Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 171179 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mera Delima
"Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh mastektomi terhadap hubungan seksual pada wanna. Desain penelitian yang digunakan adalah desain deskriptif sederhana. Tempat penelitian diruang Poli Klinik Bedah Lantai II RSUPN DR. Cipto Mangunkusumo, dengan jumlah responden 30 orang klien kanker payudara yaitu: 15 orang klien mastektomi dan 15 orang klien yang belum mastektomi. Instrumen pengumpulan data berupa kuesioner yang diolah dari variabel penelitian. Hasil penelitian berdasarkan deskriptif sederhana tergambar bahwa tidak ada pengaruh mastektomi terhadap hubungan seksual pada wanita. Maka dari itu peneliti merekomendasikan pada perawat untuk memotivasi ibu yang mengalami kanker payudara terutama pada stadium I dan II, supaya melakukan mastektomi sebelum kanker menyebar atau metastase ke organ lain."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5230
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Septi Rizkia Amalida
"Kanker payudara merupakan masalah kesehatan yang paling sering dialami oleh wanita di wilayah perkotaan. Gaya hidup kurang baik, kurangnya riwayat menyusui serta genetis merupakan faktor resiko berkembangnya kanker payudara di wilayah perkotaan. Mastektomi merupakan salah satu terapi penyembuhan kanker payudara. Ansietas preoperatif dan nyeri pasca operatif merupakan masalah yang kerap menyertai mastektomi. Penulisan ini bertujuan untuk menganalisis implementasi pemberian terapi massase tubuh sebagai bentuk tindakan mandiri keperawatan dalam mengatasi masalah ansietas preoperatif dan nyeri pasca operatif. Massase tubuh dilakukan pada dua jam preoperatif dan satu hari pasca operatif selama 30 menit. Massase disertai dengan pemberian teknik relaksasi napas dalam pada tahap preoperatif dan dikombinasikan dengan pemberian medikasi anti nyeri pada tahap pasca operatif. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa tingkat ansietas preoperatif klien berkurang, nyeri postoperatif tidak dialami dan tingkat relaksasi pasca operatif klien meningkat setelah dilakukan massase. Massase direkomendasikan dalam asuhan keperawatan dengan klien mastektomi.

Breast cancer is the most common health problem experienced by urban area's women. Poor lifestyle, lack of breasfeeding experience and genetic are risk factors for breast cancer in urban areas. Mastectomy is one form of treatment for breast cancer. Preoperative anxiety and postoperative pain are problems that appear during mastectomy. This research aims to analyze the implementation of body massage therapy as an independent nursing action in order to solve preoperative anxiety and postoperative pain problems. Massage was given two hours before mastectomy and one day postsoperative for 30 minutes. Massage was given along with deep breathing relaxation technique during preoperative phase dan combined with pain killer medication on postoperative phase. The results showed that preoperative anxiety levels decreased, postoperative pain isn't experienced and postoperative relaxation level increased after massage. Massage recommended on nursing care with mastectomy client.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sonar Soni Panigoro
"Ruang lingkup dan Cara penelitian : Dilakukan penelitian terhadap 114 penderita kanker payudara stadium I dan II di Bagian Bedah Onkologi/HNB FKUI/RSUPNCM Jakarta dalam kurun waktu 1989-1996. Setelah dibuktikan secara histopatologi suatu keganasan, penderita selanjutnya dilakukan mastektomi radikal. Bila kelenjar getah bening terdapat penyebaran sel kanker maka diberikan terapi ajuvan berupa radiasi dan atau kemoterapi. Selanjutnya penderita diikuti sampai terjadi suatu kekambuhan, hilang dari pengamatan atau sampai penelitian berakhir.
Hasil dan kesimpulan : Rerata umur penderita 45 tahun dengan rentang 22-64 dan terdapat 15% kekambuhan yang terjadi balk lokal maupun metastasis jauh. Kekambuhan terbanyak mengenai paru sebesar 32% kemudian hati dan tulang masing-masing 25%. Rerata lama pengamatan 519 hari (median 191 dan modus 39 ). Probabilitas babas penyakit sebesar 51% pada 1500 hari.
