Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 183701 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"ASI sangat bermanfaat bagi bayi maupun ibu, asi merupakan makanan yang paling
cocok dan dapat memberikan perlindungan terhadap beberapa macam penyakit
diantaranya diare. Mengingat begitu banyak keuntungan yang didapat dengan
memberikan ASI, maka sangat disayangkan bahwa sejak di propagandakannya susu
formula, penggunaan ASI semakin menurun dan fenomena yang terjadi di masyarakat
menunjukan bahwa masih ditemukan beberapa kasus diare pada bayi yang diberikan ASI
eksklusif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan frekuensi
sakit diare pada anak yang diberikn ASI eksklusif dengan yang tidak diberikan ASI
eksklusif. Sampel yang dipakai adalah ibu yang memiliki anak usia 2 tahun yang
diberikan ASI eksklusif dan yang tidak diberikan ASI eksklusif dengan jumlah 20
sampel. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Desain yang
digunakan adalah desain deskriptif. Setelah diuji dengan menggunakan Mann Whitney,
didapatkan hasil bahwa pada bayi yang diberikan ASI eksklusif 69,2%-nya jarang
mengalami diare dan hanya 15,3% yang sering mengalami diare. Sedangkan pada bayi
yang tidak diberikan ASI eksklusif 42,8% jarang mengalami diare dan 57,14% sering
mengalami diare.
"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5189
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Silalahi, Tiurmaida Silas Christine
"ASI eksklusif merupakan makanan terbaik bagi bayi karena mengandung zat kekebalan mbuh yang mampu melindungi bayi dari infeksi bakteri, virus, dan jamur terutama pada saluran pencemaan. Pemberian yang optimal sampai enam bulan memberikan manfaat yang maksimal untuk mencegah di are secara aktif. Hal ini yang menyebabkan peneliti tertarik untuk melakukan penelitian, yaitu melihat seberapa besar hubungan lamanya pemberian ASI eksklusif dengan angka kejadian diare.
Jumlah sampel yang diambil sebanyak 30 responden dan desain penelitian menggunakan analisa Kai Kuadrat. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan antara lamanya pemberian ASI eksklusif dengan angka kejadian diare pada bayi. Analisa Kai kuadrat hanya digunakan umuk mengestimasi bahwa ada beberapa faktor disamping faktor kebetulan (sampling error), dipandang mempengaruhi adanya hubungan yang diduga. Salah satu faktomya adalah bayi dengan usia 4 ~ 12 bulan yang mangaiami fase oral sensori dimana bayi lebih sering mencari kesenangan pada aktifitas oral seperti mengisap, menggigit sesuatu, mengunyah, diduga dapat memicu timbulnya diare."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5156
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anes Mella Pratama
"Keberhasilan perkembangan seorang bayi ditentukan oleh keberhasilan pertumbuhan dan perkembangan otak bayi. Hal ini dipengaruhi oleh nutrisi terbaik dan ASI merupakan nutrisi terbaik untuk perkembangan otak bayi. Jika perkembangan otak bayi optimal, maka perkembangan motorik, bahasa,kemandirian sosial bayi akan optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan perkembangan pada bayi yang diberikan ASI Eksklusif dan ASI tidak Eksklusif. Desain penelitian analitik komparatif dengan metode cross sectional. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner menggunakan convenience sampling dengan total 60 sampel. Bayi yang tidak diberikan ASI eksklusif beresiko 9,5 kali mengalami penyimpangan perkembangan daripada bayi yang diberikan ASI eksklusif.

