Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 164167 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Motivasi belajar dipengaruhi oleh faktor intrinsik dan ekstrinsik. Orang tua sebagai
faktor ekstrinsik hams memberikan dukungan terhadap kegiatan belajar anak. Tujuan
penelitian ini untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan orang tua tentang pengaruh
pemberian umpan balik posif dalam meningkatkan motivasi belajar anak usia sekolah.
Penelitian dilakukan di SDN Sukmajaya V Depok dengan jumlah responden 63 orang.
Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif sederhana dengan menggunakan
kuesioner. Analisa data yang digunakan adalah analisa data kategorik yaitu persentase.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa tingkat pengetahuan rata - rata di SDN
Sukmajaya V Depok adalah sebesar 78,9 % dengan 81 % responden memiliki tingkat
pengetahuan tinggi dan 19 % tingkat pengetahuan rendah. Penelitian ini
merekomendasikan peningkatan promosi pengetahuan tentang tumbuh kembang anak
melalui pelayanan kesehatan, institusi pendidikan kesehatan dan sekolah - sekolah."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
TA5513
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Harliana Liswati
"ABSTRAK
Pelajaran matematika sampai saat ini masih menjadi momok bagi para pelajar di
berbagai belahan dunia. Materi matematika yang kompleks, guru yang galak, ditambah
lagi teknik pengajaran yang tidak menyenangkan seringkali dijadikan alasan atas
rendahnya motivasi belajar siswa di bidang. Hal ini dapat rnerugikan siswa karena
telah terbukti bahwa ilmu matematika dibutuhkan di berbagai bidang kehidupan manusia.
Motivasi belajar matematika yang rendah pada akhirnya dapat membawa dampak buruk
bagi siswa itu sendiri, terutama pada prestasi belajar matematika mereka. Menyadari
pentingnya motivasi belajar matematika, para tokoh pendidik mencoba mengajukan
beberapa cara untuk mengatasi hal tetsebut, salah satunya adalah dengan praktek
pemberian umpan balik kepada siswa. Menurut Cole dan Chan (1987), bentuk-bentuk
umpan balik yang sering dipraktekkan di sekolah adalah umpan balik positif dan
knowledge of result. Dari berbagai hasil penelitian terbukti bahwa knowledge of result
lebih efektif dalam meningkatkan motivasi belajar siswa karena selain mengandung
umpan balik positif jenis umpan balik ini juga melibatkan umpan balik negatif. Dengan
demikian, knowledge of result akan memberikan gambaran lengkap tentang kelebihan
dan kelemahan siswa sehingga siswa diharapkan dapat memperbaiki kekurangannya.
Secara teoritis pemberian kedua bentuk umpan balik ini dapat memotivasi siswa
untuk belajar. Namun dalam prakteknya praktek umpan balik tidak selamanya berhasil
meningkatkan motivasi belajar siswa. Pada penerapannya, umpan balik -terutama yang
bersifat negatif- harus diterapkan dengan sangat hati-hati sesuai dengan kebutuhan siswa,
khususnya terhadap siswa dengan harga diri akademik rendah. Mereka sangat rentan
dalam menerima evaluasi dari orang lain terutama yang bersifat negatif terhadap unjuk
kerja yang mereka tampilkan. Mereka dengan harga diri rendah ini memiliki kebutuhan
yang besar akan penghargaan terhadap dirinya. Oleh karena itu umpan balik seyogyanya
diberikan kepada mereka dengan tujuan memuaskan kebutuhan harga diri tersebut. Jika
kebutuhan akan harga diri telah terpuaskan maka diharapkan kebutuhan intelektul siswa
(dalam hal ini motivasi belajar) akan bangkit. Hal ini sejalan dengan pemikiran Maslow
mengenai hirarki kebutuhan. Dengan demikian siswa tidak dapat diharapkan
menampilkan motivasi belajar jika kebutuhan pada tingkat sebelumnya, yakni harga diri
belum terpenuhi. Harga diri, sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi
belajar matematika harus diperhatikan dengan seksama oleh guru sebelum menerapkan
umpan balik.
Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini ditujukan untuk menjawab
permasalahan ?Apakah ada pengaruh pemberian umpan halik terhadap motivasi belajar
pada anak yang memiliki harga diri rendah ?? Lebih khusus, ?pemberian umpan balik manakah yang menghasilkan motivasi belajar yang lebih balk pada siswa dengan harga
diri rendah ; jenis umpan balik yang positif atau knowledge of result ?". Hipotesa yang
akan diuji dalam penelitian ini adalah "mean gained score motivasi belajar matematika
pada kelompok siswa SLTP dengan harga diri rendah yang memperoleh umpan balik
positif lebih tinggi secara signifikan daripada mean gained score motivasi belajar
matematika pada kelompok siswa SLTP dengan harga diri rendah yang memperoleh
knowledge of result.
Penelitian ini melibatkan satu jenis variabel independen (independent variable),
yaitu pemberian umpan balik (umpan balik positif dan knowledge of result ) yang ingin
dilihat perbedaan efektivitasnya pada peningkatan motivasi belajar siswa (sebagai
variabel dependen) dengan harga diri rendah. Untuk itu maka peneliti bermaksud
menyusun rancangan penelitian dengan menggunakan desain Randomized Two-Group
Design Pretest-Postrest dan melakukan pengujian statistik dengan t-test terhadap
perbedaan mean gained score kedua kelompok.
Dalam penelitian ini yang secara khusus akan dilihat adalah motivasi belajar pada
mata pelajaran Matematika pada siswa tingkat SLTP kelas I dengan harga diri rendah.
Dipilihnya siswa tingkat SLTP ini selain karena pada tingkat tersebut sering terjadi krisis
motivasi belajar, juga karena siswa tersebut berada pada tahap remaja, dimana pada
tahap ini remaja sering melakukan proses evaluasi diri. Harter (1990) dan Santrock
(1990) menyatakan bahwa evaluasi terhadap pengalaman keberhasilan dan kegagalan
adalah salah satu faktor yang membantu terbentuknya harga diri. Ahli lain menambahkan
bahwa masa remaja, terutama remaja awal (12-15 tahun) adalah suatu massa yang rawan,
karena adanya transisi baik dari segi fisik, kognitif lingkungan, dan sebagainya. Pada
masa ini remaja yang masih terheran-heran dengan berbagai perubahan dalam dan harus
membiasakan diri dengan perubahan tersebut dituntut pula untuk beradaptasi dengan
perubahan situasi sekolah. Kondisi seperti ini dapat menimbulkan stress bagi remaja yang
jika tidak teratasi dapat membawa dampak negatif dan akan terbawa ke tahap
perkembangan selanjutnya.
Dari penelitian ini terbuki bahwa ?mean gained score motivasi belajar
matematika pada kelompok siswa SLTP dengan harga diri rendah yang memperoleh
umpan balik positif tidak lebih tinggi secara signifikan daripada mean gained score
motivasi belajar matematika pada kelompok siswa SLTP dengan harga diri rendah yang
memperoléh knowledge of result. Dengan demlkian hipotesa nol dalam penelitian ini
diterima. Meskipun perbedaan efektivitas kedua umpan balik tersebut tidak terlacak,
namun terlihat bahwa kedua umpan balik tersebut berhasil meningkatkan motivasi belajar
matematika siswa dengan harga diri akademik rendah.
Di akhir penelitian akan dikemukakan beberapa saran sehubungan dengan hasil
penelitian. Saran-saran yang diajukan dalam penelitian ini berupa saran metodologis dan
saran praktis. Saran metodologis diajukan untuk dijadikan pertimbangan dalam
penyempurnaan penelitian selanjutnya, sementara saran praktis diperuntukkan bagi pihak
sekolah dan orang tua agar lebih memperhatikan kebutuhan remaja awal, terutama yang
berkaitan dengan proses pembelajaran."
1998
S2512
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ani Oktarina
"Masa remaja awal adalah suatu tahapan dalam perkembangan yang ditandai oleh perpindahan dari sekolah dasar ke sekolah lanjutan tingkat pertama. Perpindahan atau transisi ini menimbulkan beberapa masalah bagi remaja terutama penurunan prestasi akademik (Eccles, Hirsch, et.al., dalam Sprinthall, 1995). Untuk mengatasi dampak dari masa transisi ini remaja membutuhkan dukungan dari lingkungan sekitarnya. Berkaitan dengan Teori Ekologi Brofenbrenner (dalam Santrock, 1999), orangtua, guru, dan teman merupakan agen sosial yang terdekat dari siswa dan berpotensi untuk memberikan dukungan sosial karena siswa menghabiskan sebagian besar waktunya untuk berinteraksi dengan lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah.
