Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 153190 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Filbert Hilman Juwono
"Teknik OFDM merupakan teknik multicarrier yang mengefisienkan bandwidth. Penggunaan teknik OFDM dapat mengatasi multipath fading dan intersymbol interference (ISI). Namun demikian, OFDM mempunyai dua kelemahan, salah satunya adalah peak-to-average power ratio (PAPR) yang tinggi. PAPR yang tinggi akan menyebabkan distorsi nonlinear pada high power amplifier (HPA) karena HPA membatasi keluaran dengan nilai tertentu dan mengurangi efisiensi daya amplifier. Oleh karena itu, PAPR yang tinggi harus direduksi.
Metode reduksi PAPR yang diajukan adalah dengan menggabungkan Huffman coding dengan clipping dan filtering. Huffman coding akan mereduksi simbol-simbol yang sering muncul sehingga probabilitas mengulang simbol yang sama akan dieliminasi yang akan mencegah penjumlahan (superposisi) koheren dari sinyal-sinyal multicarrier yang menyebabkan peak yang sangat besar. Peak baru yang timbul akibat Huffman coding diharapkan dapat diatasi dengan CF, sehingga penurunan PAPR akan lebih optimal. Dengan menggunakan 52 subcarrier dan QPSK penurunan 7 dB dapat dicapai. Dengan menggunakan 16QAM dihasilkan penurunan 7,5 dB.

OFDM technique is a multicarrier modulation that has efficient bandwidth. The use of OFDM can overcome multipath fading and intersymbol interference (ISI). However, OFDM has two drawbacks, one of which is high peak-to-average power ratio (PAPR). High PAPR will cause nonlinear distortion when passed to high power amplifier (HPA) since HPA limits the output with certain value and reduces amplifier's power efficency. Therefore, high PAPR must be reduced.
This thesis proposes PAPR reduction method which combine Huffman coding and clipping and filtering (CF). Huffman coding will reduce the frequently transmitted symbols so that the probability to repeat the same symbols will be eliminated. It will prevent coherent superposition of multicarrier signals that cause very high peak. The new peak will be overcome by CF, therefore, PAPR reduction will be more optimal. By using 52 subcarriers and QPSK modulation, about 7 dB PAPR reduction is achieved. By using 16QAM, 7,5 dB reduction is achieved.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T25948
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Filbert Hilman Juwono
"Teknik OFDM merupakan teknik multicarrier yang mengefisienkan bandwidth. Penggunaan teknik OFDM dapat mengatasi multipath fading dan intersymbol interference (ISI). Namun demikian, OFDM mempunyai dua kelemahan, salah satunya adalah peak-to-average power ratio (PAPR) yang tinggi. PAPR yang tinggi akan menyebabkan distorsi nonlinear pada high power amplifier (HPA) karena HPA membatasi keluaran dengan nilai tertentu dan mengurangi efisiensi daya amplifier. Oleh karena itu, PAPR yang tinggi harus direduksi. Metode reduksi PAPR yang diajukan adalah dengan menggabungkan Huffman coding dengan clipping dan filtering. Huffman coding akan mereduksi simbol-simbol yang sering muncul sehingga probabilitas mengulang simbol yang sama akan dieliminasi yang akan mencegah penjumlahan (superposisi) koheren dari sinyal-sinyal multicarrier yang menyebabkan peak yang sangat besar. Peak baru yang timbul akibat Huffman coding diharapkan dapat diatasi dengan CF, sehingga penurunan PAPR akan lebih optimal. Dengan menggunakan 52 subcarrier dan QPSK penurunan 7 dB dapat dicapai. Dengan menggunakan 16QAM dihasilkan penurunan 7,5 dB.

