Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 122947 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Yulianti Hidayah
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T41186
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Rachmanto
"Perkembangan industri rumah sakit tidak hanya menuntut peningkatan pelayanan dan fasilitas namun juga menuntut pada sinergitas dari pihak manajemen untuk dapat mengelola semua hal yang akan mendukung meningkatnya kelayakan rumah sakit, termasuk dalam hal manajemen pemeliharaan.
Indikator kinerja kunci dirancang agar dapat memberikan acuan terhadap proses penilaian kinerja manajemen dalam hal ini manajemen pemeliharaan industri rumah sakit. lndikator kunci kelayakan ini disusun berdasarkan studi literature dan pengambilan data mengenai hal - hal pokok / kunci berkaitan dengan pemeliharaan rumah sakit berdasarkan skor terbesar hasil rekomendasi responden melalui kuesioner.
Dalam penelitian ini dihasilkan sebanyak 23 indikator kunci manajemen pemeliharaan RS yang terbagi dalam 8 kelompok Indikator utama. Dengan hasil penelitian ini maka diharapkan dapat memberikan acuan bagi manajemen rumah sakit khususnya bagian pemeliharaan agar dapat mengevaluasi operasi pemeliahraannya dengan lebih mudah dan tepat sebagai bagian dari penilaian kinerja pemeliharaan secara keseluruhan.

Growth of hospital industry not only claiming for the make-up of facility and service but also claim to the synergy of management to be able to manage everything that will be able to support eligibility of the hospital, included hospital maintenance management.
Key perfomance Indicators designed so that can give reference to the process assessment of management performance, in this ease discussed the performance of maintenance management in hospital industry. This Key Performance Indicators are compiled pursuant to study of literature and intake of data concerning fundamental matter relate to maintenance of hospital facilities, according to the biggest score result of respondent’s recommendation through the questioner.
This research results 23 indicators as key performance indicator of maintenance in hospital facilities which divided in 8 main indicator groups. The result of this research hopefully will become a guidance for hospital management especially maintenance unit to be able to evaluate its maintenance operations precisely and easily as the part of the maintenance performance measurements.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S50219
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitanggang, Bismarck
"Pengukuran. kinerja manajemen pemeliharaan kilang minyak dan pabrik petrokimia adalah bagian dari parameter manajemen untuk menunjukkan keberhasilan programnya. Khususnya dalam rangka melalui era globalisasi yang akan datang, manajemen harus menetapkan indikator kinerja yang sesuai untuk dapat bersaing menghadapi perusahaan/organisasi setingkat kelas dunia dan untuk dapat bertahan hidup. Penelitian ini bermaksud mendapatkan indikator kunci pengukur kinerja dari delapan kelompok indikator: Kelompok Kontribusi Biaya/finansil, Persediaan/Pergudangan, Personalia, Beban Kerja, Kehandalan, Organisasi, Perencanaan & Penjadwalan, dan Keselamatan Kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang bergerak di bidang kilang perminyakan dan pabrik petrokimia dari dalam negeri maupun dari manca negara merekomendasikan jumlah kunci indikator sebagai berikut: 17 % responden merekomendasikan 4 - 6 indikator, 66 % merekomendasikan 7- 10 indikator, dan 17 % lainnya merekomendasikan 11 - 17 kunci indikator. Dengan menggunakan metode penilaian skor, dipilih seluruh kunci indikator utama yang diharapkan dapat digunakan untuk melalui era globalisasi yang akan datang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden sangat memberikan perhatian kepada indikator-indikator sebagai berikut
