Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 33803 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dian Puspitasari Effendi
"Tujuan penelitian ini adalah mengeksplorasi secara mendalam pengalaman seksualitas perempuan pasca terapi kanker servik. Desain penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi diskriptif.Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara pada sepuluh partisipan di wilayah Jakarta, Bogor, Bekasi, dan Tangerang. Hasil penelitian ditemukan lima tema yaitu 1) mengalami disfungsi seksual yang terdiri dari gangguan hasrat seksual, gangguan rangsangan seksual, gangguan orgasme, dan nyeri saat melakukan hubungan seksual, 2) Upaya yang dilakukan untuk mengatasi disfungsi seksual terdiri dari cara mempertahankan kenyamanan saat berhubungan seksual, dan bantuan dari pasangan untuk membangkitkan gairah, 3) Kewajiban dan kodrat sebagai istri, 4) Kepercayaan terhadap penampilan yang terdiri dari nilai harga diri dan nilai gambaran diri, serta 5) Ketidakmampuan menjalankan peran sebagai ibu dan istri. Berdasarkan temuan hasil tema tersebut disarankan agar perawat Maternitas dapat memberikan asuhan keperawatan maternita yang holistik kepada perempuan pasca terapi kanker servik, termasuk seksualitas agar mereka dapat melakukan adaptasi sehingga kualitas hidup mereka baik.

The purpose of this study is to understand the meaning of women?s sexuality after cervical?s cancer. Design of qualitative research phenomenological descriptive approach. Data were collected 5 interview participants in Jakarta, Bekasi, and TAngerang. Analysis of the data in this study with Collaizi. The study found five themes: 1) experience sexual dysfunction of sexual desire disorder, sexual arousal disorders, orgasm disorders, and pain during sexual intercourse, 2) The efforts made to overcome sexual dysfunction consists of a way to maintain comfort during intercourse, and assistance from partner to arouse, 3) Liabilities and nature as a wife, 4) belief in the appearance of the dignity and value of self-image, and 5) inability to perform the role as mothers and wives. Based on these findings it is suggested that the theme of the Maternity nurses can provide holistic nursing care to women maternita the post-cervical cancer therapy, including sexuality so they can adapt so that their quality of life better."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Puspasari
"Efek samping radioterapi adalah pemendekkan dan pengeringan vagina, sehingga menyebabkan disparenia dan kesulitan orgasme. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektifitas latihan kegel dalam mengatasi masalah disparenia dan kesulitan orgasme pada perempuan pasca terapi kanker serviks. Desain penelitian kuasi eksperimen nonequivalent control group posttest-only design. Pengambilan sampel menggunakan tehnik consecutive sampling dengan jumlah sampel 52 orang.
Hasil penelitian menunjukkan latihan kegel dengan p value = 0.002, OR=3,897 berpengaruh dalam menurunkan disparenia dan meningkatkan orgasme. Peran perawat dalam upaya promotif, preventif dan rehabilitatif terhadap keluhan yang akan dirasakan setelah terapi kanker serviks sebagai upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan perempuan dengan kanker serviks.

Radiotherapy has side effects which cause the vagina become smaller and drier so that it could reduce the flexibility and lubrication of the vagina . These side effects could change the sexual functions, which are the dyspareunia and orgasm difficulty. This study proves the effectiveness of Kegel exercises to overcome the dyspareunia and orgasm difficulty for the women after a cervical cancer therapy. The Quasi-experimental 'nonequivalent control group posttest-only design' was used. Tehnique sampling used consecutive sampling with 52 samples.
The results showed that the Kegel exercises indicate the p value = 0,002 lower than 0.05, OR=0,397. This means the Kegel exercises are proved to reduce effectively the dyspareunia and enhance the orgasm for women after a cervical cancer therapy. The role of nurses in the promotive, preventive and rehabilitative to the complaint which will be felt after cervical cancer therapy in an effort to improve the health of women with cervical cancer.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Razianti Zb
"ABSTRAK
Tujuan. Penelitian ini membandingkan pemeriksaan sitologi urin dengan pemeriksaan sistoskopi konvensional untuk mendeteksi metastasis kanker serviks ke vesika urinaria.
Metode. Penelitian dilakukan dengan uji diagnostik potong-lintang dengan subjek penelitian pasien kanker serviks stadium ≥IIB di RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo dari Juli 2015 hingga Januari 2016. Nilai diagnostik pemeriksaan sitologi urin dihitung dengan luaran: sensitivitas, spesifisitas, nilai prediksi positif, nilai prediksi negatif, dan akurasi. Uji kesesuaian pemeriksaan sitologi urin dibandingkan baku emas pemeriksaan sistoskopi konvensional.
