Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 109416 dokumen yang sesuai dengan query
cover
[Fakultas Teknik Universitas Indonesia, ], 2007
T40747
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muharam Noor
"Perusahaan jasa konsultan arsitektur merupakan salah satu cakupan area industri jasa konstruksi yang memerlukan pembenahan terutama dalam peningkatan kinerja waktu dan kinerja mutu untuk mencapai kesuksesan di dunia persaingan yang semakin ketat dan global. Pembenahan terhadap penyimpangan faktor internal merupakan satu langkah awal yang perlu dilakukan, karena masalah internal dihasilkan sendiri oleh perusahaan dan berada dalam kendali organisasi perusahaan, antara lain terdiri dari manajemen, sumber daya manusia, manajemen sumber daya manusia, keuangan, budaya perusahaan, dan sumber daya lainnya. Pendekatan yang tepat untuk dapat meningkatkan kinerja perusahaan jasa konsultan arsitektur adalah dengan mengidentifikasi dan menganalisa pengaruh faktor-faktor internal perusahaan jasa konsultan arsitektur. terhadap peningkatan kinerja waktu dan kinerja mutu proyek.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor internal pada perusahaan jasa konsultan arsitektur yang berpengaruh terhadap peningkatan kinerja waktu dan mutu proyek. Dari hasil survey atau penyebaran kuesioner dan analisa AHP dapat diketahui faktor-faktor internal yang paling berpengaruh terhadap peningkatan kinerja waktu dan mutu proyek.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor manajemen dan faktor sumber daya manusia merupakan faktor utama yang mempengaruhi indicator kinerja waktu dan kinerja mutu proyek sehingga dapat disimpulkan pengelolaan yang baik terhadap faktor internal tersebut dapat meningkatkan kinerja waktu dan kinerja mutu proyek perusahaan jasa konsultan arsitektur.

The architecture firm is one area from many area in the construction industry, it need reconciliation in project performance especially in time and quality performance to gain success in global world competition. Reconciliation in internal factors is a one step need to be done, because internal factors are created by the firm and control by the firm, the internal factors consists of management, human resources, management of human resources, finance, culture of the firm, and other resources. The exact approach to improve performance of the architecture firm is to identified and analyzed internal factors in architecture firm that effect the improvement of project performance especially in time and quality performance.
This research objective is to identified and analyzed internal factors in architecture firm that effect the improvement of project performance especially in time and quality performance. From the survey?s result and the use of Analytical Hierarchy Process (AHP) we should found the internal factors that significantly effect the improvement of project performance especially in time and quality performance.
This research has shown that the management factor, and human resources factor are significant factors that effect the improvement of project performance especially in time and quality performance, hence it will be concluded that proper organize for the management factor and human resources factor should improve the project performance of architecture firm especially in time performance and quality performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T25061
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tony Ferdinansyah
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T24798
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Abdul Fatah
"Era globalisasi ditandai dengan adanya pertumbuhan perekonomian dunia yang tanpa batas, perubahan politik yang radikal dan inovasi teknologi yang tinggi. Bagi aparat pemerintah, sebagai pelaksana pemerintahan dan penggerak roda pembangunan maka ketiga hal tersebut perlu diantisipasi agar pemerintahan dan pembangunan dapat berjalan sesuai yang digariskan dalam GBHN. Salah satu bentuk antisipasi di bidang kepegawaian adalah dengan meningkatkan kualitas aparat yang handal, profesional dan berdaya guna serta berhasil guna. Dalam upaya mendapatkan aparat tersebut, dari sekian banyak segi yang menentukan, salah satunya adalah segi perencanaan SDM.
Namun demikian, di Jajaran Setjen Depdagri masih terdapat permasalahan, yaitu dalam penempatan pegawai baru. Di mana sering terjadi penolakan oleh unit-unit organisasi di lingkungan Depdagri, akibatnya pegawai baru tersebut dipaksakan penempatannya pada organisasi lain yang dapat menampung. Selain itu dalam penentuan kualifikasi pendidikan, masih terjadi ketidaksesuaian. Atas dasar permasalahan tersebut maka yang menjadi permasalahan adalah faktor-faktor apa saja. yang berpengaruh terhadap kualitas aparat perencanaan SDM.
