Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 138168 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Novita Ambartanti
"Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya hubungan antara pemberian reinforcement oleh ibu dengan perkembangan kognitif anak prasekolah. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif korelasi. Pengumpulan data diperoleh melalui pengisian kuesioner untuk ibu dan lembar tes perkembangan kognitif untuk anak pada anak prasekolah beserta ibunya di Taman Kanak-Kanak Kelurahan Beji Depok sebanyak 56 responden.
Hasil penelitian menunjukkan dominasi responden yakni 25 orang (96,2%) memiliki tingkat pemberian reinforcement tinggi dan memiliki perkembangan kognitif baik. Hasil uji statistik chi square menunjukkan bahwa ada hubungan signifikan antara pemberian reinforcement dengan perkembangan kognitif anak prasekolah dengan nilai Pvalue 7.069 dengan α 0.008.

The purpose of this research is to prove the correlation between giving reinforcement from the mother with cognitive development preschool. This research is quantitative with design descriptive correlative. Participant in this research were preschool with his/her mother in Kindergarten Beji District Depok, amounted 56 participants. The data were collected by questioner for the mother and test cognitive development for preschool.
The result of this research show that most participants (96,2% ) have high giving reinforcement and good cognitive development. Chi square test show that there are significant correlation between giving reinforcement from the mother and cognitive development preschool with P value 7,069 (α 0.008).
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5816
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hanna Putri Fitriani
"Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya hubungan antara tingkat pengetahuan Ibu tentang perkembangan psikososial anak terhadap kemampuan adaptasi anak prasekolah di Taman Kanak-Kanak kelurahan Ciracas. Metoda yang digunakan adalah desain deskriptif korelasi yang diambil secara cross sectional. Studi dilakukan kepada 70 orang Ibu yang merniliki anak prasekolah di dua Taman Kanak-kanak di kelurahan Ciracas. Dengan menggunakan uji Chi Square didapatkan p value 0,005 yang menunjukkan adanya hubungan antara tingkat pengetahuan Ibu tentang perkembangan psikososial anak terhadap kemampuan adaptasi anak prasekolah di Taman Kanak-Kanak. Penelitian ini sangat merekomendasikan untuk menggunakan desain penelitian yang lebih kompleks dengan jumlah responden yang lebih besar pada penelitian selanjutnya untuk memberilcan hasil yang lebih memuaskan.

This research aim to prove existence of relation between level of knowledge in mother about about children psychosocial development with Preschool Adaptation Ability in Sub-district nursery school Ciracas. Method applied is descriptive design of correlation taken in cross sectional. Study done to 70 mother having preschool child in two Nursery schools in sub-district Ciracas. By using test Chi Square got p value 0,005 showing existence of relation between level of knowledge in mother about about children psychosocial development with Preschool Adaptation Ability in Sub-district nursery school Ciracas. This research hardly recommends to apply research design which more complex and with larger number of responders at research hereinafter to give more gratifying result.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5777
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Very Dwi Vasianti
"ABSTRAK
Anak prasekolah rentan mengalami peningkatan reaksi persaingan saudara kandung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas kelekatan ibu-anak dengan tingkat reaksi persaingan saudara kandung. Penelitian ini bersifat cross sectional pada 102 responden dengan menggunakan teknik cluster sampling dan kuesioner sebagai alat pengumpul data. Hasil uji korelasi Spearman menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara kelekatan aman (r= -0.252) dengan tingkat reaksi persaingan saudara kandung, namun terdapat hubungan positif antara kelekatan resistan (r= 0.309) dan menghindar (r= 0.196) dengan tingkat reaksi persaingan saudara kandung. Orang tua perlu meminimalkan tingkat reaksi persaingan saudara kandung dengan mengontrol jenis kualitas kelekatan antara ibu dan anak.

ABSTRACT
Preschool children are at risk of having increased levels of sibling rivalry. This study aimed to know the correlation between mother-child attachment style and the level of sibling rivalry. This study used cross-sectional design with 102 respondents which were collected with cluster sampling technique and questionnaire as data collection tool. The result of Spearman?s Correlation test showed that there were negative correlation between secure attachment (r= -0.252) with the level of sibling rivalry, however there were positive correlation between resistant attachment (r= 0.309) and avoidant attachment (r= 0.196) with the level of sibling rivalry. Parents need to minimize the level of sibling rivalry by controlling the attachment style between mother and children"
2016
S63747
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Rahmawati
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26793
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Seto Mulyadi
"Penelitian ini bertujuan untuk memberikan rangsangan pengembangan kreativitas kepada anak-anak usia prasekolah (46 tahun) yang mengikuti kegiatan di beberapa Taman Kanak-kanak di Jakarta.