Hasil. Dalam jangka waktu Juli 2015 hingga Januari 2016 didapatkan 111 kasus pasien dengan diagnosis kanker serviks stadium ≥IIB yang memiliki potensi mengalami metastasis ke vesika urinaria. Sebanyak 106 subjek diikutsertakan dalam analisis statistik. Pemeriksaan sitologi urin memiliki sensitivitas 20%, spesifisitas 89%, nilai duga positif 8,33%, nilai duga negatif 95,74%, dan akurasi 95,28%.
Kesimpulan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pemeriksaan sitologi urin mempunyai akurasi 95,28% sehingga dapat digunakan sebagai metode penapisan untuk mendeteksi kanker serviks yang belum metastasis ke vesika urinaria dan sebagai alternatif protokol. Apabila hasil pemeriksaan sitologi urin negatif maka tidak perlu dilakukan pemeriksaan sistoskopi, tetapi apabila hasil pemeriksaan sitologi urin positif maka perlu dilakukan pemeriksaan sistoskopi.
Kata kunci: kanker serviks, metastasis vesika urinaria, sitologi urin, sistoskopi, nilai diagnostik

ABSTRACT
Objective. The aim of this study is to compare the diagnostic value of urine cytology and conventional cystoscopy to diagnose bladder metastasis in cervical cancer.
Methods. It is a cross sectional study with cervical cancer patients stage ≥IIB at Dr. Ciptomangunkusumo Hospital from July 2015 to January 2016 as the research subjects. The diagnostic value of urine cytology and conventional cystoscopy were calculated as sensitivity, specificity, positive predictive value, negative predictive value, and accuracy. The gold standard was conventional cystoscopy.
Result. From July 2015 to January 2016, there were 111 subjects with cervical cancer that have possibility infiltrated the bladder, and there were 106 subjects that included to statistical analysis. The urine cytology has sensitivity 20%, specificity 89%, positive predictive value 8.33%, negative predictive value 95.74%, and accuracy 95.28%.
Conclusion: The urine cytology has accuracy 95.28 %, so it can be used as screening method and alternative diagnostic method to detect if there is no bladder metastasis in cervical cancer. If the result of urine cytology is negative, then there is no need to perform cystoscopy, but if the result of urine cytology is positive, then the cystoscopy should be performed.
Keyword: cervical cancer, bladder metastasis, urine cytology, cystoscopy, diagnostic value"
2016
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Sex education and reproductive health of women with disabilities in Indonesia; collection of articles"
Jakarta : Yayasan Jurnal Perempuan, 2011
305.42 SEK
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Astrida Budiarti
"Seksualitas merupakan keinginan menjalin relasi, kemesraan, dan cinta. Tujuan penelitian ini adalah mengungkap fenomena pengalaman seksualitas perempuan selama masa kehamilan. Pendekatan kualitatif dengan desain fenomenologi deskriptif sesuai filosofi Hussler digunakan dalam penelitian ini. Data dikumpulkan dengan metode interview semi terstruktur dan dianalisis dengan menggunakan tehnik analisa data Colaizzi. Sebanyak 8 ibu post partum berpartisipasi dalam penelitian ini.
Hasil penelitian adalah diidentifikasinya 4 klaster tema, yaitu ekspresi kasih sayang selama masa kehamilan, coital activity selama masa kehamilan, pelayanan keperawatan seksualitas selama masa kehamilan, dan harapan terhadap petugas kesehatan. Berdasarkan hasil penelitian direkomendasikan bagi perawat untuk proaktif melakukan pengkajian dan memberikan asuhan keperawatan yang berhubungan dengan aspek seksualitas selama masa kehamilan. Selanjutnya direkomendasikan bagi institusi pendidikan untuk mengembangkan kurikulum mata ajar keperawatan maternitas terkait konseling seksualitas pada level S2 keparawatan maternitas.

Sexuality was a desire to built relationship, intimacy and love. The aim of this research was to explore the phenomenon of women experience of sexuality during pregnancy. A qualitative approach with Husserlian phenomemenological design was used in this research. Data was obtained by a semi-structured interview and analyzed by using the Colaizzi?s method. There were 8 postpartum mothers participated in this research.
