Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 145941 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Abdullah Dahana
"Skrispsi ini membahas tentang revolusi 1911 atau jang terkenal dengan nama revolusi Xin Hai (Xin Hai Geming
) merupakan suatu peristiwa yang besar dan penting dalam sejarah Tiongkok. Dengan meletusnya revolusi ini, maka berakhirlah suatu tradisi dalam sejarah Tiongkok yang telah berjalan sejak dari ratusan tahun sebelum Masehi yaitu tradisi dinasti."
Jakarta: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1980
S12958
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shanghai Shanghai Wenhua Chubanshe 1999
R 951.056 Z 175
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
[, Pustaka Utama Grafiti ], 1989
951 L 182 ax
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nurlatifah, examiner
"ABSTRAK
Film merupakan media komunikasi yang digunakan untuk mengekspresikan sesuatu serta menyampaikan pesan pada masyarakat. Film dokumenter saat ini sangat berkembang pesat serta dimanfaatkan untuk kebutuhan jurnalistik atau untuk mengenang suatu peristiwa. Film辛亥革命(Xinhai Geming) /1911 adalah salah satu film dokumenter yang dibuat untuk mengenang seratus tahun revolusi yang terjadi di Negara Tiongkok. Revolusi ini dikenal dengan Revolusi Xinhai atau辛亥革命(Xinhai Geming) yaitu revolusi yang terjadi pada tahun xinhai. Revolusi merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh Tiongkok pada masa itu, kondisi negara yang lemah, pemerintahan kekaisaran yang penuh dengan korupsi, serta invasi dari negara asing membuat kaum revolusioner melakukan pemberontakan untuk menjatuhkan kekaisaran Qing. Makna suatu revolusi bagi bangsa Tiongkok dalam film ini disampaikan oleh tiga tokoh yaitu Sun Yatsen, Lin Juemin , dan Qiu Jin. ABSTRACT
Film is a medium communication which is used to express something and to convey a message to the community. The documentary is currently very rapidly growing and used to the needs of journalism or to commemorate an event. Xinhai Geming (辛亥革命)/1911 film is one of the documentary that was made to commemorate centenary of the revolution that occurred in China. The revolution is called Xinhai Revolution or Xinhai Geming (辛亥革命); a revolution which occurred in xinhai-year. At that time, Revolution is a necessary thing for China, with a condition of weak Nation, the imperial government that was filled with corruptions, along with the invasion of foreign country which made the revolutionaries did revolt to overthrow Qing Empire. The significance of this film for Chinese people is reflected in Sun Yatsen, Lin Juemin, and Qiu Jin?s characters;Film is a medium communication which is used to express something and to convey a message to the community. The documentary is currently very rapidly growing and used to the needs of journalism or to commemorate an event. Xinhai Geming (辛亥革命)/1911 film is one of the documentary that was made to commemorate centenary of the revolution that occurred in China. The revolution is called Xinhai Revolution or Xinhai Geming (辛亥革命); a revolution which occurred in xinhai-year. At that time, Revolution is a necessary thing for China, with a condition of weak Nation, the imperial government that was filled with corruptions, along with the invasion of foreign country which made the revolutionaries did revolt to overthrow Qing Empire. The significance of this film for Chinese people is reflected in Sun Yatsen, Lin Juemin, and Qiu Jin?s characters;Film is a medium communication which is used to express something and to convey a message to the community. The documentary is currently very rapidly growing and used to the needs of journalism or to commemorate an event. Xinhai Geming (辛亥革命)/1911 film is one of the documentary that was made to commemorate centenary of the revolution that occurred in China. The revolution is called Xinhai Revolution or Xinhai Geming (辛亥革命); a revolution which occurred in xinhai-year. At that time, Revolution is a necessary thing for China, with a condition of weak Nation, the imperial government that was filled with corruptions, along with the invasion of foreign country which made the revolutionaries did revolt to overthrow Qing Empire. The significance of this film for Chinese people is reflected in Sun Yatsen, Lin Juemin, and Qiu Jin?s characters"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Wang, Cengqi
Beijing Zhongguo Qingnian Chubanshe 2000
895.1 W 34 w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Guo, Xiaokang
Beijing Renmin Chubanshe, 2001
306 G 35 s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sijie, Dai
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2006
895.1 Sij b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wang, Changshui
[T.th] Shandong Daxue Chubanshe 1996
R 729.195 1 W 34 z
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Saribu, Marintan Dolok
"Kaum intelektual di Cina adalah mereka yang memiliki pendidikan menengah ke atas atau mereka yang memiliki pendidikan yang hampir setaraf dengan itu. Dapat digolongkan ke dalamnya adalah para pengajar universitas, guru sekolah menengah, anggota staf, mahasiswa, pelajar, guru sekolah dasar, para profesional, insinyur, teknisi, dan mereka yang mempunyai kedudukan yang penting. Para pemimpin Cina selalu mempunyai pandangan dan sikap yang berubah-ubah dari waktu ke waktu dalam menghadapi kaum intelektual. Sebelum Republik Rakyat Cina berdiri, pada tanggal 1 Desember 1939, dalam suatu rencana keputusan yang dibuat oleh Mao Zedong bagi Komite Sentral PKC dikatakan bahwa ...Tangga partisipasi kaum intelektual, kemenangan revolusi adalah tidak mungkin. Tentara dan partai kita telah berusaha untuk merekrut para intelektual selama tiga tahun terakhir ini, dan banyak intelektual revolusioner yang telah terserap ke dalam partai, tentara, organ-organ pemerintah, pergerakan kebudayaan, dan pergerakan massa, hal ini menuju pada persatuan; Ini merupakan basil yang sangat besar yang telah dicapai. Selaiu itu pada tanggal 24 April 1945, Mao di dalam program khusus kebijaksanaan PKC tentang masalah kebudayaan, pendidikan dan intelektual mengalakan bahwa bencana yang menimpa rakyat Cina karena penindasan asing dan kaum feodal juga mempengaruhi kebudayaan nasional kita. Lembaga-lembaga pendidikan dan kebudayaan yang maju serta pendidikan dan pekerja budaya juga ikut menderita. untuk melenyapkan penindasan asing dan kaum feodal dalam jumlah yang besar bagi rakyat. Dan negara Cina juga membutuhkan para ilmuwan, intelektual, insinyur, teknisi, dokter, jurnalis, pelukis, sastrawan dan artis. Mereka harus diilhami dengan semangat untuk melayani rakyat dan harus bekerja keras. Asal saja mereka melayani rakyat dengan terpuji maka seluruh kaum intelektual merupakan milik rakyat dan negara yang berharga dan mulia. Masalah kaum intelektual menjadi penting di Cina karena latar belakang kebudayaan negara Cina merupakan hasil tekanan asing dan feodal dan karena kaum intelektual sangat dibutuhkan dalam perjuangan rakyat bagi kemerdekaan. Pada tahun 1949 setelah berhasil menguasai Cina Daratan dari tangan Nasionalis, Partai Komunis Cina segera berupaya merombak struktur lembaga-lembaga pemerintahan dan menggantikannya, sesuai dengan ideologi yang mereka anut. Sejak saat itu, kepemimpinan politik RRC juga selalu berubah, berganti_-ganti antara kepemimpinan kelompok moderat yang bergaya Birokrat dan kelompok radikal yang bergaya Maois..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S13034
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>