Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12100 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Frans Rizal Agustiyanto
"Pemanfaatan getaran mekanik yang dihasilkan oleh unit AC outdoor untuk memantau kinerja dan kondisi dari mesin tersebut dengan menggunakan sensor akselerometer adxl330 yang dihubungkan dengan Daq Card dengan sebuah pengolah sinyal yaitu software signal express, sehingga didapatkan akuisisi data yang bisa dimanfaatkan untuk menilai kondisi mesin itu secara realtime, hasil yang didapatkan berupa spektrum listrik, nilai respons frekuensi dalam bentuk domain frekuensi. Condition monitoring (Pemantauan Kondisia) yang dilakukan merupakan langkah-langkah pencegahan dari kerusakan, mengurangi biaya pemelihaaran, dan memperpanjang usia pakai serta memantau agar kerusakan total dari mesin outdoor tersebut tidak terjadi sebelum masa berlakunya habis.

Utilization of mechanical vibrations generated by the outdoor AC unit to monitor the performance and condition of the machine using an accelerometer sensor connected to adxl330 Daq Card with a signal conditioning which is a software signal express, so we get the data acquisition that can be used to assess the condition of the machine in realtime, the results obtained in the form of power spectrum, magnitude frequency response in the form of the frequency domain. Condition monitoring is carried out prevention measures from damage, reduce cost maintenance, and prolong the life and monitor so that the total damage from outdoor machinery does not occur before lifetimenya exhausted."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T29002
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rizky Habibie
"Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia. Banyaknya jumlah penduduk Indonesia berdampak pada peningkatan penggunaan energi listrik. Penggunaan energi listrik pada masyarakat umum salah satunya digunakan untuk pemakaian unit pengkondisi udara (AC). Pemerintah melalui Kementrian ESDM mengatur ketentuan dari pelabelan energi dari unit pengkondisi udara yang dipasarkan secara komersil oleh pabrikan pada Peraturan Menteri ESDM No. 7 Tahun 2015. Dalam pengujian dari unit pengkondisi udara, metode yang digunakan adalah metode entalpi udara yang membutuhkan komponen pengujian seperti ruangan pengujian, alat pengkondisian udara dan alat pengujian udara. Ruangan pengujian yang digunakan adalah ruangan terisolasi yang terbagi dalam 2 bagian yaitu ruangan indoor dan ruangan outdoor. Ruangan pengujian indoor memiliki kondisi standar pengujian dengan temperature sebesar 27°C dan kelembapan udara sebesar 47%, sedangkan ruangan pengujian outdoor memiliki kondisi standar temperature sebesar 35°C dan kelembapan udara yang tidak dipersyaratkan. Untuk mencapai kondisi pengujian, AHU disambungkan dengan chiller pada masing-masing ruangan untuk mengatur kondisi udara sesuai dengan standard. Pendesainan AHU berdasarkan kondisi udara yang kemudian digunakan untuk seleksi dari coil pendingin, coil pemanas, humidifier dan fan. Hasil ini kemudian digunakan untuk mendesain sistem kontrol untuk pengkondisian udara.

Indonesia is the fourth most high population country in the world. This amount of population causes the electricity energy necessity much more. One of the common uses of electricity in society is for the usage of air conditioner. The government have created a regulation made by the Ministry of Energy and Mineral Resources of Indonesia regarding energy labeling of commercial air conditioners stated in Peraturan Menteri ESDM No. 7 2015. Energy label of air conditioners are rewarded through air conditioner testing, in this case the use of air enthalpy method. This method utilizes the psychrometric chamber, air handling unit, and measurements equipment. The psychrometric chamber itself is divided into two sections, indoor and outdoor room with specific parameters for each rooms. Standard testing for the indoor room is 27˚C and relative humidity of 47% while the outdoor temperature standard is 35˚C with RH not required. To achieve these testing conditions, an air handling unit connected to a water chiller is needed in each rooms to maintain the conditions of air as specified in the regulation. Then the result is used for designing control system for air handler."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ibnu Ibrahim Nurcahyo
"Dikarenakan tingkat populasi masyarakat Indonesia yang tinggi mempengaruhi kebutuhan masyarakan Indonesia yang salah satunya adalah kebutuhan energi listrik. Demi mewujudkan Indonesia yang hemat energi, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membuat peraturan mentri ESDM nomor 7 tahun 2015 mengenai penerapan standar kinerja energi minimum dan pencantuman label hemat energi untuk piranti pengondisiian ruangan (AC) yang mengacu pada standar SNI 19-6713-2002 yang diadaptasikan dari ISO 5151. Metode pengujian kinerja yang digunakan pada sistem ini adalah rangkaian entalpi udara.