The development of infants is determined by their brains’ growth and development. This depends on the quality of nutrition that the infants get, and breastmilk is known as the best nutrition for brain development. Optimal development of brain in infants fosters optimal development of their motor skills, language, and social independency. The objective of this research is to investigate the difference between infants that received exclusive breast eeding treatment and ones that received nonexclusive breastfeeding. Using analytical research design and cross-sectional method. Data were collected using questionnaire, and the samples were selected using convenience sampling method, with the total of 60 samples. The result shows that there is a significant correlation between the act of exclusive breastfeeding and infant's development. Infants that received nonexclusive breastfeeding are 9,5 times more likely to experience deviation development than infant that received exclusive breastfeeding."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S45852
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutia Imro Atussoleha
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan dengan frekuensi diare pada anak 10-23 bulan. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional yang dilakukan terhadap 95 responden yang dilakukan secara purposive sampling di Puskesmas Tugu, Depok pada 20 Maret - 27 April 2012. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan kuesioner, observasi rumah, dan pengukuran status gizi (berat badan dan panjang badan).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 35,8% sampel menderita diare lebih dari sekali dalam 4 bulan terakhir (lebih dari median frekuensi dunia). Terdapat hubungan yang bermakna antara faktor anak (berat bayi lahir (OR=4,0), status gizi BB/U rata-rata 4 bulan terakhir (OR=5,8), status gizi BB/U saat ini (OR=8,3), status gizi PB/U rata-rata 4 bulan terakhir (OR=16,8), status gizi PB/U saat ini (OR=14,8), dan ASI eksklusif (OR=5,2)), faktor ibu (perilaku ibu (OR=4,3)), faktor keluarga (status ekonomi keluarga (OR=4,3) dan jumlah balita dalam keluarga (OR=8,3)), dan faktor lingkungan (sumber air bersih (OR=6,4), kondisi jamban/WC (OR=4,6), sarana pembuangan air limbah (OR=6,2), pengolahan sampah rumah tangga (OR=5,5), dan kepadatan huni (OR=3,7)) dengan frekuensi diare.
Penulis menyarankan kepada Puskesmas Tugu untuk melakukan promosi kesehatan dan edukasi melalui penyuluhan dan konseling untuk menurunkan angka kejadian diare pada anak 10-23 bulan.

The objective of this study was to identify factors which associated with with diarrhea frequency among children 10-23 months. The method used in this study is cross sectional design which was conducted with 95 respondents which took with pusposive sampling at Tugu Community Health Center, Depok in March 20th until April 27th 2012. Data were collected through interview referring to the questionnaire, house observation, and measurement of nutritional status (weight and length).
The result of this study showed that 35,8% people were experience diarrhea more than once in the last 4 months (more than the frequency of world median). There were significant association between children factors (baby birth weight (OR=4,0), nutritional status W/A average in last 4 months (OR=5,8), current nutritional status of W/A (OR=8,3), nutritional status H/A average in last 4 months (OR=16,8), current nutritional status of H/A (OR=14,8), and exclusive breastfeeding (OR=5,2)), maternal factors (maternal behavior (OR=4,3)), family factors (economics status of the family (OR=4,3) and number of under five in the family (OR=8,3)), and environmental status (source of clean water (OR=6,4), condition of latrines (OR=4,6), waste disposal facilities (OR=6,2), household waste treatment (OR=5,5), and the density of habitation (OR=3,7)) with diarrhea frequency.
The author suggest to Tugu Community Health Center to conduct health promotion and education through education and counseling program for decreasing the incidence of diarrhea in children 10-23 months."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maulida Cahya Khairini
"ABSTRACT
Diare merupakan masalah kesehatan yang cukup sering terjadi pada balita. Penelitian yang menunjukkan manfaat pemberian ASI terhadap masalah diare pada anak cukup banyak ditemukan. Namun, penelitian yang menghubungkan tingkat pengetahuan ibu tentang ASI dengan prevalensi diare pada anaknya masih jarang ditemukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu mengenai pengertian ASI eksklusif, manfaat ASI, serta tata cara pemberian ASI dengan prevalensi diare pada anak balitanya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan desain cross-sectional. Jumlah responden untuk penelitian ini adalah sebanyak 42 responden yang tinggal di Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur dan memiliki balita. Data pengetahuan ibu dan diagnosis diare balita didapatkan dari kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua responden ibu dengan tingkat pengetahun baik tentang ASI memiliki balita yang tidak diare, yaitu sebanyak 7 responden. Sementara responden ibu dengan tingkat pengetahuan sedang, 5 di antaranya memiliki anak dengan diare, dan 27 responden sisanya memiliki anak yang tidak diare. Tidak terdapat hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan ibu tentang ASI dan kejadian diare pada anaknya p=0,326 . Penelitian lanjutan diperlukan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai hubungan praktik pemberian ASI oleh ibu dengan prevalensi diare pada balita.