Kelompok umur kurang 35 tahun dan kelompok 35-50 tahun mempunyai risiko untuk kambuh masing-masing 4 dan 6.3 kali dibanding kelompok lebih 50 tahun. Adanya penyebaran ke kelenjar getah bening meningkatkan risiko kekambuhan sebesar 6.9 kali. Ukuran tumor 2-5 cm dibanding kurang 2 cm mempunyai risiko kekambuhan 2.8 kali. Dan tipe Ca ductal Invasif mempunyai risiko yang sangat tinggi untuk kambuh dibanding tipe lainnya. Tetapi yang berrnakna secara statistik hanya penyebaran ke kelenjar getah bening dan tipe histopatologi.

The Role of Clinical Prognostic Factors for Stage I and II Breast Cancer Recurrence in Cipto Mangunkusumo Hospital JakartaScope and Method of study : The objective of this study is to find out the role of several prognostic factors in breast cancer recurrence for patients underwent radical mastectomy on stage I and II in Cipto Mangunkusumo Hospital Jakarta. 114 patients entered this study during the period of 1989 to 1996. The patients with positive axillary node received adjuvant therapy i.e external radiation or chemotherapy. Survival analysis were used to analyze data.
Results and conclusions : The mean age was 45 years(range 22-64 yrs). Cumulative incidence of recurrence was 15% with disease free survival 51 % at 1500 days. The most frequent site of metastasis was lung 32% then liver and bone 25% each. The mean follow up time was 519 days (median 191, mode 30).
Age group below 35 years and between 35-50 years had higher risk for a relapse, 4 and 6.3 times than group above 50 years. Positive axillary node and tumor size above 2 cm increased risk 6.9 and 2.8 times respectively. Ductal invasive type had a very high risk to recur. But only axillary node involvement and ductal invasive type were statistically significant.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1997
T5782
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rian Fabian Sofyan
"Latar Belakang:Kanker payudara merupakan kanker dengan jumlah tertinggi pada perempuan di dunia. Meningkatnya angka ketahanan hidup pasien kanker payudara, membuat meningkatnya insiden terjadinya limfedema diakibatkan komplikasi dari Modified Radical Mastectomy(MRM). Belum diketahui apakah ada pengaruh dilakukannya flap jaringan di daerah diseksi kelenjar getah bening pada kanker payudara dengan perbaikan aliran limfe pada daerah tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui adanya regenerasi limfatik pada flap jaringan pasien kanker payudara pasca mastektomi dan diseksi aksila.
Metode Penelitian: dilakukan penelitian menggunakan desain kuasi eksperimen pada semua pasien kanker payudara yang dilakukan Modified Radical Mastectomy (MRM) dan diseksi aksila dengan menggunakan flap untuk mengurangi kejadian limfedema pasca operasi. Data diambil pada periode januari 2018 sampai Mei 2019
Hasil : Terdapat 32 pasien kanker payudara pasca tindakan MRM dan diseksi aksila (16 pasien dengan flap dan 16 pasien tanpa flap). Dari 16 pasien yang dilakukannya flap, terdapat 14 pasien yang mengalami regenerasi limfatik (87,5%) dan 2 pasien yang tidak mengalami regenerasi limfatik (12,5%) pasca pemasangan flap jaringan pada pasien MRM. Terdapat hubungan antara penggunaan flap (p = 0,049 dengan OR 95%CI 5,43 (2,22-32,2)) dan usia (p = 0.042 dengan OR 95%CI0,2 (0,03-0,95))terhadap regenerasi limfatik.
Kesimpulan : Terdapat hubungan yang berbeda bermakna antara flap jaringan dengan tanpa flap pada daerah diseksi kelenjar limfe dengan regenerasi limfatik pada daerah tersebut. Tidak terdapat hubungan berbeda bermakna antara komorbid, riwayat radiasi, indeks masa tubuh, stadium TNM, terhadap regenerasi limfatik.

Background : Breast cancer is the most common cancer in women in the world. Increased survival rates of breast cancer patients, making the increased incidence of lymphedema caused by complications from Modified Radical Mastectomy (MRM). It is not known yet whether there is an effect of doing tissue flap in the area of ​​lymph node dissection in breast cancer with improved lymph flow in the area. The purpose of this study was to determine the presence of lymphatic regeneration in tissue flap of breast cancer patients after mastectomy and axillary dissection.