1. Ketersediaan peralatan kilang atau pabrik (1 00 % responden).
2. Biaya pemeliharaan per satuan produk.
3. Biaya pemeliharaan dibandingkan dengan prosentase nilai penggantian asset kilang atau pabrik.
4. Efektivitas biaya pemeliharaan.
5. Cacat produk (off-quality) akibat dari pemeliharaan peralatan yang tidak sempurna:
6. Prosentase biaya kontrak terhadap biaya total pemeliharaan.
7. Prosentase biaya pemeliharaan terhadap prosentase nilai penggantian aset kilang atau pabrik.
8. Prosentase nilai persediaan dan ivestasi pergudangan terhadap prosentase nilai penggantian asset kilang.
9. Tor persedian terhadap pemakaian; dan
10. Perbandingan jumlah tenaga teknisi dengan seluruh jumlah karyawan pendukung pemeliharaan.
Hasil dari penelitian ini tidak menunjukkan hal yang kuat terhadap indikator-indikator dari kelompok perencanaan & penjadwalan, beban pekerjaan dan keselamatan kerja. Beberapa responden dari Asia Tenggara menerangkan bahwa mereka sedang mengembangkan database untuk sistem informasinya. Mereka masih kurang dalam hai Komputerisasi Sistem Manajemen Pemeliharaan (CMMS); sebaliknya responden larut, sebahagian dari Asia.Tenggara, Asia minus. ASEAN, benua Eropah, Amerika Serikat dan Australia, menyadari bahwa perangkat CMMS digunakan untuk mengolah ukuran kinerja dalam jumlah tak terbatas dan digunakan mengoptimalkan ketersediaan sumberdaya. lndikator kunci pengukur kinerja dalam penelitian ini tidak menanyakan nilai dari masing-masing ukuran kinerja saat ini, mengingat tingkat kerahasiaan dan waktu yang cukup lama untuk mengumpulkannya. Perlu motivasi dan perhatian khusus untuk mendapatkan nilai kinerja tersebut pada penelitian yang akan datang. Karena ada diantara responden yang ingin mengetahui persisnya format laporan penelitian yang akan dihasilkan khususnya karena kerahasiaan data, dan apa nilai tambah yang dapat diperoleh dari ke-ikut sertaannya di dalam penelitian dimaksud."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T40559
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Prasetyani
"Untuk menghadapi kompetisi pada pasar Multi Buyer Multi Seller (MBMS) pembangkit listrik Jawa Bali telah melakukan langkah awal berupa benchmarking kinerja operasional standar kelas dunia dari NERC (North Amerika Electric Reliability Council). Pada tesis ini akan diteliti salah satu bidang manajemen yaitu manajemen pemeliharaan, untuk kemudian ditetapkan indikator-indikator kunci pengukur kinerja seperti : kehandalan, biaya dan material Dari hasil penelitian, ternyata responden memilih 47 indikator dari 50 indikator yang ditawarkan. Indikator yang terbesar nilai . skornya adalah kelompok indikator material dengan nilai skor berkisar antara 79-72,-indikator keandalan skornya antara 76- 51, dan indikator biaya nilai skomya adalah yang terendah antara 74-50. Ternyata para manajer pembangkit tidak mempermasalahkan biaya sebab semua pemeliharaan sudah ada yang menangani yaitu unit bisnis pemelihraan.

To cope with a competitive Multi Buyer Multi Seller (MBMS) market PLN's Java Bali Generation Company has taken initial steps like operational performance benchmarking in accordance with world class standards of NERC (North America Electric Reliability Council). In this paper one of management fields as maintenance management has been studied in order to determine performance measurement key indicators like Reliability, Cost and Material. Respondent chosen 47 indicators from 50 indicators that had been offered. Indicators which have highest scores are material indicators, the scores are between 79-72, reliability indicators between 76-51, and cost indicators are the lowest scores with score between 74-50. Cost indicators are not priority, because maintenance in electrical generator is handled by maintenance business unit.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T41187
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fina Firdiani
"Penelitian ini bertujuan untuk menentukan KPI manajemen pemeliharaan pada penerapan TPM di industri otomotif. Metodologi pengumpulan data penelitian adalah melakukan wawancara dan penyebaran kuesioner ke industri otomotif di Jakarta. Dari 8 perusahaan otomotif, 5 perusahaan berpartisipasi dalam penelitian dengan mewakilkan seorang praktisi manajemen pemeliharaan. Penelitian menghasilkan 30 indikator kinerja kunci manajemen pemeliharaan yang sesuai dengan konsep TPM. Indikator yang paling banyak direkomendasikan adalah indikator A1 (rasio down time terhadap waktu operasi total), B7 (pencatatan breakdown dan analisa permasalahan), dan D1 (adanya proses perencanaan dan penjadwalan yang terdokumentasi), dengan total skor 24. Sedangkan, indikator dengan skor terendah adalah M5 (competency safety skill), dengan total skor 4.

