Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 156533 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Didunia angka kematian balita masih tinggi (58%), hal ini terkait dengan asupan ASI
(WHO,2005). Di Indonesia tercatat sekitar 175.000 tiap tahun bayi meninggal
sebelum mencapai usia 1 bulan. Hal ini juga terkait dengan pemberian ASI secara
dini, setelah bayi dilahirkan atau dikenal dengan IMD (inisiasi menyusu dini). IMD
sangat penting untuk kelanjutan pemberian ASI eksklusif. Pengetahuan tentang IMD
belum banyak diketahui oleh masyarakat dan juga tenaga kesehatan, oleh karena itu
perlu diteliti sejauh mana hubungan tingkat pengetahuan dan motivasi ibu dalam
IMD. Penelitian ini menggunakan desain deskritif korelasi yang bertujuan untuk
menguji atau menggambarkan hubungan antara pengetahuan dan motivasi ibu dalam
IMD. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling, yaitu peneliti
menetapkan kriteria sampel untuk dilibatkan dalam penelitian. Sampel yang
diperoleh sejumlah 47 ibu usia kehamilan 36-42 minggu di RSIB, Tangerang. Data
diperoleh melalui kuesioner berbentuk lembaran test pertanyaan yang berisi 20
pertanyaan pengetahuan dan 20 pertanyaan motivasi. Hasil penelitian menunjukkan
tidak ada hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan dengan motivasi ibu dalam
IMD. Namun demikian, perlu ditekankan pentingnya manfaat IMD untuk
kelangsungan hidup bayi dan keberhasilan rnenyusui ASI eksklusif selama 6 bulan."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5886
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nani
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26582
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rindiarni Inten Putri
"Skripsi ini membahas tentang pengetahuan, sikap dan niat ibu hamil untuk melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Garut. DI Kabupaten Garut, Angka Kematian Bayi (AKB) masih tinggi dibandingkan AKB Jawa Barat yaitu 55,9 per 1000 KH sedangkan di Jawa Barat 43,4 per 1000 KH. Salah satu penyebab angka kematian bayi masih tinggi yaitu tidak adanya pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya melakukan IMD bagi bayinya yang baru lahir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap dan niat ibu hamil untuk melakukan IMD. IMD merupakan suatu proses pemberian ASI pertama pada satu jam pertama setelah bayi dilahirkan dengan meletakkan bayi diatas perut atau dada ibu sebagai salah satu upaya untuk menurunkan angka kematian bayi. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain Rapid Assesment Procedures (RAP) dan analisis yang digunakan adalah analisis isi. Hasil penelitian ini adalah ibu yang mengetahui arti dan manfaat IMD, akan memiliki sikap dan niat yang kuat untuk melakukan IMD. Dari hasil penelitian ini disarankan bahwa penyediaan informasi mengenai IMD penting untuk meningkatkan pengetahuan ibu. Selain itu juga didukung oleh adanya tenaga kesehatan penolong persalinan yang terlatih untuk melakukan IMD yang mudah dijangkau oleh ibu hamil yang akan melahirkan."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Very Unggul Permatasari
"Pelaksanaan inisiasi menyusu dini di Indonesia masih rendah bila dibanding Negara ASEAN lainnya. Pengetahuan, persepsi dan sikap orang tua serta petugas kesehatan mempengaruhi hal tersebut. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi bagaimana gambaran pengetahuan, persepsi dan sikap ibu postpartum terhadap inisiasi menyusu dini. Desain penelitian ini menggunakan deskriptif sederhana dengan sampel 47 ibu postpartum yang melakukan inisiasi menyusu dini dipilih secara purposive sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan baik (63,83%) dan persepsi negatif (59,6%) tentang inisiasi menyusu dini sementara sikap responden menunjukkan proporsi yang hampir sama antara sikap positif (48,9%) dengan sikap negatif (51,1%) terhadap inisiasi menyusu dini.
Saran kepada petugas kesehatan agar meningkatkan informasi tentang inisiasi menyusu dini baik kepada ibu hamil ataupun postpartum.

The implementation of early initiation of breastfeeding in Indonesia is lower than in the other ASEAN countries. Parents? and health professionals knowledge, perceptions and attitudes affect it. This study aimed to identify the postpartum mothers? knowledge, perceptions and attitudes towards early initiation of breastfeeding. This research applied a simple descriptive design with 47 postpartum mothers performing early initiation of breastfeeding as the samples selected by purposive sampling.