Menyadari akan anti penting kreativitas bagi upaya pengembangan sumber daya manusia di Indonesia, khususnya melalui perangsangan sejak usia dini pada anak-anak usia prasekolah, maka peneliti mencoba untuk menyusun suatu paket pelatihan pengembangan kreativitas bagi anak usia prasekolah.
Paket ini terdiri dari dua macam, pertama adalah paket pelatihan pengembangan kreativitas untuk anak; dan kedua adalah Paket pelatihan cara pengembangan kreativitas anak bagi ibu, agar dapat mengupayakan pengembangan kreativitas anaknya di rumah melalui kegiatan bermain.
Dalam pelaksanaannya, kelompok penelitian dibagi empat kelompok yaitu: (1) Kelompok anak memperoleh pelatihan dan ibu juga memperoleh pelatihan (AP-IP), (2) Kelompok anak memperoleh pelatihan tetapi ibu tidak memperoleh pelatihan (AP-ITP), (3) Kelompok anak tidak memperoleh pelatihan tetapi ibu memperoleh pelatihan (ATP-IP), (4) Kelompok anak tidak memperoleh pelatihan dan ibu juga tidak memperoleh pelatihan (ATP-ITP).
Sebelum pelatihan dimulai, kepada semua kelompok diberikan prauji Torrance Tests of Creative Thinking (TTCT) Figural Form A. Kemudian kelompok (1) dan (2) memperoleh pelatihan pengembangan kreativitas anak, sementara kelompok (1) dan (3) ibunya memperoleh paket pelatihan cara pengembangan kreativitas anak. Pada kelompok (2), ibunya tidak memperoleh paket pelatihan, pada kelompok (3) anak tidak memperoleh paket pelatihan dan pada kelompok (4) baik anak maupun ibu tidak memperoleh paket pelatihan. Pada akhir masa pelatihan, seluruh kelompok penelitian memperoleh pascauji TTCT Figural Form-A.
Sampel penelitian ini adalah anak usia 4-6 tahun yang mengikuti kegiatan di beberapa Taman Kanak-kanak di Jakarta.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari tiga buah hipotesis kerja ternyata ketiga-tiganya dinyatakan diterima. Hipotesis tersebut adalah :
Hipotesis Kerja I :
Peningkatan kreativitas pada anak usia prasekolah yang telah memperoleh pelatihan pengembangan kreativitas secara bermakna Iebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan kreativitas anak usia prasekolah yang tidak memperoleh pelatihan pengembangan kreativitas.
Hipotesis Keria II :
Peningkatan kreativitas pada anak usia prasekolah yang ibunya telah memperoleh pelatihan cara pengembangan kreativitas anak secara bermakna Iebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan kreativitas anak usia prasekolah yang ibunya tidak memperoleh pelatihan cara pengembangan kreativitas anak.
Hipotesis Kerja III :
Ada interaksi yang bermakna antara pemberian pelatihan pengembangan kreativitas anak dan pemberian pelatihan cara pengembangan kreativitas anak terhadap ibu dalam upaya peningkatan kreativitas anak usia prasekolah.
Secara keseluruhan berdasarkan basil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa kreativitas anak usia prasekolah dapat ditingkatkan dengan upaya pengembangan kreativitas melalui kegiatan bermain; apakah dilakukan melalui pendekatan terhadap anak maupun ibu.
Efek pengembangan kreativitas akan menjadi maksimal apabila upaya pengembangan kreativitas pada anak usia prasekolah dilakukan melalui pendekatan terhadap anak dan ibu sekaligus.
Untuk penelitian lebih lanjut di masa yang akan datang, peneliti menyarankan agar juga dilibatkan anak-anak Taman Kanak-kanak di desa dan di tempat-tempat terpencil, anak-anak usia prasekolah yang tidak sempat mengikuti kegiatan Taman Kanak-kanak, serta melakukan penelitian mengenai potensi ibu dalam upaya pengembangan kreativitas anak di rumah.
Untuk penerapan paket pelatihan pengembangan kreativitas disarankan agar dapat dilaksanakan pada waktu liburan atau sore hari setelah jam sekolah dan dipertimbangkan penyusunan paket pelatihan yang diterapkan dalam waktu yang Iebih singkat namun dengan hasil yang lebih intensif."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1993
D220
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miranda Hapsari
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S48999
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Yus
Jakarta: Kencana Prenada Media , 2011
372.218 ANI p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Sugiarto
"Salah satu upaya yang mempunyai dampak cukup penting terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah upaya peningkatan status gizi masyarakat. Status gizi merupakan salah satu faktor yang menentukan kualitas hidup dan produktivitas kerja. Tujuan umum program perbaikan gizi pada PJP II ditetapkan untuk meningkatkan status gizi masyarakat yang diarahkan pada peningkatan kecerdasan dan produktivitas kerja dalam rangka menunjang kualitas sumber daya manusia.
Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara status gizi dan faktor-faktor lain dengan kecerdasan pada Anak Taman Kanak-Kanak di Kotip Depok. Kotip Depok dipilih menjadi daerah penelitian disebabkan karena 22 Taman Kanak-Kanak tersebut sudah menjalankan tes IQ pada bulan Oktober 1995 meliputi 1008 Anak, kegiatan UPGK di Kotip Depok telah berjalan dari tahun ke tahun dengan baik dan masyarakat Kotip Depok cukup heterogen.
Penelitian ini merupakan penelitian kasus kontrol yang retrospektif, dimana sampel kasus adalah Anak dengan IQ kurang atau sama dengan 109, sedangkan sampel kontrol adalah Anak dengan IQ lebih atau sama dengan 110 diambil dari Taman Kanak-Kanak yang sama dengan berdasarkan umur dan nomor Anak dalam keluarga yang dipunyai oleh kelompok sampel kasus jumlah sampel penelitian 92 pasangan.
Salah satu hipotesisnya adalah Anak yang berstatus gizi kurang/buruk, lebih besar risikonya untuk mempunyai IQ sedang sampai lambat dari pada Anak yang berstatus gizi baik/sedang.
Hasil analisis bivariat OR status gizi = 5.22, OR pernah sakit kejang dan demam = 9.14, OR yang pernah sakit berat = 5.69, OR umur ibu hamil kurang 20 tahun atau lebih 35 tahun = 3.05, OR kondisi ibu hamil = 4.32 dengan masing-masing p <0,05.
Hasil analisis dengan regresi logistik multivariat didapat persamaan logit IQ = -4.8275 + 2.6392 (kondisi kesehatan ibu) + 2.1811 (status gizi) + 2.0385 (pernah sakit berat) + 2.0008 (pernah sakit kejang demam) + 1.2888 (jarak kelahiran) + e.
Kesimpulan dari analisis diatas menunjukkan status gizi merupakan salah satu faktor yang terpenting dalam meningkatkan kecerdasan Anak di sarankan penyuluhan gizi yang lebih difokuskan lagi kepada penambahan BB/U.

One of significance effort providing wide impact toward the improvement of human resources quality is enhancing public health nutrient. Nutrient status is made up of a factor determining life quality and working productivity. General objective of nutrient improvement program in Long Term Development II is stipulated to improve public nutrient status which is aimed to intelligence enhancement and working productivity in frame of supporting human resources quality.
The purpose of this research is to find out the correlation between nutrient status and other factors with intelligence of Kindergarten students at Kotip Depok. The selection of Kotip Depok as a research area for the 22 of the Kindergartens have had IG test on October, 1 995, involved 1008 children, while UPKG activity has been undergone well from year to year at Kotip Depok and its society consist of various ethnic groups.
This research is a retrospective control case research, where the case sample are children having less than 109 IQs, while control sample are children having more than 110 IQs, taken from equal Kindergarten based upon the age and children number in family owned by cases sample group, the total samples are 92 couples.
One of the hypothesis is bad/poor Child nutrient status has bigger risk to have average to slow IQ compared with those who have medium/good nutrient status.
Bivariat analysis result of OR concerning nutrient status = 5.22, OR ever had convulsion and fever = 9.14, OR ever had serious ill = 5.69, OR for pregnant mother under 20 years old or up to 35 years old = 3.05, OR for pregnant mother condition = 4.32 with p <0.05 respectively.
Logit IQ Equation = -4.8275 + 2.6392 (mother?s healt condition) + 2.1811 (nutrient status) + 2.0385 (ever had serious ill) + 2.0008 (ever had convulsion and fever) + 1.2888 (birth range) + e, in accordance with analysis results with multivariate logistic regression.
The conclusion of the stated above analysis indicate that nutrient status is the most important factor in improving Child's intelligence, it is suggested that the nutrient extension is focused more on BB/U increasingly."
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdiana
"Kegemukan dan obesitas merupakan salah satu masalah kesehatan yang bisa berlanjut sampai dewasa. Kegemukan dan obesitas pada anak berdampak serius terhadap kesehatan, yang merupakan faktor risiko untuk menderita penyakit jantung, diabetes dan darah tinggi pada usia muda. Proporsi kegemukan dan obesitas pada anak sekolah Taman Kanak-kanak di Wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya yaitu 17,8%.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara durasi pemberian ASI dengan kejadian kegemukan pada anak Taman Kanak-kanak dengan mengontrol covariat (ASI eksklusif, jenis kelamin, berat badan lahir, urutan kelahiran, berat badan ibu, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, pendapatan keluarga dan pola konsumsi makanan). Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Maret sampai April di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang Tahun 2010.