Hasil penelitian dapat diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas perencanaan SDM di lingkungan Setjen Depdagri dari aspek organisasi adalah forrrursi, jumlah personel, dan keterkaitan antar bagian, gaji, perumahan dan transportasi, metode dan prosedur kerja (waktu kerja, sumber informasi/data dan penanganan data), hubungan atasan dan bawahan serta perangkat pendukung. Dari aspek individu adalah pendidikan, ketranipilan, motivasi, loyalitas, kepatuhan, kreativitas, dan pengalaman perencanaan. Sedangkan dari aspek lingkungan adalah kondisi pasar tenaga kerja yang meliputi kualitas dan kuantitas tenaga kerja.
Berdasarkan temuan tersebut maka diupayakan peningkatan kualitas perencanaan melalui peningkatan kualitas SDM perencana. Selain itu, dapat diambil kebijaksanaan strategis yang didasarkan pada misi yang jelas pada tiap aktivitas.
Dengan demikian maka perencanaan SDM perlu dijalankan dengan menggunakan prosedur manajemen modern. Karena kesalahan perencanaan SDM ini akan berakibat pemborosan dan terhambatnya jalan pemerintahan akibat ditangani oleh personel yang tidak sesuai dengan kebutuhan pekerjaannya. Hal lain yang perlu ditinjau keinbali adalah keberadaan legalitas kepegawaian yang mengatur manajemen kepegawaian di lingkungan pemerintahan, terutama di lingkungan Setjen Depdagri."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferry Indrawan
"Penelitian ini berfokus pada Implementasi Kebijakan anggaran berbasis kinerja di lingkungan Sekretariat Jenderal Departemen Hukum dan HAM RI untuk menciptakan transparansi dan akuntabilitas penyusunan anggaran dan pelaksanaan anggaran. Penyusunan anggaran dan pelaksanaan anggaran Departemen Hukum dan HAM RI dilakukan di Biro Perencanaan dan Biro Keuangan
Penyusunan dan pelaksanaan anggaran ini menggunakan sistem anggaran berbasis kinerja. Teori yang digunakan dalam penyusunan tesis ini adalah George C. Edwards III (1980) dan teori pendukung lainnya.
Penelitian ini termasuk penelitian analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Penentuan sample dengan cara Simple Random Sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam dengan 2 orang pejabat di lingkungan Biro Keuangan dan Biro Perencanaan Sekretariat Jenderal dan, Data yang terkumpul diolah dengan SPSS 16.0, deskriptif analisa berdasarkan empat aspek berdasarkan teori George C. Edwards III (1980) yaitu sumber daya, komunikasi, sikap/disposisi dan struktur birokrasi.
Kesimpulan dari hasil penelitian, faktor komunikasi yang terdapat dalam implementasi kebijakan anggaran berbasis kinerja berada pada kriteria tidak baik sedangkan faktor sumber daya, faktor sikap/disposisi, faktor struktur birokrasi berada pada kriteria sedang, yang mengartikan bahwa faktor komunikasi belum mendukung keberhasilan implementasi anggaran berbasis kinerja dan masih ada kendala dalam mengimplementasikan kebijakan anggaran berbasis kinerja.

This research is focus on the Implementation of budget policy base on working in the environment of Secretary General of Justice and Human Rights of Republic of Indonesia in order to create and transparency of accountability in budget arranging and budget implementation. Budget arranging and budget implementation in Justice and Human Rights Departemen of Republic of Indonesia is under planning bureu and financial bureu.
Budget arranging and implementation use performance base budget system on working capability. The theories used in preparing this thesis are George C. Edwards III ( 1980) and other supporting theory.
This research include descriptive analysis research with qualitative and is quantitative approaching. Sample difining use simple random sampling way. Data collecting used deeply interview with 2 (two ) senior officer ftom financial bureu of Secretary General and the data are processed with SPSS 16.0, analysis descriptive is based on 4 ( four) aspect of the theory of George C. Edward III ( 1980 ) which are resources, communication, attitude/disposition, and bureaucracy structure.