The results showed that most respondents had a good knowledge (63,83%) and negative perceptions (59,6%) about early initiation of breastfeeding, while the respondents? attitude indicated nearly equal proportions between the positive (48,9%) and the negative (51,1%) attitude towards early initiation of breastfeeding.
It is recommended that the health professionals provide information about the early initiation of breastfeeding to the pregnant or postpartum women.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46441
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Widi Astuti
"Keputusan memberikan ASI pada ibu remaja merupakan hal yang dilematis, ibu harus memenuhi tugas perkembangan remaja dan harus menjalankan peran sebagai orang tua. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui makna pengalaman ibu remaja dalam menjalani IMD dan memberikan ASI eksklusif. Penelitian menggunakan desain fenomenologi. Analisis dilakukan dengan tematik konten dari hasil wawancara terhadap 8 partisipan. Didapatkan sebelas tema, yaitu: pemahaman dan respon ketika melakukan IMD, pemahaman, masalah, keputusan, berbagai upaya dan kebutuhan serta harapan ibu remaja dalam pemberian ASI eksklusif. Penelitian merekomendasikan bahwa ibu remaja membutuhkan dukungan dari keluarga dan petugas kesehatan untuk dapat memberikan ASI eksklusif.

Decision to give breastfeeding in teenage mothers is a dilemma, the mother must meet the developmental task of adolescence and need to perform the role as parents. This study aim to identify the meaning of teenage mothers experience in implementing the early initiation and providing the exclusive breastfeeding. This study use a phenomenological research design. The data are analyzed using thematic content analysis from the interview of 8 participants. The researcher found eleven theme, namely the understanding and responses during the early initiation implementation, the understanding, the problem, the decision, a various attempts, and the teenage mothers needs and hopes in providing the exclusive breastfeeding. It is recommended that the teenage mothers need a family and health professionals supports to be able to provide the exclusive breastfeeding."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2012
T30773
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda
"Skripsi ini membahas gambaran epidemiologi Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di Puskesmas Kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang Januari - Maret Tahun 2009. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain serial kasus. Hasil yang ditemukan dari penelitian ini adalah 75% (36 ibu) responden yang melakukan IMD dari 48 ibu yang melahirkan di Puskesmas selama bulan Januari - Maret 2009. Karakteristik ibu yang melakukan IMD adalah sebagai berikut 72,22% responden berusia antara 20-35 tahun, 83,33% responden adalah ibu rumah tangga, 88,89% responden berpendidikan rendah, 86,11% responden berpendapatan rendah, 66,75 responden memiliki paritas 1-2 anak, 52,78% responden adalah suku jawa, 72,22% responden memiliki riwayat ANC ≥4 kali, 100% responden memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan, 88,89% responden melahirkan dengan usia kandungan <37 minggu, 86,11% responden mendapatkan dukungan dari suaminya, 97,22% responden mendapatkan referensi IMD dari tenaga bantu lahir, 94,44% responden tidak memiliki masalah dalam melakukan IMD. Karakteristik bayi yang melakukan IMD adalah seluruh bayi memiliki berat lahir ≥2500 gram, 58,83% bayi berjenis kelamin lak-laki, 97,22% bayi tidak memiliki masalah dalam melakukan IMD. 61,11% responden yang melakukan IMD bertempat tinggal di wilayah pesisir pantai. Seluruh responden memberikan ASI pertama kali kepada bayi <30 menit. Peran petugas kesehatan sangat besar dalam dilakukannya IMD oleh responden. Sebaiknya, petugas kesehatan juga menanyakan persetujuan IMD kepada responden. Promosi kesehatan dari nakes mengenai pentingnya IMD kepada Ibu-ibu yang akan melahirkan sangat dibutuhkan sehingga ibu-ibu melakukan IMD bukan hanya karena keinginan petugas tetapi ada karena keinginan ibu untuk memberikan yang terbaik bagi bayinya.

