Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17165 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Firman Ikhsan
"Temperatur mobil yang di parkir di tempat terbuka di bawah sinar matahari akan mengalami peningkatan yang sangat tinggi. Peningkatan temperatur di dalam kabin mobil dapat mencapai hingga 54°C. Hal ini disebabkan konduksi terhadap badan mobil, konveksi di dalam kabin mobil dan radiasi dari sinar matahari terhadap kaca dan bodi mobil. Pendingin kabin mobil berbasis termoelektrik dikembangkan kembali untuk mengatasi peningkatan temperatur di dalam kabin ini. Pendingin kabin mobil berbasis termoelektrik dan heat pipe ini merupakan pengembangan dari pendingin kabin mobil sebelumnya dengan tetap memiliki dua sisi yaitu sisi panas dan sisi dingin dengan dilengkapi oleh heat pipe untuk menurunkan sisi panas dari modul termoelektrik. Hasil pengujian yang dilakukan menunjukkan bahwa penggunaan pendingin kabin mobil berbasis termoelektrik yang dikembangkan ini dapat menurunkan temperatur hingga temperatur didalam kabin turun dari menjadi 44,55°C dengan rata-rata penurunan mencapai 7,1°C.

Car temperature which are parked in the open exposend to the sun space will increased greatly. The temperature rising in their cabin up to 540C. This is because the heat is transferred into car by conduction, convection inside the cabin and also radiation from the sun through the windows. A cabin cooler based on thermoelectric is redeveloped to reduce the temperature inside the cabin. This cabin cooler based on thermoelectric and heat pipe is development from previous thermoelectric cabin cooler, which has same two surfaces, the hot side and the cold side but then enhanced with heat pipe to reduce the temperature in the hot side of the thermoelectric. It is expected that the cabin cooler based on thermoelectric will decrease the temperature inside the car cabin. The experimental result showed that the use of this car cabin cooler based on thermoelectric can lower the temperature inside the car cabin to 44,55 0C and have average decreasing temperatur 7,1°C approximately.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46207
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Norman Gaza Laksono
"Efek dari struktur pita elekronik bahan nodal line semimetals (NLS) terhadap sifat termoelektriknya ditinjau melalui kombinasi metode semianalitik dan first-principles dengan TiS sebagai contoh bahan untuk NLS tipe-I dan Mg3Bi2 untuk NLS tipe-II. Respons termoelektrik keseluruhan (S, κ_e,σ, PF, ZT) dari kedua bahan diselidiki menggunakan linearized Boltzmann transport equation dengan relaxation time approximation yang diimplementasikan dalam kode BoltzTraP2. Kami juga menggunakan model dua band untuk mengoptimasi nilai power factor (PF) dan dimensionless figure of merit ZT untuk kedua bahan. Hasil perhitungan dengan kombinasi metode first-principles dan BoltzTraP2 menunjukkan bahwa masing-masing bahan menunjukkan nilai puncak ZT sebesar ~0.014 untuk TiS dan ~0.112 untuk Mg3Bi2 pada nilai potensial kimia dari energi Fermi E_F masing-masing sekitar -0.23 eV dan -0.17 eV . Sedangkan, hasil dengan menggunakan model dua band menunjukkan peningkatan nilai koefisien sifat termoelektrik yang cukup signifikan di sekitar E_F untuk kedua bahan NLS. Diperoleh nilai ZT optimal untuk kecepatan Fermi v_F≈8⁄ℏ eV Å^(-2) dan massa efektif holes m≈ℏ^2⁄7.352 eV^(-1) Å^(-2) untuk TiS, sedangkan untuk Mg3Bi2 diperoleh ketika v_F≈9.95⁄ℏ eV Å^(-2) dan m≈ℏ^2⁄7.352 eV^(-1) Å^(-2). Peningkatan ini diduga diakibatkan oleh persilangan pita energi NLS di sekitar E_F. Hasil kami menunjukkan bahwa kedua bahan NLS ini mungkin dapat menjadi bahan semimetal yang menjanjikan untuk termoelektrik.

