Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 74801 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Kecemasan dapat timbul pada ibu yang memiliki balita yang mengalami gangguan napsu makan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apakah yang paling mempengaruhi tingkat kecemasan ibu dengan balita yang mengalami gangguan napsu makan. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskritif sederhana terhadap 30 orang responden pada ibu yang memiliki anak balita di RW 02 Kelurahan Paseban pada tanggal 3-4 Januari 2003. lnstrumen penelitian berupa kuesioner. Setelah data terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan statistik sederhana. Hasilnya bahwa tingkat kecemasan ibu yang di pengaruhi faktor pengetahuan berada pada tingkat cemas berat yaitu 70% nilai rata-rata 14,73, lingkungan dalam tingkat cemas sedang 46,66 %, nillai rata rata 12,13, sedangkan sosial budaya pada tingkat cemas berat yaitu 46,67 % nilai rata-rata 15,6. Peneliti menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang paling mempengaruhi gangguan nafsu makan balita adalah sosial budaya dan bila balita mengalami gangguan napsu makan maka semua ibu akan mengalami kecemasan yang pada umumnya berada pada tingkat kecemasan berat."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
TA5163
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1 sampai dengan 30 Januari 2002 di unit
Fisioterapi Rumah Sakit Islam Jakarta Timur . Tujuan Penelitian adalah untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan yang dialami ibu saat
mengantar anaknya terapi inhalasi dan fisioterapi dada . Adapun pertanyaan yang
diajukan pada kuisioner mencakup faktor yang dianggap mempunyai pengaruh terhadap
tingkat kecemasan ibu . Metodologi yang digunakan menggunakan deskriptif sederhana
Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan angket dan observasi langsung kepada
responden yang telah ditentukan berdasarkan pembatasan umur klien ( dibawah satu
tahun ). Instrumen berisi pertanyaan tentang data demografi, pengetahuan / pemahaman
ibu tentang terapi inhalasi , aspek psiko sosial , dan pemahaman ibu tentang program
pengobatan dan perawatan serta lembar observasi tentang respon ibu saat anaknya
dilakukan terapi inhalasi dan fisioterapi dada. Data terkumpul dari 24 responden
kemudian diulah, di dapatkan hasil ,jumlah usia terbanyak ( 50 % ) adalah ibu dengan
usia antara 21 - 30 tahun, pendidikan ( SLTA) SS %, Pekerjaan ( IRT ) 71 %, dan agama
( Islam ) 100 %. Faktor pemahaman ibu tentang perawatan dan pengobatan mempunyai
kontribusi besar terhadap tingkat kecemasan ibu. Hal ini dapat dilihat pada hasil angket
yang disebarkan , yaitu sebanyak 45 %. Sedangkan dua faktor lainnya, yaitu tingkat
pemahaman / pengetahuan ibu tentang terapi inhalasi dan fisioterapi dada serta aspek
psilkologis menunjukkan angka 36 % dan 19 %. "
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5190
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Ibu primigravida yang melakukan perawatan ante natal di RB. Bidan Ningsih
kemungkinan besar akan mengalami kecemasan akibat perubahan yang terjadi, baik perubahan
fisiologis maupun psikologis dan kemampuan ibu dalam beradaptasi, selain itu ibu khawatir
terjadi kelainan pada janinnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasannya yaitu
faktor demografi terdiri dari usia, pendidikan dan suku, kedua adalah faktor sistem lingkungan
terdiri dari riwayat kesehatan fisik, keuangan dan pekerjaan, hubungan dengan anggota keluarga
dan teman, ketiga adalah faktor sistem personal responden, terdiri dari sumber koping, komitmen
personal, aspirasi personal, dan prioritas kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-
faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan ibu primigravida dalam melakukan perawatan
ante natal, dengan menggunakan desain deskriptif sederhana dengan 20 sampel yang memenuhi
kriteria, yang seharusnya 30 sampel. Sebelumnya sampel diuji coba pada 5 orang responden.