This thesis discussed about epidemiology description of early initiation of breastfeeding in Kecamatan Mauk public health center Kabupaten Tangerang on January ? March Year 2009. This research was a quantitative research with case series design. The result of this research shows that 75% respondent (36 mothers of 48 mothers) did early initiation of breastfeeding on January ? March Year 2009. The characteristics of mothers who did early initiation of breastfeeding are 72.22% respondents were 20-35 years old, 83.33% respondents worked as a housewife, 88.89% respondents were low educated, 86.11% respondents had low income per months, 66.75% respondents had parity of 1-2 children, 53.78% respondents were Javanese, 72.22% respondent had ≥4 times ANC, 100% respondents examined their pregnancy to the health care and health workers, 88.89% respondents were gave birth at <37 weeks of age pregnancy, 86.11% respondents were supported by their husband in giving early initiation of breastfeeding, 97.22% respondents got reference in giving early initiation of breastfeeding from health workers that helped they on giving birth, and 94.44% respondents had no problems in giving early initiation of breastfeeding. The characteristics of infants are 100% infants had birth weight ≥2500 gram, 58.83% infants were male, and 97.22% infants had no problems on doing early initiation of breastfeeding. 61.11% respondents lived in beach area. 100% respondents did early initiation of breastfeeding within 30 minutes. The researcher suggests that the health workers should ask the mothers agreement in doing early initiation of breastfeeding. Health promotion from health workers for the pregnant mothers is needed in order to develop the mothers; knowledge.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Afrida Fitri
"Kecamatan Limo merupakan kecamatan di Kota Depok dengan cakupan ASI eksklusif terendah pada tahun 2015 dan mengalami penurunan pada tahun 2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan pelaksanaan inisiasi menyusu dini IMD terhadap pemberian ASI eksklusif di wilayah keraja UPT. Puskesmas Kecamatan Limo tahun 2017. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan sumber data laporan KP-ASI yang dikumpulkan oleh kader masing-masing posyandu sepanjang tahun 2017 dan register kohort ibu yang dikumpulkan oleh Puskesmas Kecamatan Limo sejak tahun 2015 - 2017.
Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa ibu yang melaksanakan IMD 5,03 kali lebih berpeluang memberikan ASI eksklusif kepada bayinya selama 6 bulan dibandingkan ibu yang tidak melaksanakan IMD OR = 5,03 : 95 CI 2,8 ndash; 8,4. Serta terdapat perbedaan peluang pada masing-masing kategori variabel usia ibu, wilayah tempat tinggal, paritas, kunjungan ANC dan penolong persalinan dengan melaksanakan inisiasi menyusu dini IMD terhadap pemberian ASI eksklusif 6 bulan. Dimana peluang terendah pada ibu berusia < 20 tahun OR = 2,7 : 95 CI 0,28 ndash; 26,6 dan peluang tertinggi pada ibu yang tinggal di Kelurahan Limo OR= 6,5 : 95 CI 2,2 ndash; 19,4, ibu primipara OR= 5,7 : 95 CI 1,6 ndash; 9,8 , ibu dengan kunjungan ANC ge; 4 kali OR= 8,5 : 95 CI 2,1 ndash; 33,8, dan ibu dengan persainan di tolong oleh Dokter OR= 36,8 : 95 CI 3,4-396,7.

Limo sub district is a sub district in Depok City with the lowest coverage of exclusive breastfeeding in 2015 and decreased by 2016. The purpose of this study was to examine the relationship of early breastfeeding initiation IMD to exclusive breastfeeding in the Heath Center District of Limo in 2017. This study used cross sectional study design with data source of KP ASI report collected by each posyandu cadre during 2017 and mother cohort register collected by Limo District Health Center since 2015 2017.
The result of this research found that mother who carried out IMD 5,03 times more likely to give exclusive breastfeeding to her infant for 6 months than mother who did not implement IMD OR 5,03 95 CI 2,8 8,4. There was also difference of opportunity in each category of variable maternal age, residence area, parity, ANC visit and birth attendant by initiation u early IMD against exclusive breastfeeding 6 months. Where the lowest probability was for mothers aged.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herfia Risfiani
"IMD (inisiasi menyusu dini), pemberian ASI dini pada jam pertama sesudah bayi lahir, selain berdampak pada pertumbuhan, perkembangan dan perlindungan bayi, juga akan berdampak pada keberhasilan pemberian ASI eksklusif . Proporsi IMD di Kecamatan Wanaraja masih rendah yaitu sekitar 53,3% lebih rendah dari kecamatan tetangganya yaitu Kecamatan Karangpawitan, 63,3%.
