Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4452 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rumi, Maulana Jalalu-D-Din Muhammad I Rumi
London: Octagon Press, [t.th.]
297.4 RUM m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Oxford: Oneworld , 2000
891.551 1 RUM
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tourage, Mahdi
"This is the first systematic examination of the esoteric significance of the bawdy tales and explicit sexual passages present in Rumis (d. 1273) Mathnawi, a masterpiece of medieval Perso-Islamic mystical literature and theosophic teachings. Using the relevant features of postmodern theories as strategic conceptual tools, and drawing on the recent interpretations of medieval kabbalistic texts, it is a fascinating examination of the link between the dynamics of eroticism and esotericism operative in Rūmis Mathnawi. In some of these bawdy tales, the phallus is used as an esoteric symbol. The book concludes that these tales are used primarily to communicate esoteric secrets, particularly when this communication is contemplated along gender lines, mediated through erotic imagery, or expressed in sexual terms."
Leiden: Brill, 2007
e20497997
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
An-Nadwi, Abul Hasan
Jakarta: Pustaka Firdaus, 1993
891.551 1 ANN j
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Meison Amir
"Cinta dan Tasawuf Rumi. (Di bawah bimbingan Zainuddin Mansyur S.S.) Fakultas Sastra Universitas Indonesia, 1988. Puisi adalah salah satu sarana yang biasa diguna_kan oleh para sufi untuk mengungkapkan keadaan batin mereka. Para sufi yang biasa melakukan hal tersebut adalah Rabiah al Adawiyah, Yahya ibn Mu'adzal, Razi al Halaj, Umar ibn al Farid dan Jalaluddin Rumi. Jalaluddin Rumi dan Umar ibn al Farid berpendapat bahwa puisi adalah sarana paling tepat untuk mengung_kapkan realitas secara sentimentil. Skripsi penulis ini mengungkapkan tasawuf cinta Jalaluddin Rumi, sufi besar dari Persia. Untuk menge_tahui hal ini, kita perlu mengetahui sumber-sumber dan konsepsi tasawuf yang bersumber dari Al-Qur'an dan Sunah Rasul. Tinjauan analitis terhadap tasawuf, menunjuk_kan kehidupan para sufi dengan berbagai aliran yang dianutnya, yang memiliki konsepsi jalan menuju Allah SWT. Jalan ini dimulai dengan latihan-latihan rohaniah, lalu secara bertahap menempuh berbagai fase, yang dikenal dengan tingkatan dan keadaan, yang be_rakhir pada makrifat. Untuk sampai pada makrifat, seorang sufi harus melalui fase-fase tertentu. Fase- fase ini dikatakan juga sebagai ilmu, yaitu syarifat, tarikat, hakekat dan makrifat. Dalam etika sufi, cinta adalah prinsip tertinggi yang merupakan tujuan utama dalam hidup sufi. Cinta adalah satu-satunya cara dalam mendekatkan diri ke_pada Tuhan. Dalam hal ini, Allah telah menandakan dalam Al-Qur'an surat 2: 165, Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah._ Menurut Jalaluddin Rumi, cinta mempunyai tiga tahap perkembangan. Pertama, memuja segala hal, yaitu orang, wanita, anak, uang, pangkat dan tanah. Kedua, memuja Allah. Ketiga, cinta mistis, yaitu seseorang tidak mengatakan is mencintai. Allah atau tidak. Lebih lanjut Rumi menyatakan cinta ibarat air butuh peran_tara agar panas, yaitu priuk dan api. Cinta yang dimaksud disini termasuk lenyapnya kedirian. Tiada diri, yang menjadi hakikat dari cinta kesufian adalah terjemahan mistis dan kreatif dari sabda Rasul yang berbunyi : Hidupkanlah aku dalam kemiskinan dan wafat_kanlah aku dalam kemiskinan pula. Cinta yang diagungkan Rumi memiliki tiga tahapan yang harus dilalui seorang sufi. Cinta ini akan lebih jelas kita melihatnya dari konsepsi tasawuf. Dalam konsepsi Rumi tidak dibedakan antara hakikat dan makri_fat, karena keduanya bersumber pada cinta sang kekasih. Seorang sufi yang telah sampai pada tingkat hakikat atau makrifat, akan mengalami cinta mistis yang membawanya kepada keadaan fana, yaitu seseorang telah kehilangan kesadaran akan dirinya sendiri dan yang ada hanyalah Allah SWT. Rumi kini telah tiada, namun kebesarannya masih diperbincangkan. Ini adalah sebuah bukti bahwa karya--karyanya masih dibaca orang. Beberapa karya Rumi yang masih tertinggal dan menjadi telaah para ahli sastra kebudayaan Timur adalah Maqolat'i Syams-i Tabriz, Divan-i Syams-i Tabriz, Masnawi, Rubaiyat dan Fihi ma Fihi."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Meison Amir
Magelang: Tamboer Press, 2000
297.5 SIR r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hestu Nugroho Warasto
"This research looked at and mapped out the role of Syekh Maulana Hizboel Wathony Strategy Communication Dakwah. This research aims to look at the Syekh Maulana Hizboel Wathony potential as a religious teacher and his role in developing the Islamic teachings, especially Sufism in Indonesia on Strategy Communication Dakwah.
