Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 109097 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tri Wahyuning M. Irsyam
Depok: Fakultas Sastra Universitas Indonesia, 1995
LAPEN 04 Irs p
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Wahyuning M. Irsyam
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Wahyuning M. Irsyam
"Sebagai suatu sistem Pegadaian memiliki seperangkat unsur-unsur seperti uang, pegawai, peraturan, administrasi dan pelelangan. Sedangkan sistem perekonomian golongan lemah unsur-unsur kekurangan modal, kebutuhan untuk mencukupi kebutunan rumah tangga dan usaha untuk memperoleh penghasilan serta barang-barang yang relatif tidak mempunyai harga tinggi.
Kebutuhan akan modal dari golongan lemah dapat dipenuhi melalui satu fungsi dari pegad aian yaitu meminjamkan uang golongan leman sebagai debitur. Dengan demikian maka terjalinlah interaksi antara sisem pegadaian dengan sistem ekonomi golongan lemah. Dengan kata lain interaksi antara sistem pegadaian dengan sistem ekonomi golongan lemah pada hakekatnya disebabkan karena esensi dari ekonomi golongan lemah adalah ekonomi subsistensi.
Dengan demikian maka makna pegadaian bagi masyarakat golongan lemah dapat dirumuskan sebagai berikut: pertama, meningkatkan kemampuan sistem perekonomian golongan lemah, kedua menurunkan kemampuan sistem perekonomian golongan lemah, ketiga menimbulkan keadaan tidak berubah (tidak mengalami penurunan maupun peningkatan kemampuan sistem perekonomian golongan lemah). Dapat dikatakan bahwa dengan dampak yang ketiga ini sistem pegadaian sebenarnya memperkuat ?status Quo? sistem perekonomian golongan lemah.
Dampak dari sistem pegadaian terhadap sistem perekonomian golongan lemah ditentukan oleh empat factor yaitu: (1) besar kecilnya demand dari golongan ekonomi lemah terhadap kebutuhan terhadap kebutuhan akan uang, (2) Penggunaan uang yang diperoleh golongan lemah dari pegadaian ke dalam jenis-jenis usaha yang dijalankan oleh peminjam uang, (3) Pengeloalan uang sebagai modal usaha, (4) Ada tidaknya orientasi terhadap achievement dalam menjalankan usaha-usaha yang dilakukan oleh peminjam."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1990
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Wahyuning M. Irsyam
Depok: Fakultas Sastra Universitas Indonesia, 1995
LAPEN 04 Irs p
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fauzi
"ABSTRAK
Skripsi ini adalah uraian dnn analisa tentang perge_rakan dengan mengambil kasus pada serikat pekerja, pemogo_kan, perserikatan dan partai selama perempatan pertama abad kedua puluh. Serikat pekerja yang dijadikan sebagai bahan penelitian adalah PPPB, di mana tidak hanya pegawai pega_daian tapi juga kaum pergerakan turut menjadi anggota bahkan duduk sebagai pengurusnya. Sebagian besar dari kaum pergerakan yang terlibat dalam PPPB berasal dari Sarekat Islam, seperti Sosrokardono, Soerjopranoto, H. Agoes Salim, Abdoel Moeis, Tjokroaminoto, dan Alimin. Mereka adalah fi_gur utama di Sarekat Islam serta serikat pekerja. Pembaha_san dilakukan dengan melihat pegawai pegadaian sendiri ser_ta kondisi yang ada di pegadaian, dan aktivitas kaum pergerakan dalam serikat pekerja pegadaian (PPPB). Walaupun PPPB berada dalam pengaruh Sarekat Islam, namun serikat pekerja ini juga menjadi arena perselisihan dan keributan antar figur-figur utama Sarekat Islam seperti yang terjadi antara Sosrokardoao dengan Soerjopranoto. Pemogokan adalah aspek lain yang dijadikan pembahasan dengan me_nempatkannya pada konteka sosial, ekonomi, dan politik serta dampaknya bagi pergerakan selanjutnya. Sumber utama tulisan didasarkan atas beberapa surat kabar pergerakan dan arsip Belanda.

