Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 117962 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elwiena Maulida
"ABSTRAK
Penelitian eksperimental untuk menguji aktifitas antifeedant ekstrak kasar ascidia Didemnum sp. terhadap ikan karang telah dilakukan di perairan Pulau Pramuka. Sampel diekstrak dengan metode maserasi menggunakan metanol, kemudian ekstrak dicampurkan dengan jeli yang mengandung makanan ikan dan karaginan pada konsentrasi yang sama dengan konsentrasi alaminya yaitu sebesar 10 mg/ml. Uji di lapangan dilakukan dengan mengaitkan pelet pengujian pada tali polipropilen yang ditambatkan ke biorock pada kedalaman 3 m di bawah dermaga Restoran Nusa Keramba di Pulau Pramuka. Analisis data menggunakan uji jumlah-jenjang Wilcoxon menunjukkan bahwa Rhit < Rtab 0.05. Hal tersebut menunjukkan bahwa ekstrak kasar Didemnum sp. memiliki aktivitas antifeedant terhadap ikan-ikan karang meliputi Neopomacentrus sp., Pomacentrus sp. Halichoeres sp., dan Siganus sp.

ABSTRACT
Field experiment was conducted to investigate antifeedant activity of crude extract from urn-shaped ascidian Didemnum sp. against reef fishes at Pramuka Island. Ascidian samples were extracted by maceration in methanol then mixed with agar containing fish food and carrageenan at the same concentration as the extract occurred in living organism which is 10 mg/ml. Antifeedant assay on the field was conducted by attaching pellets using safety pins to polypropylene ropes then tied them to a biorock in 3 m depth below the pier of Nusa Keramba Restaurant at Pramuka Island. Data analysis with Wilcoxon?s rank-sum test showed that R < Rtab 0.05, which means that crude extract of Didemnum sp. has antifeedant activity against reef fishes including Neopomacentrus sp., Pomacentrus sp., Halichoeres sp., and Siganus sp. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S361
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Athiyya Nasywa
"Penelitian eksperimental yang bertujuan untuk menguji aktivitas antifeedant dan mengamati respons ikan karang pada uji antifeedant ekstrak kasar spons Axinyssa sp. telah dilakukan pada tanggal 3--11 Mei 2017 di perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Sampel spons Axinyssa sp. diekstrak dengan menggunakan metanol, kemudian dicampurkan dengan jeli dan pelet komersil pada konsentrasi yang sama dengan konsentrasi alaminya yaitu 29 mg/mL. Uji antifeedant dilakukan terhadap pelet pakan kontrol dan perlakuan di rataan terumbu karang di dekat Dermaga Pulau Pramuka pada kedalaman 3--4 m.
Hasil analisis data menggunakan uji statistik chi-square pada taraf signifikansi 0,01 menunjukkan bahwa ekstrak kasar spons Axinyssa sp. memiliki aktivitas antifeedant dan menunjukkan respons yang spesifik pada ikan-ikan karang meliputi respons ikan karang yang mengalami kontak dengan pelet pakan perlakuan, dan respons ikan karang yang tidak mengalami kontak dengan pelet pakan perlakuan.