OFDM technique is a multicarrier modulation that has efficient bandwidth. The use of OFDM can overcome multipath fading and intersymbol interference (ISI). However, OFDM has two drawbacks, one of which is high peak-to-average power ratio (PAPR). High PAPR will cause nonlinear distortion when passed to high power amplifier (HPA) since HPA limits the output with certain value and reduces amplifier?s power efficency. Therefore, high PAPR must be reduced. This thesis proposes PAPR reduction method which combine Huffman coding and clipping and filtering (CF). Huffman coding will reduce the frequently transmitted symbols so that the probability to repeat the same symbols will be eliminated. It will prevent coherent superposition of multicarrier signals that cause very high peak. The new peak will be overcome by CF, therefore, PAPR reduction will be more optimal. By using 52 subcarriers and QPSK modulation, about 7 dB PAPR reduction is achieved. By using 16QAM, 7,5 dB reduction is achieved."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T40896
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Budi Hartono
"Orthogonal Frequency Division Multiplexing atau OFDM merupakan teknik modulasi multicarrier, dimana antar subcarriernya satu dengan yang lain saling ortogonal. Karena sifat ortogonalitas ini, maka antar subcarrier yang berdekatan bisa dibuat overlapping tanpa menimbulkan efek intercarrier interference (ICI). Tetapi pada OFDM ini masih terdapat kelemahan dalam sistem transmisinya, yaitu masih tingginya Peak to Average Power Ratio (PAPR). Peak to Average Power Ratio atau PAPR merupakan perbandingan antara puncak daya maksimum terhadap harga daya rata-rata sinyal. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu metode untuk mereduksi PAPR pada sistem OFDM.
Huffman Coding merupakan suatu metode kompresi data dengan cara pembentukan pohon Huffman, melalui proses encoding (pembentukan kode) menyebabkan data tersebut dapat dikompresi dan proses decoding (penguraian kode) sehingga data tersebut dapat diterjemahkan kembali menjadi kode aslinya. Teknik reduksi PAPR yang digunakan dalam skripsi ini adalah dengan menggunakan Huffman Coding. Metode Huffman Coding mampu untuk menurunkan PAPR sebesar 5 dB, sehingga performance OFDM semakin baik.

Orthogonal Frequency Division Multiplexing or OFDM is a technique of multicarrier modulation, whose every subcarriers is orthogonal one another. Hence the nature of orthogonality, the nearby subcarrier can be overlapping without intercarrier interference (ICI) effect. But in the OFDM there are still some disadvantages in its transmition system, which is the over height of Peak to Average Power Ratio (PAPR). PAPR is the comparison of the top energy and the value energy in the mean signal. Therefore, there should be specific method to reduce PAPR in the OFDM system.
Huffman Coding is a data compression method by making the Huffman tree, through encoding process which is able to compress the data, and decoding process could be translated into the genuine code as well. The PAPR reduction technique which is discussed in this paper using Huffman Coding method. Huffman Coding method is able to reduce PAPR by 5 dB, so the OFDM performance would be good.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51363
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Randy Satria Putra
"ABSTRAK
Proses transmisi sinyal dari pengirim menuju ke penerima dalam system telekomunikasi memiliki gangguan noise dan multipath fading yang disebabkan oleh reflection, scattering, atau difraction. Data rate yang tinggi pada kanal fading menyebabkan bandwidth koheren kanal menjadi lebih sempit jika dibandingkan dengan bandwidth sinyal sehingga kanal mengalami frekuensi selektif fading. Untuk mengatasinya, salah satunya adalah dengan digunakannya teknik modulasi multi carrier dengan tujuan agar sinyal mengalami flat fading pada tiap subcarrier. Teknik multi carrier yang popular digunakan adalah Orthogonal Frequency Division Multiplex (OFDM). Namun, salah satu kekurangan teknik ini adalah nilai Peak to Average Power Ratio (PAPR) yang tinggi. PAPR merupakan perbandingan daya puncak dengan daya rata-rata sinyal. Nilai PAPR yang tinggi menyebabkan penurunan performasi sistem OFDM. Skripsi ini membahas perancangan dan analisis metode reduksi PAPR dengan menggunakan transformasi wavelet dan teknik clipping agar didapatkan reduksi PAPR yang lebih baik sehingga dapat meningkatkan performansi OFDM. Dari hasil perancangan dan analisa didapatkan penurunan nilai PAPR yang signifikan, khususnya pada wavelet rbio3.7 dan teknik Deep Clipping.

