Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 103268 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Pelayanan kesehatan harus mengupayakan kebutuhan dan kepuasan klien yang dilayani secara berkesinambungan. Perasaan puas yang dialami klien timbul akibat dari kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya. Selain itu., klien menuntut unit rawat jalan harus dapat memberikan olayanan kesehatan yang seluruh kebutuhannya dilayani dengan cepat, tepat waktu, sopan santun, tanggap, biaya yang terjangkau, akurat, bermutu, dan mendapatkan kepuasan.
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi kepuasan klien unit rawat jalan Rumah Sakit HUSADA dengan desain deskriptif sederhana, yang dilakukan terhadap 170 responden. Ditemukan Iebih dari 80 % responden telah mendapatkan pelayanan yang cepat, keramahan petugas dan kelengkapan informasi serta menginginkan tempat bermain difungsikan sebagaimana mestinya.

Health services must find the needs' and satisfaction of clients served simultaneously. Feelings of satzlsfaction experienced by clients arising from the performance of health services available. ln addition, clients need outpatient unit should be able to provide all health neew are served quickly, timely, courteous, responsive, affordable, accurate, quality and get satisfaction.
This study aimed to identity client satisfaction Hospital outpatient unit HUSADA with simple descriptive design, which was conducted on 170 respondentsfound more than 80% of respondents had obtained a fast service, friendly staff and completeness of information on places to play and wants to function properly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
TA5912
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Widowati
"Rumah Sakit Bhineka Bakti Husada adalah rumah sakit swasta di daerah Pondok Cabe dengan jumlah kunjungan rawat jafan dari tahun ke tahun meningkat. Untuk rmengetahui kualirns pelayanan salah satunya perlu dilakukan survei kepuasan yang belum pernah dijalankan di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepuasan pasien terhadap pelayanan Poliklinik Spesialis Rumah Sakit Bhineka Bakti Husada. Cara. Jenis (69,61 %). Lama waktu tempuh responden dari tempat tinggal ke rumah sakit sebagian besar?: 30 menit 55,58 %, dan cara pembayaran cash 93,5 %. Faktor karakteristik responden seperti umur, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, lama waktu tempuh dan cara bayar tidak ada yang berhubungan secara bermakna dengan kepuasan. Dimensi kepuasan wujud (tangible) merupakan dimensi kepuasan yang paling basar responden menyatakan kurang puas (90,39%). Yang merupakan prioritas utama untuk perbaikan pelayanan (kuadran A dalarn diagram kartesius) adalah faktor dokter datang tepa!waktu, pasien tidak menunggu lama untuk diperiksa, dokter segera datang saat dibutuhkan, dokter memeriksa tidak terburu buru, kondisi peralatan pemeriksaan rnenimbulkan rasa arnan dokter mernperlakukan pasien dengan penuh perhatian paslen memperoleh cukup waktu untuk bertanya kepada dokter, dokter memberikan waktu untuk konsultasi, perawat memherikan pelayanan tanpa membedakan pesien, we yang bersih. Disarankan kepada rumah sakit terutama manajemen untuk memperbaiki faktor-faktor yang berda peda kuadran A

Rumah Sakit Bhineka Bakti Husada is a hospital in Pondok Cabe area which has significant increase of patient each year. In order to determine the quality on service of this hospital, survey on satisfaction needs to be applied to this hospital which has never been applied before. The aim of this research is to obtain the character of patient regarding to the age. gender occupation) education, and payment This cross sectional research used primary data which collected from 385 specialist clinical patient and has been analyzed using hospital and payment have no significant relation related to the satisfaction respondent who satisfied is 9,6% and not satisfied 90,39%, at dimension respondent satisfied 16,88%, and not satisfied 83 12 assurance satisfied is 18,7 could not satisfied 81,30 %, emphatic dimension satisfied 21,30% and not satisfied 78,70 5, tangible satisfied 9,61 %and not satisfied 90,39 %. Regarding to the Cartesian diagrams, the components lying in A quadrants are The doctors come on time, patients wait in short time, doctors arrive immediately when they are needed, doctors diagnose un hurry, equipment condition is safedoctors treat and take attention to patients and patients have enough time for discussion, doctors provide time for consultation, nurses service patients in same conditions, Toilet is in clean condition. Regarding to the result the Bhineka Bakd Husada hospital management shall improve al1 factors that stay in A quadrant."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T32440
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nani H. Goenawan
"ABSTRAK
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran pada khususnya, serta perkembangan masyarakat pada umumnya telah mempengaruhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan baik jenis maupun mutunya.