ABSTRACT
Diarrhea is a common health problem among children under five. There are many studies done to identify the roles of breastfeeding in the prevention and management of diarrhea. However, studies focusing on knowledge about breastfeeding among mothers are still rare. This study aims to identify the relationship between knowledge about breastfeeding among mothers and the prevalence of diarrhea in their children. This study is a descriptive analytical study using cross sectional method. This study involves 42 respondents living in Kampung Melayu district, East Jakarta, and have children under five years old. The data of mothers 39 knowledge level and the prevalence of diarrhea are collected using questionnaire. The results showed that all the respondents with high level of knowledge about breastfeeding have children without diarrhea, 7 out of the total 42 respondents. Meanwhile, 5 out of the total 32 respondents with moderate level of knowledge have children with diarrhea, while the rest 27 respondents have children without diarrhea. There is no significant relationship between the level of knowledge about breastfeeding among mothers and the incidents of diarrhea in their children p 0.326 . Further studies are necessary to identify the relationship between breastfeeding practices among mothers and the prevalence of diarrhea in their children. "
2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara informasi anfaat ASI
Eksklusif dengan motivasi ibu menyusui dalam memberikan ASI Eksklusif. Untuk
mendapatkan responden yang sesuai, peneliti mengambil 30 responden di RSAL. Dr.
Mintohardjo dengan kriteria ibu menyusui yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan dan
dapat membaca serta menulis. Sampling yang digunakan adalah purposive sampling,
dengan istrumennya berupa angket. Setelah data terkumpul, kemudian diolah dengan
menggunakan uji statistik Pearson Product Moment dan uji kemaknaan dengan t -
test,yang hasilnya adalah hubungan antara informasi manfaat ASI Eksklusif dengan
motivasi ibu menyusui dalam memberikan ASI Eksklusif mempunyai korelasi
negatif dengan kategori sangat rendah (r = - 0,095) dengan nilai kemaknaan (t)
sebesar - 0,505 yang berati tidak didapatkan angka yang significant setelah dirujuk
dengan table distribusi t. Kategori yang sangat rendah pada nilai r diatas mungkin
disebabkan oleh jumlah sampel yang relatif kurang, dan instrumen yang digunakan
tidak reliabilitas dan validitas karena tidak melalui uji coba. Walaupun mempunyai
hubungan yang sangat rendah peneliti meyakini ada hubungan antara informasi
dengan motivasi asalkan informasi yang disampaikan efektif dan jelas. Untuk itu
perlu penelitian lanjut tentang hal ini dengan menggunakan desain Quasi
eksperiment."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5280
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Any Kuswardani
"Salah satu upaya dalam membantu menurunkan Angka kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKABA) adalah dengan memberikan ASI eksklusif. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2010, presentasi bayi yang mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan adalah 15,3%, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi ibu yang menyusui bayinya secara eksklusif dari 7 - 24 bulan dan karakteristik ibu yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif di wialayah kerja Puskesmas Liwa. Penelitian ini menggunakan rangcangan penelitian potong lintang . Responden adalah ibu yang mempunyai anak berusia 7 - 24 bulan dengan sampel 120. Hasil analisis univariat diperoleh ibu yang memberikan ASI eksklusif sebesar 67,5%. Dari hasil bivariat diperoleh dua variabel yang berhubungan yaitu sikap dan pengetahuan. Saran dari peneliti diperlukan promosi kesehatan untuk menunjang peningkatan ASI eksklusif.

