Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 196353 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wahyu Purnomosidi
"Perkembangan pasar aplikasi dan layanan 3G sejak pertama kali diluncurkan di Indonesia pada tahun 2006 hingga hampir 3 tahun belakangan ini nampaknya belum dapat menunjukkan hasil yang optimal. Jika dibandingkan dengan jumlah total pelanggan seluler GSM, maka jumlah pelanggan maupun pengguna aplikasi dan layanan 3G masih sangat kecil. Hal tersebut tentunya mengindikasikan adanya kegagalan pasar serta masih rendahnya antusiasme konsumen seluler GSM dalam menggunakan aplikasi dan layanan 3G. Mengetahui faktor - faktor dari perspektif konsumen dalam hubungannya dengan intensitas penggunaan aplikasi dan layanan 3G sangat penting untuk diamati sebagai landasan dalam penyusunan strategi dan penentuan segmen pasar yang tepat oleh operator telekomunikasi sebagai penyedia aplikasi dan layanan 3G.
Tesis ini membahas tentang hubungan karakteristik konsumen seluler berbasis GSM dengan penggunaan aplikasi dan layanan 3G berbasis WCDMA di wilayah DKI Jakarta. Selain itu, pada penelitian ini juga akan dilakukan pembahasan mengenai tingkat kepuasan pelanggan dan pengguna 3G dari operator GSM penyedia 3G. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari hubungan ( korelasi ) antara karakteristik konsumen seluler GSM dengan penggunaan aplikasi dan layanan 3G, mengetahui popularitas 3G di kalangan konsumen seluler GSM, termasuk persepsi konsumen tentang 3G.
Dari hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi bagi operator untuk perbaikan proses segmentasi pasar agar lebih sesuai, serta perbaikan strategi yang bertujuan untuk meningkatkan penggunaan layanan 3G di kalangan konsumen seluler. Pengolahan data pada tesis ini menggunakan beberapa metode penelitian, yakni teknik/metode analisis korelasi Spearman Rank, dan koefisien kontingensi dengan uji chi kuadrat, yang diolah dengan bantuan software SPSS versi 15, serta analisis kepuasan pelanggan dengan teknik/metode gap analysis, dan Customer Satisfaction Index.

Market development of 3G?s applications and services since first launched in Indonesia in 2006 to almost 3 years seems not to show an optimal result. If compared with the total number of GSM cellular subscribers, the number of user or subscribers in 3G's application and services are still very small. This certainly indicates a failure of market and low consumers enthusiasm in using 3G?s application and service. Knowing the various constraint from the consumer?s perspective is very important things for determine the appropriate strategy and market segment by the services and applications provider.
This thesis discuss about analyzes the relationship on consumers characteristics of GSM cellular related to 3G applications and services in Jakarta region. On the other hand, This thesis also analyzes about 3G?s customer satisfaction. The purpose of this research is to find out the relationship between GSM consumer characteristics with their preferences in using 3G?s applications and services, including consumers perception about 3G, popularity of 3G in GSM's consumer, and also observe in 3G?s customer satisfaction.
In addition, the result of this research are expected to provide information for the operators of 3G to improve their market segmentation to be more appropriate, and improvement strategy that aims to increase the use of 3G application and service. In additional, to find out a correlation between variables, it used Spearman rank analysis, and coefficient contingency with chi - square test, which are processed by SPSS version 15. Then, to observed about 3G?s customer satisfaction, gap analysis and customer satisfaction index are used as tools in this thesis."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T26770
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Purnomosidi
"Perkembangan pasar aplikasi dan layanan 3G sejak pertama kali diluncurkan di Indonesia pada tahun 2006 hingga hampir 3 tahun belakangan ini nampaknya belum dapat menunjukkan hasil yang optimal. Jika dibandingkan dengan jumlah total pelanggan seluler GSM, maka jumlah pelanggan maupun pengguna aplikasi dan layanan 3G masih sangat kecil. Hal tersebut tentunya mengindikasikan adanya kegagalan pasar serta masih rendahnya antusiasme konsumen seluler GSM dalam menggunakan aplikasi dan layanan 3G. Mengetahui faktor - faktor dari perspektif konsumen dalam hubungannya dengan intensitas penggunaan aplikasi dan layanan 3G sangat penting untuk diamati sebagai landasan dalam penyusunan strategi dan penentuan segmen pasar yang tepat oleh operator telekomunikasi sebagai penyedia aplikasi dan layanan 3G. Tesis ini membahas tentang hubungan karakteristik konsumen seluler berbasis GSM dengan penggunaan aplikasi dan layanan 3G berbasis WCDMA di wilayah DKI Jakarta. Selain itu, pada penelitian ini juga akan dilakukan pembahasan mengenai tingkat kepuasan pelanggan dan pengguna 3G dari operator GSM penyedia 3G. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari hubungan ( korelasi ) antara karakteristik konsumen seluler GSM dengan penggunaan aplikasi dan layanan 3G, mengetahui popularitas 3G di kalangan konsumen seluler GSM, termasuk persepsi konsumen tentang 3G. Dari hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi bagi operator untuk perbaikan proses segmentasi pasar agar lebih sesuai, serta perbaikan strategi yang bertujuan untuk meningkatkan penggunaan layanan 3G di kalangan konsumen seluler. Pengolahan data pada tesis ini menggunakan beberapa metode penelitian, yakni teknik/metode analisis korelasi Spearman Rank, dan koefisien kontingensi dengan uji chi kuadrat, yang diolah dengan bantuan software SPSS versi 15, serta analisis kepuasan pelanggan dengan teknik/metode gap analysis, dan Customer Satisfaction Index.