ABSTRACT
The process of signal transmission from transmitter to receiver in a telecommunication system has some disturbance such as noise and multipath fading caused by reflection, scattering, or difraction. High data rate in the fading channel causes the channel coherent bandwidth becomes narrower compared to the signal bandwidth so that the channel has frequency selective fading. To overcome this problem, the multi carrier modulation technique is used with the aim to have a flat signal fading on each subcarrier. The well-known multi-carrier technique is Orthogonal Frequency Division Multiplex (OFDM). However, one of the drawbacks of this technique is the Peak to Average Power Ratio (PAPR) is high. PAPR is ratio between the peak power and the average power of the signal. High PAPR values causes degradation in system?s performance. This thesis designs and analyses PAPR reduction using wavelet transform and clipping techniques in order to obtain better PAPR reduction to improve the performance of OFDM system. The results of design and analysis show a significant reduction in PAPR value, especially when wavelet rbio3.7 and Deep Clipping techniques are used."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42614
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yudhi Triprasetyo
"OFDM merupakan teknik multicarrier yang kini menjadi pilihan teknologi telekomunikasi untuk transmisi data rate yang tinggi. Kelemahan OFDM adalah PAPR yang tinggi dan sensitif terhadap error frekuensi carrier. PAPR yang tinggi disebabkan superposisi dari IFFT dan menyebabkan kompleksitas pada power amplifier. Untuk menangani permasalahan tersebut, terdapat beberapa teknik reduksi PAPR. Teknik reduksi PAPR yang sederhana adalah clipping, namun memberi dampak distorsi in-band dan out-of-band yang dapat mempengaruhi kinerja sistem. Untuk menangani penurunan kinerja BER karena teknik clipping, dapat digunakan kode koreksi kanal (ECC). Terdapat beberapa jenis teknik clipping, diantara lain yaitu deep clipping, classical clipping dan smooth clipping. kode ECC yang saat ini mendekati kinerja Shannon limit adalah kode Turbo dan kode LDPC. Tesis ini merancang kombinasi variasi clipping dengan teknik kode koreksi Turbo dan LDPC untuk mendapatkan sistem terbaik dalam memperoleh kinerja PAPR dan BER yang baik. Dari hasil perancangan dan hasil simulasi tersebut, didapatkan teknik classical clipping dengan kode Turbo untuk reduksi PAPR yang baik tanpa memberi penurunan BER yang besar dibandingkan teknik clipping lainnya untuk sistem OFDM.

OFDM is a multicarrier technique that becomes the main choice of telecommunication technology for high data rate transmision. The disadvantages of OFDM are high PAPR and sensitivity to carrier frequency error. High PAPR that caused by the superposition of IFFT gives inefficiency in power amplifier. To address these problems, there are several PAPR reduction techniques. The simplest PAPR reduction technique is clipping, but the impact of in-band and outof- band distortions affect the system's performance. Error Correction Channel (ECC) can be used to handle the BER degradation due to clipping technique. There are several types of clipping techniques such as deep clipping, classical clipping and smooth clipping. ECC codes which are close to Shannon limit are Turbo codes and LDPC codes. This thesis studies the effect of ECC codes to various clipping techniques to get better system's performance (better BER). From the simulation results, it is found that classical clipping technique with Turbo code yield better PAPR redution without a large decrease in BER compared to other clipping techniques."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T29513
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Novan Ferdian Djafar
"Dalam bidang komunikasi, ketersediaan bandwidth yang semakin terbatas mendorong timbulnya kebutuhan akan teknologi-teknologi yang dapat memanfaatkan bandwidth yang tersedia seoptimal mungkin. Salah satu teknologi yang memungkinkan penggunaan bandwidth lebih maksimal ialah Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM). OFDM merupakan salah satu teknik transmisi yang menggunakan beberapa buah frequency subcarrier yang saling tegak lurus (orthogonal). Karakteristik yang saling orthogonal membuat frequency subcarrier dapat saling overlap tanpa menimbulkan Interferensi.