Dukungan sosial yang dimaksud adalah dukungan sosial yang mengarah ke prestasi akademik Ainsworth (dalam Cutrona et.al, 1994,). Selain dukungan sosial, banyak faktor yang mempengaruhi prestasi siswa di sekolah, diantaranya adalah intelegensi, sikap, minat siswa, serta motivasi. Motivasi merupakan salah satu komponen terpenting dalam belajar. McClelland dan Atkinson (dalam Slavin, 1994) mengemukakan bahwa salah satu jenis motivasi yang terpenting dalam dunia pendidikan adalah motivasi berprestasi. Mengingat pentingnya peranan motivasi berprestasi bagi prestasi siswa disekolah serta peranan dukungan sosial bagi prestasi siswa, maka peneliti ingin mengungkap hubungan antara persepsi siswa terhadap dukungan sosial dari orangtua, guru, dan teman dengan motivasi berprestasi siswa SLTP peringkat atas dan siswa SLTP peringkat bawah.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jumlah sampel sebanyak 256 siswa/i kelas 1, 2 dan 3 SLTPN 19 dan 56 di Jakarta Selatan, yang diambil secara clusler incidenlal sampling (sampling yang dilakukan berturut-turut terhadap unit-unit atau kelompok-kelompok yang paling tersedia). Sedangkan untuk pengambilan data digunakan dua macam alat yaitu kuesioner motivasi berprestasi yang disusun peneliti berdasarkan karakteristik individu dengan motivasi berprestasi tinggi dari McClelland (dalam Huffman, 1997) dan kuesioner persepsi siswa terhadap dukungan sosial dari orangtua, guru, dan teman yang disusun peneliti berdasarkan komponen dukungan sosial dari Sarafino (1994). Dalam pengolahan data digunakan tehnik perhitungan korelasi pearson untuk mengungkap hubungan antara dukungan sosial dari orang tua, guru dan teman dengan motivasi berprestasi siswa SLTP peringkat atas dan peringkat bawah kemudian pada analisa tambahan digunakan teknik statisitik regresi berganda, dan t-test.
Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan analisis data adalah, ada hubungan positif antara persepsi siswa terhadap dukungan sosial dari orangtua, guru, dan teman dengan motivasi berprestasi siswa SLTP peringkat atas dan siswa SLTP peringkat bawah. Hasil analisa tambahan dengan perhitungan t-test menunjukkan, tidak ada perbedaan motivasi berprestasi berdasarkan status sekolah (SLTP Peringkat Atas dan SLTP Peringkat Bawah) serta ada perbedaan persepsi siswa terhadap dukungan sosial dari orangtua, guru, dan teman berdasarkan status sekolah (SLTP peringkat atas dan SLTP peringkat bawah). Pada hasil tambahan dengan menggunakan regresi berganda menunjukkan perbedaan pada besarnya kontribusi variabel (persepsi siswa terhadap dukungan sosial dari orangtua, guru dan teman) pada siswa SLTP peringkat atas dan siswa SLTP peringkat bawah.