Market development of 3G's applications and services since first launched in Indonesia in 2006 to almost 3 years seems not to show an optimal result. If compared with the total number of GSM cellular subscribers, the number of user or subscribers in 3G's application and services are still very small. This certainly indicates a failure of market and low consumers enthusiasm in using 3G's application and service. Knowing the various constraint from the consumer's perspective is very important things for determine the appropriate strategy and market segment by the services and applications provider. This thesis discuss about analyzes the relationship on consumers characteristics of GSM cellular related to 3G applications and services in Jakarta region. On the other hand, This thesis also analyzes about 3G's customer satisfaction. The purpose of this research is to find out the relationship between GSM consumer characteristics with their preferences in using 3G's applications and services, including consumers perception about 3G, popularity of 3G in GSM's consumer, and also observe in 3G's customer satisfaction. In addition, the result of this research are expected to provide information for the operators of 3G to improve their market segmentation to be more appropriate, and improvement strategy that aims to increase the use of 3G application and service. In additional, to find out a correlation between variables, it used Spearman rank analysis, and coefficient contingency with chi - square test, which are processed by SPSS version 15. Then, to observed about 3G's customer satisfaction, gap analysis and customer satisfaction index are used as tools in this thesis."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T41009
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Deris Riyansyah
"Kebutuhan pelanggan akan layanan multimedia broadband dengan kecepatan akses yang lebih cepat terus meningkat, bukan tidak mungkin layanan 3G yang ada saat ini sudah tidak dapat lagi memenuhi harapan pelanggannya. Walaupun masih menjadi pertanyaan tentang sampai dimana batasan bentuk layanan multimedia broadband dimasa mendatang, teknologi LTE diharapkan dapat mewadahi memberikan solusi layanan yang terintegrasi baik layanan eksisting maupun layanan masa depan. Implementasi LTE sebagai teknologi wireless broadband akan sangat menarik, khususnya di daerah DKI Jakarta dengan luas wilayah 740,28 km2 dan jumlah penduduk sekitar 10 juta jiwa.
Pendekatan dilakukan dengan perhitungan kapasitas dan analisa ekonomi kelayakan investasi penyelenggaraan layanan LTE. Perhitungan kapasitas menunjukan bahwa BTS LTE yang diperlukan di DKI Jakarta adalah sebanyak 455. Pertumbuhan pelanggannya broadband Telkomsel diperkirakan mencapai 7.000 user per bulan, angka churn rate di asumsikan 10%, analisa NPV menunjukan angka positif dan analisa IRR didapat sebesar 52%. Analisa pacback periode menunjukan lama waktu kembalinya modal adalah selama 4 tahun 2 Bulan. Dengan demikian proyek ini layak untuk di implementasikan.

Customer requirement of broadband multimedia services with more high speeds access rise faster, it is not impossible that 3G services now are no longer able to meet the expectations of customers. Although still become a question where is the boundaries of broadband multimedia services in the future, LTE technology expected to facilitate providing integrated service solutions both existing services and future services. LTE implementations as broadband wireless technology will be very interesting, particularly in the DKI Jakarta area with a total area of 740,28 km2 and a population of approximately 10 million people.