Pada dewasa ini peranan rumah sakit selalu diukur dari keberhasilannya dalam memberikan pelayanan medik secara baik dan memuaskan sehingga mempercepat penyembuhan orang sakit.
Kemampuan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang memberikan dampak positif kepada masyarakat sangat tergantung pada tersedianya tenaga yang terlatih dan memiliki perilaku yang luhur sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang dilayani.
Betapapun efisien prosedur yang diciptakan dengan ditunjang kelengkapan fasilitas dan sarana, namun tidak akan mempunyai arti apabila tidak diolah dan ditangani oleh orang-orang yang memiliki kemampuan dan keterampilan yang memadai dalam jumlah yang cukup, serta mempunyai sikap mental yang baik.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang keadaan dan hubungannya antara kepuasan pasien/keluarga terhadap upaya pelayanan rawat inap.
Penelitian ini bersifat survei dengan pendekatan cross sectional dari data primer yang didapat melalui kuesioner.
Teknik analisa statistik yang digunakan adalah analisa prosentase, koefisien korelasi Spearman dan analisa regresi sederhana.
Dari hasil analisa prosentase upaya pelayanan rawat inap RS HUSADA cukup baik, dan cukup memuaskan, dan hasil analisa korelasi Spearman menunjukkan bahwa hanya beberapa variabel bebas yang mempunyai hubungan yang kuat dengan variabel terikat (kepuasan pasien/keluarga).
Berdasarkan hasil yang didapat, maka saran-saran yang dikemukakan adalah meningkatkan pelayanan penerimaan pasien, administrasi/ keuangan serta meningkatkan kualitas pelayanan tenaga medis/paramedis agar lebih memuaskan pasien dan pemantapan dalam pembinaan penilaian mutu pelayanan. "
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmawati Kusumastuti Roosadiono
"Customer satisfaction adalah suatu perasaan yang dirasakan konsumen, yang timbul akibat membandingkan antara harapan dengan persepsi konsumen terhadap kinerja suatu produk (barang atau jasa). Perasaan ini dapat memberikan banyak manfaat bagi perusahaan, terutama positif word of mouth communication yang akan menggurangi biaya promosi perusahaan untuk menarik pelanggan. Rumah sakit sebagai suatu perusahaan jasa sudah hams mulai memberikan perhatian khusus pada kepuasan pasiennya sebagai salah satu customer rumah sakit, karena saat ini, rumah sakit pemerintah telah beralih fungsi menjadi perusahaan jawatan, dimana pemerintah lambat laun tidak akan memberikan subsidinya lagi dan rumah sakit harus mencari sendiri pendapatannya untuk menutup biaya operasionalnya. Pada skripsi ini penulis hanya mengukur tingkat kepuasan dari kualitas layanan saja. Alat ukur yang digunakan adalah analisa gap dengan metode servqual. Terdapat 22 pertanyaan mengenai persepsi dan harapan konsumen."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
S19441
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amanda Metharitis
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26508
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Cindy Puspa Dewi Hardjoko
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari switching cost, kepuasan dan loyalitas konsumen pada suatu jasa layanan rumah sakit, dalam hal ini adalah rumah sakit Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara_ Adapun sampel yang digunakan adalah pasien dari tiga poliklinik yaitu poliklinik anak, poliklinik kulit dan kelamin, dan poliklinik internist. Dan hasil pengujian yang dilakukan terhadap ketiga variabel secara keseluruhan, hasil yang diperoleh memperlihatkan dukungan terhadap hipotesis yang ada, di mana terdapat pengaruh yang signifikan antara switching cost, kepuasan konsumen dan loyalitas konsumen pada layanan rumah sakit Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.
Selain pengujian terhadap hipotesis, dilakukan juga analisa yang mendukung penelitian. Pada analisa mengenai ketiga variabel terhadap tiga poliklinik yang menjadi obyek penelitian, diketahui bahwa pada kategori dokter ramai, variabel kepuasan konsumen dan variabel switching cost ternyata berpengaruh secara signifikan pada loyalitas konsumen. Pada kategori dokter tidak ramai, hasil yang diperoleh adalah variabel kepuasan konsumen berpengaruh secara signifikan pada variabel dependen yaitu loyalitas konsumen , sementara variabel switching costs tidak berpengaruh secara signifikan pada loyalitas konsumen.
