terlalu dini sehingga belum diikuti kesiapan industri dan badan pengaturnya.
Hal ini membuat upaya untuk melakukan pengukuran mengalami banyak hambatan. Di antara semua reksadana baru ada reksadana saham yang bisa diukur dengan benchmark paling jelas dan periode ukur cukup panjang.
Penelitian ini memakai model Henriksson-Merton untuk bisa memberikan gambaran mengenai kemampuan market timing dan stock selection para manajer investasi. Dari hasil uji panel yang dilakukan untuk bisa menggambarkan kemampuan market timing dan stock selection manajer investasi secara keseluruhan, didapatkan hasil hampir semua manajer investasi mempunyai kemampuan market timing yang buruk. Sementara kemampuan mereka dalam stock selection jauh lebih baik, tapi hanya memberikan nilai tambah yang sedikit terhadap excess return portofolio para manajer investasi itu.
Penelitian ini juga ingin melihat pengaruh ekonomi makro terhadap kinerja reksadana. Dari tiga faktor ekonomi makro yang dimasukan dalam model, yaitu inflasi, suku bunga, dan nilai tukar rupiah terhadap dolar, ditemukan hasil bahwa pengaruh negatif yang paling besar datang dari suku bunga.

Fast growing mutual fund in Indonesia make evaluation for the fund manager ability becomes important. Unfortunately the growth is still immature, so the industry are still not ready neither the regulation body to.
Those things make the effort to evaluate the fund manager performance face many obstacles. The condition make equity mutual fund the best mutual fund to evaluate because this fund have a most measurable benchmark and have enough period to evaluate.
This research use Henriksson-Merton model to figure up the market timing and stock selection ability of the fund manager. From the panel test of this model, we could find out that almost all fund managers in Indonesia have bad market timing ability. They have much better stock selection ability, even though the ability has small effect for their excess return portfolio.
In this research too we want to look up the macro economic effect for the mutual fund performance. From three factors from macro economic we put in the model, which are inflation, interest rate and exchange rate, we could find out that the bigger negative effect come from interest.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T18865
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmadini Adi Putri
"Karya akhir ini bertujuan untuk mengukur kemampuan Reksa Dana Saham di Indonesia dengan melihat kemampuan market timing dan stock selection yang dilakukannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan Sharpe Measure dan Treynor measure, secara umum reksa dana saham di Indonesia pada tahun 2006-2011 memiliki kinerja yang baik. Namun berdasarkan Jensen alpha ada dua reksa dana yang memiliki kinerja superior dan berdasarkan Information Ratio hanya terdapat satu reksa dana saham yang memiliki kinerja superior. Berdasarkan model Treynor-Mazuy dan Henriksson-Merton sebagian besar manajer investasi dalam penelitian ini tidak memiliki kemampuan market timing hanya ada empat reksa dana saham yang memiliki kemampuan market timing.

The object of this final paper is to measure the ability of Equity Mutual Fund in Indonesia by looking at the ability of market timing and stock selection . The results showed that based on the Sharpe and Treynor Measure, in general equity mutual funds in Indonesia in the year 2006-2011 has a good performance. However, based on Jensen's alpha there are two mutual funds that have superior performance and based on the Information Ratio there is only one equity mutual fund that have superior performance. Based on the Treynor-Mazuy model and Henriksson-Merton model majority of investment managers in this study did not have market timing ability of mutual funds and that only four stocks that have market timing ability."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2012
T30257
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Novitri Muliani
"Meningkatnya kebutuhan hidup seiring dengan meningkatnya nilai inflasi di indonesia, mengakibatkan butuhnya investasi yang dapat memberikan keuntungan lebih dari nilai inflasi. Hal ini membuat investor berupaya mencari investasi selain deposito sehingga membuat perkembangan industri reksa dana menjadi pesat di Indonesia. Penelitian ini menggunakan model Treynor Mazuy bertujuan untuk bisa memberikan gambaran megenai kemampuan market timing dan stock selection para manajer investasi.
