Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5335 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta : Puslitbang Jalan dan jembatan, Badan Litbang Kementrian PU, 2007
380 JJJ 24:3 (2007)
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Ario Bintang Koesalamwardi
"Kereta api di kota-kota besar di Sumatera merupakan salah satu sarana transportasi darat yang mendukung kegiatan ekonomi di wilayah tersebut. Keberadaan sungai yang memutus jalur kereta api menyebabkan diperlukannya pembangunan jembatan jalan kereta api. Jembatan kereta api menjadi infrastruktur penunjang perekenomian penting bagi suatu kawasan, terutama kawasan yang merupakan kawasan penghasil migas seperti Pekanbaru. Pembuatan suatu infrastruktur harus terencana dengan baik agar infrastruktur dapat segera digunakan oleh masyarakat sehingga roda perekonomian dapat berjalan. Salah satu aspek perencanaan proyek adalah aspek penjadwalan. Dalam proses perencanaan penjadwalan, penting bagi perencana untuk menemukan kegiatankegiatan kritis yang termasuk di dalam jalur kritis penjadwalan. Terdapat bermacam metode penjadwalan, yang digunakan dalam studi ini adalan metode Precedence Diagram Method (PDM). Hasil penelitian ini adalah jalur kritis penjadwalan rencana proyek pembangunan jembatan kereta api ini.

Trains in major cities in Sumatra is one means of land transportation that support economic activity in the region. The existence of the river cut a railway line causes the need for the construction of a railway bridge. Railway bridge to be important for supporting infrastructure economies of the region, especially the region is oil and gas producing areas such as Pekanbaru. Creation of an infrastructure should be planned so that the infrastructure can be immediately used by the public so that the economy can run. One aspect is the aspect of project planning scheduling. In the planning process scheduling, it is important for planners to find the critical activities which fall within the critical path scheduling. There are various methods of scheduling, which is used in this study adalan method Precedence Diagram Method (PDM). Results of this study is the critical path scheduling plan construction projects this railway bridge."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47687
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bandung: Puslitbang Jalan dan Jembatan, Badan Litbang, Dep. Pekerjaan Umum, 2006
JUJAJEM
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Struyk, H.J.
Jakarta: Pradnya Paramita, 1984
624.2 STR j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Supriyadi
Yogyakarta: FT - Universitas Muhammadiyah , 2000
624.2 BAM j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Rifki SM
"Jembatan busur atau arch bridge adalah suatu struktur jembatan yang struktur utamanya dibuat dan ditumpu sedemikian rupa sehingga sebagian besar bebannya disalurkan ke pondasi melalui gaya normal pada elemennya. Jembatan busur yang dalam penelitian ini bertipe inverted arch bridge, yaitu jembatan busur terbalik dengan crown berada di bagian dasar, sehingga dengan sendirinya, semua gaya vertikal yang diterima struktur akan diteruskan menjadi gaya normal tarik ke elemen strukturnya.
Dalam penelitian ini akan dimodelkan tiga bentang jembatan yaitu 30m, 50m, dan 80m dengan kombinasi persamaan catenary, persamaan pangkat dua, persamaan pangkat tiga, dan persamaan pangkat empat. Jembatan kemudian dibebani dengan dengan beban-beban sesuai dengan RSNI T-02-2005 tentang pembebanan untuk jembatan.Kemudian jembatan dianalisis menggunakan software analisis SAP2000.
Hasilnya diketahui bahwa persamaan catenary dan persamaan pangkat dua mendistribusikan gaya dengan baik ke elemen-elemen strukturnya, sehingga didapatkan struktur yang efisien.