Dalam menggunakan rangkaian entalpi udara membutukan ruang pengujian yang terisolasi untuk mencapai suhu (oC) dan kelembaban (% RH) yang dipersyaratkan yang disebut ruangan psikometrik. Kondisi standar pengujian ruang pengondisian AC dalam (evaporator) adalah 27oC dengan RH 47% sedangkan, standar untuk ruang pengondisian AC luar (kondensor) adahal 35oC dengan % RH yang tidak dipersyaratkan.
Alat yang digunakan untuk mengatur suhu dan kelembaban udara dalam ruangan adalah Air Handling Unit (AHU) yang terdiri dari filter, coil pendingin, alat penambah kelembaban (humidifier), coil pemanas, dan alat peniup udara. Filter pada AHU digunakan untuk menyaring udara yang akan masuk ke dalam AHU. AHU yang digunakan tersambung dengan Chiller untuk mengatur suhu air yang mengalir pada coil pendingin dan coil pemanas menggunakan sistem heat recovery bertujuan untuk mengatur suhu udara yang akan dialirkan menuju ruangan pengujian dengan mengatur persenan luas pebukaan motorized valve yang tersambung pada coil.
Penambah kelembaban yang terpasang didalam AHU mencipratkan air untuk menaikan kelembaban udara yang akan memasuki coil pemanas. Alat peniup udara yang digunakan bertujuan untuk meniupkan udara yang sudah diatur suhu dan kelembabannya menuju ke ruangan. Parameter yang digunakan untuk pengondisian ruangan ini adalah variabel kapasitas pendinginan, penambahan kelembaban, dan kapasitas pemanasan.

Due to the high level of population of the Indonesian citizen affecting the necessities of the Indonesian citizen, one of which is the needs for electricity., the government through the Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM) made PERMEN ESDM number 7 of 2015 concerning the application of minimum energi performance standards and the inclusion of energi-saving labeling for air conditioning equipments (AC) that refers to SNI 19 -6713-2002 and adapted from ISO 5151. The performance of testing method that used in this system is the air enthalpy method.
In using the air enthalpy method requires an isolated test chamber to reach the required temperature (oC) and humidity (% RH), the rooms called psychometric chamber. The standard condition for testing the indoor air conditioning room (evaporator) is 27oC with 47% of RH while, the standard for the air inside outdoor conditioning room (condenser) is 35oC and the % RH is not required for the test.
The tool that used to control temperature and humidity in the room is an Air Handling Unit (AHU) which consists of a filter, cooling coil, humidifier, coil heater, and air blower. The AHU filter is used to filter the airs that enter the AHU. AHU which is used is connected to Chiller to regulate the temperature of the water flowing on the cooling coil and heating coil using a heat recovery system which aims to control the air temperature that will flow to the testing room by adjusting the percentage of opening area of the motorized valve that connected to the coils.