One of the effort to deflate an Infant Mortal Rate and Toddler Mortal Rate are by providing an exclusive Breast Feeding Mother (ASI). Based on Riskesdas data in 2010, 15,3% infant presentation who had an exclusive Breast Feeding Mother (ASI) for 6 months. This research is purposed to learning the proportion of Mother who feeding her baby exclusively from aged 7 to 24 month and maternal characteristic that related to distribution of an exclusive ASI at Puskesmas Liwa Regional work. This research is applying a cross line research. The respondents are consist of mother who has 7 to 24 month kid with 120 samples. Univariat analysis results were obtained from mother who provided an exclusive ASI for 67,5%. Two related variables are derived from bivariat result namely attitude and knowledge. Researcher?s suggest that In order to endorse an improvement of exclusive ASI therefore a health promotion is needed."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hutagalung, Frisky Valentina
"Pemberian ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja tanpa cairan atau makanan padat apapun kecuali vitamin, mineral atau obat sampai dengan usia 6 bulan. Cakupan ASI eksklusif di Puskesmas Kecamatan Setiabudi tahun 2016 adalah 43,5. Kondisi ini belum mencapai target nasional sebesar 80. Penelitian ini mengukur proporsi pemberian ASI eksklusif dan mempelajari faktor yang berhubungan pada bayi usia 0-6 bulan di Puskesmas Kecamatan Setiabudi dengan desain cross sectional. Penelitian menemukan bahwa proporsi pemberian ASI eksklusif untuk tahun 2017 sebesar 56,8 95 CI: 54 -66, hal ini mengindikasikan adanya perbaikan kondisi pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Kecamatan Setiabudi. Temuan lain adalah ada hubungan antara dukungan tenaga kesehatan dengan perilaku pemberian ASI eksklusif. Hal ini menunjukkan bahwa peran tenaga kesehatan sangatlah penting terhadap keberhasilan dalam ASI eksklusif. Bidan dan kader perlu berperan lebih besar dalam pemantauan pemberian ASI eksklusif.

Exclusive breastfeeding is breastfeeding alone without any fluids or solids except vitamins, minerals or medicines up to 6 months of age. The exclusive breastfeeding coverage at Health Center of Setiabudi Subdistrict in 2016 was 43.5. This condition has not reached the national target of 80. This study among measured the proportion of exclusive breastfeeding and studied factors related to breastfeeding infants aged 0 6 months in Health Center of Setiabudi Subdistrict with cross sectional design. The study found that the proportion of exclusive breastfeeding for 2017 was 56.8 95 CI 54 66, indicating improvement in exclusive breastfeeding conditions in Health Center of Setiabudi Subdistrict. Another finding is that there is a relation between support of health workers and exclusive breastfeeding behaviors. This suggests that the role of health workers is crucial to success in exclusive breastfeeding, especially midwives and cadre roles in exclusive breastfeeding monitoring."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S68520
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alamanda Mutiara Permata Putri
"Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya proporsi pemberian ASI eksklusif dan faktor-faktor yang berhubungan di Kelurahan Pakuan Kota Bogor Tahun 2014. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan responden adalah ibu yang mempunyai bayi berumur 7 bulan sampai dengan 12 bulan sejumlah 84 responden. Penelitian dilakukan pada bulan Februari sampai Mei 2014. Hasil penelitian didapatkan presentase pemberian ASI eksklusif masih rendah yaitu hanya 27.4%. Faktor predisposisi yang mempunyai hubungan bermakna dengan pemberian ASI eksklusif adalah pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif (p=0.000, OR=20.8). Faktor pemungkin yang mempunyai hubungan bermakna adalah pekerjaan ibu (p=0.004, OR=0.191) dan akses terhadap tenaga kesehatan (p=0,016, OR=3.324). Faktor penguat yang mempunyai hubungan bermakna adalah dukungan keluarga (p=0.000, OR=14.567) dan dukungan tenaga kesehatan (p=0.000, OR=23.850). Saran untuk Dinas Kesehatan Kota Bogor adalah adanya pengawasan dari Dinas Kesehatan agar seluruh sarana kesehatan di Kota Bogor untuk menerapkan 10 langkah menuju keberhasilan menyusui. Sedangkan untuk di Puskesmas Lawang Gintung adalah disarankan agar membuat klinik menyusui di puskesmas, dan memberikan penjelasan kepada ibu hamil dan menyusui, suami ibu hamil dan menyusui dan keluarga ibu hamil dan menyusui tentang pentingnya dan manfaat pemberian ASI eksklusif.

