Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146115 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Grace Erlyn D.S.
"Jumlah anak jalanan semakin meningkat setiap tahunnya dirnana sebagian diantaranya merupakan pengguna NAPZA. Persepsi individu terhadap NAPZA dipenganxhi oleh pengetahuan yang menentukan perilaku individu tersebut terhadap NAPZA. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dengan persepsi anak jalanan usia remaja tentang NAPZA di kota Depok tahun 2008. Desain penelitiawyang digunakan adalah deskriptif koleratif. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 80 orang yang diminta untuk mengisi kuisioner yang terdiri dari 15 pertanyaan dan 20 pernyataan. Responden merupakan anak jalanan usia remaja di kota Depok.
Hasil peneiitian mendapatkan bahwa 65% responden memiliki tingkat pengetahuan rendah dan 35% memiliki tingkat pengetahuan tinggi, sedangkan jumlah responden yang memiliki persepsi positif tentang NAPZA sama dengan responden yang memiliki persepsi negatif masing-masing sebanyak 50%. Analisa lebih lanjut menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pcngetahuan dengan persepsi anak jalanan usia remaja tentang NAPZA di kota Depok tahun 2008 (p vaIue=0,815, o.=0,05). Peneliti merekomendasikan penelitian lebih lanjut mengenai perilaku penggunaan NAPZA dan faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan NAPZA pada anak jalanan usia remaja."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5625
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Setiadi
"Kurangnya pengetahuan tentang bahaya penyalahgunaan NAPZA membuat remaja rentan terjerumus ke dalam bahaya yang tidak disadarinya, hal ini mungkin dikarenakan kurangnya informasi dari media massa dan pembelajaran di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuiperbedaan tingkat pengetahuan tentang penyalahgunaan NAPZA antara remaja putra dan remaja putri di SMK Putra Bangsa Depok. Penelitian ini menggunakan desain deskriftif komparatif dengan sampel berjumlah 96 orang yang dilakukan pada siswa kelas 2 SMK Putra Bangsa Depok. Data yang terkumpul dianalisa dengan statistik univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi square dan diperoleh hasil bahwa tidak ada perbedaan tingkat pengetahuan tentang penyalahgunaan NAPZA antara remaja putra dan remaja putri di SMK Putra bangsa Depok. Rekomendasi penelitian ini adalah agar dapat dilakukan penelitian Iebih dalam terkait faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan remaja tentang penyalahgunaan NAPZA dengan memperbanyak responden."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5694
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Yusran
"Penyalahgunaan obat terlarang di kalangan remaja/pelajar dewasa ini merupakan masalah yang sangat kompleks. Karena tidak hanya menyangkut pada remaja atau pelajar itu sendiri akan tetapi juga melibatkan banyak pihak baik keluarga, lingkungan tempat tinggal, lingkungan sekolah, serta aparat hukum, baik sebagai faktor penyebab, pencetus maupun yang menanggulangi. Agar keluarga/orang tua dapat mencegah tindakan penyalahgunaan NAZA yang kemungkinan dilakukan oleh putra-putri mereka, maka orang tua/keluarga perlu dibekali pengetahuan tentang NAZA. Tujuan survei ini untuk mengetahui pengetahuan orang tua murid SLTP tentang jenis, bentuk, cara penggunaan serta ciri-ciri fisik pengguna NAZA.
Survey ini menggunakan rancangan deskriptif analitik yang bersifat cross-sectional untuk mengukur tingkat pengetahuan orang tua murid SLTP tentang NAZA pada sekolah terpilih di Kotamadya Depok. Pengetahuan orang tua murid terhadap jenis, bentuk, cara penggunaan dan ciri fisik anak pengguna NAZA seperti Minuman Keras, Kelompok Sedatin (Pil BK/Magadon/Rohipnol), Ganja/mariyuana, Opium (Heroin/putaw), Amphetamin (Ekstasi/sabu-sabu) serta Kokain masih sangat rendah. Hal ini terlihat dari sekitar 33.3% diantara orangtua murid hanya mengetahui paling banyak 2 dari 6 jenis NAZA tersebut. Ada 26.5% orangtua murid yang tidak tahu bentuk minuman keras, 49.6% tidak tahu bentuk Pil BK/magadon/rohipnol, 44.4% tidak tahu bentuk Ganja, 62.4% tidak tahu bentuk Heroin, 57,3% tidak tahu bentuk Ekstasi dan 75.2% orang tua murid tidak tahu bentuk Kokain.