Research Method : Conducted a study using quasi-experimental design in breast cancer patients with MRM and axillary dissection alone or by using a flap to reduce the incidence of postoperative lymphedema. Data is taken from January 2018 to Mei 2019.
Results : There were 32 breast cancer patients after MRM and axillary dissection (16 patients with flaps and 16 patients without flap). Of the 16 patients who were replaced by flaps, 14 patients needed lymphatic regeneration (87,5%) and 2 patients who did not need lymphatic regeneration (12,5%) after tissue flaps procedure in MRM patients. There is a relationship between the use of flap (p = 0.049 with OR 95% CI 5,43 (2,22-32,2)) and age (p = 0.042 with OR 95% CI 0,2 (0,03-0,95)) to lymphatic regeneration.
Conclusions : There is a significantly different relationship between tissue flaps and without flaps in the area of ​​lymph node dissection with lymphatic regeneration in the area. There is no significant difference between comorbidities, radiation history, body mass index, TNM stage, and lymphatic regeneration.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Uun Nuiva
"

Kanker payudara merupakan penyakit kanker yang paling banyak terjadi pada wanita. Edukasi self management dengan media booklet digital dan video pada pasien kanker payudara pasca mastektomi diperlukan untuk meningkatkan keyakinan dalam melakukan pengelolaan kesehatan mandiri dan mendukung keberlangsungan pengobatan selanjutnya, yang menjawab tantangan pergeseran sistem pelayanan kesehatan ke pelayanan berbasis digital. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh edukasi self management dengan media booklet digital dan video terhadap self efficacy. Tempat penelitian  RSUP DR Sardjito Yogyakarta,pada bulan Maret hingga Mei 2024, menggunakan quasi experiment pre post desing with comparison group. Jumlah sampel 30 kelompok intervensi dan 30 kelompok kontrol diambil dengan teknik purposive sampling.Data dianalisis menggunakan T-test, menunjukkan peningkatan self efficacy yang significan pada kelompok intervensi p = 0,000 (<0,05) sedangkan kelompok kontrol tidak terjadi peningkatan yang significan p=0,967. Oleh karena itu, edukasi self management dengan media booklet digital dan video dapat digunakan untuk meningkatkan keyakinanan dalam perawatan mandiri pasien kanker payudara pasca mastektomi.


Breast cancer is the most common cancer in women. Self-management education using digital booklets and video media for post-mastectomy breast cancer patients is needed to increase confidence in carrying out independent health management and support the continuation of subsequent treatment, which answers the challenges of shifting the health service system to digital-based services. The research aims to determine the effect of self-management education using digital booklets and video media on self-efficacy. The research site at RSUP DR Sardjito Yogyakarta, from March to May 2024, used a quasi experimental pre post design with comparison group. The total sample of 30 intervention groups and 30 control groups was taken using a purposive sampling technique. Data were analyzed using the T-test, showing a significant increase in self-efficacy in the intervention group p = 0.000 (<0.05) while there was no significant increase in the control group p= 0.967. Therefore, self-management education using digital booklets and videos can be used to increase confidence in self-care for breast cancer patients after mastectomy."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Damanik, Melda Tiorina
"Penelitian ini bertujuan untuk dapat mengetahui sejauh mana persepsi klien kanker payudara setelah tindakan mastektomi. Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif Sederhana dan dilakukan di Rumah Sakit Pusat Pertamina Jakarta (RSPP) dengan jumlah responden sebanyak 15 orang. Kepada responden diberikan kuisioner untuk dijawab dan setelah itu dianalisa oleh peneliti.