Dari analisa diskriminan, terdapat perbedaan yang nyata antara persepsi pasien/responden yang berkunjung ke dokter kategori ramai dengan pasien/responden yang berkunjung ke dokter kategori tidak ramai.
Dari analisa diskriminan yang telah dilakukan terdapat satu buah variabel yang ternyata mempengaruhi persepsi pasien berdasarkan kategori dokter ramai dan tidak ramai. Variabel tersebut adalah biaya berpindah (switching cost)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12489
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titiek Ratna Setiawaty
"Perubahan lingkungan bisnis yang sedang berkembang di industri jasa kepelabuhan merupakan peluang bagi para pelaku bisnis saat ini. Hal ini merupakan tantangan bagi penyedia jasa Terminal Petikemas di Pelabuhan Tanjung Priok yang berada di bawah pengelolaan PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo II) dalam usaha untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada para pelanggannya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dimensi reliability, assurance, tangibles, empathy, responsiveness, terhadap kepuasan yang dirasakan pelanggan. Disamping itu juga untuk mengetahui apakah dimensi-dimensi tersebut mempunyai hubungan atau korelasi terhadap kepuasan pelanggan secara menyeluruh.
Kerangka teori serta alat ukur yang dipakai dalam penelitian ini mengacu pada model yang dikembangkan oleh Valerie A. Zeithaml, Parasuraman dan Leonard L. Berry yang lebih dikenal dengan model SERVQUAL.
Untuk mengumpulkan data, pada penelitian ini digunakan metoda kuesioner/ angket yang berwujud item-item pertanyaan. Angket ini dibagikan kepada perusahaan-perusahaan yang menjadi pelanggan pelabuhan petikemas Tanjung Priok.
Sedangkan model analisis yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan analisis faktor. Analisis faktor merupakan salah satu teknik analisis multivariat yang bertujuan untuk mereduksi sejumlah variabel (dalam hal ini pokok-pokok pertanyaan) menjadi sebuah set variabel baru, yang biasa disebut sebagai set factor (Cooper at. at, 1998; Hair, at. at, 1995; Lewis Beck, 1994; Green, at. at, 1988).
Setelah diuji dengan analisis faktor, ternyata hanya dua variabel yang masih sangat signifikan yaitu tangible dan assurance, dan terbentuk satu variabel baru. Temuan penting lainnya adalah: ditemukannya formulasi persamaan yang signifikan dari kepuasan pelanggan pengguna jasa pelabuhan petikemas. Dan secara bersama-sama temyata variabel tangible, assurance dan sistem administrasi mampu menjelaskan 39,2% variansi yang terjadi pada kepuasan pelanggan pengguna jasa pelabuhan petikemas. Sementara itu dimensi reliability, empathy, serta dimensi responsiveness tidak begitu berpengaruh terhadap kepuasan yang dirasakan pelanggan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12469
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Palit, Novy Christine
"Pemerintah melalui SK Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor Ib.3/2/17/1966 tanggal 24 Desember 1966 yang disahkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 78 Tahun 1971 tanggal 2 Agustus 1971 yang kemudian dipertegas kembali dengan Peraturan Daerah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 5 Tahun 1985 mendirikan Perusahaan Daerah Dharma Jaya. SK Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 890 Tahun 1971 lebih mempertegas kedudukan PD Dharma Jaya sebagai Pemsahaan Daerah Khusus lbukota Jakarta yang bergerak di bidang jasa pemotongan ternak serta usaha pengadaan dan penyaluran daging. Kemudian, untuk mempertegas jenis usahanya di Unit RPH Babi di Jl. Peternakan Ti Kapuk yang dikelola PD Dharma Jaya, maka dikeluarkan SK Gubernur KDH Tingkat I Jakarta No. 86 Tahun 1991. Maksud dan tujuan didirikannya RPH babi Kapuk adalah untuk menjamin produksi daging yang hygienis dan berkualitas karena melewati proses pemeriksaan sehingga kebutuhan masyarakat akan daging babi dapat terpenuhi. RPH babi Kapuk yang merupakan salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) bidang peternakan perlu untuk lebih ditingkatkan kontribusinya pada PAD. Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu diperhatikan beberapa hal dan salah satunya dengan mempertahankan pelanggan atau menarik pelanggan agar melakukan kegiatan usahanya di RPH babi Kapuk. Oleh karena itu, kepuasan pelanggan harus benar-benar diperhatikan agar terbentuk jalinan kerjasama yang kuat sehingga dapat mempertahankan pelanggan.