The approach done by calculating the capacity, and economic analysis of investment feasibility for LTE services. Capacity calculations show that the LTE base stations required 455 in DKI Jakarta. Telkomsel?s broadband subscriber growth expected to reach 7000 users per month, the rate of churn rate is assumed 10%, NPV analysis shows positive figures and analysis obtained 52% IRR. Pacback analysis showed long periods of time is the return of capital over four years. And 2 Month. Thus this project are feasible to implement.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T39603
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Deris Riyansyah
"Kebutuhan pelanggan akan layanan multimedia broadband dengan kecepatan akses yang lebih cepat terus meningkat, bukan tidak mungkin layanan 3G yang ada saat ini sudah tidak dapat lagi memenuhi harapan pelanggannya. Walaupun masih menjadi pertanyaan tentang sampai dimana batasan bentuk layanan multimedia broadband dimasa mendatang, teknologi LTE diharapkan dapat mewadahi memberikan solusi layanan yang terintegrasi baik layanan eksisting maupun layanan masa depan.
Implementasi LTE sebagai teknologi wireless broadband akan sangat menarik, khususnya di daerah DKI Jakarta dengan luas wilayah 740,28 km2 dan jumlah penduduk sekitar 10 juta jiwa. Pendekatan dilakukan dengan perhitungan kapasitas dan analisa ekonomi kelayakan investasi penyelenggaraan layanan LTE. Perhitungan kapasitas menunjukan bahwa BTS LTE yang diperlukan di DKI Jakarta adalah sebanyak 455. Pertumbuhan pelanggannya broadband Telkomsel diperkirakan mencapai 7.000 user per bulan, angka churn rate di asumsikan 10%, analisa NPV menunjukan angka positif dan analisa IRR didapat sebesar 52%. Analisa pacback periode menunjukan lama waktu kembalinya modal adalah selama 4 tahun 2 Bulan. Dengan demikian proyek ini layak untuk di implementasikan.

Customer requirement of broadband multimedia services with more high speeds access rise faster, it is not impossible that 3G services now are no longer able to meet the expectations of customers. Although still become a question where is the boundaries of broadband multimedia services in the future, LTE technology expected to facilitate providing integrated service solutions both existing services and future services.
LTE implementations as broadband wireless technology will be very interesting, particularly in the DKI Jakarta area with a total area of 740,28 km2 and a population of approximately 10 million people. The approach done by calculating the capacity, and economic analysis of investment feasibility for LTE services. Capacity calculations show that the LTE base stations required 455 in DKI Jakarta. Telkomsel's broadband subscriber growth expected to reach 7000 users per month, the rate of churn rate is assumed 10%, NPV analysis shows positive figures and analysis obtained 52% IRR. Pacback analysis showed long periods of time is the return of capital over four years. And 2 Month. Thus this project are feasible to implement."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27830
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Putut Tunggul Bawono
"Layanan dan fitur yang dimiliki WCDMA dapat membuka peluang bisnis baru bagi operator. Jasa layanan yang secara terus-menerus dikembangkan sesuai tuntutan kebutuhan pasar, akan memperkuat eksistensi dan keberlanjutan suatu perusahaan. Kebutuhan pasar akan komunikasi selular tidak hanya sebagai komunikasi suara dan data, tapi juga sebagai komunikasi multimedia dengan tingkat mobilitas yang tinggi, kecepatan transfer data yang tinggi dan bandwidth yang lebar. Tapi, rencana bisnis tersebut membutuhkan biaya investasi seperti biaya lisensi dan penyediaan perangkat jaringan WCDMA dirasa cukup mahal oleh operator di Indonesia, padahal perkembangan jumlah pelanggan WCDMA di dunia terus meningkat pesat.
Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi layanan komunikasi selular generasi ketiga berbasis WCMDA diterapkan di Indonesia dan mengkaji strategi peningkatan layanannya. Aspek evaluasi layanan ditekankan pada aspek pemasaran, aspek teknologi, aspek ekonomi dan aspek sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan layanan komunikasi generasi ketiga berbasis WCDMA di Indonesia meningkat dengan relatif cepat dengan melihat waktu penggelarannya yang belum lama.