The humidifier that installed inside AHU splashes water to increase the humidity of the air that will enter the heating coil. The temperature and the humidity of air that has been conditioned are blown into the room with blower. The parameters that used for this conditioning room are variable storage capacity, humidification, and heating capacity.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gemilang Cahaya Adibrata
"Air Conditioner (AC) merupakan alat yang banyak digunakan dalam rumah tangga. Air Conditioner (AC) merupakan suatu alat untuk menurunkan suhu temperatur dari ruangan yang fungsi utamanya untuk menambah rasa nyaman dari pengguna ruangan, namun dibalik dari fungsi utamanya itu sendiri AC juga membutuhkan energi yang tidak kecil, yang artinya alat ini juga menghasilkan pembayaran listrik bulanan yang besar. Pendingin ruangan skala kecil dengan menggunakan alat penukar kalor finned heatpipe terdiri dari 4 komponen, yaitu ducting sebagai casing pada prototipe pendingin ruangan skala kecil, aquarium sebagai reservoir, fan AC sebagai penghembus udara dan finned heatpipe sebagai penghantar suhu dingin yang didapat dari resrvoir yang akan dihembuskan oleh fan AC. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui suhu ruangan awal dan rasio massa es batu dan air sebagai pengisi pada reservoir yang memadai untuk prototipe pendingin ruangan skala kecil ini agar suhu ruangan dan kelembaban yang dihasilkan oleh alat ini sesuai dengan standar pada SNI 6390:2011 dengan batasan suhu kenyaman ruang kerja 24 0C hingga 27 0C dan standar kelembaban dalam ruangan 55% hingga 65%. Penelitian ini dilakukan dengan variasi suhu awal ruang eksperimen 25 0C, 30 0C, 35 0C, 40 0C dan 45 0C, rasio massa es batu dan air sebesar 1:6 dan 2:5 untuk suhu awal ruang eksperimen 35 0C, 40 0C dan 45 0C dan rassio massa es batu dan air sebesar 3:4 untuk suhu awal ruang eksperimen 25 0C, 30 0C, 35 0C, 40 0C dan 45 0C serta finned heatpipe 3 baris. Hail dari pengujian menunjukan prototipe pendingin ruangan skala kecil akan memenuhi standar dalam SNI 6390:2011 dengan suhu awal ruang eksperimen 35 0C dengan rasio massa es batu dan air sebesar 3:4. Pada keadaan ini prototipe pendingin ruangan skala kecil dapat mencapai suhu rata-rata akhir sebesar 27,35 0C dan rata-rata kelembaban akhir sebesar 61,52%. Hasil pengujian menunjukan bahwa prototipe pendingin ruangan skala kecil ini akan optimal dan memenuhi standar yang telah ditentukan apabila berada di ruang dengan suhu awal yang tepat dan rasio massa es batu dan ar yang tepat.

An air conditioner (ac) is an appliance, commonly used in households. It works as a device that decreases the room’s temperature to build comfort for the occupants. However, behind the main function of an AC, it requires a high amount of energy, which will also lead to higher monthly electricity bills. A small scale air conditioner with finned heatpipe heat exchanging device consists of 4 components; ducting as its casting, an aquarium as a reservoir, an AC fan as air blowers, and finned heatpipe as conductors for cold air received from the reservoir that will be blown by the fan. This study aims to find out the initial room temperature and the adequate ice and water reservoir fillers ratio, for the small scale air conditioner to yield the temperature and the humidity appropriate to SNI standards 6390:2011, with workspace comfortable temperature limit of 24 0C to 270C and standard room humidity of 55% to 65%. This study was conducted with variations in the initial temperature of the experimental chamber 25 0C, 30 0C, 35 0C, 40 0C and 45 0C, the ratio of the mass of ice and water by 1: 6 and 2: 5 for the initial temperature of the experimental chamber 35 0C, 40 0C and 45 0C, and mass of ice and water ratio 3: 4 for the initial temperature of the experimental chamber 25 0C, 30 0C, 35 0C, 40 0C, and 45 0C, and finned heatpipe 3 lines. Results from the experiment show that the small scale air conditioner prototype will meet the SNI 6390:2011 standards with the initial room temperature of the experimental chamber of 35 0C and masses of ice cubes and water ratio of 3:4. In this condition, the prototype can reach a final temperature average of 27.35 0C and a final humidity average of 61,52%. Experiment results show that the small scale air conditioner prototype will be optimal and fulfill the standards if the initial room temperature and the mass of ice and water ratio are appropriate.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Carrier, 1991
621.567 02 IND b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Alwi Prihantoro M
"Pengkondisian udara untuk industri dan perkantoran merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan untuk memberikan kenyamanan dan kesegaran pada para pekerja sehingga kualitas dan kuantitas pekerjaan yang dihasilkan juga optimal. Hal lain yang didapat juga melindungi mesin-mesin atau peralatan elektronik tertentu menjadi tidak eepat rusak. Untuk itu perlu kiranya direncanakan suatu sistem pengkondisian udara yang memenuhi syarat standar tertentu untuk memenuhi kenyamanan dan kesegaran ruangan tempat bekerja. Dalam perhitungan beban kalor dalam ruangan, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan seperti: beban kalor yang ditimbulkan dalam ruangan itu sendiri seperti: mesin mesin produksi, jumlah pekerja, penerangan, jumlah kalor yang ditimbulkan dari radiasi matahari, dan lain sebagainya sehingga dari data data keseluruhhan akan diperoleh jenis mesin pengkondisian yang yang tepat yang akan digunakan. Dalam perencanaan ini, pengkondisian udara yang akan digunakan adalah type AC Package dimana unit kondensor dan unit evaporator diletakkan terpisah. pemilihan ini berdasarkan pertimbangan ekonomis."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S37101
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tatang Hendrarachman
"Penelitian ini untuk mengembangkan Adsorber sebagai komponen penting pada sistem pendinginan adsorpsi menggunakan karbon aktif yang nantinya dapat diterapkan untuk pembuat es pada kapal nelayan. Penggunaan adsorber sebagai pembuat es ini nantinya akan mengurangi penggunaan formalin sebagai pengawet ikan hasil tangkapan yang sudah dilarang saat ini. Fluida refrigeran yang digunakan dalam penelitian ini adalah methanol dengan kadar 98%. Methanol merupakan refrigeran yang aman untuk lingkungan walaupun methanol sangat mudah terbakar. Penelitian ini nantinya akan menganalisa system pendingin menggunakan karbon aktif dan memberikan usulan solusi pemecahan masalah dari adsorber untuk pengembangan adsorber lebih lanjut.

