Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 163450 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anakotta, Elka
"Menggagas hubungan iman dan akal menjadi persoalan utama yang hendak dikuak dalam disertasi ini. Persoalan ini kaya dengan berbagai perspektif, dan khususnya dalam disertasi ini adalah merupakan upaya untuk menjawab dalam perspektif filosofis, dalam menggali titik temu yang menghubungkan iman dan akal melalui tinjauan kritis atas evolusi kesadaran yang didasarkan pada teori Pierre Teilhard de Chardin. Awalnya, pergolakan antara iman dan rasio adalah pergumulan para kaum agamawan yang berusaha menjawab tantangan dari filsafat Yunani. Dari sanalah muncul ungkapan Tertulianus: ""what does Athens have in common with Jerusalem?"", juga Agustinus dengan ungkapan: faith seeking understanding (fides quaerens intellectum). Bergerak maju ke zaman Pencerahan, titik berat perdebatan lebih dititikbeWkan pada potensi manusia dengan akalnya. Peristiwa yang dialami ',Galileo menjadi catatan penting dalam sejarah, dan semakin banyak orang yang menekankan bahwa manusia tidak dapat sampai kepada Tuhan melalui akal sebab Tuhan itu sama sekali tidak dapat dikenali. Kecedurungan hubungan iman dan akal, ataupun sains dan agama kemudian sering dipandang bermusuhan dan berada dalam sebuah pertempuran hidup-mati. Namun, beberapa orang berupaya mencari kemitraan yang konstruktif antara keduanya. Pada posisi inilah Pierre Teilhard de Chardin menghadirkan peta pemikirannya tentang evolusi kesadaran. Evolusi merupakan sebuah proses panjang yang melibatkan berbagai elemen, mulai dari yang sederhana, mengalami keterpecahan, berkembang menjadi semakin kompleks, selama kurun waktu yang sangat panjang. Kehadiran manusia dalam fase noosfera, di mana kesadaran menjadi penanda kehadirannya. Manusia yang berkesadaran harus dilihat sebagai pribadi yang memiliki otonomi aatas dirinya, sebagai animal rationale, yang dalam pergulatannya itu menciptakan simbol-simbol dalam menjalin komunikasi juga berpikir, sehingga apa yang disampaikan olehnya menjadi bermakna (animal symbolicum). Sebagai homo religiosus, manusia selalu terdorong ke arah yang kudus dan terlibat dalam pengalaman-pengalaman pribadinya yang bersifat religius. Dan dalam keseluruhannya itu, manusia mengalami dinamisasi dan terus berproses dalam hidupnya. Di bawah pengaruh misitisme, Teilhard mengusung pemahaman communion with God sebagai kecendurungan yang dimiliki manusia sebagai homo religiosus. Communion with earth yang menunjuk pada kemampuan manusia dalam mengolah."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
D903
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anakotta, Elka
"Menggagas hubungan iman dan akal menjadi persoalan utama yang hendak dikuak dalam disertasi ini. Persoalan ini kaya dengan berbagai perspektif, dan khususnya dalam disertasi ini adalah merupakan upaya untuk menjawab dalam perspektif filosofis, dalam menggali titik temu yang menghubungkan iman dan akal melalui tinjauan kritis atas evolusi kesadaran yang didasarkan pada teori Pierre Teilhard de Chardin. Awalnya, pergolakan antara iman dan rasio adalah pergumulan para kaum agamawan yang berusaha menjawab tantangan dari filsafat Yunani. Dari sanalah muncul ungkapan Tertulianus: ""what does Athens have in common with Jerusalem?"", juga Agustinus dengan ungkapan: faith seeking understanding (fides quaerens intellectum). Bergerak maju ke zaman Pencerahan, titik berat perdebatan lebih dititikbeWkan pada potensi manusia dengan akalnya. Peristiwa yang dialami ',Galileo menjadi catatan penting dalam sejarah, dan semakin banyak orang yang menekankan bahwa manusia tidak dapat sampai kepada Tuhan melalui akal sebab Tuhan itu sama sekali tidak dapat dikenali. Kecedurungan hubungan iman dan akal, ataupun sains dan agama kemudian sering dipandang bermusuhan dan berada dalam sebuah pertempuran hidup-mati. Namun, beberapa orang berupaya mencari kemitraan yang konstruktif antara keduanya. Pada posisi inilah Pierre Teilhard de Chardin menghadirkan peta pemikirannya tentang evolusi kesadaran. Evolusi merupakan sebuah proses panjang yang