Dari hasil Uji Time Series yang dilakukan untuk bisa menggambarkan kemampuan market timing dan stock selection manajer investasi secara keseluruhan, didapatkan hasil hampir semua manajer investasi mempunyai kemampuan market timing yang buruk. Sementara kemampuan mereka dalam melakukan stock selection jauh lebih baik, tapi hanya memberikan nilai tambah yang sedikit terhadap excess return portofolio pada manajer investasi tersebut.

The growing needs of life along with increasing inflation in Indonesia resulted in the quickness of investment that can provide an advantage over inflation. This makes investors seek investments that can improve their finances, thus making the development of the mutual fund industry to be fast in indonesia. This research employs Treynor Mazuy model to figure up the market timing and stock selection ability of the fund manager.
The result of the Time series test of this model, we could find out that almost all fund managers in Indonesia have bad market timing ability. They have much better stock selection ability, even though the ability has small effect for their excess return portfolio.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Budiman Leonardo
"Pada tahun 1996 ada sebuah tambahan instrumen investasi yang dikeluarkan oleh Manajer Investasi yang dikenal dengan nama reksadana. Undang-Undang No.8 tahun 1995 tentang Pasar Modal memberikan kesempatan kepada Manajer lnvestasi untuk mendirikan reksadana terbuka berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK) yang lebih mudah pendiriannya serta membuat perkembangan reksadana berkembang dengan pesat dan menarik para investor lokal yang ingin melakukan investasi di pasar modal. Hal ini dapat terlihat dari peningkatan jumlah reksadana, jumlah investor dan Nilai Aktiva Bersih. Makin banyaknya pilihan investor dalam menginvestasikan dananya membuat investor harus dapat membuat keputusan pemilihan produk reksadana dengan tepat, sehingga investor harus mempertimbangkan kinerja reksadana.
Penelitian ini berusaha mengukur kinerja reksadana saham pada kemampuan Manajer lnvestasi untuk melakukan pemilihan sekuritas (stock selection) dan market timing serta melihat apakah ada hubungan negatif antara nilai kpitalisasi pasar reksadana (size reksadana) dengan excess return reksadana. Market timing adalah kemempuan Manajer Investasi untuk meramalkan pasar dalam keadaan naik atau turun sehingga Manajer lnvestasi dapat melakukan transaksi pembeliaan dan penjualan saham pada saat yang tepat. Sedangkan stock selection adalah kemampuan Manajer Invesatasi untuk memilih saham yang tepat untuk dijadikan bagian dari portfolionya sehingga diperoleh tingkat pengembalian yang lebih tinggi dari tingkat pengembalian pasar. Nilai kapitalisasi pasar reksadana (size reksadana) dilihat berdasarkan nilai kekayaan bersih yang dimiliki oleh reksadana.
Penelitian ini akan meneliti reksadana saham dengan masa efektif operasinya sudah mencapai lima tahun pada periode Januari 200 hingga periode 2004. Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Henriksson dan Merton yang dilakukan dengan menganalisis kinerja market timing terhadap 14 reksadana saham sampel. Data excess return dari data NAB reksadana sampel yang yang diambeil data bulanan sehingga terdapat 60 data untuk setiap reksadana sampel.
Berdasarkan .analisis regresi yang dilakukan terhadap keseluruha reksadana sampel didapatkan bahwa dari keempatbelas reksadana sampel hanya ada satu reksadana yang secara statistik dapat dinilai yaitu Big Nusantara (signifikan pada a=5%). Kemampuan market timing Big Nusantara sebesar -0.272742 yang berarti bahwa kemampuan market timingnya mengurangi tingkat pengembalian reksadana sebesar 27.2742%.
Pada analisis pemilihan sekuritas (security selection), didapatkan bahwa taksiran konstanta a untuk keseluruhan reksadana sampel hanya empat reksadana yaitu Master Dinamis, SiDana Saham, Bima dan Big Nusantara. Keempat reksadana yang signifikan ini kemampuan pemilihan sekuritas (security selection) yang memberikan kontribusi negative terhadap tingkat pengembalian reksadana. Hal ini berati bahwa kemampuan pemilihan sekuritasnya mengurangi tingkat pengembalian inestasi reksadana.