"
1990
S12434
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Usaha jasa gadai adalah usaha jasa simpan pinjam
dengan memberikan jaminan benda kepada orang yang
meminjamkan. Usaha ini telah lama sekali dikenal oleh
masyarakat, yang dijalankan secara perorangan. Bahkan sejak
jaman Rasullulah SAW usaha gadai telah ada dan dikenal
dengan baik. Masyarakat Indonesia mengenal usaha gadai
sebagai sebuah lembaga keuangan pada saat dijajah
pemerintah Belanda dan setelah Indonesia merdeka usaha ini
dijalankan oleh pemerintah, yang sekarang ini bernama Perum
Pegadaian. Usaha gadai berkembang sesuai dengan
perkembangan jaman pada saat Indonesia sedang berkembang
usaha berbasis syariah, Perum Pegadaian bekerja sama dengan
Bank Muamalat Indonesia mendirikan pegadaian syariah. Dan
berdasarkan Keputusan Direksi Perum Pegadaian No:
06.A/UL.3.00.22.3/2003 tentang Pemberlakuan Manual
Operasional Unit Layanan Gadai Syariah, pegadain syariah
secara resmi bediri. Setelah berjalan kurang lebih dua
tahun gadai syariah pada Perum Pegadaian berkembang dengan
pesat, ditargetkan pada tahun kedua ini telah berdiri 40
cabang pegadaian syariah diseluruh Indonesia. Perkembangan
tersebut sedikit membawa pengaruh terhadap pegadaian
konvensional yang antara lain dapat dilihat dari penurunan
jumlah nasabah dan barang gadai yang diterima pegadaian
konvesional menurun dari tahun sebelum ada pegadaian
syariah, namun penurunan tersebut tidak hanya disebabkan
adanya pegadaian syariah, ada faktor-faktor lain yang
menghambat perkembangan pegadaian konvensional. Pegadaian
syariah memiliki pangsa pasar tersendiri, yakni masyarakat
yang ingin bertransakasi ekonomi secara syariah, yang tidak
memakai bunga dalam pengelolaanya. Selain diminati oleh
masyarakat muslim, ada juga masyarakat non-muslim yang
datang ke pegadaian syariah karena biayanya yang relatif
lebih murah dibandingkan di pegadaian konvensional yang
menggunakan bunga dalam pengelolaanya."
[Universitas Indonesia, ], 2004
S23779
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: 1997
332.6 PRO
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Wahyuning M. Irsyam
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Jakarta : Humas Perum Pegadaian Kantor Pusat, 2006, 1998
384 WPJ
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Liza Dwi Ratna Dewi W.
"ABSTRAK
Dalam berkomunikasi, komunikator selalu berusaha agar tujuan pesan dapat tercapai semaksimal mungkin. Untuk itu komunikator biasanya melakukan komunikasi persuasi yang diciptakan manusia sendiri. ini kemudian berkembang melalui simbol-simbol Komunikasi antar manusia untuk berbagai tujuan. Salah satunya adalah komunikasi dilakukan perusahaan kepada masyarakat melalui meningkatkan citra perusahaan di masyarakat dan masyarakat akan adanya perusahaan yang logo untuk mengingatkan atau produk tertentu. Logo bila digunakan secara konsisten akan memiliki efek berganda (snonbalIing effect). seseorang terhadap logo sebetulnya juga sikap seseorang terhadap sesuatu yang itu sendiri. Sikap seseorang terhadap obyek-obyek yang ada Sikap cerminan diwakili di sekitarnya dipengaruhi oleh status sosial ekonomi yang dimilikinya. Dalam penelitian yang berjudul Logo Sebagai Lambang Komunikasi Visual dengan studi kasus sikap masyarakat Yogyakarta terhadap logo Pegadaian ini diperoleh beberapa kesimpulan. Dari segi kognitif, masyarakat masih rancu antara logo Pegadaian dan logo Kejaksaan / Pengadilan. Dari segi afektif Pegadaian dapat dikatakan berhasil mengkomunikasikan falsafah yang dianut dalam logo barunya. Dalam segi konatif terbukti bahwa masyarakat tidak memberikan pendapat berdasar pada logo tetapi pada sesuatu yang diwakili logo, dalam hal ini lembaga atau jasa Pegadaian. Dalam penelitian ini juga terungkap bahwa Pegadaian merupakan lembaga yang sangat dikenal masyarakat, namun belum menjadi pilihan masyarakat bila memerlukan uang. Belum dijadikannya Pegadaian sebagai pilihan ini karena citra Pegadaian di masyarakat kurang baik. Pegadaian memiliki citra sebagai tempat orang bawah. Untuk meningkatkan citra dan memperluas pasar Pegadaian pada masyarakat strata menengah harus dilakukan terobosan baru. Salah satunya dengan diversifikasi produk, yang dalam strategi pemasarannya lebih menonjolkan nama produk daripada nama lembaga. Bila produk telah diterima masyarakat kelas menengah, maka citra lembaga dapat juga terangkat."
1993
S 3864
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>