The effect of electronic band structure of nodal line semimetals (NLS) on their thermoelectric properties investigated through a combination of semi-analytical methods and first-principles method using TiS as NLS type-I and Mg3Bi2 as NLS type-II as example materials. A detailed thermoelectric response (S, κ_e, σ, PF, ZT) investigated using linearized Boltzmann transport equation with relaxation time approximation implemented in BoltzTraP2 codes. We also use two-band model to optimize the power factor (PF) and dimensionless figure of merit ZT values for both materials.The calculation results using first-principles methods and BoltzTraP2 showed that each NLS material showed a peak ZT value ~0.014 for TiS and ~0.112 for Mg3Bi2 for certain chemical potential value of Fermi energy E_F about -0.23 eV and -0.17 eV, respectively. The results using model exhibits significant thermoelectric properties values increase around E_F for both NLS. Optimum ZT value for TiS and Mg3Bi2 is obtained for Fermi velocity v_F of 8⁄ℏ eV Å^(-2) and 9.95⁄ℏ eV Å^(-2) and holes effective mass m of ℏ^2⁄7.352 eV^(-1) Å^(-2) and ℏ^2⁄7.352 eV^(-1) Å^(-2), respectively.This increase is allegedly due to energy bands crossing around E_F. Our results suggest that these NLS materials might be promising thermoelectric materials in semimetals class."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Rachman Firdaus
"Pemakaian LCU dengan irradiansi tinggi secara medis berpotensi merusak jaringan pulpa gigi akibat kenaikan suhu yang ditimbulkan. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh prototipe LCU menggunakan High Power LED dengan 3 mode Pulse Width Modulation (PWM) untuk mengontrol sinar irradiansi sinar output pada mode 1 dengan irradiansi 800 mW/Cm2, mode 2 dengan irradiansi 900 mW/Cm2, mode 3 dengan irradiansi 1.000 mW/Cm2 yang berdurasi 5 detik, 10 detik dan 20 detik dan suhu sinar output ≤ 37 °C. Lampu yang digunakan LED biru high power komersial Model LZ4-00DB10 sebagai sumber sinar.
Pengukuran irradiansi dan suhu dengan menggunakan LED Radiometer dan Thermocouple. Pada penelitian ini dihasilkan Prototipe LCU LED dengan metode kombinasi Pulse Width Modulation pada Mode 3 irradiansi 999 ± 3,16 mW/cm2 dan suhu sinar output 38,76 °C dengan durasi waktu penyinaran 20 detik. Pengaturan kombinasi PWM perlu disempurnakan lagi agar irradiansi diatas 1000 mW/cm2 dapat tercapai, sedangkan suhu sinar output LCU LED dapat terkendali tidak melebihi ≤ 37 °C.

LCU with high irradiance medically potentially damage the dental pulp tissue due to the temperature rise caused objective of this study is to obtain a prototype LCU using High Power LED with 3 modes Pulse Width Modulation (PWM) to control the output light beam irradiance in mode 1 with irradiance of 800 mW / cm2, mode 2 with irradiance of 900 mW / cm2, mode 3 with irradiance of 1,000 mW / cm2 which lasts 5 seconds, 10 seconds and 20 seconds and the temperature of the output beam ≤ 37°C. Commercial high power blue LED as a light source LZ4- 00DB10 model.
Irradiance and temperature measurement using the LED Radiometer and Thermocouple. In this study produced prototype LED LCU with a combination method Mode Pulse Width Modulation at 999 ± 3 irradiance of 3.16 mW / cm2 and a temperature of 38.76°C output beam with a duration of 20 seconds exposure time. PWM combination settings need to be revised so that the irradiance above 1000 mW / cm2 can be achieved, while the temperature of the output beam can be controlled LED LCU not ≤ 37°C.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pengukuran suhu dilakukan dengan mengkonversikan beda tegangan yang timbul karena adanya perubahan suhu di sekitar sensor. Karena beda tegangan thermocouple hanya sebanding dengan perbedaan suhu antara simpul ukur dan simpul acuan thermocouple, maka diperlukan sensor lain untuk mengukur suhu simpul acuan.
Jadi hasil akhir pengukuran merupakan penjumlahan antara suhu basil konversi beda tegangan thermocouple dan suhu hasil konversi sensor pengukur suhu simpul acuan, dalam hal ini LM-35. Beda tegangan kedua sensor tersebut dibu$er, dikuatkan, dan dijumlah, sampai memenuhi kondisi tertentu sehingga perubahan beda tegangan karena perubahan suhu dapat d identifikasi oleh wialog input interface card_ Pada kartu interface ini, beda tegangan disampling menjadi data digital 8 bit. Data ini diambil oleh komputer melalui IC PPI pads kartu interface tersebut. Data hasil pengambilan dari analog input interface card dikonversikan dalam bentuk besaran suhu, dan dijumlahkan, sehingga hasil pengukuran merupakan suhu pada simpul ukur thermocouple. Kalibrasi sensor dilakukan dengan terlebih dahulu mengkalibrasi sensor simpul acuan (LM-35) pads suhu 0_C, baru kemudian mengkalibrasi thermocouple pada suhu tertentu. Pengambilan dan penyimpanan data suhu dilakukan secara kontinyu dengan interfal waktu satu detik, sehingga akan memudahkan proses pelaporan dan pemeriksaan data. Dengan memberikan batasan pengukuran pada masing-masing sensor, diberikan suatu algoritma dimana masing-masing sensor akan saling memeriksa harga suhu pengukuran sensor pasangannya. Alarm kondisi sensor akan menyala jika terdapat kejanggalan harga suhu salah satu sensor terhadap sensor pasangannya."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38891
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Handoyo
"Penggunaan LCU berirradiansi tinggi secara medis berpotensi merusak jaringan pulpa gigi akibat kenaikan suhu yang ditimbulkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh LCU LED dengan metode kombinasi PWM dengan durasi penyinaran selama 20 detik untuk mendapatkan irradiansi ≥ 1200 mW/cm2 dan suhu sinar output ≤ 37℃. Mode PWM disusun dengan menggunakan kombinasi penyinaran irradiansi sinar output rendah (PWM 3/7) dengan penyinaran irradiansi tinggi (PWM 6/7) dalam 5 mode. LED biru high power komersial Model Pl.02.Xl.04041 sebagai sumber sinar. Hasil menunjukkan bahwa irradiansi sinar output adalah 715 ± 24 mW/cm2 dan suhu sinar output adalah 37,4 ± 0,6 °C. Untuk menghasilkan irradiansi sinar output yang lebih tinggi, studi lebih lanjut akan meningkatkan metode kombinasi PWM dan LED untuk mencapai irradiansi sinar output ≥ 1200 mW/cm2 dengan mempertahankan suhu sinar output 37,5 ° C.