Huffman coding adalah suatu metode kompresi data dengan cara pembentukan pohon Huffman melalui proses encoding menyebabkan data tersebut dapat dikompresi sehingga penggunaan Huffman coding pada rangkaian pengirim OFDM dapat semakin mengoptimalkan penggunaan bandwidth.
Pada Skripsi ini, dilakukan rancang bangun rangkaian pengirim OFDM dengan Huffman coding pada DSK (Digital Signal Processing Starter Kit) TMS320C6713 menggunakan Simulink. Dari hasil rancang bangun didapatkan bahwa rangkaian pengirim OFDM dengan Huffman code dapat dibangun dengan menggunakan Prosesor DSP (Digital Signal Processing).

In the communication field, bandwidth availability that is becoming more limited has caused the need for technologies that can make use of the bandwidth available optimally. One of the technologies that could maximize the use of bandwidth is Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) OFDM is one of the transmission techniques that uses frequency subcarriers which is orthogonal to each other. The frequency subcarriers orthogonality enables them to overlap with each other without producing interference.
Huffman coding is a method of data compression by making a Huffman tree in the encoding process which can causes data to be compress so that the use of Huffman coding in the OFDM transmitter can further optimize the bandwidth usage.
In this research, the design and development of OFDM Transmitter with Huffman Coding is built into DSK (Digital Signal Processing Starter Kit) TMS 320C6713 using Simulink. The result shows that OFDM Transmitter with Huffman Coding can be built by using DSP (Digital Signal Processing) Processor.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S52303
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Eko Sunarto
"OFDM merupakan teknik yang cukup menarik perhatian karena dapat mempertahankan performansinya dalam kondisi kanal yang buruk. Namun Teknik OFDM memiliki beberapa kelemahan yaitu PAPR yang tinggi dan sensitivitas terhadap error frekuensi carrier. PAPR yang tinggi menyebabkan interferensi dengan sinyal dari kanal lain, selain itu juga menyebabkan meningkatnya kekompleksitasan A/D converter maupun D/A converter serta mengurangi efisiensi dari power amplifier.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka digunakanlah teknik-teknik reduksi PAPR, yang salah satunya adalah metode companding μ-law transform. Namun disamping usaha untuk mereduksi PAPR pada sinyal OFDM, diupayakan untuk dapat meningkatkan performansi sinyal agar menjadi semakin baik dalam arti Bit Error Rate (BER) yang semakin rendah.
Dari penelitian sebelumnya pada sistem SC-FDMA, didapatkan bahwa dengan teknik wavelet transform 1 (satu) level dan companding, dapat meningkatkan performansi BER dan menurunkan PAPR. Tetapi bila level dekomposisi wavelet ditingkatkan menjadi 2 (dua) level, maka terjadi peningkatan performansi BER namun PAPR juga meningkat sehingga tidak terjadi penurunan nilai PAPR bila dibandingkan dengan sistem Konvensional SC-FDMA semula.
Thesis ini mengusulkan suatu teknik Hybrid yaitu menggabungkan teknik DCT dengan wavelet transform dan companding μ-law transform , untuk diterapkan pada sistem OFDM.
Hasil simulasi menunjukkan bahwa sistem OFDM dengan teknik Hybrid DCT-Wavelet transform dan Companding μ-law transform mempunyai performansi BER yang lebih baik daripada : sistem Konvensional OFDM, sistem OFDM dengan wavelet transform-companding μ-law transform dan sistem DCT-OFDM ,serta mempunyai nilai PAPR yang lebih rendah daripada : sistem Konvensional OFDM dan sistem OFDM dengan wavelet transform-companding μ-law transform.

OFDM is an interesting technique because it can maintain its performance under bad channel condition. But this technique has several weaknesses such as high PAPR and sensitivity at carrier frequency error. High PAPR cause interference with signal from another channel, can increase the complexity of both A/D converter and D/A converter and also reduce the efficiency of power amplifier.
In order to solve that problem, we can use several PAPR reduction techniques ,in which one of them is companding technique using μ-law transform. Beside all the effort to reduce PAPR in OFDM system, we also have to increase the BER performance or in other words, to more reduce bit error rate in OFDM system.