Hasil penelitian didapatkan bahwa faktor yang paling dominan terjadinya kecemasan adalah
faktor ekonomi (responden yang pendapatannya rendah) dan penyakit yang diderita responden
pada saat melakukan perawatan ante natal, yaitu penyakit hipertensi dan gastritis. Dari faktor-
faktor yang mempengaruhi tersebut didapatkan ibu primigravida yang mengalami kecemasan
ringan sebanyak 15 responden, yaitu sekitar 75 % dan kecemasan sedang sebanyak 5 responden,
yaitu sekitar 25 %."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5158
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Masa prenatal adalah waktu yang sangat berarti untuk mempersiapkan fisik
dan psikologis bagi ibu hamil dan pasangannya dalam rnempersiapkan kelahiran bayi
dan menjadi orangtua, Ibu hamil pada trimester ketiga memiliki suatu harapan akan
proses persalinan yang aman dan nyaman bagi dirinya dan bayi yang akan
dilahirkannya , tetapi seringkali hal itu berubah menjadi suatu perasaan khawatir
terhadap proses persalinan yang akan dijalaninya (Bobak et al, 1995);
Pada penelitian ini pertanyaan penelitian yang ada berdasarkan konsep terkait
adalah apakah faktor-faktor yang mempengambi tingkat kecemasan pada ibu
primigravida trimester ketiga dalam menanti persalinan? Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang rnempengaruhi tingkat kecemasan ibu
hamil trimester tiga dalam menanti hari persalian. Penelitian dilakukan secara total
sampling kepada seluruh ibu hamil pertamakali dengan usia kehamilan lebih dari 28
minggu yang melakukan perneriksaan kehamilan di Puskesmas kecamatan
Pasanninggu, Jakarta Selatan pada rninggu ketiga bulan Januari 2002. Desain yang
digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif sederhana, dimana jumlah responden
sebanyak 11 orang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Pada penelitian ini peneliti
menggunakan alat pengumpul data berupa lembar kuesioner yang dibuat oleh peneliti.
Analisa data dilakukan dengan membuat tabulasi dan data kuesioner yang
dikumpulkan, kemudian dihitung dalam bentuk prosentase untuk setiap kategori,
selanjutnya dilakukan perhitungan statistik berupa distribusi frekuensi dari masing-
masing kriteria variable dan mengarnbil kesimpulan dari hasil perhitungan tersebut.
Hasil yang diperoleh ternyata hanya 9,1 % responden mengalami kecemasan
berat dan 36,4% rnengalami tingkat kecemasan sedang. Pada penelitian ini ditemukan
dna faktor yang sangat dominau yang mempengaruhi tingkat kecemasan ibu
primigravida dalam menanti hari persalinan, yaitu usia ibu saat kehamilan dan
keuangan. Agar penelitian selanjutnya lebih akurat lagi hasilnya, diharapkan
penelitian yang dilakukan dapat rnenggunakan sample dalam skala besar dan
melakukan pengkajian lebih lanjut terhadap responden, pasangan serta keluarganya."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5217
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Hingga saat ini, AIDS masih dianggap sebagai penyakit yang menakutkan. Belum lagi stigma yang berkembang di masyarakat yang menganggap para penderita AIDS sebagai orang yang memiliki cara hidup yang berbeda dengan yang dianggap dapat diterima oleh orang banyak, sehingga tidak jarang penderita HIV/AIDS yang akan kembali ke rumah justru akan dikucilkan oleh masyarakat sehingga dapat menimbulkan reaksi kecemasan penderita. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan klien HIV / AIDS yang akan kembali ke rumah / lingkungan keluarga dilakukan penelitian terhadap 20 responden yang dirawat di IRNA-A lantai VI dan lRNA-B lantai IV Kiri RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta dari tanggal 8-12-2004 sampai tanggal 22—12—2004. Metoda yang digunakan adalah deskripsi sederhana dan alat pengumpul data berupa kuesioner. Hasil peneIitian yang didapat menggambarkan bahwa dukungan psikologis merupakan faktor yang paling tinggi mempengaruhi tingkat kecemasan klien yaitu sebesar 16,6%. Faktor — faktor lain yang mempengaruhi tingkat kecemasan penderita yaitu status fisik (15,2%), faktor perilaku (15,07%), problem dalam keluarga (14,6%), faktor sosial budaya (13,56%), mekanisme koping yang dimiliki (13,18%), serta akses pelayanan kesehatan (11,6%). Semantara derajat kecemasan klien HIV / AIDS yang akan kembali ke rumah paling tinggi pada tingkat kecemasan ringan yaitu sebesar 50%."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
TA5330
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Kecemasan dapat diekspresikan secara langsung melalui perubahan fisiologis dan perilaku sedangkan secara tidak langsung melalui timbulnya gejala atau mekanisme koping sebagai upaya untuk melawan kecemasan tersebut. Diagnosa yang merupakan vonis akhir bagi klien dapat merupakan stressor terhadap integritas seseorang yang dapat membangkitkan reaksi stress baik secara fisiologis maupun psikologis. Tidak semua orang yang mengalami stressor psikologis akan menclerita gangguan cemas yang sama , hal ini tergantung pada struktur kepribadiannya juga banyak faktor yang mempengaruhinya , antara lain demografi, status fisik, dukungan psikologi, problem dalam keluarga, pelayanan kesehatan, prilaku, mekanisme koping, sosial budaya dan spiritual.