The use of high-energy LCU LED may potentially damage dental pulp tissues due to temperature rise caused by. The objective of this research is to obtain a LED LCU using PWM combination methods with time irradiation of 20 seconds to obtain irradiance beam output ≥ 1200 mW/cm2 and light temperature output ≤ 37 ℃. PWM mode is programmed by combining a low output of  irradiance beam (PWM 3/7) with a high irradiance beam (PWM 6/7) into 5 modes. A 5 W blue LED high power Model Pl.02.Xl.04041 was used as a source of light. Results showed that the irradiance beam output was 715 ± 24 mW/cm2 and the temperature output was   37.4 ± 0.6 ° C. To produce a higher irradiance beam output, further study would be to improve the combination of PWM method and LED source  in order to reach the irradiance beam output ≥ 1200 mW/cm2 with maintained light temperature output of  37.5 °C."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosalind Fawnia Margeritha
"Light curing unit atau yang biasa disebut (LCU) adalah alat yang berfungsi untuk memperbaiki kondisi gigi yang rusak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui optimasi terbaik dan pengaruh frekuensi tinggi pada iradiansi LED pada LCU menggunakan metode pulse width modulation (PWM). Metode PWM dilakukan dengan menerapkan frekuensi tinggi dan rendah untuk menghasilkan nilai iradiansi yang diinginkan dengan tetap memperhatikan suhu LCU tersebut. Hasil percobaan menunjukkan bahwa suhu terendah terdapat pada frekuensi 0,5 kHz. Hasil pengukuran menunjukkan nilai iradiansi sebsar 350 mW/cm2 dengan suhu 29,3 oC. Hasil percobaan menunjukkan bahwa frekuensi dan nilai iradiansi berpengaruh dengan meningkatnya arus. Dimana hasil menunjukkan arus tertinggi sebesar 0,6 terjadi pada frekuensi 125 kHz dengan siklus 100%.  Hasil penyinaran dan pengerasan prototipe dan LCU yang terdapat di pasaran pun diukur kekerasan resin kompositnya menggunakan alat ukur digital durometer hardness shore D tester dan dapat diketahui bahwa hasil pennyinaran dan pengerasan resin komposit dari prototipe sama dengan   LCU yang sudah terdapat dipasaran.

Light curing unit or commonly called (LCU) is a tool that works to improve the condition of damaged teeth. The purpose of this study is to determine the best optimization and effect of high frequency on the LED irradiance in the LCU using the pulse width modulation (PWM) method. The PWM method is carried out by applying high and low frequencies to produce the desired irradiance value while still observing the LCU temperature. The experimental results show that the lowest temperature is found at a frequency of 0.5 kHz. Where the measurement results show the value of irradiance is 350 mW/cm2 with a temperature of 29.3 oC. The results of the experiment show that the frequency and value of the irradiance affect the current increase. Where the results show the highest current of 0.6 occurs at a frequency of 125 kHz with a cycle of 100%. The results of irradiation and hardening of the prototype and LCU found in the market were measured by the hardness of the composite resin using a digital measuring instrument durometer shore D hardness tester and it can be seen that the results of irradiation and hardening of the composite resin from the prototype are the same as the LCU already in the market."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T55296
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Susanto
"Cool-Hot box adalah alat yang digunakan untuk penyimpanan makanan ataupun minuman dengan menggunakan kondisi panas dan dingin. Carrier box merupakan salah satu alat pelengkap sebagai benda penyimpanan yang berguna pada transportasi motor. Sebagai fungsi tambahan carrier box bisa berguna sebagai penyimpanan barang yang membutuhkan sistem pendingin atau pemanas. Penelitian sebelumnya telah dikembangkan carrier box motor untuk sistem pendingin saja dengan pompa kalor menggunakan termoelektrik dan heatpipe.
Tujuan dari penelitian ini adalah membuat carrier box menjadi sistem pendingin sekaligus pemanas yang menggunakan pompa kalor termoelektrik berupa heat-pipe fan dan heatsink fan dengan double peltier. Hasil dari cool-hot box dapat ditargetkan sebagai sistem pendingin mencapai suhu 0 - 5ºC dan pemanas diatas 60ºC.