Conclusion from result of research, Communications factor which there are in implementation policy of performance budget reside in bad criterion while resource factor, attitude factor / disposition, bureaucracy structure factor reside in criterion, interpreting that Communications factor not yet supported efficacy of budget implementation performance budget and constraint there is still in implementation policy of performance budget.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T26888
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fitri Natriawan
"Realita bisnis tahun 90-an kondisinya memang sudah jauh berbeda dari situasi bisnis dalam dasawarsa sebelumnya. Dalam dasawarsa 70-an sampai tahun 80-an, perkembangan bisnis relative stabil dan masih bisa diprediksi. Sekarang ini, perubahan bisnispun semakin cepat sehingga memberikan tantangan sekaligus peluang bagi perusahaan yang mampu mengadaptasi setiap gejolak perubahan yang terjadi dimana pasar semakin kompleks dan tersegmentasi. Hal ini terlihat pada salah satu kasus ? Caterpillar?S FX Whammy ? dimana pada awal 1980 dollars menguat terhadap yen, sehingga harga equipment dari Caterpillar relatif naik terhadap harga equipment Komatsu sehingga kemampuan bersaing (Competitive Advantage ) Komatsu lebih kuat dibandingkan Caterpilaar. Hal tersebut berdampak terhadap penjualan dan revenue-nya yang berkurang. Hal yang sama terjadi pada PT. AAA dimana dengan pengaruh faktor eksternal ; naiknya nilai US$, harga BBM dan terjadinya inflasi serta pengaruh faktor internal yakni ; terjadinya kerusakan alat produksi dan waktu pemeliharaan yang lama sangat mempengaruhi kinerja PT. AAA. Berdasarkan hal tersebut, maka dalam penulisan ini akan dilakukan suatu identifikasi terhadap faktor resiko apakah yang mempengaruhi profitabilitas perusahaan dan seberapa besar dampak yang ditimbulkan serta tindakan apa yang diperlukan untuk mengatasi resiko tersebut dengan case study ? PT. AAA ?. Proses pelaksanaan analisis dilakukan dengan mengunakan Formal Safety Assesment atau Manajemen Resiko Serta menggunakan simulasi monte carlo terhadap variable resiko yang mempengaruhi kinerja PT. AAA sehingga diperoleh model resiko, dimana variable yang berpengaruh terhadap kinerja adalah belum mencukupi subsidi untuk pelayanan keperintisan (X3) memberikan variasi sebesar -5,5 %, Terbatasnya bengkel di wilayah Timur Indonesia (X6) memberikan variasi sebesar -4,7 % dan Efisiensi biaya pemeliharaan rutin alat produksi (X25) memberikan variasi sebesar -12,5 %. Sedangkan PDRB memberikan variasi sebesar 87,5%. Secara keseluruhan model resiko mampu menjelaskan kinerja perusahaan (R2) sebesar 86,6 %. Sementara tindakan yang dilakukan memberikan benefit per cost sebesar Rp. 5,26,-.

Business condition in the 90-ies was very different to the previous 70-ies and 80-ies where development was stable and predictable. Recently, business grew rapidly which because a challenge and opportunity for the company. Increasing complexity of market segmentation, for example in a case at PT. Caterpillar FX Whammy, equipment price of caterpillar more higher than Komatsu equipment because USD fluctuation Yen. This condition because a competitive advantage for Komatsu against than Caterpillar. Also on selling was revenue of Caterpillar has decreased. This phenomenon also applied to PT. AAA. External factors USD fluctuation risen fuel price and inflation including internal factors damage production tools and maintenance problem to influence on PT. AAA Profitability. These issues became the basis for on the identification of risk factor that influence company profitability and the impact of profitability. Also problem solving for this problem, study case on PT. AAA. Analysis method is using Formal Safety Assessment (FSA) or Risk Management by Monte Carlo simulation with risk variable that influence on PT. AAA productivity. Therefore, result of this study is risk model analysis where variable of productivity give under subsidy by Public Service (X3) about -5.5%. A few number of workshop in the west part of Indonesia (X5) give variation about -4.7% and cost efficiency of production tools routines (X25) give variation about -12.5%. Beside, GDRP give variation about 87.5%. In general risk model will explain the company productivity (R2) about 86.6%. However, action plan for this problem will give cost benefit about Rp. 5.26,-."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T23293
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdinand Fassa
"Saat ini banyak developer membangun proyek perumahan dengan segala fasilitas yang ditawarkan. Mulai dari perumahan sederhana sampai dengan perumahan mewah. Peran identifikasi faktor-faktor resiko dalam proyek pembangunan perumahan pada umumnya sering tidak diperhatikan pihak perusahaan khususnya kontraktor sebagai pihak pelaksana, sehingga hal ini tanpa disadari bisa menyebabkan terjadinya pembengkakan biaya diluar perencanaan yang ada. Penelitian yang dilakukan adalah untuk mempelajari tentang faktor-faktor apa saja yang sangat mempengaruhi kinerja biaya dalam suatu proyek pembangunan perumahan. Dimana penelitian ini dilihat dari sudut pandang kontraktor sebagai pelaksana konstruksi.
