Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18220 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bandung: Fokusmedia, 2009
332.129 7 UND
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bandung: Fokusmedia, 2009
332.129 7 UND
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Kamil
"Sejarah perbankan secara faktual telah mencatat bahwa dalam kurun waktu antara tahun 1992 hingga Mei 2004 perbankan syariah telah berkembang pesat. Secara kuantitatif jumlah bank syariah pada tahun 1992 hanya ada satu Bank Umum Syariah. Telah teruji dan terbuktinya sistem perbankan syariah di seluruh dunia, termasuk Indonesia dalam menghadapi krisis moneter yang dapat terjadi kapan saja. Pemerintah telah menyatakan keseriusannya untuk menelaah urgensi pembuatan UU Perbankan Syariah di Indoensia"
Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2007
346.08 AHM k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Indonesia Legal Center, 2009
346.082 HIM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
M. Nur Rianto Al Arif
"Untuk memacu pertumbuhan dan perkembangan industri perbankan syariah diterbitkanlah Undang-Undang (UU) no 21 tahun 2008, dimana pada pasal 68 ayat 1 mengatur tentang pemisahan unit usaha syariah menjadi bank umum syariah. Semenjak keluarnya undang-undang ini, regulator kemudian mendorong beberapa unit usaha syariah untuk memisahkan diri dari bank induk konvensionalnya.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan suatu evaluasi komprehensif atas kebijakan pemisahan sebagaimana yang terdapat pada UU No. 21 Tahun 2008 Pasal 68 ayat 1. Evaluasi komprehensif yang dilakukan ialah: evaluasi kelayakan kriteria pemisahan; analisis pengaruh tipe pemisahan terhadap kinerja BUS hasil pemisahan; evaluasi kinerja BUS hasil pemisahan ditinjau dari dana pihak ketiga, aset, dan pembiayaan; analisis kebijakan pemisahan UUS menjadi BUS secara komprehensif dari sisi teori, nasabah, dan regulator; merumuskan rekomendasi kebijakan. Teknik analisis yang dipergunakan ialah teknik ARIMA, difference in difference, dan deskriptif-kualitatif.
Hasil peramalan menunjukkan bahwa tidak ada satupun bank sampel yang mampu mencapai 50% proporsi aset dari bank induk konvensionalnya. Hasil empiris lain menunjukkan bahwa tipe pemisahan tidak memberikan perbedaan terhadap aset, pembiayaan, dan dana pihak ketiga. Selain itu, hasil empiris menunjukkan bahwa kebijakan pemisahan tidak memberikan perbedaan terhadap aset, pembiayaan, dan dana pihak ketiga. Hal ini menunjukkan kebijakan pemisahan yang didorong oleh regulator harus dievaluasi mengingat skala ekonomi dari UUS yang masih kecil, terutama UUS yang dimiliki oleh Bank Pembangunan Daerah (BPD). Apabila tidak dilakukan perlakuan khusus terhadap UUS dan BUS yang sudah pisah, maka dalam beberapa tahun ke depan industri perbankan syariah dapat menurun drastis pertumbuhannya.

To accelerate the growth and development of Islamic banking industry in Indonesia, there established the Law Number 21 of 2008. In this Act at Verse 68 point one regulated about the Islamic business unit spin-off into full pledge Islamic banks. After the establishment of this Law, the regulator forced some Islamic business unit to spin-off from their parents.
The aim of this research is to do a comprehensive evaluation of spin-off policy according to the Law No. 21 of 2008 verse 68 (1). The purposes of this study are: First, to evaluate the of spin-off criteria. Second, to analyze the impact of spin-off type on spin-off banks. Third, examine the impact of spin-off policy on the spin-off?s banks performance. Fourth, comprehensive analysis on spin-off policy from theory, customer, banker, and regulator. Fifth, formulate the policy recommendation. This research is using ARIMA, a difference in difference analysis and descriptive qualitative.