The objectives of this study was to asses the proportion of practice of exclusive breastfeeding and their associated factors in Pakuan Bogor City in year 2014. This study used a cross sectiona design study. Respondents are mothers who had babies aged 7 to 12 months a number of 84. The study found the percentage of practice exclusive breastfeeding was still low at only 27.4%. The predisposing factors significantly associated with exclusive practice breastfeeding is mother's knowledge (p=0.000, OR=20.8). The enabling factors significantly associated with exclusive breastfeeding adalah employment status (p=0.004, OR=0.191) and access to health workers (p=0,016, OR=3.324). The reinforcing factors significantly associated are family support (p=0.000, OR=14.567) and support of health workers (p=0.000, OR=23.850). Suggestions for Bogor City Health Office who developed policy of oversight to all health facilities in Bogor City to apply the 10 steps to successful breastfeeding. For Lawang Gintung Public Health Center, it is recommended make breastfeeding clinic, and deliver information to pregnant and lactating mothers, her husband and families on the importance and benefits of exclusive breastfeeding."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S54966
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pemberian ASI eksklusif pada bayi memperlihatkan penurunan dari 36 % menjadi 30 %
itupun rata-rata memberikan Asi 1,7 bulan, bahkan lebih memprihatinkan Iagi dibawah 2
bulan sudah diberikan susu formula, ini terjadi pada tahun 2000. ASI eksklusif adalah
pemberian ASI secara eksklusif bayi hanya diberikan ASI saja sampai usia 6 bulan
tampa diberi makanan tambahan (Roesli, 2000). Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui gambaran faktor-faktor yang dapat mempengaruhi ibu dalam pemberian
ASI eksklusif pada bayi. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif sederhana
dan pengambilan sampel dengan menggunakan confinisien sampling. Sampel sebanyak
57 responden diambil pada minggu kc-2 dan minggu ke-4 bulan Desember 2005 di
Puskesmas Kccamatan Cempaka Putih Jakarta Pusat. Analisa data yang digunakan
adalah distribusi frekeunsi dan persentasi yang menggambarkan karakteristik ibu dan
faktor-faktor yang mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI eksldusif pada bayi. Hasil
ini menggambarkan dari 57 responden yang memberikan ASI eksklusif yang terbanyak
pada kelompok : umur kurang dari 30 tahun (50,9 %), tingkat pendidikan tinggi lebih
(66.7 %), responden tidak bekerja (86 % ), paritas ibu 1-2 anak (68,4 %), pengetahuan
tentang ASI eksklusif sebesar 78,9 %, sikap positif ibu dalam pemberian ASI cksklusif
sebesar 93 %, dukungan kelualga dalam pemberian ASI eksklusif sebesar 86 % dan
dukungan petugas sebesar 70, 2%. Berdasarkan hasil penelitian, ternyata pemberian ASI
eksklusif hingga usia bayi 6 bulan sudah diterapkan di Puskesmas Kecamatan Cempaka
Pulih. Untuk lebih meningkatkan pembelian ASI eksklusif sesuai dengan program
Pemerintah petugas-petugas kesehatan (Dokter, Bidan dan perawat) perlu
menerapkannya."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
TA5492
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>