An experimental study aimed at testing antifeedant activity and observing the response of reef fishes on antifeedant assay of crude extract from Axinyssa sp. sponge was conducted on May 3rd 11th 2017 in Pramuka Island Waters, Seribu Islands, DKI Jakarta. The Axinyssa sp. sponge sample was extracted by using methanol, then mixed with jelly and commercial pellets at the same concentration with its natural concentration of 29 mg mL. The antifeedant assay was performed on control feed pellets and treatments on the coral reef near the Pramuka Island Pier at a depth of 3 4 m.
The result of data analysis using chi square statistic test at significance level of 0,01 indicates that Axinyssa sp. sponge crude extract has antifeedant activity and shows specific responses to reef fishes including response of reef fishes contact with feed treatment pellets, and response of reef fishes that are not in contact with feed treatment pellets.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S69585
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Putri Khairina
"ABSTRAK
Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui aktivitas antifeedant pada ekstrak kasar Synapta maculata telah dilakukan pada tanggal 4 sampai 10 Mei 2018 di perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Sampel Synapta maculata diekstrak dengan menggunakan pelarut metanol dan menghasilkan presentase ekstrak kasar sebesar 3,41 serta konsentrasi fisiologis sebesar 32,37 mg/mL. Uji antifeedant dilakukan dengan menggunakan pakan yang mengandung ekstrak kasar Synapta maculata sebagai pakan perlakuan, pakan yang hanya mengandung pelet komersil sebagai pakan kontrol positif, serta pakan yang tidak mengandung keduanya sebagai pakan kontrol negatif jeli , dalam bentuk kubus berukuran 1cm3 yang dikaitkan pada tali pancing. Pakan tersebut kemudian diujikan pada ikan yang berada di terumbu karang pada kedalaman 3--5 meter dan dihitung jumlah pakan yang dimakan dan tidak dimakan. Hasil uji statistik Chi-kuadrat pada taraf signifikasi ? ? 0,01 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian pakan perlakuan terhadap ketidaksukaan ikan karang. Hasil tersebut membuktikan bahwa ekstrak kasar Synapta maculata positif memiliki aktivitas antifeedant terhadap ikan karang di perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

ABSTRACT
To investigate the antifeedant activity of crude extract of Synapta maculata againts reef fishes, a field experiment was conducted on May 4th to 10th 2018 at Pramuka Island, Seribu Islands, DKI Jakarta. Synapta maculata samples were extracted using methanol solvent and resulted in a crude extract percentage of 3,41 and a physiological concentration of 32,37mg mL. The antifeedant assay was conducted by using artificial food that contain the crude extract of Synapta maculata as a treatment food, contain only commercial pellets as a positive control food, and did not contain both as a negative control food jelly , in the form of a 1 cm3 cube attached to the fishing lines. The foods were subjected to coral reefs fishes at depth of 3 5m and the amount of food eaten and not eaten by reef fishes was recorded. Chi square analysis at the significance level 0,01 revealed that there is a treatment effect on the feeding preferences of reef fishes. This means that the crude extract of Synapta maculata has an antifeedant activity againts reef fishes at Pramuka Island, Seribu Islands, DKI Jakarta."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lulu Moulfia Tursina
"Penelitian eksperimental untuk menguji aktivitas antifeedant ekstrak kasar Holothuria atra dan Bohadschia marmorata terhadap ikan karang telah dilakukan di perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Konsentrasi ekstrak H. atra dan B. marmorata yang digunakan dalam penelitian adalah konsentrasi alaminya yakni sebesar 8 mg/ml dan 3,4 mg/ml. Analisis data hasil pengujian antifeedant selama 7 hari menggunakan uji jumlah-jenjang Wilcoxon menunjukkan bahwa ekstrak kasar H. atra dan B. marmorata memiliki aktivitas antifeedant terhadap ikan karang, meliputi Neopomacentrus sp., Pomacentrus sp., Halichoeres sp., Siganus sp., dan Pentapodus sp.