The result shows that there are no sample banks can achieve 50% share asset from its parents. The other result indicates that the spin-off?s type doesn?t give differences in performance. Besides that, this research also suggests that the spin-off?s policy doesn?t provide a difference in asset and third party funds, but there are differences in financing. This result implies that the spin-off policy that imposed by the regulator should evaluate. Because the small of economic of scale from Islamic business unit, especially that owned by regional development bank. The regulator should pay particular treatment to Islamic business unit and spin-off?s bank."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
D2042
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amru Yusron
"ABSTRAK
Tesis ini membahas pengaruh indikator makro ekonomi SBI, inflasi, depresiasi nilai tukar rupiah terhadap US dollar terhadap kinerja bank syariah di Indonesia, baik bank umum syariah devisa maupun non devisa. Dengan menggunakan metode analisis data panel didapat basil penetitian sebagai berikut: indeks kinerja bank yang merupakan kuantifikasi pembobotan rasio keuangan yang termasuk dalam konsep CAMEL tidak terpengaruh oleh ketiga indikator makro tersebut Secara statistik SBI berhubungan positif dengan indeks kinerja namun hal tersebut hanya sebagai pemicu. Rasio CAR berhubungan negatif dengan SBI empat bulan yang lalu, rasio KAP berhubungan positif oleh SBI dua bulan yang lalu, rasio ROA berhubungan negatif dengan SBI dua bulan yang lalu, rasio BOPO berhubungan positif dengan SBI dua bulan yang lalu dan rasio FDR berhubungan negatif dengan SBI dan inflasi dua bulan yang lalu

ABSTRACT
This study examine the economic macro indicator influence of SBI, inflation, depreciation of exchange rate of rupees to US dollar to performance of Islamic bank in Indonesia. By using analyses the panel data method, the result are index as a represent of bank performance is not affected by third the macro indicator. Statistically SBI correlate positive with the index but its means as a stimulate. CAR correlate the negatively with SBI four months ago, KAP correlate positively by SBI two months ago, ROA correlate the negatively by SBI two months ago BOPO correlate positively by SBI two months ago and FDR correlate negatively by SBI and inflation of two months ago.
"
2007
T20673
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hengky Hendratmoko
"Bank dalam kehidupan masyarakat modern, adalah lembaga yang sulit untuk dihindari keberadaannya, sehingga menimbulkan ketergantungan bagi masyarakat. Bank tidak hanya berfungsi sebagai tempat menyimpan dana, tetapi juga sebagai perantara (finansial intermediary) bagi mereka yang memiliki dana yang ditempatkan pada bank serta mereka yang kekurangan dana, yang kemudian tumbuh menjadi agent of development.
Diakui bahwa lembaga perbankan memiliki peran vital dalam kehidupan masyarakat, namun tidak semua golongan dapat menerima keberadaan lembaga perbankan yang sifatnya konvensional. Keberatan tersebut bukan kepada banknya, tetapi kepada sistem yang dipergunakan, yaitu penerapan sistem bunga. Keberatan terhadap sistem bunga tersebut, dilakukan oleh sebagian kalangan muslim, dikarenakan mereka berpendapat dan menyakini bahwa bunga dari setiap uang yang ditanamkan, disimpan dan atau dipinjamkan tersebut adalah riba oleh karena itu menjadi haram.
Berangkat dari permasalahan diatas, kemudian para ahli agama dan ekonomi Islam, memunculkan kembali konsep perbankan dengan sistem Islam, yaitu suatu sistem perbankan dengan menggunakan sistem bagi hasil (mudharabbah), tidak dengan sistem bunga. Sesungguhnya sistem bagi hasil ini bukaniah sesuatu yang baru, namun dalam perjalanannya sempat terlupakan oleh para pelaku ekonomi.
Sejak sistem perbankan Islam ini diperkenalkan kembali, kemunculannya kemudian menjadi fenomena baru, berkembang secara pesat dan mengejutkan dimana banyak bank bank konvensional besar seperti Citibank, Chase Manhattan, ANZ Bank dan Jardine Fleming ikut melalui sistem Islamic Windows .