Hasil pengumpulan dan analisa data diperoleh bahwa Sebagian besar klien yaitu 86,6 % memiliki persepsi yang positif, dimana klien mampu beradaptasi terhadap perubahan untuk melanjutkan kehidupannya, Sedang 13,4 % responden memiliki persepsi negatif sehingga menunjukkan keputusasaan. Dari penelitian tersebut dapat terlihat bahwa klien kanker payudara dengan tindakan Mastektomi dapat mengalami persepsi positif dan persepsi negatif."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5286
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fika Sastramaya Khayan
"Mutu pelayanan Rumah Sakit di Indonesia sangat bervariasi. Keadaan ini mendorong Pemerintah melalui Depkes Rl untuk menetapkan standar baku tarif dan mutu Rumah Sakit yang berlaku secara nasional melalui suatu sistem Case mix dengan nama INA DRG Depkes. Namun dalam kenyataan penempan tarif INA DRG Depkes menimbulkan polemik bagi pihak Rumah Sakit.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penetapan cost of treatment berbasis clinical pathway kasus kanker payudara dengan tindakan bedah masektomi radikal modifikasi dan kemoterapi FAC dengan tarif INA DRG Depkes di Rumah Sakit Kanker Dharmais tahun 2008.
Hasil penelilian menunjukkan adanya perbedaan pengelompokan kanker payudara menurut AR DRG versi 5.2 dimana ditemukan penyakit penyerta DM, asma, hipertensi, dan penyakit penyulil anemia. Lama hari rawat tidak berbede di setiap diagnosa. Perbedean hanya terletak pada jenis obat yang diberikan yang disesuaikan dengan penyakit yang menyertai. Pada tarif INA DRG Depkes penempan tarif melalui rata-rata data yang dikirimkan oleh 15 Rumah Sakit tanpa adanya clinical pathway dan cost of treatment. Tindakan bedah MRM payudara dan cost of treatment FAC berada lebih tinggi daripada tarifiNA DRG Depkes. Penelitian ini belum menggambarkan seluroh penatalaksanaan pada kanker payudara, sehingga disarankan untuk d.ilakukan penelitian Jebih lanjut khususnya untuk penetapan COT radiotherapi yang mengikuti tindekan bedah MRM dan kemoterapi.
Kami sarankan kepada Depkes Rl untuk melengkapi tarif INA DRG Depkes agar dapat membuat clinical pathway sebsgai standar utilisasi pelayanan kesebatan dan selalu melakukan revisi daftar tarif INA DRG Depkes setiap tahun agar dapat mempertahankan mutu pelayanan Rumah Sakit.

The Quality service of Hospital in Indonesia is highly varied. This situation make the Government through Depkes RI to specify the standard of the Hospital quality and tariff applied nationally through a Case mix system by the name of INA DRG DEPKES. But in reality of applying of tariff INA DRG DEPKES generate polemic for Hospital.
This research purpose is to know the cost of treatment based on clinical pathway breast cancer case with Modified Radical MMastectomy nd F AC Chemotherapy with INA DRG Depkes tariff at Dharmais Cancer Hospital year of2008.
Research result show the difference of breast cancer grouping according to AR DRG version of5.2 where found DM disease, asthma, hypertension, and anaemia. Every diagnosis have the same length of stay. Difference only in the given drug type based on disease accompanied. INA DRG Depkes tariff based on data delivered by 15 Hospital without existence of clinical pathway and cost of treatment. Surgery on MRM breast cancer and cost of treatment FAC higher than INA DRG Depkes tariff. This research not yet show the entire breast cancer surgery, we suggest to do a further research spceially on Cost of Treatment radiotherapy following the action operate on MRM and chemotherapy.
We suggest to Depkes RI to complete the INA DRG Dcpkes tariff so that they can make clinical pathway as standard service utility of health and always revise the INA DRG Depkes tariff list every year so that they can maintain the quality service of Hospital.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T32503
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Indah Pertiwi
"Kanker payudara banyak diderita masyarakat perkotaan. Salah satu penanganan dari kanker payudara ialah mastektomi. Mastektomi memiliki beberapa komplikasi, salah satunya ialah limfadema. Penulisan karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk melakukan analisis terhadap intervensi mandiri keperawatan yaitu latihan mobilisasi lengan pada awal post operasi mastektomi untuk mengurangi edema transisi dan mencegah limfadema. Praktik dilakukan di ruang rawat gema tengah RSUP Persahabatan. Hasil dan evaluasi dari intervensi yang dilakukan yaitu berkurangnya edema transisi pada lengan klien dan meningkatnya kekuatan otot lengan klien. Perawat perlu melakukan intervensi mandiri keperawatan tersebut pada pasien kanker payudara post mastektomi untuk mengurangi edema transisi dan mencegah limfadema.