Arch bridge is a bridge structure which is designed so that most of the load transmitted to the foundation through the normal force on the elements. The bridge in this study is inverted arch bridge type, which the bow is upside down with the crown bridge is at the base, so that, all the vertical force received will be transferred to the substructure via the normal force to the element.
In this study the bridge will be modeled for 30m, 50m, and 80m-span bridge in combination with catenary equation, the parabolic, 3rd power equation, and the 4th power equation. The bridge then subjected to the loads in accordance with RSNI T-02-2005 Loading of bridges. Then the bridges were analyzed using SAP2000 software.
The result shows that the catenarie equation, and the parabolic equation distributes the stress within the structure uniformly, and produce an efficient structure.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42910
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Mukid
"Jembatan Suramadu merupakan jembatan yang menghubungkan kota Surabaya dengan pulau Madura. Jembatan ini sangat berarti bagi peningkatan perekonomian masyarakat Madura karena pergerakan arus barang maupun orang akan jauh semakin cepat. Salah satu investor dan pengelola pembangunan ini adalah Jasa Marga sehingga sistem penggolongan kendaraan akan disesuaikan dengan kebijakan pihak Jasa Marga.
Studi kelayakan mengenai kebutuhan jumlah pintu tiket selama ini masih belum dilakukan oleh pihak konsultan suramadu. Sedangkan studi mengenai harga tiket yang akan di terapkan, masih melihat dari sisi investor tanpa memperhatikan willingness to pay masyarakat calon pengguna jembatan.
Penelitian ini bertujuan untuk mencari jumlah pintu tiket yang optimal dan harga tiket yang ideal. Untuk menghitung kebutuhan jumlah pintu tiket, metode yang digunakan adalah model antrian dengan bantuan software ProModel. Sedangkan untuk mencari harga tiket yang ideal metode yang digunakan adalah model optimasi dengan bantuan software Opt-Quest for crystal ball.
Setelah melakukan perhitungan maka didapatkan kesimpulan bahwa jumlah pintu tiket selama masa konstruksi sebanyak tiga unit untuk kendaraan roda dua dan tiga unit untuk roda empat. Tahun pertama sampai pada tahun ke sepuluh kebutuhan pintu tiket untuk kendaraan roda dua sebanyak dua unit sedangkan untuk kendaraan roda empat hanya sebanyak satu unit.
Harga tiket yang diperoleh clan hasil perhitungan menunjukkan bahwa rata-rata harga tiket jembatan tidak akan lebih besar dari harga jasa Ferry pertahun 2005, bahkan bisa ditekan lebih kecil dari harga tiket jasa Ferry pertahun 2005.

Suramadu Bridge represents a connective bridge of Surabaya city and Madura Island. This bridge is very meaning in improving economics of Madura society because of goods and people movement would be faster. Because Jasa Marga is one of the investor and organizer in this project, so the classification of vehicle will correspond to its policy.
Feasibility study concerning requirement of ticketing gate amount during the time still not been conducted by the consultant of Suramadu yet. While study concerning ticket pricing to apply still seen from investor perspective regardless society's will and paying capabilities.
This research aims to look for the amount of optimal ticketing gate and an ideal toll bridge for Suramadu. Queuing model was used in calculating ticketing gate amount requirement assisted by ProModel, while optimization model was used in searching ideal toll bridge assisted by Opt-Quest for Crystal Ball.
Conclusion got by finishing calculation steps indicates that during construction time, three ticketing gates are needed for motorcycles and three ticketing gates are needed also for vehicles.
From first year come up to the tenth year the requirement of ticketing gates for motorcycles are two units while for the vehicle only counted one unit.
Ticket price obtained from the calculation indicates that the average of bridge ticket price will not bigger than ferry service price of in year 2005, even can be depressed.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T18636
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendri Novialdi
"ABSTRAk
Kabel/Hanger merupakan elemen yang sangat krusial pada keamanan jembatan dengan kabel pengantung, itu keakuratan perhitungan gaya tarik hanger memiliki peranan penting dalam tahap konstruksi dan perawatan. peristiwa runtuhnya jembatan Mahakam II akibat kesalahan pada pengencangan hanger merupakan pelajaran yang sangat berharga untuk structur jembatan dimasa mendatang. Skripsi ini membahas tentang pengukuran gaya tarik hanger pada jembatan pelengkung baja di lapangan dengan metode pengukuran frekuensi, dan percobaan laboratorium untuk mengetahui validasi hasil pengukuran, serta pemodelan struktur dengan dan tanpa tahapan konstruksi untuk mengetahui gaya tarik rencana hanger.
Dari hasil pengukuran, gaya tarik hanger tidak terdistribusi merata. Hanger ujung/yang pendek menerima gaya yang paling besar sedangkan hanger yang tengah menerima gaya yang lebih kecil. Percobaan laboratorium menunjukan string theory lebih tepat digunakan pada hanger yang pendek, dari percobaan ini juga didapatkan breaking load dari hanger lebih besar 1.28 kali breaking load rencana. Pemodelan struktur dengan program Midas Civil distribusi hanger yang cukup merata baik untuk pemodelan dengan tahapan konstruksi dan tanpa tahapan konstruksi. Jika gaya tarik hasil dibandingkan dengan breaking load rencana sebesar 1631 kN dan percobaan sebesar 2094 kN ada beberapa hanger yang perlu diganti terutama pada hanger ujung, karena didapatkan safety factor lebih kecil dari 3.