melibatkan berbagai elemen, mulai dari yang sederhana, mengalami keterpecahan, berkembang menjadi semakin kompleks, selama kurun waktu yang sangat panjang. Kehadiran manusia dalam fase noosfera, di mana kesadaran menjadi penanda kehadirannya. Manusia yang berkesadaran harus dilihat sebagai pribadi yang memiliki otonomi aatas dirinya, sebagai animal rationale, yang dalam pergulatannya itu menciptakan simbol-simbol dalam menjalin komunikasi juga berpikir, sehingga apa yang disampaikan olehnya menjadi bermakna (animal symbolicum). Sebagai homo religiosus, manusia selalu terdorong ke arah yang kudus dan terlibat dalam pengalaman-pengalaman pribadinya yang bersifat religius. Dan dalam keseluruhannya itu, manusia mengalami dinamisasi dan terus berproses dalam hidupnya. Di bawah pengaruh misitisme, Teilhard mengusung pemahaman communion with God sebagai kecendurungan yang dimiliki manusia sebagai homo religiosus. Communion with earth yang menunjuk pada kemampuan manusia dalam mengolah"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
D1596
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muslichah Syukri
"Skripsi ini mengemukakan sebuah tema tentang teori evolusi khususnya mengenai teori evolusi menurut pandangan Teilhard de Chardin. Teori evolusi pada umumnya mengemukakan pandangan bahwa seluruh alam semesta dengan isinya termasuk didalamnya manusia, merupakan hasil perkembangan berangsur-angsur dari bentuk/benda yang sederhana menuju bentuk/benda yang makin komplek dan sempurna. Dengan demikian uraian tentang evolusi adalah uraian tentang hidup itu sendiri yang lebih mendalam, yang mencoba meninjau asal usul dan tujuan, menjejaki masa lampau, masa kini dan masa depan alam semesta dengan seluruh kehidupan yang ada didalamnya. Kenyataan menunjukkan bahwa pada abad ini perhatian dan minat terhadap evolusi meningkat dari tahun ke tahun sesuai dengan arus evolusi yang selalu bergerak maju. Teori evolusi menjadi menarik untuk diamati kalau kita melihat penilaian yang umum berlaku yang melatar belakangi munculnya serta reaksi yang timbul sesudah teori evolusi dekemukakan..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S16171
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
La Harpe, Jacqueline E. De
Berkeley University of California Press 1955
921 C 365
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Amin Setyo Leksono
"buku ini membahas tentang sejarah kehidupan di dunia ini"
Malang: UB Press, 2012
599.938 AMI s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tessa Gracia
"Berkembangnya penggunaan media elektronik sebagai alat bermain mengakibatkan munculnya pergeseran dalam aktivitas dan preferensi bermain anak. Pergeseran tersebut kemudian berimplikasi pada kemungkinan terjadinya perubahan dalam interaksi ibu dengan anak ketika bermain bersama. Salah satu domain dari interaksi ibu-anak yang juga terpengaruh oleh pergeseran aktivitas bermain anak adalah perilaku maternal teaching behavior. Maternal teaching behavior terjadi ketika ibu memiliki intensi dan secara aktif memodifikasi lingkungan atau perilakunya sendiri untuk memastikan bahwa anak menerima dan mempelajari arti dari sebuah pengalaman serta menghubungkannya dengan pengalaman lainnya (Klein, Adi-Japha, dan Rosenthal, 2010).
Penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah terdapat perbedaan antara maternal teaching behavior dalam interaksi ibu dan anak usia prasekolah ketika bermain dengan media elektronik dan non-elektronik. Subjek penelitian terdiri atas 61 pasang ibu dan anaknya yang berada pada kategori usia prasekolah. Terdapat dua alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu PICCOLO (Parent Interactions with Children Checklist of Observation Linked to Outcomes) yang digunakan dalam observasi dan kuesioner untuk mendapatkan informasi mengenai pola dan pandangan subjek mengenai bermain.
Hasil yang didapatkan adalah bahwa terdapat perbedaan maternal teaching behavior yang signifikan ketika pasangan ibu-anak bermain dengan media elektronik dan non-elektronik, dengan rata-rata skor maternal teaching behavior lebih tinggi ketika bermain dengan media nonelektronik.