Di Indonesia keberadaan perbankan Syariah secara hukum dimulai melalui Undang-Undang No.7 Tahun 1992 tentang Perbankan, yang kemudian diikuti dengan pendirian bank syariah pertama di Indonesia, yaitu Bank Muamalat Indonesia, tahun 1992, yang kemudian diikuti dengan pembukaan pelayanan bank Syariah dengan mpdel Islamic Windows dari banyak bank konvensional.
Sejak sistem perbankan Syariah dimunculkan pertumbuhannya sangat lambat, karena terbukti masih sedikitnya masyarakat kita yang memahami dan menggunakan perbankan syariah. Contohnya, pertumbuhan Bank Muamalat Indonesia atau Bank Syariah Mandiri masih tertinggal jauh dari pada bank konvensional, baik dari segi asset maupun liability.
Keberadaan perbankan Syariah sebagai suatu sub sistem ekonomi tentunya baik secara langsung maupun tidak langsung akan memberikan dampak terhadap perkembangan dan pertumbuhan ekonomi maupun hukum, oleh karena itu dalam tulisan ini penulis akan mencoba untuk mengungkapkan peranan perbankan syariah di dalam pembangunan ekonomi, termasuk apa yang dirasakan sebagai kendala pertumbuhannya serta bagaimana prospeknya ke depan, serta kedudukan hukum perbankan syariah dalam tata hukum perbankan di Indonesia."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T14453
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atta Mara Ati Sholichah
"Penelitian ini bertujuan menganalisis pola hubungan antara suku bunga SBI-1 bulan, nilai tukar rupiah terhadap US$, inflasi dan money supply dalam arti luas (M2) dengan dana pihak ketiga dan pembiayaan dalam perbankan syariah. Dengan menggunakan Granger Causality Test, diketahui bahwa ada hubungan antara suku bunga SBI - 1 bulan dengan dana pihak ketiga. Kemudian, hasil uji tersebut diperkuat dengan hasil regresi model distribusi lag, di mana output-nya menunjukkan pengaruh yang sangat rendah di antara obyek penelitian ini. Persamaan tersebut memiliki koefisien determinasi yang sangat rendah dan tidak signifikannya variabel independen baik secara individu maupun secara bersama-sama. Meskipun hasil ini tidak diharapkan tetapi dalam kenyatannya nasabah masih mempertimbangkan suku bunga SBI-1 bulan untuk menabung di perbankan syariah. Sehingga, kesimpulan penelitian ini perlu ditanggapi secara hati-hati. Meskipun demikian, variabel ekonomi makro dengan perkembangan perbankan syariah tidak dapat diperbandingkan sebagaimana yang berkembang di masyarakat."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T17728
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hamid Ponco Wibowo
"Perkembangan perbankan syariah mulai meningkat setelah dikeluarkan UU No. 10/1998 yang merupakan penyempurnaan dari UU No.7/1992 tentang Perbankan. Dalam sekitar 5 tahun saja sejak diberlakukan Dual Banking System, pelaku bank syariah bertambah menjadi 10 bank. Hasil survei Bank Indonesia di beberapa propinsi di Jawa dan Sumatra pada tahun 2000-2001 menunjukkan bahwa antusiasme masyarakat terhadap perbankan syariah cukup. tinggi. Hasil survey tersebut antara lain menyimpulkan bahwa nasabah potensial bank syariah mencapai 78%. Sejalan dengan hal ini, kinerja perbankan syariah juga mulai menunjukkan perkembangan yaitu dengan meningkatnya asset, Financing to Deposit Ratio atau LDR dan kemampuan untuk memperoleh laba juga cenderung meningkat.