The result was 4 clusters of themes, which were the expression of love and care during the pregnancy, coital activity during pregnancy, nursing service for pregnant women and the expectation toward health care team. Based on the result, it was recommended for nurses to be proactive in assessing and providing nursing care related to women sexuality during pregnancy. Furthermore, it was recommended for nursing education institution to develop curriculum that incorporated sexuality counseling during pregnancy in maternity nursing subject in master degree."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T29398
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Pemberian kemoterapi pada penderita kanker servik menimbulkan beberapa perubahan, seperti alopesia, penurunan berat badan dan hiperpigmentasi, dimana perubahan tersebut dapat direspon secara berbeda oleh penderita kanker servik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi persepsi penderita kanker servik yang sedang menerima kemoterapi terhadap perubahan gambaran diri, melalui metode penelitian deskriptif sederhana. Penelitian dilakukan terhadap 20 orang responden di Paviliun E Ria RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta, dengan hasil : 90 % sampel (18 responden) memiliki tingkat persepsi yang positif akibat efek pemberian kemoterapi terhadap perubahan gambaran diri, yang ditandai dengan menerirna perubahan tubuh, percaya diri terhadap penampilan, tetap memerima kehadiran orang lain dan tidak merasa cemas terhadap perubahan tubuh. Sedangkan 10 % sampel (2 responden) memiiiki tingkat persepsi yang negatif akibat efek pemberian kemoterapi terhadap perubahan garabaran diri, yang ditandai dengan raga ragu atau menolak perubahan tubuh, tidak percaya diri terhadap penampilan, menolak bertemu dengan orang lain dan cemas terhadap perubahan tubuh."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
TA5054
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Hasan Fuadi
"Kanker payudara saat ini merupakan salah satu kanker yang paling banyak didiagnosis dan menjadi penyebab kematian kanker tertinggi di dunia. Prosedur oophorectomy menjadi pilihan untuk mencegah perkembangan kanker payudara. Pasangan menjadi salah satu individu yang beresiko mengalami dampak pada aspek seksual akibat prosedur ini. Tujuan penelitian ini adalah mengeksplorasi aspek seksualitas pasangan pasien kanker payudara yang menjalani prosedur oophorectomy. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif deskriptif. Wawancara semi terstruktur dilakukan pada 11 orang dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini memunculkan tiga tema antara lain: 1) menurunnya fungsi seksual suami; 2) cara menahan diri untuk tidak berhubungan seksual; 3) mengalami perubahan peran sebagai perawat istri daripada kekasih; dan 4) perubahan fungsi seksual dan psikologis istri yang mempengaruhi fungsi seksual suami. Perawatan holistik yang berorientasi pada pemecahan masalah seksual antara pasien dan pasangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan perawatan kanker.

Breast cancer is currently one of the most diagnosed cancer and is the leading cause of cancer death on worldwide. The oophorectomy procedure is an option to prevent the development of breast cancer. Husband is the person at risk experiencing impacts on sexual aspects due to this procedure. The purpose of this study was to explore the sexuality aspects of spouses of breast cancer patients who underwent oophorectomy procedures. This study used a descriptive qualitative research design. Semi-structured interviews were conducted with 11 participant in this study. The results of this study find three themes including: 1) the decline of husband sexual function; 2) how to refrain from having sex; 3) experiencing role changes as wife caregiver rather than a lover; and 4) changes on the wife sexual and psychological functions that affect the husband sexual function. Holistic care oriented towards solving sexual problems between patients and spouses is used to improve the quality of cancer care services."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aprilia Dian Prawesti
"Perubahan aspek seksualitas yang dihadapi mulai diagnosis, terapi, dan pascaterapi pada penyintas kanker ginekologi berbeda-beda. Eksplorasi yang mendalam pada penyintas kanker ginekologi dibutuhkan untuk diketahui secara kronologis aspek seksualitas mulai terdiagnosis, terapi, dan pasca terapi. Studi ini menggunakan metode naratif untuk mengeksplorasi secara kronologis aspek seksualitas pada penyintas kanker ginekologi. Studi ini penting untuk diteliti lebih lanjut sehingga dapat diperoleh data aspek seksualitas pada setiap tahapan trajektori penyintas kanker ginekologi. Partisipan dalam studi ini berjumlah lima orang yang divariasikan berdasarkan jenis kanker ginekologi, pendidikan, pekerjaan. Analisa yang digunakan dalam studi ini adalah analisa tematik. Hasil studi ini terdapat sepuluh tema tema. Tema yang ditemukan saat terdiagnosis: (1) kehilangan rasa percaya diri; (2) tidak melakukan hubungan seksual saat terdiagnosis sampai menjalani terapi; (3) tidak menjalankan peran sebagai istri. Tema ketika menjalani terapi kanker antara lain: (1) vagina menjadi lecet, bengkak, sempit dan kering; (2) Komunikasi dengan suami menjadi lebih baik ketika menjalani terapi, (3) hubungan intimasi dengan suami meningkat saat menjalani terapi; (4) suami menjalani peran caregiver. Tema saat pascaterapi: (1) menghindari melakukan hubungan seksual; (2) kembali berperan sebagai istri; (3) menjadi tidak sempurna sebagai perempuan. Penyintas kanker ginekologi membutuhkan dukungan dari pasangan dan tim kesehatan untuk menentukan mekanisme koping aspek seksualitas sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan pernikahan. Konseling pasangan direkomendasikan untuk penyintas kanker ginekologi dan suami untuk meningkatkan kualitas kehidupan pernikahan