Penelitian dilakukan di Jakarta, dengan didukung oleh beberapa penelitian yang dilakukan sebelumnya. Hasil penelitian sebelumnya dijadikan data pendukung evaluasi layanan khusus untuk layanan komunikasi selular Generasi Ketiga Berbasis WCDMA. Data dikumpulkan menggunakan metode survei dengan cara pengumpulan data di suatu operator telekomunikasi selular dan studi literatur, selanjutnya data akan dianalisis, yang kemudian menghasilkan kesimpulan dan saran.
Penulisan ini disusun berdasarkan tahapan sebagai berikut : (1) Pendahuluan, (2) Wideband Code Division Multiple Access (WCDMA), (3) Evaluasi Penggunaan Layanan, (4) Analisis Dan Strategi Peningkatan Penggunaan Layanan, dan (5) Kesimpulan.

Services dan features that WCDMA has, can open a new business opportunity for telecommunication operators. Services which developed continously according to market needs, will strengthen the existence and company operations. Market needs in cellular communication not only as a voice dan data services, but also as a multimedia service with high mobility, high transfer rate, and wide bandwidth. But, that business plan need investment cost such as license cost and availability hardware WCDMA which quite expensive buy the operator in Indonesia, where as the amount of WCDMA subscribers in world increase.
The objective of this research is to evaluate the services of the 3rd generation cellular communication based on WCMDA use in Indonesia and elaborate the strategies needed to improve the usage of services. The aspect of services evaluation study is concentrated on marketing, technology, economy and social. The result of this research will show that the usage of services of 3rd generation celluar communication based on WCMDA in Indonesia has improved relatively significant although its new launch.
The research is conducted in Jakarta, supported by previous research. The result from previous research is the basis for developing the evaluation study of services especially for WCDMA based on 3rd generation cellular communication business. The data is gathered by using services usage data from cellular telecommunication operator and literature research. Then, the data will be applied to elaborate strategies needed to improve services usage, and eventually produce suggestions and conclusions.
The report is written according to the following phases : (1) Introduction, (2) Wideband Code Division Multiple Access (WCDMA), (3) Services Usage Evaluation, (4) Analysis and Strategies For Services Usage Improvement, and (5) Conclusion."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T24932
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Novianto
"Kehadiran teknologi WCDMA yang mampu memenuhi permintaan akan layanan multimedia dengan kecepatan tinggi dan bandwidth yang besar, tidak akan menghapus teknologi GSM yang telah hadir lebih dahulu. Teknologi WCDMA dan GSM diharapkan dapat saling mendukung dan menunjang kekurangan yang ada pada kedua teknologi tersebut. Sampai pada akhimya kedua teknologi tersebut dapat menjadi kesatuan yang utuh dalam rangka memenuhi kebutuhan komunikasi penggunanya yang semakin meningkat. Oleh karena itu diperlukan suatu interoperability antara Jaringan WCDMA dengan GSM.
Pada skripsi ini telah dilakukan pengambilan data dengan simulasi menggunakan software TEMS Investigation WCDMA 3.0 untuk melihat karakteristik interoperability antara Jaringan WCDMA dengan GSM. Simulasi dilakukan dengan cara drivetest untuk mengukur performansi sinyal WCDMA dan GSM, kemudian hasil simulasi tersebut dianalisa untuk dilihat karakteristik interoperability yang terjadi ketika simulasi. Adapun paramater-parameter yang dijadikan acuan untuk menganalisa interoperability tersebut adalah kekuatan dan kualitas sinyal dari WCDMA dan GSM. Bentuk interoperability yang terjadi pada simulasi berupa cell reselection.
Hasil pengukuran menunjukkan bahwa sebelum terjadinya interoperability dari WCDMA ke GSM, kualitas sinyal WCDMA menjadi semakin lemah (Ec/No = -14 dB) sampai di bawah ambang batas minimum (-13 dB) dan kekuatan sinyal WCDMA (RSCP) = -103 dBm, sedangkan kekuatan sinyal GSM (RxLevel = -82 dBm) di atas ambang batas minimum (-104 dBm). Delay pada cell reselection dari WCDMA ke GSM (3,5 - 4,4 detik) lebih besar dibandingkan delay pada cell reselection dari GSM ke WCDMA (1,1-1,2 detik)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40118
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adis Alifiawan
"Tesis ini menganalisis kasus interferensi pada pita frekuensi radio 2,1 GHz untuk layanan seluler 3G berbasis sistem UMTS akibat pemancaran gelombang radio pada pita frekuensi 1983,125 - 1990 MHz oleh PT. ST yang menggunakan sistem PCS-1900. Hasil penelitian ini mengusulkan konsep penyelesaian terhadap kasus interferensi dimaksud dengan cara mencabut penetapan pita frekuensi radio 1900 MHz dari PT. ST serta menetapkan pita frekuensi radio 2360 - 2375 MHz atau 2375 - 2390 MHz kepada PT. SFT pada 7 Zona Layanan yang ditinggalkan operator BWA 2,3 GHz dan mengarahkan untuk terciptanya konsolidasi pada 8 Zona Layanan lainnya antara PT. SFT dengan operator BWA 2,3 GHz.