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya gambaran IMD di wilayah Puskesmas DTP WanarajaGarut tahun 2012 dan faktor-faktor apa saja yang terbukti berhubungan.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, bersifat observasional yang cross sectional dengan pengumpulan data primer yang dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012 pada 97 responden.
Hasil penelitian menunjukkan proporsi inisiasi menyusui dini di Puskesmas DTP Wanaraja tahun 2011 masih rendah yaitu 53,6%. Variabel yang memiliki hubungan bermakna dengan inisiasi menyusui dini adalah promosi kesehatan, dukungan suami, dan dukungan petugas.
Masih rendahnya proporsi IMD di Puskesmas DTP Wanaraja disarankan agar Kepala Puskesmas DTP Wanaraja dapat memfungsikan petugas kesehatan di wilayah kerjanya untuk mempromosikan dan memfasilitasi IMD. Petugas kesehatan khususnya bidan, lebih proaktif dalam menyampaikan informasi tentang IMD. Dinas Kesehatan Kabupaten Garut agar membuat kebijakan tentang IMD, sekaligus membuat petunjuk pelaksanaan dan media informasi serta evaluasi dan koreksi tentang pelaksanaan dan pengawasan program tersebut.

IMD (early initiation), early breastfeeding in the first hour after birth, in addition to impact on growth, development and protection of infants, will also impact on the success of exclusive breastfeeding. Wanaraja proportion of IMD in the District is still low at about 53.3% lower than the neighboring sub districts Karangpawitan, 63,3%.
This study aims to prove the existence of IMD in the picture Wanaraja Garut DTP health centers in 2012 and what factors are shown to be associated.
The study was conducted using a quantitative approach, is a cross sectional observational study with primary data collection is carried out in March through June 2012 in 97 respondents.
The results showed the proportion of early initiation of breastfeeding in the health center in 2011 Wanaraja is still low at 53.6%. Variables that have a meaningful relationship with early initiation of breastfeeding is a health promotion, support my husband, and support staff.
The low proportion of IMD in the health center is recommended that the Head Wanaraja health centers Wanaraja can enable health workers in their working area to promote and facilitate the IMD. Health workers, especially midwives, to be more proactive in providing information about the IMD. Garut District Health Office in order to make policy on the IMD, as well as create guidelines and media as well as evaluation and correction of information about the implementation and supervision of the program.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
D.A.N. Martasari B
"ABSTRAK
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) merupakan salah satu langkah dalam
Sepuluh Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui dalam program Rumah Sakit
Sayang Ibu dan Bayi (RSSIB). Rumah sakit X telah dikenal sebagai rumah sakit
yang mendukung program IMD. Ketidakseragaman pelaksanaan IMD
pascapersalinan caesar oleh dokter spesialis merupakan hal penting untuk
ditangani oleh manajemen RS X sebagai RSSIB. Didapatkan data bahwa
kontribusi operasi caesar dalam tidak terlaksananya IMD di RS X terus
meningkat, yaitu dari 58% pada tahun 2010 meningkat menjadi 72% pada tahun
2013. Oleh karena itu, analisis perilaku dokter spesialis pada pelaksanaan IMD
pascapersalinan caesar perlu dilakukan karena dokter spesialis adalah penentu
keputusan pelaksanaan IMD tersebut.
Tujuan penelitian kualitatif ini untuk mengetahui faktor internal dan
eksternal yang mempengaruhi perilaku dokter spesialis pada pelaksanaan IMD
pascapersalinan caesar di RS X. Pada penelitian ini digunakan modifikasi theory
of planned behaviour dan teori perilaku Gibson, Informan penelitian berjumlah 18
informan yang ditentukan menggunakan prinsip adequacy dan appropriateness.
Teknik analisis yang digunakan adalah dengan content analysis. Dari hasil
analisis dengan wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen
disimpulkan bahwa norma subjektif dokter spesialis, kepemimpinan manajemen
dan sumber daya rumah sakit adalah yang paling mempengaruhi perilaku dokter
spesialis. Perlu upaya untuk melakukan peninjauan lebih lanjut mengenai Standar
Prosedur Operasional IMD pascapersalinan caesar agar pelaksanaannya bisa
berjalan dengan lebih baik, sehingga berdampak positif bagi kepuasan pasien dan
juga kinerja dokter spesialis terkait pelaksanaan IMD ke depannya.