ABSTRACT
Since Cables/hangers are a crucial element of cable supported bridges, the accuracy estimation tension of tension force is of major importance on both construction and maintenance. The collapse of Mahakam II bridge caused improper hanger retightening, it?s become a good priceless lesson for us for future structure. In this final project present a field study estimation tension force on steel arch bridge with frequency identification method, experimental study in laboratorium for validation the estimation, and modelling the bridge with dan without construction stage to identify hangers design tension force.
The result of estimation hanger tension force not distribute properly. Hanger at end of bridge have a bigger tension force than hanger at middle of bridge. Experimental study shows string theory more accurate for shorter hanger and breaking load is 1.28 times form design breaking load. From Modelling with Midas Civil shows the hanger distributed properly along the bridge for both model. If the estimation result compare with design (1631 kN) and experimental breaking load (2094 kN), hanger no. 1, 2, 17, 18, 18 for upstream and hanger no. 2 and 10 for downstream must be replaced, because safety factor less than 3."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42744
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
F.X. Supartono
"Dalam makalah ini disampaikan perkembangan jembatan modern berbenlang panjang, terutama jembatan beton, yang berkembang pesat berkat kemajuan teknologi beton dan keberhasilan sistem beton pralekan. Selanjutnya disampaikan keuntungan jembatan berbentang paniang dengan sistem cable stay dan perbandingannya dengan sislem kantilever, yang mana keduanya merupakan sistem tekologl modern untuk jembatan berbentang panjang, terutama untuk lokasi pelaksanaan yang relati sulir. Seiring dengan meningkatnya teknologi beton, jembatan dengan sistem cable slay dapat merupakan suatu pilihan ekonomis untuk jembalan dengan bentang sampai 1000 meter, terutama bila dikombinasikan dengan baja. Sebagai studi kasus, disampaikan jembatan cable stay Normandie, yang saa! ini mcrupakan jembatan cable stay terpanjang dnnia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Munawir
"Perkembangan Jembatan sebagai sarana penghubung saat ini mengalami kemajuan yang cukup pesat namun kebanyakan jembatan mengalami kegagalan sebelum umur rencana tercapai akibat kerusakan pada elemen strukturnya. Hal ini mendorong untuk mengkaji lebih lanjut terhadap respon yang terjadi pada jembatan yang diakibatkan oleh kerusakan yang dialaminya. Tipe jembatan yang akan diuji adalah model jembatan rangka alumunium, Selain itu pada penelitian ini dilakukan evaluasi dengan bantuan program SAP 2000 v.15. Terdapat 3 tahap penelitian, yaitu tahap awal elemen rangka dalam keadaan normal, tahap kedua cacat/ kerusakan pada batang diagonal dekat perletakan serta tahap ketiga penambahan kerusakan/cacat pada batang diagonal tengah bentang. Hasil eksperimen model skala jembatan yang telah dilakukan pada tahap 1 dan tahap 2, saat dibebani mengalami deformasi relatif sama dengan hasil numerik program SAP 2000 v.15. Namun pada tahap 3, terjadi perbedaan deformasi antara hasil eksperimen dengan hasil numerik, akibat beberapa kendala dalam pelaksanaanya. Dari hasil numerik program SAP 2000 pada semua tahap penelitian diperoleh perubahan gaya dalam yang terjadi pada batang rangkanya yaitu gaya dalam lintang dan gaya dalam momen tidak banyak mengalami perubahan sedangkan gaya dalam axial mengalami perubahan antara 0,12 % - 300 %, khususnya batang gelagar melintang.

The development of bridge as a means of connecting at the present time is progressing fast enough, but most of the bridge failure before life the plan is achieved due to damage to the structure element. It is encouraging to more information study the responses happened to the bridge resulting from by the damage suffered. Type of bridge to be tested is aluminum frame bridge model, in addition to an evaluation the research done with the help of SAP 2000 v.15. There are 3 stages of research, namely the early stage of frame elements in a normal state, the second stage of defect / damage near the diagonal placement and the addition of a third stage of damage / defects on the diagonal midspan. The experimental results are scale models of bridges that have been performed on stage 1 and stage 2, while loaded deformation relative same as the results of a numerical program SAP 2000 v.15.. However, in stage 3, there is a difference between the experimental results with the deformation of the numerical results, due to some problems in the implementation. From the results of numerical SAP 2000 program at all stages of the research showed that the change in force happened to frame of bar is the shear force and the moment force not much changed while the axial force changes between 0.12% - 300%, especially the transverse gelagar of bar."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S45171
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>