This thesis analyzes the case of interference on 2.1 GHz band for UMTS-based 3G cellular services due to radio waves emission on 1983.125 - 1990 MHz band by PT. ST which is using PCS-1900 cellular system. Results of this study proposed a solution by revoking the 1900 MHz license from PT. ST and made new assignment on 2360 - 2375 MHz band or 2375 - 2390 MHz band to PT. SFT at 7 Service Zones which left by 2.3 GHz BWA operators and promote the consolidation at the remaining 8 Service Zones between PT. SFT with 2.3 GHz BWA operators."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
T38697
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Herdimas
"Pada persaingan pasar telekomunikasi saat ini, operator GSM perlu untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan maupun masyarakat umum sebagai pasar layanan telekomunikasi. Dengan banyaknya pilihan akan jasa telekomunikasi, pelanggan cenderung berpindah dari satu operator ke operator lainnya dikarenakan tidak merasa puas terhadap layanan yang diberikan. Oleh sebab itu operator GSM dalam membuat suatu kebijakan maupun untuk mempertahankan pelanggan yang telah mereka miliki, perlu untuk mempertimbangkan faktor kepuasan pelanggan. Hal ini bertujuan agar produk yang ditawarkan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat dan kualitas layanan dapat terjaga.
Tesis ini akan membahas tentang customer satification index atau tingkat kepuasan pelanggan pada industri jasa telekomunikasi di Indonesia, khususnya layanan voice pada layanan GSM. Kualitas layanan GSM yang dianalisis, antara lain: kegagalan melakukan panggilan, blank spot, call drop, kualitas suara, dan faktor tarif yang menjadi faktor persaingan utama saat ini di pasar telekomunikasi.
Berdasarkan hasil analisis maka dapat di simpulkan bahwa pelanggan Indonesia merupakan tariff oriented bukan kuality oriented. Selain itu Axis yang merupakan new commer di Telekomunikasi Indonesia memiliki kepuasan pelanggan tertinggi di antara operator GSM lainnya berdasarkan GAP analisis dan CSI analisys.

In competition of telecommunications market, the GSM operators need to know the needs and desires of the general public or customers as the market of telecommunication services. With so many options in telecommunication services, customers tend to move from one operator to another operator because they are not satisfied with the services. Therefore GSM operator in making a policy and to maintain their customers, need to consider the factors such as customer satisfaction. The purpose of making the customer satisfaction as base for the telecommunication operators is to make their product accepted by public, maintain their quality of service, and maintain their loyal customers.
This seminar will discuss about analyzes customer satisfaction index level or customer satisfaction in the telecommunication industry in Indonesia, especially about voice quality of GSM services. The voice quality of GSM services that analyze in this thesis, such as: the failure to call, blank spots, traffic at the busy hours such as at a feast, and the sound quality, also the rates factors which become the prime factor in competition among telecommunications operators.