Untuk mengetahui sejauh mana derajat kecemasan seseorang apakah ringan, sedang, berat atau panik telah dilakukan penelitian terhadap 20 orang yang sedang dirawat di IRNA - A Lantai VI dan IRNA - B Lantai IV kiri, yang dilaksanakan pada tanggal 12 Juli s/d 12 Oktober 2002. Metode yang digunakan adalah deskriptif sederhana dan alat pengumpul data berupa kuesioner dengan hasil penelitian sebagai berikut : dari data demografi ditemukan : Jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki (80 % ), usia terbanyak antara 21 - 30 tahun ( 70 %), agama yaitu Islam ( Y5 % ), tingkat pendidikan sebagian besar SLTA ( 60 % ) , belum menikah 13 orang (65 % ).
Mayoritas responden menunjukkan tingkat kecemasan berat (40%) saat didiagnosa I-IIV positif/ AIDS dengan faktor faktor yang mempengaruhinya yaitu :
faktor status fisik (1,30), faktor dukungan psikologi (2,8), faktor problem dalam keluarga (295), faktor akses pelayanan kesehatan (2,95), faktor perilaku (3,05), faktor mekanisme koping (2,6), faktor sosial budaya (2.28) dan faktor spiritual (2.7) I A Keterbatasan penelitian antara lain : kurangnya waktu, jumlah sarnpel teratas, klien ternyata banyak yang belum mengetahui status kesehatannya sendiri sehingga tidak dapat digeneralisasi."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5115
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tuti Pradianto
"Posyandu merupakan kegiatan dari, oleh dan untuk masyarakat, serta merupakan wadah kegiatan guna pembinaan kelangsungan hidup anak dan pembinaan perkembangan anak. Keberhasilan penyelenggaraan Posyandu dipengaruhi oleh penggunaan Posyandu oleh masyarakat setempat. Sejauh mana pemanfaatan Posyandu serta faktor-faktor apa yang mempengaruhinya masih belum diketahui. Pada kenyataannya cakupan Posyandu di Bogor Barat masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi perilaku ibu balita dalam penggunaan Posyandu.
Janis penelitian yang dipakai adalah cross sectional dengan pengambilan sampel secara systematic random sampling. Dari 10 faktor yang diteliti, hanya 4 .faktor yang memberikan hasil dalam analisa. Dari uji regresi ganda didapatkan faktor pekerjaan (status bekerja) ibu, persepsi ibu tentang jarak Posyandu, persepsi ibu tentang waktu buka Posyandu, dan persepsi ibu tentang perilaku kader mempunyai pengaruh bermakna terhadap index kunjungan (penggunaan) Posyandu. Sedangkan faktor lainnya yaitu faktor pendidikan ibu, pengetahuan ibu tentang Posyandu, persepsi ibu tentang jenis pelayanan di Posyandu, persepsi ibu tentang perilaku petugas, adanya jaminan kesehatan/ asuransi kesehatan dan pendagatan keluarga tidak mempunyai hubungan dengan index penggunaan Posyandu.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tingkat kelangsungan anak balita dalam mengikuti program penimbangan di Posyandu cukup baik. Ada 4 faktor yang mempunyai pengaruh bermakna terhadap penggunaan Posyandu yaitu pekerjaan ibu, persepsi ibu tentang jarak Posyandu, persepsi ibu tentang waktu buka Posyandu dan persepsi ibu tentang perilaku kader.
Dengan demikian intervensi yang disarankan adalah memperbaiki persepsi ibu tentang perilaku kader, menelaah lebih lanjut terhadap persepsi jarak Posyandu dan persepsi ibu tentang waktu buka Posyandu apakah sesuai dengan kenyataan atau tidak. Kemudian membahasnya untuk memperoleh intervensi yang tepat.
Akhirnya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi perilaku ibu balita dalam penggunaan Posyandu dengan populasi yang berbeda agar dapat ditarik kesimpulan yang lebih tepat."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Iswantoro
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan karena masih tingginya angka KKP di Nusa Tenggara Barat dan tingkat kesehatan yang masih rendah.