Pengetahuan terhadap cara penggunaan NAZA, 13.1% orang tua murid tidak tahu cara penggunaan Minuman Keras, 57.6% Pi1 BK/Magadon/Rohipnol, 44.4% Ganja, 62.6% Heroin, 68,7% Ekstasi dan 78.8% tidak tahu cara penggunaan Kokain. Sedangkan pengetahuan orang tua murid terhadap ciri-ciri fisik anak pengguna NAZA sebagian besar responden tidak dapat mengetahuinya dengan baik. Sebagian besar orangtua murid memperoleh informasi tentang NAZA melalui media majalah/koran atau televisi dibandingkan dengan penyuluhan maupun seminar."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2002
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Lutfatul Latifah
"Penyebab remaja menyalahgunakan NAZA karena faktor keluarga yang tidak kondusif (Hawari, 2000). Penelitian Pattison (1980) menunjukkan faktor kondisi sosial yang buruk adalah penyebab penyalahgunaan NAZA. Tujuan penelitian untuk mengetahui persepsi orang tua tentang penyalahgunaan NAZA pada remaja. Desain penelitian deskriptif sederhana. Populasi ayah/ibu dan sampel diambil secara proporsif. Jumlah sampel 30. Analisa data menggunakan tendensi sentral yaitu modus. Hasil penelitian menunjukkan persepsi orang tua tentang penyalahgunaan NAZA pada anak remaja negatif, 90% responden menganggap penyalahgunaan NAZA adalah suatu penyakit dan masalah moral. Mereka berpendapat korban penyalahgunaan NAZA harus ditolong, masyarakat harus peduli dan bertanggungjawab (93,33%) terhadap masalah penyalahgunaan NAZA. Menurut mereka penyebab penyalahgunaan NAZA pada remaja karena pengaruh teman (83,33%), komunikasi yang tidak baik antara orang tua dan anak (83,33%), kondisi lingkungan sosial yang tidak sehat (90%)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
TA5064
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mariana Dewi
"Jumlah kasus penggunaan NAPZA di Indonesia sebanyak 20.301 orang, dimana 70% pemakai tersebut dikalangan remaja. Lingkungan ikut berkontribusi terhadap perilaku penggunaan NAPZA. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran perilaku remaja terhadap NAPZA di Sekolah yang berlokasi dekat dengan terminal. Penelitian ini dilakukan di SMU Terpadu Terminal Depok dengan jumlah responden sebanyak 98 Orang. Metode yang digunakan deskriptif sederhana dengan instrumen penelitian berbentuk kuesioner, Domain perilaku yang diteliti menunjukan hasil bahwa tingkat pengetahuan responden yang tinggi sebanyak 79 orang (80.61%), berpengetahuan sedang 19 orang (19.39%) dan tidak ada yang berpengetahuan rendah. Domain sikap menunjukan hasil bahwa responden yang bersikap baik terhadap NAPZA sebanyak 51 orang (52.04%) dan bersikap kurang baik 47 orang (47.96%). Untuk domain tindakan menunjukan hasil bahwa responden yang berperilaku adaptif sebanyak 56 orang (57.14%) dan yang berperilaku maladaptif sebanyak 42 orang (42.86%). Peneliti merekomendasikan pada penelitian selanjutnya untuk lebih baik menggunakan metode penelitian korelasi untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku terhadap NAPZA."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5662
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muharriza
"Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional, ada sekitar 3,5 juta orang penyalahguna NAPZA di Indonesia dan usia rata-rata pertama kali menggunakan adalah 15 tahun (BNN, 2004). Salah satu faktor yang ikut berkontribusi adalah faktor keluarga (Depkes, 2001). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan lingkungan keluarga dengan perilaku penyalahgunaan NAPZA. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional study, dengan tekhnik pengambilan sampel purposive sampling. Penelitian di lakukan pada klien rawat jalan di RSKO Jakarta dengan jumlah responden 79 orang, Metode pengumpulan data menggunakan angket yang sebelumnya telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas.