This research is a qualitative study, with descriptive-analytic models of explanation that seek to describe the role of Syekh Maulana Hizboel Wathony in communication the Religious Dakwah activities and play an active role in the development of Islam Indonesia.
This research concluded that Syekh Maulana Hizboel Wathony have an active contribution, especially in religious dakwah communication, and the message directly to the people of Indonesia. Furthermore, this research shows that the Islamic teaching, especially Sufism can be embedded and applied properly in Indonesian society. Therefore, the purpose of religious dakwah can be achieved in accordance with the Quran and Hadith."
Jakarta: Program Studi Kajian Timur Tengah dan Islam (PSKTTI), 2017
300 MEIS 4: 2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nicholson, Reynold Alleyne
Jakarta: Pustaka Firdaus, 1993
891.5 NIC j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Irham Nur Akbar
"Jurnal ini membahas tentang Tarian Sufi Whirling Darwis di Turki. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif analitis. Dari penelitian ini penulis mengetahui bahwa Tarian Sufi Whirling Darwis telah menjadi salah satu kekuatan dalam sektor pariwisata dan menjadi kekayaan budaya negara Turki. Perjalanan sejarah yang telah dilalui Turki semenjak terlahirnya tarian ini pada abad ke dua belas masehi melewati tiga masa pemerintahan dimulai dari Dinasti Seljuk, Turki Ottoman hingga Republik Turki Modern. Melewati masa yang begitu panjang, tarian Whirling Darwis ini tetap terjaga hingga masa kini. Para penari Whirling Darwis mengenakan pakaian khas berupa peci tinggi dan jubah longgar besar. Peci tinggi melambangkan simbol pusara bagi ego individu atau nafsu yang ada dalam diri manusia. Gerakan tari ini berputar-putar dengan hanya bertumpu pada satu titik. Tarian Whirling Darwis diciptakan oleh penyair dan ulama Islam, inspirasi dari gerakan Islam Tarekat Maulawiyah, Jalaluddin Rumi. Melalui studi pustaka penelitian ini bertujuan menggali lebih dalam perjalanan sejarah Whirling Darwis yang menyebabkan tarian ini dapat bertahan menjadi kebudayaan Turki meski telah melewati waktu berabad-abad.

This journal disscuss about the Sufi Dance, Whirling Dervish in Turkey. This research use qualitative method with descriptive analysis design. By this kind of research, the authors know that the Sufi Whirling Dervish dance has become one of the strengths of tourism sector and become a cultural richness of Turkey. The course of history that has been passed by Turkey since the founding of this dance in the twelfth century AD, pass through three reign. Start from Seljuk dynasty, the Ottoman Turks then Republic of Turkey. Passing such a long period, Whirling Dervish dance is still exist until today. The Whirling Dervish dancers dressed in the typical outfit of long high cap and large loose robe. The cap symbolizes the death symbol for the individual ego or lust in human. The dance movements swirling with just rely on one point. Whirling Dervish dance created by the poet and scholar of Islam, the inspiration of the Mahlevi Order, Jalaluddin Rumi. The purpose of this research is to learn more the history of Whirling Dervishes that causing the dance still get the place in Turkish Culture this day, even passing through the centuries.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
"Cerita ini diawali dengan tokoh Seh Maulana Magribi memanggil para wali pada suatu hari Jumat untuk berkumpul atau bermusyawarah mengenai keyakinan para wali. Pada bagian akhir buku, Seh Maulana Magribi mengingatkan untuk menjalankan sareat (sarengat) dengan shalat lima waktu."
no place: no publisher, no year
BKL.0424-CI 18
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>