Secara umum penelitian bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang tingkat konsumsi makanan anak balita pada keluarga nelayan dan beberapa faktor yang mempengaruhinya. Tingkat konsumsi makanan diperoleh dengan mentransfer makanan yang dimakan dalam bentuk kalori dan protein.
Lebih rinci lagi penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran pengaruh pendapatan keluarga nelayan terhadap tingkat konsumsi makanan anak balitanya. Juga faktor lain yang terkandung dalam diri Anak seperti umur dan jenis kelamin,dan yang terkandung dalam diri orang tua terutama ibu adalah tingkat pendidikan, pengetahuan tentang makanan yang baik.
Penelitian ini dilakukan di kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur Nusa tenggara Barat
Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendapatan cross sectional dengan tehnik analisis kuantitatif dan kualitatif. Pengambilan data kuantitatif dilakukan dengan wawancara terstruktur menggunakan kuesioner dan pengukuran pada tehnik recall 24 jam makan. Data kualitatif dilakukan dengan tehnik wawancara mendalam dan observasi lapangan.
Data yang diperoleh diolah secara statistik dengan tehnik analisis distribusi frekwensi, uji Chi Square , Analisis varians satu faktor (ONEWAY), korelasi Pearson's, regresi sederhana dalam bentuk logaritma dan regresi logistik. Pada data kualitatif diperoleh dengan cara indepth interview, observasi. Data kualitatif dipakai sebagai pendukung data kuantitatif, untuk mempertajam analisis mengenai kondisi sosial masyarakat.
Penelitian ini dilakukan terhadap keluarga nelayan yang mempunyai anak balita dengan jumlah sampel 250. Akan tetapi karena banyak terjadi drop out maka jumlah sampel berkurang menjadi 299 responden. Penelitian dilakukan pada lima desa kawasan pantai yaitu Tanjung Luar, Pijot, Jerowaru, Pemongkong dan Batunampar.
Hasil penelitian mendapatkan bahwa kondisi masyarakat keluarga nelayan di kecamatan keruak masih sangat memprihatinkan. Tingkat Konsumsi Makanan masih rendah untuk mencapai jumlah kalori dan protein yang dianjurkan. Tingkat pendapatan tidak merata, kebanyakan masih berada pada tingkat kemiskinan. Pendidikan yang diperoleh juga masih rendah dan masih banyak responden yang tidak pernah sekolah. Kemampuan membaca juga masih rendah, begitu juga kemampuan berkomunikasi juga masih belum baik.
Hasil analisis hubungan antar variabel dengan tehnik multivariate logistic regression didapatkan bahwa umur batita, kemampuan berbahasa ibu dan kemampuan membaca KK dengan konsumsi makanan bermakna. Sedangkan untuk penegetahuan tentang makanan yang baik tidak menunjukkan hubungan yang bermakana dengan konsumsi makanan. Pada varaibel pendapatan diperoleh hubungan yang berfluktuasi yaitu ketika berhubungan dengan konsumsi kalori bermakna tapi pada protein tidak bermakna dan untuk kedua-duanya bermakna.
Hasil analisis tersebut membuktikan bahwa faktor anak sangat penting dimana pada umur tersebut anak membutuhkan makan yang cukup untuk perkembangan fisik dan mentalnya. Faktor ibu di pedesaan perlu dilihat yaitu ketika tingkat pendidikan tidak bisa memberi indikasi yang baik maka kemampuan berbahsa Indonesia dijadikan sebagai indikator pada ibu di pedesaan. Pada Ayah (KK) diturunkan pada indikator kemampuan membaca. Pengetahuan ibu tentang makanan yang baik tidak selalu menjamin akan terjadinya tingkat konsumsi yang baik pula akan tetapi pengetahuan lebih terkekang adanya dominasi ketidak berdayaan dan kebiasaan makan. Tingkat pendapatan memang sebagai variabel utama dalam menentukan jumlah konsumsi dimana terjadi hubungan positif, akan tetapi dari hasil analisis demand melalui koefisien elastisitas menunjukkan perubahan kenaikan tingkat konsumsi sangat lamban.