Hasil analisa univariat menunjukkan responden adalah Iaki-laki (93,7 %), usia saat ini > 25 tahun (54.4 %), pendidikan terakhir umumnya SMA (64,6 %) dan jenis NAPZA yang digunakan pertama kali sebagian besar adalah ganja / mariyuana (54,4 %). 54,4 % responden tinggal dilingkungan keluarga yang kondusif, usia pertama menggunakan terdapat 49,4 % dibawah 16 tahun dan tingkat penggunaan saat pertama mencari pertolongan ke fasilitas kesehatan sebagian besar sudah pada tingkat ketergamungan (83,5 %).
Sedangkan hasil uji bivariat dengan Chi-Square menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara lingkungan keluarga dengan usia pertama menggunakan NAPZA (p value=0,000; α = 0,05%), dengan OR 6,000 menunjukkan keluarga yang tidak kondusif berpeluang 6 kali dibandingkan keluarga yang kondusif dalam mempercepat seseorang mengkonsumsi NAPZA. tetapi tidak terdapat hubungan yang signifikan antara lingkungan keluarga dengan tingkat penggunaan NAPZA (p value=0,401; α = 0,05%).
Disarankan perlunya keluarga menyadari bahwa perilaku anak sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan keluarga. Tindakan preventif dimulai dari lingkungan keluarga, perlunya keluarga melakukan deteksi awal penyalahgunaan NAPZA pada anak agar dapat meminimalkan penyalahgunaan NAPZA. Perlu dilakukan penelitian dengan lingkup yang lebih luas mencakup jumlah sumpel dan variabel serta desain penelitian. Sampel diharapkan lebih banyak dan menyebar di berbagai wilayah, dengan variabel yang banyak serta perlu dilakukan penelitian dengan pendekatan cohor study."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
TA5460
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yudarini Priotomo
"ABSTRAK
Masalah penggunaan obat terlarang sudah lama dikenal di Indonesia yakni sejak permulaan abad 19. Pada awalnya masalah ini terbatas pada kelompok umur tua, tetapi saat ini termasuk pada kelompok umur muda dan kelompok umur produktif.
Tujuan penelitian ini untuk memperoleh informasi mengenai pengetahuan, sikap dan perilaku remaja tentang penyalahgunaan obat.
Populasi penelitian adalah remaja SLTP/SLTA (siswa OSIS) dan Guru Pembimbing dan Penyuluhan; pengumpulan data dilakukan dengan diskusi terfokus (FGD) terhadap siswa OSIS dan wawancara mendalam terhadap guru Pembimbing/Penyuluhan. Analisis data dilakukan secara kualitatif yang diolah secara manual.