Field experiment was conducted to investigate the antifeedant activity of crude extract from sea cucumber Holothuria atra and Bohadschia marmorata against reef fishes at Pramuka Island Waters, Seribu Islands, DKI Jakarta. The concentration of crude extract of H. atra and B. marmorata used in the assay were 8 mg/ml and 3,4 mg/ml respectively. Data analysis using Wilcoxon‟s rank-sum test showed that crude extract of H. atra and B. marmorata has antifeedant activity against reef fishes, including Neopomacentrus sp., Pomacentrus sp., Halichoeres sp., Siganus sp., and Pentapodus sp."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S944
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andrianto Setiawan
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya berbagai macam respons ikan karang yang berbeda terhadap Uji Antifeedant ekstrak kasar Stylissa massa dari Pulau Pramuka dan ekstrak kasar Stylissa massa Pulau Rambut. Menguji efektivitas Antifeedant dari masing-masing ekstrak kasar Stylissa massa. Uji Antifeedant dilakukan dengan menggunakan pakan perlakuan yang mengandung ekstrak kasar Stylissa massa serta pakan tanpa ekstrak kasar Stylissa massa sebagai kontrol, dalam bentuk kubus jeli 1 cm3 yang dikaitkan pada tali pancing. Pakan tersebut kemudian diujikan pada ikan di terumbu
karang dan diamati respons ikan karang terhadap ekstrak kasar Stylissa massa serta dihitung jumlah .pakan yang dimakan dan tidak. Hasil uji statistik Chi-square pada taraf signifikasi (α) 0,01 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian pakan perlakuan pada ketidaksukaan makan ikan.Berdasarkan hal tersebut maka ekstrak kasar Stylissa
massa Pulau Pramuka dan Stylissa massa Pulau Rambut positif memiliki aktivitas Antifeedant terhadap ikan karang dan terdapat berbagai variasi respons ikan karang terhadap ekstrak kasar Stylissa massa Pulau Pramuka dan Stylissa massa Pulau Rambut.
Diketahui bahwa Pulau Rambut dan Pulau Pramuka tercemar akan logam berat. Hasil analisis uji logam berat terbukti ekstrak kasar Stylissa massa Pulau Pramuka dan Pulau Rambut tercemar logam berat. Kadar logam berat mempengaruhi respons ikan terhadap pakan perlakuan.

This study aims to determine the various responses of different reef fishes to the
Antifeedant Test of Stylissa massa raw extract from Pramuka Island and Stylissa massa raw extract from Rambut Island. Test the Antifeedant effectiveness of each of the Stylissa massa raw extracts. The antifeedant test was carried out using treated feed containing
Stylissa massa raw extract and feed without Stylissa massa raw extract as a control, in
the form of 1 cm3 jelly cubes attached to a fishing line. The feed was then tested on fish on coral reefs and observed the response of reef fish to Stylissa massa raw extract and the amount of feed that was eaten and not counted. The results of the Chi-square statistical
test at the significance level (α) 0.01 showed that there was an effect of feeding treatment
on fish eating dislike. Based on this, the Stylissa massa raw extract from Pramuka Island and Stylissa massa raw extract of Rambut Island had positive antifeedant activity against reef fishes There were various variations in the response of reef fish to the Stylissa massa raw extract from Pramuka Island and Stylissa massa raw extract from Rambut island. It is known that Rambut Island and Pramuka Island are polluted with heavy metals. The result of heavy metal test analysis proved that the Stylissa massa raw extract of Pramuka Island and Stylissa massa raw extract of Rambut Island was contaminated with heavy metals. Heavy metal content affects fish responses to treated feed.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrianto Setiawan
"Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui adanya berbagai macam respons ikan karang yang berbeda terhadap Uji antifeedant ekstrak kasar Phyllidiella nigra telah dilakukan 4 Mei sampai 10 Mei 2017 di Perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta dan menguji efektifitas antifeedant Ekstrak kasar metanol Phyllidiella nigra terhadap ikan karang di Perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Sampel Phyllidiella nigra diekstrak dengan methanol dan menghasikan kadar ekstrak sebesar 4,4 . Uji antifeedant dilakukan dengan menggunakan pakan perlakuan yang mengandung ekstrak kasar Phyllidiella nigra serta pakan tanpa ekstrak kasar Phyllidiella nigra sebagai kontrol, dalam bentuk kubus jeli 1 cm3 yang dikaitkan pada tali pancing. Pakan tersebut kemudian diujikan pada ikan di terumbu karang dengan kedalaman 3--4 meter dan diamati respons ikan karang terhadap ekstrak kasar Phyllidiella nigra serta dihitung jumlah pakan yang dimakan dan tidak. Hasil uji statistik Chi-kuadrat pada taraf signifikasi ? 0,01 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian pakan perlakuan pada ketidaksukaan makan ikan. Berdasarkan hal tersebut maka ekstrak kasar Phyllidiella nigra positif memiliki aktivitas antifeedant terhadap ikan karang dan terdapat berbagai macam respons ikan karang terhadap ekstrak kasar Phyllidiella nigra.