Untuk itu perlu dipikirkan bagaimana dalam penanganan masalah kekurangan konsumsi makanan pada anak balita di keluarga nelayan kecamatan Keruak. Beberapa saran yang dapat kami ajukan adalah pertama kali ciptakan rasa aman pada masyrakat. Diberikan alternatif pekerjaan pada saat musim paceklik atau budidaya kawasan pantai. Memberi bantuan tehnologi madya pada nelayan. Penyuluhan tentang pentingnya makanan terutama sumber laut yang optimal, penyuluhan hendaknya disampaikan dengan bahasa yang mereka mengerti. Kembangkan lagi pendidikan non-formal untuk pemberantasan buta aksara, buta bahasa dan buta angka. Mengoptimalkan lembaga-lembaga kesehatan yang sudah ada dengan membentuk jaringan-jaringan dari tingkat dinas Kabupaten sampai kepada tingkat Kader Posyandu. Libatkan tokoh agama untuk menyampaikan informasi masalah kesehatan dan gizi.
Penelitian ini juga menyarankan adanya monitoring tentang kebiasaan makan, diharapkan melalui-beberapa penyuluhan tentang kesehatan dan gizi, masyarakat bisa memanfaatkan sumber makanan yang optimal.
Daftar Bacaan : 65 (1973 - 1992)
"
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Prajurit yang menjadi korban dalam tugas operasifpertempuran dengan akibat kehilangan atau
cacat pada bagian tubuhnya mengalarni stres yang cukup berat. Kecemasan pada prajurit yang
nengalami cedera apabila tidak ditangani dengan sungguh-sungguh dan profesional dapat
Jerlanjut pada gangguan jiwa yang Iebih berat . Dengan adanya respon psikologis berupa
zecemasan, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang faktor-faktor apa sajakah yang
nempengaruhi iingkat kecemasan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang
nempengaruhi tingkat kecemasan pada prajurit korban tempur di wilayah kelja Kodam Jaya.
desain yang digunakan adalah deskriptif korelasi dan cara pengambilan sampel dengan total
sampling. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 4 Desember 2004 dengan jumlah responden 36
rang. Alat pengumpulan data yang digunakan berupa kuesioner yang mencakup variabel umur,
endidikan, suport sistem, mekanisme koping, dan tingkat kecemasan. Hasil penelitian
idapatkan bahwa masih ada responden yang mengalami cemas berat-panik scbanyak 14
asponden (38,9 %). Sedangkan yang paling berpengaruh terhadap tingkat kecemasan adalah
ekanisme koping (p value = 0,003). Berdasarkan hasil penelitian ini saran yang dapat diberikan
dalah meningkatkan mekanisme koping pada prajurit korban tempur yang cedera clengan
lemberikan bimbingan, motivasi dan arahan. Untuk peneliti selanjutnya dapat menggali Iebih
njut faktor Iain yang mempengaruhi tingkat kecemasan dengan jumlah sampel yang Iebih besar
hingga dapat digeneralisasikan."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
TA5332
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Melahirkan adalah proses alamiah yang terjadi pada wanita. Selain perubahan fisik reaksi psikososial terhadap proses persalinan dialami oleh wanita dan pasangannya. Respon psikososial yang umumnya terjadi pada pasangan wanita yang rnelahirkan adalah kecemasan selama menunggui proses persalinan. Respon tersebut di pengaruhi oleh pengalaman, usia, social budaya, kekhawatiran tcrhadap keselamatan istri dan bayi Penelitian ini berjudul faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan suami yang menunnggui proses pcrsalinan istri primipara di IRNA A RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecemasan suami yang menunggui proses persalinan istri primipara dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini dilakukan di IRNA A Lt. II kanan RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta. Desain penelitian menggunakan deskripsi sederhana dengan teknik pengambilan sample convenience sampling, jumlah sample sebanyak 20 orang, Data dianalisa dengan statistik deskriptif mengglmakan tendensi sentral. Penelitian ini telah menemukan rata-rata suami yang menunggui istri primipara melahirkan mengalami kecemasan sedang dengan nilai mean 41,5 dan SD 7,6. Falctor-faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan tersebut rata-rata karena kurang pengalaman dengan mean 7 dan SD 1,34, social budaya kurang mendukung dengan mean 14,95 dan SD 3,35, kekhawatiran terhadap keselamatan istri dan bayi dengan mean 22,4 dan SD 3,58. Sementara itu faktor pengetahuan responden didapatkan hasil rata-rata cukup dengan mean 19,5 dan SD 3.35. Dalam penelitian ini belum menemukan kekuatan hubungan antara faktor-faktor tersebut"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5216
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>