Base on this analysis result, Indonesia subscriber are tariff oriented type and not Quality type. Axis from 5 operator which become object of telecommunication research, have highest customer satisfaction index in Indonesia telecommunication accourding to gap analysis and CSI analysis.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27627
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Daranawandi Fadjar
"Teknologi jaringan 3G WCDMA telah dioperasikan oleh operator telekomunikasi di Indonesia mulai pertengahan tahun 2006 dengan beraneka ragam layanan dan fitur. Adanya layanan dan fitur ini membuka peluang bisnis baru bagi operator maupun bagi perusahaan lain yang ingin berkecimpung dalam bisnis ini. Salah satu layanan yang berpotensi untuk dijadikan bisnis adalah layanan video on demand, yang merupakan bentuk layanan 3G dimana pelanggan dapat menikmati ataupun menyaksikan film atau video yang diinginkannya hanya melalui perangkat handphone yang dimilikinya, sehingga pelanggan dapat merasa nyaman, dan memiliki kebebasan dalam memilih hiburan yang diinginkan. Untuk mengetahui kelayakan perencanaan model bisnis revenue share video on demand di pada layanan 3G DKI Jakarta, perlu adanya suatu analisa perencanaan model bisnis. Analisa perencanaan model bisnis ini dibuat dengan meninjau beberapa aspek penting dalam perencanaan bisnis, yaitu : aspek pemasaran, aspek lingkungan industri, aspek teknologi, aspek regulasi, aspek sumber daya manusia dan aspek keuangan. Dalam analisa perencanaan ini untuk menentukan proyeksi pelanggan video on demand, digunakan acuan data dari PT. Telkomsel tahun 2005 sampai dengan tahun 2007. Perencanaan bisnis dibuat dengan menggunakan 3 skenario, yaitu skenario 1 dengan asumsi tarif layanan tetap, skenario 2 dengan asumsi tarif layanan naik, dan skenario 3 dengan asumsi tarif layanan turun. Dari hasil analisa seluruh aspek dapat disimpulkan bahwa model bisnis revenue share video on demand pada layanan 3G yang layak diterapkan di DKI Jakarta adalah dengan menggunakan skenario 1, dimana hasil dari analisa keuangannya diperoleh nilai parameter Payback Period selama 2 tahun, NPV USD 583,302 , IRR sebesar 43%, dan Profitability Index sebesar 1.458.

The 3G WCDMA network technology has been operated by the telecommunication operators in Indonesia since the middle of 2006 with various services and features. These services and features open a prospect of new lines of business for the operators and also for other companies who are interested to take part in this business. One of the service that has the potential to become a new line of business is the ?video on demand? service. Video on demand is a form of 3G services where customers can watch and enjoy watching films or videos that they want, simply through cellular phones, so that the customers feel comfortable and have the freedom in choosing the entertainment that they want. In order to understand the feasibility of revenue share video on demand business plan of the 3G service in DKI Jakarta, an analysis of a business plan model is necessary. The analysis of the business plan model is done by examining some important aspects in business planning, which are: the marketing, regulation, human resource, and financial aspects. This plan analysis is using data from PT. Telkomsel from the year 2005-2007 to forecast the video on demand customers. The business plans are made using three scenarios: the first scenario with the assumption of fixed tariff; the second scenario with the assumption of increasing tariff; and the third scenario with the assumption of decreasing tariff. The feasibility analysis result from all aspects leads to the first scenario as the most feasible to be applied in DKI Jakarta. The first scenario of revenue share video on demand business model of the 3G service has the value of Payback Period for 2 years, NPV USD 583,302 , 43% IRR, and 1.458 Profitability Index. In order to increase the profit of this business, it is advised to engage partnerships with several services/network operators in Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T40810
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joshua Kristanto
"Next Generation Mobile Network (NGMN) merupakan representasi sebuah model jaringan seluler baru yang berbasis Internet Protokol (IP) dalam menyediakan produk-produk seperti voice, multimedia, video dan sebagainya. Selama beberapa tahun terakhir, sejumlah operator telekomunikasi telah menyusun rencana untuk mengimplementasikan jaringan ini. Skripsi ini membahas perbandingan dari jaringan seluler generasi ke-3 (3G) dengan teknologi pertama yang diratifikasi sebagai NGMN, LTE, untuk melihat sejauh mana perbedaan kinerja antara keduanya serta dampak pengimplementasian jaringan NGMN ini. Dari hasil perbandingan didapati bahwa NGMN lebih unggul dibandingkan jaringan WCDMA 3G dalam ditinjau dari sisi teknologi, kapasitas, serta kualitas penyediaan layanan.

Next Generation Mobile Network (NGMN) is a representation of a new cellular network model based on Internet Protocol (IP) in providing products such as voice, multimedia, video and etc. Over the past few years, a number of telecom operators have been making plans to implement this network. This thesis discusses the comparison of cellular 3rd generation network (3G) with the first technology that was ratified as the NGMN, LTE, to see how far the performance difference between them and the impact of implementing this NGMN network. From the results of the comparison found that NGMN is more superior than the WCDMA 3G network in terms of the technology, capacity, and quality of service provision. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S971
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>