Hasil penelitian menunjukan siswa OS1S lebih banyak mengetahui jenis-jenis obat maupun minuman keras daripada guru Pembimbing dan Penyuluhan, selain itu pada umumnya siswa OSIS bersikap tidak setuju terhadap penyalahgunaan obat. Penyebab penyalahgunaan obat cenderung pada ketidak harmonisan hubungan kedua orang tua pengguna dan kurangnya waktu orang tua dirumah yang akibatnya pengguna merasa tidak diperhatikan."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1993
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Intan Asri Nurani
"Perubahan pada masa remaja merupakan risiko yang menyebabkan remaja berperilaku negatif seperti peyalahgunaan NAPZA, sehingga pengendalian risiko diharapkan mampu dilakukan remaja. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi karakteristik remaja, keluarga, pola asuh keluarga, dan hubungan antara ketiganya dengan pengendalian risiko penyalahgunaan NAPZA oleh remaja di Kelurahan Tugu Kota Depok. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan pendekatan potong lintang. Jumlah sampel 157, dengan hasil pola asuh demokratis diterapkan oleh 81,5% keluarga, penyalahgunaan NAPZA kurang baik dimiliki 51% remaja dan variabel yang dominan berhubungan yaitu pendidikan ibu, penghasilan keluarga, dan kebiasaan merokok dalam keluarga. Saran yang diberikan adalah meningkatkan asuhan keperawatan keluarga terutama mengenai pola asuh dan komunikasi keluarga, serta mengembangkan program perkesmas melalui bimbingan antisipasi yang didiukung oleh kebijakan pemerintah terutama untuk remaja di Kelurahan Tugu Kota Depok.

Changes in adolescence is the risk of causing them to behave negatively including drug abuse, so they are expected to do the risk control. The aims of this research is to identify adolescent's and family's characteristics, parenting style, and their relationship with risk control of drugs abuse in Adolescent at Kelurahan Tugu Kota Depok. This is a quantitative research with cross sectional methods. There are 157 adolescents as sample, with result that 81,5% families are having authoritarian parenting style,insufficient risk control of drug abuse is identified in 51% of sample and the dominant variable correlated with risk control of drug abuse are mother?s education, family income, and family smoking behaviour. Advice given is to improve nursing care of families especially about parenting style and communication, also to develop a community health nursing program through anticipatory guidance that supported by the local government especially for adolescence in Kelurahan Tugu Kota Depok.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T32572
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Santoso
"Remaja merupakan kelompok berisiko terhadap masalah kesehatan sehingga perlu mendapat perhatian khusus. Salah satu masalah yang sering dijumpai pada remaja adalah penyalahgunaan NAPZA. Perawat Spesialis Komunitas mempunyai peran dalam mencegah penyalahgunaan NAPZA, salah satu bentuk intervensi keperawatan komunitas yang digunakan adalah peer konselor. Karya Ilmiah Akhir ini bertujuan untuk meningkatkan pemberdayan siswa melalui peer konselor untuk mencegah risiko penyalahgunaan NAPZA pada siswa SMK TJ di Kelurahan Ratujaya Depok. Hasil kegiatan ini didapatkan bahwa terjadi perubahan perilaku siswa yaitu peningkatan pengetahuan dari rerata 65 menjadi 80, sikap dari rerata 60 menjadi 75 dan kognitif skill dari rerata 45 menjadi 70. Selain itu telah terbentuk struktur peer konselor di SMK TJ yang terdiri dari 12 siswa yang telah dilakukan pembinaan selama 12 kali pertemuan. Karya Ilmiah Akhir ini menyimpulkan peer konselor merupakan bentuk intervensi efektif yang dapat diaplikasikan dalam pencegahan penyalahgunaan NAPZA di sekolah. Untuk itu peer konselor perlu dikembangkan dan dilakukan pembinaan lebih lanjut terhadap pelayanan kesehatan remaja terkait pencegahan penyalahgunaan NAPZA.

Adolescence is who ones population at risk with their health problems, so they must have specific attention. One's of the population that met in population adolescence is drug abuse. The nurse specialist community health nursing have role in drug abuse prevention, ones of nursing intervention in community that used to reduce that problems is peer counselor. This study purpose to improve empowerment students with peer counselor, to prevent risk for drug abuse at senior high school 'TJ' Ratujaya in Depok. The study result changed behaviors students with increased knowledge (mean 60 to 80), increased attitude (mean 60 to 70) and kognitive skill (mean 45 to 70). The result from this study shows peer councelor is effectively intervention applied to prevent drug abuse in school. These result are expected that peer counselor should be developed and sustained with health care in adolescence related to prevent drug abuse."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>