The purpose of this study is to determine KPI of maintenance management on TPM method application in automotive industry. Research methodologies are interview and deploy the questionnaires to automotive industry in Jakarta. There are 5 from 8 companies participate the research represented by maintenance expert. earch finds 30 KPIs of maintenance management in automotive industry agree with TPM concept. The most recommended performance indicators are A1 (the ratio of downtime to total operating time), B7 (breakdown recording and problem analysis), and DI (planning and scheduling documentation), with 24 point total score. The most unlike performance indicator is M5 (competency safety skill) with 4 point total score."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52138
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Bhakti Susetyo
"Era globalisasi memaksa industri tekstil untuk menghasilkan produk berdaya saing tinggi. Kemampuan ini menuntut manajemen pemeliharaan industri menjalankan programnya dengan baik supaya pabrik beroperasi dengan normal.
Untuk mengetahui keberhasilan kebijakan yang telah diambil dilakukan pengukuran kinerja manajemen pemeliharaan. Dalam pengukuran, manajemen pemeliharaan menetapkan indikator kinerja sesuai dengan visi, misi, dan strategi perusahaan dalam bersaing dengan perusahaan kelas dunia.
Penulisan tesis ini dimaksudkan untuk menetapkan indikator kinerja kunci manajemen pemeliharaan industri tekstil dari tiga kelompok indikator: keandalan, biaya, dan material. Data didapat dari kuesioner dengan metode penilaian skor. Diperoleh indikator kinerja kunci manajemen pemeliharaan industri tekstil sebanyak 23 dari 50 indikator yang diusulkan. Indikator yang dipilih responden 92,30 % dianggap merefleksikan kondisi bisnis industri tekstil di era globalisasi yang periode pelaporannya dilakukan setiap bulan.

In globalization era, textile industries have to be very competitive in producing high quality products. This situation demands industrial maintenance management to carry out its programs so well that the industries can operate normally. To investigate how successful the management policy has been implemented by the industries, measurement of the maintenance performance had been undertaken. In the measurement, the maintenance management used key performance indicators based on the visions, mission and strategies used by the industries in competing with their world class counter parts.
The purpose of this thesis is to determine the appropriate key performance indicators for measuring the performance of the maintenance management amongst the three indicators, namely reliability, cost and material. Data were taken from questioners using score value method.
The number of key indicators chosen by respondents for the performance of the maintenance management was 23 out of 50, which were the total indicators proposed. The indicators chosen was believed to 92,30 % reflect the condition of the textile industries in the globalization era that reporting period was done every month."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T8649
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Adi Mijaya
"Manajemen pemeliharaan dalam industri minuman sangat berhubungan dengan produktivitas perusahaan sehingga dibutuhkan suatu sistem pengukuran kinerja. Dalam melakukan pengukuran dibutuhkan indikator pengukur kinerja agar dapat memberikan acuan terhadap proses pengukuran kinerja manajemen pemeliharaan. Metodologi yang dilakukan dalam menetapkan indikator kinerja kunci manajemen pemeliharaan adalah survey kuesioner. Responden survey merupakan praktisi ekspert bidang pemeliharaan di perusahaan minuman.