Untuk penelitian selanjutnya, dapat dilihat hubungan antara persepsi siswa terhadap dukungan sosial dari orangtua, guna, dan teman dengan motivasi berprestasi yang dikaitkan dengan prestasi siswa. Kemudian, sebaiknya disampaikan kepada orang tua dan guru mengenai pentingnya peranan dukungan sosial bagi siswa dalam meningkatkan motivasi berprestasinya. Dalam hal pembuatan kuesioner dukungan sosial, sebaiknya menggunakan proporsi pernyataan negatif dan positif yang seimbang. Selain itu perlu diwaspadai penggunaan kata-kata dalam pernyataan kuesioner yang mengarah kepada harapan tentang hal yang ingin diterima responden."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
S3144
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anti Budianti
1984
S2079
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatimah Fuad Baagil
"ABSTRAK
Makalah ini merupakan studi mengenai percakapan antara guru dan murid dalam film Dead Poets Society 1989 . Analisis dalam makalah ini menggunakan teori Speech Act dari Austin yang terdiri dari locutionary, illocutionary, dan perlocutionary untuk melihat bagaimana strategi guru dalam membuat suatu kalimat imparatif. Penelitian sebelumnya banyak membahas mengenai metode proses pembelajaran dalam film tersebut. Makalah ini berusaha untuk mencari tahu strategi percakapan yang berhasil dilakukan antara guru dan siswa melalui tindak tutur yang dilakukan oleh guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindakan illocutionary dalam tindak tutur merupakan yang paling banyak digunakan dalam percakapan antara guru dan murid. Oleh karena itu, percakapan yang dilakukan memberikan suatu situasi pembelajaran yang efektif dalam proses pembelajaran antara guru dan siswa di kelas.Kata kunci : Analisis Percakapan; Dead Poets Society; Proses Pembelajaran; Teori Tindak Tutur Austin
AbstractThis paper conducts a research about the conversational analysis between the teacher and students in the film Dead Poets Society 1989 . The analysis uses Austin rsquo;s theory of Speech Act which are locutionary, illocutionary, and perlocutionary acts in order to see how the teacher makes the imperative sentences. The previous researches mainly discuss about the method of the learning process. This paper seeks to answer the strategy of successful conversation between the teacher and students in the film through speech act. The finding shows that illocutionary act in the speech act is mainly used in the conversation. As a result, it creates an effective learning situation through the communication that is built in the learning process between the teacher and the students in the classroom.Keywords: Austin rsquo;s speech act; Conversational analysis; Dead Poets Society; Learning Process "
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Tampubolon, Clara
"Kemampuan mengelola sumber daya manusia dengan baik, terbukti dapat membawa perusahaan memiliki keunggulan bersaing Bagian SDM sekarang sudah dipandang dengan lebih terhormat dibandingkan masa lalu yang mengganggap bagian sumber daya manusia hanya bagian yang mengurusi administrasi biasa yang berhubungan dengan keberadaanya karyawan dalam organisasi. Hal mendasar yang diinginkan perusahaan tentu saja keadaan yang lain yang dapat menjalankan tugas diberikan sepenuhnya dengan baik.
Pada keadaan dan kondisi karyawan udak mampu melaksanakan tugas dengan baik, ada dua kemungkinan penyebabnya yaitu karyawan tersebut pada dasarnya memang tidak cukup punya kemampuan dalam memyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggung Jawabnya, atau karena karyawan tersebut tidak mempunyai cukup dorongan atau motivasi untuk bekerja dan menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
Kinerja karyawan menurun disebabkan kurang ada motivasi dan kepuasan perusahaan terhadap karyawan. Oleh sebab itu perlu ada analisa terdapat hubungan antara motivasi dan kinerja. Analisa yang dilakukan adalah mengidentifikasi faktor faktor motivasi kerja di tingkat manajemen menengah terhadap kinerja waktu di proyek pada perusahaan jasa konstruksi.
Metode yang digunakan adalah merode survey yang dilakukan di salah satu perusahaan jasa konstruksi. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan alat bantu program AHP. Diharapkan hasil analisis dapat menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam menentukan kebijaksanaan memberikan motivasi terhadap karyawan terhadap tingkat manajemen menengah kinerja waktu proyek di jasa konstruksi.
Didapatkan dan terdapat satu variabel yang sangat dominan dr perusahaan jasa konstruksi swasta yaitu kemampuan karyawan dalam menghadapi pengambllan keputusan pekerjaan dalam perusahaan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T21230
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puspita Indah
"Akhir-akhir ini banyak perusahaan yang melakukan perubahan yang mempengaruhi jalannya usaha mereka. Hal ini disebabkan akibat kekacauankekacauan yang menimpa kondisi perekonomian di dunia pada umumnya, dan di Indonesia pada khususnya. Perubahan harus dilakukan agar perusahaanperusahaan itu dapat tetap bersaing dan terus hidup.
Sehingga pada penelitian ini peneliti ingin melihat apakah terdapat hubungan antara motivasi berprestasi dengan sikap terhadap perubahan. Motivasi berprestasi merupakan sebuah teori tentang motivasi yang berdasarkan pada kebutuhan dalam diri manusia yang pertama kali dikemukakan oleh David McClelland. Kebutuhan untuk berprestasi secara sederhana dapat dijelaskan sebagai usaha berkompetisi dengan suatu standar kesempurnaan dalam mencapai tujuan tertentu.
Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Responden pada penelitian ini adalah para karyawan sebuah perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang telah mengalami perubahan struktur. Jumlah responden penelitian adalah 283 orang dengan tingkat pendidikan minimal SMU atau sederajat dan telah bekeija minimal 2 tahun. Pengambilan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner motivasi berprestasi dan kuesioner sikap terhadap perubahan, dengan penilaian berdasarkan skala Likert.
Data yang diperoleh dihitung dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang berarti antara motivasi berprestasi dengan sikap terhadap perubahan. Hubungan yang muncul bersifat positif. Hasil tersebut mengandung makna bahwa jika responden memiliki motivasi berprestasi yang tinggi maka sikap yang akan ditunjukkan adalah sikap menerima terhadap perubahan yang terjadi dan jika motivasi berprestasi responden rendah maka sikap yang akan ditunjukkan adalah sikap menolak atau tidak setuju terhadap pembahan.
Penelitian ini masih memerlukan penelitian lanjutan dengan menggunakan sampel yang lebih besar agar hasil yang diperoleh dapat digeneralisasikan."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
S3182
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budidarmo Teguh Prakoso
"Skripsi ini membahas mengenai pengaruh Motivasi Afiliasi yang terdiri dari empat variabel yaitu Social Comparison, Attention, Emotional Support, Positive Stimulation terhadap Entrepreneurial Interest. Dinamika kewirausahaan adalah kunci untuk inovasi dan pertumbuhan perekonomian, oleh karena itu pengembangan wirausaha baru di Indonesia perlu ditingkatkan untuk meningkatkan daya saing dan daya dukung perekonomian Nasional.

This thesis discusses the influence of motivation Affiliate consisting of four variables: Social Comparison, Attention, Emotional Support, Positive Entrepreneurial Stimulation for Interest. Dynamics of entrepreneurship is the key to innovation and economic growth, therefore the development of new entrepreneurs in Indonesia needs to be improved to increase the competitiveness of national economy and carrying capacity."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S52423
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Maya Pratiwi
"ABSTRAK
Jumlah mahasiswa yang dropout di Indonesia setiap tahunnya semakin
banyak. Peningkatan ini dapat memberikan berbagai dampak negatif tidak hanya
bagi mahasiswa itu sendiri maupun bagi masyarakat sekitar. Dari berbagai
penelitian ditemukan bahwa bahwa sebagian besar mahasiswa dropout karena
telah melewati masa studi yang ditentukan. Oleh karena itu, pencegahan pada
mahasiswa S1 yang sudah melewati masa studi normal (4 tahun) perlu dilakukan.
Karakteristik partisipan yang dipilih adalah mahasiswa yang sudah melewati masa
studi 4 tahun dan hanya tinggal mengerjakan skripsi. Mahasiswa yang terancam
dropout cenderung resisten melakukan perubahan atau untuk kembali
mengerjakan skripsi. Untuk mengatasi resistensi ini, motivasi mahasiswa untuk
melakukan perubahan perlu ditingkatkan. Metode intervensi yang menangani
langsung motivasi untuk berubah adalah Motivational Interviewing. Tujuan
penelitian ini adalah untuk melihat efektivitas Motivational Interviewing dalam
meningkatkan motivasi mahasiswa S1 untuk mengerjakan skripsi. Hasil penelitian
ini adalah partisipan penelitian menunjukkan perubahan tingkah laku nyata dalam
mengerjakan skripsi. Meskipun demikian, hasil pengukuran secara kuantitatif
tidak menunjukkan perubahan yang signifikan pada motivasi partisipan antara
sebelum dan sesudah penelitian.

ABSTRACT
Each year, the number of bachelor’s student who dropout in Indonesia is
increasing. This phenomenon can impact negatively, not only for the students
themselves but also for the society. From several studies, it was found that most of
college student dropout because they have passed the spesific study period.