Penelitian ini mengunakan desain kasus kontrol. Kasus adalah anak taman kanak-kanak yang termasuk dalam kategori gemuk berdasarkan indeks BB/TB dengan kelompok > 2 SD - ≤ 3 SD dan kontrol adalah anak taman kanak-kanak yang termasuk dalam kategori normal berdasarkan indeks BB/TB dengan kelompok ≥ -2SD - ≤ 2SD (baku rujukan WHO 2005). Dalam penelitian ini jumlah sampel sebanyak 366 (kasus 101 dan kontrol 265). Data dianalisis dengan analisis univariat, bivariat dan multivariat dengan uji regresi logistik ganda.
Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan antara durasi pemberian ASI dengan kejadian kegemukan. Anak yang diberi durasi ASI > 6-12 bulan memiliki risiko 0,54 kali dan > 12 bulan memiliki risiko 0,31 kali untuk terjadinya kegemukan dibanding anak yang mendapatkan durasi ASI ≤ 6 bulan (faktor protektif) setelah dikontrol oleh ASI eksklusif, berat badan ibu dan jenis kelamin. Upaya pencegahan kegemukan dan obesitas pada anak untuk menghindari masalah kesehatan pada usia kehidupan selanjutnya dapat dilakukan secara dini, salah satunya dengan pemberian ASI. Perlunya kerjasama antara Puskesmas dengan Sekolah Taman Kanak-kanak dengan melibatkan orang tua dalam mensosialisasikan pentingnya ASI dan dalam menjalankan program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), sehingga dapat mengetahui status kesehatan anak Taman Kanak-kanak.

Overweight and obesity is one health problem that may continue into adulthood. Overweight and obesity in children have serious consequences on health, which is a risk factor for heart disease, diabetes and high blood pressure at a young age. The proportion of overweight and obesity among school children in kindergarten regional heath center Lubuk Buaya is 17,8%.
The purpose of this studi is to determine the relationship between duration of breastfeeding and the occurrence of obesity in children kindergarten by controlling covariat (exclusive breastfeeding, sex, birth weight, birt order, maternal weight, maternal education, maternal occupation, family income and food consumption patterns). This research was conducted from March to April in the working area health center Lubuk Buaya Padang year 2010.
This research of case control design. The case is a child in kindergarten is included in the overweight category according to the index weight / height with a group of> 2 SD - ≤ 3 SD and controls were kindergarten children who are included in the normal category based on the index weight / height with the group ≥-2SD - ≤ 2SD (standard reference WHO 2005). In this study there were 366 samples (101 cases and 265 controls). Data were analyzed by univariate analysis, bivariate and multivariate logistic regression test.
The result showed that there was a relationship between duration of breastfeeding and the occurrence of obesity. Children are given the duration of breastfeeding >6-12 months have a risk 0,54 times and > 12 months had 0,31 times the risk for the occurrence of obesity than children who received ≤6 months duration of breastfeeding (protective factor) after being controlled by exclusive breastfeeding, weight loss mother and sex. Efforts to prevent overweight and obesity in children to avoid health problems at the age of the next life may be one of them with early breastfeeding. The necessity of cooperation between the health center with a kindergarten School by involving parents in disseminating the importance of breastfeeding and in running the business school health program (UKS), so it can know the health status of kindergarten children.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T41329
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fierdania Yusvita
"Perkembangan kognitif seorang anak dipenaruhi oleh beberapa faktor, salah satimya adalah penempan bilingualisme. Penelitian ini menganalisis mengenai pengaruh penerapan bilingualisme terhadap perkembangan kognitif seorang anak, khususnya anak usia prasekolah. Rancangan penelitian menggunakan rancangan deskriptif korelatif. Metode pemilihan sampel menggunakan systematic random sampling dan melibatkan 44 orang anak usia 4-5 tahun yang bersekolah di TK Miftahul Ulum dan TK Miftahul Jannah Kota Depok. Sebanyak 77,3% responden memiliki perkembangan kognitif yang tinggi dengan adanya penerapan bilingualisme. Hasil penelitian secara statistik menunjukkan terdapat pengaruh yang bermakna antara bilingualisme dan perkembangan kognitif anak usia prasekolah (4-5 tahun) (p = 0,003).

Miflahulum and TK Mylahul Jannah Kota Depok Children 's cognitive development is influenced by several factors, such as the implementation of bilingualism. It could be gained through bilingual’s application in formal education. One of the most suitable ages is in kindergarten. This research studied about the influence of bilingual implementation to student’s cognitive development, especially preschool students. The study used descriptive- correlative design and systematic random sampling. The study involved of 44 students between 4-5 years old studying at TK MM‘ahulum and TK Mytahul Jannah Kota Depok. The result showed that 77,3 % students applying bilingualism had high cognitive development. Statistically it showed that there was a significant effect between bilingualism and cognitive development in preschool children (p=0,003)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5756
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>