Hasil kuesioner merupakan data rating responden terhadap indikator kinerja pemeliharaan. Berdasarkan pengolahan data hasil survey kuesioner di 6 perusahaan minuman didapatkan 30 indikator kinerja kunci manajemen pemeliharaan. Kelompok indikator yang memiliki indikator kinerja kunci terbanyak adalah tipe kehandalan, sedangkan kriteria kunci dalam melakukan pengukuran adalah pencatatan data.

Maintenance management in the beverage industry is related to productivity so that the company needed a system of performance measurement. In measurements needed to gauge the performance indicators that can provide a reference to the performance measuring process of maintenance management. The methodology in setting key performance indicators of maintenance management is the questionnaire survey. Survey respondents are practitioners ekspert field maintenance in the beverage company.
The result is a data questionnaire respondents rating the indicators of performance maintenance. Based on the data processing results of the questionnaire survey in 6 beverage company established 30 key performance indicators of maintenance management. Indicator groups that have key performance indicators was the type reliability, while the key criteria in the measurement is the recording of data.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52140
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rully Valniztan
"Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan indikator kinerja kunci pada manajemen pemeliharaan industri farmasi dan mengetahui kesesuaian indikator kinerja kunci tersebut dengan perspektif Maintenance Scorecard. Penelitian ini menggunakan metode kuesioner dan wawancara. Kuesioner dikirim ke 10 industri farmasi. Kuesioner yang kembali sebanyak 4 kuesioner. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Microsoft Excel untuk perhitungan nilai skor.
Dari penelitian ini didapatkan 30 indikator kinerja kunci manajemen pemeliharaan pada industri farmasi. Kriteria pencatatan data merupakan kriteria dengan nilai rata-rata tertinggi 19. Dari 6 perspektif Maintenance Scorecard yang ada, hanya 5 perspektif yang sesuai dengan indikator kinerja kunci pada penelitian ini.

The purpose of this research is to obtain key performance indicators in maintenance management of pharmaceutical industry and to know the correlation between key performance indicators and perspectives of Maintenance Scorecard. This research is using interview and questionnaire as a method. Questionnaires are sent to 10 pharmaceutical company. There are only 4 questionnaire which have returned. The data processing is done by using Microsoft Excel for the calculation of scoring value.
This research find there are 30 indicators as a key performance indicator in maintenance management of pharmaceutical industry. The criteria of data record represent as a criteria with the highest average value, the score is 19. From 6 perspective in Maintenance Scorecard, its only 5 perspective that match with the key performance indicators in this research.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S51974
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Aminingsih
"Keberhasilan suatu perusahaan komunikasi data dalam mencapai tujuann§;a, salah satunya terukur melalui indikator pengukur kinexja dari manajemen pemeliharaan terhadap jaringan komunikasi data yang dimilikinya yang sesuai dengan visi, misi dan strategi perusahaan. Untuk menentukan indikator kinerja kunci bagi perusahaan komunikasi data ini, dilakukan penyebaran kuisioner ke beberapa perusahaan yang bergerak di bidang komunikasi data. Dari kuisioner tersebut, diambil 11 indikator yang telah direkomendasikan oleh responden yang akan menjadi indikator ki.I`lClj& kunci perusahaan komunikasi data. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan progmm Microsoj? Excel untuk perhitungan nilai skor. Dalam pengolahan data ini, jumlah indikator yang akan menjadi [KK akan ditentukan dari hasil kuisioner dengan menghitung nilai skor terbesar sampai terkecii hingga terpenuhi jumlah indikator yang direkomendasikan, yaitu 11 indikator. Dari hasil analisis data, diperoleh kelompok kehandalan sebagai indikator terpentlng bagi perusahaan jasa ini, yaitu sebesar 8l,82% dari 11 indikator yang direkomendasikan, dibandingkan dua kelompok lainnya, material dan biaya.