Breast cancer occurs to many urban communities. One of the treatments of breast cancer is mastectomy. Mastectomy has few complications, one of which is lymphedema. This study aimed to analyze nursing implementation which is early arm mobilization for post mastectomy patient to reduce transition edema and prevent lymphedema. This practice is done in Gema Tengah Ward RSUP Persahabatan. Results and evaluation of this intervention are reducing patients arm transition edema and increasing her arm muscle strength. Nurses need to do these interventions in the post mastectomy breast cancer patients to reduce transition edema and prevent lymphedema.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Pada klien yang akan dilakukan operasi, keadaan keluarga disisi klien merupakan sumber
pendukung utama. RSUPN Dr.Cipto Mangunkusumo sebagai rumah sakit rujukan
nasional dan rumah sakit pendidikan telah berusaha melihatkan keluarga dalam
perawatan klien, namun keterlibatannya hanya sebatas pengurusan administrasi, dengan
alasan untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial. Hal ini bertentangan dengan lima
fungsi keluarga menurut Friedman 1998, Salah satunya adalah fungsi perawatan keluarga.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan penurunan
tingkat kecemasan klien preopefasi. Penelitian dilakukan menggunakan metode deskriptif
korelasi cross secrional. Pengumpulan data dengan dan memberikan kuesioner pada 30
responden didapat secara total sampling dari tanggal 13 - 23 Mei 2008. Kuesioner terbagi
altas 3 yaitu: Knesioner A mengkaji tentang data demografi klien, kuesioner B mengkaji
tentang dukungan keluarga dan kuesioner C mengkaji tentang tingkat kecemasan klien.
Analisa data diakukan secara Univariat dan Bivariat, untuk melihat hubungan antara
variabel bebas dan terikat manggunakan uji chi square. Hasil uji stalistik diperoleh nilai p
= 0,01, dengan n= 0,05, unka Ho ditolak. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa ada hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan kecemasan. Dari
hasil analisis juga diperoleh OR = 0,31 artinya responden/pasien yang akan menjalani
operasi dengan dukungan yang kurang dari keluarganya mempunyai peluang 0,31 kali
mengalami kecemasan dibandingkan dengan pasien yang mendapat dukungan penuh dari
keluarganya. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh antara dukungan
keluarga dengan penurunan tingkat kecemasan klien preoperasi."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5644
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Jumlah penderita Diabetes Mellitus di Indonesia akan meneapai 12 juta pada tahun 2025. Sebagai salah satu komplikasinya penderita diabetes mengalami disfungsi ereksi yang cukup tinggi yaitu 27-82 % menurut beberapa kepustakaan di negara-negara barat dan 42-52% di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi klien Diabetes Mellitus terhadap gangguan aktifitas seksual. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif sederhana. Responden diambil di Poliklinik Endokrin RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo dengan kriteria klien yang sudah didiagnosis DM tanpa membedakan tipe I dan tipe II, serta laki-laki yang sudah menikah. Instrumen pengumpulan data berupa kuesioner yang dibagi datum 2 bagian, data 1 tentang demografi yang berisi 4 pertanyaan dan data II tentang persepsi sebanyak 10 pertanyaan. Dan kuesioner yang dirancang peneliti didapatkan hasil persepsi responden yang setuju bahwa klien DM ada gangguan terhadap aktifitas seksual sebesar 80 % dan yang tidak setuju sebesar 20 %. Persepsi responden yang setuju bahwa klien DM tidak ada gangguan terhadap aktifitas seksual sebesar 46 % dan yang tidak setuju 54 %. Responden yang setuju terhadap aktifitas pendukung untuk melakukan aktifitas seksual sebesar 77% dan yang tidak setuju 23%. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa persepsi klien DM terhadap gangguan seksual cukup tinggi tetapi motivasi untuk melakukan aktifitas pendukung yang mendukung terhadap aktifitas seksual juga cukup kuat. Selanjutnya hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi peneliti Iainnya."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5219
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>