ABSTRACT
Early Initiation of Breastfeeding (EIB) is one step in the Ten Steps to
Succesful Breastfeeding which is form the basis of The Mother-Baby Friendly
Hospitals Initiative (MBFI). Hospital X has been known as a hospital that
supports the EIB program. Variability from the implementation of EIB after
cesarean procedure by specialists is important to be handled by the hospital
management as MBFI. The data obtained that the contribution of caesarean
procedure to the non-performance of EIB in X hospital continues to increase,
from 58 % in 2010 increased to 72 % in 2013. Therefore, the analysis of the
behavior of specialists in the implementation of EIB after cesarean procedure
needs to be done because the specialists are the decision makers.
The purpose of this qualitative study is to determine the internal and
external factors that influence the behavior of specialists in the implementation of
EIB after caesarean procedure in X hospital. This study used a modified theory of
planned behavior and the theory of behavior Gibson. Research informants were 18
informants that determined using the principles of adequacy and appropriateness.
The analysis technique used is the content analysis. From the analysis with indepth
interviews, observation and document review concluded that the subjective
norm of specialists, leadership of hospital management and hospital resources are
influencing the behavior of specialists. Hospital needs an effort to conduct further
review of the Standard Operating Procedures of the implementation of EIB, so
that there will be a positive impact on patient satisfaction and also on specialists
performance related to the implementation of EIB."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas indonesia, 2014
T36870
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sandra Fikawati
"Di Indonesia, pencapaian target Air Susu Ibu (ASI) eksklusif 80% terlihat terlalu tinggi karena tren ASI eksklusif justru menurun. Tujuan dari artikel ini adalah mengkaji implementasi dan kebijakan ASI eksklusif dan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di Indonesia secara deskriptif berdasarkan studi-studi yang ada. Kebijakan, yaitu Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) No. 237/1997, PP No. 69/1999, Kepmenkes No. 450/2004, dianalisis menggunakan pendekatan konten, konteks, proses dan aktor serta kerangka kerja koalisi advokasi. Hasil kajian implementasi menunjukkan masih rendahnya pemberian ASI eksklusif di Indonesia dan masih kurang optimalnya fasilitasi IMD. Kebijakan ASI eksklusif belum lengkap dan komprehensif, IMD belum masuk secara eksplisit dalam kebijakan. Analisis kerangka kerja koalisi advokasi mengonfirmasi lemahnya aspek sistem eksternal dan subsistem kebijakan dalam penyusunan kebijakan ASI eksklusif. Disarankan agar kebijakan ASI eksklusif yang ada segera diperbarui supaya relevan dari segi konten, konteks, proses dan aktor, harus memasukkan unsur IMD secara eksplisit, dan harus disusun mencakup unsur sanksi dan reward serta monitoring dan evaluasi sebagai upaya penguatan implementasi kebijakan di masyarakat.

In Indonesia, the Ministry of Health has set an Exclusive Breast Feeding [EBF] target of 80%, which is considered as unrealistic, especially where the current trend of EBF is showing a decline. The aim of this paper is to review the implementation and the policy of EBF and Early Initiation of breastfeeding (EI) in Indonesia based on existing studies. The policy, as stated in Kepmenkes No. 237/1997, PP No. 69/1999, and Kepmenkes No. 450/2004, was analysed using content, context, process and actor models, and triangulated by an advocacy coalition framework. Review on implementation shows that EBF practice in Indonesia is still very low and midwives have not been facilitating EI optimally. Policies on EBF are not complete and not comprehensive. EI has not been included explicitly and several aspects of policy content should have been updated. The advocacy coalition framework analysis confirms the findings of earlier analysis by emphasizing weaknesses in the external system as well as policy sub-system in the development of EBF policy. It is suggested to update and renew the existing EBF policy as to be more relevant in terms of content, context, process, and actor. An EBF policy should always include an Early Initiation component. The new policy should also include sanction, reward, and monitoring and evaluation to strengthen the implementation of the policy in community."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>