The success of a data communications company in achieving its goal, is measured, one of several, by means of the performance measurement indicator of maintenance management to its data communications network in accordance wim visions, missions and strategies used by the company. To determine the key performance indicator for data communications companies, questionaires are sent to some of the data communications companies. Out of those questionnaires, ll indicators which are recommended by respondents to be the key performance indicator of data communications company are taken. The data processing is done by using Microsoft Excel program for scoring. In this process, the number of indicators to become the KPI will be determined from the results of questionnaires by scoring from the highest to the lowest score, until the number of indicators recommended are achieved, those are 11 indicators. From the results of data analysis, a category of reliability as the most important indicators for the service company is obtained, that is 81,82% of the ll indicators which are recommended, compared with the other two groups, material and cost."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S50336
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Steffi Yuni Tania Susanto
"Manajemen pemeliharaan merupakan salah satu aspek pendukung yang penting bagi keberlangsungan sistem produksi pada industri otomotif. Industri otomotif sebagai asset intensive industry memerlukan pengelolaan kegiatan pemeliharaan yang efektif untuk menjawab berbagai tantangan yang dihadapi seperti mencapai target produksi, meminimalkan biaya, mengupayakan keselamatan, menjaga kualitas, dan kelestarian lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan adanya suatu sistem pengukuran kinerja yang baik dan terstruktur. Maintenance Scorecard adalah suatu pendekatan yang didesain untuk membuat dan mengimplementasikan strategi dalam manajemen aset.
Maintenance scorecard disusun berdasarkan hirarki perusahaan yang fundamental yaitu corporate level, strategic level, dan functional level. Terdapat 6 perspektif pada MSC yaitu productivity, cost effectiveness, safety,quality, environment, dan learning. Performance dashboard adalah suatu laporan yang efektif yang dirancang dengan mengembangkan sebuah laporan yang menampilkan KPI penting dalam format visual sehingga penggunaannya bersifat komplementer terhadap scorecard.
Penelitian ini dilakukan untuk membuat rancangan maintenance scorecard dan performance dashboard pada PT. X yang merupakan industri otomotif. Hasil perancangan ini adalah usulan hirarki Key Performance Indicator (KPI) di tiap level perusahaan pada masing-masing perspektif MSC. Dihasilkan sebanyak 36 KPI yang relevan, meliputi : 10 KPI pada productivity, 7 KPI pada cost effectiveness, 7 KPI pada safety, 7 KPI pada quality, 2 KPI pada environmental, dan 4 KPI pada learning. Performance dashboard dirancang dengan memuat KPI penting berdasarkan hasil pembobotan dengan metode AHP sebagai visualisasi KPI sehingga dapat dikontrol dan dimonitor oleh semua pihak dalam perusahaan.

Maintenance management is an important supporting aspect for automotive industry. As an asset intensive industry, it needs an effective maintenance management to optimalize productivity while minimizing cost, focus on quality, safety, and environment . Therefore, it needs a comphrehensive and structural performance measurement. Maintenance Scorecard is a comphrehensive approach used to develop and implement strategy in the area of asset management.
Maintenance scorecard developed based on fundamental hierarchy in the company that are corporate level, strategic level, and functional level. MSC consist of 6 perspectives :productivity, cost effectiveness, safety, quality, environment, and learning. Performance dashboard is an effective report that designed and developed to visualized KPI in a table, chart, and diagram, so the use of performance dashboard is complement the scorecard.
This research is aimed to design a maintenance scorecard and performance dashboard in PT. X as an automotive industry.The result is propose hierarchy Key Performance Indicator (KPI) in each organization level and MSC perspective. There are 36 relevan KPI: 10 KPI on productivity, 7 KPI on cost effectiveness, 7 KPI on safety, 7 KPI on quality, 2 KPI onenvironmental, and 4 KPI on learning. Performance dashboard is designed to visualized important KPI that weighted with AHP method. This maintenance scorecard and performance dashboard can used by the company to measure, monitor, and control their performance in order to make a continous improvement.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S62227
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>