The developing use of electronic media as toys resulted in the alteration of children’s preference in play activity. The alteration of children’s play activity then increase the possibility that there is a changing pattern of mother-child interaction when they were playing together. One of the domains of mother-child interaction that is most likely to be influenced by the changing nature of children’s play activity is maternal teaching behavior. Maternal teaching behavior occurs when mother has the intention and actively modifying her own behavior or the environment around to ensure that children receive and learn the meaning of an experience and relating it to other experiences (Klein, Adi-Japha, and Rosenthal, 2010).
The purpose of this study is to find out whether there is a difference in the maternal teaching behavior of the interaction between mother and her pre-school aged children when playing with electronic and non-electronic media. The subject of this study consisted of 61 pairs of mother and their preschool-aged children. There are two measurement tools used in this study, which are PICCOLO (Parent Interactions with Children Checklist of Observation Linked to Outcomes) that used in the observation and questionnaires to obtain information about the the subject’s play pattern.
The result obtained from this study is that there is a significant difference between maternal teaching behavior when the mother-child pair playing with electronic and non-electronic media, with the average score of maternal teaching behavior when playing with non-electronic media is higher than when the mother-child pair playing with electronic media
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S46898
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tatik Budiarti
"Ketika dihadapkan pada kondisi yang menuntut adanya pembagian sumber daya atau imbalan, individu biasanya mulai mempertanyakan tentang fairness. Dalam penelitian ini keadilan akan dilihat dari sisi pendistribusian dan prosedurnya dengan harapan dapat memperoleh informasi yang lebih lengkap. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah orientasi dominasi sosial (ODS) dan kepercayaan (trust) dapat berperan sebagai prediktor pada keadilan distributif dan keadilan prosedural.
Penelitian ini melibatkan dua ratus sepuluh mahasiswa dari beberapa Fakultas di lingkungan Universitas Indonesia. Data diperoleh dengan menggunakan ‘skala, tiga diantaranya disusun oleh penulis, yaitu skala keadilan distributif, skala keadilan prosedural dan skala kepercayaan sedangkan satu skala yaitu ODS merupakan adaptasi dari Social Dominance Scale. Untuk memancing respon subjek pada keadilan, digunakan vignette story. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis regresi hirarki dan korelasi product moment.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ODS dan kepercayaan dapat menjadi prediktor bagi keadilan distributif maupun prediktor bagi keadilan prosedural. Selain itu interaksi antara ODS dan kepercayaan memiliki kemampuan untuk memprediksi keadilan dan keadilan prosedural. Terdapat juga hubungan yang signifikan antara keadilan distributif dan keadilan prosedural."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Burnie, David
Jakarta : Erlangga, 2005
576.8 BUR b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ridley, Mark
Jakarta: UI-Press, 1991
575 RID m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Cecep Muntako
"Penelitian ini membahas masalah penjadwalan job shop pada suatu perusahaan tertentu. Permasalahan job shop merupakan permasalahan yang sudah umum, akan tetapi pada penelitian ini ada keunikan dimana ada pengulangan proses dari job tertentu yang harus dikerjakan pada mesin tertentu sebelumnya. Sebagai akibatnya ?ditambahkan? mesin dummy untuk membantu mempermudah penyelesaian masalah ini, penambahan mesin mana menjadikan uniknya persoalan job shop. Sebagai model job shop digunakan 10 jobs dengan 85 pesanan dan 6 mesin yang berbeda, ditambah dengan 2 mesin dummy. Masalah penjadwalan dalam job shop ini diselesaikan dengan menggunakan metode algoritma differential evolution (DE) yang meminimalkan total biaya produksi. Penjadwalan dengan metode algoritma DE memberikan solusi yang cepat. Hasil dari penjadwalan dapat menghemat 0.19% total biaya produksi, juga makespan mengalami perbaikan 24% terhadap jadwal lama. Dengan demikian perusahaan bisa meningkatkan jumlah pesanan.

This study presents a job shop scheduling problem on a specific company. Job shop is a common problem, but in this study, there is a uniqueness of the job shop involving a repetition process of operation on certain jobs. As a result, dummy machine is ?added? to ease the problem. The model used 10 jobs, 85 orders and 6 different machines with 2 additional dummy machines. Differential evolution (DE) algorithm method is used to solve the problem, which minimizes the total cost of production. Scheduling with DE algorithm provides a quick solution. The results save 0.19% of total production costs, and improve makespan 24% compared to old scheduling. With the proposed method the company can increase the numbers of orders."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27588
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>