Therefore, the dropout prevention for bachelor students who have passed the
normal study period (4 years) needs to be done. Characteristics of participants in
this study are students who have passed the 4 -year study period and right now
only working on thesis. Students who drop out tend to be resistant to change or to
working on the thesis again. To overcome this resistance, student’s motivation to
change needs to be improved. One of intervention methods that deal directly with
the motivation to change is Motivational Interviewing . The purpose of this study
is to look at the effectiveness of Motivational Interviewing in improving student
motivation to work on thesis. The results of this study were participants showed
noticeable behavioral changes in doing their thesis. Nevertheless, the quantitative
measurement showed no significant changes in motivation between the
participants before and after the study."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T38753
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Beti Nurbaiti
"Sumberdaya manusia adalah modal yang berharga bagi suatu perusahaan atau organisasi. Jatuh bangunnya suatu perusahaan, sangat tergantung dari kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan Jaya pikir dan kreatifitas karyawannya untuk bersaing di pasar global. Agar dapat menjadi produsen yang dapat memenuhi kepuasan pelangga, mutlak bagi perusahaan untuk dapat meningkatkan kinerjanya, dimana hal tersebut dipengaruhi oleh motivasi kerja karyawannya.
Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan penerapan gaya kepemimpinan yang signifikan pada karyawan di semua tingkat manajemen pads setiap divisi atau unit kerja Perusahaan Farmasi "I" clan Perusahaan Farmasi "Y". Teori gaya kepemimpinan yang digunakan pads penelitian ini ialah kepemimpinan situasional (situational leadership) yang dikemukakan oleh Paul Hersey dan Kennneth Blanchard, terdiri dari empat gaya kepemimpinan yakni : "telling", "selling', "participating" dan "delegating" . Penerapan masing-masing tipe gaya kepemimpinan tersebut tergantung pads tingkat kematangan karyawannya. Selain itu, tujuan selanjutnya dari penelitian ini ialah mengetahui ada tidaknya hubungan yang signifikan diantara penerapan gaya kepemimpinan yang ada dengan motivasi kerja karyawan pada semua tingkat manajemen di setiap divisi atau unit kerja. Motivasi karyawan diteliti dengan mengacu pada teori motivasi Dua Faktor Herzberg, yang membedakan motivasi ke dalam dua faktor, yaitu Faktor ekstrinsik diantaranya meliputi prosedur perusahaan, mutu supervisi dan mutu hubungan personal; serta hider intrlnsik diantaranya meliputi prestasi, pengakuan, tanggung jawab, pekerjaan itu sendiri, dan kernungkinan untuk berkembang bagi karyawannya
Teknik pengukuran variabel yang digunakan adalah penyebaran angket atau kuesioner yang terlebih dahulu clilakukan pengujian tingkat validitas dan reliabilitasnya, didukung oleh data dari hasiI wawancara dan data dokumentasi karyawan di masing-masing perusahaan. Analisa uji validitas angket tersebut menggunakan Product Moment Correlation Pearson , sedangkan untuk uji reliabilitas menggunakan Split Half Method dengan bantuan program statistik SPSS 6.0 for windows.
Data penelitian yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan uji statistik nonparametrik, karena data yang didapat merupakan pengukuran respon kualitatif dengan nilai-nilai suatu skala ordinal, dimana masing-masing jawaban angket diberikan peringkat menurut suatu urutan tertentu.
Metoda Chi-Square digunakan untuk menguji hipotesa penelitian mengenai perbedaan penerapan gaya kepemimpinan dengan skor jawaban pada angket berkisar antara skor tertinggi (4) dan skor terendah (1); serta masing-masing jawaban secara konsisten menggambarkan tipe kepemimpinan situasional. Hipotesa penelitian mengenai hubungan antara gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja karyawan dianalisa dengan menggunakan uji signifikansi rank-korelasi Spearman (uji statistik-Z) dengan skor tertinggi untuk jawaban angket motivasi (7) dan skor terendah (I).
Berdasarkan hasil survai yang diperoleh terhadap karyawan yang dijadikan sampel penelitian pads masing-masing perusahaan di setiap tingkat manajemen, terdapat perbedaan penerapan gaya kepemimpinan yang signifikan, dengan gaya kepemimpinan dominan "participating". Selain itu, juga terbukti adanya hubungan yang signifikan diantara penerapan gaya kepemimpinan yang ada dengan motivasi kerja karyawan, dimana sebagian besar karyawan merasa cukup termotivasi dalam bekerja."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
T5266
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>