This study aimed to identify the difference of reef fish responses to the antifeedant test of Phyllidiella nigra raw extract has been done from 4 May to 10 May 2017 in Pramuka Island, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta and the level of Phyllidiella nigra raw extract antifeedant effectiveness of reef fish Pramuka Island, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Phyllidiella nigra samples were extracted with methanol and yielded a 4.4 extract content. An antifeedant test was performed using a diet containing Phyllidiella nigra extract and feed without Phyllidiella nigra raw extract as a control, in the form of 1 of jelly cube that is resistant to the fishing line. The feed was then tested on fish in coral reefs within 3 4 meters depth and see the response of reef fish to the raw extract of Phyllidiella nigra and calculated the amount of eaten feed and not. Chi square statistic test results at the significance level 0.01 indicates the presence of food inequality. Based on the explanation above, the raw extract of Phyllidiella nigra positively has antifeedant activity against reef fish and there are various responses of reef fish to the raw extract of Phylidiella nigra."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S69057
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eureka Amadea
"Phyllidiella pustulosa merupakan Nudibranch yang minim pertahanan fisik dan menggunakan senyawa kimiawi sebagai bentuk pertahanan diri. Pengujian antifeedant ekstrak kasar Phyllidiella pustulosa telah dilakukan di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta untuk mengetahui respons ikan karang secara spesifik terhadap uji tersebut. Sampel Phyllidiella pustulosa diambil sebanyak 81 individu dengan volume 153,5 mL dan diekstrak dengan metanol. Ekstrak kasar yang diperoleh yaitu sebanyak 9,04 g dengan konsentrasi fisiologis 60 mg/mL. Hasil analisis Chi-Square ? = 0,01 menunjukkan adanya aktivitas antifeedant terhadap ikan karang. Spesies ikan Chromis verator, Acanthochromis polychantus, dan Amblyglyphidodon aureus mampu mentolerir dan memakan pakan uji walau dalam jumlah sangat sedikit.

Phyllidiella pustulosa is a Nudibranch which has limited physical defense, thus it uses chemical metabolites to defend itself. Experimental study to assess the antifeedant effect of crude extract of Phyllidiella pustulosa was carried out at Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta to observe specific reef fish response. Phyllidiella pustulosa were collected as much as 81 individuals with volume of 153.5 mL and extracted using methanol. Crude extract yielded was 9.04 g with physiological concentration of 60 mg mL. Chi square analysis 0,01 result showed antifeedant activities toward reef fish. The Species Chromis verator, Acanthochromis polychantus, and Amblyglyphidodon aureus, were able to tolerate and eat some treatment assays although it was very few in numbers."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S67225
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Risa Djuniarti
"Penelitian ekperimental untuk menguji aktifitas antifeedant ekstrak metanol Archaster typicus terhadap ikan karang telah dilakukan di Perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Sampel diekstrak dengan metode maserasi dengan menggunakan pelarut metanol. Uji antifeedant dilakukan dengan mengaitkan pakan buatan yang mengandung ekstrak metanol Archaster typicus pada konsentrasi fisiologis (0,0245 g/ml), jeli, makanan ikan, dan pewarna makanan menggunakan peniti pada tali propilen. Pakan tersebut kemudian diuji di terumbu buatan pada kedalaman 3 m dan diamati jumlah pakan yang dimakan dan tidak oleh ikan karang. Analisis chi kuadrat pada tingkat kepercayaan 0,01 menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara dimakan dan tidak dimakannya pakan perlakuan terhadap penambahan ekstrak metanol Archaster typicus. Penelitian menunjukkan ekstrak metanol Archaster typicus positif memiliki aktivitas antifeedant terhadap ikan karang dan hal tersebut diduga disebabkan oleh adanya kandungan saponin pada ekstrak metanol Archaster typicus.