Sebagai lembaga intermediasi, kinerja perbankan syariah pada dasarnya erat berhubungan dengan kebijakan-kebijakan pemerintah dalam mengendalikan perekonomian. Perubahan variabel ekonomi makro di samping dapat berpengaruh terhadap kegiatan perekonomian juga dapat berdampak terhadap kinerja perbankan. Pada umumnya, beberapa variabel ekonomi makro yang seringkali digunakan sebagai indikator untuk mengetahui kegiatan perekonomian adalah Produk Domestik Bruto, Nilai Tukar, dan Suku Bunga.
Untuk melihat pengaruh variabel ekonomi makro terhadap kinerja perbankan syariah, telah disusun model mekanisme transmisi dalam suatu diagram yang menggambarkan pengaruh variabel ekonomi makro tersebut terhadap variabel-variabel internal keuangan perbankan syariah.
Berdasarkan pengujian dengan menggunakan data statistik selama kurun waktu 4 tahun (2001 - 2004) yang diolah dengan menggunakan model persamaan simultan maka pengaruh variabel ekonomi makro terhadap kinerja perbankan syariah selama ini berjalan melalui jalur transmisi beberapa variabel internal keuangan perbankan (Dana Pihak Ketiga, Loan to Deposit Ratio, Non Performing Loan) sebelum pada akhirnya berpengaruh terhadap permodalan bank (Capita Adequacy Ratio). Satu hal yang cukup menarik dari hasil penelitian ini adalah perubahan suku bunga tidak begitu berpengaruh terhadap kinerja perbankan syariah."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T17150
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Agung
"ABSTRACT
Rasionalitas mendorong manusia untuk mendapatkan benefit tertinggi bagi dirinya. Produk tabungan berakad wadiah merupakan produk yang tidak menjanjikan imbal hasil berketetapan layaknya produk perbankan lainnya. Namun, peminat produk tabungan berakad wadiah terus meningkat dengan pertumbuhan sebesar 68% dari tahun 2015, mengalahkan pertumbuhan dari produk tabungan berakad mudharabah yang hanya mencapai 46,51%. Dengan berlandaskan pada teori saving, penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu faktor yang mempengaruhi rasio produk tabungan berakad wadiah. Sampel pada penelitian ini adalah 98 mahasiswa dan alumni Program Studi Ilmu Ekonomi Islam dan Bisnis Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia. Terdapat 6 faktor yang dianalisis yakni pengetahuan dari [1] bank pratice of mudharabah & [2] bank practice of wadiah; kepuasan pada [3] attractiveness of offering in wadiah; kepuasan pada [4] monthly administrasion in wadiah, [5] religiousity & [6] spirituality. Berdasarkan hasil analisa Ordinary Least Square (OLS), variabel bank practice of wadiah signifikan berpengaruh negatif terhadap rasio tabungan berakad wadiah nasabah sebesar 22.08% serta variabel monthly administrasion in wadiah signifikan berpengaruh positif terhadap rasio tabungan berakad wadiah sebesar 15.03%.

ABSTRACT
Rationality drives human to gain the highest profit for themselves. Wadiah based funding product doesnt promise any fixed return like other funding products. Strangely enough, wadiah based funding product continuous to grow at 68% from 2015, higher than the growth of mudharabah based funding products which is only 46,51%. Based of saving theory, this paper aim to futher explore factors affecting ratio of wadiah based funding products. The sample of this paper are 98 people consisting of undergraduate student & alumnus of Islamic Economic & Islamic Business Program Study Faculty of Economy and Business Universitas Indonesia. There are 6 factors tested for this paper: knowledge of [1] bank pratice of mudharabah & [2] bank practice of wadiah; satisfaction from [3] attractiveness of offering in wadiah; satisfaction from [4] monthly administrasion in wadiah, [5] religiousity & [6] spirituality. By using Ordinary Least Square analysis, it is concluded that bank practice of wadiah is significant and has a negative correlation with ratio of wadiah based funding products as big as 22.08%, whereas monthly administration in wadiah is significant and has a positive correlation with ratio of wadiah based funding products as big as 15.03%."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>