Hasil akhir dari penelitian ini adalah untuk mencari faktor-faktor apa saja yang paling dominan dalam mempengaruhi kinerja biaya konstruksi sehingga nantinya bisa membantu mengurangi ataupun mencegah terjadinya pembengkakan biaya dari proyek yang akan dikerjakan oleh suatu perusahaan jasa konstruksi khususnya pada proyek pembangunan perumahan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada dua faktor resiko yang paling signifikan dalam mempengaruhi kinerja biaya konstruksi yaitu penjadwalan proyek yang buruk dan skill SDM yang buruk.

Nowdays every developer make housing project with all facilities that they give. From small housing to luxurius housing. Roles risk identification factors in construction companies commonly did not notice by the contractor as the excecutioner, so this things can cause cost overrun. This paper search how risk factors can disturb cost performace in housing project. Which is saw at contractor side.
Goal of this paper is to find the most significant factors in disturbing cost performance, in the it can help to overcome cost overrun in housing project. The conclusion of this paper is there are two significant factors that disturb cost performance. First Bad schedulling and second bad human resource skill."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T25057
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Efni
"Seorang investor akan menanamkan modal pada suatu perusahaan di Bursa Efek setelah melihat prospek perusahaan tersebut. Prospek perusahaan sangat berkaitan erat dengan keadaan perekonomian secara nasional dan internasional serta lingkungan dimana perusahaan tersebut berada. Karena keadaan perekonomian nasional dan internasional secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi return yang diharapkan dan besarnya resiko yang akan ditanggung investor. Demikian juga halnya dengan lingkungan perusahaan tentu akan mempengaruhi return dan resiko bagi investor.
Untuk mendapatkan return yang layak tidaklah lepas dari harga sekuritas itu sendiri. Harga dari sekuritas ini tentunya sudah mencerminkan resiko yang akan ditanggung oleh Investor. Karena berdasarkan model CAPM maupun market model resiko mempunyai hubungan yang positif dan linier dengan tingkat return yang diharapkan. Sedangkan pengukur resiko yang relevan adalah beta. Beta itu sendiri adalah resiko yang tidak dapat dihilangkanItau disebut juga dengan resiko sistimatis ( resiko pasar ).
Berkaitan dengan hal diatas maka dalam penelitian ini penulis mencoba untuk mengamati faktor - faktor yang mempengaruhi resiko sistimatis. Pada penelitian ini penulis mencoba menganalisa faktor - faktor apa yang mempunyai pengaruh terhadap resiko sistimatis ( ß ) dengan cara melihat hubungan faktor - faktor sensitivitas penjualan, total biaya dan total hutang akibat perubahan GDP, inflasi dan tingkat bunga, rasio-rasio keuangan dan ukuran perusahaan ( firm size ) dengan resiko sistimatis (ß ). Dalam menganalisa pengaruh faktor - faktor sensitivitas penjualan, total biaya dan total hutang akibat perubahan GDP, inflasi dan tingkat bunga terhadap perubahan resiko sistimatis maka pada penelitian ini menggunakan variabel ekonomi makro yaitu GDP, inflasi dan tingkat bunga yang dikaitkan dengan sensitivitas penjualan, total biaya dan total hutang.
Sedangkan untuk menganalisa pengaruh rasio - rasio keuangan terhadap perubahan resiko sistimatis digunakan rasio-rasio keuangan yaitu rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas, rasio profitabilitas dan rasio-rasio pasar modal. Dan untuk menganalisa pengaruhi ukuran perusahaan ( firm size ) terhadap perubahan resiko sistimatis digunakan total aktiva untuk menentukan ukuran perusahaan. Adapun periode pengamatan yang dilakukan adalah mulai dari tahun 1993 sampai dengan tahun 1997.