The research is developing adsorber as main component in adsorption refrigeration system that used activated carbon, later it can be applied on fishing boat?s ice maker. The main idea is to reduce formalin as preservative for fish that lately forbidden. 98% consentration methanol is used as refrigerant. Methanol considered safe for environment even though it is highly flameable. Later the research analyze the activated carbon-cooling system and to give possible solution for problems in adsorber system for continous improvement."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S37573
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novindra Eff Zaly
"Perusahaan X merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam produksi semikonduktor atau komponen-komponen elektronik dengan waktu operasi 24 jam sehari. Untuk operasi tersebut dibutuhkan fasilitas-fasilitas pendukung atau biasa disebut "utilily" yang salah satunya adalah instalasi pengkondisian udara ruangan, dimana seluruh ruangan baik ruangan produksi, ruang kantor dan lainnya menggunakan udara yang terkondisikan sesuai spesifikasi yang disyaratkan. Oleh karena kondisi udara ruangan mempengaruhi hasil produksi, mesin- mesin produksi serta pekerjanya, maka diperlukan perencanaan dan penjadwalan pemeliharaan yang baik agar instalasi pengkondisian udara selalu berada dalam kondisi yang baik, sehingga penggunaannya dapat menjadi optimal. Untuk mencapai fungsi tersebut diperlukan suatu jadwal pemeliharaan terencana dan pelaksanaan pemeliharaan itu sendiri yang menjamin fungsi alat tetap terjaga dengan baik. Diharapkan hasil dari perencanaan dan penjadwalan pemeliharaan peralatan instalasi pengkondisian udara ini dapat digunakan sebagai acuan dalam memelihara/merawat setiap peralatan-peralatan yang mendukung instalasi pengkondisian udara ruangan di PT. X, sehingga instalasi tersebut selalu dapat bekerja dengan optimal."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S37115
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan Faturrahman Zulfickry
"ABSTRAK
Laboratorium pengujian AC Split pelabelan energi membutuhkan sistem pendingin dan pemanas untuk mengatur kondisi udara di dalamnya menurut standar ASHRAE 37. Chiller dipilih sebagai pengatur kondisi udara di ruangan tersebut. Chiller yang digunakan dapat menyuplai air panas dan air dingin. Chilled water dihasilkan dari perpindahan kalor di evaporator. Sedangkan heated water berasal dari heat recovery dari kondenser water-cooled. Penelitian dilakukan dengan menggunakan data beban pendinginan yang telah didapatkan pada penelitian Untoro 2016 . Kemudian dilakukan studi literatur dan seleksi komponen menggunakan perangkat lunak. Hasil penelitian adalah komponen sistem chiller, komponen sistem hidronik, diagram P ID, dan gambar konstruksi dari sistem chiller. Oleh karena itu, sistem chiller untuk laboratorium pengujian AC Split kapasitas maksimal 7.9 kW telah dirancang.