Tujuan penelitian adalah menjelaskan tingkat kepuasan pelanggan di RPH babi Kapuk dilihat dari dimensi tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy dan upaya-upaya apa yang dilakukan untuk meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan di RPM babi Kapuk.
Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pelanggan di RPH babi Kapuk berdasarkan dimensi SERVQUAL adalah dimensi Tangible mempunyai tingkat kepuasan rata-rata -1.56 (71.49%), Reliabii;rv mempunyai tingkat kepuasan rata-rata -1.28 (76.75%), Responsiveness mempunyai tingkat kepuasan rata-rata -1.02 (81.51%), Assurance mempunyai tingkat kepuasan rata-rata -1.40 (74.62%), dan Empathy mempunyai tingkat kepuasan rata-rata -1.27 (76.83%). Hal ini menunjukkan bahwa dimensi Tangible mempunyai tingkat kepuasan yang paling rendah dan dimensi Responsiveness mempunyai tingkat kepuasan tertinggi.
Alternatif prioritas perbaikan layanan yang disarankan dilihat dari tingkat kepentingan menurut pelanggan adalah melakukan perbaikan mulai dari dimensi Assurance, Reliability, Tangible, Responritieness, Empathy. Hal tersebut didukung dengan banyaknya saran dan masukan dari pelanggan seperti petugas harus menggunakan seragam sebagai jaminan kualitas terhadap ternak dan daging mereka, agar konsumen mempercayai daging yang dihasilkan karena telah mendapat jaminan kualitas dari RPH babi Kapuk.

Analysis on Customer Satisfaction Animal Slaughter Houses For Pigs in The Subdistrict Kapuk In The Province of The Municipality of The Jakarta Capital City (Propinsi DKI Jakarta)The Government has, by virtue of a Decision Letter from the Governor, Head of the Municipalitiy of the Jakarta Capital City, Number Ib.31211711966, dated 24 December 1966, which has been ratified by the Decision of the Minister of Home Affairs, Number 78 of 1971, dated 2 August 1971, which afterwards was endorsed by a Regulation of the Local Goverment of the Municipalitiy of the Jakarta Capital City. Number 5 of 1985, established u Local Company named PD Dharma Jaya. A Decision Letter from the Governor, Head of the Municipalitiy of the Jakarta Capital City, Number 890 of 1971 has reaffirmed the status of PD Dharma Jaya, as a Local Company in the Municipalitiy of the Jakarta Capital City, which is running its business in the field of services of an abattoir, in pig slaughtering, as well as the business of supplying and distributing meat.
Moreover, in order to reaffirm the type of its business, the Unit of Pig Abattoir at the Jalan Peternkan II in the Kapuk Subdistrict, which under management of PD Dharma Jaya, a Decision Letter was issued by the Governor, Head of the Municipalitiy of the Jakarta Capital City, No. 86 of 1991. The purpose and objectives of establishing a pig abattoir in the Kapuk Subdistrict, was in order to ensure the production of hygienic and good quality meat, by performing the required examination processes, so that it can provide for the people's need of pork. The pig abattoir in the Kapuk Subdistrict, constitutes one of the sources for the Local Goverment's Genuine Revenues (Pendapalan Asli Daerah /PAD) in the field of animal husbandry, and its contribution to the PAD needs be increased. In order to achieve that purpose, more attention should be given to certain matters, one of those is endeavoring to keep the existing customers as well as attracting new customers so that they conduct their business activities by using the pig abattoir in the Kapuk Subdistrict Therefore, matter of customers' satisfaction should be given more attention, in order to establish a reliable cooperation so that the existing customers can be maintained.
The purpose- of research is to ascertain the degree of customers' satisfaction regarding the pig abattoir in the Kapuk Subdistrict, if viewed from the following dimensions from the part of PD Dharma Jaya, namely: Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance, and Empathy, as well as what efforts can be made in order to enhance the degree of customers' satisfaction regarding the pig abattoir in Kapuk Subdistrict.