Didalam menganalisa pengaruh senstivitas penjualan akibat perubahan GDP, sensitivitas total biaya akibat perubahan inflasi dan total hutang akibat perubahan tingkat bunga dari individu perusahaan terhadap perubahan resiko sistimatis maka analisa dilakukan terhadap seluruh perusahaan yang menjadi sampel tanpa membedakan ukuran perusahaannya. Maka hasil regresi linier berganda menunjukkan bahwa R2 ( koefisien determinasi) yang sangat kecil yaitu 0.02931 ( 2.93%) sedangkan nilai F sebesar 1.0064 dengan level signifikan 0.3933 (tidak signifikan ). Sedangkan berdasarkan uji t statistik ketiga variabel sensitivitas penjualan, total biaya dan total hutang akibat perubahan GDP, inflasi dan tingkat bunga dari perusahaan juga tidak signifikan, meskipun dengan membedakan analisa berdasarkan ukuran perusahaan ( firm size ) yaitu perusahaan besar dan perusahaan kecil. Untuk analisa terhadap perusahaan besar R2 (koefisien determinasi ) sebesar 0,0465 sedangkan nilai F sebesar 0.5364 denlgan level signifikan 0.6606. Bila dilihat dari nilai Fnya berarti secara bersama-sama sensitivitas penjualan, total biaya dan total hutang akibat perubahan GDP, inflasi dan tingkat bunga tidak mempunyai pengaruh terhadap perubahan resiko sistimatis. Demikian halnya dengan uji t dimana secara individu sensitivitas penjualan, total biaya dan total hutang akibat perubahan GDP, inflasi dan tingkat bunga tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap perubahan resiko sistimatis pada level 10%.
Walau hasil pengujian tanda ketiga variabel tersebut tidak semuanya sesuai dengan yang diharapkan yaitu tingkat bunga yang mempunyai tanda negatif. Untuk pengujian perusahaan kecil menghasilkan R2 sebesar 0.02166 dan nilai F sebesar 0.43537 dengan level signifikan sebesar 0.7285 berarti ketiga variabel sensitivitas penjualan, total biaya dan total hutang akibat perubahan GDP, inflasi dan tingkat bunga secara bersama sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan pada level 10%. Hasil pengujian menunjukkan bahwa tanda koefisien regresi ketiga variabel tersebut tidak sesuai dengan harapan yaitu sensitivitas penjualan akibat perubahan GDP mempunyai tanda negatif.
Untuk menganalisa pengaruh rasio- rasio keuangan terhadap perubahan resiko sistimatis maka pada penelitian ini jugs dibedakan atas analisa pengaruh faktor-faktor rasio keuangan terhadap perubahan resiko sistimatis untuk keseluruhan, perusahaan yang diambil sebagai sampel tanpa membedakan ukuran perusahaan ( firm size ).
Maka berdasarkan hasil regresi linier berganda didapat R2 sebesar 0.62150 dan nilai F sebesar 17.8570 dengan level signifikan sebesar 0.0000. Hal ini berarti secara bersama - sama variabel rasio keuangan yaitu Current Ratio ( CR ), Debt Equity Ratio ( DER ), Gross Profit Margin (GPM ), Long Tenn. Debt to Equity Ratio ( LDE ), Operating Profit Margin (OPM ), Price Earning Ratio ( PER) , Dividend Yield ( DY ) dan rata rata Total Aktiva ( ATA). Sedangkan berdasarkan uji t maka 7 variabel dari 8 rasio keuangan yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perubahan resiko sistimatis yaitu CR, DER, GPM, LDE, OPM, PER dan ATA. Sedangkan berdasarkan hasil regresi tersebut ternyata ada beberapa variabel yang tandanya tidak sesuai dengan yang diharapkan yaitu ATA, CR, LDE, OPM dan DY.
Sedangkan membedakan perusahaan yang menjadi sampel berdasarkan ukuran perusahaan ( firm size ), maka rasio - rasio keuangan yang mempengaruhi perubahan resiko sistimatis juga berbeda. Untuk perusahaan besar rasio keuangan yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perubahan resiko sistimatis yaitu Current Ratio ( CR ), Debt Ratio ( DR ), Gross Profit Margin(GPM ), Inventory Turn Over (ITO ) dan Operating Profit Margin ( GPM) dan variabel yang tidak signifikan yaitu Net Profit Margin (NPM) dan Earning Per Share (EPS ). Sedang berdasarkan hasil regresi linier berganda diperoleh R2 sebesar 0.3252 dan nilai F sebesar 2.0403 dengan level signifikan sebesar 0.0825 (signifikan pada level 10 %). Sedangkan tanda koefisien regresi yang sesuai dengan yang diharapkan yaitu CR, DR, GPM, ITO dan OPM.