ABSTRACT
Laboratorium for split air conditioner energy labelling requires cooling and heating systems to regulate its air into a stable condition according to ASHRAE 37 standard. A chiller is selected as the air conditioning system for the room. The chiller is able to supply chilled water and heated water simultaneously. Chilled water is produced through evaporator. While hot water is produced through heat recovery in the water cooled condenser. The research is conducted using cooling and heating load data of the room from the research of Untoro 2016 . The selection of components to fulfill the cooling and heating load is using selection software from the manufacturers. The result of the research is the finding of suitable chiller system components, hydronic system components, the drawing of P ID diagram and system construction. Thus the chiller system for for split air conditioner with the maximum capacity of 7.9 kW is designed. "
2017
S69903
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Riandika Nurfakhri
"Penggunaan perangkat elektronik pada sektor rumah tangga meningkat setiap tahunnya, serta berbanding lurus dengan laju pertumbuhan penduduk. Penggunaan pengkondisi udara merupakan yang tertinggi dalam memengaruhi konsumsi energy sektor rumah tangga. Pengukuran tingkat energi dalam perangkat AC berdasarkan Energy Efficiency Ratio (EER) merupakan nilai perbandingan antara beban pendinginan dengan kebutuhan listrik yang dibutuhkan. Pada Pengujian AC secara keseluruhan disebut kalorimeter merupakan pengukuran jumlah panas yang diserap untuk menentukan panas spesifik yang akan dikalkulasi menjadi besaran beban pendinginan. Pengujian AC metode entalpi udara, parameter utama yang dianalisa adalah sifat dari udara tersebut.
Udara yang berasal dari unit uji akan disalurkan ke alat yang disebut receiving chamber atau psychometric measurement chamber. Pada receiving chamber terdapat air sampler yang berfungsi mengukur entalpi udara berdasarkan sifat udara. Sebelum dilakukan pengukuran entalpi udara untuk menentukan nilai EER dibutuhkan nozzle agar aliran udara saat pengukuran sesuai dengan standar yang dijadikan acuan. Berdasarkan standar acuan, udara ketika melewati nozzle harus memiliki kecepatan udara 15-35 m/s.
Standar utama yang digunakan pada desain ini adalah SNI 19-6713-2002, dan SASO 2681 (2007), dan ASHRAE 37 (2005), dan ARI 340/360 (2000) sebagai acuan pendukung. Berdasarkan perancangan yang dilakukan dihasilkan ukuran nozzle sebanyak 4 tipe yaitu throat diameter 10 cm dan 15 cm pada indoor unit, serta pada outdoor unit 16 cm dan 22 cm. Sistem pengukuran menggunakan sensor perbedaan tekanan, dan suhu yang berupa sinyal analog, serta daya memiliki output digital. Agar dapat diolah datanya oleh komputer dibutuhkan DAQ untuk mengubah sinyal analog menjadi digital.

Electricity utilization in household unit has increased every year and it has a direct proportional with population growth. The most contribution to the power consumption in house hold is spent by the usage of air conditionig. The measurement of energy in air conditioning depends on value of Energy efficiency ratio (EER) which is a comparation between cooling load AC and power electricity value of AC. AC measuring instrument which is called Calorimeter has a purpose to measure the quantity of absorbed or emitted heat or to determine the specific heat which will be converted to cooling load calculation. Those electrical instrument consist of two method, namely air enthalpy and refrigerant measurement. In air enthalpy method, the principal parameter depends on characteristic of air to be analyzed.
Air from measuring instrument will distribute to the equipment called receiving chamber or psychometric measurement chamber. Receiving chamber has an air sampler which has a function to measure air enthalpy which depends on characteristic of air. Before measuring the air enthalpy to determine EER value, it needs a nozzle as a component to reach the standar air velocity when it comes out to the nozzle. Based on the standard, the velocity of air when it discharges through the nozzle is between 15-35 m/s.
The standards usage in these design are SNI 19-6713-2002, and SASO 2681 (2007) as a primary standard, and it has a ASHRAE 37 (2005), and ARI 340/360 (2000) as a support standard. Based on result, there are several size of nozzle in 4 types. For indoor unit measurement has using 10 cm and 15 cm of throat diameter. For outdoor unit has using 16 cm and 22 cm of throat diameter. For measurement system has need temperature, differential, and power sensor. Temperature and differential pressure has output analog sensor, so on those system must use DAQ to convert analog to digital signal.;
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65491
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>