Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19040 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Depok Fakultas Sastra Universitas Indonesia 1996
LAPEN 10 Soe p
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Wahidin
"Struktur kalimat dalam bahasa Arab, mengenal suatu konstruksi dimana sebagian unsur pembentuknya, secara berurut terdiri dari bentuk-bentuk verba dan preposisi. Kedudukan antara verba dan preposisi dapat berbentuk urutan langsung, yakni tanpa diselingi unsur lain. Artinya bahwa, setelah bentuk verba secara langsung diikuti oleh bentuk preposisi, seperti contoh berikut ini : Inazarat ila an-namuzaji/ 'Ia melihat contoh...'(lamp. No: 79) Pada struktur kalimat (1), bentuk verba /nazara/ langsung diikuti preposisi /ila / tanpa ada unsur lain yang menyelingi atau menghalanginya. Di samping model urutan seperti di atas, pada konstruksi verba+ preposisi dapat pula berbentuk urutan tidak langsung. Artinya, posisi antara verba dan preposisi dapat diselingi oleh unsur kalimat lain. Sebagaimana dalam penampilan kalimat berikut ini : (2) . /zahaba hasna' ila khalatuha/ 'Hasna pergi ke bibinya' (lamp. No. 92). Pada Kalimat (2) posisi antara bentuk verba /zahaba/ dan bentuk preposisi /ila1 diselingi oleh kata /hasna'/ yang berfungsi sebagai subyek kalimatnya. Analisis pada skripsi ini bertujuan untuk menguak prilaku atau gejala kebahasaan yang sifatnya gramatikal, ketika unsur-unsur kalimat dalam bentuk-bentuk verba dan preposisi bergabung dalam suatu struktur kalimat dan membentuk konstruksi verba f preposisi, seperti yang tampak dalam uraian paragraf di atas beserta dua buah contoh struktur kalimatnya. Beberapa tahapan analisis yang dijadikan pedoman dalam penyusunan skripsi ini adalah (1) Menganalisa bentuk Verba -diantaranya madi dan mudlare- dengan bentuk-bentuk preposisi setelah keduanya membentuk konstruksi Verba + Preposisi. (2) Menganalisa Konstruksi Verba + Preposisi yang tidak membentuk pasangan tetap. (3) Menganalisa Konstruksi Verba + Preposisi yang membentuk pasangan tetap. (4) Menampilkan frekuensi pemunculan Konstruksi Verba + Preposisi yang terdapat pada korpus. Setelah melalui babakan analisis, diperolah beberapa kesimpulan penting yang berkaitan dengan tema pokok Konstruksi Verba + Preposisi Dalam Bahasa Arab, antara lain: Pertama, kedudukan atau posisi suatu bentuk preposisi dalam konstruksi V + Prep. dapat digantikan oleh bentuk preposisi lainnya. Keadaan seperti inilah yang dinamakan sifat fakultatif dari preposisi. Hal ini dapat terjadi, karena konstruksi tersebut bukan berasal dari pasangan yang tetap atau baku. Kedua, terbentuknya konstruksi yang tetap atau baku, di mana kedudukan verba atau preposisi tidak dapat digantikan oleh bentuk verba atau preposisi lainnya. Kondisi semacam ini melahirkan dua kemungkinan, yaitu terbentuknya konstruksi idiom, bila terjadi peleburan makna di antara elemen-elemen pembentuknya, dan kedua dapat membentuk pasangan tetap, tetapi masing-masing elemen pembentuknya masih menampakkan makna leksikalnya. Konstruksi seperti ini, biasanya terjadi pada preposisi yang bermakna direktif."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S13439
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irzanti Sutanto
"Verba-verba berkata dasar sama yang mendapat gabungan afiks meN-i atau meN--kan (contoh: menulari-menularkan, melandasi-melandaskan, memayungi-memayungkan, dll.) tidak selalu jelas perbedaan maknanya sehingga menimbulkan pertanyaan: Apakah pasangan verba semacam itu bermakna sama atau berbeda? Kriteria apa yang menentukan persamaan dan perbedaannya?
Tujuan utama penelitian ini adalah mengidentifikasi kriteria persamaan dan perbedaan antarverba berkata dasar sama dengan gabungan afkis meN-i atau meN-kan selain, menginventaris kata dasar yang dapat bergabung dengan kedua afiks tersebut serta mendata makna kedua afiks tersebut yang tersebar pada beberapa tulisan.
Penelitian ini bersifat kualitatif. Objek penelitian adalah pasangan verba dengan afiks meN-i dan meN- kan; sedangan unit analisis adalah konteks (minimal kalimat) yang mengandung verba-verba tersebut. Karena sasaran penelitian adalah makna pasangan verba tersebut, analisis dilandaskan pada konsep-konsep semantis.
Hasil analisis memperlihatkan bahwa ada verba berkata dasar sama dengan afiks meN-i dan meN--kan yang (1) bermakna sama, ada yang (2) bermakna berbeda dengan kriteria tertentu, ada pula yang (3) bermakna berbeda tanpa kriteria.
Pada kelompok (1) dan (3), seolah-olah afiks meN-i dan meN-kan kehilangan maknanya. Verba yang terbentuk membentuk makna tersendiri. Pada kelompok (3) pasangan verba terkait secara semantis hanya oleh makna kata dasarnya saja. Pada kelompok (2), perbedaan ditentukan oleh makna afiks, kolokasi (peran semantis: benefaktif, sasaran, lokatif, alat) atau aspek luar bahasa (bergerak atau tidak bergeraknya unsur yang berfungsi objek).