Analisis hubungan nilai kapitalisasi pasar reksadana (size reksadana) sampel dapat diketahui bahwa hanya dua size reksadana yang memiliki hubungan yang secara statistic signifikan yaitu Big Nusantara dan SiDana Saham. Akan tetapi hubungan kedua variable ini bemilai positif, tidak seperti dugaan semula yang diharapkan memiliki hubungan negatif. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin besar nilai kapitalisasi pasar reksadana (size reksadana) akan menaikkan tingkat pengembalian reksadana. Beberapa hal yang menyebabkan kemampuan market timing dan pemilihan sekuritas (security selection) mengurangi tingkat pengembalian investasi reksadana yaitu terbatasnya infrastruktur untuk melakukan pembobotan portfolio secara singkat, kondisi pasar modal Indonesia yang belum efisien sehingga harga saham sering dipengaruhi oleh isu sosial politik, kemampuan marekt analyst dalam meramalkan tingkat pengembalian pasar buruk atau tidak akurat dan menyebabkan tingkat pengembalian investasi reksadana lebih kecil dari tingkat pengembalian pasar."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Carolina Yulianti
"Studi ini bertujuan untuk menyelidiki apakah apakah teori Market Timing berlaku pada perusahaan-perusahaan go public di negara Indonesia dan bagaimana pengaruh Market Timing terhadap return saham pada perusahaan-perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2007 sampai dengan 2013. Selain itu penelitian ini juga ingin melihat bagaimana apakah terdapat pengaruh struktur kepemilikan perusahaan yang dikendalikan oleh controlling shareholder terhadap return saham tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketika perusahaan menerbitkan saham, controlling shareholder dapat mempertahankan atau mengubah struktur kepemilikan sahamnya tergantung dari berapa banyaknya saham yang diterbitkan. Penerbitan saham memprediksi bahwa return setelah adanya penerbitan akan rendah akan tetapi kondisi tersebut terjadi bilamana kepemilikan oleh controlling shareholder mengalami penurunan.

This study investigated whether the effect of Market Timing theory applies to listed companies in Indonesia and the influence of Market Timing on stock returns during the period 2007 to 2013. In addition, this study also examine how if there is influence of corporate ownership structure controlled by the controlling shareholder on stock returns.
The results show that when a company issues shares, the controlling shareholder can maintain or change the ownership structure based onthe number of shares being issued.Furthermore, the issuance predicts that returns will be lower when the number of shares issued declined.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T45446
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Carolina Yulianti
"Studi ini bertujuan untuk menyelidiki apakah apakah teori Market Timing berlaku pada perusahaan-perusahaan go public di negara Indonesia dan bagaimana pengaruh Market Timing terhadap return saham pada perusahaan-perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2007 sampai dengan 2013. Selain itu penelitian ini juga ingin melihat bagaimana apakah terdapat pengaruh struktur kepemilikan perusahaan yang dikendalikan oleh controlling shareholder terhadap return saham tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketika perusahaan menerbitkan saham, controlling shareholder dapat
mempertahankan atau mengubah struktur kepemilikan sahamnya tergantung dari berapa banyaknya saham yang diterbitkan. Penerbitan saham memprediksi bahwa return setelah adanya penerbitan akan rendah akan tetapi kondisi tersebut terjadi bilamana kepemilikan oleh controlling shareholder mengalami penurunan.
This study investigated whether the effect of Market Timing theory applies to listed companies in Indonesia and the influence of Market Timing on stock returns during the period 2007 to 2013. In addition, this study also examine how if there is influence of corporate ownership structure controlled by the controlling
shareholder on stock returns. The results show that when a company issues shares, the controlling shareholder can maintain or change the ownership structure based on the number of shares being issued. Furthermore, the issuance predicts that returns will be lower when the number of shares issued declined."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>