To investigate antifeedant activity of methanol extract of Archaster typicus against reef fishes a field experiment was conducted at Pramuka Island Watery, Seribu Island, DKI Jakarta. Archaster typicus samples were extracted using maceration method while taking methanol as the solvent. The antifeedant assay was conducted by attaching the artificial food that contains methanol extract of Archaster typicus at natural concentration (0.0245 g/ml), jelly, fish food, and food dye, using safety pins to propylene ropes. After that, the artificial food was observed at artificial reef in 3 m depth. The amount of artificial food eaten and left by reef fishes was also observed. Chi square analysis for α (p) = 0.01 revealed that there is correlation between eaten and not eaten of treat food to addition of methanol extract of Archaster typicus. That means methanol extract of Archaster typicus has antifeedant activity againts reef fishes. That was beyond saponin content in the extract."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S47641
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Annisa
"Pengujian aktivitas antifeedant dari ekstrak metanol Culcita novaeguineae telah dilakukan di terumbu karang buatan, Perairan Pulau Pramuka, selama tujuh hari berturut-turut. Metode penelitian adalah ekstraksi dengan maserasi menggunakan metanol, selanjutnya ekstrak metanol dicampurkan dengan makanan ikan komersial dan jeli untuk dilakukan uji lapangan. Konsentrasi fisiologis ekstrak Culcita novaeguineae yang diperoleh adalah 0,014 g/ml, sedangkan persentase ekstrak metanol Culcita novaeguineae yaitu 1,7%. Uji lapangan dilakukan dengan menambatkan tali propilen pada terumbu karang buatan. Data pengujian antifeedant yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis chi-square. Hasil perhitungan chi-square menunjukkan terdapat asosiasi antara pakan perlakuan dengan perilaku memakan ikan sebesar 180,3. Dengan demikian, ekstrak metanol Culcita novaeguineae memiliki sifat antifeedant.

Antifeedant activity assay of methanol extract from Culcita novaeguineae has been done in artificial reefs, Pramuka Island water, for seven days. The method used is extraction by maceration with methanol, furthermore, methanol extract was mixed with commercial fish food and jelly for field experiment. Physiological concentration of extract Culcita novaeguineae obtained was 0.014 g / ml, whereas the percentage from methanol extract of Culcita novaeguineae was 1,7%. Field experiment conducted with propylene strap that tethered on artificial reefs. The data of antifeedant assay in field obtained were analyzed using chi-square test. Calculation showed there is association between artificial food and feeding behavior from fish with value 180,3. The result evince that methanol extract of Culcita novaeguineae have antifeedant activity."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S46970
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadiah Amini
"Bintang laut Linckia laevigata adalah biota laut yang diduga memiliki aktifitas antifeedant. Penelitian bertujuan untuk menguji apakah ekstrak metanol yang diperoleh dari bintang laut Linckia laevigata memiliki peranan sebagai antifeedant terhadap ikan karang di perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Pengujian dilakukan dengan mengamati pilihan ikan terhadap pakan kontrol dan pakan uji. Konsentrasi ekstrak metanol Linckia laevigata yang digunakan pada pakan uji adalah konsentrasi alaminya, yaitu 15,2 mg/ml. Hasil pengamatan pengujian yang telah dianalisis menggunakan Uji Chi-Kuadrat dan menunjukkan bahwa Linckia laevigata memiliki aktifitas antifeedant terhadap ikan karang.

The sea star Linckia laevigata seems to has active compounds with antifeedant activity. The study aims to investigate the antifeedant activity of methanol extract from the starfish Linckia laevigata against reef fishes at Pramuka Island Waters, Seribu Islands, DKI Jakarta. Treatment and control foods were used to see the reef fishes choice in the feeding assay. The concentration of methanol extract of Linckia laevigata used in this assay was 15,2 mg/ml, equivalent with the natural volumetric concentration of secondary metabolites from Linckia laevigata. Data analysis using Chi-Square Test showed that methanol extract of Linckia laevigata has antifeedant activity against reef fishes."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S47705
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>