Results from the analysis indicates that the degree of customers satisfaction regarding the pig abattoir in Kapuk, based on the SERVQUAL dimension, are: the dimension of '!tangible, which has an average degree of satisfaction of -1.56 (71.49%), Reliability has an average degree of satisfaction of -1.28 (76.75%), Responsiveness has an average degree of satisfaction of -1.02 (81.51%), Assurance has an average degree of satisfaction of -1.44 (74.62%), and Empathy has an average degree of satisfaction of -1.27 (76.83%). This indicates that the dimension Tangible has the lowest level of satisfaction, whereas the dimension of Responsiveness has the highest degree of satisfaction.
An alternative priority that is suggested for improvement of services, if viewed from the interest from the part of the customer is making improvements, starting from the dimension of: Assurance, Reliability, Tangible, Responsiveness, and thereafter Empathy. This matter is supported by numerous suggestions and input from the customers, such as: attendants should wear uniform as a guarantee as regards the quality of their pigs and meat, so that customers can trust that the produced meat is of good quality, because it has the guarantee of the pig abattoir of the Kapuk Subdistrict.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T13701
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irawan Soerodjo
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor-faktor yang berpengaruh terhadap Orientasi kepuasan klien pada kantor notariat Irawan Soerodjo, SR Jakarta. Orientasi kepuasan Klien merupakan faktor yang sangat strategis didalam kehidupan organisasi, mengingat kepuasan merupakan kinerja organisasi kantor notariat.

Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pemberdayaan karyawan, dan kepemimpinan, sedangkan variabel terikat adalah orientasi kepuasan klien pada kantor notariat Irawan Soeradjo, SH. Jakarta.

Data diperoleh melalui kuesioner yang disebarkan secara acak kepada 64 karyawan kantor notariat Soerodjo, SH. Analisis yang digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian digunakan uji korelasi dan regresi ganda untuk melihat hubungan antara variabel bebas dengan orientasi kepuasan klien dan menguji kontribusi variabel dalam pemberdayaan karyawan dan kepemimpinan terhadap orientasi kepuasan klien.

Nilai koefisien korelasi (r) memberikan gambaran tentang hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat secara individual. Nilai koefisien determinasi (R2) menunjukkan uraian dari orientasi kepuasan klien sebagai variabel terikat yang dapat dijelaskan oleh semua variabel bebas yang secara persamaan masuk kedalam model regresi.

Hasil analisis uji t digunakan untuk menguji signifikansi korelasi masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat dan uji F digunakan untuk menganalisa tingkat signifikansi dari model regresi yang dikembangkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberdayaan karyawan mempunyai korelasi yang sangat signifikan terhadap orientasi kepuasan klien (r = 529, P(0.01) variabel bebas, kepemimpinan kantor notariat menunjukkan hubungan yang sangat signifikan terhadap orientasi kepuasan klien (r = .518; P (0.01). Secara keseluruhan variabel pemberdayaan karyawan dan kepemimpinan memberikan kontribusi 35 % terhadap orientasi kepuasan klien dan kontribusi kedua variabel tersebut sangat signifikan didalam memprediksi orientasi kepuasan klien pada kantor notariat Irawan Soerodjo, SH."
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanevi
"ABSTRAK
Masalah dalam penelitian ini adalah apakah "produk" yang diberikan oleh unit Pemerikasaan medis berkala / Medical Check Up (MCU) Rumah Sakit Husada (RSH) telah sesuai dengan harapan konsumennya sehingga memuaskan bagi pasien.
Tujuan dari penelitian ini secara umum ingin mengetahui tingkat kepuasan pasien di Unit Medical Check Up RSH dengan tujuan khusus untuk mengetahui karakteristik pasien Unit MCU RSH, mengetahui tingkat terpenuhinya harapan pasien akan pelayanan unit MCU RSH dan mengetahui ada atau tidak hubungan antara karakteristik pasien dengan tingkat kepuasan pasien MCU RSH serta untuk mengetahui ada atau tidak hubungan antara terpenuhinya harapan pasien dengan tingkat kepuasan pasien MCU RSH.