Pengelompokan verba objek penelitian ini diharapkan dapat menjawab sebagian kebingungan para penutur bahasa Indonesia, terutama para pengajar bahasa Indonesia.
Bagian lain yang belum terjawab adalah: mengapa terjadi persamaan atau perbedaan dengan kata dasar tertentu? Mengapa ada pasangan verba yang berbeda maknanya, tetapi tidak memperlihatkan ciri-ciri seperti kelompok (2). Hal ini perlu diteliti lebih lanjut."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Irzanti Sutanto
"Verba-verba berkata dasar sama yang mendapat gabungan afiks meN-i atau meN-kan tidak selalu memperlihatkan perbedaan makna yang jelas sehingga timbul pertanyaan: Apakah pasangan verba semacam itu bemakna sama atau berbeda? Kriteria apa yang menentukan persamaan atau perbedaannya? Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi kriteria tersebut yang kemudian digunakan untuk mengelompokkan pasangan verba tersebut. Penelitian ini bersifat kualitatif. Objek penelitian adalah pasangan verba berafiks meN-i dan meN-kan, sedangkan unit analisis adalah kalimat. Analisis dilandaskan pada peran semantis (benefaktif, sasaran, lokatif, alat) dan struktur sintak-tis. Sumber data penelitian adalah Kamus Besar Bahasa Indonesia (1999).
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa verba berkata dasar sama yang berfiks meN-i atau meN-kan dapat diklasifikasi sebagai berikut: (A) bermakna sama, (B) bermakna berbeda karena sifat polisemis verba, (C) bermakna berbeda karena perbedaan makna afiks, (D) bermakna sama dengan perbedaan sintaktis dan peran semantis, (E) bermakna sama dengan perbedaan hal luar bahasa: bergerak atau tidak bergeraknya acuan yang menjadi objek, (F) bermakna berbeda karena terbentuknya makna spesifik, (G) bermakna berbeda karena perbedaan etimologi kata dasar. Pada kelompok (A) afiks meN-i atau meN-kan kehilangan maknanya.

The verbs with same basic word (stem) which are affixed with meN-i or meN-kan do not always show clear different meaning. This problem give rise to an important question: is that kind of pair of verbs have the same or different meaning? What are the criteria in defining the sam or the different meaning? The aim of this research is to identify these criteria that can be applied to classify the verbs with meN-i or meN-kan. This study is qualitative research. The objects of research are the pair of verbs with meN-i or meN-kan. Meanwhile, the units of analysis are sentences. This analysis is based on semantic role (beneficiary, objective, locative and instrument0 and syntactic structures. The corpus in this research is Kamus Besar Bahasa Indonesia (1999).
The result shows that the pair of verbs can be divided to several categories. The first category consist of verbs with the sam meaning. The second includes the pair of verbs that have different meaning due to polysemi. The third category consist of the pair of verbs having the same meaning due to the different meaning of affixes. The fourth category shows the same meaning but different in syntactic structure and semantic role. The fifth category involves the pair of verbs having the same meaning, but different in extra-linguistic characteristic. The sixth category consist of pair of verbs with different specific meaning. The seventh category includes the pair of verbs with different meaning due to etimology characteristic of the stem. In the first category, meN-i or meN-kan looses its basic meaning."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2002
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Irzanti Sutanto
"Untuk mengatasi kesimpangsiuran dan ketidakseragaman penggunaan preposisi dalam bahasa Indonesia, perlu kiranya diteliti sistem sintaktis dan semantis bahasa yang berkaitan dengan penggunaan preposisi. Bilamanakah dan preposisi apakah yang wajib digunakan sesudah verba tertentu. Sebagai langkah awal, penelitian ini dibatasi pada verba asal dan verba berprefiks ber-.
Secara teoretis, hasil penelitian berupa kaidah penggunaan preposisi. Secara praktis, hasil penelitian berupa daftar verba dengan pasangan preposisinya.
Penelitian ini bersifat kualitatif dan dilakukan dengan memetik kalimat yang mengandung verba asal berpreposisi atau verba berprefiks ber- berpreposisi. Setelah itu dilakukan analisis semantis dan sintaktis untuk membuktikan apakah suatu preposisi wajib hadir atau dapat dilesapkan (tidak wajib hadir) tanpa mengubah makna kalimat yang bersangkutan.
Hasil analisis memperlihatkan bahwa preposisi yang wajib hadir dituntut oleh (a) makna verba, (b) ciri semantis nomina yang terdapat sesudah preposisi, (c) ciri semantis subjek, dan (d) tunggal atau jamaknya subjek. Bertolak dari hasil tersebut, disusunlah daftar verba asal dan verba berprefiks ber- bersama pasangan preposisinya yang wajib atau tidak wajib. Daftar tersebut diharapkan dapat membantu Para penutur bahasa Indonesia."
Depok: Universitas Indonesia, 1997
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Endahwarni
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Chaer, 1942-
Flores: Nusa Indah, 1990
499.25 ABD p (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
M. Ramlan
Yogyakarta: U. P. Karyono, 1980
499.221 RAM k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Denpasar: Universitas Udayana, 1981
728.598 UNI a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>