The changes in sexuality aspect faced from diagnosis, therapy and post-therapy among gynecological cancer survivors are different. In-depth exploration of gynecological cancer survivors is needed to chronologically know the aspects of sexuality from diagnosis, therapy, and post-therapy. This study uses the narrative method to chronologically explore the aspects of sexuality in gynecological cancer survivors. This study is important to be researched further so that data can be obtained on aspects of sexuality at each stage of the trajectory of gynecological cancer survivors. Participants in this study amounted to five people who varied based on the type of gynecological cancer, education, occupation. The analysis used in this study is thematic analysis. The results of this study contained ten thematic themes. Themes found at diagnosis: (1) loss of self-confidence; (2) not having sexual intercourse when diagnosed until undergoing therapy; (3) not carrying out the role as a wife. Themes when undergoing cancer therapy included: (1) vaginal blisters, swelling, narrowness and dryness; (2) communication with husband became better when undergoing therapy, (3) intimacy with husband increased when undergoing therapy; (4) husband as caregiver. Post-therapy themes: (1) avoiding sexual intercourse; (2) returning to the role of wife; (3) becoming imperfect as a woman. Gynecological cancer survivors need support from their spouse and health team to determine coping mechanisms for sexuality aspects so as to improve quality of life and married life. Couples counseling is recommended for gynecological cancer survivors and husbands to improve the quality of married life."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henny Kusumawati
"Kanker merupakan stress yang dapat mempengaruhi kehidupan individu secara luas dan dapat menimbulkan berbagai peruhahan dalam kehidupannya secara holistik (bio, psiko, sosio, dan spiritual). Pada klien dengan kanker akan dihadapkan dengan berbagai situasi yang penuh tekanan (stressful) meliputi banyak kehilangan fungsi tubuh, nyeri, mutilsi, isolasi sosial, ketidakpastian tentang masa depan, takut akan mati dan kematian, kehilangan kontrol terhadap diri dan berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Stressor tersebut dapat menimbulkan reaksi kecemasan dan bahkan marah.Untuk mempertahankan keseimbangan dirinya, maka individu perlu beradaptasi terhadap stress yang dihadapinya. Adaptasi tersebut diwujudkan dengan mekanisme (strategi) koping.
Mekanisme koping yang digunakan oleh tiap individu sangat bervariasi, pada klien dengan kanker yang berbeda akan menimbulkan tuntutan koping yang berbeda pula. Wacana inilah yang mendorong untuk dilakukannya penelitian dengan judul "Mekanisme koping yang sering digunakan oleh klien dengan kanker servik yang menjalani pengobatan dan perawatan di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta".
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 18 satnpai 22 Desember 2001 menggunakan desain deskriptif sederhana yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang mekanisme koping yang sering digunakan oleh klien dengan kanker servik. Alat pengumpul data yang digunakan adalah kuesioner / angket yang diberikan pada 30 responden yang sesuai dengan kriteria. Proses analisa data dilakukan dengan penghitungan skor terhadap delapan mekanisme koping, kemudian dianalisa dengan mencari nilai mean, data disajikan dalam bentuk tabel dengan membuat kesimpulan umum.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mekanisme koping yang sering digunakan oleh klien dengan kanker servik mempunyai nilai mean yang sangat bervariasi, namun dapat disimpulkan bahwa mekanisme koping yang sering digunakan oleh klien dengan kanker servik adalah mekanisme koping yang tidak / kurang efektif dengan nilai mean total berkisar antara 2,3 (mencari rasional) sampai dengan 3,91 (penerimaan yang pasif). Koping bersifat individual, holistik dan dinamik.
Untuk menghadapi situasi yang stressful banyak faktor yang mempengaruhi terutama adalah persepsi individu terhadap situasi yang dihadapinya, sehingga berpengaruh pula terhadap mekanisme koping yang digunakan (efektif / tidak efektif). Demikian juga mekanisme koping yang digunakan klien dengan kanker, pernilihan mekanisme koping sangat tergantung pada karakteristik individual dari individu dan situasi. Untuk itu penelitian ini tidaklah berhenti sampai disini, maka untuk pengembangan terhadap penelitian ini agar dapat dilakukan lebih lanjut dengan skala yang lebih besar atau dilakukan penelitian lebih lanjut dengan memperhatikan hasil-hasil penelitian ini, sehingga diharapkan dapat mendukung perbaikan pelayanan keperawatan dimasa datang."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5239
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>