Janis penelitian ini merupakan penelitian survey yang bersifat crosssectional, menggunakan data primer yang diperoleh melalui kuesioner yang dikirimkan melalui pos. Analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat. Uji statistik pada analisa data bivariat dilakukan uji statistik menggunakan uji independensi Fisher Exact.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan Unit MCU RSH telah mencapai angka yang cukup baik. Karakteristik pasien MCU RSH adalah pasien yang sebagian besar berasal dari golongan : usia produktif dewasa, berpenghasilan 3 juta Rupiah lebih perbulan, pekerjaan wiraswasta dan membiayai sendiri pemeriksaannya. Relatif tidak ada perbedaan jumlah menurut jenis kelamin dan tingkat pendidikan. Harapan pasien terhadap fasilitas MCU RSH secara umum telah terpenuhi. Harapan pasien terhadap kualitas SDM MCU RSH telah terpenuhi untuk sebagian besar pasien. Harapan pasien terhadap prosedur MCU RSH secara keseluruhan telah memenuhi. Secara statistik tidak terdapat hubungan antara karakteristik pasien dengan tingkat kepuasan pasien pada karakteristik usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jumlah pendapatan maupun penanggung biaya pemeriksaan MCU. Secara statistik terdapat hubungan antara tingkat terpenuhinya harapan pasien dengan tingkat kepuasan pada harapan akan peralatan medis, makanan yang disediakan, pakaian pemeriksaan, kualitas pegawai/perawat unit MCU, kualitas dokter MCU, waktu yang dibutuhkan dan tatacara MCU.
Dari penelitian ini disampaikan saran-saran untuk meningkatkan "promosi" untuk pasien-pasien yang membiayai sendiri pemeriksaan MCU rawat, memperluas pangsa pasar unit MCU RSH dengan melakukan kerjasama kepada perusahaan-perusahaan untuk karyawan-karyawan yang memerlukan pemeriksaan MCU secara berkala, membuat studi perbandingan terhadap unit-unit MCU sejenis di rumah sakit - rumah sakit atau klinik-klinik yang dianggap lebih baik, memperbaiki fasilitas yang disediakan Unit MCU, meningkatkan kualitas SDM Unit MCU RSH, merubah prosedur pemeriksaan MCU RSH, membuat standarisasi prosedur terutama dalam hat waktu penyelesaian dan memberi informasi kepada pasien MCU akan prosedur MCU beserta waktu yang dibutuhkan.

ABSTRACT
The problem in this research is : did the products that given by Husada Hospital (HH) medical check up (MCU) has been fulfilled the customer's needs, so it would satisfied the customer.
Commonly the goal from this research is to find out the satisfaction of the patient In HH medical check up unit with special aim to know the patient characteristic of the service HH MCU unit, find out the hierarchy of fulfilled the patient's needs from HH MCU unit And to find out is there any relation between patient characteristic and satisfaction of the HH MCU patient.
The kind of this research is research that use cross sectional survey type, using the primary data which got from the questioner that sent by post.
Data has been analyzed by using unvariant and bivarat. The statistic test from this bivariat data is using exact Fisher independent.
The conclusion from this research is the patient's satisfaction grade to service of MCU unit has been reached a good mark . The characteristic of the MCU's patient is mostly come from this classification : mature production age, with the salary Rp. 3 million / month, Work in a private company and they pay by themselves. There is no different amount between sex and educational grade. The expectation of the patient to the facility, quality of human resources and procedure of the HH MCU mostly has been fulfilled.. Statistically there is no relationship between the patient characteristic with the grade of the patient's satisfaction with age characteristic ,sex, educational grade, salary even though the issuer of the MCU cost. Statistically there is a relationship between the grade of fulfilled expectation from patient with the grade of satisfaction in medical tools, food, medical clothes, quality of employee MCU unit, quality of MCU doctor, the range of time to finish and procedure of MCU.
From the research we mention the suggestion to increase "promotion" to patients who pay the HH MCU cost by themselves, to increase the market share with making the cooperation with other companies for their employee who needs a medical check up. Making study comparison to the other MCU units from the other hospitals or clinics that considered have better value, fixing the facility in HH MCU unit, to increase the human resources quality, changing the HH MCU procedure, standardize the procedure especially for finishing time and giving the information to the MCU patient about the MCU procedure and how long it takes the time.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>