From previous research on SC-FDMA system, result that using wavelet transform 1(one) level decomposition and companding, can increase BER performance and also reduce PAPR. But the problem occur if we increase the decomposition level become 2(two), result in increasing BER performance but PAPR also increase so there will be no PAPR reduction in SC-FDMA system. That is the main point of reason for author to do research.
So in this thesis, author proposed a Hybrid technique which combine DCT with Wavelet Transform and Companding μ-law transform, to be implemented in OFDM system.
Simulation result shows that OFDM system using Hybrid technique have better BER performance than : Convensional OFDM system, OFDM system with wavelet transform-companding μ-law transform and DCT-OFDM system. Furthermore, that Hybrid OFDM system have lower PAPR value than : Convensional OFDM system and OFDM system with wavelet transform-companding μ-law transform.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T28174
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Rosdianan
Depok: Universitas Indonesia, 2000
S27578
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Teknik multicarrier dan Multiple Input Multiple Output-Space Time Code (MIMO-STC) sangat efektif untuk mengatasi permasalahansistem komunikasi dengan laju data tinggi, pada implementasinya dapat digunakan teknik Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) dan Space Time Blok Code (STBC). Salah satu tahapan untuk menghasilkan suatu rancangan prototype Integrated Circuit (IC) sistem tersebut dapat dilakukan dengan implementasi pad Field Programmable Gate Array (FPGA) yang dideskripsikan menggunakan bahasa VHSIC Hardware Description Language (VHDL). Pada penelitian ini disimulasikan OFDM 512 subcarrier dengan teknik FFT/IFFT 512 titik yang menggunakan pendekatan algoritma radiks-8, artinya sistem FFT/IFFT 512 titik akan disusun atau dibentuk dari blok-blok FFT 8 titik. Teknik STBC yang digunakan menggunakan skema Alamouti dengan dua pemancar. Teknik FFT/IFFT, STBC, dan integrasinya dideskripsikan pada bahasa VHDL kemudian dilakukan simulasi secara software menggunakan Modelsim 6.3 untuk dilakukan verifikasi terhadap nilai keluarannya."
JURTEL 17:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tata Hadinata
"Digital Video Broadcasting (DVB-T) adalah standar transmisi televisi digital terrestrial yang menggunakan teknik modulasi OFDM yaitu teknik modulasi multicarrier yang menggunakan beberapa frekuensi subcarrier yang saling tegak lurus (orthogonal). Salah satu permasalahan OFDM adalah nilai Peak-to-Average Power Ratio (PAPR) yang tinggi sehingga diperlukan penguat daya RF dengan dynamic range yang lebar untuk menghindari distorsi nonlinear. Pada penelitian ini reduksi PAPR dilakukan dengan menggunakan metode soft clipping berdasarkan model Rapp?s SSPA yang membatasi sinyal daya puncak maksimum dengan lebih halus tanpa melebihi nilai saturasinya. Reduksi PAPR yang dihasilkan dengan menggunakan metode soft clipping pada aplikasi DVB-T mode 2k (2048 IFFT points) dengan level threshold 0.7 dan knee factor 2 adalah 23.35 dB. Metode soft clipping dapat meningkatkan reduksi PAPR yang lebih besar dibandingkan dengan metode hard clipping dimana nilai reduksi PAPR pada metode soft clipping dipengaruhi oleh nilai knee factor-nya.

Digital Video Broadcasting (DVB-T) is a standard for terrestrial transmission of digital television signals. DVB-T uses OFDM modulation technique which is multicarrier modulation technique that using some subcarriers orthogonally. One of the serious problems in OFDM is the high Peak-to-Average Power Ratio (PAPR) that needs RF Amplifier with high dynamic range to avoid nonlinear distortion. In this thesis, PAPR reduction was succesfully performed using soft clipping method based on Rapp?s SSPA model which limits the maksimum peak power smoothly below the saturation value. The PAPR reduction on DVB-T mode 2k (2048 IFFT points) with 0.7 of threshold and 2 of knee factor is 23.35 dB. Soft clipping method increase PAPR reduction compared to hard clipping where the PAPR reduction of soft clipping method influences by knee factor."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T38873
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>