Sedang pada Perusahaan Kecil berdasarkan hasil regresi linier berganda diperoleh R2 sebesar 0.4671 dan nilai F sebesar 6.1357 dengan level signifikan sebesar 0.000. Hal ini berarti bahwa secara bersama - sama rasio keuangan yaitu Account Receivable Turn Over ( ARTO ), Dividend Yield ( DY ), Long Term Debt to Total Asset ( LTDA ), Net Profit Margin (NPM ), Price Book Value ( PBV ), Total Asset Turn Over ( TAS ), Inventory Turn Over ( ITO ), dan Operating Profit Margin ( OPM ) mempunyai kontribusi terhadap perubahan resiko sistimatis. Berdasarkan uji t maka dari 8 variabel rasio keuangan diatas hanya 6 variabel saja yang mempunyai pengaruh yang signifikan yaitu ARTO, DY, LTDA, NPM, PBV dan TAS. Sedangkan tanda koefisien regresi yang dihasilkan yang sesuai dengan yang diharapkan adalah ARTO, LTDA, NPM, dan ITO."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferry Indrawan
"Penelitian ini berfokus pada Implementasi Kebijakan anggaran berbasis kinerja di lingkungan Sekretariat Jenderal Departemen Hukum dan HAM RI untuk menciptakan transparansi dan akuntabilitas penyusunan anggaran dan pelaksanaan anggaran. Penyusunan anggaran dan pelaksanaan anggaran Departemen Hukum dan HAM RI dilakukan di Biro Perencanaan dan Biro Keuangan.
Penyusunan dan pelaksanaan anggaran ini menggunakan sistem anggaran berbasis kinerja. Teori yang digunakan dalam penyusunan tesis ini adalah George C. Edwards III (1980) dan teori pendukung lainnya.
Penelitian ini termasuk penelitian analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Penentuan sample dengan cara Simple Random Sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam dengan 2 orang pejabat di lingkungan Biro Keuangan dan Biro Perencanaan Sekretariat Jenderal dan. Data yang terkumpul diolah dengan SPSS 16.0, deskriptif analisa berdasarkan empat aspek berdasarkan teori George C. Edwards III (1980) yaitu sumber daya, komunikasi, sikap/disposisi dan struktur birokrasi.
Kesimpulan dari hasil penelitian, faktor komunikasi yang terdapat dalam implementasi kebijakan anggaran berbasis kinerja berada pada kriteria tidak baik sedangkan faktor sumber daya, faktor sikap/disposisi, faktor struktur birokrasi berada pada kriteria sedang, yang mengartikan bahwa faktor komunikasi belum mendukung keberhasilan implementasi anggaran berbasis kinerja dan masih ada kendala dalam mengimplementasikan kebijakan anggaran berbasis kinerja.

This research is focus on the Implementation of budget policy base on working in the environment of Secretary General of Justice and Human Rights of Republic of Indonesia in order to create and transparency of accountability in budget arranging and budget implementation. Budget arranging and budget implementation in Justice and Human Rights Departemen of Republic of Indonesia is under planning bureu and Financial bureu.
Budget arranging and implementation use performance base budget system on working capability. The theoiies used in preparing this thesis are George C. Edwards III ( 1980) and other supporting theory.
This research include descriptive analysis research with qualitative and is quantitative approaching. Sample difining use simple random sampling way. Data collecting used deeply interview with 2 (two ) senior officer from Financial bureu of Secretary General and the data are processed with SPSS 16.0, analysis descriptive is based on 4 ( four) aspect of the theory of George C. Edward III ( 1980 ) which are resources, communication, attitude/disposition, and bureaucracy structure.
Conclusion from result of research, Communications factor which there are in implementation policy of performance budget reside in bad criterion while resource factor, attitude factor / disposition, bureaucracy structure factor reside in criterion, interpreting that Communications factor not yet supported efficacy of budget implementation performance budget and constraint there is still in implementation policy of performance budget.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T26905
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>