Cool Hot Box is a device that usually for saving goods that required cold or hot conditions such as food, drink, vaccine blood etc. Cool Hot box is accessory of motorcycle used as a storage of property so it is useful in transportation field using motorcycle. For adding functional value of box carrier, it is needed to make a system refrigerant that can save the goods on cold condition and heating system to warm those goods too. Research before had been developed a box carrier motorcycle using thermoelectric module using heat-pipe as appear on cold side only.
The objective of this research is to know the cooling and heating performance and characteristic ob carrier box that using heat-pipe fan and heat-sink fan on the other side of double peltier. The results of the research are carrier box implied with double peltier on heatpipe that can produce the cabin temperature 5 - 10ºC and heating over 60ºC.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50948
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Desy Dwi Purnomo
"Kesehatan adalah bagian penting kehidupan manusia yang dikenal dalam dunia kesehatan sebagai vital signs yaitu tekanan darah, suhu badan, tingkat pernapasan, denyut nadi. Perkembangan teknologi sensor, mikrokontroler, perangkat lunak pengolahan data, telekomunikasi (komunikasi nirkabel, internet dan smartphone), sudah dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. Sebuah sistem pemantau kesehatan dibuat untuk memantau kondisi dari kesehatan manusia sehingga pasien dan ahli kesehatan tidak harus bertemu secara langsung tetapi bisa saling berhubungan menggunakan internet. Teknologi komunikasi nirkabel yang telah digunakan antara lain ZigBee, Xbee, Bluetooth, WLAN untuk transfer data hasil ukur sensor ke sebuah sistem penerima baik berupa PC lokal atau smartphone serta sistem server database yang terhubung dengan internet sehingga bisa diakses dari manapun selama masih ada koneksi internet.
Pada tesis ini, penulis mengusulkan rancang bangun sistem pemantauan denyut nadi dan suhu tubuh manusia yang portabel dimana data hasil ukur dapat diakses melalui web secara online dan android smartphone. Sistem pemantau ini terdiri dari sistem pengirim yang menggabungkan sensor nadi (Finger Sensor), sensor suhu, mikrokontroler Arduino , Mini LCD, memori SD Card, WiFi (2,4 GHz) dan sistem penerima yang terdiri dari sistem server database menggunakan Hosting server dan android smartphone dengan aplikasi Java. Pengujian dilakukan dengan membandingkan alat ini dengan OMRON, EKG,Thermometer dan menggunakan akses SSID WiFi berbeda-beda. Error alat dibandingkan dengan OMRON 2,3%, EKG 1,39%, Thermometer Digital 2%. Delay time sistem masih >1detik sehingga harus dikembangkan lebib lanjut untuk perbaikan delay time agar bisa disebut sebagai instrument realtime.

Health is an important part of human life which is well known in the medical world as vital signs ie. blood pressure, body temperature, respiration rate, pulse rate/heart rate. The Improvement technology in sensor ,microcontrollers, data processing software, telecommunications (wireless communication, internet and smartphones), has been utilized to improve the quality of human life. A health monitoring system created to monitor the status of human health so that patients and health practitioners should not meet in person, but can communicate using the Internet. Wireless communication technology that has been used ie. ZigBee, XBee, Bluetooth, WLAN for transfering data from the sensor system to a receiver system either local PC or smartphone, and the system database server connected to the Internet that can be accessed from anywhere as long as internet is available.
In this thesis, the author proposed the design of portable pulse rate and human body temperature monitoring system which measuring data can be accessed via web online and android smartphone.. This monitoring system consists of a sender system that combines a pulse sensor (Finger Sensor), temperature sensors, Arduino microcontroller, Mini LCD, SD Memory Card, WiFi (2.4 GHz) and a receiver system that consists of a system using a database server using Hosting server and android smartphone with Java applications. Validation is done by comparing this tool with OMRON, ECG, Thermometer and also using different SSID when accessing WiFi network. Error Oof this tool compared with OMRON 2.3%, 1.39% compared with ECG, 2% compared with Digital Thermometer. Delay time of this system still mre than 1s so that delay time should be improved in the future in order to be an realtime system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45405
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>